Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ETHICAL & SOCIAL ISSUES IN IS CASE STUDY

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Teknologi dan Sistem
Informasi untuk Bisnis

Dosen Pengampu :

FX. Aprilia Pascanora Hartadi, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Nama NPM

Kemal Abriellsyach 120404200032

M. Andrea Zaky 120404200012

Shabiya Putri Alifah 120404200038

PROGRAM STUDI PEMASARAN DIGITAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, tim penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
berjudul “Ethical & Social Issues in is case study“ sesuai waktunya yang disusun
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Teknologi dan Sistem
Informasi untuk Bisnis yang diampu oleh bapak FX. Aprilia pascanora hartadi,
ST., M.T.

Dalam menyusun makalah ini tim penyusun berusaha mengerjakannya


dengan sebaik mungkin dengan harapan dapat membantu pembaca dalam
memahami dan mengetahui seputar Ethical & Social Issues in is case study.
Penyusun juga berharap makalah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk
dijadikan sumber yang bermanfaat bagi para pembacanya.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


karena banyak kekurangan yang perlu untuk diperbaiki, baik dari segi penataan,
diksi, tata bahasa, etika, maupun isi makalah. Oleh karena itu, penyusun meminta
maaf atas ketidaksempurnaannya dan juga meminta kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyusun jadikan sebagai bahan evaluasi.

Besar harapan kami makalah ini dapat menjadi sarana memperluas


wawasan pembaca. Semoga makalah ini dapat diterima sebagai sumber
pengetahuan yang bermanfaat untuk dibaca. Akhir kata, penyusun ucapkan terima
kasih.

19 April 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1.Latar Belakang Masalah..........................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3.Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5
2.1 Memahami Isu-Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem.................................5
2.2 Pemahaman Etika dan Isu Sosial yang berhubungan dengan Sistem.............................6
2.3 Etika pada Masyarakat Informasi.............................................................................8
2.4 Dimensi-dimensi Moral dari Sistem Informasi.........................................................10
2.4.1 HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET...........10
2.4.2 HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL........................................12
2.4.3.KUALITAS SISTEM: KUALITAS DATA DAN KESALAHAN SISTEM..........13
BAB III PENUTUP.......................................................................................................14
3.1.Kesimpulan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua, teknologi dapat menguntungkan
dimana kita dapat kemudahan dalam menganalisis sebuah kondisi, kemudahan dalam
memberi maupun menerima informasi, disisi lain teknologi dapat juga membuat celah
– celah yang mampu melawan hukum yang dapat merugikan orang lain. Di Kondisi
seperti ini seorang manajer harus mampu untuk memahami moral dari teknologi baru
dan mampu menetapkan kebijakan – kebijakan etika perusahaan yang sudah mencakup
isu-isu sistem informasi.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis hubungan antara isu etika, isu sosial dan isu politik dalam
masyarakat yang hidup di era kemajuan teknologi informasi ?
2. Apa pengaruh atau dampak berkembangnya teknologi informasi dengan
kehidupan masyarakat sekarang ini ?
3. Bagaimanakah dasar – dasar , prinsip maupun aturan yang ada dan berlaku di
dalam kehidupan masyarakat informasi ?

1.3.Tujuan Penulisan

1. Mengajak untuk menganalisis hubungan antara isu etika , isu sosial dan isu
politik dalam masyarakat yang hidup di era kemajuan teknologi informasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh atau dampak berkembangnya teknologi informasi
dengan kehidupan masyarakat sekarang ini.
3. Untuk mengetahui akan dasar – dasar , prinsip maupun aturan yang ada dan
berlaku di dalam kehidupan masyarakat informasi.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Memahami Isu-Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem

Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-
isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan
teknolog informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat
memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak.

Sistem informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang


menciptakan dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabilitas
( pertanggungjawaban) atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk
kualitas sistem pengaman yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta
melindungi nilai sosial dan etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam
masyarakat informasi.

Etika adalah prinsip-prinsip mengenai kebenaran dan kekeliruan yang bisa


digunakan individu, bertindak sebagai agen-agen moral bebas, untuk membuat pilihan-
pilihan untuk menuntun perilakunya.

Teknologi informasi dan sistem informasi mengangkat masalah-masalah etika


baik untuk individu maupun masyarakat karena menciptakan peluang-peluang untuk
perubahaan sosial yang intens, sehingga mengancam kekuatan distribusi yang ada,
uang, hak-hak dan kewajiban-kewajiban.

Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru


dengan semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
Permasalah etika yang mendesak lainnya yang disebabkan oleh sistem informasi adalah
untuk menciptakan akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan
standar untuk kualitas sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan
masyarakat, dan melindungi nilai dan institusi yang sangat penting bagi kualitas hidup
dalam masyarakat informasi.

Model pemikiran tentang isu etika, sosial, dan politis. Pengenalan teknologi
informasi yang baru memiliki dampak seperti gelombang, menimbulkan isu etika,
sosial, dan politis baru yang harus ditangani individu, sosial, dan politis. Model yang
digunakan untuk menggambarkan dinamika tersebut juga bermanfaat untuk
mengidentifikasi dimensi moral yang utama dari teknologi informasi, yang saling
melintasi berbagai tingkatan tindakan individu, sosial, dan politis.

Isu etika, sosial, dan politis saling terkait erat. Dilema etika yang mungkin
dihadapi oleh seorang manajer sistem informasi biasanya tercermin dalam perdebatan
sosial dan politik, pengenalan teknologi informasi yang baru memiliki dampak yang
seperti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus ditangani
di tingkat individu, sosial dan politis.

2.2 Pemahaman Etika dan Isu Sosial yang berhubungan dengan Sistem

Dalam sepuluh tahun terakhir kita menjadi saksi dari salah satu periode etika
yang paling menantang untuk bisnis di Amerika Serikat dan dunia. Tabel. Skandal
Sistem Informasi dibawah ini akan memberikan sedikit contoh kasus terbaru yang
menunjukkan gagalnya penilaian etika oleh manajer senior dan menengah. Pelanggaran
dalam keputusan etika dan bisnis dari pihak manajemen ini terjadi di berbagai industri.

Lehman Brothers (2008- Salah satu bank investasi tertua di


2010) amerika jatuh kolap pada tahun 2008.
Lehman menggunakan sistem informasi
dan kemampuan akuntansinya
menyembunyikan investasi buruknya.
Lehman juga melakukan penipuan

Parmalat (2005) Kelompok industri terbesar kedelapan


di Italia didakwa karena memanipulasi
data pendapatannya sebesar 14 miliar
euro di pembukuan perusahaan,
meminjam uang dengan jaminan fiktif,
serta keuntungannya, dan eksekutif
seniornya didakwa melakukan
penggelapan.

WorldCom (2002) Perusahaan telekomunikasi terbesar


kedua di Amerika Serikat. Direktur
utamanya dinyatakan bersalah karena
dengan tidak benar menggelembungkan
pendapatan mencapai miliaran dolar
dengan menggunakan metode akuntansi
yang tidak sah. Dinyatakan pailit pada
tahun 2002 dengan utang mencapai $41
Miliar.

Galleon Group (2009) Pendiri Galleon Grup dipidana dengan


dakwaan melakukan pertukaran insider
information dengan membayar 250 juta
dollar kepada Bank Wall Street dan
sebagai timbal baliknya galleon
memperoleh informasi pasar sedangkan
pelaku investor lainnya tidak.
Tabel. Skandal Sistem Informasi
Etika dapat diartikan sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan individu, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, dalam membuat pilihan untuk
mengarahkan perilakunya. Sistem informasi memunculkan pertanyaan etika yang baru
baik untuk individu maupun masyarakat karena sistem informasi menciptakan
kesempatan untuk perubahan sosial yang besar, dan juga mengancam distribusi
kekuatan, uang, kewajiban, dan obligasi. Teknologi informasi dapat juga digunakan
untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan
kriminal dan mengancam nilai sosial yang diinginkan.
Isu – isu etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin
tumbuhnya internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan
digital membuat semakin mudah daripada sebelumnya untuk menyusun,
menggabungkan, dan mendistribusikan informasi, memberikan perhatian baru tentang
penggunaan informasi pelanggan dengan tepat, perlindungan privasi pribadi, dan
perlindungan hak kekayaan intelektual.

2.3 Etika pada Masyarakat Informasi

Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk
memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan
berbagai alternatif tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja
fitur-fitur utama dari “pilihan etis”? Berikut merupakan ciri-ciri daripada etika dalam
sistem informasi manajemen, antara lain:

1. Konsep-konsep dasar
Beberapa konsep – konsep dasar dalam etika pada masyarakat Informasi : tanggung
jawab, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban secara hukum Pilihan etika adalah
keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk setiap
konsekuensi yang timbul dari tindakannya, yaitu :

● Responsibility (tanggung jawab) : penerimaan segala bentuk biaya, tugas, dan


keharusan dari keputusan yang diambil oleh seseorang.
● Accountability (akuntabilitas) : mekanisme untuk menilai kewajiban dari
keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.
● Liability (pertanggungjawaban secara hukum) : kehadiran hukum yang
mengizinkan individu dipulihkan dari kerugian yang dialaminya yang
disebabkan oleh pelaku lain, sistem atau organisasi.
● Due process (proses hak) : proses pengenalan dan pemahaman hukum dan
kesanggupan mengarah ke otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa
hukum diterapkan dengan benar.

2. Prinsip-prinsip etika
Beberapa prinsip etika di beberapa kebudayaan yang bertahan sepanjang
sejarah, yaitu :
● Perlakukan orang lain seperti apa yang kita harapkan maka orang lain
akan perlakukan kita sesuai dengan yang kita terapkan (Aturan Emas-
Golden Rules).
● Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang,
tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapapun juga (imperatif
Kategoris Immanuel Kant-Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
● Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini
tidak tepat untuk diambil (Aturan Perubahan Descartes- Descartes Rules
of Change).
● Ambil tindakan dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
(Prinsip Utilitarian-Utilitarian Principle).
● Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi biaya atau biaya
yang paling sedikit (Prinsip Menghindari Risiko-Risk Aversion
Principle).
● Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata
dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus lain. (disebut
dengan Aturan Etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no free
lunch” rule).

3. Aturan-aturan perilaku profesional


Beberapa kelompok manusia mengklaim diri mereka profesional, mereka
memiliki kewajiban dan hak khusus karena klaim khusus mereka atas pendidikan,
kebijaksanaan, dan kehormatan. Kode perilaku profesional disebarluaskan oleh sebuah
asosiasi profesional, seperti American Medical association (AMA), American Bar
Association (ABA), Association in Information Technology Professionals (AITP), dan
association of Computing Machinery (ACM). Kelompok profesional ini memiliki
tanggung jawab atas sebagian aturan dari profesi mereka dengan menentukan
kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. Kode etik adalah janji profesi untuk
menata diri mereka sendiri dalam masyarakat.

4. Analisis Etika
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika, dalam
menganalisis masalah. Terdapat lima langkah berikut untuk mengatasinya, antara lain:
● Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.
● Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai- nilai luhur
yang terlibat.
● Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
● Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
● Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda

5. Dilema Etika
Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimana satu kelompok
memiliki kepentingan yang berlawanan dengan lainnya. Sebagai contoh, banyak
perusahaan telepon besar di Amerika Serikat menggunakan teknologi Informasi untuk
mengurangi jumlah karyawan mereka.

2.4 Dimensi-dimensi Moral dari Sistem Informasi


Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari sistem
informasi. Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, sosial, dan
politik dan menggunakan contoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait,
pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang
diambil.Berikut lima dimensi moral dari sistem informasi :

2.4.1 HAK INFORMASI: PRIVASI DAN KEBEBASAN DI ERA INTERNET


Privacy adalah hak seseorang untuk tinggal seorang diri, bebas dari pengawasan
maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk negara. Hak atas
privasi juga terdapat di tempat kerja, jutaan karyawan merupakan objek pengawasan
elektronis berteknologi tinggi.
Hak terhadap privasi dilindungi oleh konstitusi di AS, Kanada dan Jerman dengan
berbagai cara yang berbeda serta di negara lainnya melalui berbagai undang-undang.
Sebagian besar undang-undang yang mengatur hak-hak privasi di Amerika dan Eropa
disusun berdasarkan aturan hidup yang disebut Praktik Informasi yang Adil.
Perlindungan privasi telah ditambahkan pada hukum yang mengatur jasa keuangan dan
perlindungan terhadap perawatan dan pemindahan informasi kesehatan seseorang.
Setiap institusi keuangan wajib menerangkan kebijakan dan praktik mereka dalam
melindungi privasi orang pribadi serta memberikan informasi dan pilihan kepada
konsumen apabila terdapat persetujuan pemberian informasi dengan pihak ketiga yang
tidak terafiliasi.

❖ Instruksi Eropa mengenai Perlindungan Data


Di Eropa, perlindungan terhadap privasi lebih ketat daripada di Amerika Serikat. Tidak
seperti di AS, negara-negara di Eropa tidak mengizinkan perusahaan untuk
menggunakan informasi pribadi milik seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut.
Pada 25 Oktober 1998, komisi instruksi Eropa mengenai perlindungan data mulai
diberlakukan, memperluas pemberlakuan perlindungan privasi ke seluruh negara-
negara Eropa. Petunjuk tersebut mewajibkan setiap perusahaan untuk memberitahu
orang yang bersangkutan apabila mereka sedang mengumpulkan informasi tentangnya
dan menjelaskan bagaimana data tersebut akan disimpan dan digunakan.
❖ Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru bagi perlindungan privasi
seseorang. Informasi yang dikirim pada jaringan luas ini, akan melewati berbagai
macam sistem berbeda yang dapat memantau, menangkap dan menyimpan setiap
pertukaran informasi yang melewatinya.
Pelacakan web yang telah terjadi pada situs web dan laman web yang telah dikunjungi.
Konten online yang sudah dipakai seseorang dan item yang telah dibeli seseorang
melalui internet. Pengawasan dan pelacakan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan
pengunjung. Hal tersebut dilakukan bukan hanya oleh situs web perorangan, namun
juga jaringan perusahaan periklanan yang dapat melacak perilaku seseorang dalam
beraktivitas di dalam dunia maya pada ribuan situs web.
Cookies adalah teks kecil yang tersimpan pada harddisk ketika pengguna mengunjungi
suatu situs web. Cookies mengidentifikasi perangkat lunak yang digunakan oleh
pengunjung dalam melakukan browsing internet dan memantau kunjungan pada situs
web.

Bagaimana Cookie Mengenali Pengunjung Web :


1. Server web membaca penjelajah web pengguna dan memastikan sistem operasi,
nama penjelajah, nomor versi, alamat internet dsb.
2. Server mentransmisikan sebuah file teks kecil dengan informasi identifikasi
pengguna yang disebut cookie, yg diterima dan disimpan oleh penjelajah
pengguna di hard drive komputer pengguna.
3. Ketika pengguna kembali ke situs web, server meminta isi cookie yang telah
disimpan sebelumnya di komputer pengguna.
4. Server web membaca cookie, mengidentifikasi pengunjung dan mengambil data
tentang pengguna.

2.4.2 HAK KEKAYAAN: KEKAYAAN INTELEKTUAL


Kekayaan Intelektual dianggap sebagai harta tak berwujud yang diciptakan oleh
seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan
terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi yang terkomputerisasi dapat
dengan mudah disalin atau disebarluaskan lewat jaringan.
❖ Rahasia Dagang
Setiap produk hasil karya intelektual-sebuah formula, perangkat, pola atau
kompilasi data yang digunakan untuk tujuan bisnis dapat digolongkan sebagai rahasia
dagang, dan bukanlah informasi yang dapat diakses secara umum. Perlindungan
terhadap rahasia dagang bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya.
Umumnya, hukum yang mengatur rahasia perdagangan menjamin monopoli atas ide
yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk, tetapi monopoli tersebut dapat
sangat lemah.
❖ Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi
pencipta karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain
dengan tujuan apa pun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun
kematiannya.
Hak cipta memberikan perlindungan terhadap tidakan menyalin keseluruhan isi
maupun sebagian isi program. Merusak dan menghilangkan juga merupakan bagian
pelanggaran. Kekurangan dari hak cipta adalah ide/pemikiran yang terkandung dalam
karya tersebut tidak dilindungi, hanya manifestasi pekerjaannya saja.
❖ Hak Paten
Hak paten mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide
dibalik penemuan yang diperolehnya selama 20 tahun.
Konsep utama dari undang-undang hak paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan
penemuan. Badan paten tidak menerima aplikasi untuk pengajuan hak paten untuk
perangkat lunak hingga tahun 1981, pengadilan tinggi memutuskan bahwa program
komputer dapat menjadi bagian dalam sebuah proses pematenan.
❖ Tantangan bagi Hak Kekayaan Intelektual
Teknologi informasi terkini, terutama perangkat lunak menimbulkan tantangan-
tantangan yang luar biasa terhadap hak kekayaan intelektual, sekaligus menciptakan
masalah-masalah etika, sosial, dan politis yang signifikan.
Penyebaran jaringan elektronis termasuk internet, telah mempersulit perlindungan
terhadap kekayaan intelektual. Sebelum teknologi jaringan dipakai secara meluas,
salinan dari perangkat lunak, buku, artikel majalah, ataupun film harus disimpan ke
dalam media fisik.
Internet diciptakan untuk memindahkan informasi secara leluasa ke seluruh
dunia, termasuk informasi yang dilindungi dengan hak cipta.

2.4.3.KUALITAS SISTEM: KUALITAS DATA DAN KESALAHAN SISTEM


❖ Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut :
● Bug dan kesalahan dari peranti lunak.
● Kegagalan fasilitas atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami
atau lainnya.
● Kualitas input data yang buruk.

Perdebatan mengenai liabilitas dan akuntabilitas mengenai konsekuensi yang


tidak disengaja akibat penggunaan sistem melibatkan dimensi moral yang mandiri,
namun saling terkait.
Meskipun celah/kelemahan pada perangkat lunak dan kerusakan pada fasilitas
sudah merupakan hal yang lumrah, sejauh ini sumber kegagalan sistem dalam
organisasi bisnis adalah kualitas data.
Hanya sedikit perusahaan yang secara rutin menguji kualitas data mereka, namun
perusahaan perorangan melaporkan tingkat kesalahan pada data berkisar antara 0,5
hingga 30 persen.
BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-


situasi baru dimana aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul
berbagai macam daerah abu-abu dimana standar etika belum ditetapkan dan
disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era informasi sebagai
penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.
Permasalahan etika yang disebabkan sistem informasi adalah menciptakan
akuntabilitas atas konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar dan kualitas
sistem pengamanan yang melindungi keamanan individu dan masyarakat yang
melindungi nilai dari institusi penting bagi kualitas kehidupan masyarakat. Meskipun
sistem komputer telah menjadi sumber efisiensi dan kekayaan, sistem komputer
memiliki beberapa dampak yang akan mempengaruhi nilai dari etika para pengguna
sistem informasi.
Ada beberapa tren dan dampak pada isu isu teknologi dan informatika. Etika pada
Masyarakat Informasi diantaranya ada beberapa hal seperti konsep-konsep
dasar,prinsip-prinsip pada etika , aturan aturan etika ,analisis etika dan dilema etika.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36622731/ISU_SOSIAL_DAN_ETIKA_DALAM_SIST
EM_INFORMASI
http://tietapuspita.blogspot.com/2015/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai