Anda di halaman 1dari 138

ANALISIS PEMASARAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH DALAM

UPAYA PENCAPAIAN TARGET PEMBIAYAAN MURABAHAH


PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR
CABANG NUSUKAN SOLO

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

DESI RESTIANI
NIM. 15.52.3.1.116

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2019

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila


kamutelah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
berharap
(QS. Alam Nasyrah : 6-8)

“ Ilmu adalah senjataku, sabar adalah pakaianku, yakin adalah penolongku,


taat adalah kecintaanku, kebahagiaan adalah sholat “
(Suri Tauladan Rasulullah)

“Kesuksesan bukan tentang seberapa banyak uang yang kita hasilkan,


namun seberapa besar kita bisa membawa perubahan yang positif untuk
orang lain”
(Desi Restiani)

viii
PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

 Ibu dan Bapakku tercinta dan segalanya yang telah membesarkan,

mendidik, mendoakan dalam setiap usaha dan perjuanganku. Semoga

beliau selalu diberi panjang umur, kesehatan dan selalu dalam lindungan

Allah SWT.

 Kakakku tercinta Joko Ariyanto yang telah mendorongku belajar mandiri.

Adikku termanis Rahmadhani Tri Sasongko yang selalu memberiku

semangat dalam segala hal.

 Orang-orang terkasihku sekaligus penyemangatku, Ibu Suprihatin, Bapak

Tukidi, Eriyanto, Adhitya Yulianto, Sarimastuti Ayu Ning Tyas, Rifaul

Awaliyah.

 Sahabatku The Power Puff Girl, Diana Shirin Rosyidah, Bekti Ratna

Wulan Sari, Diana Putri, Widya Marcahyati, Cici Indah Pertiwi yang

banyak membantu dari setiap kesulitanku dan selalu menyemangatiku,

semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

 Sahabat-sahabati Perbankan Syariah C angkatan 2015 yang telah menjaga

persaudaraan dan persahabatan dengan baik.

 Almamaterku, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Allhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pemasaran Produk Perbankan

Syariah dalam Upaya Pencapaian Target Pembiayaan Murabahah pada Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Nusukan”. Skripsi ini disusun untuk

menyelesaikan Studi Jenjang Strata 1 (S1) Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya, telah banyak mendapatkan dukungan,

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah menyumbangkan pikiran,

waktu, tenaga dan sebagainya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan

setulus hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Mudofir, S.Ag, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Surakarta.

2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam.

3. Budi Sukardi, S.E.I., M.S.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Dra. Hj. Ani Sofiyani, M.S.I., selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

x
5. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam

menyelesaikan skripsi.

6. Segenap Dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama

Islam Negeri Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu yang

bermanfaat bagi penulis.

7. Ibu, Bapak, Kakak dan Adikku terimakasih atas doa, cinta, kasih sayang

serta pengorbanan yang tak pernah ada habisnya dan tak akan pernah

kulupakan.

8. Orang-orang terkasihku yang selalu memberiku semangat untuk selalu

melihat ke depan.

9. Sahabat-sahabatku dan teman-temanku semua angkatan 2015 maupun diluar

angkatan yang telah memberikan dukungan serta semangat kepada penulis

selama menempuh studi di Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Terhadap semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan tiada kiranya

penulis dapat membalas semua kebaikan. Hanya doa serta puji syukur kepada

Allah SWT, Semoga memberikan balasan kebaikan kepada semuanya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 11 Januari 2019

Penulis

xi
ABSTRACT

The purpose of this study was to find out the causes of the micro financing
target not yet realized, then to find out what marketing was applied, what were the
obstacles to marketing micro financing and how to overcome these obstacles in an
effort to achieve murabahah financing targets at Bank Syariah Mandiri Branch
Nusukan Solo.
This study uses a qualitative descriptive research design. The research
subjects were the leadership, the head of the micro financing, micro marketing
and customers. Where the object is the cause of the non-realization of the target,
marketing done, marketing constraints and solutions to overcome them. analysis
using qualitative descriptive.
The results showed that: (1) the factors that caused the non-realization of
the target of micro stalls were two factors: internal factors were banks
experiencing freezing from the head office due to many uncollectible financing
arrears and marketing HR. The external factor is wrong marketing. (2) In an
effort to achieve the target, the bank implements a door-to-door marketing
strategy, namely ball picking and alliances or cooperation, referral / turn-over,
millennial / update strategies, 4P marketing mix standards (product, price, place,
promotion). (3) marketing constraints faced are divided into two factors, namely
internal and external factors. Internal factor is HR. Whereas on external factors,
obstacles faced include margin competition, weather conditions. And the solution
to overcome marketing constraints is to minimize the loading and unloading of
players, improving the quality and quantity of human resources, procuring
interesting programs, opening new markets with more mature planning.

Keywords: Target Financing Murabahah, Marketing Strategy, Marketing Mix


(product, price, place, promotion).

xii
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab belum


terealisasinya target pembiayaan warung mikro, kemudian untuk mengetahui
pemasaran apa yang diterapkan, apa yang menjadi kendala-kendala pemasaran
warung mikro dan bagaimana solusi dalam mengatasi kendala tersebut dalam
upaya pencapaian target pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Nusukan.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah pimpinan, kepala bagian warung mikro, marketing-marketing
warung mikro dan nasabah. Sedangkan yang menjadi objek adalah faktor
penyebab tidak terealisasinya target, pemasaran yang dilakukan, kendala
pemasaran dan solusi untuk mengatasinya. Analisis data menggunakan deskriptif
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor yang menyebabkan tidak
terealisasinya target warung mikro ada dua faktor yaitu faktor internal adalah bank
mengalami pembekuan dari kantor pusat akibat banyak tunggakan pembiayaan
yang tidak tertagih dan SDM marketing. Faktor eksternalnya adalah pemasaran
yang salah. (2) Dalam upaya pencapaian target bank menerapkan strategi
pemasaran door to door yaitu jemput bola dan aliansi atau kerjasama, strategi
referal/ getok tular, milenial/ update, standar bauran pemasaran 4P (product,
price, place, promotion). (3) kendala pemasaran yang dihadapi terbagi menjadi
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah SDM.
Sedangkan pada faktor eksternal, kendala yang dihadapi meliputi persaingan
margin, kondisi cuaca. Dan solusi untuk mengatasi kendala-kendala pemasaran
adalah dengan cara meminimalisir bongkar pasang pemain, perbaikan kualitas dan
kuantitas SDM, pengadaan program yang menarik, membuka pasar baru dengan
perencanaan yang lebih matang.

Kata kunci: Target Pembiayaan Murabahah, Strategi Pemasaran, Bauran


Pemasaran (product, price, place, promotion).

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………...……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ………………………. iii

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI …………………. iv

HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI …………………. v

HALAMAN NOTA DINAS …………………………………………… vi

HALAMAN PENGESAHAN MUNAQASAH ……………………….. vii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………... ix

KATA PENGANTAR …………………………………………………... x

ABSTRACT …………………………….…………………………..……. xii

ABSTRAK ………………………………………………………………. xiii

DAFTAR ISI ………………………………………………………...….. xiv

DAFTAR TABEL …………………………………………….…………. xvii

DAFTAR GAMBAR ……………………………..…….………………. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………….……………… xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………..……. 1

1.2 Identifikasi Masalah …………………………………….. 7

1.3 Batasan Masalah ……………………………………..…. 7

1.4 Rumusan Masalah …………………………………….… 7

1.5 Tujuan Penelitian..........................………………………. 8

1.6 Manfaat Penelitian …………………………………….... 9

xiv
1.7 Hasil Penelitian Yang Relevan …………………………. 10

1.9 Jadwal Penelitian ……………………………………….. 11

1.10 Sistematika Penulisan Skripsi ……..……………………. 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum……..……………………..…………... 13

2.1.1 Sekilas Bank Syariah ……………………….…… 13

2.1.2 Target dan Omzet Penjualan ……………………. 15

2.1.3 Pemasaran ……………………………………….. 17

2.1.4 Pembiayaan Murabahah ……….………………... 25

2.1.5 Usaha Mikro Kecil Menengah …………….…….. 33

2.1.6 Pembiayaan Warung Mikro ……………………… 35

2.2 Teori Variabel Secara Umum ……………………………. 37

2.2.1 Target …………………………………………….. 37

2.2.2 Bauran Pemasaran ……………………………….. 38

2.3 Kerangka Berfikir.....................………………………… 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian ………………………..…. 43

3.2 Jenis Penelitian …………………………….………..…… 43

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pegambilan Sampel …….... 44

3.4 Data dan Sumber Data …………………………..…….… 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data ……………..…………….….. 46

3.6 Teknik Analisis Data ………………………………….…. 47

3.7 Keabsahan Data …………………………………………. 49

xv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Umum Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo ………. 51

4.2 Hasil Penelitian ………………………………………..…….…... 57

4.3 Pembahasan dan Analisis Data …..………………………………. 78

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………………………. 91

5.2 Saran ……………………………………………………………... 94

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 95

LAMPIRAN

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laporan Target Pembiayaan Warung Mikro


Bank Syariah Mandiri KC Solo NusukanTahun 2017 ..... 4

Tabel 4.1 Laporan Posisi Target, Realisasi dan Presentase


Pembiayaan Warung Mikro Tahun 2015-2018 .……..….. 59

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pemasaran ……………………………….……… 18

Gambar 2.2 Skema Murabahah ……………………………………… 32

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Teoritis ……………………….….…… 41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSM KC Nusukan Solo …….…….. 56

Gambar 4.2 Monitoring 4DX ………………………………………... 59

Gambar 4.3 Ruang Tamu BSM KC Nusukan Solo ………………..… 71

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian ……………………………….…..…….. 98

Lampiran 2: Pedoman Wawancara …………………………..………… 99

Lampiran 3: Form Wawancara …………………………….….……….. 105

Lampiran 4: Hasil Observasi …………………………….…….………. 113

Lampiran 5: Curriculum Vitae ……………………………….…….….. 115

Lampiran 6: Surat Keterangan Penelitian ……………………………… 116

Lampiran 7: Foto Dokumentasi ……………………….……….………. 117

xix
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan perbankan, pemasaran memainkan peranan yang

sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini didasari

karena semakin ketatnya persaingan bisnis dalam dunia perekonomian.

Perkembangan perbankan syariah yang begitu cepat tentu harus diikuti

dengan peningkatan strategi terutama bagian pemasaran yang merupakan

pelaku paling depan dalam operasional bank syariah (Wiroso, 2005: 1).

Menurut Kasmir (2003: 11) Bank merupakan lembaga keuangan

yang tugasnya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian

menyalurkan kembali kepada masyarakat serta memberikan jasa lainnya

dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan perlu kita

ketahui bahwa perbankan syariah merupakan perbankan islami yang setiap

kegiatannya didasarkan pada prinsip Shirakah atau mitra usaha (Mannan,

1970: 167).

Melihat dunia perbankan syariah yang semakin ditekan untuk

mempertahankan posisi asetnya demi menjaga keberhasilan bisnisnya.

Pertumbuhan Bank Syariah yang salah satu perusahaannya adalah Bank

Mandiri Syariah. Berdasarkan sumber Data Statistik Perbankan Syariah

bulan Juni 2018, Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki 130 Kantor

Cabang, 432 Kantor Cabang Pembantu, dan 54 Kantor Kas diseluruh

Indonesia yang salah satu Kantor Cabangnya adalah Bank Syariah Mandiri
2

KC Solo Nusukan yang berdasarkan observasi awal pada saat peneliti PPL

di Bank Syariah Kantor Cabang Nusukan Solo periode Desember 2017 -

Januari 2018 yaitu bidang pemasaran sedang dihadapkan pada target

pembiayaan yang masih belum terealisasi dengan baik. Hal ini yang

membuat penulis tertarik untuk memilih studi kasus di Bank Syariah

Mandiri KC Solo Nusukan tersebut.

Pembiayaan merupakan salah satu usaha perbankan dalam menjaga

kelangsungan bisnisnya dengan aktivitas menyalurkan dana kepada pihak

lain berdasarkan prinsip syariah yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2003: 7).

Dalam meningkatkan usaha bisnisnya, pencapaian pembiayaan

Bank Syariah Mandiri pada tahun 2017 tercatat mengalami peningkatan

dari Rp 55,58 triliun menjadi Rp. 60.70 Triliun. Realisasi pembiayaan

tercatat sebesar 100,1% dari target RBB untuk pembiayaan sebesar Rp

60,58 triliun. Sedangkan dalam pembiayaan pada segmen retail Bank

Syariah Mandiri telah mencapai 56,52% atau Rp 34,31 triliun atau tumbuh

dibandingkan posisi semula sebesar Rp. 30,78 triliun. Pembiayaan retail

ini ditopang oleh pembiayaan consumer dengan produk BSM Griya, BSM

Oto, Pawning, Small, pelayanan haji dan umroh dan Mikrobanking

(www.syariahmandiri.co.id).

Pertumbuhan pembiayaan pada segmen retail merupakan segmen

yang paling tepat untuk menjadi target bisnis bank syariah karena
3

berdampak pada perekonomian masyarakat yang mayoritas ditopang oleh

industri UMKM. Tercatat pada tahun 2017 pembiayaan UMKM yang

terdiri atas segmen kecil dan mikro memiliki portofolio sebesar 21,77%

(diatas ketentuan pembiayaan UMKM OJK) (www.syariahmandiri.co.id).

Dalam komposisi pembiayaan segmen mikro tumbuh mencapai 2,78%

menjadi Rp 4,30 triliun. Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri masih

mendapat tantangan kondisi makro ekonomi dengan mempertajam target

segmen, memperbaiki bisnis model dan penyempurnaan kualitas layanan

(www.syariahmandiri.co.id).

Berdasarkan observasi awal, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Solo Nusukan memiliki beberapa produk penyaluran dana yaitu

pembiayaan PPR, pembiayaan OTO, pembiayaan pensiun, pembiayaan

warung mikro, gadai emas dan cicil emas yang masing-masing memiliki

target yang harus direalisasikan untuk mempertahankan posisi bank.

Dalam kegiatan bisnis, target merupakan sesuatu yang sangat

penting. Suatu bisnis tidak akan lepas dari target atau rencana tingkat

pencapaian yang diharapkan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan

kualitas bisnisnya. Target merupakan sebuah acuan/ angka penjualan yang

direncanakan oleh pihak manajemen untuk dicapai dalam satu periode

tertentu (Vinod, 2017: 23). Dalam upaya pencapaian target, Bank Syariah

Mandiri KC Solo Nusukan terfokus pada pemasaran produk pembiayaan

murabahah.
4

Pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk perbankan

syariah dengan akad jual beli barang dengan menyatakan harga dan

perolehan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

Karakteristik murabahah dapat dijelaskan bahwa penjual harus

memberitahu pembeli mengenai harga pembelian barang dan menyatakan

jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut (Karim, 2004:

85).

Dari hasil wawancara awal di Bank Syariah Mandiri KC Solo

Nusukan salah satu produk pembiayaan dengan akad murabahah adalah

pembiayaan warung mikro. Dalam hasil Observasi awal yang peneliti

lakukan, petugas marketing masih dibebankan pada pencapaian target

penjualan produk pembiayaan warung mikro di setiap tahunnya yang

dilihat dari posisi bulan Desember. Hal tersebut bisa dilihat dari data

laporan target pembiayaan warung mikro BSM Kantor Cabang Nusukan

Solo sebagai berikut:

Tabel 1.1
Laporan Target Pembiayaan Warung Mikro BSM KC Solo Nusukan
Periode 2017

Periode Booking
Target Realisasi
Per Desember 2017 Rp. 12.200.000.000
Januari Rp. 9.590.093.854
Februari Rp. 9.067.212.516
Maret Rp. 9.033.560.976
April Rp. 8.883.782.871
Mei Rp. 8.732.433.946
Juni Rp. 8.253.568.898
Juli Rp. 8.179.092.147
Agustus Rp. 7.724.964.351
5

September Rp. 7.451.848.052


Oktober Rp. 7.041.857.390
November Rp. 7.341.199.470
Desember Rp. 7.395.844.263

Total Target Rp. 12.200.000.000 Rp. 7.395.844.263


Sumber: Hasil Observasi data pencapaian target pembiayaan warung
mikro periode 2017 BSM KC Solo Nusukan pada tanggal 30 Agustus
2018 jam 10:23.

Dari data target pembiayaan murabahah pada produk warung

mikro pada Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan tersebut

menunjukkan bahwa pencapaian target belum terealisasi dengan baik. Hal

ini bisa kita lihat bahwa target yang harus dipenuhi adalah sebesar Rp.

12,2 Milyar, namun realisasinya dalam satu tahun hanya Rp.7,4 Milyar

atau 60,6% dari target yang diharapkan.

Keberhasilan target pasar ini merupakan tanggung jawab besar

bagi marketing-marketing Bank Syariah. Namun nberdasarkan kondisi di

lapangan para marketing warung mikro pada setian brifing pagi masih

mendapat teguran keras dalam pencapaian target segmen mikro karena

selama tiga tahun berturut-turut tidak bisa merealisasikan targetnya dengan

baik (Observasi di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo).

Dalam permasalahan ini, bidang pemasaran berperan penting

dalam mempromosikan, memperkenalkan, dan menawarkan produk

pembiayaan warung mikro yang merupakan pembiayaan modal kerja dan

investasi baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha, dan perorangan

kepada masyarakat dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat


6

karena mengingat persaingan bisnis yang semakin meningkat dalam

mempertahankan keunggulan produk-produk dalam bersaing (Irawan,

1996: 63-64).

Menurut Irawan (1996: 74) bahwa dalam keberhasilan pemasaran

untuk tujuan perusahaan di masa yang akan datang, strategi pemasaran

mejadi bidang dan kawasan yang mampu menyusun visi yang bersifat

jangka panjang dan imajinatif. Ketepatan pemasaran yang kemudian akan

mampu memenuhi tujuan serta keberhasilan bisnis suatu perbankan, baik

jangka pendek maupun jangka panjang. Mengingat persaingan bisnis

perbankan yang semakin ketat maka strategi pemasaran penting untuk

dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan/ perbankan dalam

melaksanakan kegiatan bisnisnya (Wibowo, 2015: 60).

