Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN KERJASAMA TIM

TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

Eva Silvani Lawasi1, Boge Triatmanto1*


1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang
*
boge.triatmanto@unmer.ac.id

Abstract :
The purpose of this study are : (1) to know and analyze the influence of
communication, motivation, and team cooperation on employee performance. (2)
to know and analyze the variable that has dominant influence to employee
performance. The data obtained in this study is the primary data by distributing
questionnaires to the respondents. Analyzed data uses multiple linear regression
model.. The results of this study proves that, (1) communication has a positive and
a significant affect on the improvement of employee performance. (2) Motivation
has a positive and a significant affect to the improvement of employee
performance. (3) Team cooperation doesn’t have a significant affect to the
improvement of employee performance and (4) Communication has the dominant
influence in improving employee performance.

Keywords: Communication, motivation, teamwork, employee performance

PENDAHULUAN komunikasi kelompok kecil, dan komunikasi


Mengelola organisasi bukanlah hal publik. Komunikasi verbal adalah
yang mudah, sehingga membutuhkan banyak komunikasi yang menggunakan simbol atau
ketrampilan untuk memperlancar kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral
pelaksanaannya. Di antara begitu banyak atau lisan maupun secara tulisan.
ketrampilan yang dibutuhkan dalam sebuah Komunikasi nonverbal adalah penciptaan
organisasi, ada satu cara yang dapat dan pertukaran pesan dengan tidak
menyatukan seluruh aspek untuk bersinergi menggunakan kata-kata seperti: komunikasi
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan, yang menggunakan gerakan tubuh, sikap
yaitu ketrampilan dan kemampuan dalam tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak
berkomunikasi untuk menciptakan suasana mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan
berorganisasi yang dapat memotivasi para sentuhan. Komunikasi interpersonal adalah
karyawan memberikan kinerja terbaiknya. komunikasi dari dalam diri sendiri. Beberapa
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang komponen komunikasi adalah sumber,
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan pesan, saluran penerima dan balikan. Dalam
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan komunikasi interpersonal hanya seorang saja
memberikan kontribusi pada ekonomi yang terlibat, pesan mulai dan berakhir
(Armstrong dan Baron, 1998 :15). Untuk dalam diri individu masing-masing.
mencapai sebuah kinerja yang baik, juga Wenburg dan Wilmot (1973) menyatakan
dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang bahwa persepsi individu tidak dapat di cek
baik. Menurut Muhammad (2002 : 95–196), oleh orang lain tetapi semua arti atribut
jenis -jenis komunikasi organisasi antara lain pesan ditentukan oleh individu. Komunikasi
adalah: komunikasi verbal, komunikasi kelompok kecil adalah suatu kumpulan
nonverbal, komunikasi interpersonal, individu yang dapat mempengaruhi satu

