Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Sistem Informasi
Manajemen

Etika dan Isu bisnis yang


marak saat ini digital.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

08
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 02410003 Tim Dosen Sistem Informasi Manajemen

Abstract Kompetensi
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua,
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
teknologi dapat menguntungkan dimana kita
dapat kemudahan dalam menganalisis sebuha mahasiswa memiliki pengetahuan,
kondisi, kemudahan dalam memberi maupun pemahaman, dan kecakapan tentang teknologi
menerima informasi, disisi lain teknologi dapat internet dan perusahaan digital, model bisnis
juga membuat celah – celah yang mampu baru dalam era digital, kategori-kategori dalam
melawan hukum yang dapat merugikan orang e-commerce, intranet mendukung e-business,
lain. intranet dan group collaboration, kebutuhan
dari perubahan proses bisnis perusahaan
digital.
Isi

Latar Belakang
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua, teknologi dapat menguntungkan dimana kita dapat
kemudahan dalam menganalisis sebuha kondisi, kemudahan dalam memberi maupun menerima
informasi, disisi lain teknologi dapat juga membuat celah – celah yang mampu melawan hukum yang
dapat merugikan orang lain. Dikondisi seperti ini seorang manajer harus mampu untuk memahami
moral dari teknologi baru dan mampu menetapkan kebijakan – kebijakan etika perusahaan yang sudah
mencakup isu-isu system informasi.
1.Pemahaman Etika dan Isu Sosial yang berhubungan dengan Sistem
Dalam sepuluh tahun terakhir kita menjadi saksi dari salah satu peroide etika yang paling menantang
untuk bisnis di Amerika Serikat dan dunia. Tabel. Skandal Sistem Informasi dibawah ini akan
memberikan sedikit contoh kasus terbaru yang menunjukkan gagalnya penilaian etika oleh manajer
senior dan menengah. Pelanggaran dalam keputusan etika dan bisnis dari pihak manajemen ini terjadi
di berbagai industri.

Lehman Brothers (2008-2010) Salah satu bank investasi tertua di amerika jatuh kolap pada tahun
2008. Lehman menggunakan sistem informasi dan kemampuan akutansinya menyembunyikan
investasi buruknya. Lehman juga melakukan penipuan
Parmalat (2005) Kelompok industri terbesar kedelapan di Italia didakwa karena memanipulasi data
pendapatannya sebesar 14 milyar uero di pembukuan perusahaan, meminjam uang dengan jaminan
fiktif, serta keuntungannya, dan eksekutif seniornya didakwa melakukan penggelapan.
WorldCom (2002) Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika Serikat. Direktur utamanya
dinyatakan bersalah karena dengan tidak benar menggelembungkan pendapatan mencapai miliaran
dolar dengan menggunakan metode akuntansi yang tidak sah. Dinyatakan pailit pada tahun 2002
dengan utang mencapai $41 Miliar.
Galleon Group (2009) Pendiri Galleon Grup dipidana dengan dakwaan melakukan pertukaran insider
information dengan membayar 250 juta dollar kepada Bank Wall Street dan sebagai timbal baliknya
galleon memproleh informasi pasar sedangkan pelaku investor lainnya tidak.
Tabel. Skandal Sistem Informasi
Etika dapat diartikan sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan individu, yang bertindak sebagai
pelaku moral yang bebas, dalam membuat pilihan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi
memunculkan pertanyaan etika yang baru baik untuk individu maupun masyarakat karena sistem
informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan sosial yang besar, dan juga mengancam

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
distribusi kekuatan, uang, kewajiban, dan obligasi. Teknologi informasi dapat juga digunakan untuk
mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk melakukan kriminal dan mengancam
nilai sosial yang diinginkan.
Isu – isu etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan semakin tumbuhnya
internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi perusahaan digital membuat semakin
mudah daripada sebelumnya untuk menyusun, menggabungkan, dan mendistribusikan informasi,
memberikan perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan dengan tepat, perlindungan
privasi pribadi, dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
I. Model Pemikiran tentang isu – isu Etika, Sosial dan Politis
a. Isu etika, sosial, dan politis sangat terkait satu sama lainnya. Bayangkan masyarakat seperti sebuah
danau yang tenang disuatu hari musim panas, ekosistem tenang yang memiliki keseimbangan dengan
individu, sosial, dan institusi politik. Setiap individu tahu bagaimana harus bertindak dalam danau ini
karena institusi sosial (keluarga, pendidikan, organisasi) didukung oleh aturan-aturan perilaku yang
telah dikembangkan dengan baik, dan didukung pula oleh hukum yang dikembangkan di sektor politik
yang memberikan saran-saran berperilaku dan memberikan sanksi atas setiap pelanggaran.
Model ini dapat digunakan untuk menggambarkan dinamika yang menghubungkan isu etika, sosial dan
politis. Model ini juga bermanfaat untuk mengidentifikasi dimensi moral yang utama dari teknologi
informasi, yang saling melintasi berbagai tingkatan tindakan individu, sosial, dan politis.

II. Lima Dimensi Moral dalam Era Informasi


Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul setelah meningkatnya sistem informasi mencakup
dimensi - dimensi moral berikut:
a) Hak dan kewajiban atas informasi.
Apa yang dimiliki individu dan organisasi? Apa yang dapat dilindungi hak tersebut? Apakah kewajiban
individu dan organisasi yang berkaitan dengan informasi ini?
b) Hak dan kewajiban atas kekayaan.
Bagaiamana hak kekayaan intelektual tradisional dilindungi dalam sebuah masyarakat digital di mana
melacak dan menghitung hak kepemilikan sulit dilakukan dan mengabaikan hak-hak atas kekayaan
tersebut menjadi sangat mudah?
c) Akuntabilitas dan pengendalian.
Siapa yang dapat dan akan dituntut akuntabilitas dan tanggung jawabnya atas bahaya-bahaya yang
terjadi dari informasi individu dan kolektif serta hak-hak pribadi?
d) Kualitas sistem.
Standar kualitas sistem dan data apakah yang harus dipenuhi untuk melindungi hak pribadi dan

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
keamanan masyarakat?
e) Kualitas hidup.
Nilai apa yang harus dilindungi dalam sebuah masyarakat yang didasarkan pengetahuan dan
teknologi? Institusi mana yang harus dilindungi dari kejahatan? Nilai dan praktik budaya mana yang
harus didukung oleh teknologi informasi yang baru?

III. Tren Teknologi Utama Yang Memunculkan Isu Etika


Isu etika telah ada lama sebelum teknologi informasi ada. Meskipun begitu, teknologi informasi telah
meningkatkan perhatian etika, mempersulit tatanan sosial yang ada, dan membuat beberapa undang-
undang menjadi usang atau bahkan timpang. Sistem dan teknologi informasi juga menciptakan
kesempatan baru bagi perilaku kriminal dan kejahatan. Ada empat tren teknologi utama yang
bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika ini yang diringkas dalam table. Tren Teknologi yang
Memuncukan Isu Etika
Kecepatan perhitungan yang menjadi dua kali lebih cepat setiap 18 bulan telah membuat sebagian
organisasi dapat menggunakan sistem informasi pada proses produksi intinya. Akibatnya,
ketergantungan pada sistem dan rentannya kita terkena pengaruh dari kesalahan sistem dan kualitas
data yang buruk menjadi meningkat.

TREN PENGARUH
Kecepatan komputasi berlipat dua kali setiap 18 bulan Banyak organisasi bergantung pada sistem
komputer untuk operasi yang penting.
Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat Perusahaan dapat dengan mudah memelihara
secara terperinci masing-masing basis datanya.
Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis data berukuran besar yang diperoleh
secara terpisah untuk mengembangkan profil yang terperinci atas perilaku individu.
Kemajuan jaringan dan internet Menyalin data dari satu lokasi ke lokasi yang lain dan
mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menajdi sangat mudah.
Tabel. Tren Teknologi yang Memunculkan Isu Etika
Salah satu contoh berkembangan teknologi system informasi adalah terciptanya sebuah teknologi
analisis bernama nonobvious relationship awareness (NORA) atau bisa disebut juga teknologi analisis
hubungan kesadaran yang belum ada, dimana NORA mampu mengambil informasi dari banyak
sumber yang terpencar, seperti rekaman telepon, daftar pembeli, daftar - daftar yang ingin dicari dan
menyambungkan hubungan tersebut untuk menemukan sebuah informasi tersembunyi yang mungkin
membantu dalam mengidentifikasi criminal atau teroris. Kondisi ini memungkinkan adanya efisiensi

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
pengolahan data dalam jumlah besar dan memungkinkan kita mampu memonitoring data – data
tersebut melalui perangkat yang lebih kecil, serta akan adanya pelangaran batas terhadap privasi tiap
orang dalam skala yang tidak dapat dibayangkan.
2. Etika Informasi dalam Bermasyarakat
Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika adalah
tentang pilihan masing-masing orang: ketika berhadapan dengan berbagai alternatif tindakan, apa
pilihan moral yang paling tepat? Apakah ciri-ciri utama pilihan etika?
I. Konsep Dasar : Tanggung Jawab, Akuntabilitas Dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggung jawab untuk
setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung jawab (responsibility) adalah sebuah
elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya,
kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat
Akuntabilitas (accountability) adalah ciri-ciri dari sistem politis di mana suatu badan hukum mengambil
peranan yang memberikan izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh
pelaku, sistem, atau organisasi lain. Liabiltas (liability) perpanjangan konsep dari pertanggungjawaban
berada pada tempat yang mengizinkan individu untuk dipulihkan dari kerusakan atau kerugian yang
diperbuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak (due process) adalah ciri yang terkait
dari masyarakat hukum dan merupakan sebuah proses di mana hukum diketahui dan dipahami
dengan baik dan ada kemampuan untuk naik banding ke pihak yang memiliki wewenang yang lebih
tinggi untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan.
Konsep-konsep dasar ini membentuk fondasi untuk analisis etika dari sistem informasi dan mereka
yang mengelola sistem informasi tersebut. Pertama, teknologi informasi disaring melalui instusi sosial,
organisasi, individu. Kedua, tanggung jawab atas konsekuensi teknologi jelas jatuh pada manajer
institusi, organisasi, dan individu yang memilih untuk menggunkan teknologi tersebut. Ketiga, dalam
sebuah masyarakat politis yang beretika, orang-orang dapat pulih dari kerusakan yang dilakukan
terhadap mereka melalui seperangkat undang-undang yang dicirikan oleh proses wajib.
II. Analisis Etika
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika. 5 langkah analisis etika yaitu:
1. Indentifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas. Disini ditentukan siapa yang melakukan apa
kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. Isu etika, sosial,
dan politis selalu merujuk pada nilai-nilai luhur.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. Setiap isu etika, sosial, dan politis memiliki
pihak-pihak yang berkepentingan.

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. Anda mungkin menemukan
bahwa tidak ada pilihan yang dapat memuaskan semua kepentingan yang terlibat, tetapi beberapa
pilihan lebih baik daripada yang lainnya.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda. Beberapa pilihan mungkin secara etika benar
tetapi sangat merusak dari sudut pandang yang lain.
III. Prinsip – Prinsip Etika
Beberapa prinsip etika di beberapa kebudayaan yang telah bertahan sepanjang sejarah yaitu:
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda (Aturan
Emas-Golden Rule).
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan berulang-ulang, tindakan itu tidak baik untuk
dilakukan oleh siapa pun juga (Imperatif Kategories Immanuel Kant-Immanuel Kant’s Categorical
Imperative).
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk
diambi (Aturan Perubahan Descartes-Descartes Rule Of Change).
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur (Prinsip
Utilitarian-Utilitarian Principle).
5. Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit
(Prinsip Menghindari Resiko-Risk Aversion Princple).
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusu yang lain (Aturan etika “tidak ada makan siang gratis”-ethical “no
free lunch” rule).
3. Dimensi moral dari Sistem Informasi
I. Hak – Hak Informasi: Kebebasan Pribadi dan Kebebasan Dalam Era Internet
Privasi (privacy) adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau invervensi
dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Klaim atas privasi juga terdapat dalam dunia kerja:
jutaan karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya. Teknologi
dan sistem informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat invasi terhadap
privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efektif.
Klaim terhadap privasi dilindungi oleh UU Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman dengan berbagai cara
dan di beberapa negara lain melalui banyak undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim terhadap
privasi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang menjamin kebebasan berbicara dan
berkumpul, Amandemen Keempat yang memberi perlindungan atas pemeriksaan tanpa alasan dan
perampasan dokumen pribadi atau rumah seseorang, dan menjamin proses wajib.
Sebagian besar hukum privasi di Amerika dan Eropa didasarkan pada sebuah aturan yang disebut

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
praktik informasi yang terbuka (Fair Information Practices-FIP) yang pertama kali ditetapkan dalam
laporan tertulis pada tahun 1973 oleh sebuah komite penasihat pemerintah federal (departemen
kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan AS, 1973). Fair Information Practices (FIP) adalah
sekumpulan prinsip yang mengatur pengumpulan dan penggunaan informasi tentang individu. Prinsip
FIP didasarkan pada kepentingan bersama yang saling mengguntungkan antara yang menyimpan
catatan dengan orang-orang yang informasinya disimpan.
Fair Information Practices (FIP) berisi yaitu :
1. Informasi tersebut harus bukan dari sistem catatan personal yang merupakan rahasia.
2. Individu memiliki hak atas akses, pengawasan, peninjauan dan merubah pada sistem yang
memuat informasi tentang mereka.
3. Tidak ada penggunaan informasi personal untuk tujuan tertentu kecuali dengan ijin
sebelumnya.
4. Manajer sistem bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi karena sistem untuk reliabilitas
dan keamanan.
5. Pemerintah memiliki hak untuk campur tangan dalam hubungan informasi antara pihak swasta.
a. Tantangan Internet terhadap Privasi
Teknologi Internet telah menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Informasi yang
dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sistem komputer yang
berbeda sebelum informasi ini mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mampu melakukan
pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem ini. Internet
memperkenalkan teknologi yang memunculkan tantangan baru dalam perlindungan privacy individu
yang tidak dapat diselesaikan dengan FIP.
Informasi yang dikirim melalui jaringan yang luas ini akan melalui beberapa sistem komputer yang
berbeda-beda sebelum sampai pada tujuan akhirnya. Setiap sistem tersebut akan mampu memonitor,
menangkap dan menyimpan komunikasi yang melaluinya.
Sebuah web dapat mengetahui identitas jika pengunjung dengan suka rela mendaftarkan diri untuk
membeli produk atau jasa atau untuk mendapatkan jasa gratis seperti informasi. Sebuah web juga
dapat memperoleh informasi tentang pengunjungnya tanpa diketahui yaitu dengan cookie.
Cookie adalah file kecil yang tersimpan dalam hard drive komputer ketika seorang user berkunjung ke
dlm web tertentu. Cookie mengenali peranti lunak penjelajah Web pengunjung dan melacak kunjungan
ke situs Web tersebut. Ketika pengunjung kembali ke sebuah situs yang telah menyimpan sebuah
cookie, peranti lunak Web akan mencari komputer pengunjung, menemukan cookie-nya, dan
mengetahui apa yang telah dilakukan oleh orang ini di masa lalu. Cookie sangat mungkin untuk
diperbarui, bergantung pada aktivitas selama kunjungan.

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
b. Solusi Teknis
Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk melindungi privasi pengguna
selama berinterkasi di Web. Banyak perangkat ini digunakan untuk mengenkripsi e-mail, untuk
membuat e-mail atau aktivitas Webnya menjadi anonim, untuk melindungi komputer klien dari
penerimaan cookie, atau untuk mendeteksi dan menghilangkan spyware.
Sebuah tool dapat membantu user menentukan jenis data personal yang dapat diketahui oleh web
sites. yaitu The Platform for Privacy Preferences (P3P). P3P memungkinkan komunikasi secara
otomatis tentang kebijakan privacy antara e-commerce dengan pengunjungnya. P3P mencakup isu
etika, isu sosial dan isu politik.
II. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi undang-undang dan praktik
yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi.
a. Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk
sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak
didasarkan pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap
negara. Pada umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari
sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.
b. Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari
penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah
70 tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan
berakhir 95 tahun setelah penciptaan pertamanya.
c. Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu
penemuan selama 20 tahun.
d. Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat perlindungan kekayaan
intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Data
Corporation untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di
seluruh dunia telah ditiru atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan
peranti lunak setiap tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)

III. Akuntabilitas , Pertanggungjawaban Secara Hukum, dan Kontrol

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
a. Masalah Liabilitas Yang Berkaitan Dengan Komputer
Selama akhir pekan 15 Maret 2002, sepuluh ribu nasabah Bank of America di California, Arizona, dan
Nevada tidak dapat menggunakan cek dan pembayaran jaminan sosial mereka yang telah dimasukkan
kedalam tabungan secara elektronik. Cek-cek ditolak. Penarikan diblok karena dananya tidak cukup.
Karena adanya kesalahan operasional dikomputer pusat, sejumlah transaksi deposit langsung tidak
dapat diproses. Bank ini tidak dapat melacak uang yang harus dikreditkan ke rekening nasabah, dan
butuh waktu sehari untuk mengatasinya (Carr dan Gallagher, 2002).
Kasus ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi oleh para eksekutif informasi sistem yang harus
bertanggung jawab penuh atas kerugian yang ditimbulkan oleh sistem yang dikembangkan oleh staf
mereka.

IV. Kualitas Sistem: Kualitas Data dan Kesalahan Sistem


Ada tiga sumber prinsip kinerja sistem yang buruk adalah sebagai berikut:
1. Bug dan kesalahan dari peranti lunak.
2. Kegagalan fasilitas atau peranti keras yang disebabkan oleh penyebab alami atau lainnya.
3. Kualitas input data yang buruk.

V. Kualitas Hidup: Ekuitas, Akses, dan Batasan


Biaya sosial yang negatif menghadirkan teknologi dan sistem informasi yang baru mulai meningkat
bersamaan dengan semakin majunya teknologi. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat
merusak elemen yang berharga dari kebudayaan dan masyarakat meskipun disisi lain juga
memberikan manfaat.

a. Menyeimbangkan Kekuatan: Pusat Vs Tepian


Ketakutan di era komputer adalah mainframe komputer yang terpusat yang akan memusatkan
kekuatan dikantor-kantor pusat perusahaan dan diibu kota negara, menghasilkan masyarakat Big
Brother seperti yang telah dikisahkan di novel George Orwell, 1984.
b. Kecepatan Perubahan : Berkurangnya Waktu Respons terhadap Kompetisi
Kompetisi yang didasarkan pada waktu memiliki sisi buruk : perusahaan mungkin tidak memiliki cukup
waktu untuk merepons para pesaing global dan mungkin telah diambang kehancuran.
c. Ketergantungan dan Kerentanan
Banyak instansi-instansi pemerintah maupun perusahaan yang bergantung pada sistem informasi,

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
tanpa disadari para pengguna akan bergantung pada sistem informasi padahal sistem informasi yang
digunakan sehari-hari itu sangat rentan terganggu.
d. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer
Penyalahgunaan komputer (computer abuse) adalah tindakan menggunkan komputer yang mungkin
legal tetapi dianggap tidak beretika. Popularitas internet dan e-mail membuat salah satu bentuk
penyalahgunaan komputer spamming menjadi masalah besar, baik bagi perusahan maupun individu.

e. Pekerjaan : Teknologi Trickle-Down dan Merekayasa Ulang Hilangnya Lapangan Kerja


Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem informasi
sebagai suatu keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Lebih sedikit dicatat bahwa
merekayasa ulang proses bisnis dapat menyebabkan jutaan manajer tingkat menengah dan pekerja
administrasi akan kehilangan pekerjaan.

f. Ekuitas dan Akses : Jurang Ras dan Kelas Sosial yang Semakin Melebar
Jurang digital (digital divide) yang terjadi disekolah-sekolah di Amerika Serikat, dengan sekolah yang
terletak diwilayah kemiskinan cukup tinggi akan lebih kecil peluangnya memiliki komputer, program
teknologi pendidikan berkualitas tinggi, atau akses internet bagi siswa. Jika tidak dikoreksi maka
pemisahan digital akan menciptakan sebuah masyarakat yang kaya dengan kemampuan dan keahlian
komputer.

g. Resiko Kesehatan : RSI, CVS, dan TECHNOSTRES


Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan yang paling penting adalah cedera stress yang
berulang (repetitive stress injury-RSI). RSI terjadi ketika sekelompok otot yang dipaksa melakukan
tindakan yang berulang-ulang dan dengan beban yang tinggi.
Penyebab dari RSI adalah keyboard komputer jenis RSI yang terkait dengan komputer paling umum
adalah sindrom carpal turnel (CTS). Yaitu adanya tekanan pada saraf tengah yang melewati
pergelangan tangan.

4. Studi Kasus
FBI dan Alat Pengawasan Digital.
Di tahun 1960 Biro Penyelidik Federal AS, atau disebut Federal Bereau of Investigation (FBI) mulai
mengumpulkan file-file untuk mengindetifikasi warganya yang terlibat dalam masalah keamanan
nasional bahkan orang – orang terkenal seperti Albert Einstein, Rock Hudson, dan Henry Ford juga

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
disimpan. Undang – undang 1974 kemudian menjadi hukum yang melarang pengumpulan informasi
seperti itu, kecuali jika Departemen Kehakiman bisa menunjukkan alasan yang mendukung bahwa
orang yang bersangkutan melakukan tindak kejahatan atau pelanggaran hukum.
Kekhawatiran mengenai pengumpulan data rahasia milik warga Negara oleh FBI muncul kepermukaan
di tahun 1999 sewaktu FBI mengakui bahwa mereka telah mengembangkan dan mengunakan produk
komputer yang disebut Carnivore (DCS1000) yang berfungsi mengumpulkan secara rahasia informasi
e-mail, namun kekhawatiran atas tindakan FBI untuk sementara terhenti disaat peristiwa terorisme
pada gedung World Trade Center dan Pentagon 11 September 2011.
Carnivore bekerja dengan cara mengumpulkan informasi digital dari lalu lintas jaringan digital dari dan
ke pengguna tertentu atau alamat internet tertentu. Carnivore harus terinstall dalam ISP target
kemudian carnivore akan mengidentifikasi e-mail dari headernya saja tanpa membuka konten isinya,
karena regulasi hukumnya lebih ringan daripada membuka konten e-mail.
Adanya carnivore menimbulkan pro dan kontra di parlemen Amerika dimana satu sisi setuju
berlakunya carnivore bertujuan pencegahan terhadap kejahatan dilain sisi menganggap hak asasi
mereka sebagai individu diambil.

5. Kesimpulan
Perubahan pesat yang disebabkan oleh teknologi informasi menciptakan situasi-situasi baru dimana
aturan-aturan dan hukum terkait tidak relevan lagi. Muncul berbagai macam daerah abu-abu dimana
standar etika belum ditetapkan dan disosialisasikan. Diperlukan system etika yang baru untuk era
informasi sebagai penuntun individu dan organisasi dalam mengambil tindakan.
Seorang manajer dalam sebuah perusahaan harus mampu menunjukan risiko moral dari teknologi
baru dan menetapkan kebijakan-kebijakan etika perusahaan yang sudah mencakup isu-isu system
informasi, serta mampu menjunjung tinggi dimensi moral dalam system informasi.

Daftar Pustaka

Fajri,Fitria F, dkk. 2014. Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi. Fakultas Ekonomi. Universitas
Swadaya Gunung Jati. Cirebon
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2005. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan
Digital. Edisi kelima. Penerbit Andi.
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2012. Management Information Systems: Managing the Digital
Firm. Twelfth Edition. Pearson.
Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaan
Digital. Edisi ketigabelas. Penerbit Salemba Empat.

2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id
2020 Sistem Informasi Manajemen Biro Akademik dan Pembelajaran
12 Tim Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai