Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI

ETIKA PROFESI DIBIDANG TEKHNOLOGI INFORMASI


DOSEN PENGAMPU : Drs., Syamsul Bahri, M.Si, Ak, CA

OLEH :
1. Ia dhiba achva (191622018152257)
2. Rahmatia (1916220181522411)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas berkat,
rahmat, dan kasih setia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Etika Bisnis dan Profesi
dengan judul “Etika Profesi dibidang tekhnologi informasi” dengan baik dan lancar.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs., Syamsul Bahri M.Si., Ak., CA.
selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi, terimakasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Malang, 02 januari 2022

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB 1.........................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.....................................................................................................................2

1.1.1. Latar Belakang...........................................................................................................2

1.1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................2

1.1.3. Tujuan Pembahasan...................................................................................................3

BAB 2.........................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.......................................................................................................................5

2.2.1. Pengertian...................................................................................................................5

2.2.2. Etika Profesi di Bidang IT (Informasi dan Teknologi)........................................10

2.2.3. Kode Etik Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)..............................................11

2.2.4. Pelanggaran-Pelanggaran yang Sering Terjadi Didalam Pemanfaatan Bidang


Tekhnologi Informasi.........................................................................................................16

BAB 3.......................................................................................................................................18

PENUTUP...............................................................................................................................18

3.1.1. Kesimpulan...............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.1. Latar Belakang.


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini memang
berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia dan seolah menjadi kebutuhan bagi manusia,
namun secara tidak langsung telah merubah nilai-nilai moral masyarakat karena marakya
penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi, Internet misalnya yang saat ini sering
disalah gunakan seperti bayaknya kejahatan cyber yang terjadi, berbagai pembajakan dan
kasus kasus lainnya, Oleh karena itu diperlukan adanya pendidikan etika sebagai profesional
TI agar dapat memiliki kesadaran diri untuk meggunakan dan memanfaatkanya secara positif.
Teknologi hanyalah alat, Manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus pengguna
teknologi tersebutlah yang akhirnya menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran dan
keamanannya, Hal-hal inilah yang kemudian memunculkan unsur etika sebagai Faktor yang
sangat penting kaitannya dengan penggunaan teknologi informasi.

Meningkatnya jumlah interaksi manusia terhadap Teknologi informasi dan


komunikasi dari waktu ke waktu,maka etika sangat di butuhkan untuk dijadikan suatu
peraturan dasar dalam pemanfaatan Teknologi informasi dan komunikasi yang juga harus di
pahami oleh masyarakat luas. hal ini di sebabkan karena dalam pemanfatan Tehnologi
informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang kita menemukan adanya
hal-hal yang melanggar etika, hal itu dapat kita lihat dari tindakan-tindakan sebagian
masyarakat yang memanfaatkan kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi tanpa
memperhatikan etika.

1.1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian etika profesi dalam bidang tekhnologi informasi?

2. Bagaiman Etika Profesi di Bidang IT (Informasi dan Teknologi) ?

3. Apa saja Kode Etik Profesi Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)?

4
4. Apa saja Pelanggaran-Pelanggaran dalam Bidang Tekhnologi Informasi ?

1.1.3. Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui pengertian Etika profesi dalam bidang (TI)
2. Untuk mengetahui Etika Profesi di Bidang (TI)
3. Untuk mengetahui Kode Etik Profesi Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)
4. Untuk mengetahui Pelanggaran-Pelanggaran dalam Bidang Tekhnologi Informasi

5
6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.2.1. Pengertian
Pengertian Etika

Kata etika berasal dari bahasa yunani dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau sifat
sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang artinya pesan batin atau kecenderungan batin
yang mendorong manusia dalam perilakunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika
dijelaskan dengan membedakan tiga arti sebagai berikut :

 Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
 Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
 Nilai mengenai benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat.Atau etika
merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan self kontrol, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.

Pengertian Profesi dan Profesional

Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam
bidang pekerjaannya. Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Setiap
profesional berpegang pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur.
Dalam melaksanakan tugas profesinya, para profesional harus bertindak objektif, artinya
bebas dari rasa malu, sentimen, benci, sikap malas dan enggan bertindak. Seorang profesional
dituntut memiliki : Pengetahuan, Penerapan keahlian, Tanggung jawab sosial, Pengendalian
diri, Etika bermasyarakat sesuai dengan profesinya

Pengertian Etika Profesi Dalam Teknologi Informasi

Adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan teknologi
informasi. Jumlah interaksi manusia dengan perkembangan teknologi khususnya bagi
kebutuhan informasi yang terus meningkat dari waktu ke waktu membuat etika teknologi
informasi menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh masyarakat luas.

