Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang ini manusia berada pada era informasi, hal itu berarti
bahwa informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan penghidupan, baik
pada tingkat individu, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi. Begitu banyak sekali
manfaat adanya sistem informasi melalui teknologi-teknologi canggih seperti saat ini,
tapi banyak juga dampak negatif untuk masyarakat. Sistem Informasi menimbulkan
pertanyaan etika baru baik untuk individu dan masyarakat karena mereka
menciptakan peluang bagi perubahan sosial yang intens, dan dengan demikian
mengancam distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang ada. Seperti
teknologi lainnya, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio, informasi teknologi
dapat digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi juga dapat digunakan untuk
melakukan kejahatan dan mengancam nilai-nilai sosial dihargai. Pengembangan dari
teknologi informasi akan menghasilkan manfaat bagi banyak dan biaya untuk orang
lain.
Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa
komputer dapat menggangu hak privasi individu. Dalam dunia bisnis, salah satu
alasan utamanya adalah masalah pembajakan. Namun, subjek etika komputer lebih
dalam daripada hanya sekedar masalah privasi dan pembajakan. Untuk itu, isu sosial
yang menyebabkan etika berubah negatif maka harus di cegah dari individu dan
masyarakat sekitar yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
untuk diri sendiri maupun orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana memahami masalah etika dan social yang berkaitan dengan


sistem?
2. Apa saja Etika dalam Masyarakat Informasi?
3. Apa saja Dimensi Moral Sistem Informasi?
4. Bagaimana Praktik Aplikasi SIM?

1
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan


kepada para pembaca tentang isu sosial dan etika dalam sistem informasi, untuk
mengetahui bagaimana memahami masalah etika dan sosial yang berkaitan dengan
sistem, etika dalam sebuah masyarakat informasi dan bagaimana dimensi moral
dalam sistem informasi. Disamping itu makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi
tugas sistem informasi manajemen.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Memahami Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem Informasi

Teknologi dapat membawa perubahan yang cukup besar yang menciptakan isu-
isu sosial yang harus diselesaikan masyarakat. meningkatkan kemampuan jaringan
teknologi informasi internet, yang memiliki kapasitas penyimpanan dan dapat
memperluas jangkauan seperti individu dan organisasi dalam bertindak. Sistem
informasi secara online menimbulkan tantangan-tantangan baru yang menciptakan
dilema etika, dimana bisa menciptakan akuntabalitas ( pertanggung jawaban) atas
konsekuensi sistem informasi, menetapkan standar untuk kualitas sistem pengaman
yang melindungi keamanan individu dan masyarakat serta melindungi nilai sosial dan
etika yang sangat penting bagi kualitas hidup dalam masyarakat informasi.

Etika adalah prinsip benar dan salah yang dapat digunakan oleh individu yang
bertindak sebagai agen moral yang bebas membuat pilihan untuk mengarahkan
perilakunya. Etika adalah suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi individu,
keberadaannya bisa dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat. Moral adalah
tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia
secara universal. Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat
satu dengan masyarakat yang lain.

Isu etika dalam sistem informasi menjadi sesuatu yang baru dan penting
dengan munculnya internet dan E-Commerce. Teknologi internet dan perusahaan
digital membuat lebih mudah untuk mengumpulkan, mengintegrasikan dan
mendistribusikan informasi, terlepas dari perhatian baru tentang penggunaan
informasi pelanggan dengan tepat, perlindungan privacy personal, dan perlindungan
kepemilikan intelektual.

2.1.1 Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis

Isu etika, sosial, dan politik sangat terkait satu dengan yang lainnya. Dilema
etika yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer sistem informasi biasanya
timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Pengenalan teknologi informasi yang baru

3
memiliki dampak yang seperti gelombang, menimbulkan isu etika, sosial, dan politis
baru yang harus ditangani ditingkat individu, sosial, dan politis. Isu ini memiliki lima
dimensi moral: hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban kepemilikan,kualitas
sistem, kualitas hidup, dan akuntabilitas dan pengendalian.
Model ini dapat digunakan untuk menggambarkan dinamika yang
menghubungkan isu etika, sosial dan poltis. Model ini juga bermanfaat untuk
mengidentifikasi dimensi moral yang utama dari teknologi informasi, yang saling
melintasi berbagai tingkatan tindakan individu, sosial, dan politis.

2.1.2 Tren Teknologi Utama Yang Memunculkan Isu Etika

Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan
etika ini, yaitu:
1. Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak
organisasi bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2.  Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan dapat
dengan mudah memelihara secara terperinci masing-masing basis datanya.
3. Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data
berukuran besar yang diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil
yang terperinci aas perikau individu.
4.  Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke lokasi
yang lain dan mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi sangat
mudah.

Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas


privasi individu menjadi murah dan efektif. Sistem penyimpanan data yang besar
telah cukup murah untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal
menggunakannya dalam mengidentifikasi pelanggannya. Penggunaan komputer
untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini dan menghasilkan dokumen
elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci disebut profiling.
Sebuah teknologi analisis data terbaru yang disebut nonobvious relationship
awareness (NORA) telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor
swasta dan pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari
berbagai sumber yang terpisah, seperti aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar
pelanggan, dan daftar orang-orang yang dicari. Dan mengaitkan hubungan untuk
memperoleh koneksi tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu
mengedintifikasi pelaku kejahatan atau teroris.

4
Perkembanagn jaringan komunikasi digital dunia yang secara luas tersedia
untuk individu dan perusahaan menimbulkan banyak perhatian etika dan sosial.

2.2 Etika Dalam Masyarakat Informasi

Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika


berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative
tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari
“pilihan etis”?

2.2.1 Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan


Pertanggungjawaban secara hukum

Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab
atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah
sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda
menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai
konsekuensi dari keputusan yang anda buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-
ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang
menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang
bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik
dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk
dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau
organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan
merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan
mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut
diterapkan secara benar.

2.2.2 Analisis Etika

1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas.


Temukan siapa yang melakukan suatu tindakan dan untuk siapa tindakan
tersebut dilakukan, di mana, kapan, dan bagaimana. Dalam banyak contoh, Anda
akan terkejut pada kesalahan-kesalahan pada fakta yang dilaporkan, dan Anda akan
menemukan fakta lebih mudah pada saat membantu mendefinisikan solusinya.
Mmelibatkan pihak yang bertentangan dalam dilema etika untuk menyetujui fakta-

5
fakta juga akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat.
Isu-isu etika, sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi.
Kelompok-kelompok yang berselisih semuanya mengklaim mengusung nilai-
nilai yeng lebih tinggi (contohnya: kebebasan, privasi, perlindungan hak, serta sistem
perdagangan bebas). Biasanya isu etika melibatkan sebuah dilema: dua program
tindakan yang bertentangan, namun sama-sama mendukung/memiliki nilai manfaat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya.
Setiap isu etika, sosial, dan politis selalu memiliki pihak-pihak yang
berkepentingan: para pemain yang memiliki kepentingan terhadap hasil, pihak-pihak
yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan biasanya pihak yang memiliki
pendapat yang vokal. Temukan identites dari kelompok-kelompok ini ada apa yang
mereka inginkan. Hal ini akan berguna kelak pada saat merancang solusi.
4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan.
Anda mungkin akan menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan
semua pihak, namun beberapa pilihan lebih baik ketimbang yang lainnya. Terkadang
solusi yang baik atau etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang seimbang diantara
pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan yang anda ambil.


Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka
dari sudut pandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam suatu kasus,
namun belum tentu berhasil dalam kasus serupa.

2.2.3 Prinsip-prinsip etika


Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat
keputusan adalah :

1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan
anda (Golden Rule – Aturan Emas). Posisikan diri Anda pada posisi orang lain,
dan berpikir seolah-olah Anda adalah objek dari keputusan yang anda buat dapat
membantu anda dalam membuat keputusan yang adil.
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu
tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga ( Immanuel Kant’s Categorical

6
Imperative – imperatif kategoris Immanuel Kant). Tanyakan kepada diri anda,
“jika setiap orang melakukan hal ini, dapatkah suatu organisasi ataupun
masyarakat bertahan”?
3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak
tepat untuk diambil (Descrates’ rule of change - aturan perubahan Descarts).
Suatu tindakan mungkin akan membawa perubahan kecil saat ini dan hal tersebut
dapat diterima, namun apabila hal tersebut dilkukan berulang-ulang, hal tersebut
akan membawa perubahan yang tidak dapat diterima dalam jangka panjang.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur
(Utilitarian Principle – prinsip utilitarian). Aturan ini mengasumsikan anda dapat
memprioritaskan tingkatan nilai dan memahami konsekuensi dari berbagai
macam tindakan.
5. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling
murah.(Risk Aversion Principle - prinsip menghindari resiko). Beberapa tindakan
yang memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan yang
rendah (contoh, membangun pembangkit bertenaga nuklir di pedesaan), atau
biaya kegagalan yang sangat mahal dengan kemungkinan yang cukup besar
(mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan kecelakaan lalu lintas). Hindari
kegiatan yang memiliki biaya kegagalan yang sangat mahal.
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki
oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain. (ethical “no free
lunch” rule – “tidak ada makan siang gratis”). Jika segala sesuatu diciptakan
berguna untukmu, maka hal tersebut memiliki nilai, dan anda seharusnya
berasumsi orang yang menciptakannya mengharapkan kompensasi atas
pekerjaanya.

Walaupun aturan-aturan etika ini tidak bisa member tuntunan praktis, namun
tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu
mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis
yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang
nyata bagi anda dan perusahaan anda.

2.2.4 Aturan-aturan perilaku professional

Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka


memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka
atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional

7
pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para professional seperti American
Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of
Information Technology Proffesionals (AITP), dan Association of Computing
Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan
parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan
kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya
sendiri dalam minat umum kemasyarakatan.

2.2.5 Beberapa dilema etika

Sistem informasi telah menciptakan dilemma-dilema etika baru dimasa


sekumpulan minat saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar
perusahaan telepon terkemuka diAmerika Serikat memanfaatkan teknologi informasi
untuk merampingkan satuan kerjanya. Perangkat lunak pengenal suara bisa
mengurangi kebutuhan atas operator manusia, yaitu dengan memasangnya pada
computer agar mengenali respons pelanggan atas serangkaian pertanyaan yang sudah
terkomputerisasi.

Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para


karyawannya di internet dengan maksud mencegah mereka membuang-buang
sumber-sumber daya perusahaan untuk aktivitas non-bisnis. Perkumpulan Komputer
Internasional memecat sedikitnya 10 karyawan dikantornya di Herndon pada bulan
Desember 2000 karena mengirimkan e-mail yang berbau seks secara eksplisit.
Perusahaan Xerox memecat 40 pekerjanya di tahun 1999 karena lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berselancar di Web. Perusahaan yakin mereka
mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan web karena
fasilitas itu milik mereka dan penggunaannnya dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja,
dan menciptakan fasilitas untuk maksud-maksud bisnis.

Dalam tiap kesempatan, Anda bisa menemukan persaingan nilai, dengan


kelompok-kelompok yang berada dalam suatu debat. Perusahaan mungkin beralasan,
misalnya, bahwa mereka punya hak untuk menggunakan system informasi untuk
meningkatkan produktivitas dan memperkecil satuan kerjanya sehingga bisa
mengurangi biaya dan tetap berada pada bisnis. Karyawan-karyawan yang digantikan
oleh system informasi mungkin beralasan bahwa pemilik perusahaan memiliki
semacam kewajiban bagi kesejahteraannya. Pemilik bisnis mungkin merasa

8
bertanggung jawab untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk
meminimalkan kebocoran produktivitas.

Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan


internet untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan
telepon. Suatu analisis yang lebih dekat mengenai fakta-fakta kadang kala bisa
menghasilkan solusi kompromi yang member “sebagian keuntungan” untuk setiap
sisi.

2.3 Dimensi Moral Sistem Informasi

Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system
informasi. Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social,
dan politik dan menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai
terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang
diambil.

2.3.1 Hak Informasi : Privasi dan kebebasan di era internet

Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan


atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Klaim atas privasi
juga terdapat dalam dunia kerja, contoh ; jutaan karyawan menjadi subyek
pengawasan elektronik dan bentuk teknologi tinggi lainnya (Ball, 2001). Teknologi
dan sistem informasi membahayakan klaim individu atas privasi dengan membuat
invasi terhadap privasi menjadi murah, menguntungkan, dan efisien.
Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk
negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta
karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan
berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu
atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara
mudah, murah, dan efektif.

