Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI TOPIK 4

Isu Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi

OLEH:

KELOMPOK 11

Komang Tika Dewi (1907531182)

Kadek Prilia Tirana (1907531185)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
4.1 Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan Dengan Sistem
Penyimpangan dalam penilaian etika dan bisnis ini terjadi diberbagai industry secara
meluas. Dalam lingkungan baru yang berasaskan hukum seperti sekarang, manajer yang
melanggar hukum dan dinyatakan bersalah, akan menghabiskan waktunya dipenjara.
Pedoman hukuman negara federal Amerika Serikat nag diterapkan pada 1987 memberikan
kuasa kepada hakim negara federal untuk menjatuhkan hukuman yang tegas kepada pelaku
bisnis berdasarkan nilai uang kejahatannya, perannya dalam pencegahan pengungkapan
kejahatan, dan penggunaan transaksi financial yang diatur untuk menyembunyikan
kejahatannya, serta menolak bekerja sama dengan penegak hukum.

Meskipun organisasi bisnis mematuhinya, sering kali mereka membayar pengacara


bagi karyawannya yang terjaring tindak criminal. Namun saat ini perusahaan didorong untuk
lebih bekerja sama dengan penegak hukum guna menghindari tuntutan terhadap seluruh
perusahaan dalam menghambat penyelidikan. Perkembangan ini berarti bahwa sebagai
manajer atau karyawan harus memutuskan tindakan apa yang sesuai dengan undang-undang
dan etika yang berlaku. Meskipun kegagalan instansi dalam memberikan penilaian hukum
dan etika bukan disebabkan oleh departemen sistem informasi, sistem informasi adalah alat
bagi banyak pelanggaran ini. Dalam banyak kasus, pelaku kejahatan dengan lihai
memanfaatkan laporan keuangan yang dibuat oleh sistem informasi untuk menyembunyikan
keputusan/tindakannya dari pengawasan umum dengan harapan sia-sia bahwa mereka tidak
akan tertangkap. Etika mengacu pada prinsip-prinsip benar salah mengenai apa yang
dilakukan seorang individu, yang digunakan untuk membimbing perilakunya. Sistem
informasi menimbulkan pertanyaan etika baru, baik secara individu maupun bermasyarakat,
karena menciptakan peluang dalam melakukan perubahan sosial yang mendalam dan
sekaligus mengancam eksistensi distribusi kekuasanan, uang, hak, dan kewajiban. Teknologi
informasi dapat digunakan untuk mencapai kemajuan sosial, tetapi jug dapat digunakan untuk
melakukan kejahatan serta mengancam nilai sosial. Isu etika menjadi begitu penting
semenjak kemunculan internet dan perdagangan elektronik. Internet dan teknologi
perusahaan digital semakin mempermudah dalam mengumpulkan, memadukan, dan
mendistribusikan informasi ketimbang sebelumnya, memperlancar urusan mengenai
penggunaan informasi konsumen secara tepat, perlindungan rivasi pribadi, dan perlindungan
kekayaan intelektual. Masalah etika lainnya yang ditekankan terkait denfan sistem informasi
adalah membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sistem informasi, menentukan
strandar untuk menjaga kualitas sistem yang melindungi keamanan individu dan masyarakat,
serta mempertahankan nilai dan institusi yang dianggap penting bagi kualitas hidup di dalam
masyarakat.

Model tersebut digunakan untuk mengilustrasikan dinamika yang berhubungan


dengan isu etika, sosial, dan politis, juga berguna untuk mengidentifikasikan dimensi moral
utama pada masyarakat informatis, yang meliputi berbagai tingkatan tindakan baik individu,
sosial, maupun politis. Pengenalan teknologi informasi baru memiliki dampak seperti
gelombang,menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus ditangani di tingkat
individu, sosial, dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral yaitu hak dan kewajiban
informasi, hak dan kewajiaban kepemilikan, kualitas sistem, kualitas hidup, serta
akuntabilitas dan pengendalian.

Adapun 4 tren utama dari teknologi yang bertanggung jawab terhadap tekanan-
tekanan di bidang etika, yaitu :

a. Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, dampaknya semakin


banyak perusahaan yang bergantung pada sistem computer dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan utamanya.

b. Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, dampaknya perusahaan dapat


dengan mudah memelihara secara terperinci masing-masing database-nya.
c. Kemajuan analisis data, dampaknya perusahaan dapat menganalisis data dalam
jumah besar tentang seseorang guna dikembangkan menjadi profil perilaku
mereka secara terperinci.

d. Kemajuan teknologi jaringan, dampaknya menyalin data dari satu lokasi ke lokasi
lain dan mengakses data pribadi dari lokasi yang jauh dengan lebih mudah.

e. Dampak pertumbuhan perangkat telepon genggam, ponsel seseorang mungkin


sedang disadap tanpa sepengetahuan pemiliknya.

4.2 Etika dalam kemasyarakatan informasi


4.3.1 Konsep dasar: Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Kewajiban
1. Tanggung jawab adalah elemen kunci dari tindakan etis. Tanggung jawab berarti
menerima potensi biaya, tugas, dan kewajiban keputusan yang diambil.
2. Akuntabilitas adalah cirri dari sistem dan lembaga sosial yang artinya ada
mekanisme untuk menentukan siapa yang mengambil tindakan yang bertanggung
jawab, dan siapa yang bertanggung jawab.
3. Kewajiban adalah bagaimana memperluas konsep tanggung jawab lebih jauh ke
bidang hukum. Tanggung jawab adalah fitur sistem politik dimana badan hukum
diberlakukan yang memungkinkan individu untuk memulihkan kerusakan yang
dilakukan oleh individu, sistem atau organisasi lain.

Konsep dasar ini membentuk dasar dari analisis etis sistem informasi dan mereka
yang mengelolanya. Pertama, teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi,
dan individu. Sistem tidal memiliki dampak sendiri, dampak sistem yang ada adalah produk
dari tindakan dan perilaku kelembagaan, organisasi dan individu. Kedua, tanggung jawab atas
konsekuensi teknologi jelas berada pada institusi, organisasi, dan manajer individu yang
memilih untuk menggunakan teknologi. Ketiga, dalam masyarakat etis, politik, individu dan
orang lain dapat memulihkan kerusakan yang dilakukan terhadap mereka melalui seperangkat
hukum yang dicirikan oleh proses hukum.

4.2.2 Analisis Etis


Berikut 5 proses bagaimana sebaiknya menganalisis apabila terdapat masalah etika :
1. Identifikasi dan jelaskan fakta dengan jelas. Cari tahu siapa melakukan apa kepada
siapa dan dimana,kapan, dan bagaimana
2. Definisikan konflik atau dilemma dan identifikasi nilai-nilai tingkat tinggi yang
terlibat. Etis, masalah sosial pada politik selalu mengacu pada nilai yang lebih tinggi.
3. Identifikasi pemangku kepentingan. Setiap masalah etika, sosial, dan politik memiliki
kepentingan.
4. Identifikasi opsi yang dapat anda ambil secara wajar. and mungkin menemukan
bahwa tidak ada file opsi memenuhi semua kepentingan yang terlibat, tapi beberapa
opsi melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang lain.
5. Identifikasi konsekuensi potensial dari pilihan anda. Beberap opsi mungkin etis, benar
tetapi bencana dari sudut pandang lain.
4.2.3 Prinsip-prinsip kode etik
Setelah melakukan analisis, selanjutnya adalah memilih prinsip apa yang harus
digunakan untuk membuat keputusan. Berikut beberapa prinsip etika dengan akar yang dalam
di banyak budaya yeng telah bertahan sepanjang sejarah yang tercatat.
1. Lakukan kepada orang lain sebagaiman anda ingin mereka lakukan kepada anda
(the Golden Rule)
2. Jika suatu tindakan tidak tepat untuk dilakukan semua orang, itu tidak tepat untuk
siapa pun (Immanuel Kant’s Categorical Imperative)
3. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang kali, maka tundakan tersebut
tidak benar sama sekali (Descartes’ rule of change).
4. Ambil tindakan yang mencapai nilai lebih tinggi atau lebih besar (Utilitarian
Principle)
5. Mengambil tindakan yang menghasilkan paling sedikit kerugian atau biaya
potensial (Risk Aversion Principle)
6. Asumsikan bahwa hamper semua benda berwujud dan tidak berwujud adalah
milik orang lain kecuali ada pernyataan khusus lain. (This is the ethical “no free
lunch” rule.)
4.2.4 Pedoman perilaku profesiaonal
Ketika swkelompok orang menyatakan diri sebagai professional, mereka mengambil
hak dan kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan
rasa hormat. Kode etik professional diumumkan oleh asosiasi profesiona seperti American
medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), dll. Kelompok professional
ini bertanggung jawab atas sebagian regulasi profesi mereka dengan menentukan kualifikasi
masuk dan kompetensi. Kode etik adalah janji profesi untuk mengatur dirinya sendiri demi
kepentingan umum masyarakat. Misalnya, menghindari kerugian bagiorang lain,
menghormati hak milik (termasuk kekayaan intelektual).
4.2.5 Beberapa dilemma etis dunia nyata
Sistem informasi telah menciptakan dilemma etika baru dimana satu set kepentingan
dipertantangkan dengan yang lain. Misalnya banyak perusaahaan telepon besar di Amerika
Serikat menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah tenaga kerja mereka.
Sebuah perusahaan mungkin berargumen misalnya, bahwa dia berhak menggunakan sistem
informasi untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya untuk
menurunkan biaya dan bertahan dalam bisnis sedangkan karyawan yang dipindahkan oleh
sistem informasi mungkin berpendapat bahwa pemberi kerja memiliki tanggungjawab atas
kesejahteraan mereka. Dari kasus ini kita dapat menerapkan prinsip analisis etika untuk
mengetahui hal yang benar untuk dilakukan.

4.3 Dimensi Moral Sistem Informasi


4.3.1 Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Internet
Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
campur tangan dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Teknologi dan sistem
informasi mengancam klaim individu atas privasi dengan membuat pelanggaran privasi
menjadi murah, menguntungkan, dan efektif. Klaim privasi dilindungi dalam konstitusi AS,
Kanada, dan Jerman dengan berbagai cara dan di negara lain melalui berbagai undang-
undang. Di Amerika Serikat, klaim privasi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama
jaminan kebebasan berbicara dan berserikat, Amandemen Keempat melindungi dari
penggeledahan yang tidak wajar dan penyitaan dokumen pribadi atau rumah seseorang, dan
jaminan proses yang semestinya. Hukum privasi di Amerika dan Eropa kebanyakan
berdasarkan pada FIP (Fair Information Practices) yang pertama kali dicanangkan dalam
sebuah laporan tahunan 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal. FIP adalah
serangkaian prinsip yang berpengaruh pada pengumpulan dan penggunaan informasi tentang
individu.
1. Panduan Eropa tentang perlindungan data
Di Eropa, perlindungan privasi jauh lebih ketat daripada di Amerika Serikat. Negara-
negara Eropa tidak mengizinkan bisnis untuk menggunakan informasi yang dapat
diidentifikasi secara pribadi tanpa persetujuan konsumen sebelumnya. Pada 25
Oktober 1998, Directive Komisi Eropa tentang Perlindungan Data mulai berlaku,
Direktif mengharuskan perusahaan untuk menginformasikan orang-orang ketika
mereka mengumpulkan informasi tentang mereka dan mengungkapkan bagaimana
informasi itu akan disimpan dan digunakan. Pelanggan harus memberikan persetujuan
mereka sebelum perusahaan mana pun dapat secara legal menggunakan data tentang
mereka, dan mereka memiliki hak untuk mengakses informasi tersebut,
memperbaikinya, dan meminta agar tidak ada data lebih lanjut yang dikumpulkan.
2. Tantangan Privasi Internet
Informasi yang dikirim melalui jaringan-jaringan yang luas ini dapat melewati banyak
sistem komputer yang berbeda sebelum mencapai tujuan akhirnya. Masing-masing
sistem ini mampu memantau, menangkap, dan menyimpan komunikasi yang
melewatinya. Situs web melacak pencarian yang telah dilakukan, situs web dan halam
web yang dikunjungi, konten online yang diakses seseorag, dan item apa yang telah
diperiksa atau dibeli orang tersebut melalui web. Pemantauan dan pelacakan ini
terjadi tanpa sepengetahuan pengunjung.
3. Solusi Teknis
Selain undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi privasi
pengguna selama interaksi dengan situs Web. Banyak dari alat ini digunakan untuk
mengenkripsi email, untuk membuat email atau aktivitas berselancar tampak anonim,
untuk mencegah komputer klien menerima cookie, atau untuk mendeteksi dan
menghilangkan spyware. Karena meningkatnya kritik public terhadap pelacakan
perilaku dan penargetan iklan, dan kegagalan industry untuk mengatur dirinya sendiri,
perhatian telah beralih ke browser. Banyak browser memiliki opsi jangan lacak.

