DISUSUN OLEH :
5171240008
FAKULTAS TEKNIK
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN MAGANG
Laporan Hasil Pengamatan Magang klinis ini dipandang telah memenuhi syarat dan
disahkan pada tanggal 24 dan 25 februari 2021
Pembimbing Lapangan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan kasus individual ini dengan baik
dan tepat waktu. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah magang III Gizi Klinis.
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Kedua orang tua yang sudah mendoakan dan mendukung serta memberikan
semangat sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir magang klinis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga (PKK)
4. Ibu Dra. Esi Emilia, M.Si selaku ketua program studi gizi Universitas Negeri
Medan.
5. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si dan Ibu Erni Rukmana S.Gz., M.Si
selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah membantu penulis selama
penyusunan proposal Magang Klinis.
6. Ibu Ir. Hj. Elida Hanum Lubis selaku kepala instalasi gizi di Rumah Sakit
Haji Medan serta pegawai dan staff yang telah memberikan izin dan bantuan
dalam pelaksaan magang klinis.
Akhir kata saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dengan ikhlas dalam penyelesaian laporan tugas akhir ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi siapapun.
ii
iii
iii
iv
DAFTAR TABEL
iv
GAMBARAN KASUS
1
2
Lauk nabati yang sering di konsumsi yaitu tahu dan tempe dengan frekuensi
konsumsi 2-3 kali sehari dengan ukuran 1 potong (50 g).
Ny. R sangat jarang mengkonsumsi sayuran
Ny. R sangat kurang mengkonsumsi buah buahan
Ny. R sangat suka mengkonsumsi gorengan
Lainnya :
Pendidikan terakhir pasien adalah SD
Pekerjaan sehari – hari pasien mengurus rumah tangga
Pasien tidak pernah melakukan olahraga (FH. 7.3.3)
Pasien tidak pernah mendapatkan edukasi gizi
2
3
BAB I
PENGKAJIAN GIZI
A. Skrining Gizi
Skrining gizi dilakukan pada tanggal 24 februari 2021 dengan menggunakan
formulir nutrition risk screening (NRS) 2004. Skor yang didapat dari hasil formulir
NRS yaitu 0, sehingga disimpulkan bahwa pasien tidak beresiko mengalami gizi
kurang (terlampir).
B. Antropometri
Pengukuran antropometri dilakukan pada tanggal 22 februari 2021
3
4
C. Biokimia
Pengkajian data biokimia pada tanggal 22 Februari 2021
Tabel 1.1 Pengkajian Data Biokimia
Pemeriksaan Hasil Rentang Normal Keterangan
Urin/Darah
GDS 376,9 g/dl 70-140 g/dl Tinggi
Alpha HBDH 241,3 u/L <182u/L Tinggi
Troponin 1 1,20 ug/L <0,01 ug/L Tinggi
CKMB Massa 7,19 mg/L <5,1 mg/L Tinggi
Urin :
Glukosa 548 mg/dl <200 Tinggi
Keton 54 mg/dl <50 Tinggi
Protein 3,1 mg/dl P: 0,7 - 1,2 W: Tinggi
0,6 – 1,0
Sumber : Data rekam medik, 2021
Kesimpulan : Dari hasil data biokimia diatas bahwa glukosa dan GDS pada pasien
sangat tinggi dengan hasil 376,9 g/dl dan 548 mg/dl.
D. Fisik/Klinik
Keadaan umum pasien :
4
5
E. Riwayat Makan
1. Asupan Makan
Asupan Sebelum Masuk Rumah Sakit
Pola makan pasien sebelum masuk rumah sakit 3x sehari, dengan komposisi
makanan yaitu: makanan pokok lauk hewani/nabati, makanan pokok lainnya
yang dikonsumsi pasien seperti mie, sayuran dan buah buahan jarang
dikonsumsi.
Asupan Setelah Masuk Rumah Sakit
Berikut hasil recall yang dilakukan pada tanggal 23 februari 2021 dan 24
februari 2021. Pada tanggal 22 pasien dibawa kerumah sakit dengan keluhan
lemas, tidak selera makan, mual muntah dan nyeri uluh hati.
Tanggal 24/02/2021
Sarapan : roti dan teh manis
Selingan siang : kue putu ayu
Makan siang : nasi putih + ayam masak saos + tempe kukus bumbu kuning
+ sayur asam + sop kentang + brokoli + suir ayam
Selingan sore : kue bakpao
Makan malam : nasi putih + ikan gulai kuning + tumis sawi ijo + sop wortel
makaroni
5
6
6
7
4. Ketersediaan Makanan
Ny. R mampu menyediakan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan
dalam kesehariannya karena lokasi rumah Ny. R tidak jauh dari pasar dan terdapat
pasar yang mudah dijangkau dari rumah pasien untuk membeli kebutuhan pangan
dalam kesehariaanya. Akan tetapi Ny. R masih suka mengkonsumsi gorengan dan
mie.
