OLEH :
1. Ia dhiba achva (191622018152257)
2. Rahmatia (1916220181522411)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat,
rahmat, dan kasih setia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Etika Bisnis dan Profesi
dengan judul “Etika Profesi dibidang tekhnologi informasi” dengan baik dan lancar.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs., Syamsul Bahri M.Si., Ak., CA.
selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi, terimakasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.2.1. Pengertian...................................................................................................................5
BAB 3.......................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................18
3.1.1. Kesimpulan...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19
3
BAB 1
PENDAHULUAN
3. Apa saja Kode Etik Profesi Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)?
4
4. Apa saja Pelanggaran-Pelanggaran dalam Bidang Tekhnologi Informasi ?
5
6
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2.1. Pengertian
Pengertian Etika
Kata etika berasal dari bahasa yunani dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau sifat
sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya pesan batin atau kecenderungan batin
yang mendorong manusia dalam perilakunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika
dijelaskan dengan membedakan tiga arti sebagai berikut :
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat.Atau etika
merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan self kontrol, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam
bidang pekerjaannya. Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Setiap
profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.
Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus bertindak objektif, artinya
bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak. Seorang profesional
dituntut memiliki : Pengetahuan, Penerapan keahlian, Tanggung jawab sosial, Pengendalian
diri, Etika bermasyarakat sesuai dengan profesinya
Adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan teknologi
informasi. Jumlah interaksi manusia dengan perkembangan teknologi khususnya bagi
kebutuhan informasi yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika teknologi
informasi menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.
7
Salah satu penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-
wilayah yang belum tercakup dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut
identifikasi dan penghindaran terhadap perilaku yang salah dalam penggunaan teknologi
inFormasi. Untuk itu etika dipandang perlu dibentuk sebagai perilaku yang mengikat oleh
pengguna teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tentu
memberikan dampak positif dan negative bagi penggunanya. Etika dalam teknologi informasi
diperlukan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan
teknologi yang meliputi kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggara hak atas
kekayaan intelektual dan tanggung jawab profesi.
a) Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang
merancang sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
Analysis System
Bertugas menganalisa sistem yang hendakdiimplementasikan, mulai dari
analisa proses dan alur sistem, kelebihan dankekurangannya, studi kelayakan dan
desain sistem yang akandikembangkan, dan lainnya.
Programmer
Bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis,yaitu membuat
program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
Web Designer
Bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan,analisis dan
desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web Programmer
Bertugas mengimplementasikan rancangan web designer,yaitu membuat
program berbasis web sesuai dengan desain yang telahdirancang sebelumnya.
b) Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical engineer
8
Bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam
perbaikan perangkat komputer.
Networking engineer
Bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting nya.
c) Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Operator Electronic Data Processing, (EDP)
Bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang berhubungan dengan
EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
System administrator
Menghandle administrasi dalam sebuah sistem,melakukan pemeliharaan
sistem, memiliki kewenangan mengatur hak aksesterhadap sistem, serta hal-hal
yang berhubungan dengan pengaturanoperasional dalam sebuah sistem.
Management Information System (MIS) Director
Memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem informasi,
melakukan manajementerhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik perangkat
keras, perangkatlunak maupun sumber daya manusianya.
Dan lainnya seperti mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnisteknologi
informasi. Pada bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam pengelompokan kerja
di berbagai sektor industri teknologi informasi
Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan
penggunaan komputer. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari
waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas..Secara umum perilaku etis yang diharapkan dari para profesional
komputer :
9
Menghargai dan melindungi kerahasiaan pribadi
Menghindari merugikan pihak lain
Menghargai hak milik
Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan komputer pada
tahun 1973 ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang kemudian berkembang hingga
menjadi sebuah disiplin ilmu baru di bidang teknologi.
Terdapat 2 peristiwa penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II danl
ahirnya teknologi komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener
mengembangkan sebuah meriam anti pesawat yang mampu melumpuhkan setiap
pesawat tempur yang melintas di sekitarnya. Pengembangan senjata tersebut memicu
Wiener untuk memperhatikan aspek lain,selain kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yaitu etika.Dalam penelitiannya, Wiener meramalkan terjadinya revolusi
sosial dari perkembangan teknologi informasi yang dituangkan dalam sebuah buku
berjudul Cybernetics:” Controland Communication in the Animal and Machine”.
Penelitian Wiener masih terus berlanjuthingga tahun 1950-an. Meskipun Wiener tidak
pernah menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya, konsep
pemikirannya telah menghasilkan fondasi yang kuat dalam perkembangan etika
komputer di masa mendatang.
10
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence memicu perkembangan
program-program komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi secara
langsung dengan komputer, salah satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi
Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan mengundang banyak
kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi psikoterapi dalam
bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter Maner
untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada
waktu itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun1980-an dan menjadi masa kejayaan
etika komputer, khususnya setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika
komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson dengan judul “Computer Ethics”
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990
hingga saat ini. Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika
komputer terus berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika
dalam penggunaan komputer. Etika komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan
atau undang-undang mengenai kejahatan komputer.
11
2.2.2. Etika Profesi di Bidang IT (Informasi dan Teknologi)
Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional
yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa sebagai contoh menyerap tenaga kerja
baru, mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa.
Dalam mengaplikasikan ilmunya atau menjalankan profesi IT bukan mudah dan
bukan tidak sukar, yang terpenting adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis yang
benar. Profesi IT dianggap orang lain adalah profesi khusus karena keahlian yang ia miliki
maka dari itu kita bisa menentukan tapi dengan ikatan yang jelas.
Profesi IT juga bisa dianggap sebagai 2 mata pisau, bagaimana yang tajam bisa
menjadikan IT lebih berguna untuk kemaslahatan umat dan mata lainya bisa menjadikan IT
ini menjadi bencana sosial, bencana ekonomi maupun krisis kebudayaan yang saat ini sering
terjadi yaitu Pembuatan website porno, seorang hacker melakukan pengacakan rekening
sebuah bank dan melakukan kebohongan dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Kita
juga harus bisa menyikapi dengan keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini
dengan arus besar data yang bisa kita dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan
kesederhanaan teknologi kita bisa melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus
melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi untuk meringankan maupun
memberantas resiko kejamnya teknologi itu sendiri.
Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai orang yang
ahli di bidang IT . Tentu saja diharapkan etika profesi semakin dijunjung ketika jenjang
pendidikan kita berlatar IT makin tinggi. Sedangkan keahlian dilapangan meningkat seiring
banyaknya latihan dan pengalaman. Pada kesempatan saat ini, bagaimana kita bisa
menegakan etika profesi seorang teknokrat dan bagaimana kita bisa menjadi seorang
teknokrat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa memberikan inovasi-
inovasi pemikiran, gagasan produktif dan aksi nyata untuk perkembangan IT kedepan .
Bukan tak mungkin IT akan menjadi hal yang sistematis dalam perkembanagan bangsa
kedepan dalam memajukan kegidupan berbangsa maupun bernegara.
12
2.2.3. Kode Etik Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau defeloper TI dengan
klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi
dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna
jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat
program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program
tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user. Ia dapat menjamin keamanan sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya : hacker, cracker, dll).
13
14) Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam so!tware yang nantinya
programmerakan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15) Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.
Tidak hanya seorang programer saja yang mempunyai kode etik, melainkan pengguna
internet juga harus mempunyai etika dalam pengeoperasiannya, Adapun kode etik yang
diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
14
Privasi yang berlaku di lingkungan universitas juga berlaku untuk bahan-
bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan intelektual dan akademik
yang diberlakukan bagi sifitas akademika dalam penggunaan media konfensional
(berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media elektronik.
contoh bahan-bahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak
terbatas pada halaman web (word wide web), electronic mail (E-mail) mailing lists
(listserv), dan usenet news.
Penggunaan semua Fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas
penggunanya. Semua Fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara
apapun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik
Indonesia atau yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturan
universitas setiap individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dan
segala kegiatan yang dilakukannya,termasuk penggunaan akun (account) yang
menjadi tanggung jawabnya.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan universitas
menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi
informasi dapat digolongkan sebagai tindakan pengabaian, pelanggaran perdata, atau
pelanggaran pidana. Sifiitas akademika dan karyawan harus menyadari bahwa
tindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.
Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada,
hal-hal sebagai berikut).
Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin
Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yang
tidak dapat dipindahkan- tangankan.
Melakukan akses atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atau
perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah.
Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaan
lainnya dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam
jumlah yang sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk storage),
waktu pemrosesan, kapasitas jaringan, dan lain-lain atau secara sengaja
menyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer melalui bomb mail,
spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik universitas, dan
lain-lain.
15
Menggunakan sumber daya universitas sebagai sarana (lahan) untuk
melakukan crack hack, break into, ke sistem lain secara tidak sah.
Mengirim pesan / message yang mengandung ancaman atau bahan lainnya
yang termasuk kategori penghinaan.
Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadap
bahan-bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, atau
pemilikan salinan (copy) perangkat lunak atau data secara tidak sah.
Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan.
Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaran
terhadap hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangan
tentang rahasia perusahaan.
Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkat
lunak yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak atau
menghancurkan data dan pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs, dan
lain-lain).
1) Aspek Teknologi
Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan
baik dan jahat. Contoh : teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi
16
nuklir juga dapat menghancurkan kota hirosima. Seperti halnya juga teknologi
kumputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang computer bias membuat
teknologi yang bermanFaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.
2) Aspek Hukum
Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan
dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan
mengenai hal tersebut antara lain:
o Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga
tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.
o System hukum tradisional (The EGisting law) yang justru bertumpu
pada batasan- batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk
menjawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat akti!itas
internet.
Hukum harus diakui bahwa yang ada di Indonesia sering kali belum dapat
menjangkau penyelesaian kasus kejahatan computer. Untuk itu diperlukan jaksa yang
memiliki wawasan dan cara pandang yang luas mengenai cakupan teknologi yang
melatar belakangi kasus tersebut. Sementara hukum di Indonesia itu masih memiliki
kemampuan yang terbatas didalam penguasaan terhadap teknologi informasi.
3) Aspek Pendidikan
Dalam kode etik,hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal
yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi
seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang
open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan
menggunakan peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bisa melihat
adanya proses pembelajaran
17
Yang menarik dalam dunia hacker yaitu : terjadi strata-strata atau tingkatan
yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya bukan
karena umur atau senioritasnya.
4) Aspek Ekonomi
Untuk merespon perkembangan di amerika serikat sebagai pioneer dalam
pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma
ekonomi berbasis jasa akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya
kejahatan didunia maya) bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
5) Aspek Sosial Budaya
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan sosial
budaya diindonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan
menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan indonesia. Masyarakat
dunia telah tidak percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card yang dilakukan
oleh netter asal indonesia
b. Netiket
18
(The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri
dari operator, perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian
internet.
c. E-commerce
19
BAB 3
PENUTUP
3.1.1. Kesimpulan
Etika profesi dalam bidang TI adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan
dengan penggunaan teknologi informasi. Etika merupakan hal yang utama dalam mengatur
segala aktivitas manusia yang menuntun manusia untuk berbuat sesuai apa yang dikehendaki
dan disepakati masyarakat.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/ortemchen3681/5dedf19dd541df5d4d1eb302/etika-
berbisnis-dibidang-it
21