47
48

sama lain, memperoleh beberapa kepuasan Perhatian kecil yang diberikan oleh seorang
satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa pimpinan juga dapat menjadi motivasi untuk
tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama karyawannya sehingga mereka mampu
lain dan berkomunikasi tatap muka. Jika meningkatkan kinerja karyawan menjadi
salah satu dari komponen ini hilang individu lebih baik dari waktu ke waktu.
yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam Selain komuikasi dan motivasi,
kelompok kecil. Komunikasi publik adalah dalam kehidupan berorganisasi sebuah
pertukaran pesan dengan sejumlah orang perusahaan juga membutuhkan kerjasama
yang berada dalam organisasi atau yang tim yang solid untuk bisa melengkapi proses
diluar organisasi, secara tatap muka atau pencapaian tujuan perusahaan. Pekerjaan
melalui media.Dalam melakukan sebuah organisasi tidak akan terlaksana jika para
tugas dan pekerjaan, masing-masing individu anggota organisasi atau perusahaan tidak
dituntut untuk memiliki hubungan dan bekerja sama secara selaras. Kerjasama tim
komunikasi yang baik secara menyeluruh atau tim kerja adalah kelompok yang usaha-
baik dari pimpinannya langsung atau pun usaha individualnya menghasilkan kinerja
karyawan. Selain itu, pihak-pihak yang lebih tinggi daripada jumlah masukan
terlibat dalam sebuah perusahaan pasti individual (Stephen dan Timothy, 2008:406).
membutuhkan sebuah informasi apapun Tim kerja menghasilkan sinergi positif
mengenai perusahaan tempat dimana mereka melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini
bekerja sehingga diperlukan komunikasi memiliki pengertian bahwa kinerja yang
yang transparan antara pimpinan dan dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada
bawahan yang akan bersama-sama kinerja per individu di suatu organisasi
menetapkan tujuan, sasaran dan masa depan ataupun suatu perusahaan. Walaupun begitu,
perusahaan yang nantinya bisa dicapai kerja sama tim juga harus efektif agar
bersama. Maka, untuk mencapai tujuan memberikan kontribusi yang baik bagi
tersebut komunikasi adalah sarana yang tepat kinerja karyawan dan hasil kerja dalam suatu
untuk mengadakan koordinasi antar masing- lembaga.
masing bidang pekerjaan. Menurut Tenner dan Detoro
Selain komunikasi, hal lain yang juga (1992:183), team works is a group of
akan sangat membantu dan mempengaruhi individuals working together to reach a
proses pencapaian tujuan sebuah perusahaan common goal. Definisi kerjasama tim
adalah motivasi dan kerjasama tim. Menurut tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim
Hasibuan (2001), motivasi adalah bagaimana adalah sekelompok orang-orang yang bekerja
cara mengarahkan daya dan potensi bawahan bersama untuk mencapai tujuan yang sama
agar mau bekerja sama secara produktif. dan tujuan tersebut akan lebih mudah
Motivasi juga bisa dikatakan sebagai sebuah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim
dukungan yang didapatkan seorang daripada dilakukan sendiri. Hal ini diperkuat
karyawan dari pimpinan mereka (dari atasan oleh Gaspersz (2001) bahwa sumber daya
kepada bawahannya) yang nantinya hal ini manusia pada semua tingkat organisasi
bisa menjadi pemicu semangat masing- merupakan faktor yang sangat penting dari
masing karyawan karena merasa dihargai suatu organisasi dan keterlibatan mereka
dan diperhatikan sehingga secara tidak secara penuh akan memungkinkan
langsung akan menimbulkan dan bahkan kemampuan mereka digunakan untuk
membangun keinginan masing-masing manfaat organisasi.
karyawan untuk terus bekerja dengan giat Proses meningkatkan kinerja
dan memberikan kontribusi terbaik mereka karyawan adalah proses yang sangat penting.
kepada perusahaan tersebut. Motivasi dalam Selain untuk keuntungan financial
hal ini tidak berarti harus dalam bentuk perusahaan, proses-proses tersebut juga
materi saja tetapi bisa dalam bentuk sangat penting untuk membangun reputasi
penghargaan, pujian dan sejenisnya. baik perusahaan di kalangan masyarakat.
49

Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh yang berpengaruh dominan terhadap kinerja
seorang karyawan sesuai dengan tugas dan karyawan di Hotel Sahid Montana 1 Malang.
wewenang pekerjaannya. Salah satu cara
untuk mengoptimalkan kinerja karyawan Tinjauan Pustaka
adalah adanya komunikasi efektif di Kinerja Karyawan
lingkungan perusahaan. Terjalinnya Kinerja merupakan hasil pekerjaan
komunikasi yang efektif dapat memunculkan yang mempunyai hubungan kuat dengan
lingkungan kerja yang baik. Karyawan tujuan strategis organisasi, kepuasan
menjadi termotivasi dan dapat bekerja konsumen dan memberikan kontribusi pada
bersama antara pimpinan dan karyawan (tim) ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998:15).
dengan baik untuk mencapai kinerja yang Kinerja adalah bagaimana melakukan
optimal. Semakin baik komunikasi yang pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
dibina, maka semakin optimal kinerja pekerjaan tersebut. Kinerja dalam organisasi
karyawan untuk menjalankan tugasnya. merupakan jawaban dari berhasil atau
Objek Penelitian yang digunakan oleh tidaknya tujuan organisasi yang telah
peneliti adalah Hotel Sahid Montana 1 ditetapkan. Pengertian kinerja karyawan
Malang. Peneliti melakukan penelitian di menunjuk pada kemampuan karyawan dalam
Hotel Sahid Montana 1 Malang karena melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang
peneliti termotivasi untuk mengetahui dan menjadi tanggungjawabnya. Tugas-tugas
melihat langsung bagaimana kondisi kinerja tersebut biasanya berdasarkan indikator-
karyawan yang ada di Hotel Sahid Montana indikator keberhasilan yang sudah
1 Malang saat ini. ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui
Dilihat dari penelitian terdahulu yang bahwa seseorang karyawan masuk dalam
dilakukan oleh Zahiroh, A Umi (2014) dalam tingkatan kinerja tertentu.
judul “Analisis Komunikasi dalam Kinerja karyawan dapat
Optimalisasi KinerjaKaryawan Pada Hotel dikelompokkan ke dalam tingkatan kinerja
Sahid Montana” yang menyatakan bahwa tinggi, menengah atau rendah. Selain itu juga
kualitas karyawan memiliki grooming yang dapat dikelompokkan melampaui target,
baik dan dapat melayani tamu dengan 4 sesuai target atau di bawah target. Kinerja
tahapan berikut: approach, presentation, menurut Mangkunegara (2000:67) adalah
handeling for section, dan improve self. hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
Hambatan-hambatan komunikasi organisasi terbaik yang dicapai oleh seseorang
di Hotel Sahid Montana dalam rangka karyawan dalam pertanggungjawaban
optimalisasi kinerja karyawan adalah penyelesaian tugas yang diberikan
masalah bahasa, tekanan waktu, dan kepadanya.
perbedaan kerangka acuan. Karena dalam Hasibuan (2001:34) mengemukakan
penelitian terdahulu peneliti belum bahwa kinerja adalah pencapaian seseorang
menemukan pembahasan mengenai motivasi dalam melaksanakan segala tanggung jawab
dan kerjasama tim terhadap peningkatan yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
kinerja karyawan di Hotel Sahid Montana 1 atas kecakapan, pengalaman, dan ketepatan
Malang, maka dilakukan penelitian ini waktu penyelesaian. “Menurut Robert L.
dengan judul “Pengaruh Komunikasi, Mathis dan John H. Jackson Terjemahan
Motivasi, dan Kerjasama Tim Terhadap Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira (2001:78)
Peningkatan Kinerja Karyawan di Hotel menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
Sahid Montana 1 Malang”. adalah apa yang dilakukan atau tidak
Penelitian ini dilakukan dengan dilakukan karyawan”. Mutu kerja karyawan
tujuan : 1) untuk mengetahui dan secara langsung mempengaruhi kinerja
menganalisis pengaruh komunikasi, perusahaan. Guna mendapatkan kontribusi
motivasi, dan kerjasama tim terhadap kinerja karyawan yang optimal, manajemen harus
karyawan, 2) untuk mengetahui variabel memahami secara mendalam strategi untuk
50

mengelola, mengukur dan meningkatkan menerima signal yang telah mengetahui


kinerja, yang dimulai terlebih dahulu dengan aturannya akan dapat memahami maksud
menentukan tolak ukur kinerja. Ada dari signal yang diterimanya. Misalnya
beberapa syarat tolak ukur kinerja yang baik, setiap bahasa mempunyai aturan tertentu
yaitu: baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun
1) Tolak ukur yang baik, haruslah mampu bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim
dikukur dengan cara yangdapat signal menggunakan bahasa yang sama
dipercaya. dengan orang yang menerima signal, maka si
2) Tolak ukur yang baik, harus mampu penerima akan dapat memahami maksud dari
membedakan individu-individusesuai signal tersebut, tetapi kalau tidak, mungkin
dengan kinerja mereka. dia tidak dapat memahami maksudnya.
3) Tolak ukur yang baik, harus sensitif Forsdale juga mengatakan bahwa pemberian
terhadap masukan dan tindakan-tindakan signal dalam komunikasi dapat dilakukan
dari pemegang jabatan. dengan maksud tertentu atau dengan disadari
4) Tolak ukur yang baik, harus dapat dan dapat juga terjadi tanpa disadari.
diterima oleh individu yangmengetahui Menurut Brent D. Ruben komunikasi
kinerjanya sedang dinilai. manusia adalah suatu proses dimana
Dari tiga teori yang sudah dijelaskan hubungan seorang yang satu dan yang
di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja lainnya dalam suatu organisasi atau dalam
adalah sebuah pencapaian yang didapatkan masyarakat menciptakan, mengirimkan serta
atau dihasilkan dari aktivitas karyawan itu menggunakan informasi untuk berkoordinasi
sendiri”. dengan lingkungan dan sekitarnya. Jika
definisi ini dibandingkan dengan dua definisi
Komunikasi sebelumnya yang memakai istilah stimulus
Sebuah komunikasi yang efektif dan signal, definisi Ruben menggunakan
menjadi hal yang sangat penting bagi semua istilah informasi yang diartikan sebagai
organisasi. Untuk memahami komunikasi kumpulan data, pesan (message), susunan
dengan mudah, perlu diketahui terlebih isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai
dahulu mengenai konsep-konsep dasar arti atau berguna bagi sistem tertentu. Istilah
komunikasi. Menurut Robbins (1996), menciptakan informasi yang dimaksudkan
komunikasi adalah sebuah pengiriman Ruben adalah tindakan menyandingkan
makna kepada orang lain berbentuk lambang, pesan yang berarti kumpulan data atau suatu
simbol, atau bahasa-bahasa tertentu sehingga set isyarat. Sedangkan istilah mengirimkan
orang yang menerima informasi tersebut informasi adalah proses dimana pesan
dapat memahami informasi yang dipindahkan dari si pengirim kepada orang
diterimanya. lain. Istilah pemakaian informasi menunjuk
Menurut Louis Forsdale (1981) kepada peranan informasi dalam
“communication is the process by which a mempengaruhi tingkah laku manusia baik
system is established, maintained, and secara individual, kelompok, maupun
altered by means of shared signals what masyarakat. Jadi jelas bahwa tujuan
operate according to rules”. Komunikasi komunikasi menurut ruben adalah untuk
adalah suatu proses memberikan signal mempengaruhi tingkah laku orang lain.
dengan aturan tertentu sehingga dengan cara Berdasarkan prinsip umum dari
ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
dan diubah. Pada definisi ini, komunikasi bahwa komunikasi adalah proses
juga dipandang sebagai suatu proses. Yang penyampaian sebuah pesan dalam bentuk
dimaksud dengan kata signal disini adalah atau cara penyampaian yang bisa disesuaikan
signal yang berupa verbal dan non verbal sehingga makna dari pesan tersebut dapat
yang mempunyai aturan tertentu. Dengan diterima sehingga terjadi pertukaran pesan
adanya aturan ini menjadikan orang yang verbal maupun non verbal, dan hasil dari
51

komunikasi yang telah dilakukan status, martabat, kehormatan, dan


memungkinkan untuk mengubah tingkah penghargaan dari pihak lain.
laku seseorang (perubahan yang terjadi di 5) Kebutuhan aktualisasi diri (self
dalam diri sesorang). actualization), meliputi kebutuhan
memenuhi keberadaan diri (self
Motivasi fulfillment) dengan memaksimumkan
Motivasi merupakan satu hal penting penggunaaan kemampuan dan potensi
yang harus diberikan kepada para karyawan diri.
untuk membangkitkan semangat dan gairah
bekerja mereka. Berikut adalah bagian- Kerjasama Tim
bagian yang termasuk dalam sebuah Tim adalah suatu unit yang terdiri
motivasi. “Moekijat (1994:357) atas dua orang atau lebih yang berinteraksi
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu dan berkoordinasi mengenai sebuah
pengertian yang mengandung semua alat pekerjaan dan upaya-upaya untuk mencapai
penggerak, alasan-alasan atau dorongan tujuan tertentu. Kerjasama tim yang baik
dalam diri manusia yang menyebabkan dibutuhkan untuk bisa mendukung proses
manusia bertindak” “Menurut M. Manullang pencapaian tujuan perusahaan. “Tracy (2006)
(1994 : 145) yang dimaksud dengan motivasi menyatakan bahwa teamwork merupakan
adalah sesuatu yang mendorong manusia kegiatan yang dikelola dan dilakukan
untuk bertindak atau suatu tenaga yang ada sekelompok orang yang tergabung dalam
dalam dirinya yang menyebabkan ia berbuat satu organisasi. Teamwork dapat
sesuatu”.. membangun kekompakan dalam
Berdasarkan beberapa definisi yang meningkatkan kinerja karyawan”.
telah dikemukakan oleh para ahli diatas, “Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007),
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa kerja tim adalah bentuk kerja dalam
motivasi adalah suatu dukungan yang kelompok yang harus dikelola dengan baik
diberikan kepada seseorang yang menjadi untuk mencapai sebuah tujuan atau
penerima dukungan tersebut sehingga menyelesaikan sebuah tugas”. Stephen dan
mampu memberikan dorongan kepada orang Timothy (2008) menyatakan bahwa kerja tim
tersebut untuk melakukan sebuah tindakan adalah kelompok yang usaha-usaha
dalam mencapai tujuan tertentu. individualnya menghasilkan kinerja lebih
Menurut Maslow (1993:92), tinggi daripada hasil yang didapatkan jika
kebutuhan manusia adalah sebagai berikut: pekerjaan diselesaikan seorang diri.
1) Kebutuhan fisiologis (physiological), Teamwork menghasilkan sinergi positif
meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini
tempat tinggal maupun kebutuhan memiliki pengertian bahwa kinerja yang
biologis. dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada
2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan kinerja per individu di suatu organisasi
(safety), meliputi kebutuhan keamanan ataupun suatu perusahaan.
kerja, kemerdekaan dari rasa takut Dari semua pengertian mengenai
ataupun tekanan, keamanan dari Kerjasama tim (teamwork) yang telah
kejadian atau lingkungan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan
mengancam. bahwa kerjasama tim merupakan cara paling
3) Kebutuhan memiliki jiwa sosial dan efektif untuk bisa menyatukan seluruh
kasih sayang (social), meliputi karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas
kebutuhan terhadap persahabatan, mereka untuk mencapai tujuan perusahaan
berkeluarga, berkelompok, dan interaksi. dengan hasil yang lebih baik.
4) Kebutuhan terhadap penghargaan
(esteem), meliputi kebutuhan harga diri,
52

