MODUL PEMBELAJARAN
BAB 4
PROSES STRATEGI DAN PERENCANAAN
KAPASITAS
Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM
M
enetapkan proses apa yang akn digunakan perusahaan untuk melakukan
kegiatan operasional merupakan keputusan yang harus dilakukan oleh
manajer operasional setelah membuat keputusan desain produk
yangdihasilakn. Berkaitan dengan itu ada empat jenis proses yang bisa dijadikan pilihan
bagi perusahaan . Pemilihan proses berkaitan dengan strategi bisnis yang telah
ditatapkan perusahaan. Selain itu berkaitan dengan penetapan proses maka perencanaan
kapasitas harus juga menjadi konsep yang perlu dipahami karena ini berkaitan dengan
kuantitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Modul ini akan membahas mengenai strategi proses dan perencanaan kapasitas
yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang terdiria atas:
1) Topik sembilan membahas tentang Strategi Proses
2) Topik kesepuluh tentang Perencanaan kapasitas
Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat
memahami konsep strategi proses dan perencanaan kapasitas.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
TOPIK 7
Proses Strategi
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Gambar
Proses yang dipilih harus sesuai dengan volume dan variasi
VOLUME
Volume Rendah Proses Berulang Volume Tinggi
Variasi Tinggi
Fokus pada proses Mass Customization
V
A
R
I Perubahan dlm Berulang
A Modul
S
I
Setiap jenis strategi proses akan dibahas satu persatu pada sub topic berikut.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
untuk melaksanakan beragam aktifitas dan menghadapi perubahan yang sering terjadi,
oleh karenanya disebut juga proses intermittent.
Pada prose ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsure biaya tinggi dengan
utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit.
Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik dengan menggunakan
peralatan yang canggih secar elektronis maupun komputerisasi.
B. FOKUS BERULANG
Strategi proses yang focus berulang berate proses produksinya berorientasi pada
produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalh bagian atau komponen
suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang
kontinyu.
Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik.
Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan
rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas
kurang dibandingkan dengan fasilitas yang terfokus pada proses.
Restoran cepat saji adalh suatu contoh penggunaan modul secara berulang,
dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih daripada proses
kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana
banyak modul disiapkan.
Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi
yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut juga proses
kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan kontinyu. Pabrik-
pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam,
minuman, baut adalah contoh yang menerapkan proses ini. Proses lain yang terfokus
pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan
penyakit tertentu melaui serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini,
standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Suatu perusahaan
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
C.MASS CUSTOMIZATION
Kemajuan jaman yang semakin cepat dan canggih membutuhkan produk barang
dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Kita lihat sekarang ini, terjadi
ledakan veriasi dari berbagai jenis produk dari kendaraan, peralatan rumah tangga ,
makanan sampai produk yang kecil. Akan tetapi selain itu kualitas meningkat dan biaya
menurun. Para manajer operasional telah menerapkan proses produksi untuk barang dan
jasa yang dikenal dengan mass customization. Mass customization bisa diartikan variasi
yang dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa
yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.
Mass customization merupakan pembuatan produk barang dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan
yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan
operasional karena keterkaitan logistic, produksi dan penjualan semakin erat. Para
manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk
membentuk proses yang gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat
dan murah.
Industri jasa jusa telah mulai menerapkannya, seperti jasa pelayanan telepon
menyediakan pilihan caller ID, call waiting, voice mailbox, call forwarding sesuai
kebutuhan konsumen. Juga pada perusahaan yang mengadakan persediaan musik di
internet yang memungkinkan konsumen memilih lusinan lagu pilihan mereka dan
memasukkannya dalam sebuah CD khusus yang langsung bisa dikirim ke alamat
masing-masing konsumen.
Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya
ketergantungan pada desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif dan
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
throughput yang cepat juga diperlukan. Dampak yang dapat terlihat adalah pada
penurunan persedioaan dan peningkatan tekanan pada kinerja penjadwalan dan rantai
pasokan. Strategi proses ini sulit, tatapi hamper semua organisasi menuju kesana dengan
cara seperti yang ditujnjukkkan dalam gambar berikut.
Gambar
Cara mengarah pada mass customization
Fokus Berulang
Teknik Modular
Mass customization
Berbagai karakteristik dari keempat strategi proses dapat dilihat dalam table
berikut ini.
Tabel
Perbandingan Karakteristik Empat Tipe Strategi Proses
Fokus Pada Proses Fokus Berulang Fokus Pada Produk Mass Customization
1. Produk :
Volume rendah Standardisasi de- Volume tinggi va- Volume dan variasi
Variasi tinggi ngan pilihan modul riasi rendah tinggi
2. Alat:
General purpose Special purpose Special purpose Flexible equipment
untuk lini pera-
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
kitan
3. Tenaga Kerja:
Skill menyeluruh Sering dilatih Skill kurang me- Flexible operator
nyeluruh
4. Instruksi kerja:
Banyak karena operasi berulang sedikit karena banyak karena
Ada perubahan mengurangi latihan standardisasi sesuai order
5. Persediaan:
Bahan baku Konsep JIT Bahan baku, WIP Konsep JIT, Out-
Dan WIP Output sesuai rendah, Output put sesuai order
Tinggi, output peramalan untuk pesanan &
Rendah disimpan
6. Throughput
Lambat dalam hitungan swiftly movement swiftly movement
Jam atau hari
7. Schedulling:
Kompleks didasarkan vari- relative simple sophisticated meng
Asi modul akomodir order
8. Biaya:
FC rendah FC fleksibel FC tinggi FC tinggi
VC tinggi VC rendah VC harus rendah
Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain ulang
proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang terjadi dalam
proses. Berikut alat-alat yang dimaksud diantaranya adalah:
1. Diagram Alir (Flow Diagram)
Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa
pergerakan orang atau bahan.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Degrre of Customization
Rendah Tinggi
DoL
e f a Mass Service Profesional Service
g b
r o Tinggi
e r
e
Service Factory Service Shop
Rendah
Meningkatkan produktifitas di sektor bukan hal yang mudah, akan tetapi masih
dapat diupayakan melalui pengaturan pada layout dan sumber daya manusia. Berikut
ditunjukkan dalam table berbagai contoh strategi dan teknik untuk meningkatkan
produktifitas Jasa.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Tabel
Strategi dan Teknik untuk Meningkatkan Produktifitas Jasa
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
operasi. Akan tetapi yang paling penting dijadikan patokan adalah konsep Fleksibilitas
yaitu kemampuan untuk merespon dengan sedikit pengorbanan waktu, biaya, nilai
konsumen. Hal ini dapat diartikan peralatan yang digunakan bersifat modular, dapat
dipindahkan dan murah.
1. Teknologi Produksi
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana
menyangkut peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil, peralatan
kesehatan, sampai peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan.
Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa.
Tabel
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
H. PROSES REENGINEERING
Adalah proses pemikiran kembali dan mendisain ulang proses bisnis secara radikal
untuk membawa peningkatan kinerja secara dasyat. Hal ini dilakukan karena
kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi, maupun bauran produk berubah.
Preses Reengineering yang efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan
mendata ulang asumsi yang digunakan, ini dapat berjalan apabila proses dasar dan
tujuannya dikaji ulang.
Proses Reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas yang mempunyai
fungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi “khusus”
aktifitas yang melintas dari satu fungsi ke fungsi lain dapat diabaikan. Yang penting
proses ini memusatkan perhatian pada perbaikan secara dasyat dalam hal biaya, waktu
dan nilai konsumen.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
LATIHAN
RANGKUMAN
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
TES FORMATIF 7
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1) Pada produksi dengan menggunakan volume rendah dan variasi tinggi paling
cocok menggunakan…….
A. Product focus
B. Process focus
C. Material focus
D. Mass Customization
2) Pada produksi dengan menggunakan volume tinggi dan variasi rendah paling
cocok menggunakan……
A. Product focus
B. Process focus
C. Material focus
D. Mass Customization
4) Mana dari yang berikut ini yang bukan termasuk peralatan untuk menganalisa
desain proses ?
A. Flow diagram
B. Cash flow
C. Process chart
D. Time-function mapping
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
5) Strategi yang diterapkan di restoran cepat saji dengan paket hematnya adalah
contoh….
A. Swalayan
B. Otomatisasi
C. Modul
D. Pelatihan
9) Jika tingkat kustomisasi rendah dan tingkat tenaga kerja tinggi, maka menurut
matriks proses jasa termasuk
A. Pelayanan Umum
B. Jasa Profesional
C. Pabrik Jasa
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
D. Toko Jasa
10) Jika tingkat kustomisasi maupun tingkat tenaga kerja rendah maka meny\urut
matriks proses jasa termasuk
A. Pelatyanan Umum
B. Jasa Profesional
C. Pabrik Jasa
D. Toko Jasa
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi
Kegiatan Belajar 1.
Rumus
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
TOPIK 8
Perencanaan Kapasitas
KAPASITAS
Kapasitas Desain
Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu
tertentu, biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang
diperoduksi per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi
dibawah kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih
efisien bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Kapasitas Efektif
Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan
bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.
Dua pengukuran kinerja system yang biasanya bermanfaat adalah Utilisasi yaitu
persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai, serta Efisiensi yaitu
persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai
PERTIMBANGAN KAPASITAS
Ada empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan
dengan kapasitas yaitu sebagai berikut:
1. Peramalan permintaan harus akurat.
Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusan
kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana yang sedang
ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga volume yang
diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative saja
dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubakan
Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, dan
mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa scenario.
Mengelola Permintaan
Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan permintaan
dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau sebaliknya
kapasitas melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan
kapasitas dengan permintan yaitu dengan:
1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Perencanaan kapasitas
Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah
fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan
sebuah titik dalam unit dan satuan nilai uang , dimana biaya biaya sama dengan
pendapatan. Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus beroperasi di atas
tingkat ini untuk mencapai keuntungan.
Asumsi:
Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya dan pendapatan
ditunjukkan sebagai garis lurus sehingga berbentuk fungsi linear.
Pendekatan Grafik
Dimulai dari menetapkan biaya-biaya tetap dan menjumlahkannya, kemudian
menggambarkannya sebagai garis horizontal yang dimulai pada jumlah nilai uang pada
sumbu vertical. Biaya variable diperkirakan dengan analisis tenaga kerja, bahan baku
dan biaya lain yang berkaitan dengan produksi setriap unit, yang ditunjukkan sebagai
biaya yang meningkat secara bertahap dimulai dari persilangan antara biaya tetap
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
dengan sumbu vertical dan meningkat dengan adanya prubahan jumlah unit yang
diproduksi sejalan dengan pergerakan volume ke sumbu sebelah kanan (horizontal)
Gambar
Basic Break even Point
Biaya TR
0
Volume
Pendekatan Aljabar
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
F F F
BEP rp = BEPx P = -------- P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)
Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F
Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp 7.500,- per unit Harga jual
Rp 1.000.000,-
BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)
Rp 1.000.000,-
BEP rp = ---------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
F
BEP rp = -----------------------
Σ [(1-Vi/Pi) x Wi]
Dimana : V = biaya variable per unit
F = biaya tetap
I = masing-masing produk
Contoh: Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan
Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan tahunan (unit)
A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000
B 8.000,- 3.000,- 7.000
C 15.000,- 4.700,- 5.000
D 7.500,- 2.500,- 5.000
E 28.500,- 10.000,- 3.000
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Rp 35.000.000,- x 12
BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun
0,625
Rp 672.000.000,-
Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20
312
0,446 x Rp 2.153.846,20
Kapasitas penjualan Produk A per hari = ------------------------------ = 33 unit
Rp 29.500,-
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
RANGKUMAN
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
TES FORMATIF 8
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1) Hasil produksi atau jumlah uniyt yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau
diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam periode tertentu disebut
A. Kapasitas
B. Input
C. Transformasi
D. Produk
3) Output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang
diperoduksi per minggu, per bulan, per tahun, disebut
A. Kapasitas maksimal
B. Kapasitas efektif
C. Kapasitas disain
D. Kapasitas minimal
4) Kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran
produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.
disebut
A. Kapasitas maksimal
B. Kpasitas efektif
C. Kapasitas desain
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
D. Kapasitas minimal
5) Berikut ini mana yang tidak termasuk empat pertimbangan khusus dalam
integrasi strategi investasi berkaitan dengan kapasitas ?
A. Peramalan permintaan harus akurat
B. Menentukan lokasi
C. Memahami teknologi peningkatan kapasitas
D. Menentukan tingkat operasi optimum
6) Berikut ini mana yang bukan termasuk taktik untuk menyesuaikan kapasitas
dengan permintaan ?
A. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
B. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau
menyewa.
C. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
D. mendisain layout produk baru
8) JPenentuan break even dalam satuan mata uang untuk multiple produk
menggunakan adalah sebesar…
A. Biaya variable
B. Biaya tetap
C. Kontribusi margin
D. Harga jual
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi
Kegiatan Belajar 2.
Rumus
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.
1.31
KODE MK / STEKPI / BAB I
Tes Formatif 7
1) B
2) A
3) D
4) B
5) C
6) B
7) D
8) D
9) A
10) B
Tes Formatif 8
1) A
2) D
3) C
4) B
5) B
6) D
7) C
8) C
9) B
10) D
1.31