Kesimpulan : ketersediaan makanan dilingkungan rumah pasien baik tetapi pola
makan pasien tidak teratut.
7
8
seperti peningkatan atau penurunan efektivitas obat dan berbagai efek samping.
Makanan juga dapat menunda, mengurangi, dan meningkatkan penyerapan obat
(Wahyuningsih, 2013). Berdasarkan dari pengkajian data yang dilakukan pasien
diberikan obat yaitu :
Lasix
Nipedipin
Candesartan
Tabel 1.4 Interaksi Obat dan Zat Gizi
Obat Fungsi Interaksi dengan Zat
Gizi
Lasix obat diuretic untuk melarutkan elektrolit dan
mengurangi mineral melalui urin
Nipedipin obat anti hipertensi untuk minum bersamaan dengan
menurunkan tekanan jus jeruk atau anggur
darah dapat
menurunkan efektivitas
obat
Candesartan Menurunkan tekanan -
darah
Apidra Mengontrol kadar glukosa Efek samping :
darah Hipoglikemia (kadar gula
darah rendah) dan reaksi
anafilaksis (suatu alergi
berat yang terjadi secara
tiba – tiba dan dapat
menyebabkan kematian.
F. Riwayat Personal
Pendidikan terakhir Ny. R adalah SD yang beragama islam. Usia Ny. R 44 tahun,
Ny.R seorang ibu rumah tangga kegiatan sehari – hari hanya dirumah, Ny.R tidak
pernah melakukan olahraga dan tidak pernah mendapatkan edukasi gizi.
8
9
BAB II
DIAGNOSIS GIZI
9
10
Adapun diagnosis gizi yang terjadi pada pasien untuk kasus ini terbagi menjadi 3
domain yaitu :
A. Domain Intake
NI 5.4 = Penurunan kebutuhan zat gizi (karbohidrat sederhana) berkaitan
dengan diabetes mellitus dibuktikan dengan kadar GDS 376,9 g/dl
NI 1.2 = Kekurangan asupan energi yang disebabkan tidak pernah
mendapatkan edukasi gizi yang ditandai dengan hasil recall hanya 47% dari
kebutuhan atau sebesar 770,7 kkal.
NI 5.4 = Penurunan kebutuhan zat gizi (natrium) berkaitan dengan hipertensi
yang dibuktikan dengan tensi tinggi, yaitu 189/100 mmhg.
B. Domain Clinical
NC 3.3 = Berat badan berlebih disertai dengan tidak pernah melakukan
aktifitas fisik dan pola makan yang tidak baik ditandai dengan IMT 28 kg/m 2
C. Domain Behaviour
NB 1.4 = Kurang dapat menjaga diri disertai dengan pola makan pasien yang
salah ditandai dengan pasien masih sering mengkonsumsi gorengan dan
keripik.
NB 2.1 = Aktifitas fisik kurang disertai dengan pekerjaan pasien sebagai ibu
rumah tangga yang ditandai dengan pasien tidak pernah melakukan olahraga.
BAB III
INTERVENSI GIZI
10
11
A. Perencanaan
1. Macam Intervensi
a. Cara Penyajian Makanan
Makanan pasien disajikan secara oral kareana pasien masih sanggup
mengunyah makanan yang bertekstur lunak.
Prinsip diet/ jenis diet : Diabetes Melitus Type 2
Bentuk makanan : Makanan lunak
Frekuensi makanan : 3x makanan utama, 2x makanan selingan
Cara pemberian : Oral
b. Edukasi Gizi Mendalam
Edukasi dilakukan kepada pasien mengenai tentang 3J. Jadwal, Jenis,
dan Jumlah makanan yang harus dikonsumsi oleh pasien, serta
memberitahu pasien dan keluarga pasien agar mengatur pola makan
dan porsi makanan. Keluarga dan pasien harus mampu merubah pola
perilaku pasien dan pola makan pada pasien.
2. Tujuan Diet
Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan berolahraga
untuk mendapatkan control metabolik yang lebih baik
Menurunkan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin dengan
obat penurun gluksa oral dan aktifitas fisik.
Memberi cukupan energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal.
Membantu menurunkan tekanan darah menjadi normal.
Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang oprimal (Almatsier, 2010).
3. Syarat Diet
Energi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu 1396.55 kkal
Protein diberikan cukup, yaitu 20% dari kebutuhan energi total
Lemak diberikan cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total
11
12
12
13
KH = (55% x TEE) /4
= (55% x 1396.55) /4
= 192.02 gram
B. Implementasi
1. Terapi Edukasi
Tabel 3.1 Edukasi Gizi
Pelaksanaan Edukasi Gizi
Hari/Tanggal Kamis/ 25 Februari 2021
Jam 14.00 WIB
Tempat Ruangan Al-Ikhlas Lantai II B9
Topik Penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus Type
II
Tujuan Agar pasien mendapatkan hasil tekanan darah normal
serta pasien mampu menerapkan pola makan yang
sehat dan hidup baik dan mengetahui tentang menu
seimbang untuk penyakit diabetes mellitus dan
pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui
makanan yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh
13
14
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI GIZI
14
15
pencapaian
FH 3.1 tingkat 22 Februari Dengan Pengetahuan Pasien
pengetahuan 2021 melakukan pasien dan memahami
mengenai wawancara keluarga dan mampu
makanan dan dan Tanya pasien menjawab
gizi jawab meningkat beberapa
mengenai pertanyaan
materi yang yang
sudah ditanyakan
diberikan kembali pada
pasien.