Hipotesis Dalam penelitian ini yang menjadi


Hipotesis dalam penelitian ini adalah: populasi adalah karyawan tetap dari Hotel
1) Diduga bahwa variabel motivasi, Sahid Montana 1 Malang. Jumlah karyawan
komunikasi dan kerjasama tim berpengaruh tetap yang ada di Hotel Sahid Montana 1
positif dan signifikan terhadap kinerja Malang adalah 48 orang. Menurut Arikunto
karyawan, 2) Diduga bahwa variabel yang (1998 : 120), bahwa apabila subyeknya
berpengaruh paling dominan terhadap kurang dari 100 orang lebih baik diambil
peningkatan kinerja karyawan adalah seluruhnya sebagai sampelnya. Dengan dasar
variabel komunikasi. pendapat tersebut diatas maka sampel
penelitian ini adalah seluruh anggota
METODE populasi sebesar 48 orang (metode sensus).
Komunikasi (X 1 ) adalah proses Model analisis yang digunakan
penyampaian sebuah pesan dalam bentuk adalah Regresi Linier Berganda untuk
atau cara penyampaian yang bisa disesuaikan mengetahui pengaruh variabel bebas
sehingga makna dari pesan tersebut dapat terhadap variabel terikat. Adapun persamaan
diterima sehingga terjadi pertukaran pesan Regresi Linier Berganda adalah sebagai
verbal maupun non verbal, dan hasil dari berikut.
komunikasi yang telah dilakukan Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
memungkinkan untuk mengubah tingkah Keterangan :
laku seseorang (perubahan yang terjadi di X1 : Komunikasi
dalam diri sesorang). Komunikasi diukur X2 : Motivasi
dengan indikator : pemahaman, tindakan, X3 : Kerjasama Tim,
pengaruh pada sikap, dan hubungan yang Y : Kinerja Karyawan,
makin baik (Suranto,2010:105). α : Koefisien Intersep (Konstanta)
Motivasi (X 2 ) adalah suatu dukungan b : Koefisiensi Regresi
yang diberikan kepada seseorang yang e : Kesalahan Pengguna
menjadi penerima dukungan tersebut
sehingga mampu memberikan dorongan HASIL
kepada orang tersebut untuk melakukan Regresi Linier Berganda digunakan
sebuah tindakan dalam mencapai tujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
tertentu. Motivasi diukur dengan indikator terhadap variabel terikat. Hasil Analisis
kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan Regresi Linier adalah sebagai berikut:
dan keselataman, kebutuhan rasa memiliki
jiwa sosial dan kasih sayang, kebutuhan Tabel 1. Hasil Regresi Linier Berganda
terhadap penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri (Maslow,1993:92). Variabel Koef. Std. t Sig
Regresi Error
Kerjasam tim (X 3 ) merupakan cara Konstanta -0,034 0,821 -0,041 0,967
paling efektif untuk bisa menyatukan seluruh Komunikasi 0,331 0,135 2,457 0,018
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas Motivasi 0,359 0,177 2,027 0,049
mereka untuk mencapai tujuan perusahaan Kerjasama 0,292 0,149 1,956 0,057
Tim
dengan hasil yang lebih baik. Kerjasama tim R 0,602
diukur dengan indikator kerjasama, R-Squared 0,362
kepercayaan, kekompakan (West, 2002), Adj R- 0,319
Squared
Kinerja karyawan (Y) adalah sebuah F Hitung 8,329
pencapaian yang didapatkan atau dihasilkan Sig. 0,000
dari aktivitas karyawan itu sendiri. Kinerja
karyawan diukur dengan indikator kualitas Sumber : data diolah
karyawan, kuantitas karyawan, ketepatan
waktu (Dharma, 2005 :50). Hasil pengolahan data untuk Regresi
Linier Berganda dengan menggunakan
53

program SPSS 20.0 dapat dilihat pada tabel Analisis Hipotesis


1. Hasil Regresi Linier Berganda. Dari tabel Berdasarkan hasil uji statistik Regresi
tersebut dapat disusun persamaan regresi Linier pada tabel 1 di atas dapat dilihat
linier berganda seperti berikut : bahwa didapatkan hasil secara simultanF
sebesar 8,329 dan hasil Sig 0,000 yang
Y = -0,034 + 0,331 X 1 + 0,359 X 2 – 292 X 3 menunjukkan bahwa variabel komunikasi
(X1), motivasi (X2), dan kerjasama tim (X3)
Berdasarkan persamaan regresi linier berpengaruh secara simultan atau bersama-
berganda di atas dapat diuraikan sebagai sama terhadap kinerja karyawan (Y). Maka
berikut : untuk hipotesis pertama yang menyatakan
1) Nilai konstanta sebesar -0,034, bahwa terdapat pengaruh antara variabel
menunjukkan bahwa apabila tidak ada komunikasi, motivasi dan kerjasama tim
variabel komunikasi, motivasi, dan terhadap kinerja karyawan diterima.
kerjasama tim maka kinerja karyawan Untuk hasil analisis secara parsial (t)
akan menurun.. didapatkan hasil untuk variabel komunikasi
2) Koefisien regresi variabel komunikasi (X 1 ) dengan nilai 0,018, variabel motivasi
(b 1 ) bernilai positif sebesar 0,331, (X 2 ) dengan nilai 0,049 dan variabel
menunjukkan bahwa jika komunikasi kerjasamat Tim (X 3 ) dengan nilai 0,057
meningkat satu persen maka akan terjadi dimana hasil ini menunjukan bahwa untuk
peningkatan kinerja karyawan sebesar variabel X 1 dan variabel X 2 dinyatakan
33,1%, dimana variabel motivasi dan signifikan, sedangkan hasil untuk variabel
kerjasama tim dianggap tetap. X 3 menyatakan bahwa hasilnya tidak
3) Koefisien regresi variabel motivasi (b 2 ) signifikan. Namun, diantara variabel
bernilai positif sebesar 0,359, komunikasi (X 1 ) dan variabel motivasi (X 2 )
menunjukkan bahwa jika variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
motivasi meningkat satu persen maka terhadap peningkatan kinerja karyawan (Y)
akan terjadi peningkatan kinerja adalah variabel komunikasi dengan nilai
karyawan sebesar 35,9%, dimana 0,018. Maka untuk hipotesis kedua yang
variabel komunikasi dan kerjasama tim menyatakan bahwa variabel komunikasi
dianggap tetap. memiliki pengaruh paling dminan dapat
4) Koefisien regresi variabel kerjasama tim diterima.
(b 3 ) bernilai positif sebesar 0,292,
menunjukkan bahwa jika variabel PEMBAHASAN
kerjasama tim meningkat satu persen Proses komunikasi yang efektif akan
maka akan terjadi peningkatan kinerja memberikan dampak positif bagi pelaku
karyawan sebesar 29,2%, dimana komunikasi tersebut, misalnya munculnya
variabel komunikasi dan motivasi pemahaman, keinginan untuk melakukan
dianggap tetap. sebuah tindakan, pengaruh yang terjadi pada
5) Nilai Adjusted R-Squared adalah sebesar sikap, dan hubungan yang terjalin antar
0,319 atau sebesar 31,9%. Hal individu pun semakin baik, sama halnya
inimenunjukkan bahwa pengaruh dengan apa yang saat ini terjadi. Pengukuran
variabel Komunikasi (X1), Motivasi yang dilakukan untuk mengetahui proses
(X2), dan Kerjasama Tim (X3) terhadap komunikasi ini pun dengan menggunakan 4
Kinerja Karyawan (Y) hanya sebesar indikator yang terdiri dari pemahaman,
31,9% dan sisanya sebesar 68,1% tindakan, pengaruh pada sikap dan hubungan
dipengaruhi oleh faktor lain. yang makin baik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa proses komunikasi yang
saat ini diterapkan memberikan pengaruh
yang besar pada sikap karyawan dan
hubungan antar karyawan serta hubungan
54

antara karyawan dan pimpinan, bisa kinerja karyawan. Dan Hasil penelitian ini
dikatakan bahwa dampak dari komunikasi ini juga didukung dengan teori Moekijat
membuat hubungan masing-masing individu (1994:357) yang mengemukakan bahwa
menjadi semakin baik. Ini berarti bahwa motivasi adalah suatu pengertian yang
komunikasi memiliki pengaruh terhadap mengandung semua alat penggerak, alasan-
peningkatan kinerja karyawan yang ada, alasan, atau dorongan dalam diri manusia
karena semakin baik komunikasi yang yang menyebabkan manusia itu bertindak.
dilakukan oleh pihak perusahaan, maka Kerjasama tim dalam penelitian ini
dampak positif pun akan semakin meluas diukur melalui indikator kerjasama,
bagi karyawan yang nantinya bisa kepercayaan dan kekompakkan. Penelitian
mempengaruhi kinerja masing-masing yang dilakukan mengenai kerjasama tim
karyawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang ada di perusahaan tersebut
penelitian terdahulu milik Dimas Okta menunjukkan hasil bahwa indikator
Ardiansyah pada tahun 2016 menyatakan kepercayaan merupakan pembentuk utama
bahwa komunikasi berpengaruh signifikan kerjasama tim dibandingkan dengan
dan positif terhadap kepuasan kerja atau kerjasama dan kekompakkan. Kepercayaan
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga membuat masing-masing individu yakin
didukung dengan teori Hariandja (2002 : 96) bahwa orang-orang disekitarnya mampu
bahwa komunikasi merupakan bagian yang bekerja secara tim. Ditinjau pula dengan
penting dalam kehidupan kerja, sehingga hal hasil analisis Regresi Linier Berganda yang
ini mudah dipahami sebab komunikasi yang membuktikan bahwa kerjasama tim tidak
tidak baik bisa mempunyai dampak yang berpengaruh signifikan, namun hasil
luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya perhitungan ini hanya selisih beberapa angka
konflik antar karyawan, kesenjangan saja, dimana dapat disimpulkan bahwa
karyawan dan begitupun sebaliknya. sebenarnya Kerjasama tim juga memiliki
Persepsi tentang motivasi dibentuk pengaruh terhadap peningkatan kinerja
oleh kebutuhan fisiologis, kebutuhan karyawan tapi tidak lebih besar dari
keamanan dan keselamatan, kebutuhan pengaruh yang diberikan oleh komunikasi
memiliki jiwa sosial dan kasih sayang, dan motivasi.
Kebutuhan terhadap penghargaan, dan
kebutuhan aktualisasi diri. Motivasi adalah Kesimpulan
sebuah keinginan atau dorongan yang berasal Komunikasi berpengaruh positif dan
dari dalam diri individu untuk kemudian signifikan terhadap peningkatan kinerja
melakukan suatu tindakan yang dianggapnya karyawan. Hal ini dibuktikan karena hasil
sesuai dengan situasi yang dia alami. Hasil penelitian menyatakan bahwa proses
penelitian yang dilakukan terhadap karyawan komunikasi yang saat ini diterapkan telah
yang ada menunjukkan bahwa para memberikan dampak positif bagi
karyawan ini ingin membutuhkan ruang karyawannya, yaitu perubahan sikap ke arah
untuk mengaktualisasikan diri atau dengan yang lebih baik dan juga hubungan antar
kata lain kebutuhan untuk mendapatkan karyawan, karyawan dan pimpinan yang
pengakuan. Kinerja mereka akan semakin semakin membaik pula.
baik ketika mereka merasa termotivasi Motivasi berpengaruh positif dan
melalui perhatian dan penghargaan yang signifikan terhadap peningkatan kinerja
diberikan oleh pimpinannya. Ini berarti karyawan. Hal ini dibuktikan karena hasil
bahwa Motivasi berpengaruh terhadap penelitian menyatakan bahwa pemberian
peningkatan kinerja karyawan. Hasil dari motivasi dengan tepat akan membentuk pola
penelitian ini sejalan dengan penelitian pikir karyawan untuk bertindak dan
terdahulu milik Windy (2009) yang melakukan sesuatu yang sesuai dengan
membuktikan bahwa motivasi kerja kondisi perusahaan. Pemberian motivasi pun
berpengaruh signifikan dan positif terhadap
55

juga bisa mendorong karyawan untuk Arikunto. 2006. Penelitian Suatu


meningkatkan kinerja mereka. Pendekatan Praktik., Rineka Aksara,
Kerjasama tim tidak berpengaruh Jakarta
signifikan terhadap peningkatan kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dari hasil Armstrong M, Baron A. 1998.Developing
penelitian yang menunjukkan bahwa variabel Practice Performance Management.
yang memberikan pengaruh pada kinerja British: Institute of Personnel
karyawan adalah komunikasi dan motivasi. Development.
Kerjasama tim dibangun oleh kepercayaan.
Semakin tinggi rasa percaya antar karyawan Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
maka semakin baik pula kerjasama tim Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
sehingga akan memberikan pengaruh
terhadap kinerja karyawan. Ardiansyah, Dimas Okta. Pengaruh
Berdasar hasil penelitian mengenai Komunikasi Terhadap Kinerja
uji Analisis Regresi Linier Berganda, maka Karyawan Dengan Dimediasi Oleh
dapat diketahui bahwa variabel yang Kepuasan Kerja (Studi Pada Bagian
berpengaruh dominan dalam meningkatkan Produksi Pabrik Kertas PT Setia
kinerja karyawan adalah variabel Kawan Makmur Sejahtera
komunikasi. Komunikasi memang sangat Tulungagung). 2016. Jurnal Bisnis dan
penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi Manajemen Vol. 3 No.1. Universitas
bagi organisasi, karena dengan komunikasi Brawijaya.
yang efektif mampu menyatukan pemikiran-
pemikiran individu dalam organisasi. Brent D.Ruben dan Lea P.Stewar. 2013.
Komunikasi dan Perilaku Manusia.,
Saran Rajawali Pers., Jakarta
Disarankan untuk bisa melatih dan
meningkatkan kerjasama tim bagi seluruh Burhan Nurgiyantoro dkk. 2004. Statistik
karyawan sehingga ketika komunikasi dan Terapan untuk Penelitian Ilmu-
motivasi disandingkan dengan kerjasama tim IlmuSosial, Gadjah Mada University
antar karyawan maka kinerja karyawan pun Pers, Yogyakarta
akan semakin baik dan meningkat.
Mengingat penelitian ini masih memiliki Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja.
kekurangan, maka bagi peneliti selanjutnya Pustaka Pelajar. Jakarta.
dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada
perusahaan jasa atau perhotelan yang lain Forsdale, L. 2001. Perspectives on
dengan menggunakan sampel yang lebih Communication. Canada : McGraw-
besar dari sampel yang peneliti gunakan Hill College.
dalam penelitian ini. Disamping itu juga bagi
peneliti selanjutnya dapat menambahkan Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate
variabel independen lainnya dalam rangka dengan Program SPSS, Badan Penerbit
meningkatkan kinerja karyawan, misalnya Universitas Diponegoro, Semarang
variabel kepemimpinan, variabel lingkungan
dan variabel pengembangan karir. Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality
Management. Gramedia Pustaka
DAFTAR PUSTAKA Utama, Jakarta.
Ancok D. 1995. Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Penelitian. Di dalam: Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Organisasi dan
Metode Penelitian Survai. Ed Revisi Motivasi: Dasar Peningkatan
(Editor: Masri Singarimbun dan Produktivitas. Bumi Aksara, Jakarta
SofianEffendi), LP3ES, Jakarta
56

