MAKALAH
Makalah ini sebagai salah satu syarat untuk Mata Kuliah Manajemen Pengukuran Kinerja
Dosen Pengampu Prof. Lijan Poltak Sinambel, MM
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi tentu terdapat suatu tujuan yang ingin dicapai. Salah satu faktor
sumber daya manusia di dalam organisasi itu sendiri. Maka sumber daya manusia di
dalam suatu organisasi perlu untuk dilakukan pengelolaan yang kemudian diarahkan
bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi yang harus dikelola dengan
baik, jadi MSDM sifatnya lebih strategis bagi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan (Yuniarsih dan Suwatno, 2011). Untuk mencapai tujuan, suatu
Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu organisasi atau
unsur manusia dalam suatu organisasi atau instansi pemerintah dapat memberikan
keunggulan bersaing. Mereka membuat strategi dan inovasi dalam mencapai tujuan
organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang
paling vital bagi organisasi atau instansi pemerintah. Karena perannya untuk
mengimplementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi
organisasi. Dengan adanya sumber daya manusia maka dapat memberikan hasil yang
berkualitas merupakan harapan organisasi atau instansi pemerintah, bagi organisai atau
instansi pemerintah yang memiliki akan dapat mencapai kinerja yang optimal sesuai
yang diinginkan organisasi, baik oleh pegawai individu maupun kelompok dalam
organisai atau instansi pemerintah sehingga tujuan akan dapat dicapai dan diwujudkan.
Dengan hal ini mereka mempunyai potensi seperti keahlian, pikiran dan lain-lain dalam
potensinya untuk mencapai tujuan. Orang yang menduduki jabatan dalam suatu
organisasi atau instansi pemerintah baik sebagai anggota maupun pimpinan merupakan
faktor yang terpenting karena berkaitan antara satu dengan yang lain dalam setiap
organisasi atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Keberhasilan suatu organisasi
atau instansi pemerintah dipengaruhi oleh faktor manusia selaku yang melakukan atau
melaksanakan dari pekerjaan yang dilakukan tersebut. Suatu organisasi atau instansi
baik pemerintah maupun swasta harus bisa meningkatkan kualitas kinerja pegawai yang
dimiliki, karena pegawai adalah aset yang paling penting dalam suatu organisasi. Supaya
pegawai dapat memberikan kinerja yang baik maka suatu organisasi atau instansi
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam suatu perusahaan
karena sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui
usaha kooperatif sekelompok orang di dalamnya, sehingga dapat dikatakan sumber daya
manusia adalah suatu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah karyawan. Karyawan
keterampilan, dan keinginan untuk kerjasama antar berbagai satuan kerja yang
melaksanakan kegiatan yang berbeda. Mengingat begitu pentingnya peran karyawan
dalam suatu perusahaan, maka kegiatan pengembangan karier karyawan merupakan hal
penting dalam upaya peningkatan prestasi kerja karyawan, misalnya melalui pendidikan
karier, informasi karier, dan bimbingan karier. Setelah berbagai informasi dan bimbingan
karier diberikan, kemudian penetapan karier merupakan langkah awal untuk jenjang
karier seseorang, sehingga saat ini perlu adanya pengembangan karier masing-masing
Perencanaan dan pengembangan karir yang jelas dalam organisasi dapat meningkatkan
puas dalam melaksanakan pekerjaannya (Nugroho dan Kunartinah, 2012). Hal ini
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekayadi (2009) dan Nugroho dan
pendidikan dan latihan. Karir dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja
antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karier yang tersedia di
perusahaan saat ini maupun di masa mendatang. Pengembangan karier merupakan
prestasi kerja dalam rangka mencapai karier yang diinginkan. Kegiatan pengembangan
karier yang didukung oleh perusahaan, maka perusahaan mengharapkan adanya umpan
balik dari karyawan yaitu berupa prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan sebuah hasil
kerja yang dicapai seorang karyawan sesuai dengan standar perusahaan. Prestasi kerja
akan menambah manfaat baik dari pihak perusahaan maupun karyawan. Salah satu
keputusan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan suatu organisasi atau instansi pemerintah untuk
menjaga dan memelihara sumber daya manusia yang dimiliki yaitu dengan cara melihat
pengembangan karir yang diberikan kepada pegawai. Menurut Handoko dalam Megita
seseorang untuk mencapai suatu rencana karir. Dengan demikian pengembangan karir
disponsori oleh departemen sumber daya manusia, manajer ataupun pihak lain. Selain
individu pegawai untuk merencanakan karirnya dimasa sekarang dan masa depan.
