Anda di halaman 1dari 13

SOSIAL DAN ETIKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Febby amelia simbolon, Sulpiana ompusunggu, Chrismast pranata tarigan, &


Aldriansyah umaldi harahap
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Medan Area, Indonesia
Abstrak
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer, etika komputer dirasa sangat penting
bagi masyarakat. Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada
sebelumnya. Etika berkomputer amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu dengan
penggunaan komputer. Fitur fitur penggunaan komputer yang mengkhawatirkan masyarakat adalah kemampuan
untuk memprogram komputer untuk melakukan apa saja, fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-
hari dan fakta bahwa apa yang dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban.
Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat mengganggu
hak privasi individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia bisnis salah satu alasan utama perhatian tersebut
adalah masalah pembajakan perangkat alat lunak yang dapat mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup
signifikan. Namun subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan. Komputer adalah
peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu masyarakat dengan banyak cara yang
semuanya itu tergantung pada cara penggunaannya. Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-
undang mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak
mendapatkan akses data, hak akan privasi.
Kata Kunci: Etika dan social, teknologi informasi manajemen

1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai masyarakat yang bermoral tentunya kita tahu bahwa etika sudah melekat dalam
diri kita sejak kita kecil. Etika merupakan sebuah cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari
nilai atau kualitas hidup seseorang sesuai dengan standar penilaian moral yang berlaku. Etika
tidak sama dengan mora, etika merupakan sebuah ilmu sedangkan moral merupakan sebuah
ajaran atau patokan mengenai bagaimana manusia harus hidup dan bentindak agar menjadi
manusia yang baik. Sejak manusia terlibat dalam suatu pemikiran yang abstak, manusia telah
bersatu dengan isi benar atau salah, moralitas dan hukum, etika dan kewajiban. Etika informasi
mulai digunakan pada tahun 1980-an oleh penulis seperti Koenig, et al (1981) dan Hauptman
(1989). Kemudian Hauptman menderikan majaan Journal of Information Ethics pada tahun
1992 (Froehlich, 1997) yang membahas mengenai kerahasiaan, keandalan, kualitas dan
pengguna informasi atau data.Etika informasi merupakan cabang etika yang terpusa pada
hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran
(dissemination), dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode mora yang mengatur
perilaku manusia di masyarakat (Reitz, 2004:356).
Teknologi informasi pada zaman sekarang tidak hanya menghubungkan berbagai negara
yang ada di dunia, namun dapat memberikan efek untuk masyarakat menuju ke dunia yang lebih
modern. Banyak aktivitas-aktivitas manusia yang menggunakan sistem informasi yang lebih
mendominasi. Sehingga tidak dipungkiri terjadinya kesaahan, oleh karena itu daam
perkembangan sistem informasi yang ada di masyarakat memerlukan kondisi sistem informasi
yang berdasarkan etika dan sistem keamanan yang baik.
Adapun etika daam menggunakan teknologi informasi di lingkungan masyarakat.
Penggunakan teknologi infomasi dapat berguna untuk mengatasi masalah dan memudahkan
dalam pekerjaan, etika bagi masyarakat yang menggunakan teknologi adalah tidak melakukan
atau menggunakan sistem informasi yang bajakan yang dapat merugikan pembuat sistem
informasi yang orisini, menghormati hak cipta yang dimiiki oleh pembuat sistem informasi.
Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pengatahuan dan wawasan yang
lebih banyak mengenai etika dan social dalam Sistem infomasi manajemen.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Etika Dalam Masyarakat Informasi, Konsep Dasar Etika
Dalam Masyarakat Informasi, Analisis Etika Dalam Masyarakat Informasi, dan Kode Etik Profesi?
2. Contoh Kasus Etika Dalam Masyarakat Informasi?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Etika Dalam Masyarakat Informasi, Konsep Dasar Etika Dalam
Masyarakat Informasi, Analisis Etika Dalam Masyarakat Informasi,, Kode Etik Profesi, Masalah
Etika Dalam Masyarakat Informasi.
2. Untuk mengetahui contoh kasus dari Etika Dalam Masyarakat Informasi yang ada di
Indonesia.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN SOSIAL DAN ETIKA SISTEM INFORMASI MAMAJEMEN
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber keuntungan.
Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan menganalisis,
kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara banyak orang. Namun
pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga menciptakan peluang peluang baru
untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain. Keseimbangan

2
antara kenyamanan dan implikasin kebebasan pribadi dalam penggunaan teknologi m-
commerce untuk melacak pelanggan dan mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan,
merupakan salah satu isu etika yang menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi
kontemporer.

Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan social dari
system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah segala
pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran informasi
mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat informasi
pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada internet
sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya yang muncul
akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya adalah penetapan
tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi, penetapanr standar
untuk mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan individu dan masyarakat.
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara
hukum
Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas
konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen
penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya,
kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda
buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti
bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung
jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system
politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk
dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi.
Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses
yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih
tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar.
Analisis Etika
1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. 3.
Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan

5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda


2.2 DIMENSI MORAL DI ERA INFORMASI
Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi.
Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan
menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang
berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan
atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak
diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan
elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system

3
mengancam keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi
kebebasan pribadi secara mudah, murah, dan efektif.
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam beragam
cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim
kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang member jaminan
kebebasan berbicara dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian
tak beralasan dan perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses
penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang paling
penting diantara perundang-undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan,
dan pengungkapan informasi di wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum
kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur
hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi.
Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan
yang disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang pertama
tama ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah
federal (Kementrian Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi
yang Adil (FIP) adalah serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan
informasi mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai “kesaling-
ketergantungan minat” antar pemegang dokumen dan individu. Individu
memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen biasanya
perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi mengenai individu untuk
mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu mempertahankan minat itu pada dokumen,
dan dokumen mungkin digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan individu.
Ditahun 1998, Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC menyatakan
kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi perlindunga kebebasan
pribadi secara online.
2.3 PRINSIP-PRINSIP UTAMA ETIKA
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat
keputusan adalah :
Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan andaJika
sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk
dilakukan oleh siapa pun jugaJika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang,
tindakan ini tidak tepat untuk diambil.Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang
lebih besar atau luhurAmbil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling
sedikitAsumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang
kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun tindakan
tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian
yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin
sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda.
2.4 KODE ETIK PROFESI
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda
yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin
suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti
kumpulan peraturan yang sistematis.Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh
suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun
di tempat kerja.

4
MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal yang
baru. Sudah lama diusahakan untuk mengatur tingkah laku moral suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oleh
seluruh kelompok itu. Salah satu contoh tertua adalah ; SUMPAH HIPOKRATES, yang dipandang
sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.Hipokrates adalah doktren Yunani kuno yang
digelari : BAPAK ILMU KEDOKTERAN. Beliau hidup dalam abad ke-5 SM. Menurut ahli-ahli
sejarah belum tentu sumpah ini merupakan buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya
berasal dari kalangan murid-muridnya dan meneruskan semangat profesional yang diwariskan
oleh dokter Yunani ini. Walaupun mempunyai riwayat eksistensi yang sudah-sudah panjang,
namun belum pernah dalam sejarah kode etik menjadi
fenomena yang begitu banyak dipraktekkan dan tersebar begitu luas seperti sekarang ini.
Jika sungguh benar zaman kita di warnai suasana etis yang khusus, salah satu buktinya adalah
peranan dan dampak kode-kode etik ini.Profesi adalah suatu Moral Community (Masyarakat
Moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama. Kode etik profesi dapat menjadi
penyeimbang segi-segi negative dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang
menunjukkan arah moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu
dimata masyarakat.Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, seban dihasilkan
berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu, yaitu profesi. Tetapi setelah kode
etik ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan
pemikiran etis, tapi sebaliknya selalu didampingi refleksi etis. Supaya kode etik dapat
berfungsi dengan semestinya, salah satu syarat mutlak adalah bahwa kode etik itu dibuat oleh
profesi sendiri. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop begitu saja dari atas yaitu instansi
pemerintah atau instansi-instansi lain; karena tidak akan dijiwai oleh cita-cita dan nilai-nilai
yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.Instansi dari luar bisa menganjurkan membuat
kode etik dan barang kali dapat juga membantu dalam merumuskan, tetapi pembuatan kode
etik itu sendiri harus dilakukan oleh profesi yang bersangkutan. Supaya dapat berfungsi
dengan baik, kode etik itu sendiri harus menjadi hasil Self Regulation (pengaturan diri)
dariprofesi.Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam atas putih
niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan
pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-cita yang
diterima oleh profesi itu sendiri yang bis mendarah daging dengannya dan menjadi tumpuan
harapan untuk dilaksanakan untuk dilaksanakan juga dengan tekun dan konsekuen. Syarat lain
yang harus dipenuhi agar kode etik dapat berhasil dengan baik adalah bahwa pelaksanaannya di
awasi terus menerus. Pada umumnya kode etik akan mengandung sanksi sanksi yang dikenakan
pada pelanggar kode etik.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK :
a. Sanksi moral
b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
TUJUAN KODE ETIK PROFESI :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.

