Anda di halaman 1dari 4

REKAYASA PROSES BISNIS PADA E-COMMERCE B2B–B2C MENGGUNAKAN SISTEM AFILIASI

Febri Nova Lenti

Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta


Jl Raya Janti 143 , Karang Jambe, Yogyakarta 55198
Email : febri@akakom.ac.id

Abstrak 2015, yakni hingga mencapai Rp 50 triliun atau


meningkat lebih dari dua kali lipat.
E-Commerce B2B-B2C adalah jenis E-Commerce
dengan bentuk interaksi Bussiness to Bussiness (B2B) Aplikasi penjualan berbasis internet dan android
dan Bussiness to Customer(B2C) dimana terjadi merupakan salah satu aplikasi tentang pengolahan data
interaksi antara produsen (perusahaan, industri rumah informasi dan banyak digunakan dalam e-commerce.
tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor Akan tetapi, aplikasi-aplikasi penjualan berbasis internet
dan pengecer, yang kemudian dilanjutkan oleh dan android yang beredar pada saat ini uumnya hanya
distributor dan pengecer ke konsumen berbasiskan berorientasi untuk transaksi antara penjual dan pembeli
media elektronik yang terhubung ke jaringan internet. (konsumen) baik secara grosir maupun eceran, sehingga
pemilik atau penjual harus berusaha sendiri
mempromosikan barang dagangannya. Selain itu,
Model Proses Bisnis Sistem Afiliasi adalah aktifitas
pemilik ataupun penjual itu sendiri harus banyak
dalam menjualkan produk atau jasa milik orang lain
menyediakan stok barang dagangannya.
tanpa harus membeli atau memiliki produk atau jasa
tersebut. Sistem afiliasi ini menggunakan sistem bagi
hasil atau komisi sesuai dengan kesepakatan. Penelitian (Pratama, 2015) E-Commerce B2B-B2C adalah jenis E-
Commerce dengan bentuk interaksi Bussiness to
ini menggunakan sistem afiliasi dalam merekayasa
Bussiness (B2B) dan Bussiness to Customer(B2C)
proses bisnis untuk mendukung interaksi B2B-B2C.
dimana terjadi interaksi antara produsen ( perusahaan,
industri rumah tangga, penyedia barang dan jasa)
Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah dengan distributor dan pengecer, yang kemudian
suatu sistem E-Commerce yang menyediakan layanan dilanjutkan oleh distributor dan pengecer ke konsumen
untuk mendukung kemudahan proses transaksi jual beli berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan
secara online dan mobile dari penyedia barang dan jasa internet. Dengan begitu terdapat Manufacturing Supply
ke pengecer dan customer maupun dari pengecer ke Chain yang terdiri dari Manufacturer (M), Supplier (S)
customer. dan Customer (C) pada E-Commerce sehingga tidak
sekedar antara penjual dan pembeli.
Kata kunci: E-Commerce, Proses Bisnis, B2B, B2C,
(Das saumendra, 2013) Untuk merekayasa proses bisnis
Afiliasi.
E-Commerce B2B-B2C digunakan sistem bisnis afiliasi
yang berperan urntuk memadukan Manufacturing
1. Pendahuluan
Supply Chain. Afiliasi adalah aktifitas dalam
Perdagangan elektronik atau yang lebih dikenal dengan menjualkan produk atau jasa milik orang lain tanpa
e-commerce di Indonesia kini sedang hangat-hangatnya. harus membeli atau memiliki produk atau jasa tersebut.
Banyak pelaku di bidang ini yang bermunculan untuk Sistem afiliasi ini menggunakan sistem bagi hasil atau
memanfaatkan potensi jumlah penduduk Indonesia yang komisi sesuai dengan kesepakatan
banyak. Selain itu, tingkat kesadaran konsumen
terhadap e-commerce juga terus meningkat dengan Oleh karena itu penelitian ini akan meneliti dan
mulai mengadopsi kebiasaan berbelanja online. mengeksplorasi pengembangan sistem affiliasi
penjualan pada E-Commerce agar dapat meningkatkan
Menurut riset yang dilakukan di 10 kota dengan 1.213 penjualan produk serta mempermudah komunikasi
responden berusia 18 hingga 45 tahun tersebut, industri dengan para affiliator.
belanja online di Indonesia akan mengalami
pertumbuhan yang semakin kuat di masa depan. BMI Beberapa penelitian yang berhubungan dengan E-
Research mencatat bahwa rata-rata pengeluaran belanja Commerce yang pernah dilakukan diantaranya adalah
online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp Sufendi dkk (2013) dengan studi kasus penjualan dan
825.000 per orang. Tahun lalu saja, nilai transaksi pemesanan batik, wong dkk(2013) dengan studi kasus
belanja online orang Indonesia mencapai Rp 21 triliun. penjualan HP, pada penelitian Sufendi, dkk (2013) jenis
Angka ini diproyeksi akan meningkat signifikan di tahun E-Commerce yang dikembangkan adalah B2C, dan pada

1
penelitian Wong, dkk (2013) jenis E-Commerce yang E-Commerce Business to Business (B2B) adalah bentuk
dikembangkan adalah B2B-B2C-C2C interaksi e-commerce secara online yang terjadi antara
prodiusen (perusahan, industri, penyedia barang dan
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait jasa) dengan distributor (Supplier) dan pengecer.
dengan Bisnis afiliasi diantaranya adalah yang Distributor atau pengecer ini kemudian menyalurkan
dilakukan oleh Safitri dan Sujito (2013) dengan kasus produk tersebut ke konsumen masing masing.
Paramita Member Club, Jannatun (2014) dengan kasus
toko mebel. Kedua penelitian tadi dimodelkan proses Didalam proses B2B terjadi kegiatan yang mencakup
bisnis mirip multilevel marketing dimana affiliator Supply Chain, pertukaran informasi, manajemen
dapat mencari teman lainnya dan mendapatkan komisi operasional dan lain lain. Ada tiga tahap pada e-
berlevel. Pada penelitian ini model proses bisnis yang commerce B2B, yaitu : Physical Distribution,
digunakan bukan multi level marketing. Information Exchange, dan Business Process Integration.
Pada tahap Physical Distribution terjadi distribusi
I. Mengenal E-Commerce produk secara fisik, dimana didalamnya melibatkan
Manufacturing Supply Chain . Manufacturing Supply
Chain terdiri atas Suplier (S), Manufacturer (M?) dan
E-Commerce menurut Chuffey (Pratama, 2015) adalah
Customer(C). Manufacturing Supply Chain terdiri atas
semua bentuk proses pertukaran informasi antara
dua bagian yaitu:
organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik
yang terhubung ke jaringan internet. Pratama (Pratama,
1.Upstream (level atas) yang melibatkan Supplier (S)
2015) menyatakan empat komponen penting didalam E-
dengan manufacturer (M). Manufacturer menyalurkan
Commerce, yaitu : Penjual, Konsumen, Tehnologi dan
produk ke supplier, bukan ke konsumen akhir.
Jaringan Komputer.
2.Downstream (Level bawah) yang melibatkan
Cara kerja E-Commerce sama dengan pasar di dunia
Manufacturer (M) dengan Customer (C). Manufacturer
fisik dan proses transaksi di dunia nyata (fisik). Yang
menyalurkan produk langsung ke konsumen akhir.
membedakannya adalah kegiatannya dilakukan secara
online dan digital (tanpa melibatkan tatap muka
Pada tahap Information Excahange terjadi proses
langsung antara penjual dan pembeli)serta sedikit
pertukaran informasi dimana B2B terjadi di sini anatara
perbedaan pada proses bisnis didalamnya.Sebuah e-
Supplier (S) dengan manufacturer (M) dan Manufacturer
commerce memiliki setidaknya beberapa buah poin
(M) dengan Customer (C). Tahap terakhir adalah
penting di dalammnya, terkait dengan proses kerjanya
Business Process Integration, dimana terjadi
tersbut, yaitu :
penggabuangan atau integrasi dari beberapa proses bisnis
yang melibatkan kolaborasi antara Supplier dan
1. Terdapat produk (barang maupun jasa) yang diperjual
Manufacturer serta kolaborasi Manufacturer dengan
belikan
Customer.
2. Terdapat konsumen online yang berminat dengan
E-commerce retail atau B2C merupakan bagian dari e-
produk yang ditawarkandan transaksi yang terjadi
commerce yang menekankan kepada proses pemesanan,
kemudian.
pembelian dan penjualan produk atau jasa melalui akses
internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli
3 .Terdapat mekanisme di dalam melayani konsumen,
dapat langsung bertransaksi secara elektornik dan
ke dalam sebuah tatap muka aplikasi (umumnya
online, memanfaatkan fitur fitur yang disediakan.
berbasis web). Dimulai dari sistem yang menangani
proses katalog dan etalase online, sistem yang
E-commerce Retail B2C yang dilakukan secara online
menangani produk mana saja yang diambil oleh
melibatkan pelaku-pelaku berupa Customer, Business
konsumen secara online, sistem yang menangani
Organization, dan Website. Pada Business Organization
pembayaran (semacam kasir) hingga sistem inventori
ke Customer, terdapat supplies yang berfungsi sebagai
(stok produk).
proses penyaluran atau distribusi (Supply)produk yang
akan dijual. Kemudian antara Business Organization dan
4. Terdapat proses pengiriman barang berdasarkan
Website terjadi proses transaksi jual beli berupa
alamat yang diberikan konsumen yang telah
pemrosesan pemesanan online (Order Processing). Dari
melakukan pembayaran
Customer ke Website terdapat order, yang menyatakan
kondisi dimana konsumen dapat melakukan pemesanan
5 .Penanganan masalah logistik (stok barang) pada toko produk yang diinginkan (Order) secara online. Bagan
online atau inventori, untuk ketersediaan produk di dari B2C disajikan pada gambar 2.1.
dalam memenuhi permintaan konsumen. Termasuk
juga dalam hal ini hubungannya dengan distributor
Pratama (Pratama, 2015) menyatakan E-commerce
atau supplier.
dengan model bisnis pemasaran afiliasi merupakan e-