4.3.2 Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual


Kekayaan intelektual dianggap sebagai harta tidak berwujud yang diciptakan oleh
seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan kekayaan
intelektual karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah disalin atau
disebarluaskan melalui jaringan.
1. Rahasia Dagang
Rahasia dagang merupakan setiap produk hasil karya intelektual yang mencakup
formula, perangkat, pola, ataupun kompilasi data-data yang digunakan untuk tujuan
bisnis. Hukum rahasia dagang melindungi ide pokok dalam pengerjaan suatu produk,
tidak hanya manifestasi mereka.
2. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh Undang-Undang untuk melindungi pencipta
karya intelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan
apapun sepanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun sesudah
kematiannya. Untuk karya yang dimiliki perusahaan, perlindungan hak cipta berlaku
selama 95 tahun setelah pertama kali dibuat. Hak cipta memberikan perlindungan
terhadap tindakan menyalin keseluruhan isi maupun bagiannya. Merusak dan
menghilangkan juga merupakan bagian dari pelanggaran. Kekurangan dari hak cipta
adalah ide/pemikiran yang terkandung dalam karya tersebut tidak dilindungi, hanya
hasil karyanya saja.
3. Paten
Paten mengizinkan pemiliknya melakukan monopoli eksklusif terhadap ide-ide yang
diperolehnya selama 20 tahun. Konsep utama dari Undang-Undang hak paten adalah
orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindungan hak paten adalah
pemberian hak monopoli terhadap ide dan konsep yang terkandung dalam perangkat
lunak tersebut. Kesulitannya adalah proses pendapatannya yang cukup lama.

Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual


Perkembangan jaringan elektronis termasuk internet, telah mempersulit
perlindungan terhadap kekayaan intelektual. Hal ini terjadi karena internet diciptakan
untuk memindahkan informasi secara leluasa ke seluruh dunia, sehingga orang-orang
dapat mendistribusikan informasi apapun walaupun pendistribusian tersebut bersifat
illegal.

4.3.3 Akuntabilias, Liabilitas, dan Pengendalian


Bersama dengan Undang-Undang kekayaan dan privasi, teknologi, informasi baru
memberikan tantangan bagi liabilitas hukum dan praktik sosial yang sudah ada dalam
melindungi institusi dan masyarakat.
Masalah liabilitas yang berkaitan dengan computer
Perangkat lunak sangat berbeda dengan buku, penggunaan perangkat lunak mungkin
memiliki ekspetasi tentang sebuah perangkat lunak yang sempurna tanpa cacat dan penilaian
perangkat lunak umumnya berdasarkan kemampuannya melaksanakan tugas. Peran perangkat
lunak yang begitu sentral, memberikan kesempatan yang baik untuk memperluas Undang-
Undang liabilitas guna menjangkau perangkat lunak, meskipun perangkat lunak tersebut
hanya menyediakan layanan informasi.
4.3.4 Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Tiga sumber pokok dari kinerja sistem yang buruk adalah :
1. Celah/kelemahan dan kesalahan pada sistem.
2. Kegagalan perangkat keras ataupun fasilitas lainnya yang disediakan oleh alam atau
penyebab lainnya.
3. Kualitas input data yang buruk

4.3.5 Kualitas Hidup : Keadilan, Akses, dan Batasan


Biaya sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi mulai
meningkat seiring pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi negative di
bidang sosial ini datang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu ataupun pelanggaran
kekayaan saja. Namun, konsekuensi negative ini dapat sangat merugikan individu,
masyarakat, dan institusi politik sekalipun. Computer dan teknologi informasi berpotensi
dapat menghancurkan elemen-elemen berharga dari budaya dan masyarakat kita meskipun
hal itu membawa manfaat bagi kita.
1. Menyeimbangkan Kekuatan : Pusat Versus Tepian
Ketakutan awal akan era computer adalah bahwa mainframe computer yang terpusat dan
raksasa akan memusatkan kekuatan di kantor-kantor pusat perusahaan dan di ibu kota
Negara.
2. Kecepatan Perubahan : Berkurangnya Waktu Respon terhadap Persaingan
Sistem informasi telah membantu menciptakan pasar nasional dan internasional yang
lebih efisien. Pasar global yang lebih efisien saat ini telah mengurangi penyangga sosial
normal yang memungkinkan bisnis bertahun-tahun menyesuaikan diri dengan persaingan.
3. Mengelola Batasan : Keluarga, Pekerjaan, dan Waktu Luang
Bahaya dari komputasi menyeluruh, telecommuting, komputasi nomaden, dan lingkungan
komputasi yang “melakukan segala sesuatunya di mana saja” mungkin menjadi
kenyataan.
4. Ketergantungan dan Kerentanan
Saat ini banyak bisnis, pemerintah, sekolah, dan asosiasi swasta, seperti gereja, sangat
bergantung pada sistem informasi dan oleh karena itu, sangat rentan jika sistem ini gagal.
5. Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer
Kejahatan komputer adalah tindakan ilegal melalui penggunaan komputer atau terhadap
sistem komputer. Komputer atau sistem computer dapat menjadi objek kejahatan serta
menjadi instrumen kejahatan.
6. Ketenagakerjaan : Dampak Buruk Teknologi dan Penataan Pekerjaan yang Hilang
Merekayasa ulang pekerjaan adalah hal umum yang dianggap oleh komunitas sistem
informasi sebagai sebuah keunggulan utama dari teknologi informasi baru. Para ekonom
lainnya lebih optimis mengenai kemungkinan hilangnya pekerjaan orang-orang ini.
7. Kesetaraan dan hak Akses : Meningkatnya Kesenjangan Sosial dan Pembedaan Ras
Dalam beberapa tahun terakhir , kepemilikan computer dan perangkat telah meluas, tetapi
kesenjangan digital masih tetap ada. Kesenjangan digital saat ini tidak hanya didasarkan
pada akses ke teknologi digital tetapi juga pada bagaimana teknologi itu digunakan
8. Resiko Kesehatan : RSI, CVS, dan Teknologi
Penyakit akibat pekerjaan yang paling umum saat ini adalah cedera stress yang berulang
(repetitive stress injury – RSI). Penyebab RSI yang terbesar adalah keyboard computer.
Jenis RSI yang terkait dengan computer yang paling umum adalah Sindrom Carpal
Tunnel (Carpal Tunnel Syndrome – CTS) yaitu adanya tekanan pada saraf tengah yang
melewati struktur tulang pergelangan tangan yang disebut juga carpal tunnel, yang
menimbulkan rasa nyeri.
Sindrom penglihatan computer (computer vision syndrome – CVS) adalah kondisi mata
yang tegang karena melihat layar monitor computer untuk waktu yang lama. Dan
penyakit terbaru yang berhubungan dengan computer adalah technostress, yaitu stress
yang timbul dari penggunaan computer. Gejalanya termasuk kejengkelan, permusuhan
terhadap manusia, ketidaksabaran, dan kelelahan.
Daftar Pustaka

Kenneth C. Laudon: Jane P. Laudon. 2014. Management Information System, Edisi 13.
Jakarta: Selemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai