Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

ARSITEKTUR ENTERPRISE
SISTEM INFORMASI

DOSEN PEMBIMBING :

April Lia Hananto, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh :

Aristo Bena Muhamad Rizki 18416257201021

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
2020
Abstrak - Dewasa ini, UMKM di hampir semua industri telah
melakukan inisiatif untuk bertransformasi memanfaatkan
teknologi. Adanya tranformasi digital yang berbasis sistem
informasi, nilai bisnis diyakini akan semakin meningkat. Namun
demikian, bisnis UMKM tidak selalu berjalan mulus dengan
penerapan transformasi digital. Masih banyaknya hambatan dan
kendala yang harus dihadapi UMKM. Beberapa kendala yang
dialami oleh UMKM Penghasil Makanan Khas Daerah antara
lain seperti keterbatasan mendapatkan pasokan bahan baku,
banyaknya pesaing produk yang sama, catatan keuangan yang 1. PENDAHULUAN
masih manual, belum adanya standarisasi produk, jangkauan Dewasa ini, perkembangan teknologi selalu mengalami
pemasaran yang masih sempit, dan keterbatasan inovasi perkembangan yang sangat pesat. Peningkatan penggunaan
pengolahan kacang. Maka dari itu, perlunya pemanfaatan teknologi yang semakin mudah digunakan sehingga
teknologi informasi pengelolaan operasional yang selaras dengan memiliki dampak secara langsung pada seluruh bidang
kebutuhan bisnis UMKM. Penyelarasan antara bisnis dan kehidupan[1]. Adanya kemudahan dalam menggunakan
teknologi UMKM diperlukan adanya enterprise architecture. teknologi dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
Dalam melakukan perancangan enterprise architecture pada kerja suatu organisasi[2]. Dalam beberapa tahun terakhir,
penelitian ini menggunakan metode TOGAF ADM. Hasil dari perusahaan-perusahaan hampir semua industri telah
perancangan enterprise architecture pada penelitian ini berupa bertransformasi melakukan sejumlah inisiatif untuk
enterprise architecture blueprint pada UMKM Penghasil memanfaatkan teknologi dan banyak mendapat keuntungan
Makanan Khas Daerah (company specific) dalam menunjang dari pemanfaatan tersebut. Adanya tranformasi digital yang
transformasi digital. berbasis sistem informasi, nilai bisnis diyakini akan
semakin meningkat, oleh karna itu mutlak dibutuhkan
Kata kunci - Blueprint; Enterprise Architecture; TOGAF pengembangan bisnis berbasis sistem informasi[3].
ADM; Transformasi Digital; UMKM. Transformasi digital sering melibatkan transformasi operasi
bisnis utama dan mempengaruhi produk dan proses, serta
struktur organisasi dan konsep manajemen [4]. Salah satu
organisasi yang membutuhkan peran teknologi informasi
untuk menuju transformasi digital adalah Usaha Mikro
Kecil dan Menegah (UMKM) karena sebagian besar masih
dikelola dengan metode konvensional dengan teknologi
informasi belum optimal. Contoh dari pemanfaatan
teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas
bisnis UMKM adalah dengan menggunakan aplikasi dan
website.
Namun demikian, bisnis UMKM tidak selalu berjalan
mulus yang sejalan dengan penerapan transformasi digital.
Masih banyaknya hambatan dan kendala baik yang bersifat
internal maupun eksternal yang harus dihadapi para pelaku
UMKM [5]. Contoh permasalahan klasik yang dihadapi [6]
yaitu : rendahnya produktivitas. Beberapa kendala yang
dialami oleh UMKM Penghasil Makanan Khas Daerah
antara lain seperti keterbatasan mendapatkan pasokan
bahan baku, banyaknya pesaing produk yang sama, catatan
keuangan yang masih manual, belum adanya standarisasi
produk, jangkauan pemasaran yang masih sempit, dan
keterbatasan inovasi pengolahan kacang. Maka dari itu,
perlunya pemanfaatan teknologi informasi yang selaras
dengan kebutuhan bisnis. Untuk menyelaraskan antara untuk mendefinisikan tujuan bisnis yang menjadi fokus utama dari
bisnis dan teknologi UMKM maka diperlukan adanya semua fase yang ada. Dan dari fase ADM pada TOGAF terfokus
enterprise architecture [7][8]. pada business architecture dengan poin sebesar 83% dan diikuti
oleh architecuture vision dan information system architecture
Salah satu best practice framework untuk
sebesar 70% [5]. Selain itu, banyak faktor yang harus
mengembangkan EA dalam organisasi adalah TOGAF [9].
dipertimbangkan ketika ingin menyesuaikan TOGAF. Salah
TOGAF memiliki sebuah metode dalam membuat,
satunya adalah karakteristik dari UMKM ini[7][8]. Untuk
mengelola dan mengimplementasikan arsitektur enterprise
perancangan enterprise architecture pada penelitian ini dimulai
dan sistem informasi pada organisasi yang disebut dengan
pada fase Preliminary sampai dengan fase Technology
Architecture Development Method (ADM). Abramowicz
Architecture. Hasil dari perancangan enterprise architecture pada
melakukan survey dalam penelitiannya yang berfokus pada
penelitian ini berupa enterprise architecture blueprint sebagai
pemanfaatan Enterprise Architecture Management (EAM)
bentuk transformasi digital pada UMKM Penghasil Makanan
atau TOGAF pada UKM, menjelaskan bahwa arsitektur
Khas Daerah.
bisnis (Business Architecture) [12] merupakan hal yang
paling penting dari seluruh fase ADM. Fase ini bertujuan
2. METODE
3. HASIL DAN DISKUSI
Metode yang digunakan dalam perancangan enterprise
architecture ini adalah menggunakan metode yang ada pada
framework TOGAF yang disebut TOGAF ADM. Namun 3.1. Karakteristik UMKM
sebelumnya, dilakukan klasifikasi UMKM berdasarkan Pada penelitian ini, menggunakan studi kasus UMKM
karakteristiknya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja Penghasil Makanan Khas daerah yaitu Kacang Bogares
yang harus dipertimbangkan ketika ingin melakukan Rasmadi Putri yang dikategorikan sebagai usaha kecil
perancangan enterprise architecture dengan framework menurut karakteristik aset dan omset berdasarkan UU
TOGAF. Nomor
20 Tahun 2008[11]. Berikut pada TABEL 1 merupakan
2.1. Karakteristik UMKM penjelasan detail terkait klasifikasi UMKM.
Pada penelitian ini, menggunakan studi kasus UMKM
TABEL 1 Karakteristik UMKM
Us Krite Deskri
ah ria psi
a A Omset
s
Ke et
cil
Kaca >Rp 50 >Rp 300 Untuk aset, modal awal yang
ng juta- juta- dikeluarkan untuk usaha
Boga Rp 500 Rp adalah Rp 60 juta.
res juta 2,5 Sedangkan untuk omset,
Ras (dalam M usaha ini menghasilkan Rp 20
madi satu (dal juta dalam sebulan, namun
Putri tahun). am dibulan tertentu seperti bulan
satu lebaran, atau bulan liburan
tah omset yang didapatkan bisa
un). berlipat ganda daripada bulan
biasa.

3.2. Perancangan EA dengan TOGAF ADM


Selain itu, pada bab ini juga membahas tentang
perancangan enterprise architecture pada UMKM Penghasil
Makanan Khas Daerah menggunakan TOGAF ADM dari
fase preliminary sampai dengan fase Technology
Architecture.
1) Fase Preliminary
Pada fase ini dibuat sebuah artefak berupa principle
catalog yang berisi prinsip-prinsip yang digunakan untuk
pengembangan fase arsitektur bisnis, arsitektur data,
arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Berikut
merupakan principle catalog pada UMKM Makanan Khas
Daerah.
a. Arsitektur Bisnis
TABEL 2 Prinsip Arsitektur Bisnis

Prinsip Deskripsi

Penghasil Makanan Khas daerah yang dikategorikan sebagai Keberlangsungan kegiatan operasional bisnis pada
Bisnis yang
UMKM tetap berjalan walaupun terdapat
berkesinambungan
usaha kecil menurut karakteristik aset dan omset berdasarkan masalah/gangguan.
UU Nomor 20 Tahun 2008[11]. Penyempurnaan
Penyempurnaan produk terus dikembangkan agar
menambah minat produk yang ditawarkan kepada
produk
2.2. TOGAF ADM konsumen yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

TOGAF ADM merupakan metode generik yang Menjamin kualitas


Meningkatkan kualitas produk dengan
menggunakan bahan-bahan berkualitas dan diolah
produk
berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam sesuai dengan standar produksi.
memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode Architecture Kesesuaian terhadap regulasi pemerintah
ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk (fase B),
merencanakan, merancang, mengembangkan dan Information
mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk System
organisasi [10]. Dalam TOGAF juga memandang enterprise Architecture
architecture ke dalam empat domain seperti bisnis, data, (fase
aplikasi dan teknologi. Pada TOGAF ADM terdiri dari 9 C) dan
fase yang saling terhubung. Untuk perancangan enterprise Technology
architecture pada penelitian ini dimulai pada fase Architecture
Preliminary, Architecture Vision (fase A), Business (fase D).
Semua proses yang ada harus sesaui dengan regulasi pemerintah
terkait UMKM.
b. Arsitektur Data
TABEL 3 Prinsip Arsitektur Data
Prinsip Deskripsi
Semua data terkait UMKM merupakan aset yang
Data adalah aset memiliki nilai, sehingga harus dijaga dan
dikelola dengan baik.
Data harus dapat diakses dengan mudah oleh
Data dapat diakses pengguna yang sesuai dengan tingkat otoritasnya
agar mudah dikelola.
Data harus dapat dipertanggungjawabkan
Data yang akurat keasliannya.
Semua data terkait UMKM dapat terhubung
Integrasi data antar pengguna untuk menunjang bisnisnya dan
mengurangi adanya redudansi data.
Semua data harus terlindungi secara aman agar
terhindar dari resiko serangan maupun
Keamanan data
eksploitasi data oleh pengguna yang tidak sesuai
dengan otoritasnya.

c. Arsitektur Aplikasi
TABEL 4 Prinsip Arsitektur Aplikasi
Prinsip Deskripsi
Aplikasi mudah digunakan oleh pengguna (user
Usability friendly) dan memiliki fungsionalitas yang
Aplikasi tinggi.
Aplikasi dapat berfungsi dengan baik sesuai
platformnya sehingga tidak perlu diadakan
Fleksibilitas
Aplikasi
perubahan secara terus-menerus.
GAMBAR 1 Solution Concept Diagram

d. Arsitektur Teknologi
TABEL 5 Prinsip Arsitektur Teknologi 3) Fase B : Business Architecture
Pada fase ini digambarkan proses bisnis eksisting yang
Prinsip Deskripsi ada pada UMKM sehingga kemudian dibuatlah proses
Keamanan Teknologi harus terlindungi dari resiko yang
Teknologi dapat terjadi baik internal maupun eksternal. bisnis arsitektur target yang ingin dicapai. Pada TABEL 6
Kemampuan teknologi dalam mendukung ini merupakan artefak katalog yang menjelaskan bagaimana
Interoperabilitas pertukaran data. keterkaitan antara driver, goal, objective pada UMKM.
Perubahan Perubahan teknologi harus disesuaikan dengan TABEL 6 Driver, Goal, Objective Catalog
teknologi sesuai kebutuhan yang ada sehingga dapat mendukung
dengan kebutuhan operasional perusahaan secara maksimal. Driver Goal Objective
bisnis Menjaga kualitas
Mampu memenuhi
bahan baku
bahan baku kacang
Pemilihan vendor yang
2) Fase A : Architecture Vision Peningkatan secara konsisten
konsisten dan stabil
Architecture Vision merupakan fase pertama pada siklus efektivitas dan
Perlu adanya teknologi
TOGAF ADM. Dalam fase ini menjelaskan tentang nilai efisiensi penggunaan Meningkatkan produksi terbaru dan
bahan baku pengelolaan quality
bisnis yang dimiliki oleh manajemen level atas (Top Level cara menjalankan
control terhadap
Management) pada UMKM yang akan digunakan untuk quality control
produk terhadap produk
menentukan bagaimana rancangan EA yang diusulkan. Di Aplikasi keuangan
bawah ini pada GAMBAR 1 merupakan gambar artefak Pencatatan keuangan (Accounting) dalam
yang ada pada Architecture Vision. proses pencatatan
yang terstruktur
Memberikan
Solution Concept Diagram merupakan diagram pendapatan lebih bagi
keuangan UMKM
penggambaran solusi teknologi informasi usulan yang Mampu mengadakan Standarisasi produk
UMKM
standarisasi produk terpenuhi
dijadikan acuan dalam melakukan rancangan enterprise
Meluasnya jangkauan Optimalisasi media
architecture. Pemetaan Solution Concept Diagram terdapat pemasaran penjualan
3 kategori, yaitu Front Office, Middle Office, dan Back Meningkatkan Meningkatkan
Office. kualitas produk agar pengelolaan jumlah
mampu bersaing Mampu bersaing stok produk di gudang
dengan produk dengan produk yang
Adanya data penjualan
makanan khas daerah sama
berdasarkan kategori
lainnya di pasar produk
Indonesia
Selain itu, artefak lain yaitu Business Service / TABEL 7 Business Service / Functional / Process Catalog
Functional / Process Catalog pada TABEL 7 merupakan Business
Business Service Business Process
katalog yang mendeskripsikan fungsi bisnis (business Function
Persiapan pembuatan
function), layanan bisnis (business service), dan proses kacang
Pembuatan produk
bisnis (business process) yang ada pada UMKM Makanan Produksi
Pembuatan kacang
Khas Daerah. Packaging produk Packaging kacang
Pengelolaan gudang Pengelolaan bahan baku
Pembelian barang Pembelian bahan baku 4) Fase C : Information System Architecture
Pengadaan Seleksi vendor Penilaian Information System Architecture adalah fase ke tiga dari
Pengelolaan vendor (Kategorisasi vendor) TOGAF ADM. Fase ini menjelaskan bagaimana arsitektur
vendor sistem informasi dikembangkan yang mencakup Data
Architecture dan Application Architecture yang akan
digunakan oleh UMKM.
a .Fase Data Architecture
Pada fase Arsitektur Data, diidentifikasikan data-
data yang digunakan saat ini dan data-data yang
dibutuhkan pada masa mendatang. Berikut merupakan
artefak Application / Data Matrix yang menjelaskan
kaitan entitas dengan aplikasi yang ada pada UMKM.
Aplikasi Pengelolaan Keuangan
TABEL 9 Application/Data Matrix Pengelolaan Keuangan

Deskripsi Entitas Data Tipe Data


PO Transactional data
Invoice Transactional data
Pencatatan penjualan via
offline Konsumen Master data
Aplikasi pengelola penjualan Pencatatan penjualan via dan Pegawai Master data
keuangan. marketplace PenjualanTransactional data
Keuangan Pengelolaan keuangan Diskon Transactional data
Pencatatan penjualan via
website Laporan Transactional data
Pencatatan Laporan Faktur Transactional data
akhir UMKM User
Pemasaran Kategorisasi konsumen Pemberian diskon Master
managemen
Penjualan ke offline data
t
Penjualan ke Aplikasi Pengelolaan Pergudangan
Pengelolaan supermarket
Distribusi TABEL 10 Application/Data Matrix Pengelolaan Pergudangan
penyebaran produk /
Distributor Deskripsi Entitas Data Tipe Data
Penjualan ke Produk Master data
Bahan Baku Master data
Ket. : Improvement Business Process Alat Master data
: Target Business Process PO Transactional data
Invoice Transactional data
Selain itu terdapat artefak Role Catalog merupakan Aplikasi Vendor Master data
pengelola Pegawai Master data
artefak yang menjelaskan jobdesk atau tugas dari setiap pergudangan Konsumen Master data
stakeholder dalam menjalankan kegiatan proses bisnisnya dan vendor Detail produkTransactional data
pada UMKM. Pada TABEL 8 di bawah ini merupakan role Faktur Transactional data
catalog yang terdapat pada UMKM Penghasil Makanan Penjualan Transactional data
User
Khas Daerah. Master data
Management
TABEL 8 Role Catalog Laporan Transactional data
No Stakeholder Activity
1 Owner Bertanggung jawab atas koordinasi, evaluasi, Website
analisis pelaksanaan seluruh operasional proses
bisnis yang ada pada UMKM apakah sesuai dengan TABEL 11 Application/Data Matrix Website
visi, misi, dan tujuan UMKM. Deskripsi Entitas Data Tipe Data
2 Bagian Mengelola proses untuk menghasilkan produk dari Produk Master data
Produksi UMKM sehingga dapat mendapatkan profit. Konsumen Master data
3 Bagian Mengelola proses bisnis untuk memasarkan produk Penjualan Transactional data
Pemasaran dari UMKM agar diketahui oleh masyarakat. Digunakan Ekspedisi Master data
4 Bagian Mengelola proses bisnis untuk mendistribusikan sebagai media Detail Transactional data
Distribusi atau menyebarkan produk dari UMKM kepada penjualan dan produk
Faktur Transactional data
masyarakat untuk dikonsumsi. pemasaran Diskon Transactional data
5 Bagian Mengelola proses bisnis untuk mengadakan atau produk UMKM.
Pegawai Master data
Pengadaan pengadaan bahan-bahan dari vendor yang PO Transactional data
dibutuhkan dalam proses produksi. Invoice Transactional data
6 Bagian Mengelola proses bisnis untuk proses pencatatan
Keuangan keuangan dari UMKM.
Ket. : Target Data Entity

b. Fase Application Architecture


TABEL 13 Technology Portfolio Catalog
Pada fase Arsitektur Aplikasi menjelaskan
aplikasi-aplikasi yang digunakan saat ini dan aplikasi- Product Vendor Description
Type Name
aplikasi yang dibutuhkan pada masa mendatang di Digunakan oleh karyawan
Aplikasi
UMKM. Pada UMKM Makanan Khas Daerah, dibuat PC / Laptop Klien - untuk membantu proses
target aplikasi yaitu Aplikasi Pengelolaan Pergudangan, bisnis pada UMKM.
Aplikasi Pengelolaan Kuangan dan Website UMKM. Canon Digunakan sebagai media
Printe PIXMA Cano pencetak, scan, copy
Ketiga aplikasi tersebut saling terintegrasi satu sama lain. r n
TR4570S dokumen.
GAMBAR 2 di bawah ini merupakan kaitan antar Digunakan sebagai alat
aplikasi yang ada pada UMKM. Router ISP Router TP Link koneksi antara pengguna
dengan provider ISP.
Server
(Intel Digunakan sebagai
®
Core™ i3 Dell penyedia layanan yang
generasi ke-2 terhubung pada PC Client.
3,1 GHz)
Sistem operasi yang
OS Server
digunakan untuk
(Windows Microsoft
Application menjalankan perangkat
Server)
Server lunak pada sebuah server.
Server yang digunakan
Database
untuk penyedia database
GAMBAR 2 Application Communication Diagram Server Oracle
yang diintegrasikan
(MySQL)
dengan aplikasi.
Selain itu, terdapat artefak Application / Role Web Server Server yang digunakan
Matrix yang menggambarkan hubungan antara Oracle
(Apache) untuk meletakkan aplikasi
application component dengan proses bisnis yang ada berbasis website.
Digunakan untuk fungsi
pada UMKM (TABEL 12) Mail Server Gmail Google email/surat baik
internal/eksternal.
TABEL 12 Application / Role Matrix Layanan hosting yang
VPS (vCPU paling banyak digunakan
IdCloudhos
Aplikasi 2.0 GHz 4.0) untuk mengonlinekan
t
Proses Pengelolaa Pengelolaa Website website.
Bisnis n n
Pergudangan Keuangan Sistem operasi yang
OS Server
Persiapan pembuatan kacang V - - digunakan untuk
(Linux 16.04 Linux
Pembuatan kacang V - - LTS) menjalankan perangkat
Packaging kacang V - V lunak pada sebuah server.
Pengelolaan bahan baku V - -
Database Server yang digunakan
Pembelian bahan baku V V -
Server untuk penyedia database
Seleksi vendor V - - Website (MySQL Oracl
) yang diintegrasikan
Penilaian vendor V - - Server e
dengan aplikasi.
(Kategorisasi vendor) Web Server Server yang digunakan
Pencatatan penjualan via - V - Igor Sysoev untuk meletakkan aplikasi
(Nginx)
offline berbasis website.
Pencatatan penjualan via - V - Programming Aturan/sintaks yang
marketplace language PHP Dev. digunakan untuk
Pencatatan penjualan via - V V Team mendefinisikan program
(PHP)
website komputer.
Pencatatan Laporan akhir - V V Nama unik yang
UMKM digunakan untuk
Pemberian diskon - V V Domain IdCloudhost
mengidentifikasikan
alamat IP.
Penjualan ke offline V V -
Penjualan ke supermarket / V V -
Distributor
Penjualan ke marketplace V V -
3.3 Hasil Blueprint EA Company Specific
Penjualan ke wesbite V V V Setelah melakukan perancangan, dibuatlah sebuah
blueprint yang menggambarkan rancangan EA secara
keseluruhan untuk UMKM Makanan Khas Daerah dengan
5) Fase D : Technology Architecture karakteristik usaha kecil seperti pada GAMBAR 3-5 di
Pada Fase Arsitektur Teknologi dihasilkan artefak
Technology Portfolio Catalog (TABEL 13) yang dibuat bawah ini. Blueprint ini dapat digunakan sebagai referensi
dengan tujuan untuk mengidentifikasikan serta mengelola perancangan enterprise architecture untuk UMKM sejenis
keseluruhan teknologi yang ada seperti perangkat keras, makanan khas daerah lainnya. Penggunaan blueprint ini
perangkat lunak infrastruktur, dan perangkat lunak aplikasi. disesuaikan dengan kondisi dan karateristik UMKM
tersebut.
disesuaikan dengan kebutuhan UMKM. Diusulkan juga
adanya pemanfaatan penggunaan aplikasi pengelolaan
GAMBAR 3 EA Blueprint (IT Goals dan Business Architecture) pergudangan untuk mengelola bahan baku, produk, vendor,
penjualan; aplikasi pengelolaan keuangan untuk mengelola
keuangan UMKM; website sebagai media pemasaran dan
penjualan; marketplace sebagai media penjualan dan
teknologi target untuk mendukung transformasi digital pada
UMKM Penghasil Makanan Khas Daerah. Blueprint ini
dapat digunakan oleh UMKM yang sejenis dengan Makanan
Khas Daerah yang bertipe usaha kecil.

DAFTAR PUSTAKA
[1] F. M. Cesaroni and D. Consoli, “Are Small
Businesses Really Able to Take Advantage of
Social Media?: Discovery Service para Universidad
GAMBAR 4 EA Blueprint (Pemetaan IT Program) Del Pacifico,” Electron. J. Knowl. Manag., vol. 13,
no. 4, pp. 257–268, 2015.
[2] N. Venkatraman and J. C. Henderson, “Strategic
alignment: leveraging information technology for
transforming organizations,” IBM Syst. J., vol. 32,
no. 1, pp. 472–484, 1993.
[3] Y.-Y. K. C. Y.-L. J. Yu-Hsien Wu, “Effect of
Digital Transformation on Organisational
Performance of SMEs: Evidence from the
Taiwanese Textile Industry’s Web Portal,” Emerald
Insight, vol. 26, no. 1, p. , 2018.
[4] C. Matt, T. Hess, and A. Benlian, “Digital
Transformation Strategies,” Bus. Inf. Syst. Eng., vol.
57, no. 5, pp. 339–343, 2015.
[5] D. Goerzig and T. Bauernhansl, “Enterprise
Architectures for the Digital Transformation in
Small and Medium-sized Enterprises,” Procedia
CIRP, vol. 67, pp. 540–545, 2018.
[6] J. Jauhari, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan
Menengah (Ukm) Dengan Memanfaatkan E-
GAMBAR 5 EA Blueprint ( IS Architecture dan Technology Architecture)
Commerce,” J. Sist. Inf., vol. 2, no. 1, pp. 159–168,
2014.
[7] Dwipriyoko, E. Literature Review on New
4. KESIMPULAN Generation Cooperative Enterprise Architecture.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka JURNAL TIARSIE, Vol.14, 51-56, 2017
dapat disimpulkan bahwa perancangan enteprise [8] Dwipriyoko, E. Perancangan Arsitektur Aplikasi
architecture blueprint untuk UMKM Penghasil Makanan Open Source untuk Koperasi Generasi Baru, Studi
Khas Daerah antara lain seperti perbaikan dan penambahan Kasus Koperasi Terbaik Malaysia. SNIA 2017
proses bisnis pada fungsi pengadaan, produksi, pemasaran, UNJANI, Computer Crime and Digital Evidence, 3,
distribusi dan keuangan dalam mendukung goals antara lain 145-150, 2017
seperti peningkatan efektifitas dan efisiensi bahan baku, [9] E. B. Setiawan, “Pemilihan EA Framework,” Semin.
memberikan keuntungan lebih bagi UMKM, dan Nas. Apl. Teknol. Inf., vol. 2009, no. SNATI, pp.
meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan 114–119, 2009.
produk makanan khas daerah lainnya di pasar Indonesia. [10] R. Weisman, An Overview of TOGAF. Ontario,
Selain itu, adanya pembuatan database seperti database Canada: The Open Group, 2011.
konsumen, vendor, produk, bahan baku, alat dan lain-lain
[11] L. P. P. Indonesia, PROFIL BISNIS USAHA MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH (UMKM). Jakarta: Bank
Indonesia, 2014
[12] Dwipriyoko, E. New Generation Cooperative Financial
Mathematical Model Preliminary Concept. Journal
of Engineering and Applied Sciences, Vol.12,
No.18, 4590-4594, 2017

Anda mungkin juga menyukai