Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM INFORMASI

Operational level, Knowledge Work System,Management Information


System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic Level
Dosen Pengampu:
Fachruddin, S.Pt, M. S. I

Disusun oleh :

Nugroho Imam Syahrullah (8030170015)

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER


STIKOM DINAMIKA BANGSA
JAMBI

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita
semua buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang besar,
sehingga kita sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang
paling mulia derajatnya dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang
diciptakan Allah.

Shalawat dan salam senantiasa terpanjatkan kepada Nabi kita Muhammad


SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju dunia yang
terang benderang, sampai dengan saat ini. Alhamdulillahirobbil alamin, dalam
kesempatan kali ini penulis telah berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Operational level, Knowledge Work System,Management
Information System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic
Level ” makalah ini dibuat sebagai tugas Individu mata kuliah Sistem
Informasi, yang dalam hal ini sekaligus bertujuan untuk memperluas
pengetahuan dan wawasan kepada pembaca maupun penulis mengenai
Operational level, Knowledge Work System,Management Information
System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic Level, dan
semoga dapat bermanfaat.

Tidak banyak kata yang dapat diutarakan penulis, mengingat manusia


adalah tempatnya salah, oleh sebab itu kami sadar bahwa makalah ini
memiliki kekurangan dan kelebihan. Sehingga kritik dan saran dari pembaca
sangat di harapkan.

Jambi, 16 Desember
2018

Penyusun
Daftar Isi

BAB I ................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.4 Tujuan................................................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
2.1 Operational Level ............................................................................................................... 2
2.1.1 Contoh Pengunaan Sistem Informasi pada Level Operasional, Manajemen, dan
Strategis ...................................................................................................................................2
2.2 Knowledge Work System (KWS)......................................................................................... 2
2.2.1 PERAN KNOWLEDGE WORKER ................................................................................... 3
2.2.2 Sistem Kerja Knowledge Work System ...................................................................... 3
2.2.3 Penerapan Knowledge Work System ......................................................................... 3
2.3 MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ( MIS )................................................................. 4
2.3.1 Karakteristik Management Information System ........................................................ 4
2.3.2 Cara Kerja Management Information System............................................................ 4
2.3.3 Studi Kasus ................................................................................................................. 5
2.4 DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS) ................................................................................... 5
2.2.1 Karakteristik Decission Support System ..................................................................... 6
2.2.2 Cara Kerja Decission Support System......................................................................... 6
2.2.3 Komponen Yang Ada Pada Decission Support System, Yaitu : .................................. 6
2.2.4 Studi Kasus ................................................................................................................. 7
2.5 Strategic Level .................................................................................................................... 8
2.5.1 Contoh penerapan dalam Business Level Strategic ............................................. 8
2.5.2 Beberapa Strategic dalam Business Level Strategic ............................................ 8
2.5.3 Strategi Investasi pada Business Level ................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................. 9
PENUTUP ............................................................................................................................................ 9
2.6 Kesimpulan ......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini dunia industri dan bisnis memerlukan informasi yang tepat, cepat dan
relevan. Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan
sistem informasi.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau
peralatan sistem lainnya.

1.2 Batasan Masalah


Pada penyusunan makalah ini penulis membatasi masalah materi mengenai
penjelasan, penerapan, dan contoh dari Operational level, Knowledge Work System,
Management Information System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic
Level.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Operational level, Knowledge Work System,
Management Information System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic
Level?
2. Apa contoh dari Operational level, Knowledge Work System, Management Information
System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic Level ?
3. Bagaimana Cara Menerapkan Operational level, Knowledge Work System,
Management Information System/ MIS, Decission Support System/DSS, dan Strategic
Level ?