5
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan Etika dalam
keanggotaan profesi.

2.5 DIMENSI MORAL DALAM SISTEM INFORMASI


Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan
juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh mana
hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh informasi dan apa
saja kewajiban mereka terhadap informasi.
Kepemilikan hak dan kewajiban yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu maupun
organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti sekarang ini. Seperti
perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak paten dan lain sebagainya.
Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam zaman yang serba canggih ini
bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
Akuntabilitas dan pengendalian yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam penggunaan
informasi.
Kualitas sistem yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi hak-
hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi masyarakat tetap
terjaga.
Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi.
Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.
2.6 DAMPAK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
System informasi manajemen (SIM) di lembaga pendidikan diterapkan pada
a. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
evaluasi) dalam pembelajaran (Milka, 2014)
b. Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan
c. SIM di gunakan dalam pengumpulan data baik internal maupun eksternal yang terkait
dengan Lembaga pendidikan (jumlah sekolah, jumlah siswa sautu sekolah dan sebagainya).
d. SIM digunakan dalam penyimpanan data yang berhubungan dengan lembaga dan
manajemen pendidikan
e. SIM dugunakan untuk Pengolahan Data terkait dengan lembaga dan manajemen
pendidikan sesuai dengan data yang terkumpul dan disimpan oeleh lembaga pendidikan
tersebut
f.SIM digunakan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut bidang pendidikan.
Pembahasan
Dampak dari implementasi atau penerapan SIM di sekolah maupun di lembaga pendidikan
lainnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Pengaruh SIM terhadap kepuasan siswa berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Siti Nur Elia Lailasari (Lailasari, n.d.) pada SMAN di Kota Bandung sebesar
57,7%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari
penerapan SIM di sekolah SMAN di Kota Bandung.

6
2. Pengaruh penerapan SIM terhadap kualitas pelayanan dalam
menghadapi persaingan global berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh LA Ode Ismail
dan Ristati Sinen (Ahmad & Sinen, 2006) di SMP Negeri 21 Makassar.
3. Pengaruh penerapan SIM terhadap proses pembelajaran berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Milka dalam “Pemanfatan Sistem Informasi Manajmen di Sekolah Menegah
Kejuruan” yang meliputi pemanfaatan SIM dalamperencanaan pembelajaran yang berdampak
pada kepuasan guru sebagai pengguna, pemanfaatan SIM dalam pelaksanaan pembelajaran yang
di terapkan melalui e-learning, penerapan SIM dapat diguakan untuk melakukan pengawasan
pembelajaran, serta penerapan SIM dapat digunakan untuk melakukan dan melihat hasil
evaluasi pembelajaran (Milka, 2014).
4. Pengaruh penerapan SIM terhadap ptresepsi guru berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Vindi Agustrianda dan Ahmad Sabandi di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri
(SMKN) 3 Padang (Agustiandra & Sabandi, 2019)

CONTOH KASUS
Di perusahaan system informasi paling luas cakupannya yaitu di Marketing. Karena di
marketing, perusahaan bersinggungan langsung dengan masyarakat. Terlebih saat ini social
media hampir digunakan oleh setiap orang.
Biasanya perusahaan menggunakan social media untuk membangun komunitas dan
jaringan marketing. Akan tetapi etika di social media ini kadang berbenturan. Misalkan kita
ambil contoh penggunaan foto yang di posting oleh orang di social media dan diambil oleh divisi
design dept marketing. Divisi design tersebut biasanya mencari foto dari google dan
menggunakannya sebagai media promosi di social media dengan mengedit terlebih dahulu foto
tersebut. Hal ini terjadi karena posting di social media harus rutin dan berkala, sehingga
designer dituntut menghasilkan foto design yang cukup banyak. Posting di social media harus
rutin agar komunitas selalu menerima informasi terbaru dari perusahaan. Dengan rutin nya
posting ini maka anggaran jika membeli lisensi dari foto tersebut menjadi tinggi. Sehingga
biasanya designer hanya mengambil saja tanpa melihat lisensi dari foto tersebut.
Kejadian pengambilan foto di google atau social media ini jika dilihat dari analisa etika
yaitu, 1. Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta-fakta.
Semua foto yang di upload di social media, blog, atau media sharing lainya di internet pasti
memiliki legal statement yang harus kita patuhi. Harusnya designer meminta ijin terlebih dahulu
ke pemilik foto atau jika kita sudah meminta ijin tetapi tidak ada respon maka bisa
mencantumkan sumber foto tersebut di ambil dari mana.
2. Tentukan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi-order
yang terlibat.
Konflik yang muncul biasanya foto itu dijadikan promosi brand tertentu seolah — olah
orang yang ada difoto menggunakan produk dari perusahaan. Atau privasi dari orang yang ada
di foto tersebut terganggu. Seharusnya divisi designer memperhatikan kaidah dan tidak
melanggar privasi seseorang.
3. Mengidentifikasi pemangku kepentingan.
10
Orang yang berkepentingan dalam kasus penggunaan foto tersebut yaitu designer /
marketing untuk selalu update di social media dan pemilik foto yang di ambil tanpa ijin.
4. Mengidentifikasi pilihan berita yang kita ambil dengan alasan yang jelas.
Pada kasus penggunaan foto tersebut pilihan yang paling baik adalah designer
menggunakan foto dengan legal. Jika foto tersebut diambil dari blog atau dari social media, maka

7
designer harus meminta ijin terlebih dahulu. Dengan pilihan ini maka designer akan terbatasi
sehingga ada konsekuansi dari penggunaan foto yang legal tersebut. Pilihan yang paling tepat
adalah designer membeli foto dari situs resmi.
5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda.
Kosekuensi dari pilihan yang seharusnya diambil oleh divisi designer yaitu a. Menggunakan
foto dari web dengan aturan yang jelas. Misalkan dari shutterstock, dll
b. Perusahaan harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli lisensi dari foto yang
digunakan.
c. Designer bekerja secara fair dan jujur dalam menggunakan hak cipta orang lain.
Dalam hal apa sajakah isu etika, sosial dan politis saling berhubungan dalam Implementasi
Sistem Informasi dan pemakaian internet pada perusahaan saudara.
1. Isu Etika
Isu etika dalam implementasi system informasi dan pemakain internet di perusahaan yaitu
dalam hal marketing. Marketing biasanya mencari customer dari social media sehingga dalam
kondisi apa perusahaan dianggap menyerang atau melanggar kebebasan pribadi seseorang?
Peraturan-peraturan apa yang berbicara mengenai interferensi kehidupan orang lain melalui
pengawasan secara diam-diam, melalui penelitian pasar, atau melalui medium apa pun? Apakah
kita perlu memberitau orang yang bersangkutan jika ingin mengambil data-data informasi
dirinya? Haruskah kita mengumumkan kepada orang-orang bahwa kita menggunakan informasi
yang terkumpul untuk tujuan review karyawan.
2. Isu Sosial
Perusahaan memang sudah mempunyai departemen CSR ( Corporate Social Responsibility
) untuk peran perusahaan dalam social masyarakat. Akan tetapi dengan hadirnya system
informasi, CSR harusnya lebih luas bias berkarya. Misalkan dengan memberikan informasi
secara berkala tentang pentingnya vaksin, bahaya jika vaksin terlambat, dan di tambahkan
sebagai program dalam CSR. Misalkan memberikan informasi vaksin dan pengobatan geratis di
social media, dll. Sehingga informasi lebih luas dan cakupan CSR lebih mengena ke orang yang
membutuhkan.
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan sistem telah memicu banyak perkembangan yang sangat membantu
manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Keefektifan, kemudahan serta biaya yang murah
sring kali membuat manusia bergantung dengan teknologi, hal ini tidak diimbangi dengan
kemampuan yang baik dalam menyelesaikan masalah ketergantungan pada sistem. Persoalan
lain yang hangat belakangan ini adalah isu-isu sosial dan etika kaitannya dengan sistem
informasi. Hal tersebut menimbulkan masalah yang saling berhubungan dalam individu dan
masyarakat. Sebagai mausia yang hidaup pada era ini, kita sudah seharusnya tahu bagaimana
menyikapi perkembangan yang ada, dengan tidak hanya sekedar memanfaatkan kemudahan
yang diberikan namun mampu menanggulangi atau setidaknya meminimalisir akibat buruk dari
teknologi.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
focus dan detail dalam menjelaskan tentang mini paper di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang terduga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk sarannya bisa berupa kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari Bahasan mini paper yang telah di jelaskan, untuk bagian
terakhir dari mini paper adalah daftar Pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang
daftar Pustaka mini paper.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/351880457_SISTEM_INFORMASI_MANAJEME
N_Isu_Sosial_dan_Etika_Yang_Berkaitan_Dengan_Sistem_Etika_Dalam_Masyarakat_Infor
masi_Serta_Dimensi_Moral_Dan_Sistem_Informasi_KELOMPOK_4
https://prodi4.stpn.ac.id/wp
content/uploads/2020/2020/Modul/Semester%207/MODUL_etika_d4%202019/etika%20prof
esi%20d4%202019.pdf
https://osf.io/tkf8g/download
https://safrizalhappy.wordpress.com/2009/07/12/lima-dimensi-moral-dalam-era-informasi/
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan etika-dalam-
sistem-informasi/
https://medium.com/@khristdamay/contoh-kasus-etika-sosial-dan-politik-di-perusahaan dalam-
penerapan-sistem-informasi-c966eeda0b1d
https://pdfcoffee.com/makalah-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasipdf-pdf-free.html
https://medium.com/@khristdamay/contoh-kasus-etika-sosial-dan-politik-di-perusahaan dalam-
penerapan-sistem-informasi-c966eeda0b1d
https://pdfcoffee.com/makalah-isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem-informasipdf-pdf-free.html
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-dan etika-dalam-
sistem-informasi/
Santoso, M. H. (2021). Laporan Kerja Praktek Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Berbasis Web pada SMA Swasta Persatuan Amal Bakti (PAB) 8 Saentis.
PRATAMA, R., & Harahap, G. Y. (2022). PROYEK PEMBANGUNAN LIVING PLAZA MEDAN.
Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
MARPAUNG, A. D., & Harahap, G. Y. (2022). PEMBANGUNAN PLTA PEUSANGAN 1 & 2
HYDROELECTRIC POWER PLANT CONTRUCTION PROJECT 88 MW–PENSTOCK LINE
ACEH TENGAH. Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Teknik, 1(3).
Tarigan, R. S., & Dwiatma, G. ANALISA STEGANOGRAFI DENGAN METODE BPCS (Bit-Plane
Complexity Segmentation) DAN LSB (Least Significant Bit) PADA PENGOLAHAN CITRA.
Tarigan, R. S. (2016). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Elearning. uma. ac. id.
Harahap, G. Y. (2020). Instilling Participatory Planning in Disaster Resilience Measures: Recovery of
Tsunami-affected Communities in Banda Aceh, Indonesia. Budapest International Research in
Exact Sciences (BirEx) Journal, 2(3), 394-404.
Harahap, G. Y. (2004). Decentralization and its Implications on the development of Housing in Medan.
Tarigan, R. S. (2018). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Sistem Informasi Program Studi
(SIPRODI).
Tarigan, R. S. (2017). Manual Procedure Petunjuk Penggunaan Academic Online Campus (AOC).
Azhar, S. (2013). Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresifitas Remaja
Pemain Point Blank (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Tarigan, R. S., & Dwiatma, G. (2022). ANALISA STEGANOGRAFI DENGAN METODE BPCS (Bit-
Plane Complexity Segmentation) DAN LSB (Least Significant Bit) PADA PENGOLAHAN CITRA.
Wibowo, H. T., Tarigan, R. S., & Mukmin, A. A. (2022). APLIKASI MARKETPLACE PENDAMPING
WISATA DENGAN API MAPS BERBASIS MOBILE DAN WEB. Retrieved from osf. io/3jpdt.
TARIGAN, R. G., & Harahap, G. Y. (2022). LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG MENARA BRI JL. PUTRI HIJAU NO. 2-KOTA MEDAN. Laporan Kerja Praktek
Mahasiswa Teknik, 1(3).
Melani, S. A., Hasanuddin, H., & Siregar, N. S. S. (2021). Hubungan kepercayaan diri dengan gangguan
makan anorexia nervosa pada remaja di SMAN 4 Kota Langsa. Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 2(2),
170-177.
Hasanuddin, S. S. D., & Siregar, E. S. (2022). Predictor Of Multiple Intelligence In Educational Practice.
Educational Administration: Theory and Practice, 28(02), 49-56.
Simanjuntak, L., & Hasanuddin, H. (2022). The Effect of Project Method and Self-Concept on Emotional
Intelligence of Children Age 5-6 Years. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6006-
6016.
Hasanuddin, S. S. D., Siregar, E. S., & Tarigan, K. (2022). Exploration Of The Description And Relationship Of
Each Learning Style And Multiple Intelligences Of High School Students. Journal of Positive School
Psychology, 6(8), 1439-1448.

9
Aini, R., Murad, A., & Hasanuddin, H. (2018). CORRELATION BETWEEN SELF CONFIDENCE AND
ASSERTIVENESS TOWARD INTERPERSONAL COMMUNICATION ON STUDENTS OF MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) BINJAI. PROCEEDING: THE DREAM OF MILLENIAL GENERATION TO GROW,
16-25.
Effendi, I., & Rs, P. H. (2020). Dampak Covid 19 Terhadap Bank Syariah.
Pribadi, T., Effendi, I., & Suryani, W. (2020). The Effect of Spirit at Work and Compensation toward
Employee Performance in PT. Arista Auto Lestari Medan. Budapest International Research and
Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 3(1), 247-254.
Rinaldi, M., & Effendi, I. (2021). The Impact of Trust and Service Quality on Consumer Loyalty at Royal
Holiday. Jurnal Manajemen Bisnis Eka Prasetya Penelitian Ilmu Manajemen, 7(2), 119-133.
Lubis, A., Putri, S. M., Effendi, I., & Amal, M. R. H. (2022). PENYULUHAN USAHA PENINGKATAN JUMLAH
PENUMPANG PADA USAHA JASA ANGKUTAN UMUM RAJAWALI SUMATERA UTARA DI MASA
PANDEMI COVID 19. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(2), 741-745.
Fahmi, M., Siregar, A., & Effendi, I. (2023). ANALYSIS OF THE SUPPLY AND NEEDS OF RED CHILI IN NORTH
SUMATRA PROVINCE. Jurnal Ekonomi, 12(01), 596-602.
Junaidi, J., Lubis, Z., & Effendi, I. (2023). The Effect of Social Network on Partnership Programs and MSMEs
Performance. Journal Research of Social, Science, Economics, and Management, 2(06), 1108-1121.
Junaidi, J., Lubis, Z., Effendi, I., Aulia, M. R., Utami, M. P., & Supriatna, D. (2023). Strategy Enhancement
Performance MSMEs Through PTPN III Partnership Program. Devotion Journal of Community
Service, 4(2), 438-445.
Lubis, A., & Effendi, I. (2017). Study To Build Source Enterpreneurship On Students Faculty Of Economic
And Business Of Medan Area University. Medan: Unimed International Confrence On Economics And
Business.
Lubis, A., Effendi, I., & Rosalina, D. (2022). Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen Terhadap Loyalitas
Nasabah Bank Syariah Indonesia di Kota Medan. Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah
(EKUITAS), 3(4), 896-902.
Mardiana, S., Anzum, R., Dwijendra, N. K. A., Al Sarraf, A. A. M., Timoshin, A., Sergushina, E., ... & Tikhomirov,
E. (2022). Assessment of groundwater quality and their vulnerability to pollution using GQI and
DRASTIC indices. Journal of Water and Land Development, 138-142.
Mardiana, S., Widhiastuti, R., Sumono, S., & Erningpraja, L. (2020). Model Of Sugar Industrial Waste
Management Based On Cleaner Production (Case Study: Sei Semayang Plantation and Sugar Mill).
Budapest International Research in Exact Sciences (BirEx) Journal, 2(1), 113-118.
Yudawisastra, H. G., Hanim, W., Mardiana, S., Sudarto, T., Sudarisman, E., & Noor, H. Q. A. (2023).
Budikdamber akuaponik sebagai strategi ketahanan pangan dan stimulus kewirausahaan saat
pandemi covid-19. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 3(2), 162-170.
Mardiana, S., Panggabean, E. L., & Umroh, B. Alih Teknologi Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai
Media Tanam Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) pada Masyarakat Perkebunan. Jurnal
Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 6(3), 170-179.
Mardiana, S., Kuswardani, R. A., & Usman, M. (2017). Management Policy for Organic Waste from
Plantation and Plantation Production Factory in North Sumatra. International Journal of
Management Science and Business Administration, 3(5), 21-29.
Nainggolan, E. M., Mardiana, S., & Adam, A. (2023). IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG PROGRAM BELA PENGADAAN. Publik: Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik, 10(1), 1-16.
Pane, F., Mardiana, S., & Sinaga, R. S. (2021). Analysis of the Role of Bappeda in Regional Development
Planning (Case Study of Maternal Mortality in Batu Bara Regency in 2016). Budapest International
Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 4(3), 4492-4503.
Sari, K. I., & Nurmaidah, N. KAJIAN PENGARUH TINGKAT KEKASARAN BAHAN STRUKTUR PONDASI TIANG
TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS DUKUNG TANAH. Educational Building: Jurnal Pendidikan
Teknik Bangunan dan Sipil, 8(2 DES), 43-50.
Mayanti, P. D. S., & Nurmaidah, N. (2021). Evaluasi Perencanaan Pelat Lantai Pada Gedung Yayasan
Pendidikan Saffiyatul Amaliyyah Jalan Kemuning Medan. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil
(JRKMS), 4(1), 9-20.
Nurmaidah, N., & Purba, R. E. S. (2017). PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SEBAGAI

