Anda di halaman 1dari 5

1.

Kemukakan alasan Saudara mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu
dilakukan studi kelayakan terlebih dahulu, padahal biaya untuk melakukan studi cukup
besar termasuk waktu untuk melakukannya.

2. Sebelum studi kelayakan bisnis dijalankan, maka perlu dilakukan persiapan sehingga
hasil yang hendak dicapai optimal. Kemuka kan persiapan atau proses persiapan studi
kelayakan bisnis dimaksud secara lengkap.

3. Jelaskan secara lengkap pengertian pasar, pemasaran, total pasar, pasar nyata dan potensi
pasar bila perlu dengan contoh.

4. Untuk mengetahui besarnya permintaan di masa yang akan dating kita dapat melakukan
peramalan.
a. Jelaskan metode peramalan yang Anda ketahui.
b. Uraikan langkah-langkah dalam melakukan peramalan sehingga hasilnya dapat
optimal.

5. Apa yang dimaksud dengan manajemen pembangunan proyek.

6. Apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan penarikan dan penempatan
karyawan dalam suatu perusahaan. Jelaskan.

1. . Menurut saya, meskipun studi kelayakan bisnis memakan biaya dan waktu yang tidak
sedikit, tapi hal tsb tetap sangat penting dilakukan oleh bisnis yang akan dijalankan
karena jika setelah bisnis tsb melewati studi kelayakan dan terbukti tidak layak untuk
dijalankan lantas batal dibuat, maka hal tsb telah menyelamatkan biaya, waktu, tenaga,
dan fikiran yang lebih banyak daripada biaya dan waktu yang digunakan untuk
menganalisis kelayakan bisnisnya.
Jika terbukti bisnis tsb layak dijalankan, maka studi kelayakan bisnis akan membantu
pengusaha untuk memudahkan perencanaan termasuk konsep, pengendalian resiko, dan
strategi bisnis karena sudah diramalkan tentang hal-hal yang akan terjadi di masa
mendatang. Dengan tersusunnya planning usaha dengan baik dan sistematik, hal tersebut
akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan (actuating).
Studi kelayakan bisnis juga dapat membantu memudahkan pengawasan dan pengendalian
aktualisasi rencana sehingga tidak melenceng dari tujuan melalui deteksi penyimpangan
dan pengaruh-pengaruh eksternal.
Dengan kata lain, studi kelayakan bisnis dapat mengantisipasi keterlanjuran pengambilan
keputusan investasi yang tidak tepat (tidak menguntungkan).
2. Penemuan Ide
Tahapan penemuan ide dalam studi kelayakan bisnis harus dimulai dengan menentukan
satu atau beberapa ide bisnis yang prospektif. Jika terdapat lebih dari satu ide bisnis,
maka ide bisnis yang akhirnya akan dieksekusi harus dipilih dengan mempertimbangkan
beberapa hal seperti hal-hal teknis yang harus ditempuh serta potensi laba yang akan
diraih.

2. Tahap Penelitian
Setelah ide bisnis dipilih, tahapan selajutnya dalam membuat studi kelayakan bisnis
adalah melakukan penelitian yang lebih mendalam sesuai dengan metode ilmiah. Dimulai
dari mengumpulkan data dan informasi, mengolah data berdasar teori yang relevan,
menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis
yang sesuai, menyimpulkan hasil, hingga membuat laporan dari hasil penelitian tersebut.

3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dalam studi kelayakan bisnis merupakan proses membandingkan sesuatu
dengan satu atau beberapa kriteria standar yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif,
terutama terkait biaya (cost) yang dikeluarkan dengan manfaat (benefit) yang akan
diperoleh.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak


Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, maka perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang memiliki skor tertinggi dalam tahap evaluasi
yang telah dilakukan sebelumnya.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan


Setelah terpilih sebuah rencana bisnis, maka tahap selanjutya dalam studi kelayakan
bisnis adalah menyusun rencana kerja terkait proses realisasi dari rencana pembangunan
bisnis tersebut

6. Tahap Pelaksanaan
Setelah semua rencana siap, maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan semua
rencana yang telah disusun. Jika proses pembangunan bisnis dapat berjalan dengan
lancar, maka tahap selanjutnya hanyalah tinggal melakukan operasional bisnis secara
rutin.
3. 3. a. Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukkan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar
memiliki tempat atau lokasi tertentu sehinggamemungkinkan pembeli dan penjual
bertemu untuk melakukkan transaksi jual beli produk baik barang mapunu jasa.
b. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan
kelompok memeperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
c. Total Pasar adalah besarnya kesempatan pasar yang dimiliki oleh produsendalam
menjual produknya di pasaran. Contoh : Indofood dengan produk Indomie telah meraup
sebesar 75% dari total pasar mie instan, berarti besarnya kesempatan Indofood pada
produksimie instan sangat besar.
d. Pasar Nyata adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan,dan akses
pada suatu produk atau jasa tertentu. Contoh : supermarket, pasar tradisional, dan pasar
swalayan
e. Potensi pasar adalah peluang pertumbuhan diluar permintaan pasar saat ini. Sekali
membeli item baru. Review positif dari kelompok konsumen juga dapatmendorong
permintaan pasar jika item baru membawa nilai bagi konsumen. Ini penjualan ekstra
jatuh dibawah perkiraan potensi pasar, perusahaan berusaha untuk mengisi potensi pasar
karena menghasilkan penjualan diatas permintaan pasar sebenarnya untuk barang jasa.

5. Manajemen proyek adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha atau bisnis
yang sifatnya sementara dari waktu awal pekerjaan ditetapkan. Yang dimaksud sementara
di sini adalah hanya terbatas pada proses pengerjaannya tetapi tidak berlaku pada hasil
(produk atau jasa) yang dihasilkan oleh proyek. Contohnya adalah sebuah proyek
pembangunan gedung akan memiliki durasi atau waktu pengerjaan yang sudah ditetapkan
sedangkan hasilnya, yaitu gedung tersebut, mungkin dapat digunakan untuk jangka waktu
yang tidak terbatas. Hal ini merupakan usaha agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara
efisien dan efektif.
6. yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan penarikan dan penempatan karyawan
dalam suatu perusahaan yaitu :
1. Analisa terlebih dahulu apakah memungkinkan pekerjaan didelegasikan ke karyawan
yang ada?
Anda sebaiknya melakukan analisa terhadap kebutuhan dan kekuatan sumber daya
manusia yang anda miliki. Apakah pekerjaan yang ada dapat dihandle oleh pekerja yang
anda miliki saat ini. Lalu apakah pekerjaan yang anda delegasikan tersebut mampu
dikerjakan secara optimal oleh karyawan tersebut. Lakukan percobaan untuk menguji
hasil analisa anda. Apabila karyawan tersebut dapat melakukan pekerjaan tambahan
dengan baik tanpa membuat pekerja tersebut “keteteran” anda dapat mempertimbangkan
untuk memberikan kompensasi tambahan yang mana jumlahnya tidak sebesar apabila
anda mempekerjakan karyawan baru.
2.Pertimbangkan untuk mempekerjakan karyawan non full time.
Untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, perusahaan tidaklah harus selalu mempekerjakan
karyawan baru apalagi karyawan full time. Untuk jenis pekerjaan yang spesifik seperti
membuat konten untuk keperluan marketing anda dapat menggunakan jasa freelancer
atau biasa disebut dengan crowdsourcing.
3.Biaya rekrutment dan tenaga kerja baru
Maka buatlah analisa biaya rekrutment dan biaya tenaga kerja baru. Biaya rekrutmen
adalah biaya yang timbul akibat adanya proses recruitment seperti : biaya iklan, biaya job
fair, biaya tes psikologi dll. Sementara biaya tenaga kerja baru adalah biaya yang timbul
selama pekerja baru dalam masa orientasi. Biasanya pekerja yang sedang dalam masa
orientasi masih belum begitu productive apalagi apabila pekerja tersebut merupakan
freshgraduate.
4.Tentukan kriteria yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Syarat atau requirement biasanya berkaitan dengan syarat teknis yang berhubungan
langsung dengan pekerjaan seperti : pendidikan minimum, skill, umur, pengalaman dll.
Sementara kriteria biasanya berkaitan dengan hal non teknis seperti loyal, dapat bekerja
dibawah tekanan, mampu bekerja bersama tim atau individu, dll.
5. Pilihlah channel recruitment yang sesuai dengan tujuan recruitment anda.
Pilihlah channel recruitment yang sesuai dengan tujuan recruitment anda.

4. a. Metode forecasting dibagi menjadi dua, yakni peramalan secara kualitatif dan
peramalan secara kuantitatif. Peramalan secara kualitatif maksudnya adalah peramalan
yang menggunakan pendapat dan analisis yang deskriptif. Sementara peramalan
kuantitatif yaitu peramalan yang berkaitan dengan hitungan matematis
b. Langkah-langkah Peramalan (Forecasting)
Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan dalam proses peramalan.

1. Menentukan Tujuan Peramalan


Perlu diingat bahwa, Forecasting diperlukan untuk merencanakan masa depan, oleh
karena itu kita harus mempertimbangkan dan memutuskan peramalan apa yang
sebenarnya dibutuhkan oleh kita. Mungkin kedengarannya sederhana, namun kesalahan
memutuskan tujuan atau apa yang kita inginkan akan menghasilkan hasil yang berbeda
sehingga keakuratan peramalan akan diragukan. Dalam tahap ini, kita juga perlu
menentukan setiap detail dari peramalan tersebut, contoh jenis produk, unit yang
diperlukan (berapa kotak atau unit) dan jangka waktu (misalnya mingguan, bulanan atau
tahunan).

2. Mengevaluasi dan Menganalisis data yang sesuai


Langkah ini melibatkan identifikasi data apa yang diperlukan dan data apa saja yang
tersedia. Pengidentifikasian data ini akan berdampak pada pemilihan metode peramalan
nanti. Misalnya, jika kita ingin meramalkan jumlah penjualan pada suatu produk baru,
mungkin kita tidak memiliki data historis penjualan sehingga membatasi kita untuk
menggunakan metode peramalan yang bersifat kuantitatif.

3. Memilih dan Menguji Metode Peramalan


Setelah data dievaluasi, langkah selanjutnya adalah memilih dan menentukan model atau
metode peramalan yang tepat. Umumnya, Metode Peramalan yang dipilih adalah metode
yang telah mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya dan kemudahan
penggunaannya. Selain itu, satu faktor yang terpenting adalah faktor keakuratan
peramalan. Cara yang paling umum adalah dengan mencari dua atau tiga metode yang
terbaik kemudian mengujinya pada data historis untuk melihat metode atau model
forecasting mana yang paling akurat.

4. Menghasilkan Peramalan
Setelah menentukan metode atau model forecast/peramalan mana yang akan kita
gunakan, selanjutnya adalah menghasilkan ramalan yang kita butuhkan.

5. Memantau Keakurasian Peramalan


Forecasting atau Peramalan merupakan proses yang berkelanjutan. Setelah membuat
ramalan, kita harus mencatat apa yang sebenarnya terjadi (aktual) dan kemudian
menggunakan informasi tersebut untuk memantau keakurasian peramalan kita. Perlu
diketahui bahwa metode peramalan yang terbaik pada masa lalu belum tentu bisa
memberikan hasil yang terbaik untuk masa depan. Oleh karena itu, kita harus selalu
bersiap-siap untuk merevisi metode peramalan kita seiring dengan perubahan data kita

Anda mungkin juga menyukai