Berdasarkan teori-teori yang telah penulis bicarakan diatas, jadi

untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan murabahah pada produk

Warung Mikro, maka diperlukan analisis pemasaran yang tepat agar

mencapai target dan tujuan yang sudah ditetapkan Bank Syariah Mandiri.

Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pemasaran Produk

Perbankan Syariah dalam Upaya Pencapaian Target Pembiayaan

Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo

Nusukan”
7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah

yang dapat diidentifikasi adalah belum terealisasinya target pembiayaan

murabahah pada produk pembiayaan warung mikro pada Bank Syariah

Mandiri KC Solo Nusukan, sehingga diperlukan analisis faktor penyebab

tidak terealisasinya target dengan menggunakan variabel pemasaran

dengan indikator bauran pemasaran (4P) yaitu produk, price, place,

promotion dalam menganalisis masalah tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibataskan pada analisis pemasaran dengan

berpedoman pada bauran pemasaran (4P) yaitu produk, price, place,

promotion yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan dalam

mencapai nilai target Pembiayaan Murabahah yaitu pada produk Warung

Mikro.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis akan

membahas mengenai permasalah yang ditemukan dengan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Nusukan Solo tentang Produk Pembiayaan Murabahah pada

Produk Warung Mikro dalam Upaya Pencapaian Target dengan


8

Pedoman Bauran Pemasaran 4P (product, price, place, promotion)

sebagai evaluasi?

2. Apa yang Menjadi Kendala-kendala dalam Pemasaran Produk

Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Nusukan Solo?

3. Bagaimana Solusi dalam Mengatasi Kendala-kendala Pemasaran

Produk Pembiayaan Murabahah tersebut?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui faktor penyebab tidak terealisasinya target warung

mikro sampai ditemukannya solusi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pemasaran yang dilakukan Bank

Syariah Mandiri KC Solo Nusukan tentang produk pembiayaan

murabahah agar dapat mencapai target yang telah ditentukan.

3. Untuk mengetahui apa yang menjadi kendala-kendala yang dihadapi

Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan dalam memasarkan produk

pembiayaan murabahah.

4. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kendala-kendala Bank

Syariah Mandiri KC Solo Nusukan dalam pemasaran produk

pembiayaan murabahah.
9

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang memerlukan diantaranya:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini digunakan untuk memenuhi tugas akhir kuliah guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, serta untuk menambah

pengetahuan mengenai analisis pemasaran produk perbankan dalam

upaya pencapaian target pembiayaan murabahah pada Bank Syariah.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu kepustakaan dan

sebagai bahan referensi bagi staf pengajar, mahasiswa dan pembaca

lainnya.

3. Bagi Bank

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah informasi bagaimana

penerapan manajemen pemasaran yang tepat dalam memasarkan

produk-produk perbankannya dalam upaya pencapaian nilai target

yang telah ditetapkan.


10

1.7 Hasil Penelitian Yang Relevan

No Variabel Peneliti, Metode dan Hasil Penelitian Saran


Sampel Penelitian
1 Strategi Fatimah dan Elisabeth Hasil penelitian Diperlukan
Pemasaran Yansye Metekohy menunjukkan penekanan
produk (2013), Metode bahwa didapat pada
Pembiayaan Deskriptif, Obyek strategi kelebihan-
Murabahah peneitian adalah pihak pertumbuhan kelebihan
manajemen Bank X atau growth produk
Syariah Cabang strategy murabahah
Tangerang Selatan

2 Strategi Edi Santoso dan Hasil penelitian Diperlukan


Pemasaran Riawan (2017), menunjukkan penambahan
Produk Bank Metode Kualitatif bahwa dalam target pasar
Pembiayaan Deskriptif, Obyek strategi sasaran
Rakyat penelitian adalah pemasaran
Syariah strategi pemasaran BPRS
(BPRS) produk dari BPRS memanfaatkan
Mitra Mentari warga
Sejahtera yang berupa Muhammadiyah
Tabungan dan untuk dijadikan
pembiayaan sebagai nasabah

3 Peranan Endan Hamdani dan Hasil penelitian Diperlukan


Strategi Hedri Maulana, menunjukkan melakukan
Pemasaran Metode deskriptif bahwa strategi kerjasama
Bank Dalam kualitatif, Obyek yang digunakan dengan
Upaya penelitian ini adalah adalah Public berbagao
Meningkatkan pemasaran Bank BTN Relation yaitu pihak dan
Nasabah Bondongan strategi kas Bank
pendekatan BTN harus
lebih
produktif
khususnya
tabungan
11

4 Analisis Ni Kadek Sri Wangi1, Hasil penelitian Diperlukan


Belum I Made nuridja1 dan menunjukkan peningkatan
tercapainya Wayan Bagia2 (2014), bahwa faktor fasilitas
Target Metode deskriptif yang kendaraan
Penjualan kualitatif, Subyek menyebabkan pengiriman
Elektronik penelitian adalah belum barang
dan Furniture pemilik, manajer tercapainya
sebuah Kajian pemasaran, karyawan target adalah
Perspektif dan konsumen, keterlambatan
Manajemen Objeknya adalah pengiriman
Pemasaran faktor penyebab tidak barang, harga
tercapainya target produk yang
mahal dan
upaya
mengatasinya
adalah
memperlancar
pengiriman
produk
5 Marketing Dr. Vinod Kumar Hasil penelitian Diperlukan
Strategy: a Gupta (2017), Metode menunjukkan peningkatan
War to Win deskriptif, Obyek bahwa strategi kualitas
adalah strategi pertumbuhan produk
pemasaran akan memikat
pelanggan

1.8 Jadwal Penelitian

Terlampir

1.9 Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman penulisan proposal skripsi ini

disistematisasikan menjadi lima bab dengan uraian sebagai berikut.

Bab I merupakan bagian pendahuluan. Dalam bab ini, penulis

menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hasil

penelitian yang relevan, metode penelitian, jadwal penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.


12

Bab II memaparkan tentang Landasan Teori. Dalam bab ini

penulis membahas tentang teori-teori tentang tema penelitian secara

umum, teori-teori variabel secara umum dan kerangka berfikir.

Bab III merupakan bagian metode penelitian. Dalam bab ini berisi

uraian tentang waktu dan wilayah penelitian, jenis penelitian, teknik

pengambilan sampel (kualitatif lapangan), data dan sumber data, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV yaitu memaparkan tentang pembahasan. Dalam bab ini

berisi uraian tentang gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan.

Bab V merupakan bagian penutup. Dalam bab ini peneliti

memaparkan tentang kesimpulan dan saran-saran.


13

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum


2.1.1 Sekilas Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah

Perbankan syariah merupakan perbankan islami yang setiap

kegiatannya didasarkan pada prinsip Shirakah atau mitra usaha (Mannan,

1970: 167). Dalam menjalankan pekerjaannya, bank Islam menggunakan

berbagai teknik dan metode investasi seperti kontrak mudharabah, yaitu

seorang pemilik modal memberikan modal dan mudarab atau mitra usaha

kerja memberikan kecakapan teknik dan keterampilan sedangkan laba

dibagi antara keduanya menurut presentase yang disetujui (Mannan, 1970:

164).

Secara filosofis, bank syariah merupakan bank yang aktivitasnya

meninggalkan masalah riba (Machmud, 2010: 4). Bank syariah adalah

bank yang menjalankan lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariah (Soemitra, 2009: 58).

b. Produk-produk Bank syariah

Dalam aktivitasnya, bank syariah memiliki produk-produk yang

menurut Karim (2004: 97) produk bank syariah dikelompokkan menjadi

tiga bagian besar, yaitu:


14

1. Produk Penghimpunan Dana (funding)

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam produk ini adalah:

a) Prinsip Wadiah (titipan), dimana nasabah bertindak sebagai yang

meminjamkan uang dan bank bertindak sebagai peminjam. Prinsip

ini diterapkan pada produk tabungan dan giro.

b) Prinsip Mudharabah, dimana deposan atau penyimpan bertindak

sebagai shahibul maal (pemilik dana), dan bank sebagai mudharib

(pengelola dana). Prinsip ini diterapkan pada produk tabungan dan

deposito.

2. Produk Penyaluran Dana (financing)

Produk penyaluran dana di bank syariah menggunakan tiga prinsip

yaitu:

a) Prinsip Jual Beli (Tijarah)

Prinsip jual beli ini dilakukan apabila adanya pemindahan

kepemilikan barang atau benda yang tingkat keuntungan bank

ditentukan di awal dan menjadi bagian harga jual barang. Prinsip

ini dikembangkan kedalam tiga macam pembiayaan yaitu

pembiayaan murabahah, salam dan istishna’.

b) Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip ini dibagi dalam tiga macam produk pembiayaan yaitu

pembiayaan musyarakah, mudharabah, dan mudharabah

muqayyadah.
15

c) Prinsip Sewa (Ijarah)

Pada dasarnya ijarah sama dengan jual beli, namun perbedaannya

terdapat pada objek transaksinya. Bila obyek transaksi jual beli

adalah barang. Sedangkan ijarah obyeknya adalah jasa.

3. Produk Jasa (service)

Produk jasa dalam bank syariah dikembangkan berdasarkan akad

pelengkap dengan tujuan bukan untuk mencari keuntungan, melainkan

untuk memudahkan pelaksanaan pembiayaan. Akad-akad pelengkap

tersebut antara lain yaitu Alih Utang-Piutang (Al-Hiwalah), Gadai

(Rahn), Pinjaman Kebaikan (Al-Qardh), Perwakilan (Wakalah), Bank

Garansi (Kafalah), Jual Beli Valuta Asing (Sharf), Sewa (Ijarah).

2.1.2 Target dan Omzet Penjualan

a. Pengertian Target

Dalam kegiatan bisnis, target merupakan sesuatau hal yang

penting. Yang dimaksud dalam hal ini yaitu bahwa target merupakan

angka penjualan yang direncanakan oleh pihak manajemen perusahaan

untuk dicapai dalam suatu periode tertentu yang melibatkan segmen pasar

dalam upaya pemasaran. Target menjadikan promosi, penetapan harga dan

distribusi produk dan layanan lebih mudah dan hemat biaya (Vinod,

2017:23).

Sedangkan omzet penjualan adalah jumlah total dari kegiatan suatu

produk barang atau jasa yang dihitung secara keseluruhan dan terus

menerus (Ayuditya, 2013: 3).


16

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa omzet penjualan

merupakan jumlah pendapatan yang dihitung dari total hasil produksi yang

dijual dalam satu periode tertentu, semakin besar omzet yang didapat akan

semakin baik tingkat pencapaian target yang direncanakan. Omzet

penjualan juga dapat disebut realisasi dari target penjualan yang

direncanakan suatu perusahaan.

b. Jenis-jenis Target

Menurut Pramono (2016) target dibagi dalam tiga jenis yaitu:

1) Target penjualan dalam jumlah barang dan rupiah. Dalam hal ini

keberhasilan suatu target diukur dari jumlah barang yang dijual laku.

2) Target presentase. Keberhasilan target diukur saat jumlah outlet yang

menjadi distributor bertambah.

3) Target promosi. Kebehasilan target ini diukur saat promosi telah

mencapai sasaran sesuai dengan kebutuhan.

c. Rumus Target

Menurut Eric Pramono (2016) pencapaian target atau tingkat capaian

dirumuskan sebagai berikut:

Tingkat Capaian = x 100%


17

2.1.3 Pemasaran
a. Pengertian Pemasaran

Dalam dunia bisnis, pemasaran memiliki peran yang sangat

penting. Berdasarkan teori bahwa pemasaran merupakan suatu proses

sosial dan manajerial yang mana individu dan kelompok dapat

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain

(Kasmir, 2003: 47).

Sedangkan menurut Djiptono (2008: 5), pemasaran merupakan

fungsi yang memiliki pengaruh besar dengan linngkungan eksternal,

padahal perusahaan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan

elsternal. Dan menurut Sofjan (2011: 168-169) strategi pemasaran pada

dasarnya merupakan rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang

pemasaran dengan memberikan panduan mengenai kegiatan yang akan

dijalankan untuk dapat mewujudkan tercapainya tujuan perusahaan.

Pada dasarnya, strategi pemasaran memberikan arah dalam

variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,

positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya bauran pemasaran. Maka

dalam hal ini, strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi

bisnis yang memberika arah pada semua fungsi manajemen suatu

organisasi (Tjiptono, 2008: 6).

Dari pengertian tersebut menurut Tjiptono (2006: 230) strategi

pemasaran memiliki dua faktor yang terpisah tetapi berhubungan erat,

yaitu:
18

1) Pasar Target/ sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen

yang merupakan sasaran perusahaan.

2) Bauran Pemasaran (Marketing Mix), yaitu variabel-variabel pemasaran

yang dapat dikontrol dan dikombinasikan oleh perusahaan untuk

memperoleh hasil yang maksimal.

b. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi

yang ditetapkan untuk dibandingkan dengan para pesaing dalam

mencipktakan, menyerahkan, dan mengakomodasikan nilai pelanggan

kepada pasar sasaran yang dipilih (Kotler, 2000: 22). Menurut Hendro

(2011: 376) skema inti pemasaran bisa dijelaskan melalui bagan sebagai

berikut:

Gambar 2.1
Skema Pemasaran

Kebutuhan/ Produk Analisa: Terjadi:


keinginan/p dibuat/ Nilai, Biaya pertukaran
ermintaan diciptakan & kepuasan transaksi &
hubungan
yang erat

Target:
Pemenuhan
Tujuan terpenuhi: kebutuhan
Kegiatan
kepuasan, kesetiaan pasar &
Pemasaran
dan mempertahankan kepuasan
& aktivitas
konsumen pemasaran pelanggan

Sumber : Hendro (2011: 376)


19

Setelah melihat bagan konsep pemasaran tersebut, jadi dalam konsep

pemasaran, terdapat tiga faktor penting yaitu:

a. Orientasi pada konsumen

Dalam hal ini, perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan konsumen

dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi.

2. Menentukan produk dan program pemasaran.

3. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,

dan menafsir keinginan, sikap, serta tingkah laku konsumen.

4. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.

b. Koordinasi dan integrasi dengan konsumen

Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen maka semua elemen-

elemen pasar yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan.

c. Mendapatkan laba dari pemuasan konsumen

Dengan memuaskan kebutuhan konsumen diharapkan tujuan

perusahaan untuk mendapatkan laba akan tercapai.

c. Bauran Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran, bauran pemasaran (Marketing Mix)

merupakan salah satu strategi karena berdasarkan pengertiannya bahwa

bauran pemasaran adalah sebuah ide dari strategi pemasaran yang


20

dilakukan perusahaan untuk mewujudkan strategi pembeda yang telah

ditentukan (Hendro, 2011: 389).

Menurut Hendro (2011: 389) ada beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam bauran pemasaran (4P) yaitu:

1. Mendefinisikan dengan jelas produk atau jasa yang dijual atau

ditawarkan kepada konsumen.

2. Mengetahui pasar sasarannya dan mengembangkan profil konsumen

yang akan membeli produk.

3. Mengetahui keunggulan produk.

4. Menentukan struktur harga produk.

5. Mengetahui dimana posisi produk pada pikiran konsumen.

6. Menentukan cara mendistribusikan produk.

7. Merencanakan strategi promosi.

8. Membuat anggaran pemasaran.

Bauran pemasaran merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan

secara terpadu, artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara

elemen-elemen yang ada di dalam marketing mix yaitu product (produk),

price (harga), place (tempat), promotion (promosi), atau yang biasa kita

dengar dengan 4P (Hendro, 2011: 389). Elemen-elemen tersebut dapat

dijabarkan sebagi berikut:

1) Product/ Produk

Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran. indikator dalam bauran produk


21

adalah kualitas, cirri khas, gaya, bentuk, merk, pembungkus,

pelayanan, dan jaminan (Kotler, 2001: 78).

Dalam bauran pemasaran, strategi produk merupakan strategi

yang snagat penting karena dapat mempengaruhi strategi lainnya.

Dalam hal ini bank harus mampu memodifikasi produk yang sudah ada

menjadi lebih menarik (Rianto, 2010: 14).

Menurut Rianto (2010: 140) produk mempunyai manfaat dan

keuntungan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan penjualan

2. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabahnya

3. Menimbulkan kepercayaan

4. Menimbulkan kepuasan

Pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk bank

syariah yang banyak diminati oleh nasabah. Hal ini dikarenakan

produk tersebut memiliki beberapa kelebihan seperti angsuran yang

bersifat tetap, memenuhi kebutuhan nasabah dalam segmen kecil, bank

syariah dapat melakukan take over dari bank lain dengan persyaratan

tertentu (Fatimah, 2013: 75).

2) Price/ Harga

Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh

konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk.

Variabel dalam bauran harga adalah daftar harga, potongan harga,

syarat kredit, dan periode pembayaran.


22

Penentuan harga pada bank syariah dikenal dengan nama bagi

hasil atau profit and loss sharing. Selain itu bank dapat menentukan

harga berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung oleh

nasabahnya seperti biaya administrasi, biaya kirim, biaya tagih, komisi

atau biaya sewa dengan menggunakan suatu metode tertentu setuai

kebijakan bank (Kasmir, 2010: 135).

Strategi harga dalam bank syariah berkaitan dengan tingkat

margin yang ditentukan perusahaan. Karena margin mampu

menciptakan strategi pemasaran yang agresif. Dalam hal ini calon

nasabah harus mengetahui bahwa penetapan jumlah margin/harga jual

sudah sangat layak bagi nasabah dengan kata lain memiliki nilai

bersaing dengan margin sejenis dari bank lain (Fatimah, 2013: 79).

3) Promotion/ Promosi

Berdasarkan Ikatan Bankir Indonesia (2015) Promosi

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan meyakinkan

konsumen sasaran untuk membeli produknya. Variabel dalam bauran

promosi adalah periklanan, personal selling (penjualan pribadi),

promosi penjualan, dan publisitas.

Menurut Kasmir (2010: 156) kegiatan promosi yang dilakukan

oleh suatu perusahaan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari:


23

a. Periklanan (advertising)

Promosi dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar dan kata-

kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, Koran, majalah,

billboard, televise dan radio.

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi dilakukan melalui potongan harga atau undian hadiah

pada waktu tertentu dan dalam barang tertentu pula.

c. Publisitas (publicity)

Promosi dilakukan untuk meningkatkan citra bank melalui

kegiatan sponsor, sosialisasi, amal sosial dan olahraga.

d. Penjualan Pribadi (personal selling)

Promosi dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam

melayani serta mempengaruhi nasabah.

Dalam bank syariah, promosi merupakan kegiatan

menyampaikan informasi mengenai produk dengan tujuan membujuk,

menyebarkan informasi, dan meningkatkan pasar sasaran agar

masyarakat menerima dan loyal pada produk yang ditawarkan bank

(Fatimah, 2013: 81).

4) Place/ Tempat

Tempat atau saluran pemasaran merupakan kegiatan yang

dilakukan perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi

konsumen. Variabel dalam bauran distribusi adalah lokasi,


24

transportasi, persediaan barang distributor, dan pengecer (Kotler, 2001:

80).

Menurut Riyanto (2010: 131) strategi lokasi dibuat karena

memiliki tujuan yaitu:

a) Agar bank dapat menentukan lokasi yang tepat dan strategis untuk

lokasi kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor

kas dan mesin-mesin ATM.

b) Agar dapat menentukan teknologi yang tepat dalam memberikan

kecepatan dan keakuratan guna melayani nasabah.

c) Agar dapat menentukan metode antrian yang paling optimal dalam

kondisi sibuk.

d) Agar dapat menentukan lay out yang nyaman bagi nasabahnya.

Menurut Rianto (2010: 133) hal yang harus diperhatikan dalam

menentukan lokasi bank yaitu:

a) Dekat dengan kawasan industry/ pabrik

b) Dengan dengan perkantoran

c) Dekat dengan pasar

d) Dekat dengan perumahan/ masyarakat

e) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada pada suatu lokasi.

Dalam pemasaran, penentuan lokasi bank merupakan kebijakan

yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan produk

pembiayaan murabahah seperti lokasi yang strategis, dekat dengan pusat

belanja, transportasi yang mudah, dekat dengan lokasi bisnis lainnya,


25

selain itu mendukung seperti saluran listrik dan telepon, tempat perkir

yang memadai, dan system keamanan yang ketat merupakan syarat-syarat

yang harus dipenuhi untuk meningkatkan pertumbuhan produk secara

agresif (Fatimah, 2013: 80).

2.1.4 Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu

memberikan fasilitas penyediaan dana atau tagihan yang disamakan atas

transaksi bagi hasil, jual beli, pinjam meminjam dan sewa menyewa untuk

memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit

(Muhammad, 2015: 40).

Menurut Asiyah (2015: 2) bahwa berdasarkan Undang-undang No.

10 Tahun 1998 pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan

yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau

bagi hasil.
26

b. Jenis-jenis Pembiayaan

Menurut Antonio (2001: 160-168) pembiayaan dibagi dalam beberapa

jenis dengan penjabaran sebagai berikut:

1) Pembiayaan Produktif

Pembiayaan produktif merupakan pembiayaan yang diajukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan

usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

2) Pembiayaan Modal Kerja

Pembiayaan modal kerja merupakan pembiayaan yang diajukan untuk

memenuhi kebutuhan peningkatan produksi baik secara kuantitatif

yaitu jumlah hasil produksi maupun secara kualitatif yaitu peningkatan

kualitas/mutu hasil produksi.

3) Pembiayaan Investasi

Pembiayaan investasi diberikan pada nasabah untuk keperluan

penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha

ataupun pendirian proyek baru, dimana cirri-ciri pembiayaan

mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah dengan

jangka waktu menengah dan panjang.

4) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif merupakan pembiayaan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk

kebutuhan/pembiayaan konsumtif yang diberikan untuk tujuan diluar

usaha dan umumnya bersifat perorangan.


27

c. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan memiliki fungsi umum yang melekat pada bank

syariah yaitu untuk meningkatkan daya guna uang, yang kedua untuk

meningkatkan daya guna barang, meningkatkan peredaran uang,

meningkatkan kegairahan berusaha, sebagai stabilitas ekonomi dan

jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional (Asiyah, 2015: 8).

d. Unsur-Unsur Pembiayaan

Menurut Kasmir (2013: 87) dalam pemberian pembiayaan atau

kredit bank syariah harus memiliki unsur-unsur yang terkandung dalam

pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

1) Kepercayaan, kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa

pemberian kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan

benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang melalui

penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern dan ekstern.

2) Kesepakatan, kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian di mana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-

masing.

3) Jangka Waktu, setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu

tertentu. Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang

telah disepakati.

4) Risiko, Tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko

tidak tertagihnya/macet pemberian kredit.


28

5) Balas Jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit merupakan

keuntungan bank. Sedangkan pada bank syariah balas jasanya

ditentukan dengan bagi hasil.

e. Pengertian Murabahah

Berdasarkan teori, Murabahah merupakan transaksi jual beli

dimana para klien bank membeli suatu komoditi berdasarkan rincian

tertentu dan menghendaki agar bank megirimkannya kepada mereka

berdasarkan imbuhan harga tertentu sesuai dengan persetujuan antara

kedua belah pihak (Mannan, 1970: 168).

Sedangkan menurut Muhamad (2015: 46) murabahah merupakan

transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah

dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual

menginformasikan harga perolehan kepada pembeli di awal. Murabahah

adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan yang telah

disepakati (Antonio, 2001: 101).

Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil) atau lebih dikenal dengan

murabahah saja, murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan)

merupakan transaksi jual beli dimana bank menyebutkan jumlah

keutungannya dan nasabah sebagi pembeli. Harga jual beli bank dari

pemasok ditambah keuntungannya (margin) (Karim, 2004: 98).

Sedangkan murabahah dalam istilah fiqh Islam berarti suatu

bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan


29

barang, meliputi barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk

memperoleh barang tersebut dengan tingkat keuntungan (margin) yang

diinginkan (Ascarya, 2011: 82).

f. Jenis-jenis Murabahah

Menurut Wiroso (2005: 37) jenis-jenis akad murabahah dibedakan

menjadi dua macam yaitu:

1. Murabahah Tanpa Pesanan

Murabahah tanpa pesanan merupakan jual beli murabahah

yang dilakukan dengan tidak melihat ada yang pesan atau tidak,

sehingga penyediaan barang dilakukan sendiri oleh bank syariah

sebagai penjual.

Jadi yang dimaksud murabahah tanpa pesanan ini yaitu ada

yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak, bank syariah

menyeiakan barang dagangannya.

2. Murabahah berdasarkan pesanan

Murabahah berdasarkan pesanan merupakan Bentuk

murabahah dimana melibatkan tiga pihak, yaitu pemesan, pembeli dan

penjual. Bentuk murabahah ini dilakukan dimana bank melakukan

pembelian barang kepada pemasok setelah ada pemesanan dari

nasabah (Karim, 2004: 115). Bentuk murabahah inilah yang

diterapkan perbankan syariah dalam pembiayaannya.

Jadi yang dimaksud dengan murabahah berdasarkan pesanan

ini yaitu bahwa bank syariah baru akan melakukan transaksi


30

murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang,

sehingga penyediaan barang baru dilakukan apabila ada pesanan

barang.

g. Rukun Murabahah

Menurut Ascarya (2001: 82) dalam tranaksi akad murabahah memiliki

rukun yang harus dipenuhi yaitu:

1) Pelaku akad, yaitu ba’i (penjual) adalah pihak yang memiliki barang

untuk dijual, dan musytari (pembeli)

2) Objek akad, yaitu mabi’ (barang dagangan)

3) Tsaman (harga)

4) Shighah, yaitu Ijab dan Qobul

h. Syarat-syarat Murabahah

Menurut Antonio (2001: 102-103) syarat-syarat Bai’ al-murabahah adalah

sebagai berikut:

1) Penjual memberitahu harga pokok kepada nasabah calon pembeli.

2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

3) Kontrak harus bebas dari riba.

4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas

barang sesudah pembelian.

5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya pembelian dilakukan secara hutang.


31

i. Ketentuan Pembiayaan Murabahah

Menurut Wiroso (2005: 45) Fatwa Dewan Syariah Nasional yang

terkait dengan transaksi murabahah antara lain adalah:

1) Nomor 4/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 tentang

murabahah.

2) Nomor 13/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

Uang Muka Dalam Murabahah.

3) Nomor 16/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

Diskon Dalam Murabahah.

4) Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 tentang

sanksi atas nasabah mampu yang menunda-nunda pembayaran.

5) Nomor 23/DSN-MUI/III/2000 tanggal 28 Maret 2002 tentang

Potongan Pelunasan Dalam Murabahah.

Menurut Wiroso (2005: 46) bahwa dalam fatwa Nomor 04/DSN-

MUI/IV/2000 Tanggal 1 April 2000 tentang murabahah berlandaskan

pada Al- Quran dan Al-Hadits sebagai berikut:

1. Al-Qur’an

a) “…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba…” (QS Al-Baqarah [2]: 275).

b) “Hai orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu…” (QS

Al-Maidah [5]: 1).


32

2. Al-Hadits

a) Hadits Nabi dari Abu Said Al-Khudri, bahwa Rasulullah SAW

bersabda, “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama

suka.” (HR Al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai Shahih oleh

Ibnu Hibban).

b) Hadits Nabi riwayat Abd Al-Raziq bin Aslam, Rasulullah ditanya

tentang ‘urban (uang muka) dalam jual beli, maka beliau

menghalalkannya

j. Mekanisme Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah dalam Bank Syariah memiliki skema sebagai

berikut:

Gambar 2.2
Skema Murabahah

1.Negosiasi & persyaratan

2. Akad Jual Beli


BANK NASABAH
5. Bayar secara angsur
Terima barang

3. Beli barang 4. Kirim


SUPLIER

PENJUAL

Sumber: Antonio (2001: 107)


33

Keterangan:

1. Pihak bank dan nasabah melakukan negosiasi untuk transaksi

pembiayaan murabahah, seperti jenis barang, harga, jangka waktu

pembayaran dan hal lain yang diperlukan.

2. Pihak bank dan nasabah melakukan akad perjanjian kesepakatan.

3. Pihak bank melakukan pemesanan dan pembayaran atas barang yang

dipesan kepada supplier.

4. Pihak supplier mengirimkan barang yang dipesan.

5. Nasabah menerima barang dan membayar kepada pihak bank secara

angsur atau cicilan.

2.1.5 Usaha Mikro Kecil Menengah

a. Pengertian UMKM

Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik

orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria Usaha Mikro.

Sedangkan pengertian dari Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria Usaha Kecil.


34

Sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri dan dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan

bersih atau hasil penjualan tahunan. Menurut Departemen Tenaga Kerja

(Depnaker) usaha mikro adalah usaha yang memiliki kurang dari 5 orang

tenaga kerja.

b. Tujuan dan Kriteria Usaha Mikro

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha

mikro bertujuan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun

perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan dan untuk

mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.

Usaha mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya

kredit yang dapat diterima oleh usaha adalah Rp 50 juta. Usaha mikro

adalah usaha produktif secara individu atau tergabung dalam koperasi

dengan hasil penjualan Rp 100 juta.

Kriteria Usaha Mikro menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2008 Pasal 6, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan

dan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria yaitu memiliki

kekayaan bersih paling banyak Rp 50 juta tidak temasuk tanah dan


35

bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling

banyak Rp 300 juta.

2.1.6 Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan warung mikro hadir karena masyarakat yang

membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha atau modal kerja dan

pembiayaan pada segmen kecil yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Produk pembiayaan warung mikro adalah produk yang

dikhususkan untuk memberi pembiayaan kepada calon nasabah atau badan

usaha yang bergerak di sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)

dengan tujuan membentu dan memberikan akses kemudahan dalam

memperoleh permodalan bagi masyarakat kecil menengah yang ingin

mengembangkan usahanya.

Adapun akad yang digunakan dalam pembiayaan warung mikro

adalah akad al murabahah. Akad murabahah merupakan akad atau

perjanjian jual beli antara bank dengan nasabah dimana bank membelikan

barang yang diperlukan nasabah dan menjualnya kembali kepada nasabah

sebesar harga yang diperoleh ditambah dengan margin atau keuntungan

yang disepakati kedua belah pihak.

Pembiayaan warung mikro saat ini banyak dibutuhkan masyarakat

segmen kecil guna untuk memenuhi modal usaha atau kepemilikan.

Jaminan dan syarat yang mudah membuat produk warung mikro ini

banyak ditembus oleh pengusaha-pengusaha sektor kecil.


36

Bank Syariah Mandiri memiliki jenis-jenis Pembiayaan Warung

Mikro di Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut

(www.syariahmandiri.co.id):

1. Pembiayaan Usaha Mikro Tunas (PUM-Tunas)

a) Limit pembiayaan: diatas Rp. 2.000.000,- sampai dengan Rp.

10.000.000,-

b) Jangka waktu: maksimal 36 bulan.

c) Biaya administrasi sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri

2. Pembiayaan Usaha Mikro Madya (PUM-Madya)

a) Limit pembiayaan: diatas Rp. 10.000.000,- sampai dengan Rp.

50.000.000,-

b) Jangka waktu: maksimal 36 bulan.

c) Biaya administrasi sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri

3. Biaya Usaha Mikro Utama (PUM-Utama)

a) Limit pembiayaan: diatas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp.

200.000.000,-

b) Jangka waktu: maksimal 48 bulan.

c) Biaya administrasi sesuai ketentuan Bank Syariah Mandiri


37

2.2 Teori-teori Variabel secara Umum


2.2.1 Target

Dalam kegiatan bisnis perbankan, target merupakan sesuatau hal

yang penting. Yang dimaksud dalam hal ini yaitu bahwa target merupakan

angka penjualan yang direncanakan oleh pihak manajemen perusahaan

untuk dicapai dalam suatu periode tertentu yang melibatkan segmen pasar

dalam upaya pemasaran.

Dalam hal ini target menjadikan promosi, penetapan harga dan

distribusi produk dan layanan lebih mudah dan hemat biaya karena sudah

bisa direncanakan lebih awal (Vinod, 2017:23).

Menurut Eric Pramono (2016), indikator dari target penjualan

adalah sbagai berikut:

a. Specific/ Spesifik

Target yang baik harus spesifik, artinya target penjualan harus

memiliki dasar pencapaian yang pasti. Dalam perbakan syariah target

pastinya sudah ditetapkan oleh pihak manajemen dalam krgiatan

bisnisnya.

b. Measurable/ Dapat diukur

Target yang baik harus bisa diukur, artinya apakah target penjualan

telah tercapai atau belum.

c. Attainable/ Dapat diraih, Target yang baik adalah target yang dapat

diraih, artinya dalam menentukan target pihak manajemen harus

memperhitungkan kemampuan marketing dalam meraih keberhasilan

target tersebut.
38

d. Realistic/ Realistis

Dalam hal ini target harus diimbangi dengan kualitas produk ataupun

benefit yang bisa didapatkan nasabahnya. Jadi dalam hal ini target

harus dibuat secara realistis yakni harus seimbang dengan faktor-faktor

yang menyertainya.

e. Time Bounded/ Dibatasi waktu

Dalam hal ini pencapaian target harus dibatasi oleh waktu sehingga

dapat diperhitungkan dengan jelas.

2.2.2 Bauran Pemasaran


a. Product/ Produk

Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran. indikator dalam bauran produk adalah

kualitas, cirri khas, gaya, bentuk, merk, pembungkus, pelayanan, dan

jaminan (Kotler, 2001: 78).

Pembiayaan murabahah merupakan salah satu produk bank syariah

yang banyak diminati oleh nasabah. Hal ini dikarenakan produk tersebut

memiliki beberapa kelebihan seperti angsuran yang bersifat tetap,

memenuhi kebutuhan nasabah dalam segmen kecil, bank syariah dapat

melakukan take over dari bank lain dengan persyaratan tertentu (Fatimah,

2013: 75).

b. Price/ Harga

Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen

kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk. Variabel dalam bauran


39

harga adalah daftar harga, potongan harga, syarat kredit, dan periode

pembayaran.

Penentuan harga pada bank syariah dikenal dengan nama bagi hasil

atau profit and loss sharing. Selain itu bank dapat menentukan harga

berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung oleh nasabahnya

seperti biaya administrasi, biaya kirim, biaya tagih, komisi atau biaya sewa

dengan menggunakan suatu metode tertentu setuai kebijakan bank

(Kasmir, 2010: 135).

c. Place/ Lokasi

Menurut Riyanto (2010: 131) strategi lokasi dibuat karena memiliki tujuan

dalam perbankan yaitu:

1. Agar bank dapat menentukan lokasi yang tepat dan strategis untuk

lokasi kantor pusat, kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor

kas dan mesin-mesin ATM.

2. Agar dapat menentukan teknologi yang tepat dalam memberikan

kecepatan dan keakuratan guna melayani nasabah.

3. Agar dapat menentukan metode antrian yang paling optimal dalam

kondisi sibuk.

4. Agar dapat menentukan lay out yang nyaman bagi nasabahnya.

Menurut Rianto (2010: 133) hal yang harus diperhatikan dalam

menentukan lokasi bank yaitu:

1) Dekat dengan kawasan industry/ pabrik

2) Dengan dengan perkantoran


40

3) Dekat dengan pasar

4) Dekat dengan perumahan/ masyarakat

5) Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada pada suatu lokasi.

d. Promotion/ Promosi

Variabel dalam bauran promosi adalah periklanan, personal selling

(penjualan pribadi), promosi penjualan, dan publisitas. Menurut Kasmir

(2010: 156) kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan

menggunakan bauran promosi yang terdiri dari:

a. Periklanan (advertising)

Promosi dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar dan kata-kata

yang tertuang dalam spanduk, brosur, Koran, majalah, billboard,

televise dan radio.

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi dilakukan melalui potongan harga atau undian hadiah pada

waktu tertentu dan dalam barang tertentu pula.

c. Publisitas (publicity)

Promosi dilakukan untuk meningkatkan citra bank melalui kegiatan

sponsor, sosialisasi, amal sosial dan olahraga.

d. Penjualan Pribadi (personal selling)

Promosi dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam

melayani serta mempengaruhi nasabah.


41

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemasaran produk

murabahah yang diterapkan pada produk pembiayaan warung mikro di

Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan dalam upaya pencapaian target.

Untuk mendekatkan masalah yang akan dianalisis pada penelitiaan ini,

maka perlu dibuat kerangka pemikiran yang bermaksud untuk

mengarahkan peneliti dalam menentukan data dan informasi dalam

penelitian ini.

Gambar 2.3
Bagan Kerangka Teoritis

Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan

Pembiayaan Murabahah pada produk Warung Mikro

Pemasaran Pembiayaan Warung Mikro (4P):Product/


Produk,Price/ Harga,Place/Tempat,Promotion/promosi

Kendala-kendala dan Solusi

Analisis Pemasaran

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, sebagai langkah pertama

peneliti akan menggali informasi melalui wawancara dengan pimpinan,

Kemudian peneliti akan melakukan wawancara mendalam dengan


42

marketing-marketing pembiayaan warung mikro mengenai strategi

pemasaran produk murabahah pada warung mikro dengan dasar teori

bauran pemasaran 4P yaitu product, price, place, promotion dan menggali

informasi mengenai kendala-kendala dalam pemasaran.

Selain itu untuk menganalisis pemasaran yang paling efektif untuk

mencapai target, peneliti juga akan menganalisis melalui dokumentasi

berupa laporan posisi target pembiayaan warung mikro dalam 3 tahun

terakhir yaitu 2015, 2016, 2017 serta melakukan wawancara mengenai

strategi pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Solo

Nusukan pada setiap tahunnya dan apa yang menjadi kendala dalam

pemasaran Hingga ditemukannya solusi dalam mengatasi kendala tersebut.


43

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian


3.1.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan yaitu pada

Bulan September 2018- Maret 2019.

3.1.2 Wilayah Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Solo Nusukan yang beralamat di Jl. Piere Tendean No. 199

Nusukan, Banjarsari, Surakarta.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan

metode deskriptif kualitatif. Data kualitatif adalah data yang disajikan

dalam bentuk kata-kata (Sekaran, 2017: 162). Menurut Cooper (2006:

226) bahwa analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu metode yang

digunakan terhadap data yang dikumpulkan, kemudian disusun, dijelaskan

dan kemudian dianalisis melalui kata-kata. Sedangkan menurut Sugiyono

(2013: 2) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

berdasarkan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan kegunaan tertentu.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu

memusatkan pada pemecahan masalah yang tepat mengenai analisis

pemasaran produk perbankan syariah dalam produk murabahah pada

pembiayaan warung mikro.


44

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

1992: 72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari populasi (Sekaran,

2006: 123). Dalam penelitian ini sampel terdiri dari pimpinan satu orang,

kepala bagian warung mikro dan 2 orang marketing warung mikro Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode purposive sampling. Menurut Muhammad (2008:

175), purpose sampling merupakan tehnik non probability sampling yang

memilih orang-orang yang terseleksi dan berpengalaman berdasarkan ciri-

ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai

sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya.

Dalam penelitian ini populasi dan sampel yang terseleksi adalah

pimpinan, kepala bagian warung mikro, marketing-marketing warung

mikro di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.


45

3.4 Data dan Sumber Data

Data merupakan kumpulan fakta dan kejadian yang menjadi bahan

mentah dan kemudian melalui pengolahan data akan menjadi sebuah

informasi yang bermanfaat (Muhyiddin, 2017: 107). Sumber data dalam

penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap

dapat memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya dilapangan.

Peneliti menggunakan data ini untuk menggali informasi mengenai

analisis pemasaran bank syariah dalam upaya pencapaian target

pembiayaan murabahah dengan berpusat pada pembiayaan warung mikro

Bank Syariah Mandiri. Dalam penelitian ini sumber data primer

didapatkan dari wawancara pada bagian pimpinan, supervisior dan

marketing-marketing pembiayaan warung mikro.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung dari informan di lapangan, seperti dokumen dan sebagainya yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dokumen yang digunakan

meliputi lokasi bank, sejarah bank, profil bank, visi misi bank, laporan

target pembiayaan warung mikro untuk memperkuat penemuan dan

melengkapi informasi yang dikumpulkan melalui wawancara langsung

dengan marketing pembiayaan murabahah.


46

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-

hal atau keterangan-keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian

atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung

penelitian (Muhyiddin, 2017: 108).

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik pengumpulan data primer yang diperoleh dengan

cara sebagai berikut:

3.5.1 Metode Observasi

Metode observasi adalah metode yang dilakukan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik yang melibatkan kegiatan

pemantauan aktivitas dan kondisi perilaku maupun bukan perilaku

(Cooper, 2006: 261).

Observasi dalam penelitian ini dimulai dari hasil pengamatan

selama peneliti melakukan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) selama

satu bulan yaitu Desember 2017- Januari 2018. Observasi selanjutnya

dalam penelitian ini akan lebih terfokus pada bagian pembiayaan warung

mikro di Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo.

3.5.2 Metode Wawancara

Metode wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam topik tertentu (Sugiyono, 2013: 317).


47

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan

pimpinan dan pihak Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan yang

bertugas di bagian pembiayaan warung mikro dengan pertanyaan yang

berkaitan langsung dengan tujuan penelitian.

Selain itu peneliti akan melakukan wawancara medalam kepada

marketing pembiayaan warung mikro dengan dasar bauran pemasaran

untuk menganalisis tema yang diteliti.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan proses mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, foto, video,

rekaman dan lain sebagainya (Arikunto, 2010: 201).

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik

dokumentasi berupa laporan hasil realisasi posisi target pembiayaan

warung mikro selama 3 tahun terakhir untuk dianalisis strategi pemasaran

apa yang digunakan melalui wawancara mendalam dengan bagian

marketing pembiayaan warung mikro pada BSM KC Solo Nusukan.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan proses terakhir dari kegiatan

penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan, membuktikan

hipotesis, dan menjelaskan fenomena yang menmenjadi latar belakang

penelitian (Muhyiddin, 2017: 107).


48

Aktivitas dalam penelitian data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas sehingga datanya

jenuh (Sugiyono, 2013: 339). Aktivitas tersebut meliputi reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan.

3.6.1 Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal

pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema polanya dan

membuang yang tidak diperlukan. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan akan mempermudah

pengumpulan data selanjutnya.

3.6.2 Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya. Penyajian data dalam

penelitian ini akan dipaparkan dengan teks yang bersifat naratif dan

dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersusun sehingga mudah

dipahami.

3.6.3 Penarikan kesimpulan

Kesimpulan merupakan pengungkapan penyelesaian penelitian

dengan memaparkan hasil pengolahan data-data yang valid sehingga

kesimpulan dapat mejawab rumusan masalah.


49

3.7 Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah satu

bagian yang sangat penting untuk mengetahui tingkat kepercayaan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik

triangulasi dalam pengumpulan data, sehingga data yang diperoleh akan

menjadi data yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan (Moleong,

2008: 332).

Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan dua macam triangulasi yaitu:

3.7.1 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber data yang sama. Peneliti akan menggunakan teknik observasi,

wawancara serta dokumentasi untuk sumber data yang sama.

3.7.2 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang berbeda (Moleong, 2013: 330). Hal tersebut dilakukan menggunakan

cara :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara


50

2. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti orang yang bependidikan

menengah atau tinggi, rakyat biasa dan orang pemerintah.

3. Membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang berkaitan.


51

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum


4.1.1 Sejarah PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

diusulkan dengan krisis multi dimensi termasuk dipanggung politik

nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat

terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia

usaha.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan

(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank

Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut

juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri

melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan

Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan

perbankan syariah dikelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon

atas berlakukannya UU No.10 tahun 1998, yang memberi peluang bank

umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).


52

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah

segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan

usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi

berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri

sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No.23 tanggal 8

September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum

syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur

BI No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999.

Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No.1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama

menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan

legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi

sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank

yang mampu memadukan idealis usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealis usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk

bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.


53

Pada tahun 2003 ini, kembali memperoleh predikat sebagai bank

syariah terbaik dari majalah infobank bahkan peringkat yang diraih

mengalami peningkatan dan menjadi leader dari perbankan syariah

lainnya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2002, Bank Syariah Mandiri

(BSM) telah memiliki 37 kantor cabang, 11 kantor cabang pembantu,

dan 23 kantor kas di seluruh Indonesia. Kantor pusat Bank Syariah

Mandiri (BSM) berlokasi di Jalan M.H. Thamrin No. 5 Telp. (021)

2300509,Fax.(021)39832978,Jakarta,10340(https://www.syariahmandiri.c

o.id/profil-perusahaan/sejarah/ diakses pada tanggal 29 Mei 2017).

Bermula dari wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Sub

Branch Manager pada hari Selasa, 27 November 2018 pukul 08.45 bahwa

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo sendiri berdiri dan beroperasi

pada tahun 2011. Kantor Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo ini

memiliki tiga lantai dan terdiri dari beberapa ruangan disetiap lantainya.

Secara rinci ruangan – ruangan yang ada di kantor Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo adalah sebagai berikut: Pertama, lantai 1

terdapat ruang Teller, Customer Service, ruang Supervisor Operational,

ruang Back Office. Kedua, lantai 2 terdapat ruang Sub Branch Manager,

ruang Gadai Emas, Ruang Consumer, ruang tamu Nasabah, ruang Brifing.

Dan lantai tiga terapat ruang Warung Mikro, Mushola, ruang Rapat, ruang

istirahat, dan Gudang.


54

4.1.2 Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri

Visi : “Bank Syariah Terdepan dan Modern”

a) Untuk Nasabah

BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,

menentramkan dan memakmurkan.

b) Untuk Pegawai

BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk

beramanah sekaligus berkarir professional.

c) Untuk Investor

Institusi keuangan syariah Indonesia yang terpercaya yang terus

memberikan value berkesinambungan.

Misi :

a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri

yang berkesinambungan.

b) Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang

melampaui harapan nasabah.

c) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen ritel.

d) Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.

e) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

f) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.


55

4.1.3 Motto dan Etos Kerja

a. Motto Perusahaan

Adapun motto dari Bank Syariah Mandiri adalah Terdepan, Modern

dan Menetramkan.

b. Nilai-nilai Perusahaan Bank Syariah Mandiri

1. Excellence. Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan

yang terpadu dan berkesinambungan.

2. Teamwork. Mengembangkan lingkungan kerja yang saling

bersinergi.

3. Humanity. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.

4. Integrity. Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku

terpuji.

5. Customer Focus. Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan

untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang

terpercaya dan menguntungkan.

4.1.4 Profil Lembaga Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Nusukan

Nama : PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan


Solo
Alamat : Jl. Piere Tendean No. 199 Nusukan, Banjarsari,
Surakarta (57135)
No Telp./fax : (0271) 730094/ (0271) 741495
Homepage : www.syariahmandiri.co.id
Tahun Berdiri : 2011
Tahun Beroperasi : 2011- sekarang
56

4.1.5 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo


Nusukan

Gambar 4.1
Struktur Organisasi BSM KC Solo Nusukan

BRANCH MANAGER
Khanifudin

BOSM RBRM (Retail Banking MBM (Micro OG (Office


(Branch Office & Relationshiip Manager) Banking Manager) Gadai)
Service Manager)
Ana Pristiani Irven K Sigit W
Irene Tri F.A

Customer CFE (Costumer Bagian Admin Penaksir


Service Financing Gadai
Excutive) Salsa Billa
Erna Deddy
Uta
Bagian
Teller Analisis

Rosita Kurniwati SFE (Sharia Dimas


Funding
Executive)
BO (Back Office) Bagian Mitra /
Penagihan
Ferdyan
Evidanika Nifa
Mertia Fauzi

Retail Sales
Security
Bambang Executive 1

Wahyu
Driver
Baskoro
Retail Sales
Executive 2
OB
Agus Zulfi

Sumber: wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Sub Branch Manager


pada hari Selasa, 27 November 2018 pukul 08.45.
57

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Nusukan Solo

Dalam aktivitasnya, bank syariah memiliki produk-produk yang

menurut Karim (2004: 97) produk bank syariah dikelompokkan menjadi

tiga bagian besar yang salah satunya produk pembiayaan. Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo memiliki beberapa produk

pembiayaan yaitu pembiayaan consumer pada produk OTO dan KPR,

warung mikro, pembiayaan pensiunan, gadai emas dan cicil emas. diantara

pembiayaan tersebut BSM KC Nusukan Solo memiliki pembiayaan

dengan akad murabahah yaitu pada produk Consumer (KPR dan OTO)

dan Warung Mikro (wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Branch

Manager pada hari Selasa, 16 Oktober 2018 pukul 08.45 di Kantor BSM

KC Nusukan Solo).

Pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Nusukan Solo merupakan bentuk pembiayaan yang diberikan bank untuk

calon nasabah yang ingin membeli barang atau memenuhi kebutuhannya

seperti sepeda motor, tanah, ruko dan lain-lain.

Pembiayaan murabahah disini adalah jual beli antara pihak


bank dengan nasabah dimana bank bekerjasama dengan
pemasok atau sulplier. Jadi bank mencarikan apa yang
dibutuhkan nasabah melalui supplier, setelah barang
tersedia baru diberikan kepada nasabah dengan harga
ditambah margin yang sudah disepakati bank dengan
nasabah (wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku
Branch Manager pada hari Selasa, 16 Oktober 2018 pukul
08.45 di Kantor BSM KC Nusukan Solo)
58

Berdasarkan pernyataan informan menunjukkan bahwa secara

umum bentuk pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan solo yaitu bahwa bank bertindak sebagai penjual dan nasabah

sebagai pembeli, dimana dalam hal ini bank bekerjasama dengan supplier.

Kemudian pihak bank dan nasabah akan melakukan akad dengan

kesepakatan harga dan margin yang sudah ditentukan.

Dari dua jenis pembiayaan murabahah di BSM KC Nusukan Solo,

pembiayaan warung mikro merupakan pembiayaan unggulan dan paling

diminati.

Sebenarnya semua pembiayaan di BSM ini semua diminati,


tapi pembiayaan yang paling diminati menurut saya warung
mikro. Karena mereka terjun pada segmen kecil yang
banyak masyarakat membutuhkan pembiayaan jenis ini
(wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Branch
Manager pada hari Selasa, 16 Oktober 2018 pukul 08.45 di
Kantor BSM KC Nusukan Solo).

Pembiayaan warung mikro merupakan penyaluran dana kepada

masyarakat dengan segmen kecil dengan tujuan untuk menambah modal

usaha atau kebutuhan lainnya dengan plafon 10 juta – 200 juta.

Pembiayaan warung mikro itu pembiayaan dengan plafon


kecil yaitu 10-200 juta yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat segmen kecil yang membutuhkan
tambahan modal untuk membuka atau mengembangkan
usahanya. ada dua, yang pertama PUM (Pembiayaan
Umum Mikro) ini pembiayaan modal kerja, kemudian PSM
(Pembiayaan Multiguna) ini seperti nasabah butuh sepeda
motor, tanah seperti itu (wawancara dengan Bapak Irven
Kurniawan selaku Kepala Warung Mikro pada 16 Oktober
2018 pukul 09.30).

Berdasarkan pernyataan informan bahwa Warung mikro BSM KC

Solo Nusukan memiliki dua jenis pembiayaan yaitu PUM (Pembiayaan


59

Umum Mikro), pembiayaan jenis ini diperuntukkan untuk nasabah yang

membutuhkan modal untuk usaha tau tambahkan modal untuk

mengembangkan usahanya. Yang kedua PSM (Pembiayaan Multiguna),

pembiayaan jenis ini diperuntukkan untuk nasabah yang membutuhkan

suatu barang.

Pembiayaan warung mikro selama 3 tahun terakhir ini yaitu pada

tahun 2015, 2016 dan 2017 mengalami kegagalan dalam merealisasikan

targetnya

Tabel 4.1
Laporan Posisi Target, Realisasi Warung Mikro Tahun 2015-2017

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) Presentase


(%)
2015 12.200.000.000 7.239.584.442 59,34
2016 12.200.000.000 9.258.445.773 75,89
2017 12.200.000.000 7.395.844.263 60,62
(wawancara dan hasil dokumentasi dengan Bapak Irven Kurniawan
selaku Kepala Warung Mikro pada 16 Oktober 2018 pukul 09.30)

Dari data informasi tersebut diketahui bahwa target warung mikro

untuk satu orang marketing adalah Rp. 350.000.000 jadi besarnya target

warung mikro disesuaikan dengan jumlah marketing yang bekerja.