2
commerce yang didalamnya menyediakan konsep network). Komisis bisa saja di tambah apabila
“bantu jual produk saya dan dapatkan komisinya”. membeli produk yang ditawarkan tersebut.
Terdapat beberapa keberagaman implementasi model
bisnis ini, disebabkan karena banyaknya ide, proses
bisnis, dan implementasi tehnologi yang dapat Obolensky (1996) proses bisnis adalah serangkaian
diterapkan kedalamnya, antara lain: aktifitas-aktifitas yang saling berkaitan satu sama lain
yang mengkonversikan masukan-masukan (input)
bisnis menjadi suatu keluaran (output) bisnis. Proses
Business
dibagi menjadi 3 macam aktifitas pokok yaitu :
Supplier Organization
Order 1. Aktifitas-aktifitas yang bernilai tambah (aktifitas-
Processing aktifitas yang penting yang diinginkan dan
dibutuhkan pelanggan)
Orders
Customer 2 aktifitas-aktifitas hand-off (aktifitas-aktifitas yang
Website
aliran kerjanya bergerak melalui batas-batas yang
terutama bersifat fungsional, departemental, ataupun
organisasional)
Gambar 2.1. Bagan E-Commerce B2C
3. aktifitas-aktifitas kendali (aktifitas yang diadakan
untuk mengendalikan aktifitas hand-off melalui
1 .Tersedia sebuah website yang menjual produk sendiri. batas-batas yang disebutkan di atas).
Kemudian setiap pengunjung internet dapat registrasi
ke dalam sistem pada website tersebut, lalu membeli
produk dan memperoleh komisi langsung untuk Tabel 3.1 Klasifikasi Aktifitas Bisnis dalam Organisasi
setiap pembelian produk sesuai dengan perjanjian Aspek Peristiwa/ Peristiwa / Peristiwa /
(misalkan sovenir maupun gratis ongkos kirim jika Proses Operasi Proses Proses
membeli lima produk sekaligus) Informasi Manajemen
2. Seperti no 1 diatas, namun produk yang dijual adalah Komponen Manusia, Peralatan, Manusia,
produksi perusahaan lain. Perusahaan menjadi Peralatan, Otorisasi, Otorisasi,
penyedia barang, sementara pemilik web ikut Organisasi, Organisasi, Organisasi,
membantu memasarkan secara online ( dan Kebijakan, dan Kebijakan dan Kebijakan dan
memperoleh komisi sesuai perjanjian). Pada Prosedur Prosedur Prosedur
beberapa kasus pemilik web dapat bekerja sama Jenis Secara fisik Mencatat/menyi Perencanaan,
dengan banyak perusahaan sekaligus, sehingga tidak menyediakan m pengendalian,
Aktifitas
terpaku pada satu perusahaan atau produk saja. barang dan jasa pan data atas dan
dalam peristiwa evaluasi proses
proses bisnis operasi, bisnis yang
3. Membuat sebuah website dengan tema tertentu, memlihara data terjadi.
misalkan saja tentang buku dan budaya membaca. referensi yang
Disediakan banyak artikel penting di dalam web ini penting, dan
yang disajikan oleh pemilik web. Kemudian menyajikan
disajikan sejumlah ruang iklan, dimana perusahaan di informasi
bidang buku (percetakan, penerbit, toko buku) dapat berguna bagi
meletakkan iklan mereka di sana secara gratis. manajemen
Namun untuk setiap iklan yang diklik oleh dan pengambil
keputusan
pengunjung website bersangkutan dan terdapat lainnya
produk yang dibeli oleh mereka, maka pemilik web Tujuan Menyelesaikan Memfasilitasi Merencanakan
berhak memperoleh komisi. Komisi ini sebagai pekerjaan fungsi operasi dan
kompensasi atas pemberian ruang iklan online dan organisasi dan mendukung mengendalikan
sekaligus membantu memasarkan produk mereka ke dalam bentuk Kebutuhan operasi/proses
konsumen. proses bisnis pengambilan bisnis organisasi
Keputusan
4. Model Cost per Click (CPC) dan Pay Per Click (PCP) manajemen
yang diterapkan baik oleh pemilik website maupun Dengan
menyediakan
merangkap sebagai pemilik dan produsen produk,
informasi yang
terhadap konsumen yang mau mengklik iklan yang berkualitas
mereka berikan secara online dan
mempublikasikannya ke pengguna internet lainnya
(misalnya menggunakan social media dan social