15
16
BAB V
PEMBAHASAN
16
17
dari skrining pasien tidak beresiko gizi kurang. Skrining yang digunakan adalah
Nutrition Risk Screening 2004 (NRS 2004). Pasien menderita DM tipe II dengan
antropometri hasil IMT termasuk kategori obesitas, aktifitas fisik yang dilakukan
pasien termasuk ringan dan pasien sangat jarang melakukan olahraga. Pasien juga
mengeluh merasa lemas, nyeri uluh hati, lemas, mual muntah dan tidak selera makan.
Hasil pengukuran Ny. R pada tanggal 22 Februari 2021 menunjukkan berat
badan pasien 65 kg dan tinggi badan pasien 153 cm, dari hasil perhitungan data
antropometri pada pasien IMT pasien sebesar 28 kg/m 2 yang dimana tergolong dalam
status gizi obesitas. Status gizi tersebut diperoleh dari pola makan pasien yang tidak
sehat dan seimbang serta pasien sangat jarang melakukan aktifitas fisik seperti
olahraga.
17
18
dibuktikan dengan tensi tinggi, yaitu 189/100 mmhg. Diagnosis kedua obesitas yang
berkaitan dengan kurangnya melaksanakan aktifitas fisik seperti olahraga yang tidak
pernah melakukan riwayat pekerjaan yang ditandai dengan IMT 28kg/m 2.
18
19
pasien dan keluarga pasien mengenai pengetahuan gizi dan anjuran makanan yang
diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk pasien konsumsi masih kurang. Setelah
mendapatkan edukasi gizi yang mendalam tentang gambaran umum penyakit pasien
keluarga pasien sudah dapat memahami bagaimana cara mengatur pola makan pada
pasien agar pasien tidak sering mengkonsumsi makanan yang berminyak, serta
keluarga pasien juga sudah mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi oleh pasien.
Setelah dilakukan intervensi, monitoring, dan evaluasi kepada Ny.R kondisi
pasien sudah mulai membaik akan tetapi mengenai perubahan berat badan pada
pasien masih belum dapat diketahui dikarenakan pasien belum melakukan
penimbangan berat badan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
mengalami peningkatan kadar gula darah (glukosa) akibat kekurangan insulin. Gejala
pada penyakit diabetes mellitus tipe II banya makan (polifagi), banyak minum
(polidipsi), banyak kencing (poliuri), lemas, berat badan turun, dan mudah lelah.
19
20
Ny.R merupakan salah satu pasien di Rumah Sakit Haji, beliau masuk ke
rumah sakit haji pada tanggal 22 februari 2021 dengan keluhan pusing, nyeri uluh
hati, mual muntah selama 2 minggu, tidak selera makan. Setelah dilakukan
pemeriksaan uji laboratorium ditemukan bahwa glukosa dan tekanan darah pada
Ny.R meningkat. Dokter kemudian mendiagnosis bahwa Ny.R mengalami Diabetes
Melitus Type II.
B. Saran
Sebaiknya pasien mematuhi diet dan meningkatkan asupan makanannya,
mematuhi anjuran makan yang diperbolehkan, makanan yang dibatasi dan tidak
diperbolehkan dan pasien sebaiknya membatasi asupan cemilan dan gorengan agar
tidak meningkatkan tekanan darah dan glukosa darah.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Peuntun Diet dan Terapi Gizi. Edisi 4. Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta. LIPI
dan Kemenkes RI. Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Orang
Indonesia, Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X. Jakarta. 2013.
20
21
Sarwono Waspadji, Kartini Sukardji, Meida Octarna. (2002). Pedoman Diet Diabetes
Mellitus. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Sidartawan Soegondo (2003). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta :
FKUI.http://akperherminamanggalahusada.ac.id/perpusakper/index.php?
p=show_ detail&id=2703
Smeltzert, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Bruneer &
Suddrat, Edisi 8. Jakarta EGC
LAMPIRAN
21
22
Foto kegiatan intervensi dengan pasien yang didampingi dengan ahli gizi RSU Haji
Medan
No Pertanyaan Skor
22
23
11-15 kg 3
>15 kg 4
2
Tidak tahu berapa penurunannya
2 Apakah asupan makan pasien berkurang
karena penurunan nafsu makan/kesulitan
menerima makanan?
Tidak 0
ya 1
Skor 1
23
24
24
25
25