10
SUBTITUSI CAMPURAN BATA RINGAN KEDAP SUARA. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 9(2).
Nurmaidah, N. STUDI ANALISIS PERILAKU DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR DENGAN
MENGGUNAKAN UJI BEBAN STATIK DAN MODEL TANAH MOHR COULOMB PADA PROYEK
PARAGON SQUARE TANGERANG, BANTEN. Educational Building: Jurnal Pendidikan Teknik
Bangunan dan Sipil, 3(1 JUNI), 33-39.
Kadir, A. (2017). Studi Pemerintah Daerah dan Pelayanan Publik.
Cahyadi, B., & Abdul, K. (2015). Peranan Tata Usaha Bagian Umum Kantor Bupati Deli Serdang dalam
Meningkatkan Pelayanan. Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik, 1(1), 14-24.
Kadir, A., Kuswardani, R. A., & Isnaini. (2019). The determination on taxable income of land and building
sectors in the implementation of autonomy and increasing income in North Sumatra, Medan,
Indonesia. Journal of Transnational Management, 24(1), 40-63.
Siregar, T. Kajian Yuridis terhadap Kelemahan KUHP dan Upaya Penyempur. JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN
ILMU-ILMU SOSIAL, 9(2), 186-195.
SIREGAR, T. ADOPTION OF ETHNIC CUSTOMARY SYSTEM (ADAT) IN MODERN CONFLICTION
RESOLUTION1.
Ramadhan, M. C., Sinaga, R. S., & Siregar, T. (2021). SOCIALIZATION OF OCCUPATIONAL SAFETY
PROTECTION IN ASAM KUMBANG VILLAGE. MEDAN CITY. JPKM: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(2).
Siregar, T. (2021). Lembaga Arbitrase dan Prosedur Penyelesainnya.
Rahman, A., & Sembiring, S. (2013). Peningkatan Daya Saing dan Analisis Kelayakan Usaha Ternak Domba
Pada Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Asahan.
Nasution, A. R. (2018, October). Penegakan Hukum Terhadap Tindakan Terorisme sebagai'Extraordinary
Crime'dalam Perspektif Hukum Internasional dan Nasional. In Talenta Conference Series: Local
Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 1, No. 1, pp. 008-014).
Nasution, A. R. (2016). Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa
Indonesia melalui Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu
Sosial, 8(2).
Nasution, A. R. (2018, December). Terrorism a Socio-Legal Study of Terrorism Acts in the Perspective of
Human Rights and International Humanitarian Law. In Talenta Conference Series: Local Wisdom,
Social, and Arts (LWSA) (Vol. 1, No. 2, pp. 321-328).
Nasution, A. R. (2017, December). Acts of terrorism as a crime against humanity in the aspect Of law and
human rights. In 2nd International Conference on Social and Political Development (ICOSOP 2017)
(pp. 346-353). Atlantis Press.
Nasution, A. R., & SH, M. (2012). Terorisme Sebagai Kejahatan Terhadap Kemanusiaan: dalam perspektif
hukum internasional dan hak asasi manusia. Kencana.
Nasution, A. R. (2017, October). TERRORISM AS A CRIME AGAINST HUMANITY AN OVERVIEW TO THE
ACTS OF TERRORISM IN THE 21st CENTURY FROM THE INTERNATIONAL LAW AND THE HUMAN
RIGHTS PERSPECTIVE. In International Conference on Law, Governance and Globalization.
Nasution, A. R. (2018). Terorisme Sebagai ‘Extraordinary Crime’Dalam Perspektif Hukum Dan Hak Asasi
Manusia. Jurnal Hukum Responsif, 5(5), 87-99.
Nasution, A. R. (2019). Kebebasan Beragama Dalam Tinjauan Hak Asasi Manusia. Jurnal Hukum Responsif,
6(6), 67-92.
Nasution, A. R. (2017). Terrorism and the Crime of ISIS as a Crime Against Humanity in the Perspective of
International Law and Human Rights. Applied Science and Technology, 1(1), 197-203.
Tarigan, U., & Siregar, N. S. S. (2004). Peranan Motivasi Dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pada
Dinas Prasarana Wilayah Kota Binjai (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Tarigan, U., & Ritonga, S. (2005). Fungsi Pengawasan Kepegawaian Menunjang Pembinaan Pegawai Negeri
Sipil di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan (Doctoral dissertation, Universitas
Medan Area).
Tarigan, U., & Dewi, R. (2018). Evaluasi Prosedur Pelayanan KTP Elektronik di Kantor Camat Kecamatan
Medan Belawan Kota Medan.
Kadir, A., & Tarigan, U. (2018). Peranan Dinas Tata Kota dan Pertamanan dalam Upaya Peningkatan
Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kota Tanjungbalai.

