MANAGEMENT 2
Oleh :
Ade Rusminta S.IP
HR & GA MANAGER PT. SING WEALTH TEXTILES
MAJALENGKA
Tujuan Pembelajaran
Mampu menyusun Wawancara Pendahuluan,
merancang dan mengisi formulir penerimaan pegawai;
Mampu memahami ketentuan umum, landasan, asas
dan tujuan UU No. 11 tahun 2020 dan rancangan tahun
2000/2001 mengenai ketenagakerjaan;
Mampu Merancang Pembinaan Sumber Daya Manusia;
Mampu merancang Program Kompensasi yang
berkeadilan bagi karyawan;
Mampu membuat Rancangan Penilaian SDM;
Mampu merancang pengembangan SDM;
Memahami arti penting pemeliharaan SDM;
Mampu Memahami pengertian JAMSOSTEK, pihak
terkait, hak dan kewajiban, jumlah iuran dan tata cara
iuran;
Mampu merancang Proses PHK.
Mampu merancang evaluasi dan perencanaan SDM
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli :
MSDM Jilid 2
TIGA Sasaran Pelatihan
pasco.01@yahoo.com
3 Hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan
metode pelatihan
pasco.01@yahoo.com
Tujuan Pengembangan SDM :
▪Pengembangan Pengetahuan : lebih diperlukan
untuk karyawan yang bekerja di posisi manajerial
(pengetahuan luas, membuat keputusan, kasus
dan kondisi lapangan)
Metode yang dipergunakan dalam pengembangan
pengetahuan adalah :
Pengembangan
pengetahuan
Sekolah
Bantuan audio
Kuliah
visual
cermah
Pengembangan Keterampilan lebih diputuskan untuk
karyawan yang berada dalam posisi pelaksana atau
operator.
Dengan metode :
discusion
Role
Case study
playing
Consulting Business
project game
Project
study
pasco.01@yahoo.com
Pengembangan sikap diterapkan untuk pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan (Public
service) seperti customer service, bagian pengaduan, sales
promotion, public relations.
Games sensivity
training
pasco.01@yahoo.com
Prosedur Latihan dan
Pengembangan
Penentuan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan,
Penentuan siapa yang bertanggung jawab
terhadap latihan dan pengembangan
Prosedur pelatihan dan pengembangan
Evaluasi keberhasilan pelatihan dan
pengembangan
pasco.01@yahoo.com
WAWANCARA
pasco.01@yahoo.com
Ankur Garg seorang psikolog
menyatakan bahwa :
Wawancara dapat menjadi alat bantu saat
dilakukan oleh pihak yang mempekerjakan
seseorang calon/kandidat untuk suatu posisi
atau orang biasa yang sedang mencari tahu
tentang kepribadian seseorang ataupun
mencari informasi.
Tujuan Wawancara
untuk mendapatkan data dari tangan
pertama (primer).
sebagai pelengkap teknik pengumpulan
lainnya.
untuk menguji hasil pengumpulan data
lainnya.
Proses Recruitment
Medical
Training Centre Psikotes Interview
Check up
Penempatan
Keputusan
Training
Pelaksanaan
(diterima / tidak ) Pekerjaan
Kontrak
Jenis Wawancara
Wawancara Terpimpin
adalah wawancara yang tidak terarah. Kelemahan dari wawancara
terpimpin ialah tidak efisien dalam hal waktu, biaya dan tenaga.
Keuntungan dari wawancara terpimpin yaitu cocok untuk penelitian
pendahuluan, tidak memerlukan keterampilan bertanya dan dapat
memelihara kewajaran suasana.
• Wawancara Tidak Terpimpin
adalah tanya jawab yang terarah untuk mengumpulkan data-data
yang relevan saja. Kelemahan dari wawancara tidak terpimpin ialah
kesan-kesan, seperti angket yang diucapkan serta suasana menjadi
formal dan kaku. Keuntungan wawancara tidak terpimpin yaitu
pertanyaan yang diajukan sistematis, sehingga mudah diolah
kembali, pemecahan masalah menjadi lebih mudah, memungkinkan
analisis kuantitatif dan kualitatif dan kesimpulan yang diperoleh lebih
reliabel.
pasco.01@yahoo.com
Petunjuk Wawancara
➢ Interviewer harus harus terampil dalam wawancara
Gaya bicara jangan berbelit-belit
nada suara tidak membosankan
jangan terkesan seperti menghakimi/menggurui
mengadakan prafasa & Prodding (penggalian yg lebih
dalam)
Atur waktu dalam interview
➢ Interviewer harus memperkenalkan dirinya kpd
interviewee
➢ Interviewer harus menciptakan hubungan yg baik dgn
interviewee (saling menghormati)
➢ Interviewer hendaklah menjadi pendengar yang baik
pasco.01@yahoo.com
Psikotes di Perusahaan
Tes psikotes adalah sebuah jenis
tes yang dilaksanakan oleh tim penguji
atau psikolog. Tujuan dari tes psikotes
adalah untuk
mengetahui kondisi psikolog atau
karakter seseorang.
pasco.01@yahoo.com
Manfaat diadakannya Psikotes
➢ Tes psikotes akan lebih mempermudah untuk
mengetahui kepribadian yang belum diketahui
pada diri seseorang. Hal tersebut dikarenakan untuk
mengetahui sebuah kepribadian dari seseorang akan
sulit dilakukan baik pada saat wawancara ataupun
kegiatan pengamatan yang lainnya. Dengan khusus
melaksanakan tes psikotes, maka kepribadian
seseorang akan lebih mudah diukur.
➢ Psychodynamic (masalah Prilaku) dari seseorang bisa
lebih mudah untuk di ketahui, tentunya dengan
menggunakan jenis soal terbentuk pada pelaksanaan
tes psikotes.
➢ Tes psikotes juga bisa digunakan untuk mengetahui
kondisi kejiwaan dari seseorang. Seseorang yang
mengalami gangguan kejiwaan atau tidak akan dengan
mudah diketahui dari proses pelaksanaan tes psikotes.
pasco.01@yahoo.com
Tujuan dan Manfaat tes kesehatan:
pasco.01@yahoo.com
Tujuan dan Manfaat tes kesehatan:
pasco.01@yahoo.com
Tujuan dan Manfaat tes kesehatan:
3.Menghindari tuntutan dari karyawan
Perusahaan
Perjanjian Kerja
Serikat Pekerja
Perselisihan Industri
UU No. 11 Tahun 2020
Tentang
Ketenagakerjaan
pasco.01@yahoo.com
Landasan, asas dan tujuan Undang-Undang Tenaga
Kerja dan surat perjanjian kerja
(menurut UU No. 13 Tahun 2003)
Pembangunan ketenagakerjaan berlandaskan Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945 (BAB II Pasal 3)
pasco.01@yahoo.com
Hubungan Kerja
(UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan)
Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian
kerja antara pengusaha dan pekerja.(BAB V Pasal 10)
(1)Perjanjian kerja dibuat secara lisan dan/atau
tertulis
(2)Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara
tertulis dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
pasco.01@yahoo.com
Hubungan Kerja
(UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan)
pasco.01@yahoo.com
Hubungan Kerja
(UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan)
pasco.01@yahoo.com
Hubungan Kerja
(UU No. 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan)
pasco.01@yahoo.com
James P. Lewis, 1993
(BAB V Pasal 14)
pasco.01@yahoo.com
(BAB V pasal 14)
pasco.01@yahoo.com
Perjanjian kerja tidak dapat
ditarik kembali dan atau diubah
kecuali atas persetujuan kedua
belah pihak (BAB V Pasal 15)
pasco.01@yahoo.com
(BAB V pasal 21)Perjanjian Kerja berakhir pabila ;
a. pekerja meninggal dunia
b. berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
C. adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
D. adanya kadaan atau kejadian tertentu yang
dicantumkan dalam perjanjian kerja yang dapat
menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.
E. keadaan memaksa
pasco.01@yahoo.com
Perjanjian Kerja Harian
Karyawan harian adalah karyawan yang terkait oleh
hubungan kerja di pengusaha/pimpinan perusahaan atas
dasar pekerjaan harian yang sewaktu-waktu sifatnya.
Dasar hukum perjanjian kerja harian
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;l
Pasal 56 Ayat 1 dan 2
“(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu dan
untuk waktu tidak tertentu”
“(2) perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas : jangka waktu
atau selesainya suatu pekerjaan tertentu.”
pasco.01@yahoo.com
PKWT diatur dalam UUK dari pasal 56
sampai pasal 59 ayat (8)
Hal-hal yang belum diatur dalam pasal ini
akan diatur lebih lanjut dengan keputusan
menteri tenaga.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor :
Kep-100/Men/Vi/2004 Tahun 2004 tentang
ketentuan pelaksanaan perjanjian kerja
waktu tertentu (Kepmen 100 Tahun 2004).
Kepmen 100 Tahun 2004 merupakan
peraturan pelaksanaan dari UUK mengenai
PKWT yang didalamnya mengatur juga
mengenai perjanjian kerja harian lepas.
pasco.01@yahoo.com
Syarat perjanjian Kerja Harian :
➢ Dilaksanakan untuk pekerjaan-
pekerjaan tertentu yang berubah-ubah
dalam hal waktu dan volume pekerjaan
serta upah didasarkan pada kehadiran;
➢ Dilakukan dengan ketentuan
pekerja/buruh bekerja kurang dari 21
dalam satu bulan;
➢ Dalam hal pekerja/buruh bekerja 21 hari
atau lebih selama 3 bulan berturut-turut
atau lebih maka perjanjian kerja harian
berubah menjadi PKWTT;
pasco.01@yahoo.com
PEMBINAAN SDM
Menurut Penjelasan Umum UU No. 8 Tahun 1974 Pembinaan
adalah usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk
mewujudkan pegawai negeri (SDM) yang mempunyai sifat-sifat
:
pasco.01@yahoo.com
Pembinaan adalah melakukan pengarahan atau mengarahkan,
mengembangkan, dan menyempurnakan keahlian seseorang agar
menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan oleh yang
membina.
pasco.01@yahoo.com
Faktor- Faktor Pembinaan SDM
1. Pembinaan disiplin kerja SDM
2. Pembinaan loyalitas SDM.
3. Pembinaan hubungan SDM
4. Pembinaan moral dan kegairahan
kerja
pasco.01@yahoo.com
Disiplin Kerja SDM.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegaknya
disiplin kerja di perusahaan :
Pemberian tingkat kompensasi yang cukup
memadai
Adanya perhatian terhadap kesulitan pada
karyawan
Adanya penghargaan pada prestasi
Adanya keragaman peraturan disiplin yang
berlaku untuk semua orang
Adanya keteladanan pimpnan
Adanya keberanian pimpinan untuk menindak
yang melanggar disiplin.
pasco.01@yahoo.com
Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja
1. Agar para tenaga kerja menepati segala
peraturan dan kebijaksanaan ketenagakerjaan
maupun kebijakan dan peraturan perusahaan.
2. Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-
baiknya serta mampu memberikan service yang
maksimal kepada pihak tertentu.
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana-
prasarana, barang dan jasa perusahaan sebaik-
baiknya.
4. Dapat bertindak dan berprilaku sesuai norma.
5. Agar tenaga kerja mampu memperoleh tingkat
produktifitas yang tinggi baik dalam jangka
pendeng maupun dalam jangka panjang.
Pembinaan Loyalitas SDM
Mempunya kepedulian yang tingi
terhadap perusahaan.
➢ Tidak senang melihat perbuatan yang
cenderung merugikan perusahaan
➢ Bersedia turun tangan untuk
mencegah hal2 yang merugikan
perusahaan.
➢ Tidak egois
➢ Suka bekerja keras, kreatif dan selalu
ingin berbuat yang terbaik untuk
perusahaan
➢ Merasa bangga atas prestasi yang
pasco.01@yahoo.com
dicapai oleh perusahaan
Cara untuk meningkatkan kepedulian
SDM terhadap Perusahaan :
memberikan informasi yang lengkap tentang
perkembangan perusahaan.
Melibatkan karyawan dalam pemecahan masalah
Mengingatkan bahwa naik turunnya kinerja
perusahaan akan turut menaikan atau menurunkan
penghasilan karyawan.
Selalu memperbaiki tingkat kompensasi yang
diberikan kepada karyawan.
Memberi kesempatan kepada karyawan mengikuti
pelatihan yang mengembangkan wawasan.
Menegakan disiplin dan pengawasan yang berisfat
mendidik.
Merasa memiliki terhadap perusahaan.
pasco.01@yahoo.com
Pembinaan Loyalitas SDM
pasco.01@yahoo.com
3. Pembinaan Hubungan SDM
Faktor yang mempengaruhi
Pembinaan Hubungan kerja dalam
suatu perusahaan
1. Komunikasi
2. Kerjasama Kelompok
3. Konflik dan konsensus
pasco.01@yahoo.com
4. Pembinaan moral dan kegairahan kerja
❖ Pembinaan moril dan kegairahan kerja
sangat bergantung :
a. Supervisi yang bermutu
b. Kondisi Kerja yang menyenangkan
c. Adanya kesempatan untuk berpartisipasi
d. Hubungan manusia yang harmonis dan
menyenangkan.
e. Adanya aturan main yang jelas menjadi
acuan bersama dalam melakukan pekerjaan.
pasco.01@yahoo.com
Kompensasi & Insentif
Secara umum insentif dapat di definisikan
sebagai segala upaya pemberian sesuatu
(materi maupun non materi) kepada
pegawai karena ia berproduktivitas lebih
dibandingkan rekan pekerja lainnya.
Tujuan utama pemberian insentif adalah
memberikan penghargaan atas
produktivitas lebihnya, sehingga tidak
semua pekerja mendapatkan insentife.
pasco.01@yahoo.com
Tujuan lainnya pemberian
insentif adalah :
pasco.01@yahoo.com
Insentif dikelompokan menjadi 2
yaitu:
Insentif materi (finansial) : adalah insentif
yang berupa uang. Insentif jenis ini paling
banyak dipakai di perusahaan. Alasannya
adalah uang adalah tujuan utama
sebagian besar orang bekerja.
Insentif non materi (non Finansial) :
biasanya berupa penggunaan fasilitas
khusus bagi pegawai yang telah
berproduktivitas lebih.
pasco.01@yahoo.com
Jenis insentif non finansial :
Berupa privalesse (Hak-Hak Khusus)
Penghargaan
Promosi
pasco.01@yahoo.com
Permasalahan dasar dalam
pemberian insentif :
Alat pengukur / parameter . Harus dibuat secara hati-
hati. Hendaknya saling menguntungkan .
Harus ada satuan waktu perhitungan insentif (hari,
minggu, bulan atau tahun)
Standar yg ditetapkan mempunyai tingkat kesulitan yg
relatif sama tiap kelompok kerja.
Standar prestasi & jumlah insentif harus disesuaikan
secara periodik baik dari sisi teknologi atau prosedur
kerja yg digunakan.
Serikat kerja terhadap pelaksanaan pemberian insentif
harus sudah diperkirakan.
Reaksi pegawai terhadap pemberian insentif harus bisa
diperkirakan.
Insentif untuk bagian produksi :
Insentif untuk bagian produksi (blue Collar
Job) untuk produksi terukur seperti :
pembuat, pencetak, pengepak, pemotong,
(ini lebih mudah cara merancangnya
dibandingkan dengan insentif pekerja jasa
seperti pembersih, penyedia, pengaman.
pasco.01@yahoo.com
Sistem insentif yang paling banyak
digunakan untuk bagian produksi :
Sistem insentif yang dibuat berdasarkan
standar hasil yang didapatkan atau piece
rates : (straight piecework plan/ upah
perpotong proporsional, taylor piece work
plan/ upah perpotong menurut taylor,
group piecework plan/ upah perpotong
kelompok)
pasco.01@yahoo.com
Sistem insentif yang dibuat berdasarkan
standar waktu atau time bonuses
➢Insentif berdasarkan waktu yang dihemat
(halsey plan, 100 pecent time premium,
bedaux plan)
➢Insentif yang didasarkan atas waktu
pengerjaan ( rowan plan, emerson plan)
▪ Insentif yang didasarkan atas waktu
standar ( gant task and bonus plan)
pasco.01@yahoo.com
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
pasco.01@yahoo.com
Sejak tanggal 1 Januari 2014 badan
penyelenggara jaminan sosial bagi Pekerja
beralih dari Jamsostek ke BPJS
Ketenagakerjaan
1. BPJS Ketenagakerjaan
2. BPJS Kesehatan
pasco.01@yahoo.com