Dengan anggapan bahwa sumber daya manusia adalah asset yang berharga bagi
ingin tetap eksis di dunia usaha yang selalu mengalami perubahan. Pengembangan
sumber daya manusia secara internal yang dilakukan dengan baik akan memberikan
hasil yang lebih baik daripada melakukan perekrutan dari luar yang mungkin dilakukan
menanjak terus dengan pesat. Penghasilan makin besar, kedudukan sosio ekonomis
makin tinggi dan mantap, batin merasa puas karena berhasil mewujudkan jati diri
(Anoraga, 2001) . Akan terlalu banyak karyawan “mengundurkan diri dari pekerjaan” jika
tidak ada perhatian manajemen untuk kemajuan karir yang pantas (Flippo, 1996).
Program pengembangan karier juga dilakukan oleh Hotel ABC dimulai dari perencanaan
salah satu hotel yang termasuk ke dalam hotel bintang tiga yang spesial menangani
perusahaan (The Family and Convention Hotel) Hotel ABC selain senantiasa
meningkatkan sarana dan prasarana yang dimiliki, juga senantiasa meningkatkan mutu
pelayanan yang bertujuan untuk kepuasan pengunjung. Hotel Grasia saat ini memiliki
106 karyawan.
Oleh karena itu, karyawan Hotel ABC secara langsung telah melakukan pengembangan
karier guna meningkatkan prestasi kerja untuk mencapai karier yang sukses.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa Hotel ABC berpandangan bahwa
tujuan yang hendak dicapai oleh karyawan melalui kesempatan karier yang tersedia di
perusahaan guna mencapai prestasi kerja yang diharapkan oleh perusahaan maupun
karyawan itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengambil
judul penelitian mengenai “Pengembangan Karier Karyawan (Studi pada Karyawan Tetap
Hotel ABC).
Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Hotel ABCTahun 2012 s/d 2016
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa turnover pada Hotel Grasia Semarang terjadi
keberlanjutan dan cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2009 sampai dengan
2013. Sebagian karyawan yang keluar adalah karyawan tetap yang sudah memiliki masa
kerja selama kurang lebih 10 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak HRD
diperoleh beberapa alasan karyawan keluar dari perusahaan, yaitu karyawan diterima
kerja di perusahaan yang lain, karyawan merasa tidak ada penghargaan yang diberikan
kepadanya, dan karir yang dirasakan tidak berkembang. Selain itu adanya keluh kesah
dari karyawan mengenai hubungan rekan keja yang kurang mendukung dalam
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, didukung dengan adanya data
turnover karyawan yang berkelanjutan dan cenderung mengalami kenaikan dapat dilihat
dari turnover rate tahun 2012 sebesar 6,75%, tahun 2013 sebesar 3,97%, tahun 2014
sebesar 10,38%, tahun 2015 sebesar 10,25% dan, tahun 2016 sebesar 12,82%. Dari
wawancara dengan bagian HRD dijelaskan bahwa alasan karyawan yang keluar dari
perusahaan lain, karyawan merasa tidak ada penghargaan yang diberikan kepadanya,
kemudian karir yang dirasakan tidak berkembang. Selain itu diketahui adanya keluh
kesah dari karyawan mengenai hubungan rekan kerja yang dirasa kurang mendukung
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam Akhmad Subekhi dan Mohamad Jauhar
Agus Sunyoto dalam Akhmad Subekhi dan Mohamad Jauhar (2012:23) mendefinisikan
manusia bukan sekedar daya yang lainya tindakan dalam hal pemikiran, seleksi,
maupun organisasi.
manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni bagaimana suatu organisasi
dapat melakukan pemanfaatan sumber daya yang ada di dalam organisasi tersebut
Menurut Viethzal Rivai & Ella Jauvani Sagala (2009:274) pengembangan karir adalah
proses peningkatan kemapuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai
peningkatan pribadi yang dapat di lakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana
kebutuhan pegawai dengan kesempatan karir yang tersedia di suatu organisasi atau
instansi pemerintah.
depan tergabtung pada SDM (Nawawi, 2005). Tanpa memilki SDM yang kompetitif
sebuah organisasi akan mengalami kemunduran dan akhirnya akan tersisih karena
Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari karir itu sendiri. Menurut
Anoraga (2001), karir dalam arti sempit (sebagai upaya mecari nafkah,
Sedangkan menurut Handoko (2001) karir adalah semua pekerjaan jabatan yang
latihan.
adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang
agar organisasi dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara
maksimum.
pengembangan karir.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa focus pengembangan
karier adalah peningkatan kemampuan mental yang terjadi yang terjadi seiring
berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi yang ter
wujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya.
Menurut Hastho dan Meilan dalam Sunyoto ( 2012:175) manajemen karir adalah
dilakukan oleh individu itu sendiri atau seiring dengan sistem karir organisasi.
.
Dari pengertian pengembangan karir di atas, pekerja dan organisasi atau perusahaan
karir, agar pekerja yang potensial dapat mencapai setiap jenjang karir sejalan dengan
dalam Nurcahyo, 2012) bahwa pengembangan karir yang dirancang secara baik akan
Adapun tujuan pengembangan karir yang dikemukakan oleh Andrew J. Dubrin (1982,
pegawai yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki
posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan
loyalitasnya.
bermental sehat.
menjadikan turnover rendah dan begitu pula biaya kepegawaian menjadi lebih
efektif.
kepegawaian.
Pengembangan karir berhubungan dengan jarak waktu yang panjang. Hal ini
karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan kualifikasi
Dessler (1998) mengemukakan adanya tahap-tahap utama dari siklus karir, yaitu :
1) Tahap pertumbuhan. Tahap ini berlangsung kira-kira sejak lahir sampai usia 14
identifikasi dengan dan interaksi dengan orang lain seperti, keluarga, teman, dan
guru.
2) Tahap penjelajahan. Tahap ini terjadi pada periode usia 15 - 24 tahun. Individu
3) Tahap penetapan. Tahap ini berlangsung kira-kira dari usia 24 sampai 30 tahun,
Individu menetapkan bidang pilihan yang cocok, dan jika tidak cocok
berusaha mengubahnya.
c. Subtahap krisis pertengahan akhir. Tahap ini berlangsung pada usia 40-an.
Selama periode ini orang sering membuat penilaian baru yang besar atas
kemajuan mereka sehubungan dengan ambisi dan tujuan awal karir
mereka.
4) Tahap pemeliharaan. Tahap ini berlangsung pada usia sekitar 45-65 tahun.
5) Tahap kemerosotan. Tahap ini disebut juga usia pensiun, di mana individu
tanggung jawab.
Sebagai berikut :
1) Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat
tersebut. Perencanaan karir merupakan proses untuk : (1) menyadari diri sendiri
waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir.
Pengembangan
Karir Organisasi
Manajemen Karir
Perencanaan Karir
Sub-sub Proses :
Sub-sub Proses : Rekrutmen dan seleksi
Pilihan bersifat Jabatan Alokasi SDM
Pilihan Organisasional Penilaian dan evaluasi
Pilihan Penugasan Kerja Pelatihan dan
Pilihan Pengembangan diri Pengembangan
1) Perencanaan karir
2) Manajemen karir
Edwin B. Flippo yang dikutip oleh Bambang Wahyudi (2002, dalam Nurcahyo, 2012)
ada dalam organisasi, maka setiap tenaga kerja mengetahui dengan jelas
Menurut Rivai dan Sagala (2009, dalam Nurcahyo, 2012) aspek-aspek yang terdapat
pengembangan karir pun biasanya tujuan karir yang paling sederhana pun
tidak dapat dicapai. Kemajuan karir umumnya terletak pada kinerja dan
prestasi.
2) Pengenalan oleh pihak lain (Exposure). Tanpa pengenalan oleh pihak lain
maka karyawan yang baik tidak akan mendapatkan peluang yang diperlukan
pengembangan karirnya.
kekecewaan. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok profesional dimana
waktu setahun.
atasan mereka. Hal ini juga menguntungkan bagi mereka membuat mereka
yang memuaskan, sukar bagi seorang pekerja untuk diusulkan oleh atasannya
terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu yang
lama.
Matrik Teori
Pakar Teori Dimensi Indikator Sintesis
METODOLOGI PENELITIAN
(2009: 13-14) terdapat dua jenis pendekatan penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik
sehingga bermuara pada suatu tujuan yang jelas. Perlakuan terhadap variabel penelitian
penelitian yang diajukan (Ferdinand, 2006). Berdasarkan dari telaah pustaka dan
rumusan hipotesis, maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Variabel Independen. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat dari sebuah masalah mudah terlihat
dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model
3) Variabel Intervening. Variabel intervening atau variabel antara adalah variabel yang
ini memiliki peran yang sama seperti fungsi dari variabel independen (Ferdinand,
2007).
Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu variabel, yaitu Pengembangan
Karir.
Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang
yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti
karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Dalam
penelitian ini populasi adalah seluruh karyawan Hotel ABCyang berjumlah 106 orang.
Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini
diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi
(Ferdinand, 2006).
komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengaan undian, maka
setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota
populasi. Karena teknik pengambilan sampel yang kami gunakan adalah random, maka
setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel
(Lijan, 2014). Dalam penelitian ini kami mengambil sampel secara random sebanyak 30
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu
atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang
biasa dilakukan oleh peneliti (Ferdinand, 2006). Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang disebarkan kepada karyawan Hotel
ABC.
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam
(Sugiyono, 2004).
Definisi operasiomal variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004).
Definisi operasional berguna untuk memahami secara lebih dalam mengenai variabel di
Pengembangan Karir
Pengembangan karir adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati
seseorang selama masa kehidupan tertentu (Nawawi, 2005). Menurut Andrew J. Fubrin
peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir
pengukuran skala Ordinal dengan indikator yang digunakan mengacu pada indikator
4. Pengidentifikasian tujuan-tujuan
5. Penyusunan rencana
6. Pengenalan diri
7. Konseling karir
8. Sikap terhadap karir
9. Menorganisasikan orang
Definisi Operasional
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menggunakan sebuah alat ukur
yang baik, yang biasanya disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian
sendiri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati (Sugiyono, 2009: 102). Instrumen untuk mengukur Pengembangan Karir
dalam penelitian ini, mengacu pada kisi-kisi instrumen angket/ kuesioner yang
Untuk dapat mengumpulkan data secara lengkap, maka dalam penelitian ini
1) Kuesioner
(Sugiyono, 2004). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias
Skala yang digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala Likert. Skala Likert
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2004). Dengan skala Likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor dalam skala likert, misalnya:
2) Wawancara
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
1) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah bentuk analisa yang berdsarkan dari data yang
dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data yang hanya
perlu dan membuang data yang diangap tidak perlu, untuk memudahkan
sebagai berikut:
c. Tabulating
Pengelompokkan data atas jawaban dengan benar dan teliti, kemudian dihitung
hasil tabulasi tersebut akan disepakati untuk membuat data tabel agar
2) Analisis Kuantitatif
windows.
angka indeks ini dapat dilakukan untuk sebuah konstruk penelitian yang
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyatan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Pengukuran realibilitas dapat
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
2) One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan
mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
1) Melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk
atau variabel.
2) Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara
3) Uji dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji apakah suatu
Beri tanda silang atau centang pada kolom tersedia sesuai pilihan jawaban anda !
No Pernyataan Jawaban
SS S N/C TS STS
5 4 3 2 1
A Proses
1 Anda menyadari peluang yang ada di
organisasi sebagai proses pengembangan
karir
2 Anda menyadari kesempatan yang ada di
organisasi sebagai proses pengembangan
karir
3 Anda menyadari kendala yang ada di
organisasi sebagai proses pengembangan
diri dalam pencapaian karir
4 Anda menyadari bahwa setiap pilihan yang
diambil juga berbanding dengan
konsekuensi adalah proses pengembangan
diri dalam pencapaian karir
5 Menyusun program kerja adalah proses
pengembangan karir
6 Merencanakan pendidikan adalah proses
pengembangan karir di organisasi
7 Memperbanyak dan mematangkan
pengalaman yang ada adalah proses
pengembangan karir
8 Dalam proses pengembangan karir perlu
kiranya anda memastikan arah yang hendak
dituju
9 Dalam proses pengembangan karir perlu
kiranya anda memastikan waktu yang
dibutuhkan
10 Dalam proses pengembangan karir perlu
kiranya anda memastikan urutan langkah
yang diambil
B. Rencana Karir
11 Anda perlu mengidentifikasi tujuan sebagai
rencana karir yang hendak dicapai
12 Perusahaan perlu mengidentifikasi tujuan
sebagai rencana karir yang hendak dicapai
bersama pegawai
13 Anda perlu menyusun rencana dalam upaya
pengembangan karir pegawainya
14 Perusahaan perlu menyusun rencana dalam
upaya pengembangan karir
15 Dalam pengembangan karir dibutuhkan
pengenalan terhadap diri sendiri
16 Perusahaan perlu melakukan pengenalan
diri dalam upaya pengembangan karir
pegawainya
17 Dalam pengembangan karir dibutuhkan
proses konseling terhadap karir yang hendak
dicapai
18 Perusahaan perlu memfasilitasi konseling
karir atas capaian yang hendak dicapai
pegawai
19 Dalam pengembangan karir dibutuhkan
sikap yang mengarahkan kepada karir
20 Perusahaan bersama pegawai membentuk
sikap yang mengarahkan kepada pencapaian
karir pegawainya
C. Managemen Karir
21 Dalam pengembangan karir harus
bekerjasama dengan pegawai lainnya
22 Perusahaan harus membentuk pola
kerjasama pegawai untuk pengembangan
karir
23 Anda setuju bahwa komunikasi adalah
faktor pendukung dalam pengembangan
karir
24 Perusahaan sudah memberikan informasi
ketika adanya peluang karir
25 Perusahaan tidak memudahkan dalam
memberikan informasi ketika adanya
peluang karir
26 Setiap pegawai harus memiliki jalur yang
sesuai dalam pengembangan karirnya
27 Perusahaan sudah meyediakan kesesuaian
aspirasi pegawai dengan peluang yang ada
28 Kesesuian aspirasi dan peluang adalah yang
dibutuhkan pegawai dalam pengembangan
karir
29 Pegawai membutuhkan program
pengembangan karir
30 Perusahaan sudah menyediakan program
pengembangan karir
BAB IV
Menurut Lijan dalam Metode Penelitian Kuantitatif, 2014, untuk menguji validitas
e. Cari deviasi skor dari data kemudian masukan dalam rumus pearson
f. Bandingkan r hitung dengan r tabel dengan ketentuan jika r hitung ≥r tabel berarti butir
valid.
g. Jika ada butir yang tidak valid dalam pengujian yang pertama, diuji ulang kembali
Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila
tes yang dibuat mempunyai hasil yang tetap dalam mengukur apa yang hendak diukur.
Pengujian reliabilitas instrumen yang kami gunakan yaitu dengan rumus dari Spearman
Brown. Spearman Brown merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu test atau
angket yang paling sering digunakan pada test-test atau angket-angket yang
jawabannya berupa pilihan. Adapun rumus Spearman Brown yang di gunakan adalah
sebagai berikut :
keterangan:
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen
Valid
1,2,3,5,6,7,10,12,14,16,20,2
Pengembangan Karir 3,24,29,30
PENUTUP
5.1 Keseimpulan
1) Hasil dari uji validitas dalam uji coba rumus pearson dengan skala likert pada
angket yang kami sebarkan yang telah dilakukan pada 30 karyawan di Hotel ABC
2) Hasil dari uji reliabilitas dalam uji coba rumus Spearman Brown dengan korelasi
Pearson antara belahan ganjil dengan belahan genap dinyatakan reliabel dengan
Dessler, Gary. (1997). Human Resource Managemen. Terjemahan Agus Darma. Jakarta:
Erlangga.
Handoko, T. Hani. (1992). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya