Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman Materi Kuliah Topik 4

Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Oleh Kelompok 3 :

1. Ni Made Dina Andriani (1907531072)


2. Putu Indah Gryanti (1907531077)
3. Ni Wayan Ita Puspita (1907531078)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020/2021
4.1 Memahami Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem Informasi

Etika mengacu pada prinsip benar dan salah mengenai apa yang dilakukan seorang individu
sebagai makhluk moral yang bebas. Sistem informasi dapat menyebabkan perubahan sosial yang
mendalam sehingga akan memunculkan berbagai pertanyaan ataupun masalah etika baru.
Teknologi informasi yang ada selain dapat dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan, juga
dapat menimbulkan adanya peluang berbuat kejahatan serta mengancam nilai sosial. Isu etika
menjadi begitu penting semenjak adanya internet dan e-commerce. Internet dan teknologi
menyebabkan semakin mudahnya mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan informasi.

A. Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis.

Isu etika, sosial, dan politik sangat berkaitan erat. Dilema yang seringkali dialami
oleh manajer sistem informasi biasanya adalah ketika ada teknologi baru, maka institusi
sosial tidak dapat merespon ataupun menyesuaikan diri dengan perubahan ini secara
cepat. Perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan penyesuaian, mengembangkan
kode etik, tanggung jawab sosial, dan perbuatan yang benar secara politik, ataupun
membuat peraturan yang disetujui. Institusi politik juga memerlukan waktu yang lama
untuk mengembangkan aturan-aturan baru.

B. Lima Dimensi Moral di Era Informasi

Isu etika, sosial, dan politis dalam sistem informasi, tercakup dalam 5 dimensi moral,
sebagai berikut :

1. Hak dan kewajiban informasi.

2. Hak kekayaan intelektual.

3. Akuntabilitas dan pengendalian.

4. Kualitas sistem.

5. Kualitas hidup
C. Tren Utama dari Teknologi yang Mengedepankan Isu Etika

Isu etika telah mendahului teknologi informasi sejak lama. Namun, teknologi
informasi telah meningkatkan perhatian tentang isu etika, mengganggu tatanan sosial
yang ada, dan membuat beberapa aturan menjadi kuno.

Tren Dampak

Kecepatan komputasi berlipat dua kali dalam Semakin banyak perusahaan yang bergantung
18 bulan pada sistem komputer dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan utamanya.

Biaya penyimpanan data menurun dengan Perusahaan dapat dengan mudah memelihara
cepat secara terperinci masing-masing database-nya.

Kemajuan analisis data Perusahaan dapat menganalisis data dalam


jumlah besar demi kepentingan perusahaan.

Kemajuan teknologi jaringan Menyalin data dari suatu lokasi ke lokasi lain
atau mengakses suatu data dari jarak yang jauh
menjadi lebih mudah.

Dampak pertumbuhan perangkat telepon Dapat terjadi penyadapan pada ponsel tanpa
genggam diketahui oleh pemiliknya.

 Kemampuan komputasi yang meningkat dua kali lipat dalam 18 bulan


memungkinkan sebagian besar perusahaan menggunakan sistem informasi hampir
disetiap proses produksi mereka. Akibatnya, ketergantungan kita terhadap sistem
dan kelemahan kita terhadap kesalahan sistem serta kulitas data yang kurang baik
semakin meningkat.

 Kemajuan dalam teknik penyimpanan data serta biaya untuk penyimpanan data
yang menurun mengakibatkan semakin mudahnya untuk menyimpan,
menggandakan, dan mengolah data tentang individu seperti karyawan dan
pelanggan potensial baik yang disimpan oleh perusahaan swasta maupun
pemerintah. Kemudahan dalam pengelolaan data dengan biaya yang murah ini
dapat membuka peluang terjadi pelanggaran terhadap privasi seseorang.

 Kemudahan dalam analisis data terlebih lagi dalam jumlah yang besar adalah tren
dari teknologi lainnya yang memicu perhatian dibidang etika karena baik
perusahaan atau lembaga pemerintah dapat dengan mudah mencari informasi
pribadi seseorang secara terperinci.

 Telepon genggam adalah benda yang telah dimiliki oleh hampir semua lapisan
masyarakat. Dengan pesatnya perkembangan telepon genggam ini, memudahkan
bagi seseorang yang professional yang ingin melakukan penyadapan terhadap
orang lain lewat telepon genggam yang dimiliki orang tersebut yang tentunya
dengan cara yang professional.

Segala aktivitas yang berkaitan dengan data pribadi seperti transaksi dengan
menggunakan kartu kredit, berlangganan majalah, panggilan telpon, hingga
kunjungan pada situs web yang pernah kita lakukan dapat dengan mudah
dikumpulkan dan digali secara professional oleh seseorang. Dari informasi yang
dikumpulkan tersebut akan menampilkan segala data yang kita miliki seperti utang,
selera, kebiasaan berpergian, kepentingan, dan asosiasi asosiasi kita. Data yang
diperoleh oleh orang tersebut kemudian dijual kepada perusahaan yang
berkepentingan untuk tujuan pemasaran.

Contoh lain adalah ribuan situs web terkenal mengizinkan DoubleClick (aplikasi
google yang berfungsi untuk mengiklankan produk dari berbagai perusahaan) untuk
memantau aktivitas pengunjung, dan sebagai imbalannya menerima penghasilan dari
iklan berdasarkan informasi pengunjung yang diperoleh DoubleClick tersebut.
DoubleClick menggunakan informasi ini untuk membuat profil setiap pengunjung,
dan akan menambah keterangan lebih detail setiap kali pengunjung mengakses situs
web dan terhubung dengan DoubleClick. Sepanjang waktu, DoubleClick dapat
membuat keterangan yang detail terkait seseorang, berapa lama waktu yang
dihabiskan dan kebiasaan seseorang dalam menggunakan komputernya, kemudian
data tersebut dijual ke perusahaan lain sebagai target untuk periklanan atau
pemasaran produk.

Terdapat pula teknologi analisis data baru yang disebut NORA (nonobvious
relationship awareness) yang telah meningkatkan kemampuan lembaga swasta
maupun pemerintah dalam melakukan profiling (membuat profil) tentang seseorang.
NORA dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber yang berbeda, seperti
lamaran pekerjaan, rekaman telepon, daftar pelanggan, serta daftar orang yang dicari,
dan mengorelasikan hubungan-hubungan dalam informasi tersebut. Selanjutnya, dari
berbagai informais tersebut dapat ditemukan hubungan tersembunyi yang dapat
mengidentifikasi kriminal maupun teroris. Teknologi NORA dapat mengekstrak
informasi segera setelah informasi didapatkan, sehingga memungkinkan menemukan
seseorang di depan konter tiket pesawat yang berhubungan dengan teroris, segera
sebelum orang tersebut menaiki pesawat. Teknologi tersebut dianggap perangkat
yang penting bagi keamanan negara, tetapi memiliki implikasi/keterlibatan terhadap
privasi karena menyediakan gambaran terperinci mengenai aktivitas dan hubungan-
hubungan seseorang.
Kemajuan di bidang jaringan, termasuk diantaranya internet, menjanjikan
penurunan biaya perpindahan secara seignifikan dan mengakses data dalam jumlah
besar dan dari jarak yang jauh memungkinkan terjadinya pelanggaran privasi berskala
besar dengan tingkat kecermatan yang tinggi.

4.2 ETIKA DALAM MASYARAKAT INFORMASI

Etika merupakan perhatian bagi manusia yang memiliki pilihan, atau dengan kata lain
etika dapat diartikan sebagai pilihan seseorang.

KONSEP DASAR : RESPONSIBILITAS, AKUNTABILITAS, DAN LIABILITAS

Pilihan etika merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh individu yang bertanggung
jawab terhadap konsekuensi tindakannya.

1. Responsibilitas (pertanggungjawaban) adalah elemen utama dari tindakan etika.


Responsibility dapat diartikan sebagai kita menerima kemungkinan biaya yang akan
timbul, tugas dan kewajiban atas keputusan yang kita buat.
2. Akuntabilitas adalah fitur dari sistem dan institusi sosial, artinya ada mekanisme yang
sesuai untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab mengambil tindakan dan siapa
yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut.
3. Liabilitas merupakan perluasasn konsep dari responsibility yang mengarah lebih lanjut
ke bidang hukum. Liabilitas merupakan fitur dari sistem politik di mana suatu badan
hukum di suatu tempat mengizinkan seseorang untuk menerima perbaikan kerusakan
yang terjadi pada dirinya yang disebabkan oleh orang lain, sistem, maupun organisasi.

Konsep dasar ini membentuk analisis etika yang mendasar dari sistem informasi dan orang-
orang yang mengelolanya.

1. Teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individual. Sistem
informasi tersebut memengaruhi eksistensi produk institusi, organiasi, serta tindakan
serta perilaku individual.
2. Tanggung jawab terhadap konsekuensi dari teknologi tersebut sepenuhnya jatuh pada
institusi, organiasi, dan manajer yang memilih untuk menggunakan teknologi tersebut.
3. Di dalam masyarakat yang memiliki etika dan politik, setiap individu dapat memperoleh
ganti rugi dari kerusakan/kerugian yang dideritanya melalui rangkaian hukum yang
dikarakteristikkan sebagai proses hukum.

ANALISIS ETIKA

1. Identifikasi dan gambarkan fakta secara jelas. Temukan siapa saja yang melakukan
suatu tindakan dan untuk siapa tindakan tersebut dilakukan, di mana, kapan, dan
bagaimana, selain itu dengan melibatkan pihak yang bertentangan dengan dalam dilema
etika untuk menyetujui fakta-fakta juga akan membantu.
2. Definisikan konflik atau dilema dan identifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat. Isu-isi etika, sosial, dan poltis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih tinggi.
Bisanya isu etika melibatkan sebuah dilema: dua program tindakan yang bertentangan,
namun sama-sama mendukung/memiki nilai manfaat.
3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan. Setiap isu etika, sosial, dan politik
selalu memiliki pihak-pihak yang berkepentingan. Solusi dari permasalahan tersebut
adalah dengan menemukan identitas dari kelompok-kelompok yang berkentingan dan apa
yang mereka inginkan.
4. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa diambil. Kita mungkin akan
menemukan tidak adanya pilihan yang dapat memuaskan semua pihak, namun beberapa
pilihan lebih baik ketimbang lainnya. Terkadang solusi yang baik atau etis tidak selalu
memiliki konsekuensi yang seimbang di antara pihak-pihak yang berkepentingan.
5. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
diambil. Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka dari
sudut pandang yang lain. Satu pilihan mungkin berhasil dalam satu kasus, namun belum
tentu berhasil dalam kasus serupa.

PRINSIP-PRINSIP UTAMA ETIKA

1. Perlakukan orang lain seperti yang kamu inginkan orang lain perlakukan kepadamu
(Aturan Emas). Posisikan diri Anda pada posisi orang lain, dan berpikir seolah-olah
Anda adalah objek dari keputusan yang Anda buat dapat membantu Anda dalam
membuat keputusan yang adil.
2. Jika suatu tindakan tidak pantas bagi setiap orang, itu tidak pantas bagi sesorang
(Kategori Imperatif Immanuel Kant). Tanyakan pada diri sendiri ―Jika setiap orang
melakukan ini, dapatkah suatu organisasi atau masyarakt bertahan?‖
3. Jika suatu tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang maka tidak dapat diterapkan
secara menyeluruh (Aturan Perbuatan Descrates). Suatu tindakan mungkin akan
membawa perubahan kecil saat ini dan hal tersebut dapat diterima, namun apabila hal
tersebut dilakukan secara berulang-ulang, hal tersebut akan membawa perubahan yang
tidak dapat diterima dalam jangka panjang.
4. Ambil tindakan yang memberi nilai yang lebih tinggi atau lebih besar (Prinsip
Utilitarian). Aturan ini mengasumsikan Anda dapat memprioritaskan tingkatan nilai dan
memahami konsekuensi dari berbagai macam tindakan.
5. Ambil tindakan yang memberikan kerugian paling sedikit atau biaya paling murah
(Prinsip Menghindari Resiko). Beberapa tindakan memiliki biaya kegagalan yang
sangat mahal dengan kemungkinan yang rendah, atau biaya kegagalan yang sangat mahal
dengan kemungkinan yang cukup besar. Hindari tindakan yang memiliki biaya kegagalan
yang sangat mahal.
6. Asumsikan bahwa seluruh benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud adalah
milik seseorang sampai ada deklarasi spesifik yang menyatakan sebaliknya (“tidak ada
makan siang gratis”). Jika segala sesuatu diciptakan berguna untukmu, maka hal
tersebut memiliki nilai, dan Anda seharusnya berasumsi orang yang menciptakannya
mengharapkan kompensasi atas pekerjaannya.