3
Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk
mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan
pemahaman tentang hubungan timbal balik proses
tersebut. Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian
kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan
organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini bersama-
sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses bisnis
yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi dapat
berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh
organisasi lain.

Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan detail


bagaimana bagian-bagian dari sistem
diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses
bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses
bisnis diidentifikasi dan dimodelkan.

3. Kesimpulan
Rekayasa FoGeTy di atas telah membantu pemrogram
aplikasi web dalam mengotomatisasikan generate form
dari tabel yang dibuat ke dalam PHP form. Dengan
Mengembangkan sendiri utilitas Form Generator maka
utilitas ini bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan
pemrogram.

FoGeTy ini masih bisa dikembangkan tidak hanya


sekedar generate form, tetapi juga meng-generate repot.

Daftar Pustaka
[1] Admin, “ScriptCase”, NetMake, [online]. Tersedia:
http://www.scriptcase.net/ [diakses 1 Desember 2013]
[2] J,V.Oldenbarneveltlaan, “Formdesk” , Innovero Software
Solutions B.V. [Online. Tersedia: http://en.formdesk.com [Diakses
1 Desember 2013]
[3] R S. Pressman, Software Engineering A Practitioner’s Approach,
Fourth Edition, McGraw Hill, 1997
[4] E.V. Berard, Essays on Object-Oriented Software Engineering,
Addison-Wesley, 1993
[5] Munawar, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, 2005
[6] Jacobson, et all, Object Oriented Software Engineering: A use Case
Driven Approach. Addison-Wesley, England,1992

Biodata Penulis
Febri Nova Lenti, memperoleh gelar Sarjana Sains
(S.Si), Jurusan Ilmu Komputer FMIPA UGM
Yogyakarta, lulus tahun 1996. Memperoleh gelar
Magister Teknik (M.T) Program Studi Rekayasa
Perangkat Lunak Program Pasca Sarjana Magister
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, lulus
tahun 2003. Saat ini menjadi Dosen di STMIK
AKAKOM Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai