Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ISU SOSIAL DAN ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen Pembimbing:

XXX

KELOMPOK 3:

1. Dera Fatmawati
2. Erna Oktaviana
3. Fadila Cindy Salvyra
4. Fitriyani
5. Nila Puspita Devi
6. Putri Widya Suci
7. Setiawati
8. Yulistianingsih

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuandari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupunpikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagipara pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyakkekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yangmembangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, Juni 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat dewasa ini sehingga
menawarkan kemudahan dalam berbagai kemudahan, mulai dari skala individu hingga
industri. Kemajuan teknologi ini dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang
sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien.Saat
ini teknologi informasi tidak hanya menghubungkan dunia tetapi juga membantu
dalam integrasi berbagai masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Banyak
kegiatan masyarakat yang sangat bergantung pada suatu sistem informasi yang kini
banyak diterapkan di berbagai sektor. Sebagai contoh, teknologi jaringan telah mampu
merubah paradigma lingkungan bisnis dari fisik menjadi electronic business.
Melalui e-commerce dengan dengan memanfaatkan jaringan internet diharapkan
mampu menekan biaya transaksi secara signifikan.
Namun perkembangan sistem informasi yang berhubungan dengan perubahan
teknologi informasi yang baru saat ini sering juga terkait dengan kondisi keamanan
dan permasalahan etika. Seperti misalnya banyaknya orang yang mengakses data
dan informasi secara tidak sah dengan memanfaatkan komputer serta menggunakan
media sosial untuk menyebar ujaran kebencian. Pada perkembanganya beberapa faktor
negatif terjadi berkaitan dengan pengguna sistem informasi oleh manusia, mengingat
dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak
tampak. Oleh karena itu keamanan sistem informasi serta adanya etika dalam sistem
informasi sangat diperlukan. Berdasarkan uraian diatas pada makalah ini akan dibahas
mengenaiisu etika dan sosial dalam sistem informasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan isu sosial dan etika dalam sistem Informasi
Manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan keamanan sistem informasi ?
3. Bagaimana cara pengendalian pada sistem informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui isu sosial dan etika dalam sistem Informasi Manajemen
2. Untuk mengetahui keamanan dalam sistem informasi Manajemen
3. Untuk mengetahui cara pengendalian pada sistem informasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isu Etika dan Sosial yang Terkait dengan Sistem Informasi

Etika mengacu pada sebuah prinsip benar dan salah yang digunakan seseorang,
yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk mengarahkan perilakunya.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan desakan baru dengan
semakin maraknya penggunaan internet dan perdagangan elektronik. Sistem Informasi
menimbulkan pertanyaan etika baru baik untuk individu dan masyarakat karena
mereka menciptakan peluang bagi perubahan sosial yang intens, dan dengan demikian
mengancam eksistensi distribusi kekuasaan, uang, hak, dan kewajiban yang
ada.Seperti layaknya teknologi yang lain, seperti mesin uap, listrik, telepon, dan radio,
teknolgi informasi bisa digunakan juga untuk mencapai perkembangan social, namun
bisa juga digunakan untuk melakukan tindakan kejahatan dan mengancam nilai-nilai
sosial. Perkembangan teknologi informasi akan menghasilkan banyka keungtungan
dan kerugian.

Isu etika menjadi begitu penting semenjak kemunculan internet dan


perdagangan elektronik (e-commerce). Internet dan teknologi perusahaan digital
semakin mempermudah dalam mengumpulkan, memadukan, dan mendistribusikan
informasi ketimbang sebelumnya, memperlancar urusan mengenai penggunaan
informasi konsumen secara tepat, perlindungan privasi pribadi, dan perlindungan
kekayaan intelektual.

1. Model Pemikiran Tentang Isu Etika, Sosial, dan Politis


Isu etika, sosial, dan politik sangat terkait satu dengan yang lainnya. Isu etika
mempengaruhi individu untuk memilih tindakan atau memilih diantara dua prinsip
etika yang kadang menimbulkan konflik. Isu sosial berasal dari isu etika sejalan
dengan masyarakat beharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tidakan
yang benar, sedangkan isu politik berasal dari konflik sosial yang pada umumnya
berkaitan dengan penggunaan undang-undang yang memberikan arahan dan
panduan bagi individu atau organisasi dalam berperilaku agar sesuai dengan
tindakan yang benar. Keterkaitan antara isu etika, sosial dan politik ditunjukan
pada gambar dibawah ini:
2. Dimensi Moral di Era Informasi

Pengenalan teknologi informasi yang baru memiliki dampak yang seperti


gelombang, menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus ditangani
ditingkat individu, sosial, dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral yaitu:

a. Hak dan kewajiban Informasi


Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak
mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut, dengan mencari
informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan
individu yan bersangkutan.
b. Hak dan Kewajiban Kepemilikan
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan
interlektual sebagai kekayaan yang tidak berwujud yang diciptakan oleh
seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi informasi
membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan,
karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan
atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. Kekayaan
interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
c. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk
menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data
dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian
dalam bisnis.
d. Kualitas Hidup
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang
berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain
juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang
bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet
menawarkan begitu banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan
internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail untuk temannya yang jauh.
e. Akuntabilitas dan Pengendalian.
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan
dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan dan
organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-
hak pribadi.

3. Tren-tren Teknologi yang Mengangkat Isu-isu Etika


Ada empat tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan
etika ini, yaitu:
1.      Kecepatan komputasi belipat dua kali setiap 18 bulan, Pengaruh → Banyak
organisasi bergantung pada sistem komputer untuk operasi yang penting.
2.      Biaya penyimpanan data menurun dengan cepat, Pengaruh → perusahaan
dapat dengan mudah memelihara secara terperinci masing-masing basis
datanya.
3.      Kemajuan analisis data, Pengaruh → perusahaan dapat menganalisis data
berukuran besar yang diperoleh secara terpisah untuk mengembangkan profil
yang terperinci aas perikau individu.
4.      Kemajuan jaringan dan internet, Pengaruh → menyalin data dari lokasi ke
lokasi yang lain dan mendapatkan data pribadi dari lokasi yang jauh menjadi
sangat mudah.
Berlipat gandanya kekuatan komputasi tiap 18 bulan semakin
memungkinkan bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan system
informasi dalam proses produksinya. Dimana hasilnya adalah ketergantungan kita
kepada sistem dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem serta kualitas data
yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan sosial dan hukum belum
mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk menyakinkan akurasi dan
kemantapan sistem informasi belum secara universal diterima atau diupayakan.

Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan


penurunan drastis biaya penyimpanan data memungkinkan pembuatan beragam
data base mengenai individu-karyawan, pelanggan, konsumen dan
pemeliharaannya oleh organisasi pulik dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam
bidang penyimpanan data ini juga memungkinkan semakin mudahnya
penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. Sistem penyimpanan data
yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan
retail lokal untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.
Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar
merupakan tren teknologi ketiga yang menggaris bawahi perhatian terhadap
bidang etika, karena memungkinkan perusahaan untuk menemukan informasi lebih
rinci mengenai individu. Dengan teknologi sistem informasi kontemporer,
perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bernmacam ragam
informasi yang tersimpan pada komputer secara lebih mudah daripada pada masa
lalu.
Kemajuan dalam penyimpanan data telah menyebabkan kejahatan rutin atas
privasi individu menjadi murah dan efektif. Sistem penyimpanan data yang besar
telah cukup murah untuk suatu daerah dan bahkan perusahaan eceran lokal
menggunakannya dalam mengidentifikasi pelanggannya. Penggunaan komputer
untuk menggabungkan data dari sumber yang banyak ini dan menghasilkan
dokumen elektronik berisi informasi perorangan yang terperinci disebut profiling.
Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship
awareness (NORA) memungkinkan bagi sektor pemerintahan maupun pribadi
untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil
informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber terpisah. Teknologi NORA
ini bisa memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat
sehingga teknologi ini bermanfaat sebagai alat bantu canggih untuk keamanan
wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi. Teknologi NORA
telah memberikan lebih banyak kapasitas profiling bagi sektor swasta dan
pemerintah. NORA dapat mengambil informasi tentang seseorang dari berbagai
sumber yang terpisah, seperti aplikasi karyawan, catatan telepon, daftar pelanggan,
dan daftar orang-orang yang dicari. Dan mengaitkan hubungan untuk memperoleh
koneksi tersembunyi yang tidak jelas yang mungkin dapat membantu
mengedintifikasi pelaku kejahatan atau teroris.

Mengidentifikasi kriminal maupun teroris lihat gambar dibawah :

B. Etika Dalam Masyarakat Informasi


Etika berkaitan dengan manusia yang memiliki kebebasan memilih. Etika
berkaitan dengan pilihan individu ketika berhadapan dengan beragam alternatif
tindakan. Etika adalah tentang pilihan masing-masing individu. Berikut merupakan
ciri-ciri dari etika dalam sistem informasi manajemen, antara lain:
1. Konsep Dasar: Reponsibilitas, Akuntabilitas, dan Liabilitas
Pilihan etika adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung
jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab
(responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab
berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan
muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat. Akuntabilitas
(accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Hal ini berarti
bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang bertanggungjawab melakukan
tindakan dan siapa yang bertanggung jawab terhadap keputusan tersebut. Liabilitas
(liability) atau pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur sistem politik
dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan individu untuk
dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, sistem, atau
organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum
dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada
kesanggupan mengarah kepada otoritas yang lebih tinggi untuk memastikan bahwa
hukum tersebut diterapkan secara benar.
2. Analisis Etika
Ketika dihadapkan pada situasi yang tampaknya memunculkan isu etika dalam
menganalisis masalah, terdapat lima langkah berikut untuk mengatasinya, antara
lain:
a. Identifikasi dan gambarkan fakta sevara jelas.
Temukan siapa yang melakukan suatutindakan dan untuk siapa tindakan
tersebut dilakukan, di mana, kapan, dan bagaimana.
b. Definiskan konflik atau dilema dan identifikasikan nilai-nilai yang lebih tinggi
yang terlibat.
Isu-isu etika, sosial, dan politis selalu mewakili nilai-nilai yang lebih
tinggi.Kelompok-kelompok yang berselisih semuanya mengklaimmenudung
nilai-nilai yanglebih tinggi seperti, kebebasan, privasi, perlindungan hak, serta
sistem perdagangan bebas. Biasanya isu etika melibatkan sebuah dilema yaitu
dua program tindakan yangbertentangan, namun sama-sama mendukung atau
memiliki nilai manfaat.
c. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingan.
Setiap isu etika, sosial, dan politis selalumemiliki pihak-pihak yang
berkepentingan: Para pemain yang memiliki kepentinganterhadap hasil, pihak-
pihak yang telah berupaya dalam situasi tersebut, dan biasanyapihak yang
memiliki pendapat yang vokal.
d. Identifikasi pilihan-pilihan beralasan kuat yang bisa anda ambil.
Ketika dihadapkan pada situasi dimana tidak adanya pilihan yang dapat
memuaskan semua pihak, maka pilihlah beberapapilihan yang lebih baik
daripilihan yang lain.
e. Identifikasi konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang
diambil.
Beberapa pilihan mungkin benar secara etika, namun membawa malapetaka
dari sudutpandang yang lain. Suatu pilihan mungkin berhasil dalam suatu
kasus, namun belumtentu berhasil dalam kasus serupa.
3. Prinsip-prinsip Etika
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat
keputusan adalah :
a. Aturan Emas (Golden Rule)
Perlakuan orang lain seperti apa yang di harapkan orang lain memperlakukan
anda.
b. Imperatif Kategoris Immanuel Kant (Immanuel Kant’s Categorical imperative)
Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, tidakan itu
tidak bai untuk dilakukan.
c. Aturan Perubahan Descartes (Descartes’ rule of change
Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak
tepat untuk diambil.
d. Prinsip utilitarian (Utilitarian Principle)
Ambil sebuah tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang besar atau
luhur.
e. Prinsip menghindari resiko (Risk Aversion Principle)
Ambil sebuah tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang
paling sedikit.
f. Atuan etika “tidak ada makan siang gratis” (ethical “no free lunch” rule)
Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh
seseorang kecuali jika ada pertanyaan khusus.
Meskipun aturan-aturan etika ini tidak bisa memberi tuntunan praktis, namun
tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu
mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-
etis yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis
yang nyata bagi masing-masing individumaupun perusahaan.

4. Kode Etik Profesional


Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka
profesional, maka mereka memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus
karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat.
Aturan-aturan profesional diresmikan oleh asosiasi professional seperti American
Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of
Information Technology Proffesionals (AITP), dan Association of Computing
Machinery (ACM). Kelompok profesional ini bertanggung jawab atas peraturan
parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan
kompetensi.

5. Dilema Etika Dalam Dunia Nyata


Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimasa sekumpulan
minat saling berbenturan satu sama lain. Sebagai contoh sejak dikeluarkannya
himbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah karena
pandemi coronavirus disease 2019 (COVID19), krisis yang bermula dari dimensi
kesehatan ini akan merambat ke dimensi ekonomi. Aktivitas perdagangan,
perbankan, dan kegiatan ekonomi lainnya telah berkurang banyak intensitasnya.
Hal ini sangat berdampak pada banyak pihak, dan menimbulkan dilema etika bagi
para pengusaha. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi di Indonesia. PHK
merupakan sebuah keputusan yang tak hanya merugikan untuk kelompok pekerja,
melainkan juga untuk para pengusaha. Karyawan-karyawan yang mengalami PHK
mungkin beralasan bahwa pemilik perusahaan memiliki semacam kewajiban bagi
kesejahteraannya. Akan tetapi, pengusaha juga dinilai perlu menjaga agar
usahanya tetap hidup di tengah pandemi.

C. Dimensi Moral dalam Sistem Informasi


Isu etika, sosial dan politis yang diangkat oleh sistem informasi, tercakup dalam lima
dimensi moral. Dalam setiap dimensi akan diidentifikasi level analisis etika, social,
dan politik dan menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai
terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), dan pilihan-pilihan yang
diambil. Dimensi moral dalam sistem informasi antara lain:
1. Hak Informasi : Privasi dan Kebebasan di Era Internet
Privasi (privacy) adalahklaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari
pengawasan maupun campur tangan pihak lain ataupun organisasi, termasuk
negara.Perkembangan Internet sebagai media informasi yang tanpa batas
telah menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.Kondisi yang mana
membuat kita melupakan dua masalah pokok yang berhubungan erat dan
membutuhkan solusi dengan segera perlindungan privasi dan kebebasan informasi.
Banyak permasalahan mengenai Kebebasan Informasi dan Privasi ini, dampak
yang ditimbulkan dari hilangnya privasi suatu individu di zaman digital seperti
sekarang ini adalah hilangnya Kebebasan Individu, manusia tidak dapatbersikap
alamiah, dan menjadi objek informasi. Sebagai contoh, Google telah didenda 22.5
juta dolar Amerika karena melanggar privasi jutaan orang yang menggunakan web
browser milik Apple, Safari.Google menggunakan cookies untuk secara rahasia
melacak kebiasaan dari jutaan orang yang menggunakan Safari internet browser
milik Apple di iPhone dan iPads.
 Tantangan Internet Terhadap Privasi
Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi
pribadi. Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas
mungkin saja melewati banyak sisten komputer yang Berbeda sebelum
informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan
untuk melakukan pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi
yang melewati sistem tersebut. Sangat memungkinkan untuk merekam semua
aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok berita (news
group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web
mana yang telah dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihata oleh
orang-orang.
 Solusi Teknis
Selain perundang-undangan, teknologi baru telah bermunculan untuk
melindungi privasi pengguna selama berinteraksi di Web. Saat ini juga ada
perangkat yang membantu pengguna menentukan jenis data pribadi yang dapat
diambil oleh situs-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang disebut dengan
P3P, menentukan komunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah situs
perdagangan dan pengunjungnya.
2. Hak Kekayaan : Kekayaan Intelektual
Kekayaan intelektual (intelectual property) dianggap sebagai harta tak berwujud
yang diciptakan oleh seseorang ataupun organisasi. Teknologi informasi telah
mempersulit perlindungan terhadap kekayaan intelektual dikarenakan informasi
yang terkomputerisasi dapat dengan mudah disaring atau disebarluaskan lewat
jaringan. Hak Kekayaan intelektual terbagi atas:
a. Hak cipta (copyright)adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara
otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan
dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Contoh hak cipta yang sering kita jumpai
adalah ciptaan yang melekat pada sebuah lagu. Jika waktu perlindungan hak
cipta sudah berakhir maka lagu yang diciptakan tersebut akan menjadi public
domainataumenjadi milik umum. Contoh lagu yang sudah jadi public domain
adalah lagu Happy Birthdayatau lagu selamat ulang tahun.
b. Hak Paten (patent) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atau penemu atas hasil invensinya (penemuan) dibidang teknologi.
Contoh paten misalnya perlindungan untuk penemuan obat-obatan medis. Jika
masa perlindugan patennya sudah habis, maka obat tersebut akan menjadi obat
generik.
c. Rahasia Dagangadalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang, yang
meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau
informasi lain dibidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi
dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Contoh rahasia dagang adalah
produk KFC dengan 11 bumbu rahasianya.
3. Kualitas Sistem : Kualitas Data dan Kesalahan Sistem
Kalangan masyarakat dan perusahaan mungkin akan menuntut
pertanggungjawaban atas konsekuensi yang sebetulnya bisa diduga dan dihindari.
Dua wilayah abu-abu tersebut adalah sebuah kegagalan sistem yang terjadi, hanya
dapat diperbaiki dengan biaya yang sangat mahal, dan biaya yang sangat besar
guna menyempurnakan sistem ini tidaklah sepadan secara ekonomis-tidak ada
seorang pun yang membeli produk ini. Tiga sumber pokok dari kinerja yang
bobrok adalah : (1) celah/kelemahan dan kesalahan pada sistem, (2) kegagalan
perangkat keras ataupun sistem lainnya yang disebabkan oleh alam maupun
penyebab lainnya, dan (3) kualitas input data yang buruk.
4. Kualitas Hidup : Keadilan, Akses, dan Batasan
Beban sosial negatif dalam memperkenalkan teknologi dan sistem informasi terus
menigkat sering pertumbuhan kekuatan teknologi. Banyak dari konsekuensi
negatif di bidang sosial inidatang bukan dari pelanggaran terhadap hak individu
ataupun pelanggaran kekayaan saja. Namun, konsekuensi negatif ini dapat sangat
merugikan individu, masyarakat, dan institusi politik sekaligus. Komputer dab
teknologi informasi berpotensi elemen-elemen berharga dalam budaya dan
kemasyarakatan kita di samping membawa manfaat.

Anda mungkin juga menyukai