KODE ETIK PROFESIONAL

Ketika sekelompok orang mengklaim sebagai professional, mereka memikul hak dan
kewajiban yang khusus mereka terhadap pengetahuan, kebijaksaan, dan kehormatan.
Kelompok professional ini bertangggung jawab kepada aturan khusus terkait profesi mereka
masing-masing dengan menentukan tingkat kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
Kode etik adalah janji berdasarkan profesi untuk mengatur kalangan professional dengan
kepentingan umum masyarakat.
BEBERAPA DILEMA ETIKA DALAM DUNIA NYATA

Sistem informasi telah menciptakan dilema etika yang baru, yang salah satunya berupa
rangkaian kepentingan saling berseteru satu sama lain. Contohnya, banyak perusahaan
telepon berskala besar di US menggunakan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah
tenaga kerja mereka. Perangkat lunak pengenal suara mengurangi kebutuhan operator
manusia yang memungkinkan komputer mengenali respons pelanggan lewat serangkaian
pertanyaan terkomputerisasi. Perusahaan merasa berhak untuk menggunakan teknologi
informasi untuk meningkatkan produktivitasnya dan melakukan perampingan tenaga kerja
untuk menekan biaya. Karyawan yang digantikan oleh sistem informasi akan berpendapat
pemilik perusahaan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka. Berdasarkan analisis
yang dekat tentang fakta-fakta yang ada, terkadang menghasilkan solusi yang dapat
dikompromikan yang memberikan masing-masing kelonggaran. Misalnya untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya
sebagai operator karena digantikan oleh teknologi harus diberikan pesanggon oleh
perusahaan.

4.3 Dimensi Moral Sistem Informasi


 Hak Informasi: Privasi dan Kebebasan Di Zaman Internet
Privasi adalah hak individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau
campur tangan dari individu atau organisasi lain, termasuk negara. Hak privasi juga
terlibat di tempat kerja: Jutaan karyawan tunduk pada elektronik dan bentuk pengawasan
teknologi lainnya. Teknologi Sistem dan Informasi mengancam hak individu atas privasi
dengan melakukan invasi privasi murah, menguntungkan, dan efektif.
Teknologi internet telah menghadirkan tantangan baru untuk perlindungan
individu pribadi. Informasi yang dikirim melalui jaringan jaringan yang luas ini dapat
melewati banyak sistem komputer yang berbeda sebelum mencapai tujuan akhirnya.
Setiap sistem ini mampu memantau, menangkap, dan menyimpan komunikasi yang
melewatinya.
Situs web melacak pencarian yang telah dilakukan, situs web dan web halaman
yang telah dikunjungi, konten online yang diakses seseorang, dan item yang orang telah
periksa atau beli melalui Web. Pemantauan dan pelacakan situs Web pengunjung ini
terjadi di latar belakang tanpa sepengetahuan pengunjung. Itu dilakukan tidak hanya oleh
situs Web individu tetapi oleh jaringan periklanan semacam itu seperti Microsoft
Advertising, Yahoo, dan DoubleClick yang mampu melacak perilaku penjelajahan
pribadi di ribuan situs Web.
Cookie adalah file teks kecil yang disimpan di hard drive komputer saat pengguna
mengunjungi situs web. Cookie mengidentifikasi perangkat lunak dan pelacakan browser
Web pengunjung ke situs Web. Saat pengunjung kembali ke situs yang menyimpan
cookie, perangkat lunak situs Web akan mencari komputer pengunjung, menemukan
cookie, dan tahu apa yang telah dilakukan orang itu di masa lalu. Mungkin juga
memperbarui cookie, tergantung aktivitas selama kunjungan. Dengan cara ini, situs dapat
menyesuaikan isinya untuk kepentingan setiap pengunjung. Misalnya, jika Anda membeli
buku di Amazon.com dan kembali lagi nanti dari browser yang sama, situs tersebut akan
menyambut Anda dengan nama dan merekomendasikan buku lain yang menarik
berdasarkan pembelian Anda sebelumnya. DoubleClick, yang dijelaskan sebelumnya
dalam bab ini, menggunakan cookie untuk membuat file-nya dengan rincian pembelian
online dan untuk memeriksa perilaku situs web visi-torso.
Selain undang-undang, ada beberapa teknologi yang dapat melindungi privasi
pengguna selama berinteraksi dengan situs Web. Banyak dari alat ini digunakan untuk
mengenkripsi email, membuat email atau menyusuri aktivitas dengan anonim, untuk
mencegah komputer klien menerima cookie, atau untuk mendeteksi dan menghilangkan
spyware. Sebagian besar, solusi teknis gagal melindungi pengguna agar tidak dilacak saat
mereka berpindah dari satu situs ke situs lainnya. Karena tumbuhnya kritik publik
terhadap pelacakan perilaku dan penargetan iklan, dan kegagalan industri untuk mengatur
diri sendiri, perhatian telah bergeser ke browser. Banyak browser memiliki opsi Jangan
Lacak. Untuk pengguna yang telah memilih opsi Jangan Lacak browser, browser mereka
akan mengirimkan permintaan ke Websitus yang meminta perilaku pengguna tidak
dilacak. Internet Explorer 9 dan browser Mozilla Firefox keduanya menerapkan opsi
penyisihan ini. Namun, browser ini dikirimkan dengan pelacakan diaktifkan sebagai
default. Dan sebagian besar pengguna tidak pernah mengunjungi tab Opsi Privasi di
browser mereka. Iklan online Industri telah sangat menentang rencana Microsoft dan
memperingatkan bahwa situs Web tidak wajib mengikuti permintaan pengguna untuk
Jangan Lacak. Tidak ada iklan online-kesepakatan industri tentang bagaimana
menanggapi permintaan Jangan Lacak, dan saat ini tidak ada undang-undang yang
mewajibkan situs Web untuk menghentikan pelacakan.
 Hak Kekayaan: Kekayaan Intelektual
Sistem informasi kontemporer telah sangat menantang hukum yang ada dan
praktik sosial yang melindungi kekayaan intelektual pribadi. Properti intelektual
dianggap sebagai properti tidak berwujud yang dibuat oleh individu atau korporasi.
Teknologi informasi telah mempersulit perlindungan kekayaan intelektual karena
informasi terkomputerisasi dapat dengan mudah disalin atau didistribusikan di jaringan.
Kekayaan intelektual adalah subjek pada berbagai perlindungan di bawah tiga tradisi
hukum yang berbeda: rahasia dagang, hak cipta,dan hukum paten.
o Rahasia Dagang
Produk kerja intelektual apa pun — formula, perangkat, pola, atau
kompilasi data — digunakan untuk tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai
rahasia dagang, ketersediaan itu tidak didasarkan pada informasi di domain
publik. Perlindungan untuk rahasia dagang berbeda-beda di setiap negara. Secara
umum, undang-undang rahasia dagang memberikan monopoli atas ide-ide di balik
produk kerja, tetapi itu bisa menjadi monopoli yang sangat lemah.
o Hak Cipta
Hak Cipta adalah hibah wajib yang melindungi pencipta kekayaan
intelektual dari disalinnya pekerjaan mereka oleh orang lain untuk tujuan apa pun
selama masa hidup penulis ditambah 70 tahun lagi setelah kematian penulis.
Untuk perusahaan pemilik karya, perlindungan hak cipta berlangsung selama 95
tahun setelah penciptaan awal. Kongres telah memperluas perlindungan hak cipta
untuk buku, majalah, ceramah, drama, komposisi musik, peta, gambar, karya seni
dalam bentuk apa pun, dan film. Maksud dibalik undang-undang hak cipta adalah
untuk mendorong kreativitas dan kepenulisan dengan memastikan bahwa orang-
orang kreatif menerima manfaat sosial dan lainnya dari pekerjaan mereka.
o Paten
Sebuah paten memberikan pemilik sebuah monopoli eksklusif pada ide-
ide dibalik penemuan atau reka ciptanya selama 20 tahun. Maksud kongres
dibalik undang-undang paten adalah untuk memastikan bahwa penemu mesin,
perangkat, atau metode baru menerima keuangan penuh dan imbalan lain atas
kerja keras mereka, namun penemuan ini digunakan secara luas mungkin dengan
menyediakan diagram terperinci bagi mereka yang ingin menggunakan gagasan di
bawah lisensi dari pemilik paten.

Teknologi informasi kontemporer, terutama perangkat lunak, menimbulkan


dampak tantangan yang parah terhadap rezim kekayaan intelektual yang ada dan
menimbulkan masalah etika, sosial, dan politik yang signifikan. Media digital berbeda
dengan buku, terbitan berkala, dan media lainnya dalam hal kemudahan replikasi;
kemudahan transmisi; kemudahan perubahan; kesulitan dalam mengklasifikasikan
pekerjaan perangkat lunak sebagai program, buku, atau bahkan musik; kekompakan —
memudahkan pencurian; dan kesulitan dalam membentuk keunikan.
Perkembangan jaringan elektronik, termasuk Internet, telah menyulitkan dalam
melindungi kekayaan intelektual. Sebelum jaringan digunakan secara luas, salinan
perangkat lunak, buku, artikel majalah, atau film harus disimpan pada media fisik, seperti
kertas, disk komputer, atau kaset video, membuat beberapa rintangan untuk distribusi.
Dengan menggunakan jaringan, informasi dapat direproduksi dan didistribusikan dengan
mudah.
 Akuntabilitas, Liabilitas, dan Pengawasan
Bersama undang-undang kekayaan dan privasi, teknologi informasi baru
membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan praktik sosial untuk menuntut
tanggung jawab perseorangan dan institusional.
 Kualitas Sistem: Kualitas Sistem dan Kesalahan Sistem
Perdebatan tentang pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk konsekuensi
yang tidak disengaja dari penggunaan sistem memunculkan dimensi moral yang terkait
tetapi independen: Apa yang dimaksud dengan tingkat kualitas sistem yang dapat
diterima dan layak secara teknologi? Pada titik manakah manajer sistem harus berkata,
―Hentikan pengujian, kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk
menyempurnakan perangkat lunak ini. Kirimkan!‖ Individu dan organisasi dapat
dianggap bertanggung jawab atas konsekuensi yang dapat dihindari dan dapat
diperkirakan, yang wajib mereka lihat dan perbaiki. Dan area abu-abu adalah bahwa
beberapa kesalahan sistem dapat diperkirakan dan diperbaiki hanya dengan biaya yang
sangat besar, biaya yang sangat besar sehingga mengejar tingkat kesempurnaan ini tidak
dapat dilakukan secara ekonomi — tidak ada yang mampu membeli produk tersebut.
Tiga sumber utama dari kinerja sistem yang buruk adalah (1) bug dan kesalahan
perangkat lunak, (2) kegagalan perangkat keras atau fasilitas yang disebabkan oleh
penyebab alami atau lainnya, dan (3) kualitas data masukan yang buruk.
 Kualitas Hidup: Ekuitas, Akses, dan Batas
Ketakutan awal akan era komputer adalah mainframe komputer terpusat yang
besar dan akan memusatkan kekuasaan di ibukota negara, menghasilkan yang Big
Brother Society, seperti yang dikemukakan dalam novel George Orwell 1984. Pergeseran
menuju komputasi yang sangat terdesentralisasi, ditambah dengan ideologi
pemberdayaan-ribuan pekerja, dan desentralisasi pengambilan keputusan untuk tingkat
organisasi yang lebih rendah, telah mengurangi ketakutan akan sentralisasi kekuasaan
lembaga pemerintah. Padahal banyak pemberdayaan yang dijelaskan secara populer
dalam majalah bisnis itu sepele. Karyawan tingkat rendah mungkin diberdayakan untuk
membuat keputusan kecil, tetapi keputusan kebijakan utama mungkin sama tersentralisasi
seperti dimasa lalu. Pada saat yang sama, perusahaan raksasa Internet seperti Google,
Apple, Yahoo, Amazon, dan Microsoft telah mendominasi koleksi dan analisis informasi
pribadi semua warga negara. Dalam pengertian ini, kekuasaan menjadi lebih terpusat ke
tangan beberapa oligopoli swasta.
Daftar Pustaka

Laudon, Kenneth C., and Jane P. Laudon, (2014), Management Information Systems: Managing
th
The Digital Firm, 13 Ed, Person Education Limited, New York University – United
States of America.

Anda mungkin juga menyukai