Anda di halaman 1dari 27

SISTEM INFORMASI PEMESANAN JASA FOTOGRAFI

BERBASIS WEB DI ALABOOOM PHOTOGRAPHY

Disusun Oleh:

Nama : Zaenal Ridho


Kelas : R6E
NPM : 201843501148

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021

j 1
Bab I
Pendahuluan

Abstrak

Sistem informasi pemesanan jasa berbasis web di Alaboom


Photography merupakan salah satu kendala yang dialami oleh para
remaja dalam pemsanan jasa. Begitu pula dengan pemsanan, banyak
para remaja yang merasa kesulitan dalam memahami pola kalimat.
Hal inilah yang melatar belakangi pembuat untuk mengajarkan pola
kalimat pemesanan dengan metode pemsanan jasa menggunakan
sistem informsi berbasis web. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana efektivitas metode pemesanan jasa berbasis
web di Alaboom Photography dalam pola kalimat pemsanan di dalam
web.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah true


experimental. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa
pengecekan pada pola kalimat pemesanan jasa sebanyak 3kali.

Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa metode


pemesanan jasa berbasis web di Alaboom Photography dapat
meningkatkan hasil pemsanan jasa dan memudahkan para konsumen
dalam memahaminya, konsumen juga merasa puas dalam melihat web

j 2
pemesanan jasa dengan adanya pemesanan jasa berbasis web di
Alaboom Photography.

j 3
Latar Belakang

Alabooom Photography merupakan perusahaan yg bergerak di


bidang fotografi, maka dalam mengikuti perkembangan jaman
Alabooom photography harus mampu memanfaatkan teknologi
informasi, agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya Akan
tetapi sistem yang berjalan di Alabooom Photography meliputi proses
promosi, pemesanan jasa, penjadwalan fotografer, dan penggajian
karyawan dirasa kurang maksimal.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pemesanan jasa yang berjalan pada Alabooom


Photography ?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pemesanan jasa berbasis


web yang nantinya akan diterapkan pada Alabooom Photography ?

3. Bagaimana pengujian dari program sistem informasi pemesanan


jasa fotografi pada Alabooom Photography ?

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pemesanan jasa berbasis


web pada Alabooom Photography ?

j 4
BATASAN MASALAH

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :


1. Hanya membahas sistem informasi pemesanan jasa
berbasis web pada Alaboom Photography.
2. Aplikasi yang disediakan hanya media pemesanan jasa
pada alaboom Photography.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan di dalam penelitian ini yang disimpulkan dari
rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Menghasilkan sistem informasi pemesanan jasa berbasis
web pada Alaboom Photography.
2. Untuk merancang sistem informasi pemesanan jasa
berbasis web pada Alaboom Photography.
3. Untuk Mengimplementasikan sistem informasi
pemesanan jasa berbasis web pada Alaboom
Photography.

j 5
MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :


1. Untuk memudahkan para konsumen untuk memesan jasa
pada Alaboom Photogrphy.
2. Konsumen dapat memesan melalui web yang disediakan
tampa perlu mendatangi kantor Alaboom Photography.

Sistematika Penulisan

Untuk sistem penulisan pada penyusunan laporan perancangan


sistem informasi pengelolaan infrastruktur pada sistem informasi
pemesanan jasa berbasis web pada Alaboom Photography sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini, menjelaskan tentang latar belakang, masalah


yang di temui pada pengelolaan data dalam pemesanan jasa pada
Alaboom Photography. Dari permasalahan yang ada maka perlu di
buat suatu sistem informasi yang memudahkan untuk pengeloaan
data tersebut.

BAB II Landasan Teori, Penelitian Yang Relevan, dan


Kerangka Berfikir

j 6
Pada Bab ini menjelaskan tentang landansan teori, penelitian
yang relavan dan kerangka berfikir pada sistem informasi
pemesanan jasa berbasis web pada Alaboom Photography.

BAB III Metodologi Penelitian

Pada Bab ini menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan


alat pengolah data yang digunakan pada sistem informasi
pemesanan jasa berbasis web pada Alaboom Photography. Alat
pengolah data tersebut diantaranya kamera, lensa, printer,
scanning, kertas, laptop/PC, Mouse & Tripod. Bab ini juga
membahas konsep jaringan yang diterapkan pada sistem informasi
pemesanan jasa.

j 7
BAB II
Landasan Teori, Penelitian Yang Relevan, dan Kerangka Berfikir

Landasan Teori

Awal mula timbulnya gagasan penggunaan sistem informasi


pemesanaan jasa ini dalam history timeline merupakan sistem
informasi yang mengetahui banyak informasi terkait pemesanan jasa
pada Alaboom Photography. Selain itu mencari informasi lebih
spesifik dalam pemesanan jasa.

Pemesanan

Menurut Edwin dan chris (1999:1) Pemesanan dalam arti umum


adalah perjanjian pemesanan tempat antara 2 (dua) pihak atau lebih,
pemesanan tempat tersebut dapat berupa perjanjian atas pemesanan
suatu jasa pengambilan foto & pengambilan video. Pada waktu
tertentu dan disertai dengan produk jasanya. Produk jasa yang
dimaksud adalah jasa yang ditawarkan pada perjanjian pemesanan jasa
tersebut, serta pada perusahaan dan konsumen yang membutuhkan.

Penjelasan arti dari 4p sebagai berikut :

1. Product (produk).

Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk


diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk

j 8
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan meliputi barang fisik,
jasa, orang, tempat, organisasi, gagasan dan ide.

Produk yang dihasilkan harus melihat kebutuhan dan keinginan


para penggunanya. Penilaian pengguna merupakan pandangan
yang menguntungkan dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna dan juga merupakan salah satu kunci dalam strategi
pemasaran.

2. Price (harga).

Yaitu jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk


memperoleh produk atau jasa untuk memperoleh satu buah produk
dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

Harga selalu beruhubungan dengan biaya pelanggan yang akan


ditentukan. Oleh karena itu, lembaa yang memproduksi informasi
harus mempertimbangkan keseimbangan antara informasi yang
diberikan dengan biaya pelanggan. Menentukan harga informasi
selalu berdasarkan atas analisis kemampuan dan kelemahan
pengguna dalam segi ekonomi dan sosial budaya terutama minat
baca masyarakat untuk membuat berimbangan (tidak merugikan)
dengan perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa.

3. Place (tempat).

j 9
Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau
jasa tersedia bagi konsumen. Kemudian akses terhadap jasa bagi
para pelanggan. Tempat dimana produk serta merupakan
keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa
bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia
dalamsejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan
konsumen dapat mudah memperoleh suatu produk.

Tempat berhubungan dengan kemudahan keberadaan tempat


pemasaran seperti, lokasi gedung yang strategis dengan
penempatan perabot yang tidak menggangu kelancaran (layout)
tugas petugas (karyawan dan pustakawan) serta aktivitas pengguna
yang datang.

4. Promotion (promosi).

Berarti aktivitas ang meliputi berbagai metode, yaitu iklan,


promosi penjualan, mengkomunikasikan produk dan membujuk
pelanggan. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh
perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. Penjualan
tatap muka dan hubungan masyarakat, mengkomunikasikan
produk dan membujuk pelanggan. Menggambarkan berbagai
macam cara yangditempuh perusahaan dalam rangga menjual
produk ke konsumen.

j 10
Promosi harus dikomunikasikan kepada pengguna bahwa salah
satu cara berrhubungan dengan pembeli dalam suatu pemasaran
ialah pustakawan yang professional harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, secara lisa maupun tulisan untuk
mengkomunikasikan informasi yang dimilikinya. Pemasaran
modern tidak hanya memikirkan cara menggembangkan produk
yang baik dengan pemberian harga yang menarik dan
menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap dengan segala
kemudahannya. Tetapi juga harus memikirkan cara
mempromokasikannya.

Sistem Informasi Pemesanan dan Pembayaran

Suatu system pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat


berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Mulyadi (2001:2) ada juga yang
menuliskan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegritasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
McLeod (2001:11).

Informasi merupakan data yang sudah dibentuk menjadi bentuk


yang berarti dan berguna bagi manusia. Jadi yang dimaksud dengan
informasi adalah data sederhana yang telah dibentuk sehingga
mempunyai arti dan berguna didalam keadaan tertentu.
Pendapat lain tentang sistem informasi adalah suatu kerangka
kerja dari seluruh kegiatan transaksi penjualan yang dikoodinasikan

j 11
untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk manajemen.
Komponen utama sistem informasi terdiri dari enam blok atau disebut
dengan information system building block, masukan, model, keluaran,
teknologi, basisdata, dan pengendalian Mulyadi (2001:11).

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang


saling berhubungan berkumbul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu Jogiyanti
(2001:1). informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data
merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lanjut Jogiyanto (2001:8).

Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi


yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya Jogiyanto (1995:129).

j 12
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan oleh seseorang analisis sistem yaitu :

1. Identify merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis


sistem, mendifinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari
sistem tidak tercapai yang kemudian untuk dipecahkan.

2. Understand memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara


mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi
sebelum mencoba untuk menganalisa permasalahan, kelemahan, dan
kebutuhan dari pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi
pemecahannya.

3. Analyze langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah


diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Report laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah


dari pencarian solusi dari permasalahan yang ada.

Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau


mengembangkan sistem informasi yang lama menjadi sistem
informasi yang baru. Dalam tahap ini dipastikan bahwa semua
persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat dipenuhi.
Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan
pengguna untuk mendapatkan informasi.

j 13
Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Dhanta (2009:138), Data Flow Diagram (DFD) yaitu


salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunakan simbol-
simbol untuk menggambarkan aliran data melalui serangkaian proses
yang saling berhubungan. Lebih lanjut DFD juga merupakan
dokumentasi yang baik.

Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Dhanta (2009:189), Entity Relationship Diagram (ERD)


yaitu model konseptual yang menjabarkan hubungan antar
penyimpanan data dan hubungan data pada Entity Relationship
Diagram (ERD) terdapat simbol-simbol dengan himpunan relasi yang
masing-masing memiliki atribut untuk menjelaskan suatu relasisecara
keseluruhan atau melakukan aktivitas pemodelan data.

Database

Menurut Chendramata (2009:106). Database adalah sebuah


perangkat lunak yang dirancang dan diperuntukkan sebagai media

j 14
untuk menyimpan data-data transaksi yang dihasilkan pada sebuah
projses bisnis. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup
untuk dimanipulasi ojleh komputer sedemikian rupa. Sedangkan
menurut Nugroho (2005:75). Database adalah sebuah bentuk media
yang digunakan untuk menyimpan sebuah data. Database dapat
diilustrasikan sebagai rumah atau gudang yang akan dijadikan tempat
menyimpan berbagai macam barang. Dalam database, barang tersebut
adalah data.

Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem


menyusun dan mengojla record-record menggunakan kojmputer untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap
sebuah organisasi atau perusahaan sehungga mampu menyediakan
infojrmasi ojptimal yang diperlukan pemakai untuk projses
mengambil keputusan.

Keuntungan sistem basis data:

1. Mengurangi kerangkapan data yaitu data yang sama disimpan


dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan
berulang-ulang.

j 15
2. Mencegah ketidak konsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga yaitu data dapat dilindungi dari
pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi.
8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga.

Kerugian sistem basis data:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.


2. Diperlukan tenaga yang terampin dalam mengelola data.
3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data mempengaruhi departemen yang
terkait.

SQL (Structure Query Language)

Menurut Nugroho (2004:1) SQL merupakan singkatan dari


Structured Query Language. Dalam dunia database istilah query dapat
diartikan “permintaan data”, SQL juga merupakan bahasa tingkat

j 16
empat yang berfungsi menampilkan hasil atau melakukan sesuatu
pada data yang kita inginkan. SQL merupakan bahasa standar yang
digunkan untuk manipulasi dan memperojleh data dari sebuah basis
data relasiaonal.

Penelitian Yang Relavan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala dari pemesanan


jasa agar para konsumen dapat tertarik menggunakan pemesanan jasa
di Alaboom Photography, sehingga diharapkan dalam menggunakan
jasa ini terasa puas.

Dari hasil penelitian terealisasi bahwa dengan keberadaan


Alaboom Photography membawa dampak yang baik bagi pada
perusahaan yang bergerak dibidang yang sama. Hal tersebut membuat
para perusahaan makin membaik dalam memenuhi target yang ingin
dicapai.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti


lakukan adalah mengkaji tentang pemesanan jasa. Metode yang
digunakan dalam penelitian sama-sama menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif berdasarkan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Persamaan metodelogi
penelitian juga terdapat dalam teknik pengambilan sampel purposive
sampling dan validitas data melalui triangulasi sumber.

j 17
Perbedaannya dalam penelitian ini dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan terletak pada kajiannya.jika penelitian yang sudah ada
melihat dampak baik dari adanya Alaboom Photography sedangkan
peneliti akan meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
konsumen dalam memlih pemesanan jasa pada Alaboom Photography.

Kerangka Berpikir

Perkembangan daerah istimewa Jakarta telah menyebabkan


perubahan yang cukup mendasar, dimana kota Jakarta selain menjadi
tujuan para konsumen atau perusahaan untuk mencari lapangan kerja
yang dikenal dengan Ibukota Indonesia dan juga sebagai pusat kota,
hal ini mengakibatkan kota menjadi sorotan bagi para peneliti untuk
mengkaji masalah tentang pemesanan bagi para konsumen.

Pada setiap penelitian pasti diperlukan adanya kerangka berpikir


sebagai pijakan atau sebagai pedoman dalam menentukan arah dari
penelitian, hal ini diperlukan agar penelitian tetap terfokus pada kajian
yang akan diteliti. Alur kerangka berpikir pada penelitian ini akan
dijelaskan sebagai berikut: kawasan daerah Senayan tempat berbagai
objek view yang bagus yang sudah disediakan untuk mengambil
gambar atau video. Gambar atau video digunakan untuk membuat
postingan oleh konsumen dan juga untuk kepuasan para konsumen
dalam menggunakan pemesanan jasa dari Alaboom Photography.

j 18
Kemajuan IPTEK menghasilkan sistem informasi pemesanan jasa
berbasis web dimana banyak konsumen seperti dengan adanya jasa
dalam bentuk web tersebut dapat mempermudah konsumen
mengakses kelebihan perusahaan dan hasil-hasil objek yang diambil
bisa dilihat dari web yang disediakan Alaboom Photography.

Bab III
Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan


data yang diperlukan adalah metode yang menggambarkan dan
menafsirkan keadaan objek penelitian untuk mengumpulkan, mencari,

j 19
mengumpulkan, dan mencatat data yang digunakan. Metode
pendekatan sistem yang dipakai adalah dengan menggunakan metode
berorientasi objek. Metode pengembangan sistem yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototyping. Adapun alat
bantu yang digunakan untuk membangun system adalah use case
diagram, activity diagram, squence diagram, collaboration diagram,
classs diagram, deployment diagram dan component diagram.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Pembuatan Sistem informasi pemesanan jasa fotografi berbasis web di
alaboom photography dirumah peneliti dan penelitian dilaksanakan
dilaboratorium. Uji sistem informasi dilaksanakan dilaboratorium.
Pengujian sistem informasi dari menu login, daftar, form transaksi,
form pembayaran, form penjadwalan pemotretan, data jadwal
pemotretan, form input hasil edit, dan form hasil editing dilaksanakan
dilaboratorium. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 24 mei sampai
27 juni 2021.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan


Perangkat lunak Sistem Informasi Pelayanan Jasa Foto Produk
Berbasis Web Pada Alaboom Photography, ini dalam

j 20
implementasinya digunakan oleh Business Developed, Keuangan,
Fotografer dan Editor. Berikut diagram yang diusulkan:

Gambar 1. Usecase Diagram yang diusulkan

B. Implementasi Perangkat Lunak


Implementasi perangkat lunak yang digunakan untukmengembangkan
perancangan system. Sebagai berikut :
1. Sistem Operasi : Windows 10
2. Intrenet Browser : Mozilla firefox, google chrome
3. Program Applicatoin : notepad++
4. Sistem Koneks : Localhost
5. Datbase : MySQL
C. Implementasi Perangkat Keras

j 21
Implementasi perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan
perancangan sistem ini adalah dengan menggunakan komputer
desktop yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Proccessor : Intel Core i3 (2.40GHz)
2. Memory : 3072 Mb
3. Hardisk : 250 GB
4. Montior : 14”
5. Mouse :Rbt

D. Implementasi Antar Muka

Gambar 2. Form Login Konsumen

j 22
Gambar 3. Form Login Admin

Gambar 4. Form Registrasi Konsumen

j 23
Gambar 5. Form Transaksi

Gambar 6. Form Pembayaran

j 24
Gambar 7. Form Penjadwalan Pemotretan

Gambar 8. Data Jadwal Pemotretan

Gambar 9. Form Input Hasil Editing

Gambar 10. Form Hasil Editing

j 25
DAFTAR PUSTAKA

[1] Agus Nursikuwagus, S.T., M.T., M.M., MOS., MTA , Sistem


Informasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Web di Puskesmas
diakses 10 juni 2019.
[2] Gin Diah Permatasari, “Sistem Informasi Pemesanan Jasa fotografi
Berbasis Web di Fourlight Fotografi” diakses 10 juni 2019.
[3] J. H.M, ANALISIS & DISAIN SISTEM INFORMASI :
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis,
Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2005.

j 26
[4] Dr. Tony Wijaya S.E., M.M. “manajemen kualitas jasa” Jakarta,
PT. Indeks, 2017.
[5] Madcoms, Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula, Yogyakarta:
ANDI OFFSET, 2010.

j 27

Anda mungkin juga menyukai