7
Salah satu penyebab pentingnya etika adalah karena etika melingkupi wilayah-
wilayah yang belum tercakup dalam wilayah hukum. Faktor etika disini menyangkut
identifikasi dan penghindaran terhadap perilaku yang salah dalam penggunaan teknologi
inFormasi. Untuk itu etika dipandang perlu dibentuk sebagai perilaku yang mengikat oleh
pengguna teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tentu
memberikan dampak positif dan negative bagi penggunanya. Etika dalam teknologi informasi
diperlukan tidak dapat dipisahkan dari permasalahan-permasalahan seputar penggunaan
teknologi yang meliputi kejahatan komputer, netiket, e-commerce, pelanggara hak atas
kekayaan intelektual dan tanggung jawab profesi.

Profesi di Bidang Teknik Informasi

Secara umum, pekerjaan di bidang TI terbagi dalam 4 kelompok, yakni:

a) Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang
merancang sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Pada kelompok ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
 Analysis System
Bertugas menganalisa sistem yang hendakdiimplementasikan, mulai dari
analisa proses dan alur sistem, kelebihan dankekurangannya, studi kelayakan dan
desain sistem yang akandikembangkan, dan lainnya.
 Programmer
Bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis,yaitu membuat
program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
 Web Designer
Bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan,analisis dan
desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
 Web Programmer
Bertugas mengimplementasikan rancangan web designer,yaitu membuat
program berbasis web sesuai dengan desain yang telahdirancang sebelumnya.

b) Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
 Technical engineer

8
Bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan maupun dalam
perbaikan perangkat komputer.
 Networking engineer
Bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai
pada troubleshooting nya.

c) Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
 Operator Electronic Data Processing, (EDP)
Bertugas mengoperasikan program atau aplikasi yang berhubungan dengan
EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
 System administrator
Menghandle administrasi dalam sebuah sistem,melakukan pemeliharaan
sistem, memiliki kewenangan mengatur hak aksesterhadap sistem, serta hal-hal
yang berhubungan dengan pengaturanoperasional dalam sebuah sistem.
 Management Information System (MIS) Director
Memiliki wewenang paling tinggi dalam sebuah sistem informasi,
melakukan manajementerhadap sisem tersebut secara keseluruhan baik perangkat
keras, perangkatlunak maupun sumber daya manusianya.
 Dan lainnya seperti mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnisteknologi
informasi. Pada bagian ini, tugasnya diidentifikasikan dalam pengelompokan kerja
di berbagai sektor industri teknologi informasi

Etika profesional Komputer

Etika komputer adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan dengan
penggunaan komputer. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari
waktu ke waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami
oleh masyarakat luas..Secara umum perilaku etis yang diharapkan dari para profesional
komputer :

Jujur dan adil


Memegang kerahasiaan
Memelihara kompetensi profesi
Memahami hukum yang terkait

9
Menghargai dan melindungi kerahasiaan pribadi
Menghindari merugikan pihak lain
Menghargai hak milik

Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer

Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan komputer pada
tahun 1973 ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang kemudian berkembang hingga
menjadi sebuah disiplin ilmu baru di bidang teknologi.

1) Generasi I (Era 1940-an)

Terdapat 2 peristiwa penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II danl
ahirnya teknologi komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener
mengembangkan sebuah meriam anti pesawat yang mampu melumpuhkan setiap
pesawat tempur yang melintas di sekitarnya. Pengembangan senjata tersebut memicu
Wiener untuk memperhatikan aspek lain,selain kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yaitu etika.Dalam penelitiannya, Wiener meramalkan terjadinya revolusi
sosial dari perkembangan teknologi informasi yang dituangkan dalam sebuah buku
berjudul Cybernetics:” Controland Communication in the Animal and Machine”.
Penelitian Wiener masih terus berlanjuthingga tahun 1950-an. Meskipun Wiener tidak
pernah menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya, konsep
pemikirannya telah menghasilkan fondasi yang kuat dalam perkembangan etika
komputer di masa mendatang.

2) Generasi II (Era 1960-an)

Meningkatnya jumlah penggunaan komputer pada era tersebut membuat Donn


Parker dari SRI International Menlo Park California melakukan berbagai penelitian
terhadap penggunaan komputer secara ilegal. Menurut Parker, kejahatan komputer
terjadi karena kebanyakan orang mengabaikan etika dalam penggunaan komputer.
Pemikiran Parker menjadi pelopor kode etik profesi di bidang komputer (Kode Etik
Profesional).

3) Generasi III (Era 1970-an)

10
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence memicu perkembangan
program-program komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi secara
langsung dengan komputer, salah satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi
Rogerian ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum dan mengundang banyak
kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan komputerisasi psikoterapi dalam
bidang kedokteran. Istilah etika komputer kemudian digunakan oleh Walter Maner
untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh pemakaian komputer pada
waktu itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun1980-an dan menjadi masa kejayaan
etika komputer, khususnya setelah penerbitan buku teks pertama mengenai etika
komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson dengan judul “Computer Ethics”

4) Generasi IV (Era 1990-an)

Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990
hingga saat ini. Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika
komputer terus berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika
dalam penggunaan komputer. Etika komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan
atau undang-undang mengenai kejahatan komputer.

11
2.2.2. Etika Profesi di Bidang IT (Informasi dan Teknologi)
Teknologi, Informasi dan Komunikasi bisa menjadi pilar-pilar pembangunan nasional
yang bisa mengadaptasi di setiap permasalahan bangsa sebagai contoh menyerap tenaga kerja
baru, mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai alat pemersatu bangsa.
Dalam mengaplikasikan ilmunya atau menjalankan profesi IT bukan mudah dan
bukan tidak sukar, yang terpenting adalah kita mampu menempatkan diri pada posisis yang
benar. Profesi IT dianggap orang lain adalah profesi khusus karena keahlian yang ia miliki
maka dari itu kita bisa menentukan tapi dengan ikatan yang jelas.
Profesi IT juga bisa dianggap sebagai 2 mata pisau, bagaimana yang tajam bisa
menjadikan IT lebih berguna untuk kemaslahatan umat dan mata lainya bisa menjadikan IT
ini menjadi bencana sosial, bencana ekonomi maupun krisis kebudayaan yang saat ini sering
terjadi yaitu Pembuatan website porno, seorang hacker melakukan pengacakan rekening
sebuah bank dan melakukan kebohongan dengan content-content tertentu, dan lain-lain. Kita
juga harus bisa menyikapi dengan keadaan teknologi, informasi dan komunikasi saat ini
dengan arus besar data yang bisa kita dapat dengan hitungan per detik ataupun dengan
kesederhanaan teknologi kita bisa melakukan pekerjaan kita menjadi praktis, tapi kita harus
melakukan pembenahan terhadap teknologi sebagai inovasi untuk meringankan maupun
memberantas resiko kejamnya teknologi itu sendiri.
Dengan membangun semangat kemoralan dan sadar akan etika sebagai orang yang
ahli di bidang IT . Tentu saja diharapkan etika profesi semakin dijunjung ketika jenjang
pendidikan kita berlatar IT makin tinggi. Sedangkan keahlian dilapangan meningkat seiring
banyaknya latihan dan pengalaman. Pada kesempatan saat ini, bagaimana kita bisa
menegakan etika profesi seorang teknokrat dan bagaimana kita bisa menjadi seorang
teknokrat yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Kita harus bisa memberikan inovasi-
inovasi pemikiran, gagasan produktif dan aksi nyata untuk perkembangan IT kedepan .
Bukan tak mungkin IT akan menjadi hal yang sistematis dalam perkembanagan bangsa
kedepan dalam memajukan kegidupan berbangsa maupun bernegara.

12
2.2.3. Kode Etik Dalam Bidang Teknologi informasi (TI)
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip atau
norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau defeloper TI dengan
klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi
dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna
jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat
program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program
tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user. Ia dapat menjamin keamanan sistem
kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya
(misalnya : hacker, cracker, dll).

Etika Pofesi Programmer

Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:

1) Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.


2) Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3) Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja
untukmembingungkan atau tidak akurat.
4) Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali
telahmembeli atau meminta ijin.
5) Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
keduatanpa ijin.
6) Tidak boleh mencuri so!tware khususnya de/elopment tools.
7) Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyeksecara bersamaan kecuali mendapat ijin.
8) Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain
untukmengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9) Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10) Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan
suatu proyek.
11) Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12) Tidak boleh mempermalukan profesinya.)
13) Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.

13
14) Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam so!tware yang nantinya
programmerakan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15) Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

Kode Etik Bagi Pengguna Internet

Tidak hanya seorang programer saja yang mempunyai kode etik, melainkan pengguna
internet juga harus mempunyai etika dalam pengeoperasiannya, Adapun kode etik yang
diharapkan bagi para pengguna internet adalah:

a) Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan


dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
b) Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung
secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA) ,termasuk
didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala
bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain.
c) Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
d) Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur
e) Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking.
f) Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/Foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawabatas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
g) Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
h) Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet
umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan/isi situsnya.

Jenis Etika Yang Ada dalam Teknologi informasi

Salah Satu Contohnya Adalah Etika Profesi IT diikalangan universitas

14
Privasi yang berlaku di lingkungan universitas juga berlaku untuk bahan-
bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan intelektual dan akademik
yang diberlakukan bagi sifitas akademika dalam penggunaan media konfensional
(berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media elektronik.
contoh bahan-bahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak
terbatas pada halaman web (word wide web), electronic mail (E-mail) mailing lists
(listserv), dan usenet news.
Penggunaan semua Fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas
penggunanya. Semua Fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara
apapun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik
Indonesia atau yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturan
universitas setiap individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dan
segala kegiatan yang dilakukannya,termasuk penggunaan akun (account) yang
menjadi tanggung jawabnya.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan universitas
menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi
informasi dapat digolongkan sebagai tindakan pengabaian, pelanggaran perdata, atau
pelanggaran pidana. Sifiitas akademika dan karyawan harus menyadari bahwa
tindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.
Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada,
hal-hal sebagai berikut).
 Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin
 Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yang
tidak dapat dipindahkan- tangankan.
 Melakukan akses atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atau
perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah.
 Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaan
lainnya dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam
jumlah yang sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk storage),
waktu pemrosesan, kapasitas jaringan, dan lain-lain atau secara sengaja
menyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer melalui bomb mail,
spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik universitas, dan
lain-lain.

15
 Menggunakan sumber daya universitas sebagai sarana (lahan) untuk
melakukan crack hack, break into, ke sistem lain secara tidak sah.
 Mengirim pesan / message yang mengandung ancaman atau bahan lainnya
yang termasuk kategori penghinaan.
 Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadap
bahan-bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, atau
pemilikan salinan (copy) perangkat lunak atau data secara tidak sah.
 Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan.
 Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaran
terhadap hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangan
tentang rahasia perusahaan.
 Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkat
lunak yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak atau
menghancurkan data dan pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs, dan
lain-lain).

Faktor-faktor pelanggaran kode etik profesi dibidang TI adalah :

 Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat


 Organisasi profesi tidak dilengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi
masyarakat untuk menyampaikan keluhan
 Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi,
karena buruknya pelayanan sosialisasi
 Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari pengemban profesi IT untuk
menjaga martabat luhur profesinya
 Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi
IT

Aspek-Aspek Tinjauan Pelanggaran Kode Etik Profesi IT

1) Aspek Teknologi
Semua teknologi adalah pedang bermata dua, ia dapat digunakan untuk tujuan
baik dan jahat. Contoh : teknologi nuklir dapat memberikan sumber energi tetapi

16
nuklir juga dapat menghancurkan kota hirosima. Seperti halnya juga teknologi
kumputer, orang yang sudah memiliki keahlian dibidang computer bias membuat
teknologi yang bermanFaat tetapi tidak jarang yang melakukan kejahatan.
2) Aspek Hukum
Hukum untuk mengatur aktifitas di internet terutama yang berhubungan
dengan kejahatan maya antara lain masih menjadi perdebatan. Ada dua pandangan
mengenai hal tersebut antara lain:
o Karakteristik aktifitas di internet yang bersifat lintas batas sehingga
tidak lagi tunduk pada batasan-batasan teritorial.
o System hukum tradisional (The EGisting law) yang justru bertumpu
pada batasan- batasan teritorial dianggap tidak cukup memadai untuk
menjawab persoalan-persoalan hukum yang muncul akibat akti!itas
internet.

Dilema yang dihadapi oleh hukum tradisional dalam menghadapi Fenomena-


Fenomena cyber space ini merupakan alasan utama perlunya membentuk satu regulasi
yang cukup akomodatif terhadap fenomena-fenomena baru yang muncul akibat
pemanfaatan internet. Aturan hukum yang akan dibentuk itu harus diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan hukum (the legal needs) para pihak yang terlibat di dalam
transaksi-transaksi lewat internet.

Hukum harus diakui bahwa yang ada di Indonesia sering kali belum dapat
menjangkau penyelesaian kasus kejahatan computer. Untuk itu diperlukan jaksa yang
memiliki wawasan dan cara pandang yang luas mengenai cakupan teknologi yang
melatar belakangi kasus tersebut. Sementara hukum di Indonesia itu masih memiliki
kemampuan yang terbatas didalam penguasaan terhadap teknologi informasi.

3) Aspek Pendidikan

Dalam kode etik,hacker ada kepercayaan bahwa berbagi informasi adalah hal
yang sangat baik dan berguna, dan sudah merupakan kewajiban (kode etik) bagi
seorang hacker untuk membagi hasil penelitiannya dengan cara menulis kode yang
open source dan memberikan fasilitas untuk mengakses informasi tersebut dan
menggunakan peralatan pendukung apabila memungkinkan. Disini kita bisa melihat
adanya proses pembelajaran

17
Yang menarik dalam dunia hacker yaitu : terjadi strata-strata atau tingkatan
yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena kepiawaiannya bukan
karena umur atau senioritasnya.

4) Aspek Ekonomi
Untuk merespon perkembangan di amerika serikat sebagai pioneer dalam
pemanfaatan internet telah mengubah paradigma ekonominya yaitu paradigma
ekonomi berbasis jasa akan tetapi pemanfaatan tknologi yang tidak baik (adanya
kejahatan didunia maya) bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.
5) Aspek Sosial Budaya
Akibat yang sangat nyata adanya cyber crime terhadap kehidupan sosial
budaya diindonesia adalah ditolaknya setiap transaksi di internet dengan
menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh perbankan indonesia. Masyarakat
dunia telah tidak percaya lagi dikarenakan banyak kasus credit card yang dilakukan
oleh netter asal indonesia

2.2.4. Pelanggaran-Pelanggaran yang Sering Terjadi Didalam Pemanfaatan Bidang


Tekhnologi Informasi
a. Kejahatan Komputer

Kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan


karena penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang
seiring dengan kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan
komputer meliputi Denial of Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem
komputer), penyebaran viru spam carding (pencurian melalui internet) dan lain-lain.

b. Netiket

Internet merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer.


Internet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia
sehingga komputer dapat mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru
dalam perkembangan bisnis, pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-
bidang lainnya. Melalui internet, interaksi manusia dapat dilakukan tanpa harus
bertatap muka.Tingginya tingkat pemakaian internet di dunia melahirkan sebuah
aturan baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket merupakan sebuah etika acuan
dalam berkomunikasi menggunakan internet. Standar netiket ditetapkan oleh IETF

18
(The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional yang terdiri
dari operator, perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian
internet.

c. E-commerce

Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi


ekonomi dan perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat
dilakukan dengan cepat dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau
yang lebih dikenal dengan e-commerce menghasilkan permasalahan baru seperti
perlindungan konsumen, permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-
kasus pemalsuan tanda tangan digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para
penjual dan pembeli menggunakan Uncitral Model Law on Electronic Commerce
1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi lewat internet.

d. Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)

Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya


pelanggaran HAKI seperti pembajakan program komputer, penjualan program ilegal
dan pengunduhan ilegal.

e. Tanggung Jawab Profesi

Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru


seperti programmer, teknisi mesin komputer, desainer grafisdan lain-lain. Para
pekerjamemiliki interaksi yang sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan
pemahaman mendalam mengenai etika komputer dan tanggung jawab profesi yang
berlaku.

19
BAB 3

PENUTUP

3.1.1. Kesimpulan
Etika profesi dalam bidang TI adalah seperangkat asas atau nilai yang berkenaan
dengan penggunaan teknologi informasi. Etika merupakan hal yang utama dalam mengatur
segala aktivitas manusia yang menuntun manusia untuk berbuat sesuai apa yang dikehendaki
dan disepakati masyarakat.

Etika sangatlah penting karena etika melingkupi wilayah-wilayah yang belum


tercakup dalam wilayah hukum. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tentu
memberikan dampak positif dan negative bagi penggunanya, Untuk itu etika dipandang perlu
dibentuk sebagai perilaku yang mengikat oleh pengguna teknologi informasi.

Pelanggaran-pelanggaran yang Sering Terjadi Didalam Pemanfaatan Bidang


Tekhnologi Informasi adalah : kejahatan komputer, netiket, e-commerce,penggaran hak atas
kekayaan intelektual, dan tanggung jawab profesi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Zaid, ali fatmawati. 2013. MASALAH ETIKA DALAM TEKHNOLOGI INFORMASI.


Semarang: Universitas diponegoro.

Budiman,arif yusuf. 2014. ETIKA PROFESI DALAM BIDANG TEKHNIK


INFORMATIKA: Universitas majalengka.

https://www.kompasiana.com/ortemchen3681/5dedf19dd541df5d4d1eb302/etika-
berbisnis-dibidang-it

21

Anda mungkin juga menyukai