Hutasuhut, Harry Wijaya. 2011. Analisis Moekijat. 1994. Manajemen Kepegawaian.


Tim Kerja Karyawan Pada PT. Buana Cetakan ke-5. Ghalia Indonesia.
Varia Komputama Site Medan. Skripsi. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara, Medan
Rahmawaty, Penny. 2012. Pengertian Model
Imeldi, Maria. 2010. Analisa Pengaruh Motivasi.diunduh dari :
Motivasi Kerja, Pelatihan, http://www.academia.edu/6422976/Pen
Kepemimpinan, Komunikasi dan gertian_Motivasi_2._Model_Motivasi_
Kerjasama Tim Terhadap Kinerja 3._Teori_Motivasi
Suster Dina ST. Yoseph di Indonesia.
Jurnal Program Magister Manajemen Riani, Asri Laksmi. 2011. Perspektif
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Sam Kompensasi Untuk Menilai Kinerja.,
Ratulangi, Manado Yuma Pustaka, Surakarta

Kholifah. 2011. Pengaruh Motivasi dan Riniwati, Harsuko. 2011. Mendongkrak


Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Motivasi dan Kinerja-Pendekatan
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Pemberdayaan SDM, Universitas
Kanigaran Kota Probolinggo. Tesis. Brawijaya, Malang
Universitas Merdeka Malang, Malang
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge.
Laksono, Ambar Prambudy. 2015. Pengaruh 2008.Perilaku Organisasi Edisi ke-12,
Komunikasi dan Budaya Organisasi Salemba Empat, Jakarta
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Unit
Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Santoso, Singgih. 2000. SPSS Statistik
Kediri Disnaker Transduk Provinsi Parametrik. PT. Elex Media
Jawa Timur. Tesis. Malang Komputindo. Jakarta.
:Universitas Merdeka Malang.
Schuler dan Jackson. 1996.Manajemen
M, Iman. (trans). Aw, Suranto. Sumber DayaManusia. Erlangga.
2010.IlmuMaslow AH, Motivasi dan Jakarta.
Kepribadian 1. PT. Remaja Bandung,
Bandung. Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian.
Alfabeta, Bandung
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000.
Manajemen Sumber Daya Manusia Suharto dan Budi Cahyono. 2005, Pengaruh
Perusahaan. Rosdakarya, Bandung Budaya Organisasi, Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Marsanto. 2013. Pengaruh Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, di sekretariat
Komunikasi dan Motivasi Terhadap DPRD Propinsi Jawa Tengah. JRBI.
Kinerja Aparatur Pemerintah Desa di Vol. 1, No.1, januari 2005: 13-30.
Kecamatan Siman Kab. Ponorogo.
Tesis, Universitas Merdeka Malang, Tenner, A.R. dan DeToro, I.J. 1992. Total
Malang Quality Management : Three Stepps To
Continuous Improvement. Reading,
Mathis, Robert L. dan John H. Jakcson, MA: Addison-Wesley Publishing
2002. Manajemen Sumber Daya Company.
Manusia.Salemba Empat. Jakarta.
Windy, Mg, Marischa. 2009. Analisis
Pengaruh Motivasi Kerja, Kemampuan
Kerja dan Komitmen Organisasi
57

terhadap Kinerja Karyawan (Studi


pada PT. Wahana Sun Motor
Semarang). Tesis. Unisbank, Semarang

Wenburg, Jhon R dan William W. Wilmot.


1973. The Personal Communication
Process”. Wiley, New York

Zahiroh, Aisa Umi. 2014. Analisis


Komunikasi dalam Optimalisasi
Kinerja Karyawan Pada Hotel Sahid
Montana. Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Malang, Malang

Anda mungkin juga menyukai