3 Mengenali Trend Pada Platform Hardware dan Software
5.3.1 Trend Platform Hardware Melonjaknya kemampuan perangkat keras computer dan teknologi jaringan, telah mengubah secara dramatis bagaimana organisasi bisnis mengatur kemampuan komputasi, serta pengalokasiannya pada jaringan dan perangkat telepon genggam. Adapun 8 tren perangkat keras yaitu sebagai berikut. a. Platform Digital Mobile Platform komputasi digital mobile seperti smartphone telah berkembang menjadi alternatif bagi pengguna PC dan komputer yang banyak mengadopsi fungsi yang sebelumnya hanya terdapat pada PC dan komputer, seperti transmisi data, menjelajah web, mengirim surel dan pesan instan, menampilkan pesan digital, serta melakukan pertukaran data dengan menggunakan sistem internal perusahaan. b. Konsumerisasi dari IT dan BYOD BYOD – bring your own device adalah salah satu aspek dari konsumerisasi TI, dimana teknologi informasi pertama kali berkembang di pasar konsumen mulai menyebar memasuki organisasi bisnis. Konsumerisasi TI tidak hanya termasuk perangkat mobile pribadi, namun juga layanan perangkat lunak yang digunakan organisasi bisnis. Konsumerisasi bisnis memaksa organisasi bisnis untuk memikirkan cara dalam memperoleh dan mengelola peralatan serta layanan teknologi informasi yang dimiliki. Pusat departemen TI bertanggung jawab untuk memilih dan mengelola teknologi informasi, serta aplikasi yang digunakan perusahaan dan karyawan. Departemen TI mengontrol keseluruhan informasi perangkat keras dan lunak perusahaan guna menjamin bisnis terlindungi, serta sistem informasi yang diterapkan digunakan untuk kepentingan perusahaan dan manajemen. c. Komputasi Jaringan Komputasi jaringan (grid computing) melibatkan pengoneksian berbagai komputer yang berada pada lokasi geografis yang berjauhan ke dalam suatu jaringan tunggal utuk menciptakan superkomputer virtual dengan mengkombinasikan seluruh daya komputasi komputer pada sebuah jaringan. d. Virtualisasi Virtualisasi adalah proses penyajian serangkaian sumber daya komputasi (seperti daya komputasi dan kapasitas penyimpanan data) sehingga mereka dapat diakses tanpa terbatas oleh fisik dak geografis. Virtualisasi memampukan sumber daya tunggal untuk ditampilkan kepada pengguna seolah-olah menjadi berjumlah tertentu, memungkinkan berbagai sumber daya fisik untuk ditampilkan menjadi sumber daya tunggal, dan memungkinkan perusahaan untuk menangani proses komputer dan penyimpanan dengan menggunakan sumber daya komputasi dari jarak jauh. Virtualisasi membantu organisasi dalam memaksimalkan penggunaan peralatan, menghemat ruang penyimpanan pada pusat data, penggunaan energi, dan memfasilitasi pemusatan dan pengonsolidasi kinerja perangkat keras. e. Cloud Computing Cloud computing adalah sebuah model komputasi dimana aktivitas pemrosesan, penyimpanan, perangkat lunak, dan layanan lainnya disediakan layaknya sumber virtual terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet. Cloud computing terdiri dari 3 jenis layanan, yaitu : Infrastruktur cloud computing sebagai layanan : konsumen menggunakan sumber daya komputasi untuk memproses, menyimpan, mengakses jaringan, dan kegiatan lainnya dari penyedia layanan jasa cloud computing untuk menjalankan sistem informasi mereka. Platform cloud computing sebagai layanan : pelanggan menggunakan infrastruktur dan perangkat pemrograman yang kompatibel dengan layanan cloud computing yang disediakan untuk mengembangkan aplikasi mereka. Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan : pelanggan menggunakan perangkat lunak yang disediakan oleh penyedia jasa cloud computing daan dikirimkan melalui jaringan. f. Green Computing Green computing atau green IT mengacu pada praktik dan teknologi dalam merancang, memproduks, menggunakan, dan menempatkan komputer, server, serta perangkat bawaannya seperti monitor, printer, hard disk, dan perangkat jaringan dan telekomunikasi lainnya untuk mengurangi dampaknya bagi lingkungan. g. Prosesor Hemat Energi Dengan Kinerja Prima Cara lain untuk mengurangi kebutuhan listrik dan kegagalan perangkat lunak adalah penggunaan prosesor yang hemat energi dan lebih efisien. Mikroprosesor terkini memiliki beberapa inti prosesor dalam sebuah chip. Prosesor multicore adalah sirkuit terintegrasi dimana dua atau lebih prosesor diletakan untuk menunjang performa, menghemat listrik, dam memproses pekerjan sekaligus dengan lebih efisien. h. Komputasi Otonom Komputasi otonom adalah upaya industri untuk menciptakan sistem yang dapat mengonfigurasi, mengoptimalkan, dan menyesuaikan diri, memperbaiki diri ketia mengalami masalah, serta melindungi diri ketika ada penyusup yang ingin masuk dan menghancurkannya. 5.3.2 Trend Platform Software Adapun empat tema utama dalam evaluasi perangkat lunak kontemporer yaitu sebagai berikut. a. Linux dan Perangkat Lunak Open Source Perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang dihasilkan oleh sekelompok pemrogram lepas diseluruh dunia yang dapat diakses secara gratis, dapat dimodifikasi oleh pengguna, dan tidak terbatas pada sistem operasi maupun perangkat teknolgi tertentu. Perangkat lunak ini menggunakan sistem operasi Linux ataupun Unix. Linux dan aplikasi pendukungnya memberikan dampak penting bagi platform perangkat lunak perusahaan seperti penghematan biaya, keandalan dan ketahanan, serta integrasi. b. Perangkat Lunak Untuk Web : java, html, dan html5 Java adalah sistem operasi dan prosesor yang berdiri sendiri, serta dapat menciptakan program kecil (applet) yang dapat ditempelkan pada laman web, diunduh untuk dijalankan pada browser web. Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa perograman yang digunakan untuk mendefinisikan laman web guna menentukan bagaimana tulisan, gambar, video, dan suara ditempatkan pada web, serta menciptakan link-link dinamis ke objek atau laman web lainnya. HTML5 merupakan evolusi dari HTML yang memungkinkan kita untuk menempelkan gambar, audio, video, dan elemen lainnya ke dalam dokumen tanpa perlu prosesor. HTML5 juga mempermudah laman web untuk berfungsi pada perangkat penampilan berbeda, mendukung penyimpanan data secara offline untuk aplikasi yang terdapat pada laman web. c. Layanan Web dan Arsitektur Berorientasi Layanan Layanan web mengacu pada rangkaian komponen perangkat lunak yang melakukan pertukaran informasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa dan standar komunikasi web yang bersifat universal. Kumpulan layanan web yang digunakan untuk membangun sistem perangkat lunak disebut arsitektur berorientasikan layanan. Arsitektu berorientasikan layanan (service oriented architecture – SOA) adalah rangkaian layanan yang mengkomunikan aplikasi kerja perangkat lunak satu sama lain. d. Layanan Alih Daya Perangkat Lunak dan Cloud Service Terdapat 3 sumber bagi perangkat lunak eksternal, yaitu : Perangkat Lunak Terpadu dan Perangkat Lunak Perusahaan Perangkat lunak terpadu adalah rangkaian program perangkat lunak yang telah ditulis untuk tujuan komersial untuk memudahkan perusahaan tanpa harus menulis ulang program dengan fungsi-fungsi tertentu. Alih Daya Perangkat Lunak Alih daya (outsourcing) perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengontrak perangkat lunak yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan atau merawat warisan yang telah ada melalui pihak luar. Perangkat dan Layanan Perangkat Lunak berbasis Cloud Computing Melalui layanan cloud competing pada internet memudahkan untuk mengunduh perangkat lunak dari situs web perusahaan penyedia perangkat lunak tersebut yang dapat diakses melalui koneksi internet dan browser web standar. Adanya perjanjian pelayanan (SLA) yang merupakan kontrak resmi antara pelanggan dengan penyedia layanan yang mendefinisikan tanggung jawab spesifik dari penyedia layanan serta tingkat layanan yang diharapkan oleh pelanggan dengan tujuan menjaga hubungan dengan penyedia layanan alih daya ataupun penyedia layanan teknologi lainnya. Mashups dan Apps
Mashups mengombinasikan dua atau lebih kemampuan aplikasi online untuk
menciptakan aplikasi campuran yang memberikan nilai lebih bagi pelangannya, dibandingkan sumber aslinya yang berdiri sendiri. Apps adalah bagian kecil dari perangkat lunak yang dijalankan pada internet, komputer, tablet atau ponsel yang umumnya dikirimkan lewat internet.
