DINEGARA BERKEMBANG
Oleh:
(2016511169)
Mata kuliah :
Dosen :
JUDUL ......................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi telah lama dilakukan semenjak Orde Lama.Namun pada era
Orde Lama pembangunan masih tersendat - sendat karena masalah politik atau kesadaran
bernegara yang belum mantap. Pembangunan pada masa Orde Baru banyak membawa hasil
kelemahan yang terjadi. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan
total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan
ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan
adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input
pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik. Supaya
dapat lebih memahami terhadap situasi ekonomi yang mana sekarang menjadi topik hangat
dan dilema luar biasa bagi seluruh dunia. Paling tidak dapat memecahkan masalah kecil yang
berhubungan dengan rencana pembangunan di negara kita. Diharapkan pula makalah ini
peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan serangkaian
upaya agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik. Sedangkan ekonomi pembangunan
merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi yang berupaya untuk menganalisis masalah-
masalah yang dihadapi oleh negara berkembang dan cara-cara untuk mengatasi masalah
Negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara modern.
Didalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan
secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai pendukung
perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas
primer yang tidak menentu. Saat ini permasalahan tersebut cukup serius dan setiap negara
melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi, pada kenyataannya tidak semua
pembangunan tersebut membawa kemajuan. Sering pada bidang-bidang tertentu bisa juga
dilakukan semaksimal mungkin. Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-
permasalahn di atas. Secara umum, permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang
seperti yang terdapat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang
rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan pertumbuhan populasi serta tanggungan beban
yang tinggi.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Faktor Ekonomi
-Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya,
kekayaan hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-hal
yang sama, orang dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya
-Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut
adalah masyarakat tidak melakukan keseluruhan kegiatannya saat ini sekedar untuk
mesin dan fasilitas pengangkutan, pabrik dan peralatannya." Kuznets: "rasio modal
Perubahan ini menaikkan produktivitas buruh, modal, dan faktor produksi lain.
modern, yaitu:
1. Penemuan ilmiah
2. Invensi
4. Penyempurnaan
5. Penyebarluasan penemuan
-Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan
peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi
lebih efisien menghemat waktu mampu menemukan mesin baru produksi meningkat.
Faktor non-ekonomi
-Lembaga atau faktor sosial dan budaya. Pendidikan dan kebudayaan di Barat
struktur dan nilai-nilai sosial orang dibiasakan menabung dan berinvestasi dan
produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses
membantu pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak
korup sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban,
memperluas pilihan ekoonomi dan sosial bagi tiap individu secara menyeluruh. Tujuan
yang semakin adil dan merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan
masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di
yang aman dan hak milik, dan berbasis luas layanan kesehatan dan pendidikan juga
penting untuk meningkatkan standar hidup secara keseluruhan. Meskipun kekurangannya,
Beberapa macam indikator yang dapat digunakan untuk melihat dan mengukur pertumbuhan
ekonomi yaitu :
PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar.
Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global
PDB per kapita merupakan ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan
membagiPDB dengan jumlah penduduk. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka
Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila
mempunyaitingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada
upah per jam kerjadi negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.
akhir inisemakin meningkat, dan para ahli ekonomi kita malah semakin pesimis dengan
Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai
berikut:
7. Tingkat pengangguran yang sangat besar jumlahnya dan tersebar di beberapa wilayah.
Oleh sebab itu, maka pemerintah negara yang sedang berekmbang harus memiliki
sumber daya yang terbatas dalma menunjang pembangunan bagi negara yang sedang
negara berkembang umumnya sangat tinggi yakni sekitar 35-40 setiap 1.000 orang
negara maju. Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan sehingga tidak seluruh
kita harus memiliki uang lebih sedangkan para pengangguran dan masyarakat miskin
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit. Masalah kesempatan kerja
penggunaan tenaga kerja yang efisien dimana mereka tergolong bekerja secara normal
menghasilkan output yang baik sedangkanpenduduk yang mampu dan ingin bekerja
Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini diakibatkan oleh sumber
karena kekurangan faktor input komplementer seperti kekurangan modal atau kurang
Ekonomi Indonesia sangat tergantung kepada ekonomi eksternal, dalam hal ini
periode1970-an membumbungnya harga minyak dunia hal ini berakibat postif bagi
kegiatan impor.
Kesenjangan sosial ekonomi merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi negara
yang sedang berkembang, yaitu suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial ekonomi
dalam kehidupan masyarakat atau adanya jurang pemisah yang semakin lebar antara si kaya
dan si miskin. Kesenjangan ini timbul sebagai suatu keadaan yang menggambarkan tidak
adanya kesamaan kemampuan dari para warga masyarakat di bidang sosial dan ekonomi. Ada
individu dalam masyarakat yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya,
sehingga dapat mencapai kedudukan sosial ekonomi yang tinggi. Seperti menduduki jabatan
tertentu atau berhasil menjadi orang kaya. Tetapi ada juga individu yang mengalami kesulitan
untuk menyesuaikan dengan tuntutan lingkungannya, sehingga tidak dapat meraih suatu
status sosial dan ekonomi yang tinggi. Seperti hidupnya miskin, menjadi pengangguran, atau
menjadi pekerja rendahan (buruh). Berdasarkan sejarah kehidupan manusia, gejala yang
masyarakat merupakan masalah sosial atau merupakan gejala sosial yang wajar terjadi dalam
sosial yang baru. Seperti munculnya konsep masyarakat tradisional dan masyarakat modern,
masyarakat ekonomi maju dan masyarakat ekonomi terbelakang, sehingga muncul individu
sebagai makhluk sosial. Pada waktu itulah individu sadar akan kedudukan sosial dan
ekonominya, sehingga menggolongkan dirinya sebagai orang kaya dan miskin. Kemiskinan
kemudian dianggap sebagai pemicu masalah sosial yang sangat dibenci oleh masyarakat.
Diikuti oleh timbulnya kecemburuan sosial, tindakan provokasi, dan aksi-aksi sosial warga
masyarakat miskin, seperti berupa gerakan demontrasi atau pemogokan dari pekerja rendahan
(buruh). Tuntutan kebebasan berusaha, kenaikan gajiatau upah, dan lain sebagainya.
Kemudian muncul anggapan bahwa lembaga ekonomi masyarakat belum berfungsi dengan
baik. Sehingga perlu dibenahi agar lebih adil dan merata. Bila tidak dilakukan dengan
sungguh-sungguh, maka hal-hal yang bersifat kriminalitas (kejahatan) tumbuh subur dengan
baik. Seperti korupsi, kolusi, nepotisme, pencurian, perkelahian, pembunuhan, penipuan, dan
lain sebagainya. Tindak kriminalitas ini berhubungan langsung dengan kondisi dan proses-
proses sosial ekonomi. Secara umum seperti terjadinya gerak dan perubahan sosial,
persaingan dan pertentangan, konflik budaya, ideologi, politik, ekonomi, agama, dan lain-
lain. Sebagai wujud imitasi (tiruan), kompensasi, identifikasi, konsepsi pribadi, dan
menjadi cukup serius dan setiap negara berkembang harus melakukan proses perubahan ke
arah modernisasi dengan cara melaksanakan pembangunan di segala bidang. Akan tetapi,
pada kenyataannya tidak semua pembangunan tersebut membawa kemajuan. Sering pada
Dikarenakan negara berkembang adalah negara yang sedang membangun menuju negara
modern, di dalamnya terdapat suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang
kesejahteraan hidup manusia yang menuntut adanya perubahan sosial dan budaya sebagai
suatu kemajuan yang akan meningkatkan taraf kehidupan. Apabila mengalami kemunduran,
berarti masyarakat kurang siap menerima perubahan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh
3. Perubahan yang terlalu cepat karena terjadi bencana alam (bagi negara yang sedang
tertimpa bencana).
Oleh karena itu, pembangunan di negara berkembang harus dilakukan semaksimal mungkin.
Hal ini tidak lain adalah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas, secara umum
permasalahan yang dihadapi oleh negara berkembang seperti yang terjadi di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin adalah tingkat kehidupan yang rendah, tingkat produktivitas yang rendah, dan
pertumbuhan populasi serta tanggungan beban yang tinggi. Melihat berbagai permasalahan
yang dihadapi Indonesia diharapkan perlunya upaya mengatasi masalah yang ada agar negara
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Perlu adanya peningkatan sumber daya
manusia agar penduduk asli tidak hanya menjadi pekerja kasar dalam mengelolola
sumber daya alam yang dimiliki sehingga mereka tidak hanya menjual barang mentah
melainkan mampu mengubah barang mentah menjadi barang jadi/setengah jadi agar
pada akhirnya dapat meningkatkan nilai jual dan mampu bersaing di pasaran sehingga
2. Perlu adanya kebijakan dari Pemerintah yang dapat mendorong kemajuan ekonomi,
misalnya dukungan dari pemerintah, dengan adanya program UKM (Usaha Kecil
4. Menciptakan iklim investasi yang baik, apabila ada investor ingin berinvestasi
sebaiknya tidak dihambat dalam hal perijinan karena hal ini membuat para investor
didapatkan harus seimbang, dalam arti tidak ada yang lebih diuntungkan pada satu
pihak. Saat ini, perusahaan-perusahaan asing yang ada di Indonesia lebih kepada
eksploitasi pada sumber daya alam dan keuntungan yang didapat. Oleh karena itu,
1. Kegagalan Pasar
organisasikan secara memadai dan distorsi harga seringkali terjadi sehingga para
produsen dan konsumen terpaksa menanggapi isyarat dan insentif ekonomi yang
sesungguhnya kurang menggambarkan nilai yang sesungguhnya atas sege nap barang,