Target warung mikro itu per marketing 350 juta perbulan


ada dua marketing jadi 750 perbulan kalau pertahun tinggal
dikalikan 12 saja. Untuk target warung mikro itu 12,2
milyar untuk tahun 2017 karena ada 3 orang marketing,
untuk tahun 2018 ini hanya 2 orang marketing yaitu mas
wahyu dan mas zulfi tapi alahamdulillah target tahun ini
sudah tercapai dibulan oktober kemaren saya merasa
bangga dengan kerja kedua marketing saya (wawancara
dan hasil dokumentasi dengan Bapak Irven Kurniawan
selaku Kepala Warung Mikro pada 16 Oktober 2018 pukul
09.45)
60

Dari informasi tersebut terlihat bahwa pimpinan merasa puas dan

bangga dengan hasil kerja marketing-marketing warung mikro tahun 2018.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan BSM KC Nusukan Solo,

bahwa untuk mengetahui tercapainya suatu target BSM mempunyai

monitoring 4DX yang dilakukan setiap hari. Jadi dalam monitoring,

perhitungan pencapaian target dilihat dari berapa jumlah pencairan

pembiayaan dari masing-masing marketing warung mikro.

4.2.2 Faktor Penyebab Belum Terealisasinya Target Warung Mikro

Dalam kegiatan bisnis, target merupakan hal yang penting karena

dengan adanya target akan memudahkan untuk mengetahui keberhasilan

suatu bisnis. Yang dimaksud dalam hal ini yaitu bahwa target merupakan

angka penjualan yang direncanakan oleh pihak manajemen perusahaan

untuk dicapai dalam suatu periode tertentu yang melibatkan segmen pasar

dalam upaya pemasaran (Vinod, 2017:23).

Keberhasilan target merupakan tugas dari marketing-marketing

dalam merealisasikan target dengan semaksimal mungkin. Namun

berdasarkan hasil observasi di Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

bahwa marketing-marketing warung mikro mendapat teguran pada saat

monitoring setiap harinya karena target tidak bisa direalisasikan dengan

baik.
61

Gambar 4.2
Monitoring 4DX

(Sumber: Observasi monitoring 4DX pada Bank Syariah Mandiri KC


Nusukan Solo pada 16 Oktober 2018.)

Berdasarkan hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa

marketing-marketing warung mikro masih belum bisa menutup target.

Menurut pimpinan BSM KC Nusukan solo marketing tidak target pasti ada

sebabnya.

Marketing tidak target itu pasti ada sebabnya, jangan-


jangan mereka nggak tau apa yang dijual, nggak tau
spesifikasinya. Terus saya harus tau siapa mereka, rumanya
mana, keluarganya siapa, artinya saya mencoba masuk
kesana, jadi dia nggak target mungkin dia dirumah punya
tanggung jawab yang besar, mungkin tulang punggung
keluarganya, mungkin ada masalah atau bagaimana seperti
itu. Kemudian produktivitas karena ada bongkar pasang
personil. Kalau untuk tahun 2017 itu tidak target karena
bongkar pasang pemain. Kemudian penyebab lain itu target
marketnya salah sasaran, warung mikro itu kan harusnya
pada segmen kecil kayak toko, industry, pengusaha rias,
produksi tempe, sembako seperti itu (wawancara dengan
Bapak Khanifudin selaku Branch Manager pada hari
Selasa, 27 November 2018 pukul 08.45 di Kantor BSM KC
Nusukan Solo).

Berdasarkan informasi dari pimpinan penyebab tidak terealisasinya

target warung mikro itu disebabkan oleh kemampuan marketingnya,

masalah individu dari marketingnya, produktivitas tenaga marketing yang


62

bongkar pasang, pemasaran yang kurang optimal, pemasaran yang salah

sasaran.

Kemudian berdasarkan informasi dari kepala bagian


warung mikro mengatakan: “Kalau untuk tahun 2015, 2016
dan 2017 itu memang tidak target, padahal ada 3 tenaga
pemasar, permasalahannya karena pada waktu itu warung
mikro sedang terkena freez atau pembekuan karena banyak
riwayat tunggakan angsuran nasabah yang tidak tertagih
sehingga kita tidak bisa melakukan pencairan. Penyebab
lain yang pasti persaingan semakin banyak, personil
marketing kurang, pemasarannya kurang optimal
(Wawancara dan hasil dokumentasi dengan Bapak Irven
Kurniawan selaku Kepala Warung Mikro pada 16 Oktober
2018 pukul 09.45).

Berdasarkan informasi tersebut menjelaskan bahwa penyebab dari

tidak terealisasinya target tersebut adalah masalah sistem dari kantor pusat

yaitu Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo sedang mengalami freez

atau pembekuan jadi tidak bisa melakukan pencairan, kemudian

persaingan produk yang sama dari bank lain, kurangnya tenaga pemasar

dan pemasaran yang kurang optimal.

Sedangkan berdasarkan informasi dari marketing warung mikro

bahwa penyebab tidak teralisasinya target adalah persaingan, kompetitor

dengan bank lain. (wawancara dengan Bapak Wahyu selaku Marketing

Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro BSM KC Nusukan Solo

pada 6 Desember 2018 pukul 08.30)

Sedangkan menurut bapak zulfi selaku marketing warung mikro

mengatakan bahwa penyebab tidak terealisasinya target adalah banyaknya

histori tunggakan nasabah yang tidak tertagih, kemudian persaingan

produk dengan bank lain.


63

Alasan pertama ya karena histori nasabah macet, banyak


tunggakan angsuran nasabah yang tidak tertagih sehingga
BSM nusukan terkena pembekuan dari pusat, sehingga
tidak bisa pencairan, kemudian persaingan, kompetitor
dengan bank lain, kurang tenaga pemasar mungkin
(wawancara dengan Bapak Zulfi selaku Marketing
Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro BSM KC
Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul 16.30).

Jadi berdasarkan informasi dari beberapa informan dapat

disimpulkan bahwa penyebab tidak terealisasinya target ada 2 faktor yaitu

faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi SDM marketing,

adanya bongkar pasang tenaga marketing, adanya freez (pembekuan) dari

kantor pusat akibat banyaknya tunggakan angsuran yang tidak tertagih.

Untuk faktor eksternal yaitu persaingan produk yang sama dengan bank/

lembaga lain, kemudian target pasar yang salah, pemasarannya kurang

optimal.

4.2.3 Implementasi Strategi Pemasaran Pembiayaan Warung Mikro pada


Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Nusukan

Secara umum pemasaran merupakan bagian yang sangat penting

dalam kegiatan bisnis. Keberhasilan suatu target tidak lepas dari

kesuksesan pemasarannya. Berdasarkan informasi dari kepala bagian

warung mikro bahwa pemasaran merupakan salah satu variabel dalam

merealisasikan target pembiayaan warung mikro.

Ya jelas mbak kalau pemasaran kita sukses pasti target


akan tercapai, bahkan strategi pemasaran merupakan hal
yang penting dalam kesuksesan bisnis ini. Kalau kita
berbicara pemasaran pastinya kita bicara target pasar itu
optimal atau tidak, tepat sasaran apa tidak, sekarang
misalnya bahwa warung mikro itu plafonnya hanya sampai
64

200 juta, tiba-tiba dia menawarkan ke pabrik ya jelas nggak


masuk kan modalnya itu milyaran. Jadi pemasaran itu harus
benar-benar tepat dan optimal (Wawancara dengan Bapak
Irven Kurniawan selaku Kepala Warung Mikro pada 16
Oktober 2018 pukul 09.45).

Sebagai perusahaan yang menawarkan produk dan jasa, Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo memiliki strategi pemasaran dalam

mengembangkan dan memasarkan produknya. Dalam proses pengenalan

produk warung mikro kepada masyarakat, Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo memiliki 2 strategi pemasaran yaitu secara ritel dan aliansi.

Secara umum ada dua strategi yaitu pemasaran secara ritel


dan aliansi, ritel itu door to door penjualan dari satu toko ke
toko lain, kalau aliansi itu penjualan secara masal, misalnya
penjualan ke perusahaan yang pinjamannya secara kolektif
yang angsurannya dilakukan dengan cara potong gaji
karyawan pabrik atau instani (wawancara dengan Bapak
Khanifudin selaku Branch Manager pada hari Selasa, 27
November 2018 pukul 08.45 di Kantor BSM KC Nusukan
Solo).

Berdasarkan informasi tersebut kegiatan pemasaran door to door

dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dengan cara

mendatangi langsung nasabah atau calon nasabah. Karena dengan

berhadapan langsung dengan nasabah, akan terjalin hubungan yang hidup

dan akan langsung bisa berinteraksi dengan nasabah. Dalam hal ini

marketing dapat langsung mengetahui apa yang menjadi kebutuhan calon

nasabah.

Strategi pemasaran yang kedua yaitu aliansi, dalam hal ini Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan melakukan pemasaran produk warung

mikro dengan cara presentasi ke sebuah instansi atau perusahaan dengan


65

teknik menawarkan produk mikro dengan plafon, keuntungan serta

kemudahan persyaratan pengajuan pembiayaan warung mikro. Apabila

sebuah perusahaan menyetujui maka aka dilakukan perjanjian kerjasama.

Jadi hanya dengan jaminan surat nikah dan ijazah terakhir bisa diberikan

pinjaman. Pembayaran angsuran untuk aliansi ini bisa dilakukan dengan

cara pemotongan gaji karyawan setiap bulannya.

Selain itu berdasarkan informan lain dalam memasarkan produk

warung mikro, Bank Syariah Mandiri KC Nusukan solo juga

menggunakan teknik sebar brosur dan teknik referal.

Kalau saya pertama sebar brosur ke pasar-pasar, toko-toko,


instansi, kemudian saya juga menggunakan teknik referal
mbak, jadi dengan menghubungi nasabah lama dan
menjaga hubungan dengan nasabah lama nanti kan kalau
ada teman yang butuh pembiayaan bisa dihubungkan ke
saya. Jadi istilahnya seperti getok tular (wawancara dengan
Bapak Wahyu selaku Marketing Pembiayaan Warung
Mikro di ruangan Mikro BSM KC Nusukan Solo pada 6
Desember 2018 pukul 08.30).

Teknik referal yang sering disebut dengan istilah getok tular yang

digunakan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dilakukan dengan

cara menghubungi nasabah lama yang pernah mengambil pembiayaan

warung mikro di BSM KC Nusukan Solo, dengan cara menjaga hubungan

dan komunikasi yang baik dengan nasabah lama dalam upaya agar suatu

saat mendapatkan rekomendasi calon nasabah lain mungkin teman,

tetangga atau saudara yang sedang membutuhkan pembiayaan khususnya

produk warung mikro.


66

Selain sebar brosur dan pemasaran yang lain, Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo juga mempunyai teknik pemasaran yang

disebut teknik milenial yaitu pemasaran yang dilakukan dengan

memanfaatkan jaringan media sosial.

Sama sih dek ya sebar brosur ke pasar-pasar, toko-toko,


kalau biasannya saya mendatangi warung makan yang laris,
toko sembako, sekarang kan kalau kita memasarkan harus
melihat o toko itu gimana nanti kedepannya maksudnya
usahanya berkembang tidak, kalau toko baju kan sepi
makanya saya jarang mendatangi. pemasaran milenial dek
yaitu update melalui media sosial seperti group Facebook,
WA dll (wawancara dengan Bapak Zulfi selaku Marketing
Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro BSM KC
Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul 16.30).

Berdasarkan informasi tersebut diketahui bahwa penentuan target

pasar penting dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

terutama permasalahan pada proses angsuran yang nantinya akan

berdampak pada posisi target warung mikro bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo.

Pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan

Solo tidak terlepas pada strategi bauran pemasaran yang sering disebut 4P

(product, price, place, promotion) dalam memperkenalkan produk warung

mikro. Mengingat persaingan bisnis yang semakin ketat, setiap perusahaan

harus bisa mengunggulkan produknya masing-masing. Berdasarkan hasil

wawancara dengan marketing-marketing warung mikro bahwa Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo menerapkan strategi bauran pemasaran

(4P) sebagai berikut:


67

1. Strategi Produk (product)


Dalam bauran pemasaran, strategi produk merupakan strategi

yang snagat penting karena dapat mempengaruhi strategi lainnya.

Dalam hal ini bank harus mampu memodifikasi produk yang sudah ada

menjadi lebih menarik (Rianto, 2010: 14). Pembiayaan murabahah

merupakan salah satu produk bank syariah yang banyak diminati oleh

nasabah. Hal ini dikarenakan produk tersebut memiliki beberapa

kelebihan seperti angsuran yang bersifat tetap, memenuhi kebutuhan

nasabah dalam segmen kecil, bank syariah dapat melakukan take over

dari bank lain dengan persyaratan tertentu (Fatimah, 2013: 75).

Pembiayaan warung mikro Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Nusukan Solo merupakan pembiayaan yang paling diminati

oleh nasabah atau calon nasabah. Hal ini dikarenakan karena

pembiayaan ini bergerak pada segmen kecil sehingga banyak

dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu produk warung mikro juga

memiliki kemudahan syarat pengajuan pembiayaan sesuai prinsip

syariah.

Pembiayaan warung mikro merupakan pembiayaan


yang paling diminati. Karena ya segmen kita kan kecil
jadi banyak dibutuhkan masyarakat. Selain itu
Persyaratannya mudah hanya Fotocopy KTP, KK &
Surat Nikah, FC Jaminan (Sertifikat/ BPKB), FC PBB
terakhir, FC Izin Usaha (SIUP, NPWP/ Ket Usaha dari
Kelurahan), pas photo suami istri ukuran 4x6, Slip gaji.
kemudian usaha minimal 2 tahun mbak (Wawancara
dengan Bapak Irven Kurniawan selaku Kepala Warung
Mikro pada 16 Oktober 2018 pukul 09.45).
68

Dalam strategi produk Bank syariah Mandiri KC Nusukan Solo

memanfaatkan presentasi langsung kepada nasabah atau calon nasabah

dengan menganalisis kebutuhan nasabah dan menawarkan produk

mikro yang sesuai dengan meyakinkan nasabah dalam kemudahan

pengajuan pembiayaan.

Ya pasti, orang tidak bisa berjualan dengan baik apabila


dia tidak tau produk yang dijualnya, Ya kita harus tau
nih apa kebutuhan nasabah baru kita menentukan
pebiayaan yang tepat sesuai kebutuhan. Kemudian kita
menawarkan produk mikro dengan meyakinkan bahwa
persyaratan dan pengajuannya mudah (wawancara
dengan Bapak Zulfi dan Bapak wahyu selaku
Marketing Pembiayaan Warung Mikro di ruangan
Mikro BSM KC Nusukan Solo pada 6 Desember 2018
pukul 16.30).

Kemudahan-kemudahan yang dimiliki pada produk warung

mikro ini merupakan keunggulan yang dapat digunakan sebagai alat

dalam memasarkan dan menarik perhatian konsumen. Jadi dalam hal

ini pihak bank harus lebih giat dalam menawarkan produk warung

mikro dan menarik nasabah dan calon nasabah agar mengajukan

pembiayaan warung mikro.

2. Strategi Harga (price)

Strategi harga dalam bank syariah berkaitan dengan tingkat

margin yang ditentukan perusahaan. Karena margin mampu

menciptakan strategi pemasaran yang agresif. Dalam hal ini calon

nasabah harus mengetahui bahwa penetapan jumlah margin/harga jual

sudah sangat layak bagi nasabah dengan kata lain memiliki nilai

bersaing dengan margin sejenis dari bank lain (Fatimah, 2013: 79).
69

Orang ketika akan membeli suatu suatu produk pasti


akan membandingkan harganya misalakan sama-sama
pembiayaan multiguna di BSM berapa kemudian
dibank lain berapa seperti itu, Dari segi harga kita
perlihatkan plafon, model angsuran, besarnya margin,
dan persyaratan kepada nasabah mbak, jadi nanti
nasabah akan bisa membandingkan dan menentukan
sendiri (wawancara dengan Bapak Zulfi selaku
Marketing Pembiayaan Warung Mikro di ruangan
Mikro BSM KC Nusukan Solo pada 6 Desember 2018
pukul 16.30).

Selain itu Bank Syariah Mandiri KC Solo nusukan juga

berupaya meningkatkan penjualan produk warung mikro dengan teknik

pemberian diskon atau potongan angsuran dalam proses pelunasan

pembiayaan warung mikro.

Untuk strategi harga ada ya paling kalau nasabah ingin


melakukan pelunasan secara cepat nanti 2 bulan
nasabah hanya diminta membayar angsuran pokoknya
saja, jadi tidak membayar margin yang 2 bulan terakhir,
hal ini istilahnya seperti diskon mbak, strategi ini juga
bisa mempengaruhi nasabah dan calon nasabah
(wawancara dengan Bapak Wahyu selaku Marketing
Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro BSM KC
Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul 08.30).

Strategi harga sangat berperan penting dalam meningkatkan

penjualan suatu produk, mengingat persaingan tingkat margin yang

semakin ketat dengan bank lain. Bank Syariah Mandiri KC Nusukan

Solo harus berhati-hati dan berusaha meyakinkan nasabah atau calon

nasabah dalam kaitannya dengan margin.


70

3. Strategi Tempat (place)

Dalam pemasaran, penentuan lokasi bank merupakan kebijakan

yang sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan produk

pembiayaan murabahah seperti lokasi yang strategis, dekat dengan

pusat belanja, transportasi yang mudah, dekat dengan lokasi bisnis

lainnya, selain itu mendukung seperti saluran listrik dan telepon,

tempat perkir yang memadai, dan system keamanan yang ketat

merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk meningkatkan

pertumbuhan produk secara agresif (Fatimah, 2013: 80).

Dalam meningkatkan pertumbuhan produk warung mikro Bank

Syariah Mandiri KC Solo Nusukan. Lokasi yang strategis yaitu lokasi

yang berorientasi dengan nasabah, dekat dengan pusat berbelanjaan,

transportasi yang mudah, lokasi parkir yang memadai dan fasilitas

lainnya harus diperhatikan untuk meningkatkan pertumbuhan produk

warung mikro.

Berdasarkan hasil pengamatan lokasi Bank Syariah Mandiri

KC Nusukan Solo mempunyai tempat yang strategis karena dekat

dengan pusat keramaian seperti pasar, swalayan, diller, perumahan.

selain itu kemudahan transportasi umum jelas terlihat karena depan

BSM KC Nusukan solo merupakan akses bus, angkutan, becak dll.

Untuk lokasi parkir memang kurang memadai karena sempitnya lahan.

Untuk bagian dalam kantor terlihat sangat nyaman untuk nasabah.


71

Gambar 4.3
Ruang Tamu Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

Sumber: Hasil Observasi pada tanggal 16 November 2018

4. Strategi Promosi (promotion)

Menurut Kasmir (2010: 156) kegiatan promosi yang dilakukan

oleh suatu perusahaan menggunakan bauran promosi yang terdiri dari

periklanan, personal selling (penjualan pribadi), promosi penjualan,

dan publisitas.

Berdasarkan informasi dari Bapak Irven Kurniawan selaku

kepala bagian warung mikro bahwa dalam strategi promosi, Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo menerapkan standar promosi

seperti:

a. Periklanan (advertising)

Promosi produk warung mikro dilakukan dalam bentuk tayangan

atau gambar dan kata-kata yang tertuang dalam brosur warung

mikro seperti plafon, periode angsuran, jumlah ansuran,

persyaratan dan nomor marketing.


72

b. Publisitas (publicity)

Promosi biasa dilakukan untuk meningkatkan citra bank melalui

kegiatan sponsor, atau program-program sosialisasi, dan media

sosial.

c. Penjualan Pribadi (personal selling)

Dalam hal ini, promosi dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan

bank dalam aktivitas melayani serta mempengaruhi nasabah.

Selain itu strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo yaitu sebar brosur ke toko-toko, pasar, pusat keramaian.

Kemudian melalui program-program tertentu. Sebar brosur merupakan

salah satu strategi yang banyak membawa keberhasilan.

Untuk promosi jelas dilakukan dengan penyebaran brosur,


melalui program-program acara seperti itu. Kalau yang
paling berpengaruh ya sebar brosur mbak, karena bila suatu
saat orang yang kita kasih brosur membutuhkan
pembiayaan pasti akan menghubungi. Kalau presentasi
ditempat itu biasanya calon nasabah tidak fokus. Dalam
brosur sudah menjelaskan syarat pengajuan pembiayaan,
kemudian alamat bank dan nomor marketing, kemudian
menjelaskan plafon pembiayaan kemudian jangka waktu
angsuran, besar angsuran. Jadi tidak perlu presentasi
nasabah yang berminat akan menghubungi langsung nanti
baru kita jelaskan lebih jelas lagi (wawancara dengan
Bapak Zulfi dan Bapak wahyu selaku Marketing
Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro BSM KC
Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul 16.30).

Berdasarkan informasi dari beberapa informan menunjukkan

bahwa strategi yang paling membawa keberhasilan suatu penjualan adalah

strategi promosi.
73

4.2.4 Kendala- kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Kantor


Cabang Solo Nusukan dalam Memasarkan Produk Pembiayaan
Warung Mikro

Dalam kegiatan bisnis, setiap perusahaan tidak akan pernah lepas

dari persaingan. Hal ini dirasakan oleh marketing-marketing Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo bahwa dalam kegiatan memasarkan produk

warung mikro mengalami berbagai kendala hal ini dijelaskan oleh

beberapa informan sebagai berikut.

Berdasarkan wawancara dengan bagian Branch Manager Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo ada dua faktor kendala yang dihadapi

yaitu faktor internal bank dan eksternal.

Pasti ada, kendala internalnya kendala SDM contohnya


gonta ganti personil, jadi gini kalau marketing warung
mikro itu merupakan pihak ke 3 mereka itu fendoor jadi
bukan merupakan pegawai tetap BSM jadi tenaga kontrak
yang ada kemungkinan keluar masuk, tp sebenarnya tim
saya lumayan bagus mas wahyu dan mas zulfi itu udah 2
tahun bekerja di BSM kemudian kemampuan marketing
sendiri. Kendala eksternalnya ya persaingan produk,
persaingan harga seperti itu (wawancara dengan Bapak
Khanifudin selaku Branch Manager pada hari Selasa, 27
November 2018 pukul 08.45 di Kantor BSM KC Nusukan
Solo).

Dari informasi tersebut diketahui bahwa kendala yang dihadapi

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dibedakan menjadi 2 faktor.

Yang pertama adalah faktor internal yang meliputi SDM atau tenaga

pemasarnya sendiri, adanya bongkar pasang pemain hal ini dikarenakan

marketing warung mikro itu merupakan pihak ketiga bank jadi bukan

pegawai tetap jadi ada kemungkinan keluar masuk sehingga pemasaran


74

tidak optimal. Kemudian yang kedua adalah faktor eksternal yaitu jelas,

persaingan harga, margin.

Sedangkan berdasarkan informasi dari bagian kepala warung mikro

kendala-kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

terdapat pada faktor eksternal yaitu, margin, kondisi cuaca dan jaminan

nasabah.

Pasti ada mbak, kendalanya ya seperti persaingan produk


dari bank lain itu pasti, kemudian margin mungkin terlalu
tinggi bagi masyarakat, pemasarannya juga mungkin
kurang efektif karena mungkin cuaca hujan, mungkin juga
kurangnya persyaratan dari calon nasabah (Wawancara
dengan Bapak Irven Kurniawan selaku Kepala Warung
Mikro pada 16 Oktober 2018 pukul 09.45).

Sedangkan berdasarkan informasi dari bagian marketing-marketing

warung mikro kendala yang sering dihadapi adalah sebagai berikut:

Menurut Bapak Zulfi selaku marketing warung mikro:


“Kalau saya lebih sering di masalah jaminan yang tidak
tercover kemudian ditolak itu sering, dibandingkan
marginnya dengan bank lain, jaminan nasabah yang belum
balik nama, cuaca juga kalau hujan pasti menjadi kendala
pemasaran” (wawancara dengan Bapak Zulfi selaku
Marketing Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro
BSM KC Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul
16.30).
Sedangkan menurut Bapak Wahyu selaku marketing
warung mikro: “Kalau saya ditolak itu sering, dibandingkan
marginnya dengan bank lain, jaminan nasabah yang belum
balik nama, cuaca juga kalau hujan pasti menjadi kendala
pemasaran”. (wawancara dengan Bapak wahyu selaku
Marketing Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro
BSM KC Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul
08.30)
75

4.2.5 Solusi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo
Nusukan dalam mengatasi kendala-kendala Pemasaran Produk
Warung Mikro

Dalam upaya peningkatan pertumbuhan produk warung mikro

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo, marketing-marketing berperan

penting dalam keberhasilan pemasaran produk warung mikro. Setelah

menggali informasi dari beberapa informan bahwa dari kendala-kendala

pemasaran yang dihadapai oleh Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

ditemukan solusi sebagai berikut.

Menurut kebijakan Branch Manager Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo solusi yang tepat dalam mengatasi kendala-kendala

pemasaran terhadap faktor internal adalah meminimalisir bongkar pasang

pemain. Pegawai marketing yang keluar pasti mempunyai permasalahan

yaitu tidak bisa target. Kebijakan pimpinan dalam hal ini adalah

memotivasi marketing-marketing warung mikro agar bisa mencapai

targetnya, kemudian memberi pembekalan, pelatihan dan memantau

kinerja para marketing.

Sedangkan solusi dari ekternal bisa diatasi dengan pengadaan

program-program yang menarik sehingga para tenaga pemasar bisa

menembus target pasar yang diinginkan, selain itu membatasi akses pasar

maksimal 5 km dengan tujuan agar mempermudah pihak bank dalam

memonitor nasabah.

Biasanya orang keluar itu kan karena tidak target, jadi


harus selalu target nah solusinya dengan dikasih
pembekalan, pelatihan, selalu dibimbing, dipantau, bikin
program-program yang menarik seperti special price.
76

Kemudian sebenarnya perlu menambahkan tenaga


marketing tetapi harus melihat targetnya terlebih dahulu
kalau target hanya dibawah 10 milyar itu cukup dilakukan
oleh 2 orang marketing, nanti kalau targetnya sudah diatas
10 milyar ya bisa ditambahkan 1 marketing lagi.kemaren
itu sebenarnya di target 12,2 Milyar dilakukan leh 3 orang
marketing, namun baru 3 bulan yang lalu mbak fridha
keluar jadi saat ini marketing warung mikro ada dua orang.
untuk tempat warung mikro target pasarnya itu kita batasi
ya, untuk mikro hanya boleh menjual maksimal 5 km
sekitaran sini tujuan agar memudahkan monitoring
(wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Branch
Manager pada hari Selasa, 27 November 2018 pukul 08.45
di Kantor BSM KC Nusukan Solo).

Berdasarkan informasi dari nagian pimpinan warung mikro bahwa

solusi yang tepat untuk mengatasi kendala pemasaran produk warung

mikro adalah dengan membuka pasar baru, pembukaan tenaga kerja

marketing, dan juga melakukan pemantauan dalam setiap proses

pemasarannya. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan para

tenaga marketing solusi untuk mereka sendiri adalah sebagai berikut:

Menurut Bapak Wahyu selaku marketing warung mikro:


“Selalu semangat, memotivasi diri sendiri pasti bisa, lebih
berusaha meyakinkan calon nasabah. Mempertahankan
strategi promosi seperti sebar brosur, door to door, menjaga
hubungan baik dengan nasabah lama”. (wawancara dengan
Bapak wahyu selaku Marketing Pembiayaan Warung
Mikro di ruangan Mikro BSM KC Nusukan Solo pada 6
Desember 2018 pukul 08.30)

Dan menurut Bapak Zulfi selaku marketing warung mikro:


“Ya kita harus mencari jaminan yang tepat, yang disa di
takeover, pastinya juga selalu semangat, memotivasi diri
sendiri pasti bisa, lebih berusaha meyakinkan calon
nasabah”. (wawancara dengan Bapak Zulfi selaku
Marketing Pembiayaan Warung Mikro di ruangan Mikro
BSM KC Nusukan Solo pada 6 Desember 2018 pukul
16.30)
77

Berdasarkan informasi dari marketing-marketing warung mikro

yang merasakan kendala-kendala dalam proses pemasaran bahwa semua

bentuk kendala bisa diatasi dengan cara memotivasi diri sendiri, terus

semangat pantang menyerah. Selain itu untuk eksternalnya dengan

mempertahankan strategi promosi yang kita jalankan selama ini, kemudian

lebih berusaha meyakinkan nasabah dan calon nasabah. Dan untuk

masalah jaminan yang kurang memadai mungkin lebih bisa mencari

nasabah dengan jaminan yang memadai.


78

4.3 Pembahasan dan Analisis Data


4.3.1 Faktor Penyebab Belum Terealisasinya Target Warung Mikro

Keberhasilan target merupakan tugas dari marketing-marketing

dalam merealisasikan target dengan semaksimal mungkin. Namun Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan masih terbebani dengan pencapaian target

warung mikro pada tahun 2015, 2016 dan 2017.

Tidak terealisasinya target warung mikro tersebut di sebabkan oleh

dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal bank dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Dalam hal ini, tidak terealisasinya target warung mikro Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo disebabkan oleh faktor dalam bank

itu sendiri yaitu meliputi: yang pertama adalah SDM (Sumber Daya

Manusia). SDM merupakan salah satu faktor yang sangat penting

bahkan tidak dapat dilepaskan dalam aktivitas perusahaan, namun hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan marketing dalam

memasarkan produk warung mikro kurang optimal. Tingkat

pendidikan pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan

Solo rata-rata S1 namun dalam menjalankan tugasnya masih

mengalami kendala-kendala dalam mencari nasabah baru.

Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian dari

Sriwangi (2014) yang menjelaskan bahwa tidak terealisasinya target

disebabkan oleh karyawan yang kurang efektif dalam bekerja dan

pelayanan yang kurang memuaskan. Jadi dalam keberhasilan suatu


79

target, SDM yang baik akan meningkatkan produktivitas penjualan

pembiayaan warung mikro sehingga target bisa terealisasi dengan baik.

Kemudian pada tahun 2017 Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo sedang mengalami freez (pembekuan) dari kantor pusat

akibat banyaknya tunggakan angsuran yang tidak tertagih. Hasil

penelitian ini sama dengan hasil penelitian dari Sriwangi (2014) yang

menjelaskan bahwa kredit macet juga menjadi penyebab tidak

terealisasinya target. Jadi kredit macet juga merupakan salah satu

faktor penyebab tidak terealisasinya target dalam pembiayaan warung

mikro.

2. Faktor Eksternal

Setelah membandingkan hasil wawancara dari beberapa

informan menunjukkan hasil bahwa tidak terealisasinya target

dipengaruhi oleh kondisi diluar bank yaitu meliputi persaingan harga/

margin. Kemudian target pasar yang salah, pemasarannya kurang

optimal. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian dari Sriwangi

(2014) dengan hasil penelitian bahwa harga produk lebih mahal, hal ini

berkaitan dengan tingkat margin.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian dari Sriwangi

(2014) yaitu pada pemberian potongan harga/ diskon dalam

penelitiannya kurang menarik, sedangkan dalam penelitian ini

menunjukkan hasil bahwa potongan harga menjadi strategi harga

dalam meningkatkan daya tarik nasabah BSM KC Nusukan Solo.


80

Jadi dalam hal ini persaingan margin menjadi penyebab

sulitnya para marketing dalam mencari nasabah baru sehingga tidak

bisa mencapai target yang ditetapkan. Dan dalam meningkatkan

pembiayaan warung mikro dalam upaya pencapaian target pembiayaan

mrabahah diperlukan pemasaran yang optimal dengan menerapkan

standar pemasaran yang tepat.

4.3.2 Implementasi Strategi Pemasaran Pembiayaan Warung Mikro pada


Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo Nusukan

Secara umum pemasaran merupakan bagian yang sangat penting

dalam kegiatan bisnis. Keberhasilan suatu target tidak lepas dari

kesuksesan pemasarannya karena pemasaran merupakan salah satu

variabel dalam merealisasikan target pembiayaan warung mikro.

Sebagai perusahaan yang menawarkan produk dan jasa, Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo memiliki strategi pemasaran dalam

mengembangkan dan memasarkan produknya. Dalam proses pengenalan

produk warung mikro kepada masyarakat, Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo memiliki beberapa strategi pemasaran yang dijelaskan

sebagai berikut:

1. Strategi door to door

Kegiatan pemasaran door to door dilakukan Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo dengan cara mendatangi langsung nasabah

atau calon nasabah. Karena dengan berhadapan langsung dengan

nasabah, akan terjalin hubungan yang hidup dan akan langsung bisa
81

berinteraksi dengan nasabah. Dalam hal ini marketing dapat langsung

mengetahui apa yang menjadi kebutuhan calon nasabah. Penelitian dari

Marsinah (2016) juga menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian

ini yaitu bahwa strategi marketing door to door dilakukan dengan

teknik jemput bola dan kerjasama yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Strategi Jemput Bola

Berdasarkan hasil wawancara dari marketing pembiayaan warung

mikro bentuk strategi ini merupakan salah satu pelayanan Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo agar membuat kenyamanan

bagi nasabahnya dalam bertransaksi. Jemput bola merupakan

pelayanan bank untuk mengantar ataupun mengambil uang, jadi

nasabah tidak perlu datang langsung ke bank untuk melakukan

setotan pembayaran atau angsuran karena petugas marketing selalu

siap dan bersedia untuk datang langsung ke rumah nasabah.

b. Strategi Aliansi/ Kerjasama

Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri KC Nusukan melakukan

pemasaran produk warung mikro dengan cara presentasi ke sebuah

instansi atau perusahaan dengan teknik menawarkan produk mikro

dengan plafon, keuntungan serta kemudahan persyaratan pengajuan

pembiayaan warung mikro. Apabila sebuah perusahaan menyetujui

maka aka dilakukan perjanjian kerjasama. Jadi hanya dengan

jaminan surat nikah dan ijazah terakhir bisa diberikan pinjaman.


82

Pembayaran angsuran untuk aliansi ini bisa dilakukan dengan cara

pemotongan gaji karyawan setiap bulannya.

2. Strategi Referal/ Getok Tular

Setelah menyimpulkan hasil wawancara kepada beberapa

informan teknik referal yang sering disebut dengan istilah getok tular

yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dilakukan

dengan cara menghubungi nasabah lama yang pernah mengambil

pembiayaan warung mikro di BSM KC Nusukan Solo, dengan cara

menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan nasabah lama

dalam upaya agar suatu saat mendapatkan rekomendasi calon nasabah

lain mungkin teman, tetangga atau saudara yang sedang membutuhkan

pembiayaan khususnya produk warung mikro.

3. Strategi milenial/ update

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo juga mempunyai teknik

pemasaran yang disebut teknik milenial yaitu pemasaran yang

dilakukan dengan memanfaatkan jaringan media sosial seperti

facebook, Whatsapp dll.

4. Strategi Bauran Pemasaran 4P

Pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan

Solo tidak terlepas pada strategi bauran pemasaran yang sering disebut

4P (product, price, place, promotion). bauran pemasaran 4P ini banyak

digunakan berbagai perusahaan dalam meningkatkan produktivitas


83

penjualannya. Hasil penelitian dari Fatimah menunjukkan hasil bahwa

bauran 4P sangat memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasilan

pejualan.

Dalam memperkenalkan produk warung mikro Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo menerapkan strategi bauran pemasaran (4P)

sebagai berikut:

a. Strategi Produk (product)

Pembiayaan warung mikro merupakan pembiayaan yang

paling diminati oleh nasabah atau calon nasabah. Hal ini

dikarenakan karena pembiayaan ini bergerak pada segmen kecil

sehingga banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu produk

warung mikro juga memiliki kemudahan syarat pengajuan

pembiayaan sesuai prinsip syariah.

Dalam strategi produk Bank syariah Mandiri KC Nusukan

Solo memanfaatkan presentasi langsung kepada nasabah atau calon

nasabah dengan menganalisis kebutuhan nasabah dan menawarkan

produk mikro yang sesuai dengan meyakinkan nasabah dalam

kemudahan pengajuan pembiayaan.

Kemudahan-kemudahan yang dimiliki pada produk warung

mikro ini merupakan keunggulan yang dapat digunakan sebagai

alat dalam memasarkan dan menarik perhatian konsumen. Jadi

dalam hal ini pihak bank harus lebih giat dalam menawarkan
84

produk warung mikro dan menarik nasabah dan calon nasabah agar

mengajukan pembiayaan warung mikro.

b. Strategi Harga (price)

Strategi harga dalam bank syariah berkaitan dengan tingkat

margin yang ditentukan perusahaan. Karena margin mampu

menciptakan strategi pemasaran yang agresif. Dalam hal ini calon

nasabah harus mengetahui bahwa penetapan jumlah margin/harga

jual sudah sangat layak bagi nasabah dengan kata lain memiliki

nilai bersaing dengan margin sejenis dari bank lain.

Selain itu Bank Syariah Mandiri KC Solo nusukan juga

berupaya meningkatkan penjualan produk warung mikro dengan

teknik pemberian diskon atau potongan angsuran dalam proses

pelunasan pembiayaan warung mikro.

Strategi harga sangat berperan penting dalam meningkatkan

penjualan suatu produk, mengingat persaingan tingkat margin yang

semakin ketat dengan bank lain. Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo harus berhati-hati dan berusaha meyakinkan nasabah

atau calon nasabah dalam kaitannya dengan margin.

c. Strategi Tempat (place)

Lokasi daerah kantor merupakan salah satu kebijakan yang

sangat berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan produk

warung mikro Bank Syariah Mandiri KC Solo Nusukan. Lokasi

yang strategis yaitu lokasi yang berorientasi dengan nasabah, dekat


85

dengan pusat berbelanjaan, transportasi yang mudah, lokasi parkir

yang memadai dan fasilitas lainnya harus diperhatikan untuk

meningkatkan pertumbuhan produk warung mikro.

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo mempunyai

tempat yang strategis karena dekat dengan pusat keramaian seperti

pasar, swalayan, diler, perumahan. selain itu kemudahan

transportasi umum jelas terlihat karena depan BSM KC Nusukan

solo merupakan akses bus, angkutan, becak dll. Untuk lokasi parkir

memang kurang memadai karena sempitnya lahan. Untuk bagian

dalam kantor terlihat sangat nyaman untuk nasabah.

d. Strategi Promosi (promotion)

Dalam memperkenalkan produk warung mikro, Bank

Syariah Mandiri KC Nusukan Solo menerapkan standar promosi

seperti:

a) Teknik Sebar Brosur

Strategi yang digunakan Bank Syariah Mandiri KC Nusukan

Solo yaitu sebar brosur ke toko-toko, pasar, pusat keramaian.

Kemudian melalui program-program tertentu. Sebar brosur

merupakan salah satu strategi yang banyak membawa

keberhasilan. Teknik sebar brosur merupakan teknik yang

banyak digunakan tenaga marketing karena dianggap paling

bersahabat, karena dalam kondisi tertentu nasabah atau calon


86

nasabah tidak bisa terfokus dengan presentasi atau pemasaran

langsung.

b) Periklanan (advertising)

Promosi produk warung mikro dilakukan dalam bentuk

tayangan atau gambar dan kata-kata yang tertuang dalam

brosur warung mikro seperti plafon, periode angsuran, jumlah

ansuran, persyaratan dan nomor marketing.

c) Publisitas (publicity)

Promosi biasa dilakukan untuk meningkatkan citra bank

melalui kegiatan sponsor, atau program-program sosialisasi,

dan media sosial.

d) Penjualan Pribadi (personal selling)

Dalam hal ini, promosi dilakukan melalui pribadi-pribadi

karyawan bank dalam aktivitas melayani serta mempengaruhi

nasabah.
87

4.3.3 Kendala-kendala yang dihadapi Bank Syariah Mandiri Kantor


Cabang Solo Nusukan dalam Memasarkan Produk Pembiayaan
Warung Mikro

Dalam memasarkan produk warung mikro, Bank Syariah Mandiri

KC Nusukan Solo mengalami kendala-kendala yang dibagi menjadi dua

faktor yaitu faktor internal dan eksternal bank. Berbagai kendala hal ini

dijelaskan sebagai berikut.

1. Faktor Internal

Kendala yang dihadapi meliputi SDM atau tenaga pemasarnya

sendiri, SDM adanya bongkar pasang pemain marketing hal ini

dikarenakan marketing warung mikro itu merupakan pihak ketiga bank

jadi bukan pegawai tetap jadi ada kemungkinan keluar masuk sehingga

pemasaran tidak optimal. SDM merupakan salah satu faktor yang

sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dalam aktivitas

perusahaan, namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

kemampuan marketing dalam memasarkan produk warung mikro

kurang optimal.

Tingkat pendidikan pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Nusukan Solo rata-rata S1 namun dalam menjalankan

tugasnya masih mengalami kendala-kendala dalam mencari nasabah

baru. Jadi dalam hal ini SDM memang menjadi kendala umum pada

setiap perusahaan dalam memasarkan produknya.


88

2. Faktor Eksternal

Kendala yang dihadapi meliputi persaingan tingkat margin,

kondisi cuaca dan jaminan nasabah yang bermasalah. Hasil penelitian

Rachmawati (2011) menunjukkan bahwa persaingan harga menjadi

masalah yang sering dihadapi oleh tenaga marketing.

Selain itu setelah menganalisis jawaban informan

menunjukkan hasil bahwa cuaca menjadi kendala dalam proses

pemasaran hal ini dirasakan oleh para tenaga marketing. Dari hal ini

menjadikan kebijakan tersendiri dalam perbaikan penunjang fasilitas

bagi tenaga marketing Bank Syariah Mandiri KC.

Jaminan merupakan hal yang harus diperhatikan pihak Bank

dalam meminimalisir terjadinya kredit macet. Jaminan yang tidak

tercover menjadi kendala tersendiri bagi para marketing karena hal

tersebut SDM marketing diperlukan dalam menilai jenis jaminan yang

baik.

4.3.4 Solusi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Solo
Nusukan dalam mengatasi kendala-kendala Pemasaran Produk
Warung Mikro

Dalam upaya peningkatan pertumbuhan produk warung mikro

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo, marketing-marketing berperan

penting dalam keberhasilan pemasaran produk warung mikro. Setelah

mengetahui kendala-kendala pemasaran yang dihadapai oleh Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo ditemukan solusi sebagai berikut.


89

1. Faktor Internal

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dalam mengatasi

kendala-kendala pemasaran terhadap faktor internal adalah yang

pertama meminimalisir bongkar pasang pemain. Pegawai marketing

yang keluar pasti mempunyai permasalahan yaitu tidak bisa target.

Kebijakan pimpinan dalam hal ini adalah memotivasi marketing-

marketing warung mikro agar bisa mencapai targetnya, kemudian

memberi pembekalan, pelatihan dan memantau kinerja para marketing.

Solusi kedua, pembukaan tenaga kerja marketing dan

memberikan pembekalan, dan juga melakukan pemantauan dalam

setiap proses pemasarannya.

Solusi untuk tenaga marketing dengan cara memotivasi diri

sendiri, terus semangat pantang menyerah.

2. Faktor Eksternal

Sedangkan solusi dari ekternal bisa diatasi dengan yang

pertama pengadaan program-program yang menarik sehingga para

tenaga pemasar bisa menembus target pasar yang diinginkan.

Solusi kedua untuk meminimalisir terjadinya tunggakan

pembayaran Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo membatasi akses

pasar maksimal 5 km dengan tujuan agar mempermudah pihak bank

dalam memonitor nasabah. Kebijakan ini juga disebutkan leh Hamdani

(2016) dalam hasil penelitiannya bahwa target market yang optimal

adalah 5 km dari kantor layanan.


90

Solusi yang tepat untuk mengatasi kendala pemasaran produk

warung mikro adalah dengan membuka pasar baru atau lahan

pemasaran baru dengan perencanaan yang lebih matang.

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo bisa mempertahankan

dan meningkatkan strategi pemasaran yang jalankan selama ini,

kemudian lebih berusaha meyakinkan nasabah dan calon nasabah.

Dan untuk masalah jaminan yang kurang memadai, para

marketing harus lebih bisa mencari nasabah dengan jaminan yang

memadai.
91

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 (empat),

dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah merupakan jual-beli/

kerjasama antara pihak bank dan nasabah, dimana pihak nasabah

mengajukan permohonan pembelian suatu barang dan pihak bank

mencarikan kebutuhan nasabah melalui pemasok setelah itu BSM KC

Nusukan Solo menjual barang kepada nasabah dengan harga dan tambahan

margin yang telah disepakati bersama di awal.

Dari jenis pembiayaan murabahah yang ada di BSM KC Nusukan

Solo, pembiayaan warung mikro merupakan pembiayaan unggulan dan

paling diminati. Pembiayaan warung mikro selama 3 tahun terakhir ini

yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017 mengalami kegagalan dalam

merealisasikan targetnya. Kegagalan target tersebut disebabkan oleh 2

faktor yaitu faktor internal dan eksternal Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan Solo.

Faktor internal yang berasal dari dalam Bank Syariah Mandiri KC

Nusukan solo yaitu SDM (Sumber Daya Manusia) artinya kemampuan

marketing. Yang kedua permasalahan individu dari tenaga marketingnya.

Yang ketiga produktivitas tenaga marketing yang bongkar pasang.

Kemudian pada tahun 2017 Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

sedang mengalami freez (pembekuan) dari kantor pusat akibat banyaknya

tunggakan angsuran yang tidak tertagih.


92

Sedangkan untuk faktor eksternal yang menyebabkan tidak

terealisasinya target warung mikro adalah persaingan produk yang sama

dengan bank/ lembaga lain, persaingan harga/ margin. Kemudian

pemasaran yang salah.

Dalam upaya pencapaian target warung mikro, Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan solo menerapkan beberapa strategi pemasaran dalam

upaya meningkatkan pertumbuhan warung mikro agar target dapat

direalisasikan dengan baik. Pemasaran yang diterapkan Bank Syariah

Mandiri KC Nusukan Solo adalah sebagai berikut.

Strategi yang digunakan adalah strategi produk, dengan penjualan

produk secara door to door yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan

dua strategi yaitu jemput bola dan aliansi atau kerjasama.

Selain itu BSM KC Nusukan Solo menerapkan strategi

referal/getok tular yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan nasabah

lama sebagai sumber iinformasi dan milenial/update dengan

memanfaatkan media sosial.

Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo juga menerapkan standar

bauran pemasaran yang pertama strategi produk (product) dengan

memanfaatkan kemudahan persyaratan pengajuan. Yang kedua adalah

strategi harga (price) dengan memanfaatkan sistem potong margin pada

sistem pelunasan cepat. Yang ketiga adalah strategi tempat (place) dengan

menerapkan batasan wilayah penjualan warung mikro max 5km.


93

Selain itu BSM KC Nusukan Solo juga menerapkan strategi

promosi (promotion) dengan periklanan melalui sebar brosur, spanduk,

kemudian elektronik periklanan melalui layanan internet, kemudian juga

dilakukan dengan teknik pemasaran penjualan pribadi (personal selling).

Berdasarkan keseluruhan data yang didapatkan strategi promosi yang

paling berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran produk warung

mikro Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.

Dalam proses pemasaran, Bank Syariah Manri KC Nusukan Solo

mengalami kendala-kendala yang terbagi menjadi 2 faktor yaitu faktor

internal dan eksternal sebagai berikut. Dalam faktor internal, yang menjadi

kendala pemasaran adalah SDM atau tenaga pemasarnya sendiri, adanya

bongkar pasang pemain marketing hal ini dikarenakan marketing warung

mikro itu merupakan pihak ketiga bank jadi bukan pegawai tetap jadi ada

kemungkinan keluar masuk sehingga pemasaran tidak optimal.

Sedangkan pada faktor eksternal, kendala yang dihadapi meliputi

persaingan produk warung mikro, persaingan tingkat margin, kondisi

cuaca dan jaminan nasabah yang bermasalah.

Dari kendala tersebut ditemukan solusi untuk mengatasi kendala-

kendala pemasaran sebagai berikut. Untuk faktor internal dengan cara

meminimalisir bongkar pasang pemain, pembukaan tenaga kerja

marketing dengan pelatihan dan pembekalan khusus, memotivasi diri

sendiri.
94

Sedangkan solusi untuk kendala eksternalnya adalah

mempertahankan dan meningkatkan strategi pemasaran yang jalankan

selama ini, pengadaan program-program yang menarik, membuka pasar

baru atau lahan pemasaran baru dengan perencanaan yang lebih matang,

marketing harus lebih bisa mencari nasabah dengan jaminan yang

memadai.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan tersebut, maka dalam

rangka upaya pencapaian target pembiayaan murabahah pada produk

warung mikro Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo dengan, maka

penulis dapat memberikan saran diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, diharapkan pihak Bank Syariah Mandiri KC Nusukan

Solo hendaknya menambah secara kualitas dan kuantitas SDM (Sumber

Daya Manusia) yang lebih berkompeten dibidangnya. Dan apabila dalam

proses pemasaran terdapat permasalahan-permasalahan agar segera

melaporkan diri ke BSM KC Nusukan agar ditemukan solusinya.

Kedua, diharapkan pihak Bank Syariah Mandiri KC Nusukan solo

memperhatikan lokasi parkir untuk kenyamanan nasabah. Dan

menambahkan fasilitas penunjang untuk marketing serta memberikan

penghargaan dalam bentuk apapun sebagai motivasi usaha marketing agar

lebih giat dalam bekerja.


95

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal:

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik.


Jakarta: Gema Insani.

Amirul Hadi. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta.

Ascarya. (2011). Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Asiyah, Binti Nur. (2014). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:


Teras.

Djiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Dergibson Siagian dan Sugiarto. (2000). Metode Statistik Untuk Bisnis dan
Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Edi Santoso, Riawan. (2017). Strategi Pemasaran Produk Bank Pembiayaan


Rakyat Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol 3 (03), November.

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan


Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.

Hendro. (2011). Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga

Ikatan Bankir Indonesia. (2015). Strategi Bisnis Bank Syariah. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama.

Irawan. (1996). Pemasaran 2000. Yogyakarta: BPFE

Kasmir. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2003). Studi Keyalayakan Bisnis. Jakarta: Kencana


96

Karim, Adiwarman. (2004). Bank Isla: Analisis Fiqh dan Keuangan edisi lima.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kotler, Philip. (1996). Marketing Managemen: Analisis, Planning, Implementasi


dan Kontrol, terj. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management, Prentice Hall: New Jersey

Kotler, Philip. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran, Ed, 8. Jakarta: Erlangga.

Machmud, Amir. (2010). Bank Syariah, Teori kebijakan dan studi Empiris di
Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Mannan, Muhammad Abdul. (1970). Ekonomi Islam, Teori dan Praktek. Delhi:
Islamabad.

Moleong, Lexy J. (2009). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Muhamad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Muhyiddin, Nurlina T. (2017). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Sosial:


Konsep dan Rencana Proposal. Jakarta: Salemba Empat.

Surakhamdi. (1999). Metode Penelitian Survey. Jakarta : Aneka.

Sekaran, Uma. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Soemitra, Andri. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Depok: Kencana

Sofjan, Assauri. (2011). Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. (2006). Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.


97

Umar Hasan. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Fatimah dan Elisabeth Yansye Metekohy. (2013). Strategi Pemasaran Produk


Pembiayaan Murabahah pada Bank X Syariah Cabang Tangerang selatan.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 12 No. 1, Juni.

Wibowo. (2017). Strategi Pemasaran PT. XYZ Dalam Meningkatkan Penjualan


Kabel Listrik. Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan, Vol 02 No.2,
November.

Wiroso. (2005). Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press

Vinod kumar Gupta. (2017). Marketing Strategy: A War to Win. Journal of


Mangement Science: Operations & Strategy, Vol 1 issue, 01, 21-24p,
April.

Wibowo, Dimas Handika, Arifin, Zaenul dan Sunarti. (2015). Analisis strategi
Pemasaran untuk meningkatkan daya saing UMKM (studi Batik Diajeng
Solo). Jurnal Administrasi Bisnis, Vol 29, No. 1.

Wawancara:

Wawancara dengan Khanifudin, Sub Branch Manager, Tanggal 27 November


2018, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.

Wawancara dengan Irven Kurniawan, Sub Kepala Warung Mikro, Tanggal 16


Oktober 2018, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo.

Wawancara dengan Zulfi Alfrizal Fadly, sub RSE (Retail Sales Executive),
Tanggal 06 Desember 2018, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Nusukan Solo.

Wawancara dengan Wahyu Tri Budi laksono, sub RSE (Retail Sales Executive),
Tanggal 06 Desember 2018, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Nusukan Solo.
98

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

No Bulan September Oktober November Desember Januari Februari


Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan x x x x x
Proposal
2 Konsultasi x x x x x x x x x x x
dosen
Pembimbing
3 Revisi x x
Proposal
4 Pengumpulan x x x x x
Data
5 Analisis Data x x x

6 Penulisan x x x
Akhir Naskah
Skripsi
7 Pendaftaran x
Munaqasah
8 Munaqasah x

9 Revisi Skripsi x
99

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara

No Rumusan Masalah Indikator Sub Pertanyaan Informan


1 Bagaimana 1) Pembiayaan 1. Apa saja produk Branch
Pemasaran yang Murabahah pembiayaan yang Manager,
dilakukan Bank ditawarkan di Bank Kepala
Syariah Mandiri KC 2) Produk SyariahMandiri Kantor Warung
Solo Nusukan tentang Warung Cabang Solo Nusukan? Mikro,
Produk Pembiayaan Mikro Marketing
Murabahah pada 2. Diantara produk-produk BSM KC
Produk Warung 3) Realisasi pembiayaan yang Nusukan
Mikro dalam Upaya Target ditawarkan, pembiayaan Solo
Pencapaian Target Pembiayaan apa yang paling
Warung diminati? apa
Mikro alasannya?

4) Pemasaran 3. Diantara pembiayaan


Produk tersebut pembiayaan apa
Pembiayaan yang menggunakan
Warung akad/ prinsip
Mikro murabahah?

4. Bagaimana gambaran
pembiayaan murabahah
yang ada di BSM KC
Solo Nusukan?

5. Bagaimana syarat dan


prosedur pemberian
pembiayaan murabahah
di BSM KC Solo
Nusukan?

6. Apakah pembiayaan
warung mikro
merupakan produk
unggulan di BSM KC
Solo Nusukan pak? Apa
alasannya?

7. Bagaimana sejarah
berdirinya pembiayaan
warung mikro?
100

8. Apakah yang dimaksud


dengan pembiayaan
warungmikro?

9. Apa saja jenis-jenis


pembiayaan warung
mikro yang ada di BSM
KC Nusukan Solo ini?

10. Akad atau prinsip apa


yang digunakan dalam
pembiayaan warung
mikro?

11. Bagaimana gambaran


pembiayaan murabahah
yang ada di warung
mikro ini pak?

12. Apakah pembiayaan


warung mikro
merupakan produk yang
paling diminati nasabah
pak? Apaa lasannya?

13. Ada berapa jumlah


nasabah pembiayaan
warung mikro selama
tahun 2018 ini pak?

14. Bagaimana syarat dan


prosedur pemberian
pembiayaan warung
mikro di BSM KC Solo
Nusukan pak?

15. Dari masing-masing


produk pembiayaan
murabahah ini pastinya
ada target yang harus
dipenuhi. Berapa target
untuk pembiayaan
warung mikro yang
ditetapkan BSM pak?

16. Bagaimana cara


101

mengetahui suatu
pembiayaan itu telah
mencapai target pak?
Bagaimana
perhitungannya?

17. Apakah pernah terjadi


tidak terealisasinya
target pembiayaan
warung mikro dengan
baik?

18. Menurut bapak, apa


penyebab tidak
terealisasinya target
tersebut pak?

19. Dalam keberhasilan


suatu penjualan
merupakan tugas
marketing
pembiayaanya pak, lalu
strategi apa yang bapak
lakukan untuk
meningkatkan semangat
marketing pembiayaan
murabahah dalam upaya
pencapaian target?

20. Bagaimana cara


memonitoring kinerja
marketing pembiayaan
murabahah agar target
terealisasi dengan baik?

21. Menurut bapak apakah


pemasaran merupakan
salah satu solusi dalam
upaya pencapaian
target?

22. Strategi pemasaran


seperti apakah yang
dilakukan BSM KC
Solo Nusukan dalam
memasarkan produk
102

pembiayaan murabahah
pak?

23. Bagaimana pemasaran


yang bapak lakukan
dalam memasarkan
produk pembiayaan
warung mikro ini?

24. Apakah bauran


pemasaran 4P juga
diterapkan di BSM KC
Solo Nusukan pak?

25. Dalam segi produk,


bagaimana cara bank
dalam menawarkan
pembiayaan warung
mikro?

26. Dalam segi harga,


bagaimana cara bank
dalam menawarkan
pembiayaan warung
mikro?

27. Dalam segi tempat,


bagaimana cara bank
dalam menawarkan
pembiayaan warung
mikro?

28. Dalam segi promosi,


bagaimana cara bank
dalam menawarkan
pembiayaan warung
mikro?

2 Apa yang Menjadi Faktor Internal 29. Berapa jumlah pegawai Branch
Kendala-kendala & Eksternal di bagian pembiayaan Manager,
dalam Pemasaran warung mikro yang Kepala
Produk Pembiayaan bertugas pak? Bagian Warung
Murabahah pada apa saja? Mikro,
Bank Syariah Marketing
Mandiri Kantor 30. Apakah ada kendala- BSM KC
103

Cabang Nusukan kendala dalam proses Nusukan


Solo? pemasaran produk Solo
pembiayaan murabahah
pak?

31. Menurut bapak apakah


pemasaran merupakan
salah satu variabel
dalam merealisasikan
target pembiayaan
warung mikro?

Produk:
32. Apakah produk warung
mikro merupakan
produk unggulan dan
produk yang paling
diminati di BSM KC
Nusukan Solo? Apa
alasannya?

33. Apakah dalam


memasarkan produk
pernah ada calon
nasabah yang menolak
tawaran bapak? Apa
alasannya?

Harga:
34. Berapa plafon untuk
pemberian pembiayaan
warung mikro pak?

35. Menurut bapak jika


dibandingkan dengan
target yang harus
dicapai, apakah plafon
pembiayaan warung
mikro sudah sebanding
dengan jumlah target
yang harus dicapai?

36. Berapakah pencapaian


yang bisa bapak
realisasikan dalam
sebulan? Dari berapa
104

jumlah nasabah pak?

37. Berapa pengajuan


tertinggi dan terendah
dari setiap pembiayaan
yang diajukan nasabah?

38. Bagaimana periode


angsuran pembiayaan
warung mikro?

39. Apakah menurut bapak


proporsi bagi hasilnya
sudah adil?

Lokasi:
40. Apakah mennurut bapak
lokasi Kantor BSM ini
strategis? Apa
alasannya?

Promosi:
41. Bagaimana strategi
promosi yang bapak
lakukan dalam
memasarkan produk
warung mikro?

3 Bagaimana Solusinya Perbaikan 42. Menurut bapak Branch


dalam Mengatasi Internal & bagaimana solusi yang Manager,
Kendala-kendala Eksternal tepat dalam mengatasi Kepala
Pemasaran Produk kendala-kendala Warung
Pembiayaan tersebut? Mikro,
Murabahah tersebut? Marketing
43. Menurut bapak dari BSM KC
bauran pemasaran 4P Nusukan
(product, price, place, Solo
promotion) strategi apa
yang paling
menunjukkan hasil yang
baik dalam melakukan
pemasaran pembiayaan
warung mikro kepada
nasabah selama ini?
105

Lampiran 3: Form Wawancara

Form Catatan Wawancara 1


Hari/ Tanggal : Selasa 27 November 2018
Waktu : 10.15 WIB
Tempat/ lokasi : Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

Data Informan
Nama : Khanifudin
Jabatan : Branch Manager
Lama Bekerja : 5 Tahun
Kontak : 082329054567

Hasil Wawancara
BSM KC Nusukan Solo ini mulai beroperasai pada tahun 2011. BSM KC

Nusukan ini memiliki beberapa produk unggulan dan yang paling diminati

nasabah adalah pembiayaan warung mikro dengan akad murabah.

Pembiayaan warung mikro gagal merealisasikan targetnya pada tahun

2017. Kegagalan target tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu eksternal dan

internal. Internalnya karena produktivitas bongkar pasang pemain, SDM.

Sedangkan faktor eksternalnya adalah target pasar yang salah.

Untuk mengetahui pencapaian target BSM KC Nusukan Solo melakukan

monitoring 4DX setiap hari dengan laporan dari masing-masing marketing. Target

ini jadi tugas marketing warung mikro dan disini pemasaran memang salah satu

faktor penting dalam merealisasikan target. Secara umum pemasaran yang

dilakukan ada dua yaitu pemasaran secara ritel (door to door) ke toko-toko,
106

kemudian pemasaran aliansi (kolektif). Selain itu BSM kC Solo Nusukan

menerapkan bauran pemasaran 4P (product, price, place, promotion) dalam

pemasarannya.

Dalam proses pemasaran pasti ada kendala yang dihadapi kendala

internalnya adalah SDM contohnya bongkar pasang pemain, eksternalnya adalah

persaingan harga. Solusinya dengan membuat program-program menarik untuk

menembus persaingan, memberi pelatihan dan pembekalan yang maksimal kepada

marketing.
107

Form Catatan Wawancara 2


Hari/ Tanggal : Selasa 16 Oktober 2018
Waktu : 09.45 WIB
Tempat/ lokasi : Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

Data Informan
Nama : Irven Kurniawan
Jabatan : Sub Kepala Warung Mikro
Lama Bekerja : 7 Tahun
Kontak : 085641702268

Hasil Wawancara
Warung Mikro BSM KC Nusukan Solo berdiri pada tahum 2011 saat

BSM ini mulai beroperasi. Pembiayaan warung mikro merupakan penyaluran

kredit dengan akad murabahah yang diberikan kepada masyarakat pada segmen

kecil dengan plafon 10-200 juta.

Dalam setiap bisnis pasti mempunyai target, target warung mikro tahun

2017 adalah 12,7 miliyar. Target ini diterapkan berdasarkan jumlah marketing,

target untuk satu orang marketing adalah 350 juta per bulan dikali satu tahun jadi

4,2 miliyar sedangkan tahun 2017 ada 3 orang tenaga marketing warung mikro.

Pembiayaan warung mikro gagal merealisasikan targetnya pada tahun

2017. Kegagalan target tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu eksternal dan

internal. Internalnya adalah BSM KC Nusukan Solo mengalami freez atau

pembekuan dari pusat karena terjadi penunggakan yang tidak tertagih,

produktivitas bongkar pasang pemain dan SDM. Sedangkan faktor eksternalnya

adalah persaingan bisnis, pemasaran kurang optimal.


108

Target ini jadi tugas marketing warung mikro dan disini pemasaran

memang salah satu faktor penting dalam merealisasikan target. Pemasaran yang

dilakukan selama ini adalah sebar brosur ke pasar-pasar, presentasi strateginya

seperti getok tular.

Selain itu BSM KC Solo Nusukan menerapkan bauran pemasaran 4P

(product, price, place, promotion) dalam pemasarannya. Seperti mengetahui apa

yang menjadi kebutuhan nasabah, memperlihatkan plafond dan angsuran.

Dalam proses pemasaran pasti ada kendala yang dihadapi seperti

persaingan harga, pemasaran yang kurang optimal karena kondisi cuaca yang

kurang mendukung, kurangnya persyaratan dari calon nasabah. Solusinya dengan

membuka pasar baru, menentukan target pasar yang lebih sesuai, aliansi

pembukaan tenaga marketing yang berkompeten dan melakukan pemlatihan dan

pembekalan pada setiap marketing kemudian memantau pencapaian pada setiap

harinya.
109

Form Catatan Wawancara 3


Hari/ Tanggal : Selasa 06 Desember 2018
Waktu : 16.30 WIB
Tempat/ lokasi : Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

Data Informan
Nama : Zulfi Alfrizal Fadly
Jabatan : RSE (Retail Sales Executive)
Lama Bekerja : 1 Tahun
Kontak : 087832998680

Hasil Wawancara
Pembiayaan warung mikro gagal merealisasikan targetnya pada tahun

2017. Kegagalan target tersebut disebabkan oleh histori nasabah macet, banyak

tunggakan angsuran nasabah yang tidak tertagih sehingga BSM KC Nusukan Solo

mengalami freez atau pembekuan dari pusat sehingga tidak bisa melakukan

pencairan, selain itu adanya persaingan bisnis, pemasaran kurang optimal, kurang

tenaga pemasar.

Pemasaran memang salah satu faktor penting dalam merealisasikan target.

Pemasaran yang dilakukan selama ini adalah sebar brosur ke pasar-pasar,

presentasi strateginya seperti getok tular. Mendatangi warung makan yang laris,

strategi pemasaran milenial atau update melalui media sosial. Selain itu BSM KC

Solo Nusukan menerapkan bauran pemasaran 4P (product, price, place,

promotion) dalam pemasarannya. Seperti mengetahui apa yang menjadi

kebutuhan nasabah, memperlihatkan plafond dan angsuran, dalam strategi harga

BSM memiliki keunggulan yaitu berupa potongan margin dalam persyaratan

proses pelunasan secara cepat.


110

Dalam proses pemasaran pasti ada kendala yang dihadapi seperti jaminan

nasabah yang tidak tercover, ditolak karena persaingan harga, pemasaran yang

kurang optimal karena kondisi cuaca yang kurang mendukung. Solusinya dengan

memotivasi diri sendiri dalam bekerja, pantang menyerah, lebih berusaha

meyakinkan nasabah dengan mencari jaminan yang layak agar bisa tercover.
111

Form Catatan Wawancara 4


Hari/ Tanggal : Selasa 06 Desember 2018
Waktu : 09.00 WIB
Tempat/ lokasi : Bank Syariah Mandiri KC Nusukan Solo

Data Informan
Nama : Wahyu Tri Budi laksono
Jabatan : RSE (Retail Sales Executive)
Lama Bekerja : 2 Tahun
Kontak : 085362800532

Hasil Wawancara
Pembiayaan warung mikro gagal merealisasikan targetnya pada tahun

2017. Kegagalan target tersebut disebabkan oleh histori nasabah macet, banyak

tunggakan angsuran nasabah yang tidak tertagih sehingga BSM KC Nusukan Solo

mengalami freez atau pembekuan dari pusat sehingga tidak bisa melakukan

pencairan, selain itu adanya persaingan bisnis, pemasaran kurang optimal, kurang

tenaga pemasar.

Pemasaran memang salah satu faktor penting dalam merealisasikan target.

Pemasaran yang dilakukan selama ini adalah sebar brosur ke pasar-pasar,

presentasi strateginya seperti getok tular. Strategi pemasaran referal dengan

menghubungi nasabah lama sebagai alat informasi. Selain itu BSM KC Solo

Nusukan menerapkan bauran pemasaran 4P (product, price, place, promotion)

dalam pemasarannya. Seperti mengetahui apa yang menjadi kebutuhan nasabah,

memperlihatkan plafond dan angsuran, dalam strategi harga BSM memiliki

keunggulan yaitu berupa potongan margin dalam persyaratan proses pelunasan

secara cepat.
112

Dalam proses pemasaran pasti ada kendala yang dihadapi seperti jaminan

nasabah yang tidak tercover, ditolak karena persaingan harga, pemasaran yang

kurang optimal karena kondisi cuaca yang kurang mendukung. Solusinya dengan

memotivasi diri sendiri dalam bekerja, pantang menyerah, lebih berusaha

meyakinkan nasabah dengan mencari jaminan yang layak agar bisa tercover.
113

Lampiran 4. Hasil Observasi

Hari/ Tanggal : 12 November 2018- 12 Desember 2018

Waktu : 1 Bulan

Tempat/ Lokasi : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan Solo

Catatan:

Ada beberapa temuan saat peneliti melakukan observasi, diantaranya:

Pertama, setiap pagi jam 07.30 - 08.00 BSM KC Nusukan Solo melakukan apel

pagi diantaranya di isi dengan pembacaan do’a, asmaul husna, visi, misi dan

ethic. Hal tersebut dilakukan untuk menguatkan jiwa religius dan memberi

motivasi semangat sebelum memulai pekerjaan. Dan pembacaan dengan

dipimpin salah satu pegawai untuk membacanya didepan dan pegawai yang lain

mengikuti dan menyimak. Dalam hal tersebut juga sangatlah bermanfaat

untuk membangun mental komunikasi para pegawai karena dilakukan secara

bergantian.

Kedua, Setelah doa pagi dilanjutkan kegiatan monitoring 4DX untuk

mengetahui kinerja pegawai-pegawai yang bertugas pada bagian pembiayaan,

monitoring ini membahas mengenai pencapaian target pembiayaan Gadai Emas,

KPR, OTO dan Warung Mikro. Dari monitoring tersebut peneliti menemukan

bahwa marketing-marketing warung mikro banyak mendapat teguran karena

belum bisa merealisasikan targetnya. Dalam proses ini supervisior melakukan

brifing kepada marketing dan menanyakan kendala-kendala atau apa yang

menjadi masalah dalam pemasarannya.


114

Ketiga, fasilitas yang dirasa kurang untuk pegawai BSM KC Nusukan

Solo salah satunya yaitu motor untuk kegiatan lapangan, khususnya kegiatan

lapangan yang dilakukan oleh Marketing baik untuk mensurvei nasabah maupun

untuk memonitoring nasabah. Karena yang saat ini terjadi di BSM KC Nusukan

Solo, belum ada fasilitas motor dari kantor. Padahal hal kecil ini bisa

memberikan penunjang kinerja bagi para pegawai BSM KC Nusukan Solo

khususnya bagian Marketing.

Keempat, di BSM KC Nusukan Solo ada beberapa pegawai yang kurang

berkompeten didalam pekerjaanya, khususnya di bagian Marketing. Hal tersebut

diketahui ketika peneliti melakukan pengamatan dan wawancara kepada

pegawai tersebut. Alangkah baiknya BSM KC Nusukan Solo dalam perekrutan

SDM (Sumber Daya Manusia) mengambil yang berkompeten. Karena sekarang

banyak Universitas/Institut yang mencetak lulusan SDM jurusan perbankan

syariah yang berkualitas, sehingga nantinya dapat menunjang kemajuan BSM

KC Nusukan terutama pada Pembiayaan Warung Mikro.


115

Lampiran 5 : Curriculum Vitae

Nama Lengkap : Desi Restiani


Tempat/ Tanggal Lahir : Boyolali, 10 Desember 1996
Alamat : Bukurireng RT 10/ RW 02 Bendan Banyudono
Boyolali
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Belum Menikah
No. Hp : 081329692227
Email : desi.restiani73@gmail.com
Pendidikan :
1. SD Negeri 2 Jembungan
2. SMP Negeri 1 Banyudono
3. SMK Negeri 1 Banyudono
4. IAIN Surakarta

Pengalaman Magang : Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Nusukan


Solo

Surakarta, 11 Januari 2019

Desi Restiani
116

Lampiran 6 : Foto Dokumentasi

Wawancara dengan Bapak Khanifudin selaku Branch Manager BSM KC Nusukan


Solo

Wawancara dengan Bapak Irven Kurniawan selaku Kepala Warung Mikro BSM
KC Nusukan Solo
117

Wawancara dengan Bapak Zulfi Alfrizal Fadly selaku RSE (Retail Sales
Executive) BSM KC Nusukan Solo

Wawancara dengan Bapak Wahyu Tri Budi Laksono selaku RSE (Retail Sales
Executive) BSM KC Nusukan Solo
118
119

Anda mungkin juga menyukai