5.4 Mengelola Infrastruktur dan Isu Manajemen
a. Berhubungan Dengan Perubahan Platform Dan Infrastruktur Seiring berkembangnya perusahaan (menyusut/tumbuh) yang menyebabkan melampaui infrastruktur yang dimiliki sebelumnya, maka TI harus fleksible dan terukur. Skalabilitas (scalability) mengacu pada kemampuan sebuah komputer, produk, sistem dalam memberikan jangkauan pelayanan kepada banyak pengguna tanpa mengalami hambatan. Untuk perusahaan yang menggunakan platform komputasi mobile dan cloud computing perlu kebijakan dan prosedur baru untuk mengelola platform yang baru. Juga perlu memperbaharui kontrak persetujuannya dengan perusahaan penyedia layanan guna menjamin perangkat keras dan lunak tersedia ketika diperlukan dan memenuhi standar keamanan bagi informasi perusahaan. b. Manajemen Dan Tata Kelola (Governance) Dalam manajemen dan tata kelola infastruktur TI perusahaan terkait dengan : a) Siapa yang akan mengontrol dan mengelola infastruktur perusahaan? b) Bagaimana seharusnya departemen TI harus diorganisir ? Sentralisasi (terpusat) yaitu infrastruktur TI harus dikontrol dan dikelola secara terpusat dan keputusan dibuat oleh departemen TI pusat. Desentralisasi yaitu setiap divisi (unit bisnis) dan departemen masing masing bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuatnya. c) Apa hubungan pusat manajemen sistem informasi dengan manajemen sistem informasi unit bisnis? d) Bagaimana biaya infrastruktur dialokasikan pada masing masing unit bisnis? c. Melakukan Investasi Infrastruktur Secara Bijak Infrastruktur TI merupakan bidang penting dalam investasi perusahaan. Ini terkait dengan seberapa banyak dana yang harus dikeluarkan untuk investasi TI. Jika terlalu banyak investasi yang dikeluarkan untuk infrastruktur maka akan banyak infrastruktur yang menganggur serta mengganggu kinerja keuangan perusahaan. Jika terlalu sedikit investasi maka layanan bisnis yang penting tidak dapat diberikan dan pesaing yang melakukan investasi denga jumlah yang tepat akan mengalahkan perusahaan yang investasinya rendah. Hal ini berhubungan dengan keputusan perusahaan membeli dan mengelola kmponen infrastruktur TI nya sendiri atau menyewa dari pihak luar termasuk outsourcing/alih daya yang dikenal sebagai keputusan membeli vs menyewa. d. Biaya Total Kepemilikan Aset Teknologi
Komponen Biaya Komponen
Infrastruktur Akuisisi perangkat Harga pembelian perangkat keras computer (terminal, keras media penyimpanan, dan printer). Akuisisi perangkat Membeli/menyewa izin penggunaan perangkat lunak. lunak Instalasi Biaya untuk menginstall komputer dan perangkat lunak. Pelatihan Biaya untuk menyelenggarakan pelatihan spesialis sistem informasi dan pengguna akhir. Dukungan Biaya untuk menyediakan dukungan teknis, divisi bantuan. Pemeliharaan Biaya untuk memperbarui perangkat keras dan lunak. Infrastruktur Biaya perolehan, perawatan, dukungan infrastruktur(jaringan dan peralatan khusus). Downtime Biaya akibat hilangnya produktivitas yang diakibatkan kegagalan perangkat keras dan lunak. Ruang dan energi Bangunan dan biaya infrastruktur pendukung untuk menempatkan dan memasok listrik bagi perangkat teknologi. Model biaya total kepemilikan (TCO) dapat digunakan untuk menganalisis biaya langsung dan tidak langsung. Dan TCO dapat dikurangi dengan beralih ke layanan cloud computing dengan melakukan sentralisasi dan standradisasi sumber daya perangkat keras dan lunak perusahaannya. e. Model Daya Kompetitif untuk Investasi Infrastruktur TI Model ini digunakan untuk mengetahui banyaknya dana yang dikeluarkan perusahaan untuk infrastruktur dengan menganalisis 6 faktor, yaitu: 1) Permintaan pasar terhadap layanan yang disediakan perusahaan 2) Strategi bisnis perusahaan 3) Strategi, infrastruktur, dan biaya teknologi informasi (TI) perusahaan 4) Penilaian teknologi informasi 5) Layanan dari perusahaan pesaing 6) Investasi infrastruktur TI yang dilakukan oleh perusahaan pesaing