1.4 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pengertian atau penjelasan dari Operational level, Knowledge
Work System, Management Information System/ MIS, Decission Support System/DSS,
dan Strategic Level.
2. Agar dapat mengetahui serta memahami cara penerapan Operational level, Knowledge
Work System, Management Information System/ MIS, Decission Support System/DSS,
dan Strategic Level .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Operational Level


Operational Level atau Operational Level System yaitu sistem pada level operasional
yang me manajer operasional dengan menyimpan berbagai aktivitas dasar dan transaksi
dari organisasi. Misalnya: penjualan, aliran material dalam perusahaan, penggajian dll.
Kegunaan utama dari sistem di level ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
rutin dan melacak aliran transaksi dalam organisasi. Misalnya ; Berapa dana yang
dikeluarkan untuk gaji bulan ini...? Untuk menjawab pertanyaan ini informasi secara
umum harus tersedia yang terbaru dan akurat.

2.1.1 Contoh Pengunaan Sistem Informasi pada Level Operasional,


Manajemen, dan Strategis
Manajemen tingkat bawah, Sistem Informasi Manajemen dipergunakan untuk
keperluan pengendalian operasional (“operational control”). Pada tingkatan ini SIM
(Sistem Informasi Manajemen) dipergunakan dengan tujuan untuk penghematan
disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan. Misalnya pencetakan rekening listrik
oleh PLN. Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan penghematan baik waktu
maupun tenaga kerja.
Tingkatan manajemen menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk
keperluan pengendalian manajemen (“management control”). Tugas seorang manajer
menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik organisasi agar benar-benar
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen puncak
oleh semua personilnya secara efektif dan efisien. Untuk dapat melaksanakan tugas
seperti ini manajer harus mempunyai segala macam informasi tentang segala kegiatan
organis-asi dalam operasinya sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan
secara nyata untuk membantu manajer. Hal ini disebabkan karena komputer
mempunyai kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar data dengan mudah, dan
menggali informasi yang terkandung didalamnya secara cepat.

2.2 Knowledge Work System (KWS)


Knowledge Work Sistem adalah system level pengetahuan yang membantu pekerja
berpengetahuan (knowledge workers) dalam menciptakan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru dan informasi dalam organisasi.
Knowledge Work Sistem mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan,
insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan
mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
Knowledge Work Sistem mengintegrasikan metode dan teknologi dari disiplin
ilmu manajemen informasi, alur kerja, penjadwalan kerja, agen perangkat lunak, dan
pengukuran kerja menjadi "Dukungan Kinerja Lingkungan".

- INPUT : Spesifikasi rancangan

- PROSES : Pemodelan

- OUTPUT : Rancangan, grafik

- USER : Technical staff, professional

- PENGAMBILAN : Terstruktur
KEPUTUSAN

- CONTOH : Engineering workstation (CAD, CAM)

2.4.1 PERAN KNOWLEDGE WORKER


 Menjaga organisasi tetap uptodate dalam pengetahuan sesuai dengan
perkembangan dunia luar baik dalam teknologi, ilmu pengetahuan, konsep
social dan seni budaya.
 Bertindak sebagai konsultan internal dalam areanya baik untuk perubahan
maupun peluang.
 Bertindak sebagai change agent seperti melakukan evaluasi, inisialisasi,
mengusulkan proyek perubahan.

2.4.2 Sistem Kerja Knowledge Work System


 Menjaga aliran Pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan
perusahaan dalam teknologi, sains, pemikiran social dan seni.
 Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan khusus
mereka dari berbagai perubahan yang terjadi dan kesempatan yang muncul.
 Bertindak sebagai agen perubahan, mengevaluasi, merintis dan mendukung
proyek-proyek perubahan.

2.4.3 Penerapan Knowledge Work System


Contoh Knowledge Work System
a. Computer Aided Design (CAD) / Computer Aided Manufacturing (CAM),
system informasi yang mengotomatisasi pembuatan atau revisi dari
perancangan dengan menggunakan software grafis yang canggih. Software
menyajikan control yang tepat dikhususkan untuk perancangan industry dan
pabrikasi. Software yang membantu insiyur membuat modelling 3D.
b. Virtual reality Modelling Language (VRML), software yang membantu web
desainer membuat design 3D berbasis web.
c. Sistem yang memprediksi kecenderungan saham perusahaan digunakan di
BEJ/BES/pialang saham.
d. Artificial Intelegence, usaha untuk membangun system berbasis computer
yang dapat berperilaku seperti manusia.

2.3 MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ( MIS )


Management Information System ( MIS ) adalah sebuah sistem informasi pada level
manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan dengan menyediakan laporan secara periodic. Ada banyak teknologi yang
mendukung MIS baik secara online atau offline. Tapi dasar dari aplikasi yang digunakan
pada Sistem Informasi Manajemen adalah aplikasi database . MIS dihasilkan dari beberapa
database yang menyimpan data dari banyak sumber, termasuk didalamnya Transaction
Processing System. Sistem ini membagi informasi yang diproduksinya menjadi beberapa
tingkatan, sehingga setiap tingkatan hanya mendapatkan informasi yang mereka butuhkan,
menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih.

2.3.1 Karakteristik Management Information System


 Keputusan-Keputusan Terstruktur & Semi-Terstruktur Decisions
 Report Control Oriented
 Past & Present Data
 Internal Orientation
 Lengthy Design Process

2.3.2 Cara Kerja Management Information System


Management Information System merupakan Sistem Informasi yang
menkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk
mengelola sistem dan memantau kinerjanya. MIS tidak menggantikan TPS , tetapi
mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk
analisis keputusan dan pembuat keputusan. MIS menghasilkan informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa
fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (data base).
Contoh Management Information System adalah:
a. Budget forecasting and analysist
b. Financial reporting
c. Inventory reporting
d. Material requirement planning
e. Salary analysist

2.3.3 Studi Kasus


A. Western Chemical Corporation
Western Chemical Corporation didirikan tahun 1968 di Vadodara, India.
Perusahaan ini merupakan produsen karbon aktif terdepan di dunia. WCC telah
memiliki sertifikat ISO, dan merupakan inovator dan supplier karbon aktif
internasional dengan kualitas ekspor. WCC memiliki pelanggan yang beragam,
mulai dari industri kimia dan obat-obatan, industri baja, industri pemurnian air,
udara, dan gas, dyes intermediates, pharma industries, dan effluent treatment
plants. WCC merupakan perusahaan yang berpengalaman dalam membuat produk
dan industri yang kuat, yang menunjukkan kinerja yang konsisten, kualitas
efisien, dan biaya yang efektif dalam memproduksi aktif karbon.
Dalam Western Chemical Corporation, sistem MIS ini digunakan untuk
menyajikan data penjualan dan pembelian konsumen serta suppliers. Selain itu,
sistem ini digunakan untuk menyajikan ringkasan dan grafik tertulis mengenai
kinerja perusahaan serta laporan periodik mengenai kondisi perusahaan maupun
masalah pada kilang minyak.

B. Pizza hut
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah Pizza Hut’s Field Management
System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu store manager dalam
business forecasting, inventory management dan human resources management .
Aplikasi iniakan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh
perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang
keputusan.

2.4 DECISSION SUPPORT SYSTEM (DSS)


DSS (Decission Support System) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing komputer. Untuk
pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony
Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya
suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan
keputusan manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Garry & Scott
Morton Grid. Matrik (Grid) ini didasarkan pada konsep Simon mengenai keputusan
terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat manajemen Robert N. Anthony.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah
bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.

2.4.1 Karakteristik Decission Support System


 Flexible, Adaptable, Quick
 User Controls Inputs/Outputs
 No Professional Programming
 Supports Decision Process
 Sophisticated Modeling Tools

2.4.2 Cara Kerja Decission Support System


Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
 Sederhana
 Mudah untuk dikontrol
 Mudah beradaptasi
 Lengkap pada hal-hal penting
 Mudah digunakan

Dalam pengambilan keputusan terdapat beberapa langkah – langkah yang harus


dilewati sebelum mengambil suatu keputusan.
a. Intelligence = kegiatan untuk mengenali masalah, kebutuhan atau kesempatan.
b. Design = cara-cara untuk memecahkan masalah / memenuhi kebutuhan.
c. Choice = memilih alternatif keputusan yang terbaik.
d. Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang diperlukan.

2.4.3 Komponen Yang Ada Pada Decission Support System, Yaitu :


a. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan
untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database
Management Systems (DBMS).
b. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management
science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan
ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
c. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan
memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan
antarmuka.
d. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem
lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
2.4.4 Studi Kasus
A. DSS Berbasis Spreadsheet untuk Menganalisis Biaya
Penyelenggaraan Pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan memerlukan alat bantu dalam perencanaan
anggaran yang dapat mensimulasikan pengaruh kebijakan manajemen terhadap
anggaran operasional, dan menghasilkan informasi keuangan untuk digunakan
dalam menetapkan alternatif pemodelan anggaran yang akan diterapkan. Sistem
Pendukung Keputusan yang digunakan adalah DSS berbasis spreadsheet yang
menggunakan kebijakan manajemen sebagai acuan untuk menentukan besaran
komposisi anggaran operasional pendidikan dari tahun ke tahun dalam bentuk
program Analisis Anggaran. Manajemen dapat melakukan perubahan atas
variabel-variabel kebijakan berupa jumlah mahasiswa, jumlah dosen,
pertumbuhan kelas, pertumbuhan biaya yang mempengaruhi anggaran penerimaan
dan pengeluaran pada menu proyeksi sehingga didapatkan anggaran proyeksi dari
tahun ke tahun. Setiap efek perubahan atas variabel kebijakan akan
divisualisasikan dalam bentuk grafik.

B. Penanganan Jalan Lintas Timur Sumatera


Contoh dari DSS adalah untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera;
Jaringan jalan utama di Pulau Lintas Timur Sumatera dibentuk oleh tiga jalan
utama yaitu Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat. Pada Jalan Lintas
Timur Sumatera, banyak terdapat ruas jalan dalam kondisi rusak ringan dan rusak
berat yang sewaktu-waktu berpotensi terputus.
Kerusakan jalan yang progresif terjadi karena terlambatnya penanganan
perbaikan dan terbatasnya dana. Selama ini penanganan Jalan Lintas Timur
dilakukan secara manual sehingga diperlukan sistem informasi yang membantu
penanganan dalam membuat sebuah keputusan.
Akhirnya karena berkembangnya teknologi terciptalah aplikasi LTDSS (Lintas
Timur Decision Support System) merupakan aplikasi Decision Support System
(DSS) untuk penanganan jalan Lintas Timur Sumatera. Aplikasi ini dibuat dengan
menggunakan Visual Basic 6.0, Ms. Access 2000 dan Crystal Reports 8.5.
Aplikasi LTDSS membutuhkan input berupa data ruas, data seksi, data kondisi,
data lalu lintas, data perencanaan serta data biaya. Proses yang dilakukan
mengacu pada MAK (Metode Analisis Komponen). Output yang dihasilkan
berupa alokasi dana tiap propinsi dan jenis penanganan jalan untuk tiap ruas serta
dapat diketahui umur layan dari jalan yang ditinjau. Aplikasi ini lebih mirip
seperti GPS, namun lebih terspesifikasi untuk daerah Sumatra.
2.5 Strategic Level
Strategic Level yaitu system yang membantu perencanaan jangka panjang oleh para
manajer senior. Perhatian utamanya terletak pada mengantisipasi perubahan pada
lingkungan luar ke dalam organisasi.

2.5.1 Contoh penerapan dalam Business Level Strategic


Business Level Strategic adalah langkah yang ditempuh oleh para manager
dalam memanfaatkan sumberdaya dan kompetensi perusahaan untuk menciptakan
keunggulan kompetitif terhadap pesaing di dalam suatu industri. Dasar perumusan
BLS ialah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan), kelompok pelanggan (siapa
yang membutuhkan), dan distinctive competencies (kompetensi yang menonjol) untuk
merespons kebutuhan pelanggan.

2.5.2 Beberapa Strategic dalam Business Level Strategic


 Memilih Business Level Strategic Generik
a. Strategi keunggulan biaya (cost leadership)
b. Strategi Diferensiasi
c. Strategi Cost-Leadership dan Diferensiasi
d. Strategi Fokus
2.5.3 Strategi Investasi pada Business Level
Strategi investasi adalah langkah-langkah alokasi sumberdaya untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif dan terkait erat dengan BLS. Besar investasi
untuk berbagai strategi berturut-turut ialah : cost leadership & differentiation,
differentiation, cost leadership, dan focus.
Dua faktor yang menetukan strategi investasi: posisi perusahaan dalam industri
dan siklus hidup (life-cycle) industri dimana perusahaan bersaing.

 Posisi Kompetitif
 Posisi bersaing perusahaan dapat dilihat dari 2 hal yaitu market share dan sifat
distinctive competencies yang dimiliki.
 Makin besar pangsa pasar, makin kuat posisi bersaing, investasi semakin
menjanjikan.
 Keunikan, kekuatan, dan banyaknya distinctive competencies yang dimiliki
perusahaan membuat posisi bersaingnya kuat dan investasinya lebih
menjanjikan.

 Efek Life Cycle Industry


Setiap fase industri memiliki lingkungan industri yang berbeda dan peluang serta
ancaman yang berbeda. Persaingan paling kuat terjadi pada fase shakeout dan yang
paling kecil persaingan pada fase embrionik. Karena itu setiap fase industri memiliki
implikasi investasi yang berbeda.
BAB III
PENUTUP

2.6 Kesimpulan
Operational Level > Input: Transaksi, Events. Proses: Updating. Output: Detailed
Reports. Users: Operations Personnel. Contoh: Accounts Payable
Knowledge Work Systems > Knowledge Level. Input: Spesifikasi Perancangan
Proses: Modelling. Output: Designs, Graphics. Users: Technical Staff Contoh: Engineering
Workstation (Cad,Cam).
Management Information Systems (Mis) > Management Level. Input: Volume Data
Yg Besar. Proses: Model-Model Sederhana. Output: Summary Reports. Users: Manager
Tingkat Menengah. Contoh: Pembiayaan Tahunan /Laporan Keuangan Bulanan / Tahunan.
Keputusan-Keputusan Terstruktur & Semi-Terstruktur Decisions. Report Control Oriented.
Past & Present Data. Internal Orientation. Lengthy Design Process.
Decision Support Systems (Dss) > Level Management. Input: Volume Data Yg
Rendah.Proses: Interactive. Output: Decision Analysist. Users: Professionals, Staff
Example: Contract Cost Analysist. Flexible, Adaptable, Quick. User Controls
Inputs/Outputs. No Professional Programming. Supports Decision Process. Sophisticated
Modeling Tools.
Strategic Level > Input: Aggregate Data. Proses: Interactive. Output:
Projections.Users: Senior Managers Contoh: Perencanaan Operasi 5. Top Level
Management. Designed To The Individual. Ties Ceo To All Levels. Very Expensive To
Keep Up. Extensive Support Staff.
DAFTAR PUSTAKA

http://blogger2013update.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-transaction-processing.html.
http://budiinformatics.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-dan-pengguna-tps-transaction.html
http://lidyahanings.blogspot.com/2013/07/penerapan-cbis-decision-support-system
http://sisteminformasibisnisesq.blogspot.co.id/2015/05/contoh-penerapan-tps-mis-dss-ess-
pada.html
http://tsaraazizah.blog.upi.edu/2015/11/01/rangkuman-sim-bab-11-mengelola-pengetahuan
managing-knowledge/
https://randiarianto.wordpress.com/2016/05/07/tipe-tipe-sistem-informasi/
http://rizkihabibur.blogspot.com/2018/04/knowledge-work-system-kws.html

Anda mungkin juga menyukai