jasa dan faktor produksi yang ada di masyarakat tersebut. Inilah alasan yang menjadi
pasar dan memodifikasi harga. Lebih dari itu, kegagalna pasar dalam menetapkan
diparatis yang besar antara nilai sosial dan pribadi atas setiap alternatif proyek
investasi. Jadi menurut logika ini, tanpa adanya campur tangan pemeirntah, maka
pasar akan terus mengakibatkan misalokasi penggunaan alat-alat sumber daya
sekarang dan masa-masa yang akan datang, atau paling tidak akan menyuburkan pola
alokasi sumber daya yang tidak memperhatikan kepentingan sosial (bila ditinjau dari
sumber-sumber daya keiangan dan tenaga kerja terampil yang sangat langka itu guna
melakukan berbagai macam usaha yang tidak produktif. Investasi proyek harus dipilih
seperti yang biasa dilakukan oleh rasio modal output, akan tetapi juga harus dikaitkan
dengan program dan tujuan inti pembangunan secara keseluruhan. Itu berarti
pada tempat yang sumbangannya akan maksimal. Dalam konterks inilah maka pranata
terbatasnya sumber-sumber daya yang ada, karena melalui perencanaan akan lebih
nampak segala macam kendala khusus dalam proses pemilihan dan koordinasi
tujuan ekonomi dan sosial nasional dalam dokumen perencanaan pembangunan dapat
menimbulkan dampak perilaku atau psikologis terhadap penduduk dari negara yang
bersangkutan, meskipun penduduk tersebut jauh dari homogen. Pernyataan formal itu
bisa diletakkan dalam kerangka kampanye nasional untuk dukungan rakyat bagi
penyakit. Dengan dampak yang dapat memobilisasi dukungan masyarkat luas dan
mendorong seluruh warga negara untuk bekerja sama dalam membangun negara,
maka bertambah lagi .alsan pemerintah pusat pada setiap negara untuk menggunakan
bangsa dalam rangaka mengejar kemajuan-kemajuan sosial baik secara materiil dan
Adanya perumusan rencana pembangunan secara terinci yang disertai dengan target
output sektoral dan investasi proyek yang dirancang secara hati-hati, acapkali
merupakan syarat yang harus dipenuhi pemerintah dari suatu negara dunia ketiga
ada sementara pengamat yang memberi pendapat, bahwa alasan yang sesungguhnya
pembangunan adalah untuk mendapatkan bantuan luar negeri yang lebih banyak lagi.
Dengan mengjukan daftar belanja proyek yang tersusun rapi, pemerintah negara-
negara dunia ketiga lebih berpeluang untuk mengumpulkan bantuan luar negeri dan
meyakinkan para donor bahwa uang mereka akan digunakan untuk hal-hal yang
benar, penting dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang cermat dan konsisten.
spesifik.
konsisten terhadap prinsip dan kebijakan dasar, pilihan tindakan optimal dalam
rencana pembangunan tersebut akan dapat digunakan sebagai kerangka kerja atau
-Suatu rencana ekonomi biasanya mencakup periode tertentu, katakanlah 5 tahun dan
dikaitkan dengan dokumen rencana jangka panjang, serta disemrtai dengan rencan-
rencana tahunan.
2.6 Strategi Pembangunan Indonesia Pengangguran Dan Inflasi
strategi pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya
wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode
ini kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya sejak
Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia adalah strategi
yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada keadilan (pemerataan),
menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan) antar daerah. Pembagian wilayah
pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang
REPELITA I
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor
REPELITA II
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi
tahap selanjutnya.
REPELITA III
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan
meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan
REPELITA IV
Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
mesin industri sendiri,baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam
selanjutnya.
dan besarnya jumlah penduduk. Masalah pengangguran juga dialami oleh negara-negara
maju akan tetapi permasalahan pengangguran di negara-negara maju jauh lebih mudah
pasang surutnya Busines Cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah
ledakan penduduk, ataupun masalah sosial politik di negara tersebut. Akibat krisis
bangkrut karena dililit hutang bank atau hutang ke rekan bisnis sehingga begitu banyak
pekerja atau buruh pabrik yang terpaksa di PHK oleh perusahaan karena perusahaan harus
mengurangi besarnya cost yang dipakai untuk membayar gaji para pekerjanya. Hal inilah
yang yang menjadi salah satu faktor terjadinya pelonjakan angka pengangguran dalam
waktu yang relatif singkat (ledakan pengangguran). Ledakan pengangguran yang terjadi di
indonesia berawal sekitar tahun 1997 akhir atau 1998 awal dikarenakan terjadinya krisis
moneter yang hebat melanda asia khususnya asia tenggara yang mendorong terciptanya
likuiditas ketat sebagai reaksi terhadap gejolak moneter. Di Indonesia kebijakan likuidasi
atas 16 bank akhir november 1997 membuat sekitar 8.000 karyawannya menganggur. Dan
dalam waktu yang tidak lama 7.196 pekerja dari 10 perusahaan juga terkena PHK.
Ditambah lagi diawal tahun 1998 1,4 juta pengangguran menambah daftar permasalahan
persen sampai 6,0 persen. Pertumbuhan ekonomi sebesar itu diperkirakan hanya dapat
menyerap angkatan kerja baru sekitar satu sampai satu setengah juta pekerja saja. Pada
masa lalu, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen mampu menyerap sekitar
400.000 pekerja. Namun, pada saat ini diperkirakan hanya mampu menyerap sebanyak
250.000 sampai 300.000 pekerja baru. Sementara angkatan kerja baru setiap tahun
bertambah 2,5 juta orang. Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan masih bertambah
dari 207 juta jiwa pada tahun 2004 menjadi 220 juta jiwa pada tahun 2009, sementara
tingkat pengangguran pada tahun 2009 sekitar 8 persen dari seluruh angkatan kerja yang
ada.
Ketidakstabilan ekonomi yang terjadi tidak hanya terkait oleh masalah pengangguran
saja tetapi masalah inflasi juga merupakan masalah yang sangat penting yang harus
dihadapi oleh semua negara didunia ini. Bahkan, peran bank sentral di berbagai negara di
dunia ini sudah identik dengan bank sentral yang mengadopsi target inflasi baik secara
implisit maupun eksplisit. Inflasi sering menjadi target kebijakan pemerintah karena inflasi
merupakan penyakit ekonomi yang tidak bisa diabaikan karena dapat menimbulkan
dampak yang sangat luas. Inflasi pada mulanya senantiasa diidentikkan dengan pencetakan
uang yang terlalu banyak, yang menyebabkan bertambahnya pasokan jumlah uang beredar
menjadi lebih banyak. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Oleh karena
itu inflasi didefinisikan sebagai kenaikan tingkat harga secara umum. Definisi itu sebagai
kebalikan dari kenaikan harga hanya satu atau dua komoditi saja (Humphreys, 1997).
Pengalaman krisis demi krisis yang menimpa ekonomi dunia dalam satu abad terakhir
ini seharusnya telah menyadarkan kepada kita bahwa masalah inflasi telah berkembang
menjadi persoalan yang semakin kompleks. Diawali dengan terjadinya malapetaka yang
besar (the great depressions) pada tahun 1930-an, kemudian disusul dengan terjadinya
krisis Amerika Latin pada dekade 1980-an, akhirnya muncul kembali pada krisis moneter
di Asia pada pertengahan tahun 1997-an, adalah pengalaman ekonomi dunia dengan
tingginya inflasi (hyper inflation) yang sangat merusakkan sendi-sendi ekonomi (Triono,
2006).
lamban dan pengangguran yang senantiasa meningkat. Berkenaan dengan hal tersebut,
upaya untuk mengendalikan agar stabil begitu penting untuk dilakukan. Menurut Chapra
(2000), jika kita hendak melakukan pengobatan, maka tidak akan ada pengobatan yang
efektif kecuali hal itu diarahkan kepada arus utama masalah. Kesalahan yang umumnya
dilakukan adalah bahwa pengobatan hanya dilakukan pada symtom (gejala) saja, bukan
secara causatic (sumber masalah). Contoh penyelesaian masalah yang hanya sampai
bantuan asing dan kerja sama internasional yang tidak mencukupi dan sebagainya.
mengurangi rasa sakit hanya bersifat sementara. Beberapa saat kemudian, krisis muncul
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita
(per orang). Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat I
iindustrialisasi yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah
ke rendah. Terdapat korelasi kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi
yang tinggi.
tujuan dan pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang
digunakan adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju (LEDC),
"bangsa belum maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa non-industri". Sebaliknya,
ujung lain dari spektrum ini disebut negara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC),
3.2 Saran
Dari latar belakang dan pembahasan diatas penulis menyarankan agar ekonomi
Books Ltd
http://id.shvoong.com/social-sciences/1999240-faktor-yang-mempengaruhi-
pembangunan-ekonomi/#ixzz1MCGXVyBg
http://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/02/ekonomi-pembangunan-negara-
berkembang.html
https://pobersonaibaho.wordpress.com/2012/03/26/indikator-pertumbuhan-growth-
dalam http://fatmawahyuningsih.blogspot.com/2013/01/permasalahan-pembangunan-
http://ier-oezwah.blogspot.co.id/2015/06/pembangunan-ekonomi-pada-negara.html