Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ari Kurnianto

NIM : 215020300111109

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajamen

Chapter 3 : Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

Sistem informasi dan sistem organisasi pasti akan mempengaruhi satu dengan yang lain.
Sebuah sistem informasi dibentuk oleh para manajer untuk melayani demi kepentingan
perusahaan. Pada saat bersamaan, organisasi pun juga harus sadar dan terbuka dengan pengaruh
dari sistem teknologi informasi yang terbaru. Interaksi antara sistem informasi dengan organisasi
terbilang sangat kompleks dan banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, terutama struktur
organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen.

Organisasi adalah struktur sosial formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan keluaran. Modal dan tenaga kerja adalah
faktor produksi utama yang disediakan oleh lingkungan. Organisasi (perusahaan) mengubah
input ini menjadi produk dan jasa dalam fungsi produksi. Produk dan layanan dikonsumsi oleh
lingkungan sebagai imbalan atas input pasokan.

Dalam pandangan perilaku perusahaan ini, orang-orang yang bekerja dalam organisasi
mengembangkan cara kerja yang biasa; mereka mendapatkan keterikatan pada hubungan yang
ada; dan mereka membuat pengaturan dengan bawahan dan atasan tentang bagaimana pekerjaan
akan dilakukan, jumlah pekerjaan yang akan dilakukan, dan dalam kondisi apa pekerjaan akan
dilakukan.

Setiap organisasi memiliki karakteristik sendiri. Setiap organisasi dengan pembagian kerja
dan spesialisasi yang jelas dimana setiap individu bertanggungjawab kepada atasan mereka.
hiearki ini pun membuat sistem yang tidak memihak dan universal dalam pengambilan
keputusan dan menerapkan prinsip efisiensi, makasimalkan output dengan penggunaan input
yang terbatas. Terdapat fitur dari organisasi:

1. Rutinitas dan proses bisnis


Sebuah organisasi akan semakin efektif seiring berjalannya waktu jika setiap individu dalam
organisasi melakukan rutinitas dalam produksi.

2. Politik organisasi

Didalam organisasi akan bertemu dengan berbagai posisi dengan berbagai spesialisasi,
kekhawatiran, dan persepsi. Yang membuat didalam organisasi terdapat berbagai macam
pandangan bagaimana sumber daya, reward, dan hukuman dapat diimplementasikan.

3. Budaya organisasi

Setiap organisasi memiliki landasan yang tidak dapat dipertanyakan dan disangkal oleh para
anggota dalam menentukan tujuan mereka. budaya merukana hal yang kuat, memikat,
pemersatu, dan menahan konflik politik dan mempromosikan pemahaman umum, persetujuan
pada prosedur, dan praktek umum. Pada waktu bersamaan, budaya menjadi pengekangan yang
kuat terhadap perubahan, terutama perubahan teknologi. Sebagain besar organisasi akan
melakukan segala hal untuk menghambat perubahan yang mengancam budaya. Tapi ada saatnya
teknologi masuk perlahan-lahan, budaya pun perlahan menyesuaikan.

4. Lingkungan organisasi

Lingkungan dan organisasi memiliki hubungan yang timbal balik. Organisasi terbuka dan
bergantung pada lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya. Dengan sistem informasi, itu
menjadi kunci pembantu bagi para manajer mengindetifikasi perubahan yang terjadi secara
eksternal dan perlu organisasi tanggapi. Lingkungan pun pada umumnya berubah lebih cepat
daripada organisasi.

5. Struktur organisasi

Setiap organisasi memiliki struktur dan bentuk. Terkadang kita melihat banyak organisasi
memakai struktur yang sulit berkembang dan terburu-buru untuk tumbuh.
Chapter 4 : Isu Etika dan Sosial di Sistem Informasi

Etika informasi merupakan cabang etika yang terpusat pada hubungan antara penciptaan
(creation), pengorganisasian (organization), pemencaran (dissemination), dan penggunaan
informasi serta standar etis dan kode moral yang mengatur perilaku manusia di masyarakat
(Reitz, 2004:356).

Etika berarti suatu prinsip-prinsip antara benar dan salah sebagai pedoman bagi tiap
individu untuk bertindak. Adanya sistem informasi dan teknologi menjadi suatu hal yang perlu
diperhatikan keberadaannya atas perubahan sosial yang mungkin terjadi berupa ancaman
kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban.

Keberadaan problematika etika jauh lebih dahulu daripada teknologi informasi. Namun
demikian, hadirnya informasi teknologi telah meningkatkan masalah etika, membebani
pengaturan
sosial yang ada, dan membuat beberapa undang-undang menjadi usang atau sangat lumpuh.
Adapun sejumlah komponen teknologi yang bertanggung jawab atas hal tersebut:
- Kekuatan Komputasi Berlipat Ganda Setiap 18 Bulan: Organisasi bergantung pada sistem
komputer untuk operasi kritis dan menjadi lebih rentan terhadap kegagalan sistem.
- Biaya Penyimpanan Data dengan Cepat Menolak: Organisasi dapat dengan mudah
memelihara database rinci pada individu. Tidak ada batasan pada data yang dikumpulkan
tentang Anda.
- Kemajuan Analisis Data: Perusahaan dapat menganalisis sejumlah besar data yang
dikumpulkan pada individu untuk dikembangkan profil rinci dari perilaku individu.
Surveilans populasi skala besar diaktifkan.
- Kemajuan Jaringan: Biaya pemindahan data dan membuat data dapat diakses dari mana
saja secara eksponensial. Akses data menjadi lebih sulit dikendalikan.
- Dampak Pertumbuhan Perangkat Seluler: Ponsel individu dapat dilacak tanpa persetujuan
atau sepengetahuan pengguna.

Non Obvious Relationship Awareness (NORA)


Teknologi NORA dapat mengambil informasi tentang orang-orang dari sumber yang berbeda
dan menemukan hubungan yang tidak jelas. Kemajuan dalam Jaringan, termasuk Internet, dapat
dipastikan untuk mengurangi banyak biaya dalam memindahkan dan mengakses data pada
jumlah besar dan membuka kemungkinan menambang kumpulan besar data dari jarak jauh
dengan menggunakan mesin desktop kecil, perangkat seluler, dan server cloud, yang
memungkinkan pelanggaran privasi di skala dan dengan presisi sampai sekarang tak
terbayangkan.

Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi

a. Tanggung Jawab
Pilihan etika adalah keputusan yang dibuat oleh setiap orang yang akan
bertanggungjawab untuk setiap konsekuensi yang timbul dari tindakannya. Tanggung
jawab (responsibility) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika.
b. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas berarti bahwa ada mekanisme yang menetukan siapa yang
melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab.
c. Liabilitas (liability)
Liabilitas adalah ciri dari sistem politis dimana suatu badan hukum mengambil
peranan yang member izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang
disebabkan oleh pelaku,system atau organisasi lain. (Laudon, 2017: 135)

Identifikasi Masalah Etika pada Bidang Privasi, Akurasi, Property, dan Akses

Masalah etika juga mendapat perhatian dalam pengembangan dan pemakaian sistem
informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang
mencakup privasi, akurasi, property, dan akses.

a. Privasi
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh
isu mengenai privasi sehubungan diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus
seorang manajer pemasaran yang ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya
karena diperkirakan mereka lebih banyak berhubungan dengan email pribadi daripada
email para pelanggan. Sekalipun manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu,
tetapi ia telah melanggar privasi bawahannya.
b. Akurasi
Akurasi terhadap informasi merupakan factor yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem informasi. Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu,
merugikan, dam bahkan membahayakan. Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan
nomor keamanan social dialami oleh Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak
bisa digunakan dan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari
rekening banknya. Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam
pengambilan keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
c. Properti

Perlindungan terhadap hak property yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal
dengan sebutan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur
melalui 4 mekanisme yaitu hak cipta (copyright), paten, merek dagang, dan rahasia
perdagangan (trade secret) :

- Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hokum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin pemegangnya. Hak cipta
biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel, rancangan, ilustrasi, foto,
film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan semi konduktor. Hak
seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama
masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
- Paten merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang
paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada penemuan-
penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan
perlindungan selama 20 tahun.
- Merek dagang adalah merek, simbol, dan gambar yang digunakan untuk
memberi ciri khas yang dapat membedakan produk di pasar. Undang-
undang merek dagang melindungi konsumen dengan memastikan mereka
menerima apa yang mereka bayar. Selain itu, undang-undang ini juga
melindungi investasi yang dilakukan perusahaan untuk membawa produk
ke pasar.
- Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui
lisensi atau kontrak. Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang
menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat
lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.

d. Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan
terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung
pengaksesan untuk semua pihak.

Bentuk Respon Etika Terhadap Permasalahan yang Ada

Sebagai respon terhadap etika yang berlaku dari keserakahan dan kepentingan pribadi, yang
telah gagal untuk memberikan dunia yang kita inginkan, sebuah etika global baru akan
mencakup sejumlah elemen. (Anthony Howard,2010)

1. Sustainable (Keberlanjutan).

"Bisnis adalah masalah pelayanan manusia" kata Merril J. Fernando, pendiri Dilmah Tea.
Diakui pula adanya kedalaman hubungan manusia antara bisnis dan dunia (Fernando, 2009).

Etika keberlanjutan meliputi:

 Keberlanjutan Bakat, bergerak di luar daya tarik, retensi dan


pengembangan bakat untuk menciptakan lingkungan dan praktek-
praktek yang menyegarkan dan meningkatkan orang untuk hidup
panjang dan sehat.
 Keberlanjutan Organisasi, mengakui bahwa korporasi merupakan
bagian dari sistem sosial yang luas, dan bahwa memiliki sebuah
lembaga baik yang sukses dalam jangka panjang tergantung pada
keuangan perusahaan yang memiliki dampak positif pada
masyarakat/sistem yang lebih luas.
 Keberlanjutan Sosial, mengakui bahwa setiap orang adalah bagian
dari jaringan sosial, tidak peduli seberapa berbeda, dan bahwa
lembaga perlu untuk berkontribusi pada pelestarian daripada
pemisahan jaringan ini pada tingkat lokal, nasional dan global.
Kelompok usaha dengan etika global yang baru menilai dampak
keputusan dan tindakan mereka di semua set hubungan manusia,
menjadi sangat hati-hati untuk memastikan apa yang mereka
lakukan memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat
yang lebih besar.
 Keberlanjutan Global, yang mengakui bahwa kita memiliki tapak
yang memanjang di lingkungan, komunitas bangsa-bangsa, dan
mencapai ke bawah berturut-turut melalui generasi.

2. Nilai-nilai Manusia yang tak lekang oleh waktu (Timeless Human Values)

Ada seperangkat nilai-nilai universal diterima sebagai nilai etis yang berkontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat, termasuk keadilan, kejujuran, kepercayaan, menghormati
hak hidup manusia, cinta, kebebasan, toleransi (Kidder, 1995).

Kejahatan dan Penyalahgunaan Komputer

Kejahatan komputer merupakan termasuk tindakan ilegal terhadap system computer atau
bisa disebut juga menggunakan komputer. Mengakses sistem komputer tanpa izin atau dengan
tujuan untuk menyakiti, meskipun dilakukan secara tidak sengaja, juga tergolong kejahatan
federal. Penyalahgunaan komputer merupakan tindakan yang menggunakan computer. Termasuk
tindakan yang mungkin tidak illegal, akan tetapi dianggap tidak etis karena dapat merugikan
pihak tertentu.

Risiko Kesehatan: RSI, CVS, dan Penurunan Kognitif


RSI terjadi ketika sekelompok otot dipaksa untuk melakukan Tindakan secara berulang-
ulang dengan beban beresiko tinggi (seperti tenis) atau puluhan ribu pengulangan di bawah
beban beresiko rendah (seperti bekerja di keyboard komputer). Insiden RSI diperkirakan telah
mempengaruhi sebanyak sepertiga dari angkatan kerja dan menyumbang sepertiga dari semua
kasus kecacatan. Yang menjadi sumber RSI terbesar adalah keyboard komputer. Jenis RSI yang
berkaitan dengan komputer yang paling umum ialah carpal tunnel syndrome (CTS), di mana
tekanan pada saraf median melalui struktur tulang pergelangan tangan, yang disebut terowongan
karpal, menghasilkan rasa sakit. Computer vision syndrome (CVS) mengacu pada setiap kondisi
kelelahan mata yang terkait dengan penggunaan layar tampilan di komputer desktop, laptop, e-
reader, smartphone, dan video game genggam.

Anda mungkin juga menyukai