9
Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman
dalam beragam cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-
undang. Di Amerika Serikat, klaim kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh
Amandemen Pertama yang member jaminan kebebasan berbicara dan berkumpul,
perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak beralasan dan
perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses
penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang
paling penting diantara perundang-undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan,
penggunaan, dan pengungkapan informasi di wilayah Negara bagian. Masa kini,
sebagian besar hukum kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada
pemerintah federal dan mengatur hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi.

2.3.1.1 Tantangan Internet Terhadap Privasi


Teknologi Internet membawa tantangan-tantangan baru terhadap perlindungan
kebebasan individu. Informasi yang dikirimkan melalui jaringan memiliki
peluang melewati beragam system computer sebelum pada akhirnya sampai ke
tujuan akhir. Masing-masing system itu mampu melakukan pemantauan,
penangkapan, dan penyimpanan komunikasi yang  melewatinya.

Sangat dimungkinkan untuk merekam banyak aktivitas online, termasuk


newsgroups atau file-file apa yang diakses oleh seseorang, Website dan halaman
Web mana yang telah dikunjungi oleh seseorang, dan item-item apa yang telah
diakses atau dibali melalui Web. Semua tindakan pemantauan dan pelacakan ini
terlaksana di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung. Alat-alat untuk
memantau kunjungan World Wide Web menjadi terkenal karena membantu
organisasi untuk menentukan siapa yang mengunjungi Website mereka dan
bagaimana menyusun sasaran promosi secara lebih baik. (Sebagian
perusahaanjuga melakukan pemantauan penggunaan Internet pada karyawannya;
seberapa jauh mereka memanfaatkan sumber-sumber milik perusahaan.) Website
retail sekarang memiliki akses ke perangkat lunak yang memungkin mereka untuk
memperhatikan perilaku belanja online dari individu atau kelompok, sementara
mereka mengunjungi Web site dan melakukan pembelian. Tuntutan komersil
untuk informasi pribadi ini tampaknya tidak pernah akan terpuaskan.

Website bisa mempelajari identitas pengunjungnya jika si pengunjung secara


sukarela melakukan registrasi pada Web site tersebut untuk melakukan pembelian

10
produk atau jasa atau mendapat layanan gratis, misal informasi. Web site juga
bisa mengambil informasi mengenai pengunjung tanpa sepengetahuan mereka
melalui teknologi “cookie”. Cookies adalah file-file berukulan kecil yang
disimpan pada hard disk computer sewaktu pengunjung mengunjungi website
tertentu.

Sebagai tambahan atas pengesahan secara hukum, dikembangkan beragam


teknologi baru untuk member perlindungan kebebasan pribadi pengguna selama
melakukan interaksi pada Website. Sebagian besar alat ini digunakan untuk
mengenkripsi e-mali, untuk  membuat aktivitas e-mail atau berselancar di Web
tampak anonym, atau untuk mencegah agar computer pengguna tidak menerima
“cookies”

2.3.1.2 Solusi Teknis


Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk
melindungi privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkat
yang membantu pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat diambil oleh
situs-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan P3P, menentukan
komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs perdagangan dan
pengunjungnya.

2.3.2 Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual


Sistem informasi yang kontemporer memiliki tantangan yang berat bagi
undang-undang dan praktik yang ada serta melindungi kekayaan intelektual pribadi.
Kekayaan intelektual dianggap sebagai kekayaan tidak tampak yang diciptakan oleh
seseorang atau perusahaan. Teknologi informasi telah membuat perlindungan
kekayaan intelektual yang sulit dilakukan karena informasi yang terkomputerisasi
dapat dengan mudah digandakan atau didistribusikan pada jaringan. Kekayaan
intelektual dilindungi oleh berbagai perlindungan dalam tiga tradisi sah yang berbeda,
yakni rahasia, hak cipta, dan hak paten.

2.3.2.1 Rahasia Dagang

Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data


yang digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia

11
dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domain
publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada
umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari
sebuah produk karya, meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah.

2.3.2.2 Hak Cipta

Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta


kekayaan intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan
apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal.
Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelah
penciptaan pertamanya.
2.3.2.3 Hak Paten

Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang
melatar belakangi suatu penemuan. Konsep-konsep dasar dalam undang-undang hak
paten adalah orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindungan hak paten
adalah bahwa hak paten memberikan hak monopoli untuk sebuah konsep dasar dan
gagasan dari piranti lunak.

2.3.3 Akuntabilitas, Pertanggung jawaban secara hukum, dan Kontrol

Bersamaan dengan dikeluarkannya hukum-hukum kepemilikan dan kebebasan


pribadi, teknologi informasi baru memberi tantangan atas hukum dan praktik-praktik
sosial yang ada yang member perlindungan kepada individu dan institusi. Jikas
seseorang merasa dirugikan disebabkan oleh mesin yang sebagian dikendalikan oleh
perangkat lunak, siapa yang dianggap bertanggung jawab dan dimintaui pertanggung
jawaban ? Haruskah papan pengumuman public atau layanan el;ektronik seperti
Amerika Online mengizinkan p[engiriman materi-materi pornografi atau materi
lainnya yang melanggar hukum (Sebagai pemancar), atau haruskah mereka dianggap
tidak bertanggung jawab atas segala bentuk materi yang dikirimkan oleh
penggunannya? Bagaimana dengan internet? Jika anda meng-outsource proses
informasi, dapatkah anda dianggap vendor eksternal yang bertanggung jawab untuk
segala kerugian yang ditanggung oleh konsumen?

12
2.3.4 Berbagai kejahatan computer yang sudah dikenal oleh
masyarakat yaitu:

1. Computer crime (cyber crime), merupakan kegiatan melawan hukum yang


dilakukan dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai
objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan
pihak lain.
2. Unauthorized Access to Computer System and Service, merupakan Kejahatan
yang dilakukan dengan memasuki/ menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik
sistem jaringan komputer yang dimasukinya.
3. Illegal Contents, merupakan kejahatan dengan memasukkan data atau
informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar dan dapat dianggap
melanggar hukum atau mengganggu ketertiban umum.
4. Data Forgery, merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-
dokumen penting yang tersimpan sebagai scriptless document melalui internet.
5. Cyber Espionage, merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet
untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki
sistem jaringan komputer (computer network system) pihak sasaran.
6. Cyber Sabotage and Extortion, merupakan kejahatan dengan membuat
gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer
atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
7. Offense Against Intellectual Property, merupakan kejahatan yang ditujukan
terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di internet.
8. Infringements of Privacy, merupakan kejahatan yang ditujukan terhadap
informasi seseorang yang merupakan hal yang sangat pribadi dan rahasia.
Kejahatan ini biasanya ditujukan terhadap keterangan seseorang pada formulir
data pribadi yang tersimpan secara computerized, yang apabila diketahui oleh
orang lain akan dapat merugikan korban secara materil maupun immateril, seperti
nomor kartu kredit, nomor PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan
sebagainya.

2.4 Praktik Aplikasi Sim

Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam masalah


isu etika dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak
negatif.

13
Dampak positif dari teknologi informasi adalah:
a) Sebagai media yang dapat menghemat biaya
Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi
dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex, proses
editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan komputer kita
bisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien
dalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya dahulu banyak kursus mengetik,
sekarang sudah jarang kita temui kursus mengetik apalagi di kota-kota besar.

b) Internet sebagai media komunikasi


Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world
wide web) / jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat
saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan cepat dan murah.

c) Pendidikan
Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan
pendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan menambah
wawasan yang ada.

d) Media untuk mencari informasi atau data


Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu
sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi
melalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan
sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.

e) Perdagangan
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga
tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti, pengiriman barang
melalui paket.

f) Agama
Adanya situs-situs rohani,dapat menambah iman serta pengetahuan manusia
tentang agama.

14
Sedangkan dampak negatifnya adalah:
1. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat
pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban
pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.
2. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi.
Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi
peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia
dapat diakses oleh orang lain.
3. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya
atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain
tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan
untuk mencari keuntungan pribadi.
4. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau
komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
5. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat
menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru
menghambat pekerjaan
6. Perjudian.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

16
DAFTAR PUSTAKA
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-isu-sosial-
dan-etika-dalam-sistem-informasi/
https://adityaputra813266362.wordpress.com/2017/12/14/chapter-4-sistem-informasi-
manajemen/

17

Anda mungkin juga menyukai