11
Tarigan, U., & Hasibuan, M. A. (2013). Pengaruh Kepemimpinan Dalam Peningkatan Koordinasi Kerja di
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Binjai (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Tarigan, U., & Muda, I. (2013). Implementasi Permendagri No 33 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran
Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Badan Kesbangpol dan Linmas
Provinsi Sumatera Utara.
Harahap, G. (2020). Model Pembangunan Pertanian Pola Interaksi dan Interdependensi dalam
Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Sosial Ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai. BEST Journal
(Biology Education, Sains and Technology), 3(2), 141-147.
Fauzi, I. R., Bukit, E., Pane, E., Rahman, A., & Siregar, T. H. (2015). Perbandingan Tingkat Kesejahteraan
Rumah Tangga Penyadap Di Perkebunan Karet Yang Berjarak Dekat Dan Jauh Dari Perkotaan. Jurnal
Penelitian Karet, 167-174.
Rahman, A., Wardani, D. K., & Pane, E. (2023). PENERAPAN KOMPOS BERBAHAN DASAR BAGLOG JAMUR
TIRAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Aranchis
hypogeae L) PADA MUSIM HUJAN. Fruitset Sains: Jurnal Pertanian Agroteknologi, 10(6), 355-361.
Noer, Z., Maimunah, Pane, E., & Prasetya, E. (2022, November). Pathotype grouping Xanthomonas oryzae
pv. oryzae isolate from North Sumatra, Indonesia using local differential rice plants. In AIP
Conference Proceedings (Vol. 2659, No. 1, p. 060012). AIP Publishing LLC.
Noer, Z., Maimunah, M., Pane, E., & Prasetya, E. (2021). Analysis of genetic diversity of bacteria
Xanthomonas oryzae pv. oryzae causes leaf blight in North Sumatra. Biogenesis: Jurnal Ilmiah
Biologi, 9(2), 198-205.
Nyamamba, K. A., Ouna, T. O., Kamiri, H., & Pane, E. (2020). Effects of Land Use Change on Banana
Production: A Case Study of Imenti South Sub-County of Meru County in Kenya. Britain International
of Exact Sciences (BIoEx) Journal, 2(3), 640-652.
Mastarida, M., & Pane, E. (2018). Peningkatan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Melalui Kriteria Matang
Panen Tandan Buah Segar (TBS) Untuk Optimalisasi Pendapatan Perusahaan. In Seminar Nasional
Pengembangan Agribisnis Perkebunan dalam Menghadapi Persaingan Global (Vol. 1, No. 1, pp. 135-
144).
Hutapea, S., Ghazi Al-Shawi, S., Chen, T. C., You, X., Bokov, D., Abdelbasset, W. K., & Suksatan, W. (2021).
Study on food preservation materials based on nano-particle reagents. Food Science and
Technology, 42.
Hutapea, S. (2020). Biophysical Characteristics of Deli River Watershed to Know Potential Flooding in
Medan City, Indonesia. Journal of Rangeland Science, 10(3), 316-327.
Hutapea, S., Siregar, T. H. S., & Astuti, R. (2020, February). Hamparan perak paddy local cultivar
performance applicated with biochart and planting distance as multiple crop between row of one
year old hevea. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 454, No. 1, p.
012153). IOP Publishing.
Hutapea, S., Panggabean, E. L., Aziz, R., Siregar, T. H., & Suswati, S. Aspek Agronomi Pohon Karet dan
Masalah yang Dihadapi Petani Karet. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of
Community Engagement), 6(2), 74-79.
Hutapea, S., Elveny, M., Amin, M. A., Attia, M. S., Khan, A., & Sarkar, S. M. (2021). Adsorption of thallium from
wastewater using disparate nano-based materials: A systematic review. Arabian Journal of
Chemistry, 14(10), 103382.
Hutapea, S., Panggabean, E. L., & Wijaya, A. (2015). Utilization of rubber seed shells and epicarp wastes as
activated biochar. Chemistry and Material Research, 7(12), 9-14.
Hutapea, S. (2019). Assessment of Deli Watershed Flood that Caused Some Damage in Medan City,
Indonesia. Journal of Rangeland Science, 9(3), 300-312.
Eky Ermal, M. (2019). PROFIL KINERJA RETURN DAN RESIKO PADA SAHAM TIDAK BERETIKA: STUDI
KASUS PERUSAHAAN ROKOK DI INDONESIA.
Eky Ermal, M. (2016). Performance of Socially Responsible Investment Portfolio in Indonesia: A
Comparison of Sri Kehati Index and Conventional Index (Doctoral dissertation, Universiti Sains
Malaysia).
Aulia, A. M., Tarigan, R. S., Wibowo, H. T., & Dwiatma, G. (2022). Penerapan E-Gudang Sebagai Tempat
Penampungan Ikan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai