Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN LAMA

USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA


DI KECAMATAN GRESIK
(Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular
Cabang Gresik)

SKRIPSI

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA


NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2017
PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN
LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA
DI KECAMATAN GRESIK
(Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular
Cabang Gresik)

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu persyaratan


memperoleh gelar sarjana ekonomi

Oleh :

LAILI RIZIIQ MA’RUFAA


NIM : 13312025

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2017

i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Hidup ini keras dan tidak mudah tapi aku jauh lebih keras dan tidak mudah
menyerah”

“Be a girl with a mind, a woman with attitude and a lady with class”

“Jika kita melihat seorang (wanita) yang begitu tangguh, kuat dan mandiri, maka
jangan lihat dia sekarang berdiri tegak di sana begitu mengagumkan.
Tapi tanyakanlah, seberapa banyak hal, orang, peristiwa menyakitkan yang telah
dia lewati, yang membuatnya menjadi semakin kuat. (Tere Liye)

PERSEMBAHAN

Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan rasa tulus
kupersembahkan karya ini kepada :

Almarhum Bapak Achmad Kirom dan Ibu Chanifah yang telah memberikan kasih
sayang dan cintanya, doa yang tak pernah berhenti, serta kerja keras ikhlas tanpa
pernah lelah untuk memberikan yang terbaik bagi keberhasilanku.

Almamaterku tercinta khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muhammadiyah Gresik.

Saudara dan sahabatku, terima kasih telah memberiku motivasi dan semangat.
Para dosen dan pihak UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang telah
banyak membantu.

Teman-teman kantor PT. Multi Media Selular Gresik yang sudah membantu dan
mendukung untuk terwujudnya skripsi ini.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam
Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan
Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular
Cabang Gresik)”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Gresik. Penulis menyadari bahwa
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, MS selaku Rektor Universitas Muhammadiyah


Gresik.
2. Suwarno, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
3. Anita Handayani SE.,M.SM. selaku ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
4. Rahmat Agus Santoso, S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan
pengarahan kepada penulis.
5. Tri Ariprabowo, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik, yang telah memberikan bekal ilmu dan
atas segala bantuan yang diberikan.
7. Seluruh Pemilik UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar di
PT. Multi Media Selular Cabang Gresik yang atas bantuanya memberikan
informasi yang dibutuhkan peneliti.
8. Kedua Orang Tua, Almarhum Bapak yang senantiasa mendoakan agar
anaknya menjadi orang hebat dan Ibu yang sangat mencintai dan selalu
menyemangati, pesan Ibu “Jadi perempuan jangan gampang mengeluh,
Dek”.

v
9. Seluruh keluargaku terima kasih atas semua dukungan, doa dan semangat
selama ini.
10. Grup Eson Gresik, yang merupakan sales PT. Multi Media Selular, Mas Adi,
Mas Eko, Mas Joko, Mas Hadi dan Mas Amin yang selalu menyemangati,
mendukung dan menemani survey ke counter-counter pulsa, terima kasih
banyak teman-teman.
11. Teman-teman Admin satu kantor PT. Multi Media Selular, Mbak Luluk,
Mbak April, Mbak Fatma, Mbak Firda, Novi, Hellen, Mas Leho tiada hari
tanpa tawa kalian yang membuatku jadi lebih semangat mengerjakan skripsi
ini.
12. Teman-teman kantor lainnya terutama Pak Rivani, Pak Hari dan Pak Yoga,
yang selalu memberikan bantuan, ilmu, dan pengalaman kalian tentang
perkuliahan jadi alasan lebih semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
13. Buat Agung, Rizki, Shofie, Mbak Riza, Nia dan Restu, tidak hanya jadi
teman seperjuangan kuliah tapi jadi saudara. Terima kasih untuk
dukungannya.
14. Keluarga besar MAS (Manajamen A Sore) tercinta. Terimakasih atas semua
tawa yang kalian ciptakan.
15. Semua pihak yang telah banyak membantu proses penulisan skripsi ini, yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu peneliti. Peneliti menyadari bahwa
dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
sempurna, maka dari itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demu perbaikan dan
penyempurnaan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak
pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Gresik, 08 Mei 2017

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................... v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
ABSTRAKSI ............................................................................................. xiii
ABSTRACT ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Penelitian Sebelumnya ............................................................ 11
2.2. Landasan Teori ........................................................................ 19
2.2.1. Manajemen Keuangan ................................................. 19
2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah ......................................... 21
2.2.3. Modal Usaha ................................................................ 22
2.2.4. Tenaga Kerja ............................................................... 23
2.2.5. Jam Kerja ..................................................................... 24
2.2.6. Lama Usaha ................................................................. 25
2.2.7. Pendapatan ................................................................... 26
2.3. Hubungan Modal Usaha, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Jam
Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan ......................... 26
2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan .......... 26
2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan .......... 27
2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan ............... 27
2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan ............ 28
2.4. Hipotesis .................................................................................. 28
2.5. Kerangka Berpikir ................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. Pendekatan Penelitian ............................................................. 31
3.2. Lokasi Penelitian ..................................................................... 31
3.3. Populasi dan Sampel ............................................................... 32
3.3.1. Populasi ....................................................................... 32
3.3.2. Sampel ......................................................................... 32

vii
3.4. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 32
3.5. Teknik Pengambilan Data ....................................................... 33
3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ....................... 33
3.6.1. Identifikasi Variabel .................................................... 34
3.6.2. Definisi Operasional Variabel ..................................... 34
3.7. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 35
3.7.1. Uji Normalitas ............................................................. 35
3.7.2. Uji Multikolinieritas .................................................... 36
3.7.3. Uji Autokorelasi .......................................................... 36
3.7.4. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 37
3.8. Analisis Regresi Liniar Berganda ........................................... 38
3.9. Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 39
3.10. Uji Hipotesis (Uji t) ................................................................. 39
3.11. Uji Kelayakan Model (Uji F) .................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI


4.1. Deskripsi Data Penelitian ........................................................ 42
4.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik 42
4.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................ 43
4.2. Analisis Data ........................................................................... 44
4.3. Karakteristik Responden ......................................................... 45
4.3.1. Umur Responden ......................................................... 45
4.3.2. Pendidikan Terakhir Responden ................................. 46
4.3.3. Jenis Kelamin Responden ........................................... 47
4.3.4. Modal Usaha Responden ............................................. 48
4.3.5. Tenaga Kerja Responden ............................................. 49
4.3.6. Jam Kerja Responden .................................................. 50
4.3.7. Lama Usaha Responden .............................................. 51
4.3.8. Pendapatan Responden ................................................ 52
4.4. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 53
4.4.1. Uji Normalitas ............................................................. 54
4.4.2. Uji Multikolinieritas .................................................... 54
4.4.3. Uji Autokorelasi .......................................................... 55
4.4.4. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 57
4.5. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................... 58
4.6. Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 59
4.7. Uji Hipotesis (Uji t) ................................................................. 61
4.8. Uji Kelayakan Model (Uji F) .................................................. 65
4.9. Interprestasi Hasil Analisis ...................................................... 67

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan .............................................................................. 69
5.2. Rekomendasi ........................................................................... 70

viii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 75

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 : Jumlah Mitra Outlet PT. Multi Media Selular Gresik ............ 5

Tabel 2.1 : Persamaan dan Perbedaan Penelitian ...................................... 15

Tabel 4.1 : Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa .................. 46

Tabel 4.2 : Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa 47

Tabel 4.3 : Karakteristik Jenis Kelamin Pemilik UKM Counter Pulsa .... 48

Tabel 4.4 : Karakteristik Modal Usaha UKM Counter Pulsa .................... 49

Tabel 4.5 : Karakteristik Tenaga Kerja UKM Counter Pulsa ................... 50

Tabel 4.6 : Karakteristik Jam Kerja UKM Counter Pulsa ......................... 51

Tabel 4.7 : Karakteristik Lama Usaha UKM Counter Pulsa ..................... 52

Tabel 4.8 : Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa ...................... 53

Tabel 4.9 : Uji Normalitas ......................................................................... 54

Tabel 4.10 : Uji Multikolinieritas ............................................................... 55

Tabel 4.11 : Uji Autokorelasi ...................................................................... 56

Tabel 4.12 : Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 57

Tabel 4.13 : Analisis Regresi Linear Berganda .......................................... 58

Tabel 4.14 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................. 60

Tabel 4.15 : Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ....................................................... 62

Tabel 4.16 : Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) ........................................ 66

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 : Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik .................. 4

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir ............................................................... 31

Gambar 4.1 : Peta Kecamatan Gresik ....................................................... 44

Gambar 4.2 : Kurva Durbin Watson ......................................................... 56

Gambar 4.3 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal


Usaha ................................................................................... 63

Gambar 4.4 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga


Kerja ..................................................................................... 63

Gambar 4.5 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam


Kerja ..................................................................................... 64

Gambar 4.6 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama


Usaha.................................................................................... 64

Gambar 4.7 : Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji F ........... 67

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian .................................................................. 75

Lampiran 2 : Angket Penelitian ................................................................. 76

Lampiran 3 : Jawaban Responden .............................................................. 79

Lampiran 4 : Data Statistik (SPSS) ............................................................ 82

Lampiran 5 : Tabel Distribusi t .................................................................. 86

Lampiran 6 : Tabel Pengujian Nilai F ........................................................ 87

Lampiran 7 : Tabel Durbin Watson ........................................................... 88

Lampiran 8 : Berita Acara Ujian Sidang Skripsi ....................................... 89

xii
Laili Riziiq Ma’rufaa, 13312025, Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam
Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di
Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi
Media Selular Cabang Gresik), Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Gresik, Mei, 2017

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang


mempengaruhi pendapatan UKM. Dalam tugas akhir ini, batasan masalah
difokuskan pada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha
terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar
sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah
counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau pindah di kecamatan lain
dalam proses penelitian maka tidak termasuk sampel penelitian sebanyak 111
counter pulsa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial
dan simultan pengaruh pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama
usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Teknik
pengambilan data menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis regresi linier
berganda.
Hasil analisis secara simultan menunjukkan variabel modal usaha, tenaga
kerja, jam kerja dan lama usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Sementara hasil analisis secara parsial
variabel modal usaha, jam kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh positif
terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik sedangkan
variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa
di Kecamatan Gresik.

Kata kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Lama Usaha,
Counter Pulsa

xiii
Laili Riziiq Ma’rufaa, 13312025, Business Capital, Manpower, Working Hours
and Duration of Business Impact on Retail Outlet Operations Income in Gresik
Sub-district (Study on Retail Outlet Registered at PT. Multi Media Selular
Gresik Branch), Management, Faculty of Economics and Business, University of
Muhammadiyah Gresik, May, 2017
Abstract

This research intend to identify the variables that affect to the income of
SMEs. This final project is focused on impact of business capital, manpower,
working hours and duration of business to retail outlet income in Gresik Sub-
district registered as oultet PT. Multi Media Selular Gresik. The sample in this
research is the retail outlet (store) still exist, if it is closed or moved in other
districts in the process of research then not include to the research sample count
111 retail outlets. The purpose of this research is to know the partial and
simultaneous influence of business capital, manpower, working hours and
duration of business to SME revenue in Gresik Sub-district. Technique of
collecting data using questionnaire method. Data analysis technique used in this
research is using doubled linear regression analysis method.
The result of simultaneous analysis shows that business capital,
manpower, working hour and business variable have significant effect to retail
outlet income in Gresik Sub-district. While the results of partial analysis of
variable business capital, working hours and business duration have a positive
effect on retail outlet in Gresik Sub-district while the variable of manpower has
no effect to the income of retail outlet in Gresik Sub-district.

Keywords : Income, Business Capital, Working Hours, Manpower, Duration of


Business, Retail Outlet

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan

konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.

Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas

yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian mengalami perubahan yang

cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia,

yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang ekonomi maupun

pembangunan (http://inet.detik.com).

Peranan telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam

pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat setiap kegiatan yang berkaitan

dengan ekonomi harus dilakukan dengan cepat maka dalam sektor/peranan

telekomunikasi juga harus ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan semakin

berkembang. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian

infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dengan meningkat atau menurunya

tingkat kuantitas maupun kualitas dari telekomunikasi secara otomatis juga

tingkat pendapatan ekonomi Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh

sektor/peranan telekomunikasi itu sendiri.

Peranan teknologi telekomunikasi menjadi sangat penting, terutama dalam

mengubah kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi dibidang komunikasi

dan informasi kini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Semua

lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga dari kota
1
besar ataupun pelosok-pelosok di seluruh Indonesia dapat mengakses sarana

telekomunikasi yang ada. Pelayanan jasa telekomunikasi dibawa ke daerah-daerah

terisolir, meskipun hasilnya masih belum memuaskan.

Telekomunikasi menjadi sangat penting karena merupakan sarana bagi

masyarakat untuk berkomunikasi. Salah satu produk komunikasi yang menjadi

kebutuhan masyarakat adalah ponsel. Ponsel tidak bisa aktif dan berfungsi

sebagaimana mestinya apabila tidak dilengkapi dengan sim card. Sim card

merupakan produk yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi (operator)

yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam penggunaannya dimasukan

ke dalam slot kartu yang terdapat pada handphone.

Data yang diambil dari US Cencus Bureau pada tahun 2015 menjelaskan

bahwa pengguna telepon seluler telah melebihi dari 281 juta yang tersebar dari

Sabang hingga Merauke. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia per awal tahun

2014 baru mencapai 251 juta jiwa. Fakta ini membuktikan bahwa kebutuhan akan

dunia komunikasi dan informasi sangat tinggi di Indonesia

(http://media.bursadana.co.id). Tentunya hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan

pulsa yang sangat banyak. Dengan banyaknya permintaan pulsa maka counter

pulsa yang ada juga sangat banyak seiring dengan permintaan isi ulang pulsa.

Kabupaten Gresik, yang berbatasan dengan Surabaya, memang terkenal

sebagai salah satu kota industri di Jawa Timur. Beberapa industri besar berada di

Gresik seperti industri semen, petrokimia dan peralatan elektronik selain itu

banyak pula industri kecil. Peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam

perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan

2
3

ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan

penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

pembangunan. Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu

mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar

dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.

Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha perlu

memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat

usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara

langsung.

Kebanyakan dari industri UKM adalah yang berhubungan dengan keadaan

masyarakat sehari-hari. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi

wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat

membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang

dilihat oleh pelaku bisnis.

Beberapa hal yang menjadi alasan utama mengenai bisnis pulsa menjadi

bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan ponsel itu

sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam

mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam

rangka menjalin relasi, yang bertitik pada sifat dasar manusia dalam prinsip

kehidupannya, yaitu bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan yang terikat antar

sosial yang satu dengan sosial yang lainnya, bangsa yang satu dengan bangsa
4

yang lainnya dengan berbagai tujuan. Maka di sinilah alasan diciptakannya alat

komunikasi tersebut dan telah mengalami banyak perkembangan sampai saat ini.

Distributor Indosaat Ooredoo yakni PT. Multi Media Selular cabang

Gresik, berperan sebagai perusahaan distributor diakui memberikan andil yang

sangat besar bagi penyebaran produk perusahaan (distribusi). PT. Multi Media

Selular memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan mendistribusikan produk-

produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu perdana

(stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui

canvasser-canvasser yang langsung mendatangi outlet-outlet (Counter Handphone

dan Pulsa) yang tersebar di seluruh Kabupaten Gresik. Kinerja Outlet sebagai

UKM di Gresik mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan

jumlah outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular sebagai mitra (pelanggan)

perusahaan dalam periode tahun 2014-2016.

Populasi Counter Pulsa

1080
1062
1050

1020
1015

990
973
960

930

900
2014 2015 2016

Gambar 1.1 Tahun


Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik
5

Dari jumlah outlet yang tedaftar sebagai mitra PT. Multi Media Selular

Gresik terbagi menjadi 16 Kecamatan. Kecamatan Gresik merupakan kecamatan

yang memiliki populasi outlet tertinggi sehingga peneliti mengambil obyek

penelitian di kecamatan Gresik. Berikut ini adalah jumlah outlet yang terbagi per

kecamatan :

Tabel 1.1
Jumlah Mitra Outlet PT. Multi Media Selular Gresik

No. Kecamatan Jumlah Outlet


1. Balongpanggang 36
2. Benjeng 25
3. Cerme 46
4. Driyorejo 94
5. Duduksampeyan 24
6. Gresik 122
7. Kebomas 73
8. Kedamean 41
9. Manyar 87
10. Menganti 91
11. Wringinanom 63
12. Bungah 70
13. Dukun 63
14. Panceng 71
15. Sidayu 82
16. Ujungpangkah 74
Jumlah 1.062
Sumber : PT. Multi Media Selular Cab. Gresik 2016

Berdirinya sebuah usaha memiliki tujuan yang jelas, tujuan utamanya

adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan khusus

atas bisnis pulsa ini merujuk pada prinsip perhitungan keuntungan yang berjangka

panjang. Artinya, keuntungan yang relatif tidak banyak namun berjalan

berdasarkan kebutuhan dan waktu yang relatif tidak terbatas. Berjalan

mengandung makna bahwa bisnis pulsa merupakan suatu bisnis yang mengikuti

perkembangan teknologi di atas waktu dan zamannya. Sehingga dapat


6

disimpulkan bahwa, bisnis berjualan pulsa akan selalu dibutuhkan dan menarik

konsumen (pengguna pulsa) selama kebutuhan akan pulsa itu sendiri tetap ada.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan adalah

modal. Menurut Munawir (2007;116) dalam bukunya yang berjudul Analisis

Laporan Keuangan ”modal kerja merupakan dana yang dipergunakan untuk

membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”. Modal merupakan faktor

pendukung yang penting bagi pedagang untuk keberlangsungan usahanya. Besar

kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh

terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang. Supaya usaha dagangnya berjalan

dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai. Modal yang besar

akan memungkinkan jumlah persediaan barang dagang yang akan dijual semakin

banyak. Hal ini memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan

pedagang. Kekurangan modal kerja bagi sebagian pedagang akan sangat

membatasi kemampuan mengadakan persediaan barang yang cukup. Teori ini

didukung oleh penelitian Hidayaji (2010;50) yang menyatakan bahwa modal

berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan.

Penggunaan tenaga kerja dapat pula meningkatkan jumlah pendapatan

usaha. Menurut Wibowo (2007;6) dalam bukunya yang berjudul Petunjuk

Mendirikan Perusahaan Kecil, kedudukan usaha kecil di tengah-tengah kehidupan

iklim usaha telah mendapat tempat yang mantap. Usaha kecil banyak menyerap

tenaga kerja dan ikut melancarkan peredaran perekonomian negara. Dengan

tambahan tenaga kerja akan memungkinkan adanya pelayanan yang lebih baik

kepada konsumen, baik dalam arti kualitas maupun kuantitas layanan. Melalui
7

cara ini maka akan dapat memikat jumlah pelanggan yang lebih banyak dan lebih

memungkinkan terpeliharanya loyalitas pelanggan. Dalam penelitian Yella

(2015;5) menunjukkan adanya pengaruh tenaga kerja terhadap tingkat

pendapatan.

Selain faktor modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga

ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam

Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro

Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.

Hal ini mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka

semakin tinggi pendapatan yang diperoleh. Hasil penelitian Firdausa (2012;56)

dan Priyandika (2015;69) membuktikan adanya hubungan antara jam kerja

dengan tingkat pendapatan.

Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan. Asumsi

dasar yang digunakan adalah semakin lama usaha seseorang akan semakin tinggi

pula produktivitas kerja seseorang dan menghasilkan jumlah produksi yang

memuaskan. Lama usaha dengan sendirinya juga akan meningkatkan

pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan. Semakin lama usaha yang dijalankan,

maka pengalaman kerja semakin bertambah dalam menciptakan barang-barang.

Semakin lama dan semakin intensif pengalaman kerja akan semakin besar

peningkatan tersebut, inilah yang memungkinkan orang bisa menghasilkan barang

dan jasa yang makin banyak, beragam dan bermutu. Semakin beragam barang dan

jasa yang bermutu, maka permintaan dari masyarakat akan semakin meningkat
8

(Suroto, 1992;237 dalam Jamaika dkk, 2013;5). Penelitian yang dilakukan

Widyastuti (2015;12) menunjukkan bahwa semakin lama pengusaha merintis

usahanya maka akan menambah pendapatan yang diperoleh.

Penelitian ini dilakukan dengan merekontruksi variabel penelitian

terdahulu. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat variabel lokasi usaha, tetapi

dalam penelitian ini tidak digunakan karena lokasi usaha merupakan persepsi

konsumen sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter

pulsa. Tingkat pendidikan juga tidak digunakan dalam penelitian ini karena,

tingkat pendidikan hanya sebatas menjelaskan secara deskriptif.

Melihat banyaknya pengguna telepon seluler atau ponsel di kalangan

masyarakat membuat kebutuhan akan pulsa juga meningkat. Dengan hal tersebut

diatas, peneliti tertarik akan pentingnya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha counter pulsa dalam upaya

untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan usaha yang dijalani.

Berdasarkan latar belakang di atas mengenai pendapatan yang didapat

pada bisnis pulsa di Outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular Gresik maka

peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Usaha,

Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha

Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang

Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik)”.


9

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

2. Apakah ada pengaruh tenaga kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

3. Apakah ada pengaruh jam kerja terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

4. Apakah ada pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

5. Apakah ada pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha

secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka

tujuan yang akan diteliti adalah sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha terhadap pendapatan UKM

counter pulsa.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh jumlah jam kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh lama usaha terhadap pendapatan UKM

counter pulsa.

5. Untuk mengetahui adanya pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan

lama usaha secara bersama-sama terhadap pendapatan UKM counter pulsa.


10

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dengan adanya penelitian yang dilakukan ini antara lain :

1. Hasil dari penelitian dapat menjadi bahan rekomendasi bagi outlet sebagai

pertimbangan dalam upaya peningkatan pemdapatan usaha.

2. Penelitian ini dapat menghasilkan suatu interpretasi pemikiran dan dapat

dijadikan landasan penelitian selanjutnya untuk mengkaji pendapatan UKM.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha

terhadap pendapatan sudah dilakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian

tersebut antara lain :

1. Susilo Hidayaji (2010) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-

Faktor yang mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha Counter Pulsa di

Kecamatan Gamping Sleman”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Counter Pulsa di

Kecamatan Gamping Sleman, dengan menggunakan analisa regresi berganda.

Penelitian ini melibatkan empat variabel yaitu modal kerja, jam kerja, tenaga

kerja, dan lama usaha. Sebanyak 51 usaha counter pulsa diambil sebagai

sampel berdasarkan metode kluster sampling dan (purposive sampling). Hasil

analisa menunjukan adanya temuan sebagai berikut. 1) Hasil pengujian regresi

secara simultan menunjukkan bahwa variabel modal usaha, jam kerja, tenaga

kerja dan umur usaha berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan usaha

counter pulsa. 2) Hasil pengujian secara parsial menunjukkan variabel modal

usaha, jam kerja, umur usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap

tingkat pendapatan usaha counter pulsa. 3) Hasil pengujian secara parsial

menunjukkan variabel tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat

pendapatan usaha counter pulsa.

11
12

2. I Putu Danendra Putra dan I Wayan Sudirman (2015) melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

dengan Lama Usaha sebagai Variabel Moderating”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh modal, tenaga kerja dengan lama usaha sebagai

variabel moderating terhadap pendapatan usaha warung makan di Kecamatan

Abiansemal Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan yaitu

observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini

menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan 90 sampel usaha

warung makan. Data diuji dengan uji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis

dengan regresi linier berganda dan regresi variabel moderating. Hasil

penelitian menyatakan secara parsial dan simultan modal, tenaga kerja dan

lama usaha berpengaruh positif terhadap pendapatan dan lama usaha

merupakan variabel moderating yang memperkuat pengaruh modal dan tenaga

kerja terhadap pendapatan.

3. Rohmatul Isrohah (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang

Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki

Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang)”. Studi ini bertujuan nuntuk

mengetahui (1) apakah modal kerja brpengaruh terhadap pendapatan bersih

pedagang kaki lima (2) apakah jam kerja terhadap pendapatan bersih

pedagang kaki lima. Penelitian studi kasus ini dilakukan dikelurahan Ngaliyan

Semarang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner terbuka.


13

Sampel yang diambil berjumlah 58 responden dengan menggunakan teknik

random sampling. Alat analisis menggunakan SPSS for windows versi 16.0

yang meliputi uji normalitas, uji heterokdastisitas, uji multikorelasi serta

analisis regresi berganda, uji parsial (uji t), Uji serempak (uji F). Berdasarkan

hasil penelitian disimpulkan bahwa semua variabel berpengaruh terhadap

pendapatan bersih dan telah memenuhi kriteria pengujian yang digunakan.

Akan tetapi yang paling berpengaruh terhadap pendapatan adalah faktor jam

kerja. Koefisien determinasi (R square) sebesar 0,546. Artinya 54,6%

pendapatan bersih pedagang kaki lima dikelurahan Ngaliyan Semarang dapat

dijelaskan oleh kedua veriabel independent. Sedangkan 45,4% dijelaskan

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini

menunjukkan pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja dan

jam kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima di kelurahan Ngaliyan

Semarang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi modal kerja dan jam kerja

yang digunakan maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan di terima

oleh pedagang.

4. Umi Handayani (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal

Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Gede

Hardjonagoro Surakarta Tahun 2012/2013. Tujuan dari penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui apakah aspek modal usaha dan tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro

Surakarta tahun 2012/2013 baik secara individu maupun bersama-sama.

Metode penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan


14

penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh pedagang yang berada di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta

tahun 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 100 pedagang. Sampling

menggunakan teknik random sampling dengan cara proportional random

sampling yaitu dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan

sampel. Data yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi.

Angket sebelumnya diuji cobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji

F, uji t, uji R2, dan sumbangan relatif dan efektif. Hasil analisis regresi

memperoleh persamaan menunjukkan bahwa pendapatan pedagang

dipengaruhi oleh modal usaha dan tingkat pendidikan. Hasil uji koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,752 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh modal

usaha dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap pendapatan

pedagang di Pasar Gede Hardjonagoro Surakarta tahun 2012/2013 adalah

sebesar 75,2%, sedangkan 24,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti.
15

Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan
Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

No. Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan


Terdahulu Sekarang
Nama : Susilo Nama : Laili
Hidayaji (2010) Riziiq Ma’rufaa
Judul : Analisis Judul : Pengaruh
Faktor-Faktor yang Modal Usaha,
mempengaruhi Tenaga Kerja,
Tingkat Jam Kerja dan
Pendapatan Usaha Lama Usaha
Counter Pulsa di Terhadap
Kecamatan Pendapatan
Gamping Sleman Usaha Counter
Pulsa di
Kecamatan
Gresik (Studi
Pada Counter
Pulsa Yang
Terdaftar di PT.
Multi Media
Selular Cabang
Gresik
Variabel Bebas (X) Variabel Bebas Variabel Bebas
1.
Modal kerja (X1) (X) (X)
Jam kerja (X2) Modal kerja Modal kerja
Tenaga kerja (X3) (X1) (X1)
Lama usaha (X4) Jam kerja (X2) Jam kerja (X2)
Tenaga kerja Tenaga kerja
(X3) (X3)
Lama usaha Lama usaha
(X4) (X4)
Variabel Terikat Variabel Terikat Variabel Terikat
(Y) (Y) (Y)
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Teknik analisis Teknik analisis Teknik analisis
data : data : data :
1. Analisis regresi 1. Analisis 1. Analisis
linear berganda regresi linear regresi linear
2. Uji Hipotesis berganda berganda
a. Uji t 2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
b. Uji F a. Uji t a. Uji t
b. Uji F b. Uji F
16

Obyek penelitian : Obyek Obyek


Counter Pulsa di penelitian : penelitian :
Kecamatan Counter Pulsa di Counter
Gamping Sleman Kecamatan Pulsa di
Gresik Kecamatan
Gresik
Nama : I Putu Nama : Laili
Danendra Putra dan Riziiq Ma’rufaa
I Wayan Sudirman Judul : Pengaruh
(2015) Modal Usaha,
Judul : Pengaruh Tenaga Kerja,
Modal dan Tenaga Jam Kerja dan
Kerja Terhadap Lama Usaha
Pendapatan dengan Terhadap
Lama Usaha Pendapatan
sebagai Variabel Usaha Counter
Moderating Pulsa di
Kecamatan
Gresik (Studi
Pada Counter
Pulsa Yang
Terdaftar di PT.
Multi Media
Selular Cabang
Gresik
Variabel Bebas (X) Variabel Bebas Variabel Bebas Jam kerja
2.
Modal kerja (X1) (X) (X) (X2)
Tenaga kerja (X2) Modal kerja Modal kerja
Lama usaha (X4) (X1) (X1)
Jam kerja (X2) Jam kerja (X2)
Tenaga kerja Tenaga kerja
(X3) (X3)
Lama usaha Lama usaha
(X4) (X4)
Variabel Terikat Variabel Terikat Variabel Terikat
(Y) (Y) (Y)
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Teknik analisis Teknik analisis Teknik analisis
data : data : data :
1. Analisis regresi 1. Analisis 1. Analisis
linear berganda regresi linear regresi linear
2. Uji Hipotesis berganda berganda
a. Uji t 2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
b. Uji F a. Uji t a. Uji t
b. Uji F b. Uji F
17

Obyek penelitian : Obyek Obyek


Warung makan di penelitian : penelitian :
Kecamatan Counter Pulsa di Counter
Abiansemal Kecamatan Pulsa di
Kabupaten Badung Gresik Kecamatan
Gresik
Nama : I Putu Nama : Laili
Rohmatul Isrohah Riziiq Ma’rufaa
(2015) Judul : Pengaruh
Judul : Analisis Modal Usaha,
Pengaruh Modal Tenaga Kerja,
Kerja dan Jam Jam Kerja dan
Kerja Terhadap Lama Usaha
Pendapatan Bersih Terhadap
Pedagang Kaki Pendapatan
Lima di Kelurahan Usaha Counter
Ngaliyan Semarang Pulsa di
(Studi Kasus Kecamatan
Pedagang Kaki Gresik (Studi
Lima Di Kelurahan Pada Counter
Ngaliyan Pulsa Yang
Semarang) Terdaftar di PT.
Multi Media
Selular Cabang
Gresik
Variabel Bebas (X) Variabel Bebas Variabel Bebas Tenaga kerja
3.
Modal kerja (X1) (X) (X) (X3)
Jam kerja (X2) Modal kerja Modal kerja Lama usaha
(X1) (X1) (X4)
Jam kerja (X2) Jam kerja (X2)
Tenaga kerja
(X3)
Lama usaha
(X4)
Variabel Terikat Variabel Terikat Variabel Terikat
(Y) (Y) (Y)
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Teknik analisis Teknik analisis Teknik analisis
data : data : data :
1. Analisis regresi 1. Analisis 1. Analisis
linear berganda regresi linear regresi linear
2. Uji Hipotesis berganda berganda
a. Uji t 2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
b. Uji F a. Uji t a. Uji t
b. Uji F b. Uji F
18

Obyek penelitian : Obyek Obyek


Warung makan di penelitian : penelitian :
Kecamatan Counter Pulsa di Counter
Abiansemal Kecamatan Pulsa di
Kabupaten Badung Gresik Kecamatan
Gresik
Nama : Umi Nama : Laili
Handayani (2013) Riziiq Ma’rufaa
Judul : Pengaruh Judul : Pengaruh
Modal Usaha dan Modal Usaha,
Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja,
Terhadap Jam Kerja dan
Pendapatan Lama Usaha
Pedagang di Pasar Terhadap
Gede Hardjonagoro Pendapatan
Surakarta Tahun Usaha Counter
2012/2013 Pulsa di
Kecamatan
Gresik (Studi
Pada Counter
Pulsa Yang
Terdaftar di PT.
Multi Media
Selular Cabang
Gresik
Variabel Bebas (X) Variabel Bebas Variabel Bebas Tingkat
4.
Modal Usaha (X1) (X) (X) Pendidikan
Tingkat Pendidikan Modal kerja Modal kerja (X2)
(X2) (X1) (X1) Jam kerja
Jam kerja (X2) (X2)
Tenaga kerja Tenaga kerja
(X3) (X3)
Lama usaha Lama usaha
(X4) (X4)
Variabel Terikat Variabel Terikat Variabel Terikat
(Y) (Y) (Y)
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Teknik analisis Teknik analisis Teknik analisis
data : data : data :
1. Analisis regresi 1. Analisis 1. Analisis
linear berganda regresi linear regresi linear
2. Uji Hipotesis berganda berganda
a. Uji t 2. Uji Hipotesis 2. Uji Hipotesis
b. Uji F a. Uji t a. Uji t
b. Uji F b. Uji F
19

Obyek penelitian : Obyek Obyek


Pedagang di Pasar penelitian : penelitian :
Gede Hardjonagoro Counter Pulsa di Counter
Surakarta Kecamatan Pulsa di
Gresik Kecamatan
Gresik
Sumber : Berbagai penelitian terdahulu

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Manajemen Keuangan

Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman (2012;4) adalah “Finance can be

defined as the science and art of managing money”. Yang artinya adalah

keuangan dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola uang. Dari definisi

tersebut maka dapat dikembangkan bahwa keuangan sebagai seni berarti

melibatkan keahlian dan pengalaman, sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan

prinsip-prinsip, konsep, teori, proposi dan model yang ada dalam ilmu keuangan.

Sedangkan pengertian Manajemen Keuangan Menurut Horne dan

Wachowicz Jr. (2012;2) dalam bukunya yang berjudul Fundamentals of Financial

Management yang telah di alih bahasa menjadi Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, adalah “Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset,

pendanaan, dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum”.

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;3) terdapat tiga fungsi

manajemen keuangan, yaitu :

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah fungsi manajemen keuangan yang penting dalam

penunjang pengambilan keputusan untuk berinvestasi karena menyangkut


20

tentang memperoleh dana investasi yang efisien, komposisi aset yang harus

dipertahankan atau dikurangi.

2. Keputusan Pendanaan (Pembayaran Deviden)

Kebijakan deviden perusahaan juga harus dipandang sebagai integral dari

keputusan pendanaan perusahaan. Pada prinsipnya fungsi manajemen

keuangan sebagai keputusan pendanaan menyangkut tentang keputusan

apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan harus dibagikan kepada

pemegang saham atau ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan

datang.

3. Keputusan Manajemen Aset

Keputusan Manajemen Aset adalah fungsi manajemen keuangan yang

menyangkut tentang keputusan alokasi dana atau aset, komposisi sumber

dana yang harus dipertahankan dan penggunaan modal baik yang berasal dari

dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang baik bagi perusahaan.

Manajemen keuangan memiliki kesempatan kerja yang luas karena setiap

perusahaan pasti membutuhkan seorang manajer keuangan yang menangani

fungsi-fungsi keuangan. Fungsi manajemen keuangan merupakan salah satu

fungsi utama yang sangat penting di dalam perusahaan.

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang

digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan

keuangan. Untuk bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar,

manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan yang

benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara
21

normatif, tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai

perusahaan karena dapat meningkatkan kemakmuran para pemilik perusahaan

(pemegang saham).

Menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012;4) mengenai tujuan manajemen

ialah sama dengan tujuan perusahaan yaitu “Memaksimalkan kesejahteraan

pemilik perusahaan yang ada saat ini”.

2.2.2. Usaha Kecil dan Menengah

Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM), maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah adalah :

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah

atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud

dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha
22

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran : 1)

Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, 2) Penyedia lapangan kerja

terbesar, 3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan

pemberdayaan masyarakat, 4) Pencipta pasar baru dan inovasi, serta 5)

Kontribusinya terhadap neraca pembayaran (Departemen Koperasi dan UKM,

2012). Oleh karena itu pemberdayaannya harus dilakukan secara terstruktur dan

berkelanjutan, dengan arah peningkatan produktivitas dan daya saing serta

menumbuhkan wirausahawan baru yang tangguh (Radam, 2013).

Jenis usaha UMKM di Indonesia terdiri dari: 1) pertanian dan yang terkait

dengan pertanian (agribisnis), 2) pertambangan rakyat dan penggalian, 3) industri

kecil dan kerajinan rumah tangga, 4) listrik non-PLN, 5) konstruksi, 6)

perdagangan besar, eceran, kecil, rumah makan, dan jasa komunikasi, 7) angkutan

dan komunikasi, 8) lembaga keuangan, dan 9) real estate dan persewaan. Dengan

pertumbuhan terbesar pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga;

perdagangan besar, eceran, RM dan jasa akomodasi; angkutan dan komunikasi;

dan real estate dan persewaan (Kementrian Koperasi dan UKM, 2012).

2.2.3. Modal Usaha

Modal merupakan hal yang utama dalam menjalankan suatu usaha, termasuk

berdagang. Modal yang digunakan dapat bersumber dari modal sendiri, namun

bila ternyata modal sendiri tidak mencukupi dapat ditambah dengan modal

pinjaman. Jadi, secara umum jenis modal yang dapat diperoleh untuk memenuhi
23

kebutuhan modalnya terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman

(Prawirosentono, 2001: 118).

Modal sehari-hari dalam usaha dagang lebih mudah disebut sebagai modal

lancar yaitu kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh pedagang untuk

menyelenggarakan kegiatan jual beli atau untuk membiayai operasionalnnya

sehari-hari. Modal lancar digunakan untuk membeli barang dagangan,

pembayaran upah dan pembiayaan operasional lainnya yang berlangsung terus-

menerus dalam kegiatan jual beli yang diharapkan akan terus meningkatkan

pendapatan pedagang (Isni, 2016; 21).

2.2.4. Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat. Menurut Widjajanta dan Widyaningsih (2007;9) tenaga kerja adalah

semua orang yang bersedia dan sanggup untuk bekerja, tenaga kerja meliputi

mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk

kepentingan diri sendiri.

Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pembangunan ekonomi yaitu sebagai faktor produksi yang aktif untuk mengolah

dan mengorganisir faktor-faktor produksi lain. Tenaga kerja merupakan faktor

produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi. Jumlah

tenaga kerja yang cukup tidak hanya dilihat dari tersedianya tenaga kerja yang

cukup tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja (Rinda, 2013;17).
24

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor yang penting dan harus

diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan cuma

dilihat dari segi jumlah tenaga kerjanya tetapi juga dari segi kualitas dan macam

tenaga kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan disesuaikan

dengan kebutuhan sampai pada tingkat tertentu, sehingga jumlahnya optimal.

2.2.5. Jam Kerja

Menurut KBBI, jam kerja adalah waktu yg dijadwalkan bagi pegawai untuk

berkerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, jam Kerja

adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari dan/atau

malam hari.

Arifin (2004;15) dalam Sasmita (2012;3) mengemukakan secara umum

dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti

akan semakin produktif”. Hal ini berarti dengan jumlah jam kerja yang panjang

secara tidak langsung akan membuat suatu pekerjaan semakin produktif dan

dengan bekerja secara produktif diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang

baik.

Lamanya seseorang mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 6

sampai 8 jam, sisanya 16 sampai 18 jam digunakan untuk keluarga, masyarakat,

untuk istirahat dan lain-lain. Jadi satu minggu seseorang bisa bekerja dengan baik

selama 40 sampai 50 jam. Selebihnya bila dipaksa untuk bekerja biasanya tidak

efisien. Akhirnya produktivitas akan menurun, serta cenderung timbul kelelahan

dan keselamatan kerja masing-masing akan menunjang kemajuan dan mendorong

kelancaran usaha baik individu ataupun kelompok. Pekerja diperbolehkan untuk


25

istirahat sebanyak 1 sampai 1,5 jam tiap hari kerja dalam 8 jam, pekerja

memerlukan istirahat supaya dapat mempertahankan tingkat kerjanya dari hari

kehari. Jam kerja bagi seseorang sangat menentukan efisiensi dan produktivitas

kerja. Setiap pedagang biasanya mempunyai jumlah jam kerja yang tidak sama

antara pedagang yang satu dengan pedagang yang lain. Hal tersebut juga

mempengaruhi tingkat pendapatan yang akan diterima masing-masing pedagang

Sasmita dkk (2012;3).

2.2.6. Lama Usaha

Wijayanti (2005) dalam Kusumawardani (2014;18) mengatakan bahwa jangka

waktu pengusaha dalam melakukan usahanya memberikan pengaruh penting bagi

pemilihan strategi dan cara melakukan usahanya. Pengusaha yang lebih lama

dalam melakukan usahanya akan memiliki strategi yang lebih matang dan tepat

dalam mengelola, memproduksi, dan memasarkan produknya. Karena pengusaha

yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman,

pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan

keadaan.

Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha yang lebih

banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi yang luas

yang berguna dalam memasarkan produknya. Pengalaman usaha seseorang dapat

diketahui dengan melihat jangka waktu atau masa kerja seseorang dalam

menekuni suatu pekerjaan tertentu. Semakin lama seseorang melakukan usaha

atau kegiatan, maka pengalamannya akan semakin bertambah.


26

2.2.7. Pendapatan

Tujuan dalam perdagangan dalam arti sederhana adalah memperoleh laba atau

pendapatan, secara ilmu ekonomi murni asumsi yang sederhana menyatakan

bahwa sebuah industri dalam menjalankan produksinya adalah bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan (laba/profit). Dalam Pedoman Akuntansi Indonesia

dikatakan bahwa pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan

jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari pengaruh barang dan jasa

atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode.

Kuswadi (2008;40) menjelaskan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan

barang dagang. Penjualan timbul karena terjadi transaksi jual-beli barang antara

penjual dan pembeli. Tidak peduli apakah transaksi tersebut dilakukan dengan

pembayaran secara tunai, kredit, atau sebagaian tunai atau sebagian kredit. Selama

barang sudah diserahkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli, hasil

penjualan tersebut sudah termasuk sebagai pendapatan.

2.3. Hubungan Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha
Terhadap Pendapatan

2.3.1. Hubungan Modal Usaha Terhadap Pendapatan

Pendapatan diterima oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat

sangat tergantung dari kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal usaha

yang digunakan akan diikuti dengan meningkatnya pendapatan pedagang.

Asumsinya bahwa dengan modal yang besar, maka akan bertambah pada

keanekaragaman barang dagangan, dengan besarnya modal usaha yang dimiliki

akan memungkinkan jumlah dan jenis dagangan lebih banyak. Sehingga dengan
27

keanekaragaman dagangan ini akan menarik minat pembeli untuk membeli

dagangan yang ada sehingga pendapatan akan meningkat (Ardiansyah, 2010). Hal

ini dapat disimpulkan bahwa hubungan modal usaha terhadap pendapatan bersifat

positif.

2.3.2. Hubungan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan

Menurut Sumarsono (2013) apabila banyak produk yang terjual sehingga dengan

demikian pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya. Meningkatnya

jumlah produksi akan mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang

dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan juga akan meningkat. Tenaga

kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani konsumen

sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat

terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa hubungan tenaga kerja terhadap pendapatan bersifat positif.

2.3.3. Hubungan Jam Kerja Terhadap Pendapatan

Selain hubungan modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga

ditentukan oleh lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam

Sasmita 2012;3) dalam bukunya yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro

Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa

“semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin produktif”.

Mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin

tinggi pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan jam

kerja terhadap pendapatan bersifat positif.


28

2.3.4. Hubungan Lama Usaha Terhadap Pendapatan

Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha. Karena

pengusaha yang memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki

pengalaman, pengetahuan, serta mampu mengambil keputusan dalam setiap

kondisi dan keadaan. Selain itu, pengusaha dengan pengalaman dan lama usaha

yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan atau koneksi

yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Semakin lama menekuni

bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera

dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan

sehingga dapat meningkatkan pendapatan (Asmie, 2008). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa hubungan lama usaha terhadap pendapatan bersifat positif.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,

2010). Hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji sebagai berikut :
29

Hipotesis 1 : Diduga ada pengaruh positif modal usaha terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 2 : Diduga ada pengaruh positif tenaga kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 3 : Diduga ada pengaruh positif jam kerja terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 4 : Diduga ada pengaruh positif lama usaha terhadap pendapatan

UKM counter pulsa.

Hipotesis 5 Diduga ada pengaruh positif modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja dan lama usaha secara bersama-sama terhadap

pendapatan UKM counter pulsa.


30

2.5. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka berpikir dalam

penelitian ini menjelaskan pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan

lama usaha terhadap pendapatan counter pulsa. Kerangka berpikir yang digunakan

dalam penelitian sebagai berikut :

Modal Usaha (X1) +

Tenaga Kerja (X2) +

Pendapatan Counter
+ Pulsa (Y)
Jam Kerja (X3)
+

Lama Usaha (X4)

Keterangan :

: Secara parsial
: Secara simultan

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN

1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2010;13). Dalam penelitian ini untuk mengetahui dan

melihat hubungan variabel independen yaitu modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha terhadap variabel dependen yaitu variabel pendapatan. Hipotesis

dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk

menguji pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap

pendapatan UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai

oultet PT. Multi Media Selular Gresik.

1.2. Lokasi Penelitian

Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas

permasalahan, maka penelitian ini dilakukan pada UKM counter pulsa yang di

Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik.

31
32

1.3. Populasi dan Sampel

1.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010;115). Didalam

penelitian ini populasi adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan

Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik berjumlah

122 counter pulsa.

1.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010;116) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian

ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Jenuh jenis

Nonprobability Sampling. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh

adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,

2010;122). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 122 counter pulsa.

1.4. Jenis dan Sumber Data

Dalam penyusunan penelitian jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data

primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil angket. Sumber data

dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik

yang dijadikan subjek penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah data terkait tentang variabel modal usaha dalam satuan rupiah, tenaga
33

kerja dalam satuan orang, jam kerja dalam satuan jam per hari dan lama usaha

dalam satuan tahun. Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik dengan

satuan rupiah.

1.5. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket digunakan

untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama

usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Dalam

penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui tanggapan responden UKM

counter pulsa di Kecamatan Gresik untuk mengungkapkan data tentang

pendapatan, modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha dari UKM

counter pulsa di Kecamatan Gresik dalam sampel penelitian. Peneliti ingin

mendapatkan hasil yang tidak dibatasi sehingga responden menjawab sesuai

keadaan sebenarnya.

1.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

1.6.1. Identifikasi Variabel

Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat

diidentifikasi variabel sebagai berikut :

1. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010;59).

Variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah Pendapatan.

2. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen


34

(terikat) (Sugiyono, 2010;59). Variabel bebas terdiri dari Modal Usaha,

Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha.

1.6.2. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini menggunakan variabel manifest yang sudah terukur atau laten

aktual demografi sehingga tidak menggunakan indikator variabel sebagai batasan.

1. Variabel Dependen :

Pendapatan pedagang dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor.

Pendapatan kotor adalah hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan

sebelum dikurangi beban, pajak, asuransi. Pendapatan dalam penelitian ini

diukur dengan rata-rata pendapatan perbulan dalam satuan rupiah.

2. Variabel Independen :

a. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli

barang dagangan dan operasional baik yang bersumber dari permodalan

sendiri maupun permodalan dari sumber lain (pinjaman). Modal dalam

penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam satuan

rupiah.

b. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja yang

dimiliki UKM termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga.

Tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan orang

dalam satu bulan.

c. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang

dipergunakan untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk


35

melayani konsumen setiap harinya. Jam kerja dalam penelitian ini diukur

dengan rata-rata jam kerja perhari.

d. Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani

oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Lama usaha dalam

penelitian ini diukur dengan satuan tahun.

1.7. Uji Asumsi Klasik

Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui apakah

model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak.

Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan terhadap salah

satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang diperoleh tersebut

tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa sampel ke

populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata

pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya

yang ikut mempengaruhinya.

Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Apabila model yang

digunakan terjadi normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka

regresi penaksir tidak efisien, peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias

dan uji baku yang umum untuk koefisien regresi menjadi valid.

1.7.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
36

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar

normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.

1.7.2. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2013;105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang

nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas.

Apabila Tolerance value lebih tinggi dari 0,10 atau Variance Inflation Factor

(VIF) lebih kecil daripada 10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

1.7.3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui

tenggang waktu. Hal ini berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap

nilai variabel lain pada masa yang akan datang. Jika dalam suatu model regresi

terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians sampel tidak dapat

menggambarkan varians populasi dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat
37

digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk

mendiagnosis ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengujian terhadap nilai uji Durbin-Watson

(Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai

berikut :

1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien

autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.

2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien

autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.

3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih

kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi negatif.

4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW

terletak antara (4du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

1.7.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah sumbu Y.

Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga

dapat dilakukan dengan uji Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan
38

meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen. Dengan

ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas dalam regresi

dan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam regresi.

1.8. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung

dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.

Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua

disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka

analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh

beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika

ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan

regresi mengunakan standardized beta. Varibel pada penelitian ini menggunakan

uni ukuran yang berbeda seperti rupiah, orang, jam dan tahun. Metode analisis

regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Proses analisisnya

dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya

adalah:

Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+e

Keterangan :
Y = Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
X1 = Modal usaha dalam satuan rupiah
X2 = Tenaga kerja satuan orang
X3 = Jam kerja dalam satuan jam per hari
X4 = Lama usaha dalam satuan tahun
e = tingkat gangguan (disturbance)
39

1.9. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu (0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2013;97).

1.10. Uji Hipotesis (Uji t)

Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya

variabel bebas variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan

variabel terikat pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik masing-

masing dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).
40

2. Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k,

dimana n = jumla pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan

nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :

a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara

modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

1.11. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut sebagai uji F (ada juga yang

menyebutnya sebagai uji simultan model) merupakan tahapan awal

mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal)

disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk

menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila

nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05

(yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang

diestimasi layak, sedangkan apabila nilai probabilitas F hitung lebih besar dari

tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi
41

tidak layak (Iqbal, 2015;24). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

dengan beberapa tahap :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (pendapatan).

2. Menentukan Ftabel

Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk

menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal

usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI

1.1. Deskripsi Data Penelitian

1.1.1. Kondisi Geografis dan Demografi Kecamatan Gresik

Kecamatan Gresik terletak di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Gresik juga

merupakan Ibukota kabupaten. Luas wilayah Kecamatan Gresik 5,54 km2 dengan

jumlah desa sebanyak 21 desa. Jarak Kecamatan Gresik terhadap pusat

pemerintah Kabupatan Gresik sejauh dua km dan berada di sebelah timur.

Bentang wilayah di Kecamatan Gresik berupa tanah yang datar dan daerah pesisir

pantai. Batas-batas administrasi Kecamatan Gresik terhadap daerah sekitarnya

sebagai beikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Manyar

Sebelah Timur : Selat Madura

Sebelah Selatan : Kecamatan Kebomas

Sebelah Barat : Kecamatan Kebomas

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik tahun 2016,

penduduk di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik sebanyak 24.278 KK. Jumlah

penduduk Kecamatan Gresik tercatat sebanyak 86.934 jiwa. Jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin, terdapat 43.292 penduduk dengan jenis kelamin laki-

laki dan sebanyak 43.642 penduduk dengan jenis kelamin perempuan.

42
43

Sumber : http://gresikkab.go.id
Gambar 4.1
Peta Kecamatan Gresik

1.1.2. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong

pertumbuhan perekonomian Indonesia. Usaha Kecil Menengah (UKM)

merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang

menyentuh kepentingan masyarakat. Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi

wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di kalangan masyarakat

membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah yang

dilihat oleh pelaku bisnis, untuk membangun usaha counter pulsa. Bisnis pulsa

menjadi bisnis yang diminati adalah karena atas dasar kebutuhan penggunaan

ponsel itu sendiri yang mengakibatkan adanya kebutuhan serta kemudahan dalam
44

mendapatkan pulsa. Selain itu, adanya kecenderungan untuk berkomunikasi dalam

rangka menjalin relasi.

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di

Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik

berjumlah 122 counter pulsa. Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel dependen (terikat) adalah pendapatan dan variabel independen

(bebas) adalah modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha.

2. Sampel yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh pemilik UKM counter

pulsa di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media

Selular Gresik yang counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau

pindah di kecamatan lain dalam proses penelitian maka tidak termasuk

sampel penelitian.

3. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Gresik.

4. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket

digunakan untuk mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja, lama usaha dan pendapatan pedagang UKM counter pulsa.

1.2. Analisis Data

Langkah-langkah menganalisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perhitungan untuk setiap variabel yang nantinya akan di analisis

lebih lanjut dalam program SPSS, seperti tertera pada lampiran penelitian ini.

2. Melakukan analisis deskriptif variabel penelitian.

3. Melakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji

multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.


45

4. Melakukan analisis regresi linear berganda.

5. Melakukan pengujian koefisien determinasi (R2).

6. Melakukan Uji Hipotesis (Uji t).

7. Melakukan Uji Kelayakan Model (Uji F).

1.3. Karakteristik Responden

Dalam karakteristik responden ini, menggunakan tabel distribusi frekuensi dengan

jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Struges yaitu :

K = 1 + 3,3 log n

Dimana K adalah jumlah kelas interval, n adalah jumlah sampel, log adalah

logaritma. Sedangkan untuk menghitung rentang dan panjang kelas digunakan

rumus :

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Distribusi karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

1.3.1. Umur Responden

Umur menentukan intensitas dan jenis aktivitas yang dapat dilakukan yang

dilakukan oleh seseorang (Sukirno, 2006;15 dalam Artaman, 2015;71).

Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut umur, disajikan

pada Tabel 4.1


46

Tabel 4.1
Karakteristik Umur Pemilik UKM Counter Pulsa

Kelompok Umur Jumlah Responden


(dalam tahun) (orang) (%)
20-24 10 9,0
25-29 12 10,8
30-34 30 27,0
35-39 21 18,9
40-44 19 17,1
45-49 10 9,0
50-54 7 6,3
55-59 2 1,8
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa, secara umum rata-rata umur

responden dilokasi penelitian masih berada pada kelompok usia produktif untuk

bekerja, artinya secara fisik mereka masih memiliki potensi yang besar untuk

dapat menghasilkan pendapatan. Jumlah responden terbanyak dengan kelompok

umur 30-34 yaitu sebesar 30 responden. Jumlah rata-rata responden pada

kelompok umur 35-39 yaitu 21 responden. Jumlah responden paling sedikit

dengan kelompok umur 55-59 yaitu 2 responden.

1.3.2. Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan merupakan proses yang akan membuat seseorang memperoleh

pengetahuan dan keterampilan mengenai bidang ilmu yang ditekuninya.

Karakteristik responden pemilik UKM counter pulsa menurut pendidikan terakhir,

disajikan pada Tabel 4.2


47

Tabel 4.2
Karakteristik Pendidikan Terakhir Pemilik UKM Counter Pulsa

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden


Terakhir (orang) (%)
SD 0 0,0
SMP 4 3,6
SMA 78 70,3
Diploma 11 9,9
S1 18 16,2
S2 0 0,0
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan yang

respondennya paling banyak terletak pada kelompok Sekolah Menengah Atas

(SMA) dengan frekuensi sebanyak 78 responden (70,3%). Hal ini dikarenakan

pemilik UKM menggunakan modal atau uangnya untuk langsung menjalankan

usahanya sehingga tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (kuliah).

Jumlah responden paling sedikit pada SD dan S2 yaitu 0 atau tidak terdapat

responden.

1.3.3. Jenis Kelamin Responden

Karakteristik menurut jenis kelamin biasanya menyebabkan seorang individu

ditempatkan secara jelas dalam salah satu kategori, yaitu laki-laki atau

perempuan. Jenis kelamin penduduk suatu daerah sering dipakai sebagai pedoman

di dalam menganalisis struktur dan kondisi sosial ekonomi penduduk.


48

Tabel 4.3
Karakteristik Jenis Kelamin Pemilik UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Jenis Kelamin
(orang) (%)
Laki-laki 69 62,2
Perempuan 42 37,8
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa, responden laki-laki memiliki

jumlah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah responden perempuan yaitu

sebanyak 69 pedagang. Hal ini memang menunjukkan bahwa sebagai pencetus

dan munculnya ide usaha bermula dari kepala keluarga sebagai penanggung jawab

utama ekonomi keluarga. Jumlah responden paling sedikit dengan jenis kelamin

perempuan yaitu 42 responden.

1.3.4. Modal Usaha Responden

Semakin besar modal yang dimiliki maka pendapatan yang diterima juga semakin

tinggi. Berdasarkan penelitian Pemilik UKM counter pulsa yang mempunyai

modal usaha terendah yaitu Rp 1.000.000 – Rp 26.750.000 adalah yang terbanyak

sebesar 68 responden. Hal ini mencerminkan UKM counter pulsa merupakan

bagian dari usaha mikro kecil dan menengah dengan jumlah modal usaha yang

terbatas yaitu rata-rata Rp 35.887.387 Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah, usaha kecil termasuk mikro mempunyai kekayaan bersih paling

banyak Rp 250.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

(Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008).


49

Tabel 4.4
Karakteristik Modal Usaha UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Modal Usaha (rupiah)
(orang) (%)
1.000.000<P≥ 26.750.000 68 61,3
26.750.000<P≥ 52.500.000 17 15,3
52.500.000<P≥ 78.250.000 9 8,1
78.250.000<P≥104.000.000 9 8,1
104.000.000<P≥129.750.000 3 2,7
129.750.000<P≥155.500.000 0 0,0
155.500.000<P≥181.250.000 2 1,8
180.250.000<P≥207.000.000 3 2,7
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa, jumlah responden terbanyak

pada modal usaha Rp 1.000.000 – Rp 26.750.000 yaitu sebesar 68 respoden.

Jumlah rata-rata responden pada modal usaha Rp 26.750.000 – Rp 52.500.000

yaitu 17 responden. Jumlah responden paling sedikit dengan modal usaha Rp

129.750.000 – Rp 155.500.000 yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.3.5. Tenaga Kerja Responden

Yang dimaksud tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu bekerja

guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani

yang ditujukan untuk kegiatan berdagang. Faktor tenaga kerja memegang peranan

penting dalam berbagai macam dan jenis serta tingkatan kegiatan berdagang.

Berdasarkan dari hasil penelitian kebanyakan usaha counter pulsa berada di rumah

pemilik dan tidak membutuhkan pegawai karena pemilik dapat mengurus sendiri.

UKM counter pulsa yang mempunyai jumlah pegawai 3 orang atau lebih memiliki
50

usaha tambahan lain seperti service handphone sehingga membutuhkan pegawai

lebih banyak, jual handphone dan accecories handphone.

Tabel 4.5
Karakteristik Tenaga Kerja UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Tenaga Kerja (orang)
(orang) (%)
1 69 62,2
2 34 30,6
3 4 3,6
4 3 2,7
5 0 0,0
6 1 0,9
7 0 0,0
8 0 0,0
Jumlah 111 100.0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa, jumlah tenaga kerja

terbanyak 1 orang yaitu 69 responden, yang merupakan pemilik UKM counter

pulsa itu sendiri. Jumlah rata-rata responden tenaga kerja pada 2 orang yaitu 34

responden. Jumlah responden paling sedikit dengan tenaga kerja 5, 7 dan 8 orang

yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.3.6. Jam Kerja Responden

Jam kerja adalah lamanya pedagang melakukan aktivitas perdagangannya dalam

satu hari. Faktor jam kerja pedagang mempengaruhi pendapatan usaha, semakin

tinggi waktu yang digunakan dalam bekerja/buka kios maka kecenderungan

pendapatan yang diterima pedagang akan semakin tinggi. Jam buka counter pulsa

paling awal mulai pukul 07.00 WIB dan tutup paling akhir pukul 02.00 WIB.
51

Tabel 4.6
Karakteristik Jam Kerja UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Jam Kerja (jam)
(orang) (%)
8-9 1 0,9
10-11 2 1,8
12-13 74 66,7
14-15 30 27,0
16-17 2 1,8
18-19 2 1,8
20-21 0 0,0
22-23 0 0,0
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa, jumlah jam kerja terbanyak

12-13 jam yaitu 74 responden. Jumlah rata-rata responden jam kerja pada 14-15

jam yaitu 30 responden. Jumlah responden paling sedikit pada jam kerja 20-21

jam dan 22-23 jam yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.3.7. Lama Usaha Responden

Lama usaha berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa. Lama

berdagang menyebabkan para pedagang mengetahui kapan kondisi sepi, dan

ramai. Karakteristik lama usaha UKM counter pulsa, disajikan pada Tabel 4.7
52

Tabel 4.7
Karakteristik Lama Usaha UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Lama Usaha (tahun)
(orang) (%)
1-3 1 0,9
4-6 2 1,8
7-9 74 66,7
10-12 30 27,0
13-15 2 1,8
16-18 2 1,8
19-21 0 0,0
21-25 0 0,0
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa, jumlah lama usaha terbanyak

7-9 tahun yaitu 74 responden. Jumlah rata-rata responden jam kerja pada 10-12

tahun jam yaitu 30 responden. Jumlah responden paling sedikit pada lama usaha

19-21 tahun dan 21-25 tahun yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.3.8. Pendapatan Responden

Tujuan dijalankannya usaha perdagangan adalah memperoleh pendapatan.

Pendapatan tersebut akan berpengaruh bagi kelangsungan usaha, dimana semakin

besar pendapatan maka semakin besar pula kemampuan suatu usaha membiayai

pengeluaran-pengeluaran. Tabel 4.8 berikut ini menunjukkan karakteristik

responden dilihat dari rata-rata pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.


53

Tabel 4.8
Karakteristik Pendapatan UKM Counter Pulsa

Jumlah Responden
Pendapatan (rupiah
(orang) (%)
2.450.000<P≥ 29.018.750 62 55,9
29.018.750<P≥ 55.587.500 23 20,7
55.587.500<P≥ 82.156.250 9 8,1
82.156.250<P≥108.725.000 9 8,1
108.725.000<P≥135.293.750 3 2,7
135.293.750<P≥161.862.500 0 0,0
161.862.500<P≥188.431.250 2 1,8
188.431.250<P≥215.000.000 3 2,7
Jumlah 111 100,0
Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa, jumlah responden terbanyak

pada pendapatan Rp 2.450.000 Rp 29.018.750 yaitu sebesar 62 respoden. Jumlah

rata-rata responden pada pendapatan Rp 29.018.750 Rp 55.587.500 yaitu 23

responden. Jumlah responden paling sedikit dengan modal usaha Rp 135.293.750

Rp 161.862.500 yaitu 0 responden atau tidak terdapat responden.

1.4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan agar mendapatkan model penelitian valid yang dapat

dilakukan dengan melakukan estimasi. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan teknik analisis SPSS 17.


54

1.4.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov

untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak.

Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.

Tabel 4.9
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 111
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 8.47169047E5

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .664

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,664 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang

di uji berdistribusi normal.

1.4.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
55

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Pengujian

ada tidaknya korelasi antar variabel independen digunakan Tolerance Value dan

Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.10
Uji Multikolinieritas

a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1(Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 .822 1.217

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 .849 1.177

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 .864 1.158

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000 .796 1.257

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.10 menunjukkan bahwa Nilai Tolerance

variabel Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha masing-masing

0,822; 0,849; 0,864 dan 0,796 lebih besar dari 0,10. Sementara itu, Nilai VIF

variabel Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha masing-masing

1,217; 1,177; 1,158 dan 1,257 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.

1.4.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada

korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan


56

pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013;110). Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Tabel 4.11
Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .995 .991 .990 .04682 1.787

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai DW 1,787,

selanjutnya nilai ini akan dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, jumlah

sampel N = 111 dan jumlah variabel independen 4 (K = 4) = 4.111 (pada tabel

Durbin Watson) maka diperoleh nilai du 1,765. Nilai DW 1,787 lebih besar dari

batas atas (du) yakni 1,765 dan kurang dari (4-du) 4 - 1,765 = 2,235 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

ada daerah daerah ada


autokorelasi keraguan keraguan autokorelasi
positif negatif

Tidak ada
Autokorelasi

dl du 4-du 4-dl
1,616 1,765 1,787 2,235 2,384

Gambar 4.2
Kurva Durbin Watson
57

1.4.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejer yang meregres

absolute residual terhadap variabel bebas yang berpengaruh tidak signifikan

terhadap variabel terikat absolut Ut maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013;143).

Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -229112.450 454530.101 -.504 .615

Modal Usaha .000 .001 -.070 -.666 .507

Tenaga Kerja 61869.311 64730.752 .098 .956 .341

Jam Kerja 60134.021 35631.804 .172 1.688 .094

Lama Usaha 8991.137 14273.909 .067 .630 .530

a. Dependent Variable: RES2


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.12 diperoleh nilai signifikansi 4

(empat) variabel independen terhadap variabel bebas absolut residual tidak ada

yang mengalami gejala heteroskedastisitas atau nilai signifikansi semua berada

diatas 0,05.
58

1.5. Analisis Regresi Linear Berganda

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil analisis

regresi linear berganda :

Tabel 4.13
Analisis Regresi Linear Berganda

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model\ B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Dari tabel, persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan yaitu :

Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+ e

Y = 0,994X1+ 0,003X2+ 0,007X3+ 0,010X4+ e

Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika

ukuran variabel independen tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan

regresi mengunakan standardized beta.

1. Nilai koefisien regresi modal usaha (X1) sebesar 0,994 berarti, apabila modal

usaha naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,994
59

dengan asumsi variabel tenaga kerja (X2), jam kerja (X3) dan lama usaha

(X4) konstan.

2. Nilai koefisien regresi tenaga kerja (X2) sebesar 0,003 berarti, apabila tenaga

kerja naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,003

dengan asumsi variabel modal usaha (X1), jam kerja (X3) dan lama usaha

(X4) konstan.

3. Nilai koefisien regresi jam kerja (X3) sebesar 0,007 berarti, apabila jam kerja

naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,007 dengan

asumsi variabel modal usaha (X1), tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X4)

konstan.

4. Nilai koefisien regresi lama usaha (X4) sebesar 0,010 berarti, apabila lama

usaha naik satu satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,010

dengan asumsi variabel modal usaha (X1), tenaga kerja (X2) dan jam kerja

(X3) konstan.

1.6. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu (0 ≤ R² ≥ 1).


60

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .995 .991 .990 .04682

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat

secara simultan (Sugiyono, 2010;286). Berdasarkan hasil output di atas :

1. Berdasarkan Tabel 4.14 maka diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,990

dapat dikatakan bahwa perubahan variabel Y sebesar 99% disebabkan oleh

variabel Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama

Usaha (X4) sedangkan sisanya sebesar 1% dapat dijelaskan dengan faktor-

faktor lain diluar variabel tersebut.

2. Berdasarkan Tabel 4.14 maka diperoleh nilai R Square = 0,991 artinya bahwa

variabel Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama

Usaha (X4) mampu menjelaskan perubahan variabel terikat Y (pendapatan)

sebesar 99,1% sedangkan sisanya 0,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar variabel tersebut.

3. R = 0,995 artinya kuatnya hubungan antar variabel independen (X) bersama-

sama terhadap variabel dependen (Y) yaitu 99,5%.

Sebagai catatan, besarnya nilai koefisien determinasi atau R square hanya

antara 0-1. Sementara jika dijumpai R square bernilai minus (-), maka dapat
61

dikatakan bahwa tidak ada pengaruh X terhadap Y. Semakin kecil nilai koefisien

determinasi (R square), maka ini artinya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai R square semakin mendekati

1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat.

1.7. Uji Hipotesis (Uji t)

Uji digunakan untuk menguji seberapa jauh satu variabel bebas (independen)

secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap antara

lain :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

2. Menentukan ttabel

Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k,

dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan

nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.


62

3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :

a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara

modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

Tabel 4.15
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Hasil penelitian terhadap variabel Modal Usaha (X1) diperoleh nilai thitung

sebesar 486,640 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung

> ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Modal Usaha (X1) berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.


63

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 486,640
Gambar 4.3
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal Usaha

Hasil penelitian terhadap variabel Tenaga Kerja (X2) diperoleh nilai thitung

sebesar 1,553 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung <

ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Tenaga Kerja (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,553 1,662
Gambar 4.4
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Jam Kerja (X3) diperoleh nilai thitung

sebesar 3,323 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung >

ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Jam Kerja (X3) berpengaruh signifikan

terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.


64

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 3,323

Gambar 4.5
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Lama Usaha (X4) diperoleh nilai thitung

sebesar 4,785 sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung >

ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Lama Usaha (X4) berpengaruh

signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 4,785
Gambar 4.6
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama Usaha

Dari hasil penelitian secara parsial (uji t) variabel Modal Usaha (X1), Jam

Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel

Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik karena nilai thitung > ttabel

dengan signifikan sebesar 5%. Sedangkan variabel Tenaga Kerja (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik karena nilai thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%.
65

1.8. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh hipotesis secara simultan, yaitu

diduga ada modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha mepunyai

pengaruh terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap :

1. Merumuskan hipotesis statistik

Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen

(pendapatan).

Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja

dan lama usaha) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen (pendapatan).

2. Menentukan Ftabel

Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk

menentukan nilai Ftabel dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.

3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :

a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak

dan Ha diterima, artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha,

tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan

demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.


66

b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima

dan Ha ditolak, artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal

usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan.

Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

Tabel 4.16
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

b
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 2.172E17 4 5.431E16 72918.335 .000

Residual 7.895E13 106 7.448E11

Total 2.173E17 110

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi

0,00 nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau nilai signifikan < α dan Fhitung memiliki

nilai 72918,335 sedangkan Ftabel memiliki nilai 2,69 ini berarti Fhitung > Ftabel,

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan terbukti ada

pengaruh signifikan Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan

Lama Usaha (X4) terhadap Pendapatan (Y) UKM Counter Pulsa Kecamatan

Gresik.
67

Daerah Ha
Daerah Ha ditolak diterima

0 2,69 72918,3
Gambar 4.7
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji F

1.9. Interprestasi Hasil Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah modal usaha, tenaga kerja, jam

kerja dan lama usaha berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan

UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Berdasarkan penelitian dan analisis

yang peneliti lakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS 17, maka peneliti

dapat menginterprestasikan hasil sebagai berikut :

1. Pembuktian hipotesis regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri dari

Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha secara parsial

terhadap variabel dependen yaitu Pendapatan.

a. Modal Usaha (X1) memperoleh thitung sebesar 486,640 sedangkan ttabel

sebesar 1,662 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian hasil pengujian

statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Modal Usaha (X1)

terbukti berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik.

b. Tenaga Kerja (X2) memperoleh thitung sebesar 1,553 sedangkan ttabel

sebesar 1,662. pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian hasil pengujian
68

statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Tenaga Kerja (X2)

tidak terbukti berpengaruh terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik.

c. Jam Kerja (X3) memperoleh thitung sebesar 3.323 sedangkan ttabel sebesar

1,662 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian hasil pengujian statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Jam Kerja (X3) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik.

d. Lama Usaha (X4) memperoleh thitung sebesar 4.785 sedangkan ttabel sebesar

1,662 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian hasil pengujian statistik

menunjukan bahwa secara parsial variabel Lama Usaha (X4) terbukti

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UKM Counter Pulsa

Kecamatan Gresik.

2. Pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji F, diperoleh

nilai regresi memiliki tingkat signifikansi 0,00 nilai ini lebih kecil dari 0,05

atau nilai signifikansi < α dan Fhitung memiliki nilai 72918,335 sedangkan

Ftabel memiliki nilai 2,69 ini berarti Fhitung > Ftabel, sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya secara simultan terbukti ada pengaruh signifikan Modal

Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4)

terhadap Pendapatan (Y) UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.


BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam

Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan

Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular

Cabang Gresik) menggunakan alat analisis statistik regresi linear berganda, maka

peneliti dapat menyimpulkan :

1. Modal usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM

Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin modal usaha UKM Counter

Pulsa mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di

Kecamatan Gresik semakin tinggi.

2. Tenaga kerja (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM

Counter Pulsa di Kecamatan Gresik. Jika tenaga kerja meningkat, tidak akan

berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di

Kecamatan Gresik semakin tinggi.

3. Jam kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter

Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin jam kerja UKM Counter Pulsa

mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan

Gresik semakin tinggi.

4. Lama usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter

Pulsa di Kecamatan Gresik. Semakin lama usaha UKM Counter Pulsa

69
70

mengalami kenaikan maka pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan

Gresik semakin tinggi.

5. Modal usaha (X1), tenaga kerja (X2), jam kerja (X3) dan lama usaha (X4)

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap pendapatan.

1.2. Rekomendasi

Berdasarkan perhitungan uji t dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik

a. Variabel Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) secara

parsial berpengaruh signifikan dengan demikian pemilik Counter Pulsa di

Kecamatan Gresik harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan.

b. Variabel Tenaga Kerja (X2) tidak berpengaruh karena nilai thitung lebih

kecil dari nilai thitung Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha

(X4) untuk itu diperlukan tenaga kerja yang terampil dalam memasarkan

produk yang dijual pada counter pulsa sehingga dapat menghasilkan

keuntungan yang optimal.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi bagi peneliti selanjutnya dengan memperbanyak jumlah variabel-

variabelnya dan menggunakan teknik analisis yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Adhiatma, Alfian Arif. 2014. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam
Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan
Karang Kebagusan Kabupaten Jepara. Jurnal Ekonomi.

Ardiansyah. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan


Usaha Sektor Informal di Kota Makassar (Kasus Pedagang Kaki Lima).
Skripsi. Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UNHAS, Makassar.

Arifin, Bustanul. 2004. Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia.


Edisi 1. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Aris, Dewa Made. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar.
Tesis Ekonomi. Universitas Udayana, Bali.

Artianto, Dany Esaningrat. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengauhi


Pemdapatan Pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta. Skripsi
Ekonomi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Artistyan Firdausa, Rosetyadi. 2012. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan
Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro
Demak. Skripsi Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro,
Semarang.

Atun, Nur Isni. 2016. Pengaruh Modal, Lokasi dan Jenis Dagangan terhadap
Pendapatan Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman. Skripsi
Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Gresik. 2016. Gresik Dalam Angka. Surabaya : CV. Dwi
Anugrah Jaya.

Bursadana. 2016. Jumlah Pengguna Ponsel di Indonesia dalam


http://media.bursadana.co.id/2016/03/18/jumlah-pengguna-ponsel-di-
indonesia.html diakses pada 01 Desember 2016.

Case, Karl E dan Ray C Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Fatmawati. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan


Pedagang Kaki Lima di Pasar Raya Padang. Jurnal Ekonomi.

71
72

Fitria, Noor Aini. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pedagang Tape Singkong di Kota Probolinggo (Studi Kasus
Pedagang Tape Singkong di Jln. Soekarno Hatta, Kelurahan Ketapang,
Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo). Jurnal Ekonomi dan
Bisnis.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM


SPSS 21 Update PLS Regresi. Cetakan VII. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

Gitman J. Lawrence and Chad J. Zutter. (2012). Principle of managerial


Finance. 13th Edition. England : Pearson.

Hidayaji, Susilo. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat


Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman.
Skripsi Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Indosat Ooredoo. 2017. Sales Information System dalam


https://sis.indosatooredoo.com/mwa/ diakses pada 01 Januari 2017.

Iqbal, Muhammad. 2015. Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda


(dengan EViews§). Perbanas Institute Jakarta.

Isrohah, Rohmatul. 2015. Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja
Terhadap Bersih Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan
Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan
Semarang. Skripsi Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri
Walisongo, Semarang.

James C. Van Horne dan John M. Wachowicz. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen


Keuangan. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat.

Kartiningsih. 2016. Pengaruh Modal, Lama Usaha, Jam Kerja dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di
Alun-Alun Raden Bagus Assra Kironggo Kabupaten Bondowoso. Skripsi
Ekonomi. Universitas Jember, Jember.

Kusumawardani. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pedapatan Tekstil di Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Kuswadi. 2008. Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang


Awam. Hlm:40. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
73

Ma’arif, Samsul. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pedagang Pasar Bandarjo Ungaran Kabupaten Semarang.
Skripsi Ekonomi. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Yogyakarta : Liberty.

Nursandy, Michell Rinda. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pengusaha Tape di Desa Sumber Tengah Kecamata
Binakal Kabupaten Bondowoso. Skripsi Ekonomi. Universitas Jember,
Jember.

Nurseta Priyandika, Akhbar. 2015. Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha dan
Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Konveksi (Studi
Kasus di Kelurahan Purwodinatan Kota Semarang. Skripsi Ekonomika
dan Bisnis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Patty, Forlin Natalia dan Maria Rio Rita. 2015. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (Studi Empiris PKL di
Sepanjang Jln. Jenderal Sudirman Salatiga). Jurnal Ekonomi.

Puspita Widyastuti, Erdinia. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Tingkat Pendapatan pada Industri Kerajinan Kulit (Studi Kasus di
Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Putra, I Putu Danendra dan I Wayan Sudirman. 2015. Pengaruh Modal dan
Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang dengan Lama Usaha
Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Sasmita, Berchman Prana. 2012. Pengaruh Modal dan Jam Kerja terhadap
Tingkat Pendapatan Kaki Lima. Jurnal Ekonomi.

Setiawani, Djinar N. 2012. Analisis Pendapatan Pedagang Canang di


Kabupaten Badung. Jurnal Ekonomi.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Lima Belas. Bandung : CV.
Alfabeta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan


Ketenagakerjaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja.


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sya, Ali. 2005. Teknik Analisis Data Penelitian Aplikasi Program SPSS dan
Teknik Menghitungnya. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Jakarta.
74

Tim Penulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2016. Pedoman Penulisan Proposal
dan Skripsi. Edisi Revisi. Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.

Tissor. 2016. Pengembangan Sektor UKM dalam http://tissorindonesia.com/


pengembangan-sektor-ukm/ diakses pada 01 Maret 2017.

Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jakarta :


Erlangga.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan


Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Pendidikan Nasional.

Usman, Riskia Habiba. 2016. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap


Pendapatan Pengrajin Songkok di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Skripsi Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Gresik, Gresik.

Wahyudi, Nur Rahmad. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di Kabupaten Sukoharjo (Studi
Kasus di Pasar Nguter Kecamatan Ngute). Skripsi Ekonomi. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.

Wibowo, Singgih. 2007. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Edisi Revisi.


Jakarta : Penebar Swadaya.

Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan


Ekonomi. Cetakan 1. Bandung : Citra Praya.

Wulandari, Heni Rahayu. 2015. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel yang


Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Sentra Industri Keramik (Studi
Kasus Sentra Industri Keramik Kelurahan Dinoyo Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Lampiran 1

Jadwal Penelitian

No. Tahap dan Kegiatan Waktu (bulan)


Penelitian 1 2 3 4 5 6
Persiapan penyusunan proposal xx
1
penelitian
Bimbingan penyusunan xx xx
2
proposal
xx
3 Seminar proposal penelitian
Pengumpulan data primer dan xx
4
sekunder
xx xx
5 Pengolahan dan analisis data
Penyusunan laporan hasil xx xx
6
penelitian
xx
7 Ujian skripsi

75
76

Lampiran 2

Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN
PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN
LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA
DI KECAMATAN GRESIK (STUDI PADA COUNTER PULSA YANG
TERDAFTAR DI PT. MULTI MEDIA SELULAR CABANG GRESIK)

Gresik, 2017
Yth. Bapak/Ibu Responden
di
Tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Laili Riziiq Ma’rufaa
NIM : 13312025
adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
semester akhir yang sedang menyusun tugas akhir berupa penulisan skripsi.
Adapun topik dari penelitian yang diangkat adalah “Pengaruh Modal Usaha,
Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha Terhadap Pendapatan Usaha
Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa Yang
Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik)”.
Untuk dapat menyelesaikan tugas penelitian tersebut, sangat diperlukan bantuan
dari pihak-pihak terkait terutama para pemilik counter pulsa di Kecamatan Gresik.
Peneliti sangat berharap agar kiranya dibantu dalam proses pengambilan data
yang diperoleh dengan jalan menjawab pertanyaan maupun pernyataan dalam
angket ini.
Atas kesediaan waktu dalam menjawab angket ini, peneliti sampaikan terima
kasih.
Peneliti,
Laili Riziiq Ma’rufaa
77

Di bawah ini adalah daftar pertanyaan mengenai identitas responden yang


ditujukan untuk mengetahui Modal Usaha, Jumlah Tenaga Kerja, Jumlah Jam
Kerja, Lama Usaha dan Pendapatan Pedagang. Mohon dijawab pada tempat yang
telah disediakan dan pilihlah jawaban pada pertanyaan sesuai dengan kondisi anda
sebenarnya.

1. Nama Pedagang :
2. Umur :
3. Alamat :

4. Pendidikan Terakhir : □ S2
□ S1
□ Diploma
□ SMA
□ SMP
□ SD
5. Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan

Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli
barang dagangan dan operasional baik yang bersumber dari permodalan
sendiri maupun permodalan dari sumber lain (pinjaman). Modal dalam
penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam satuan rupiah
(X1).
6. Apakah status kepemilikan modal Bapak/ Ibu ?
Modal Sendiri Rp ……………
Pinjaman Rp ……………
____________________________________________
Jumlah Rp …………....
78

Jumlah tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja
yang dimiliki UKM termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga.
Jumlah tenaga kerja dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata satuan
orang dalam satu bulan (X2).
7. Berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan : ……………….orang

Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang
dipergunakan untuk berdagang atau membuka usaha mereka untuk
melayani konsumen setiap harinya. Jumlah jam kerja dalam penelitian ini
diukur dengan rata-rata jam kerja perhari (X3).
8. Berapa lama Bapak/Ibu berdagang dalam satu hari? : ……………….jam/hari

Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani
oleh pedagang dalam menjalankan usahanya. Lama usaha dalam penelitian
ini diukur dengan satuan tahun (X4).
9. Berapa lama anda sudah menjalankan usaha ini: ……… Bulan / Tahun

Pendapatan pedagang adalah pendapatan kotor. Pendapatan kotor adalah


hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan sebelum dikurangi beban,
pajak, asuransi. Pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata
pendapatan perbulan dalam satuan rupiah (Y).
10. Berapa rata-rata pendapatan Bapak/Ibu per bulan? Rp…………

**Terima Kasih**
79

Lampiran 3

Jawaban Responden

TENAGA JAM LAMA


OULET MODAL PENDAPATAN
KERJA KERJA USAHA
9 CELL 105.000.000 2 19 4 113.000.000
AA CELL GRESIK 7.100.000 2 14 9 10.000.000
ACC CELL 10.000.000 1 13 15 15.000.000
AGIL CELL 13.200.000 2 12 5 18.000.000
ANDIEEN CELL 92.300.000 1 16 3 97.500.000
ANDO CELL 43.500.000 2 13 3 47.000.000
ANTICS CELLL 8.000.000 1 13 3 10.000.000
AUDINA CELL 12.000.000 2 12 4 15.000.000
BARU CELL - GRESIK 185.600.000 2 14 10 193.000.000
BOSS CELL-GRESIK 82.300.000 4 14 13 90.000.000
BOVENS CELL 24.500.000 1 14 10 30.000.000
BRC1 32.000.000 1 14 10 37.000.000
BUDI CELL 6.000.000 1 14 2 8.900.000
BUMIRASA CELL 20.000.000 3 13 8 25.000.000
BVN RELOAD 24.000.000 1 14 10 30.000.000
CHIE CELL 3.000.000 1 12 1 4.500.000
CITA CELL 62.400.000 2 12 8 67.000.000
DE CELL 103.000.000 1 12 4 107.000.000
DECOMOS 8.000.000 1 12 4 11.000.000
DEFRI CELL 12.100.000 1 12 8 15.000.000
DELLA CELLULAR 6.800.000 1 12 1 9.000.000
DINA CELL 4.900.000 1 15 5 8.000.000
DINDA 2 CELL 44.000.000 1 14 10 50.000.000
DINDA 3 CELL-GRESIK 11.100.000 1 14 10 15.000.000
DINDA CELL-GRESIK 193.000.000 1 14 10 200.000.000
DT CELULER 5.200.000 1 12 1 8.000.000
EASY SMART 3.800.000 1 12 5 6.500.000
FABIO CELL 15.100.000 2 14 6 20.000.000
FARIS II CELL-GRESIK 113.000.000 1 15 11 120.000.000
FENOLA CELL 24.000.000 2 13 10 30.000.000
FIRRA CELL 4.200.000 1 12 1 6.700.000
GALUH CELL-GRESIK 7.000.000 1 12 5 10.500.000
HABIBI CELL 40.000.000 2 12 5 45.000.000
HAI CELL 19.900.000 1 12 1 25.000.000
80

HENDRIK CELL 2.500.000 1 12 1 4.500.000


IMEI CELL-GRESIK 12.000.000 1 14 7 16.000.000
INDIS CELL GRESIK 17.000.000 2 12 6 20.000.000
IORES CORNER 2.800.000 1 12 5 4.500.000
JJ CELL 2.200.000 1 12 5 4.500.000
JS CELL 17.000.000 1 13 14 23.000.000
KAYLA CELL 2.200.000 1 12 5 4.500.000
KHANZA CELL 72.000.000 1 14 10 79.000.000
KHOFI CELL 20.000.000 1 17 7 25.500.000
KONO CELL 12.000.000 2 12 5 15.000.000
LAJU PUTRA 45.000.000 4 12 12 50.000.000
LAJU PUTRA 2 CELL 41.000.000 2 12 12 45.000.000
LANCAR JAYA-GRESIK 43.800.000 4 14 10 50.000.000
LANCARDJOYO CELL 98.900.000 2 14 1 105.000.000
LUCKY CELL 65.000.000 6 12 13 70.000.000
LUTFI CELL 4.200.000 1 13 4 7.000.000
MADANIYAH CELL-GRESIK 55.400.000 1 14 10 60.000.000
MANGKOK CELL 7.200.000 1 12 3 10.000.000
MD CELL 55.000.000 1 13 10 60.000.000
MERCI B-QU CELL 6.800.000 1 12 3 10.000.000
MJN CELL 20.000.000 1 12 4 25.000.000
MN CELL-GRESIK 16.400.000 2 13 10 21.000.000
MY PULSA 5.100.000 1 12 6 8.000.000
NADINE CELL 54.600.000 3 12 8 60.000.000
NADYA CELL 1.200.000 2 12 3 2.500.000
NGAGREK CELL 45.700.000 1 14 1 51.000.000
NINA CEL 55.400.000 2 14 3 60.000.000
NOMOR APIK CELL 47.600.000 2 12 7 53.000.000
NURMUST CELL GRESIK 5.300.000 2 12 8 8.500.000
OSHIN CELL GRESIK 17.700.000 1 13 5 21.000.000
PASIFIK CELL 2.300.000 1 12 3 4.500.000
PM CELL 119.900.000 2 13 2 125.000.000
PM CELL 2 66.100.000 1 13 1 70.000.000
Q2 2CELL 31.000.000 1 14 12 35.000.000
Q2 CELL 51.300.000 1 14 12 55.000.000
RAMA SINTA2 85.200.000 2 12 2 90.000.000
RAMASINTA CELL 163.000.000 1 12 10 170.000.000
REFAL CELL 28.000.000 1 13 4 32.000.000
RIFQY CELL-GRESIK 22.400.000 1 15 10 27.000.000
81

ROIS CELL 6.800.000 1 13 3 10.000.000


ROSONAWA CELL 5.500.000 1 14 16 9.500.000
RUSDI CELL 2.000.000 1 13 5 4.500.000
SABRINA CELL 158.700.000 2 15 10 165.000.000
SAMAJAYA CELL 15.000.000 1 12 6 18.500.000
SAMOE CELL 7.000.000 1 12 3 10.000.000
SAMUDRA CELL 84.200.000 3 19 13 90.000.000
SANSA ONLINE CELLULER 40.000.000 1 12 5 44.500.000
SARI CELL 1.800.000 1 12 5 3.000.000
SASMITA CELL 55.000.000 2 13 9 60.000.000
SAYID CELL 40.000.000 1 12 5 44.000.000
SELULER-GRESIK 84.100.000 3 12 12 90.000.000
SELULLAR 25.900.000 1 12 6 30.000.000
SEMBADA PHONE 41.300.000 2 12 5 45.000.000
SHAFAA CELL GRESIK 14.200.000 2 13 5 18.000.000
SHAFFA CELL GRESIK 84.200.000 2 15 15 90.000.000
STAR CELL GRESIK 207.000.000 2 12 10 215.000.000
STATION CELL 2.100.000 2 12 5 4.700.000
SUMATERA CELL GRESIK 7.500.000 1 12 3 10.000.000
SW88 COMUNICATION 23.000.000 2 8 6 27.000.000
TIEN CELL 4.800.000 1 10 1 7.000.000
TOPAZ CELL 4.500.000 1 10 1 7.000.000
TRI MEI 97 CELL 25.000.000 1 12 10 30.000.000
TRY JAYA CELL 1.000.000 1 12 3 2.450.000
TUTIK CELL 4.800.000 2 15 3 8.100.000
TWIN CELL 7.000.000 1 12 3 10.000.000
UDIN CELL-GRESIK 45.000.000 2 12 7 51.000.000
VIDA CELL-GRESIK 43.600.000 2 12 5 48.800.000
VISI CELL 84.200.000 2 12 9 90.000.000
WARIS CELL 5.300.000 2 12 7 8.500.000
WIDURI 2 CELL 2.100.000 1 13 5 4.500.000
WIDURI CELL 10.000.000 1 13 15 15.000.000
WILDAN CELL 25.200.000 1 14 10 30.000.000
YULI CELL 6.900.000 1 13 3 10.000.000
YUNI CELL 5.500.000 1 14 5 9.000.000
YUSRON CEL 7.000.000 1 13 3 10.000.000
ZAHERA CELL 10.000.000 1 13 5 15.000.000
ZERO CELL 20.100.000 1 14 3 5.000.000
82

Lampiran 4

Data Statistik (SPSS)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 111
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 8.47169047E5

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .664

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Uji Normalitas

a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1(Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 .822 1.217

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 .849 1.177

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 .864 1.158

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000 .796 1.257

a. Dependent Variable: Pendapatan


Uji Multikolinieritas
83

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .995 .991 .990 .04682 1.787

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Uji Autokorelasi

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -229112.450 454530.101 -.504 .615

Modal Usaha .000 .001 -.070 -.666 .507

Tenaga Kerja 61869.311 64730.752 .098 .956 .341

Jam Kerja 60134.021 35631.804 .172 1.688 .094

Lama Usaha 8991.137 14273.909 .067 .630 .530

a. Dependent Variable: RES2


Uji Heteroskedastisitas
84

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Analisis Regresi Linear Berganda

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .995 .991 .990 .04682

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja,


Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Koefisien Determinasi (R2)

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


85

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 2.172E17 4 5.431E16 72918.335 .000

Residual 7.895E13 106 7.448E11

Total 2.173E17 110

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Uji Kelayakan Model (Uji F)
86

Lampiran 5

Tabel Distribusi t

d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005
1 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 61 1.296 1.671 2.000 2.390 2.659
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 62 1.296 1.671 1.999 2.389 2.659
3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 63 1.296 1.670 1.999 2.389 2.658
4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 64 1.296 1.670 1.999 2.388 2.657
5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 65 1.296 1.670 1.998 2.388 2.657
6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 66 1.295 1.670 1.998 2.387 2.656
7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 67 1.295 1.670 1.998 2.387 2.655
8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 68 1.295 1.670 1.997 2.386 2.655
9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 69 1.295 1.669 1.997 2.386 2.654
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 70 1.295 1.669 1.997 2.385 2.653
11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 71 1.295 1.669 1.996 2.385 2.653
12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 72 1.295 1.669 1.996 2.384 2.652
13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 73 1.295 1.669 1.996 2.384 2.651
14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 74 1.295 1.668 1.995 2.383 2.651
15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 75 1.295 1.668 1.995 2.383 2.650
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 76 1.294 1.668 1.995 2.382 2.649
17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 77 1.294 1.668 1.994 2.382 2.649
18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 78 1.294 1.668 1.994 2.381 2.648
19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 79 1.294 1.668 1.994 2.381 2.647
20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 80 1.294 1.667 1.993 2.380 2.647
21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 81 1.294 1.667 1.993 2.380 2.646
22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 82 1.294 1.667 1.993 2.379 2.645
23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 83 1.294 1.667 1.992 2.379 2.645
24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 84 1.294 1.667 1.992 2.378 2.644
25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 85 1.294 1.666 1.992 2.378 2.643
26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 86 1.293 1.666 1.991 2.377 2.643
27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 87 1.293 1.666 1.991 2.377 2.642
28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 88 1.293 1.666 1.991 2.376 2.641
29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 89 1.293 1.666 1.990 2.376 2.641
30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 90 1.293 1.666 1.990 2.375 2.640
31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 91 1.293 1.665 1.990 2.374 2.639
32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 92 1.293 1.665 1.989 2.374 2.639
33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 93 1.293 1.665 1.989 2.373 2.638
34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 94 1.293 1.665 1.989 2.373 2.637
35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 95 1.293 1.665 1.988 2.372 2.637
36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 96 1.292 1.664 1.988 2.372 2.636
37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 97 1.292 1.664 1.988 2.371 2.635
38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 98 1.292 1.664 1.987 2.371 2.635
39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 99 1.292 1.664 1.987 2.370 2.634
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 100 1.292 1.664 1.987 2.370 2.633
41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 101 1.292 1.663 1.986 2.369 2.633
42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 102 1.292 1.663 1.986 2.369 2.632
43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 103 1.292 1.663 1.986 2.368 2.631
44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 104 1.292 1.663 1.985 2.368 2.631
45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 105 1.292 1.663 1.985 2.367 2.630
46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 106 1.291 1.663 1.985 2.367 2.629
47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 107 1.291 1.662 1.984 2.366 2.629
48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 108 1.291 1.662 1.984 2.366 2.628
49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 109 1.291 1.662 1.984 2.365 2.627
50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 110 1.291 1.662 1.983 2.365 2.627
60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 120 1.290 1.660 1.980 2.360 2.620
87

Lampiran 6
Tabel Pengujian Nilai F

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilitas = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
127 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
128 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.86 1.83 1.80 1.77 1.75
129 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
130 3.91 3.07 2.67 2.44 2.28 2.17 2.08 2.01 1.95 1.90 1.86 1.83 1.80 1.77 1.74
88

Lampiran 7

Tabel Durbin Watson

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5


n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809
102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1.7383 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813
103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 1.7603 1.5788 1.7818
104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823
105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827
106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832
107 1.6660 1.7037 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837
108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841
109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 1.7846
110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851
111 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855
112 1.6738 1.7098 1.6557 1.7283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860
113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864
114 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869
115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874
116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878
117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883
118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887
119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892
120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896
121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 1.7721 1.6184 1.7901
122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 1.7727 1.6203 1.7905
123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 1.7733 1.6222 1.7910
124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 1.7739 1.6240 1.7914
125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919
126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923
127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928
128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932
129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937
130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 1.7774 1.6346 1.7941
131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945
132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950
133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954
134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958
135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.7962
136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7808 1.6445 1.7967
89

Lampiran 8

Berita Acara Ujian Sidang Skripsi


PENGARUH MODAL USAHA, TENAGA KERJA, JAM KERJA DAN LAMA USAHA
TERHADAP PENDAPATAN USAHA COUNTER PULSA DI KECAMATAN GRESIK
(Studi Pada Counter Pulsa Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik)
BUSINESS CAPITAL, MANPOWER, WORKING HOURS AND DURATION OF BUSINESS
IMPACT ON RETAIL OUTLET OPERATIONS INCOME IN GRESIK SUB-DISTRICT
(Study on Retail Outlet Registered at PT. Multi Media Selular Gresik Branch)

Laili Riziiq Ma’rufaa


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Gresik
Jl. Sumatera 101 Gresik Kota Baru (GKB) Gresik 61121
email : laili.marufaa@multimediaselular.com

Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan
UKM. Dalam tugas akhir ini, batasan masalah difokuskan pada pengaruh modal usaha, tenaga
kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik. Sampel dalam penelitian ini adalah
counter pulsa (tokonya) masih ada, jika sudah tutup atau pindah di kecamatan lain dalam proses
penelitian maka tidak termasuk sampel penelitian sebanyak 111 counter pulsa. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui secara parsial dan simultan pengaruh pengaruh modal usaha,
tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan
Gresik. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil analisis
secara simultan menunjukkan variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik. Sementara
hasil analisis secara parsial variabel modal usaha, jam kerja dan lama usaha mempunyai pengaruh
positif terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik sedangkan variabel tenaga
kerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik.
Kata kunci : Pendapatan, Modal Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Lama Usaha, Counter Pulsa

Abstract
This research intend to identify the variables that affect to the income of SMEs. This final project is
focused on impact of business capital, manpower, working hours and duration of business to retail
outlet income in Gresik Subdistrict registered as oultet PT. Multi Media Selular Gresik. The sample
in this research is the retail outlet (store) still exist, if it is closed or moved in other districts in the
process of research then not include to the research sample count 111 retail outlets. The purpose of
this research is to know the partial and simultaneous influence of business capital, manpower,
working hours and duration of business to SME revenue in Gresik Sub-district. Technique of
collecting data using questionnaire method. Data analysis technique used in this research is using
doubled linear regression analysis method. The result of simultaneous analysis shows that business
capital, manpower, working hour and business variable have significant effect to retail outlet
income in Gresik Sub-district. While the results of partial analysis of variable business capital,
working hours and business duration have a positive effect on retail outlet in Gresik Sub-district
while the variable of manpower has no effect to the income of retail outlet in Gresik Sub-district.
Keywords : Income, Business Capital, Working Hours, Manpower, Duration of Business, Retail
Outlet
PENDAHULUAN
Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang
semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai dari kalangan menengah
sampai kalangan atas selalu menuntut kualitas yang terbaik dan harga yang ekonomis.
Perekonomian mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia, yang semakin hari mengalami peningkatan baik dibidang
ekonomi maupun pembangunan (http://inet.detik.com).
Peranan telekomunikasi juga sangat penting untuk turut serta dalam pertumbuhan ekonomi
Indonesia mengingat setiap kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi harus dilakukan dengan cepat
maka dalam sektor/peranan telekomunikasi juga harus ditingkatkan menjadi lebih berkualitas dan
semakin berkembang. Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari
suatu tempat ke tempat lain. Dengan meningkat atau menurunya tingkat kuantitas maupun kualitas
dari telekomunikasi secara otomatis juga tingkat pendapatan ekonomi Indonesia akan sangat
dipengaruhi oleh sektor/peranan telekomunikasi itu sendiri.
Kabupaten Gresik, yang berbatasan dengan Surabaya, memang terkenal sebagai salah satu
kota industri di Jawa Timur. Beberapa industri besar berada di Gresik seperti industri semen,
petrokimia dan peralatan elektronik selain itu banyak pula industri kecil. Peranan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari
pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik
dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku
ekonomi lainnya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha perlu
memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan
menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung.
Kebanyakan dari industri UKM adalah yang berhubungan dengan keadaan masyarakat sehari-hari.
Produk telekomunikasi menjadi sasaran bagi wirausahawan. Banyaknya pengguna handphone di
kalangan masyarakat membuat kebutuhan pulsa terus meningkat dari hari ke hari. Peluang inilah
yang dilihat oleh pelaku bisnis.
Distributor Indosaat Ooredoo yakni PT. Multi Media Selular cabang Gresik, berperan sebagai
perusahaan distributor diakui memberikan andil yang sangat besar bagi penyebaran produk
perusahaan (distribusi). PT. Multi Media Selular memiliki aktivitas usaha yaitu menjual dan
mendistribusikan produk-produk yang dihasilkan oleh indosat seperti pulsa, voucher dan kartu
perdana (stater park) untuk sampai ke konsumen dengan penjualan produknya melalui canvasser-
canvasser yang langsung mendatangi outlet-outlet (Counter Handphone dan Pulsa) yang tersebar di
seluruh Kabupaten Gresik. Kinerja Outlet sebagai UKM di Gresik mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah outlet yang terdaftar di PT. Multi Media Selular sebagai
mitra (pelanggan) perusahaan dalam periode tahun 2014-2016.

1080
1062
1050
1020 1015
990
973
960
930
900
2014 2015 2016

Gambar 1.1
Jumlah Outlet PT. Multi Media Selular Gresik
Dari jumlah outlet yang tedaftar sebagai mitra PT. Multi Media Selular Gresik terbagi menjadi 16
Kecamatan. Kecamatan Gresik merupakan kecamatan yang memiliki populasi outlet tertinggi
sehingga peneliti mengambil obyek penelitian di kecamatan Gresik.
Berdirinya sebuah usaha memiliki tujuan yang jelas, tujuan utamanya adalah untuk mencapai
keuntungan yang maksimal. Namun, keuntungan khusus atas bisnis pulsa ini merujuk pada prinsip
perhitungan keuntungan yang berjangka panjang. Artinya, keuntungan yang relatif tidak banyak
namun berjalan berdasarkan kebutuhan dan waktu yang relatif tidak terbatas. Berjalan mengandung
makna bahwa bisnis pulsa merupakan suatu bisnis yang mengikuti perkembangan teknologi di atas
waktu dan zamannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, bisnis berjualan pulsa akan selalu
dibutuhkan dan menarik konsumen (pengguna pulsa) selama kebutuhan akan pulsa itu sendiri tetap
ada.
Melihat banyaknya pengguna telepon seluler atau ponsel di kalangan masyarakat membuat
kebutuhan akan pulsa juga meningkat. Dengan hal tersebut diatas, peneliti tertarik akan pentingnya
pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan pengusaha
counter pulsa dalam upaya untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan usaha yang dijalani.
Pendapatan diterima oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat sangat tergantung
dari kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal usaha yang digunakan akan diikuti dengan
meningkatnya pendapatan pedagang. Asumsinya bahwa dengan modal yang besar, maka akan
bertambah pada keanekaragaman barang dagangan, dengan besarnya modal usaha yang dimiliki
akan memungkinkan jumlah dan jenis dagangan lebih banyak. Sehingga dengan keanekaragaman
dagangan ini akan menarik minat pembeli untuk membeli dagangan yang ada sehingga pendapatan
akan meningkat (Ardiansyah, 2010). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan modal usaha
terhadap pendapatan bersifat positif.
Menurut Sumarsono (2013) apabila banyak produk yang terjual sehingga dengan demikian
pengusaha akan meningkatkan jumlah produksinya. Meningkatnya jumlah produksi akan
mengakibatkan meningkatnya tenaga kerja yang dibutuhkan, sehingga dengan demikian pedapatan
juga akan meningkat. Tenaga kerja dapat membantu dalam proses produksi maupun melayani
konsumen sehingga permintaan konsumen dapat terpenuhi. Jika permintaan konsumen dapat
terpenuhi maka pendapatan juga akan menjadi meningkat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
hubungan tenaga kerja terhadap pendapatan bersifat positif.
Selain hubungan modal dan tenaga kerja, tingkat pendapatan pedagang juga ditentukan oleh
lamanya waktu operasi atau jam kerja. (Arifin, 2004;15 dalam Sasmita 2012;3) dalam bukunya
yang berjudul Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia mengemukakan secara umum
dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang dipergunakan, berarti akan semakin
produktif”. Mengindikasikan semakin tinggi jam kerja yang di jalani pedagang maka semakin tinggi
pendapatan yang diperoleh. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan jam kerja terhadap
pendapatan bersifat positif.
Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan suatu pengalaman berusaha. Karena pengusaha yang
memiliki jam terbang tinggi di dalam usahanya akan memiliki pengalaman, pengetahuan, serta
mampu mengambil keputusan dalam setiap kondisi dan keadaan. Selain itu, pengusaha dengan
pengalaman dan lama usaha yang lebih banyak, secara tidak langsung akan mendapatkan jaringan
atau koneksi yang luas yang berguna dalam memasarkan produknya. Semakin lama menekuni
bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera dan perilaku
konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan sehingga dapat meningkatkan
pendapatan (Asmie, 2008). Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan lama usaha terhadap
pendapatan bersifat positif.
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan maka kerangka berpikir dalam penelitian ini
menjelaskan pengaruh modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan
counter pulsa. Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut :
+ Modal Usaha (X1)

+
Tenaga Kerja (X2)
Pendapatan
+ Counter
Pulsa (Y)
+ Jam Kerja (X3)

Lama Usaha (X4)

Gambar 1.2
Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dalam penelitian ini untuk mengetahui dan
melihat hubungan variabel independen yaitu modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha
terhadap variabel dependen yaitu variabel pendapatan. Hipotesis dalam penelitian ini akan
dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh modal usaha, tenaga kerja,
jam kerja dan lama usaha terhadap pendapatan UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang
terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik.
Lokasi Penelitian
Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk membahas permasalahan, maka
penelitian ini dilakukan pada UKM counter pulsa yang di Kecamatan Gresik yang terdaftar sebagai
oultet PT. Multi Media Selular Gresik.
Populasi
Didalam penelitian ini populasi adalah seluruh pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
yang terdaftar sebagai oultet PT. Multi Media Selular Gresik berjumlah 122 counter pulsa.
Sampel
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik sampling Jenuh jenis
Nonprobability Sampling. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010;122). Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
122 counter pulsa.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah pemilik UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik yang
dijadikan subjek penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data terkait
tentang variabel modal usaha dalam satuan rupiah, tenaga kerja dalam satuan orang, jam kerja
dalam satuan jam per hari dan lama usaha dalam satuan tahun. Pendapatan UKM counter pulsa di
Kecamatan Gresik dengan satuan rupiah.
Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah metode angket digunakan untuk
mengumpulkan data terkait modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan pendapatan
pedagang UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik.
Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini menggunakan variabel manifest yang sudah terukur atau laten aktual demografi
sehingga tidak menggunakan indikator variabel sebagai batasan.
1. Variabel Dependen :
Pendapatan pedagang dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor. Pendapatan kotor adalah
hasil penjualan dalam satu bulan yang dihasilkan sebelum dikurangi beban, pajak, asuransi.
Pendapatan dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata pendapatan perbulan dalam satuan
rupiah.
2. Variabel Independen :
a. Modal dalam penelitian ini adalah biaya yang digunakan untuk membeli barang dagangan dan
operasional baik yang bersumber dari permodalan sendiri maupun permodalan dari sumber
lain (pinjaman). Modal dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata modal perbulan dalam
satuan rupiah.
b. Tenaga kerja dalam penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja yang dimiliki UKM
termasuk pemilik usaha jika menjadi tenaga kerja juga. Tenaga kerja dalam penelitian ini
diukur dengan rata-rata satuan orang dalam satu bulan.
c. Jam kerja dalam penelitian ini adalah jumlah atau lamanya waktu yang dipergunakan untuk
berdagang atau membuka usaha mereka untuk melayani konsumen setiap harinya. Jam kerja
dalam penelitian ini diukur dengan rata-rata jam kerja perhari.
d. Lama usaha dalam penelitian ini adalah lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam
menjalankan usahanya. Lama usaha dalam penelitian ini diukur dengan satuan tahun.

Uji Asumsi Klasik


Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui apakah model regresi yang
diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik atau tidak. Apabila model regresi yang diperoleh
mengalami penyimpangan terhadap salah satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi
yang diperoleh tersebut tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian yang berupa
sampel ke populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil penelitian bukan semata pengaruh
dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada faktor pengganggu lainnya yang ikut
mempengaruhinya.
Adapun uji asumsi yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013;160). Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam model regresi menyebar
normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.
Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013;105) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel bebas saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Apabila Tolerance value
lebih tinggi dari 0,10 atau Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil daripada 10 maka
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Autokorelasi artinya terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu. Hal ini
berarti bahwa nilai variabel saat ini berpengaruh terhadap nilai variabel lain pada masa yang akan
datang. Jika dalam suatu model regresi terdapat autokorelasi maka akan menyebabkan varians
sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi dan model regresi yang dihasilkan tidak dapat
digunakan untuk menaksir nilai variabel Independent tertentu. Untuk mendiagnosis ada atau
tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengujian
terhadap nilai uji Durbin-Watson (Uji DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
adalah sebagai berikut :
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama
dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar
dari pada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol,
berarti ada auto korelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4du)
dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran
variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang tinggi. Dengan kata lain
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
Selain dengan mengamati grafik scatterplot uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan uji
Glejser. Uji glejser yaitu pengujian dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel
independen. Dengan ketentuan jika signifikansi < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas dalam
regresi dan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas dalam regresi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi
variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Variabel pertama disebut juga sebagai
variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas
lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena
pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah mampu
mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika ukuran variabel independen
tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi mengunakan standardized beta. Varibel
pada penelitian ini menggunakan uni ukuran yang berbeda seperti rupiah, orang, jam dan tahun.
Metode analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Proses analisisnya
dilakukan dengan program SPSS, menurut Ghozali (2013;99) formulasinya adalah:
Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+e
Keterangan :
Y = Pendapatan UKM counter pulsa di Kecamatan Gresik
X1 = Modal usaha dalam satuan rupiah
X2 = Tenaga kerja satuan orang
X3 = Jam kerja dalam satuan jam per hari
X4 = Lama usaha dalam satuan tahun
e = tingkat gangguan (disturbance)

Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu
(0<R2<1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti vaiabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013;97).

Uji Hipotesis (Uji t)


Analisis koefisien regresi digunakan untuk melakukan pengujian berpengaruhnya variabel bebas
variabel modal usaha, tenaga kerja, jam kerja, lama usaha dan variabel terikat pendapatan UKM
counter pulsa di Kecamatan Gresik masing-masing dengan menggunakan uji t. Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :
1. Merumuskan hipotesis statistik
Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha)
secara parsial bepengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).
Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).
2. Menentukan ttabel
Menentukan taraf nyata (α) 5%, derajat bebas atau degree of freedom (df) n-k, dimana n = jumla
pengamatan dan k = jumlah variabel untuk menentukan nilai ttabel (df) n-k = 111 – 4 = 107.
3. Kriteria yang dipakai dalam uji t adalah :
a. Apabila thitung > ttabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya secara parsial ada pengaruh nyata antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan
lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.
b. Apabila thitung < ttabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya secara parsial tidak ada pengaruh nyata antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja
dan lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti
kebenarannya.
Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya
sebagai uji simultan model) merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang
diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila
nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah
ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila
nilai probabilitas F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
model regresi yang diestimasi tidak layak (Iqbal, 2015;24). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan beberapa tahap :
1. Merumuskan hipotesis statistik
Ha : β > 0 : artinya variabel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha)
secara simultan bepengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).
Ho : β < 0 : artinya varibel independen (modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (pendapatan).
2. Menentukan Ftabel
Menentukan taraf nyata (α) = 0,05 atau dan dfl = (k-1), df2 = (n-k) untuk menentukan nilai Ftabel
dfl = 4-1 = 3 df2 = 111-4 = 107.
3. Kriteria yang dipakai dalam uji F adalah :
a. Apabila Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya secara simultan ada pengaruh antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama
usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.
b. Apabila Fhitung < Ftabel atau nilai signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya secara simultan tidak ada pengaruh antara modal usaha, tenaga kerja, jam kerja dan
lama usaha terhadap pendapatan. Dengan demikian hipotesis satu terbukti kebenarannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov untuk
mengetahui residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak. Kriteria pengujian
normalitas menggunakan probabilitas, yaitu:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.1
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 111
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000

Std. Deviation 8.47169047E5

Most Extreme Differences Absolute .069

Positive .069

Negative -.050

Kolmogorov-Smirnov Z .728

Asymp. Sig. (2-tailed) .664

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,664 lebih besar dari
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Pengujian ada tidaknya korelasi antar variabel independen
digunakan Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).
Tabel 4.2
Uji Multikolinieritas
a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1(Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000 .822 1.217

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123 .849 1.177

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001 .864 1.158

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000 .796 1.257

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan output Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Nilai Tolerance variabel Modal Usaha, Tenaga
Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha masing-masing 0,822; 0,849; 0,864 dan 0,796 lebih besar dari
0,10. Sementara itu, Nilai VIF variabel Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama Usaha
masing-masing 1,217; 1,177; 1,158 dan 1,257 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel yang digunakan tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar
kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya)
(Ghozali, 2013;110). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi
b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .995 .991 .990 .04682 1.787

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan output Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai DW 1,787, selanjutnya nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, jumlah sampel N = 111 dan jumlah variabel
independen 4 (K = 4) = 4.111 (pada tabel Durbin Watson) maka diperoleh nilai du 1,765. Nilai DW
1,787 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,765 dan kurang dari (4-du) 4 - 1,765 = 2,235 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.
ada daerah daerah ada
autokorelasi keraguan keraguan autokorelasi
positif negatif

Tidak ada
Autokorelasi

Gambar 4.1
Kurva Durbin Watson

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan
menggunakan uji Glejer yang meregres absolute residual terhadap variabel bebas yang berpengaruh
tidak signifikan terhadap variabel terikat absolut Ut maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2013;143).

Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -229112.450 454530.101 -.504 .615

Modal Usaha .000 .001 -.070 -.666 .507

Tenaga Kerja 61869.311 64730.752 .098 .956 .341

Jam Kerja 60134.021 35631.804 .172 1.688 .094

Lama Usaha 8991.137 14273.909 .067 .630 .530

a. Dependent Variable: RES2


Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.4 diperoleh nilai signifikansi 4 (empat) variabel
independen terhadap variabel bebas absolut residual tidak ada yang mengalami gejala
heteroskedastisitas atau nilai signifikansi semua berada diatas 0,05.
Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Berikut ini adalah hasil analisis regresi linear berganda :
Tabel 4.5
Analisis Regresi Linear Berganda

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model\ B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Dari tabel, persamaan regresi linear berganda dapat dijelaskan yaitu :


Y = ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+ e
Y = 0,994X1+ 0,003X2+ 0,007X3+ 0,010X4+ e
Pada penelitian ini menggunakan standardized beta, keuntungannya adalah mampu
mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independen. Jika ukuran variabel independen
tidak sama, maka sebaiknya interpretasi persamaan regresi mengunakan standardized beta.
1. Nilai koefisien regresi modal usaha (X1) sebesar 0,994 berarti, apabila modal usaha naik satu
satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,994 dengan asumsi variabel tenaga kerja
(X2), jam kerja (X3) dan lama usaha (X4) konstan.
2. Nilai koefisien regresi tenaga kerja (X2) sebesar 0,003 berarti, apabila tenaga kerja naik satu
satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,003 dengan asumsi variabel modal usaha
(X1), jam kerja (X3) dan lama usaha (X4) konstan.
3. Nilai koefisien regresi jam kerja (X3) sebesar 0,007 berarti, apabila jam kerja naik satu satuan
maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,007 dengan asumsi variabel modal usaha (X1),
tenaga kerja (X2) dan lama usaha (X4) konstan.
4. Nilai koefisien regresi lama usaha (X4) sebesar 0,010 berarti, apabila lama usaha naik satu
satuan maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,010 dengan asumsi variabel modal usaha
(X1), tenaga kerja (X2) dan jam kerja (X3) konstan.
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0 ≤ R²
≥ 1).
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .995 .991 .990 .04682

a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat secara simultan (Sugiyono, 2010;286).
Berdasarkan hasil output di atas :
1. Berdasarkan Tabel 4.6 maka diperoleh nilai Adjusted R Square = 0,990 dapat dikatakan bahwa
perubahan variabel Y sebesar 99% disebabkan oleh variabel Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja
(X2), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) sedangkan sisanya sebesar 1% dapat dijelaskan
dengan faktor-faktor lain diluar variabel tersebut.
2. Berdasarkan Tabel 4.6 maka diperoleh nilai R Square = 0,991 artinya bahwa variabel Modal
Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) mampu menjelaskan
perubahan variabel terikat Y (pendapatan) sebesar 99,1% sedangkan sisanya 0,9% dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel tersebut.
3. R = 0,995 artinya kuatnya hubungan antar variabel independen (X) bersama-sama terhadap
variabel dependen (Y) yaitu 99,5%.
Sebagai catatan, besarnya nilai koefisien determinasi atau R square hanya antara 0-1.
Sementara jika dijumpai R square bernilai minus (-), maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
pengaruh X terhadap Y. Semakin kecil nilai koefisien determinasi (R square), maka ini artinya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. Sebaliknya, jika nilai R square
semakin mendekati 1, maka pengaruh tersebut akan semakin kuat.
Uji Hipotesis (Uji t)
Uji digunakan untuk menguji seberapa jauh satu variabel bebas (independen) secara individual
dalam menerangkan variasi variabel terikat (dependen).
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -117191.039 765627.772 -.153 .879

Modal Usaha 1.021 .002 .994 486.640 .000

Tenaga Kerja 169339.995 109034.939 .003 1.553 .123

Jam Kerja 199469.418 60019.565 .007 3.323 .001

Lama Usaha 115041.405 24043.514 .010 4.785 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Hasil penelitian terhadap variabel Modal Usaha (X1) diperoleh nilai thitung sebesar 486,640
sedangkan ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan sebesar
5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Modal
Usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan
Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 486,640
Gambar 4.3
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Modal Usaha

Hasil penelitian terhadap variabel Tenaga Kerja (X2) diperoleh nilai thitung sebesar 1,553 sedangkan
ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan
demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Tenaga Kerja (X2)
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,553 1,662
Gambar 4.4
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Tenaga Kerja
Hasil penelitian terhadap variabel Jam Kerja (X3) diperoleh nilai thitung sebesar 3,323 sedangkan
ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan
demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Jam Kerja (X3)
berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 3,323
Gambar 4.5
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Jam Kerja

Hasil penelitian terhadap variabel Lama Usaha (X4) diperoleh nilai thitung sebesar 4,785 sedangkan
ttabel sebesar 1,662. Hasil ini menunjukan bahwa thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Dengan
demikian hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa secara parsial variabel Lama Usaha (X4)
berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
diterima
Daerah Ha ditolak

0 1,662 4,785
Gambar 4.6
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji t Lama Usaha

Dari hasil penelitian secara parsial (uji t) variabel Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama
Usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan
Gresik karena nilai thitung > ttabel dengan signifikan sebesar 5%. Sedangkan variabel Tenaga Kerja
(X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan UKM Counter Pulsa Kecamatan
Gresik karena nilai thitung < ttabel dengan signifikan sebesar 5%.
Uji Kelayakan Model (Uji F)
Pengujian ini digunakan untuk menguji pengaruh hipotesis secara simultan, yaitu diduga ada modal
usaha, tenaga kerja, jam kerja dan lama usaha mepunyai pengaruh terhadap Pendapatan UKM
Counter Pulsa Kecamatan Gresik.
Tabel 4.8
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
b
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 2.172E17 4 5.431E16 72918.335 .000

Residual 7.895E13 106 7.448E11

Total 2.173E17 110


a. Predictors: (Constant), Lama Usaha, Jam Kerja, Tenaga Kerja, Modal Usaha

b. Dependent Variable: Pendapatan


Sumber : Lampiran 4

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai regresi memiliki tingkat signifikansi 0,00 nilai ini lebih kecil
dari 0,05 atau nilai signifikan < α dan Fhitung memiliki nilai 72918,335 sedangkan Ftabel memiliki
nilai 2,69 ini berarti Fhitung > Ftabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara simultan
terbukti ada pengaruh signifikan Modal Usaha (X1), Tenaga Kerja (X2), Jam Kerja (X3) dan Lama
Usaha (X4) terhadap Pendapatan (Y) UKM Counter Pulsa Kecamatan Gresik.

Daerah Ha
Daerah Ha ditolak diterima

0 2,69 72918,3
Gambar 4.7
Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Ha Uji F

KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Jam Kerja dan Lama
Usaha Terhadap Pendapatan Usaha Counter Pulsa di Kecamatan Gresik (Studi Pada Counter Pulsa
Yang Terdaftar di PT. Multi Media Selular Cabang Gresik) menggunakan alat analisis statistik
regresi linear berganda, maka peneliti dapat menyimpulkan :
1. Modal usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di
Kecamatan Gresik. Semakin modal usaha UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka
pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.
2. Tenaga kerja (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di
Kecamatan Gresik. Jika tenaga kerja meningkat, tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.
3. Jam kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan
Gresik. Semakin jam kerja UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka pendapatan UKM
Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.
4. Lama usaha (X4) berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UKM Counter Pulsa di
Kecamatan Gresik. Semakin lama usaha UKM Counter Pulsa mengalami kenaikan maka
pendapatan UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik semakin tinggi.
5. Modal usaha (X1), tenaga kerja (X2), jam kerja (X3) dan lama usaha (X4) mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap pendapatan.
Rekomendasi
Berdasarkan perhitungan uji t dapat disampaikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi UKM Counter Pulsa di Kecamatan Gresik
a. Variabel Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) secara parsial
berpengaruh signifikan dengan demikian pemilik Counter Pulsa di Kecamatan Gresik harus
tetap mempertahankan dan terus meningkatkan.
b. Variabel Tenaga Kerja (X2) tidak berpengaruh karena nilai thitung lebih kecil dari nilai thitung
Modal Usaha (X1), Jam Kerja (X3) dan Lama Usaha (X4) untuk itu diperlukan tenaga kerja
yang terampil dalam memasarkan produk yang dijual pada counter pulsa sehingga dapat
menghasilkan keuntungan yang optimal.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti
selanjutnya dengan memperbanyak jumlah variabel-variabelnya dan menggunakan teknik
analisis yang berbeda.

REFERENSI
Adhiatma, Alfian Arif. 2014. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja Terhadap
Pendapatan Pedagang Kayu Glondong di Kelurahan Karang Kebagusan Kabupaten
Jepara. Jurnal Ekonomi.

Ardiansyah. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Sektor


Informal di Kota Makassar (Kasus Pedagang Kaki Lima). Skripsi. Jurusan Ilmu Ekonomi
FEB UNHAS, Makassar.

Arifin, Bustanul. 2004. Formasi Strategi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
Ghalia Indonesia.

Aris, Dewa Made. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar. Tesis Ekonomi. Universitas Udayana, Bali.

Artianto, Dany Esaningrat. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengauhi Pemdapatan


Pedagang Gladag Langen Bogan Surakarta. Skripsi Ekonomi. Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Artistyan Firdausa, Rosetyadi. 2012. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro Demak. Skripsi Ekonomika dan
Bisnis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Atun, Nur Isni. 2016. Pengaruh Modal, Lokasi dan Jenis Dagangan terhadap Pendapatan
Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman. Skripsi Ekonomi. Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Gresik. 2016. Gresik Dalam Angka. Surabaya : CV. Dwi Anugrah Jaya.

Bursadana. 2016. Jumlah Pengguna Ponsel di Indonesia dalam


http://media.bursadana.co.id/2016/03/18/jumlah-pengguna-ponsel-di-indonesia.html diakses
pada 01 Desember 2016.

Case, Karl E dan Ray C Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Fatmawati. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima
di Pasar Raya Padang. Jurnal Ekonomi.
Fitria, Noor Aini. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Tape
Singkong di Kota Probolinggo (Studi Kasus Pedagang Tape Singkong di Jln. Soekarno
Hatta, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo). Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS
Regresi. Cetakan VII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gitman J. Lawrence and Chad J. Zutter. (2012). Principle of managerial Finance. 13th Edition.
England : Pearson.

Hidayaji, Susilo. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Usaha
Counter Pulsa di Kecamatan Gamping Sleman. Skripsi Ekonomi. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Indosat Ooredoo. 2017. Sales Information System dalam https://sis.indosatooredoo.com/mwa/


diakses pada 01 Januari 2017.

Iqbal, Muhammad. 2015. Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan EViews§).
Perbanas Institute Jakarta.

Isrohah, Rohmatul. 2015. Analisis Pengaruh Modal Kerja dan Jam Kerja Terhadap Bersih
Pedagang Kaki Lima di Kelurahan Ngaliyan Semarang (Studi Kasus Pedagang Kaki
Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang. Skripsi Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas
Islam Negeri Walisongo, Semarang.

James C. Van Horne dan John M. Wachowicz. 2012. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Edisi
13. Jakarta : Salemba Empat.

Kartiningsih. 2016. Pengaruh Modal, Lama Usaha, Jam Kerja dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Peningkatan Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Alun-Alun Raden Bagus
Assra Kironggo Kabupaten Bondowoso. Skripsi Ekonomi. Universitas Jember, Jember.

Kusumawardani. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedapatan


Tekstil di Kabupaten Kepulauan Selayar. Skripsi Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Hasanuddin, Makasar.

Kuswadi. 2008. Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang Awam. Hlm:40.
Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Ma’arif, Samsul. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang


Pasar Bandarjo Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang, Semarang.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Empat. Yogyakarta : Liberty.

Nursandy, Michell Rinda. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha


Tape di Desa Sumber Tengah Kecamata Binakal Kabupaten Bondowoso. Skripsi
Ekonomi. Universitas Jember, Jember.
Nurseta Priyandika, Akhbar. 2015. Analisis Pengaruh Jarak, Lama Usaha dan Jam Kerja
terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Konveksi (Studi Kasus di Kelurahan
Purwodinatan Kota Semarang. Skripsi Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro,
Semarang.

Patty, Forlin Natalia dan Maria Rio Rita. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Kaki Lima (Studi Empiris PKL di Sepanjang Jln. Jenderal Sudirman Salatiga).
Jurnal Ekonomi.

Puspita Widyastuti, Erdinia. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat


Pendapatan pada Industri Kerajinan Kulit (Studi Kasus di Kelurahan Selosari,
Kecamatan Magetan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Putra, I Putu Danendra dan I Wayan Sudirman. 2015. Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja
Terhadap Pendapatan Pedagang dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Sasmita, Berchman Prana. 2012. Pengaruh Modal dan Jam Kerja terhadap Tingkat Pendapatan
Kaki Lima. Jurnal Ekonomi.

Setiawani, Djinar N. 2012. Analisis Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung. Jurnal
Ekonomi.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Lima Belas. Bandung : CV. Alfabeta.

Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketenagakerjaan.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suroto. 1992. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja.


Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sya, Ali. 2005. Teknik Analisis Data Penelitian Aplikasi Program SPSS dan Teknik
Menghitungnya. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Jakarta.

Tim Penulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2016. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi. Edisi
Revisi. Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.

Tissor. 2016. Pengembangan Sektor UKM dalam http://tissorindonesia.com/ pengembangan-


sektor-ukm/ diakses pada 01 Maret 2017.

Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jakarta : Erlangga.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia pasal 1 Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional.

Usman, Riskia Habiba. 2016. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pendapatan Pengrajin
Songkok di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Skripsi Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Gresik, Gresik.
Wahyudi, Nur Rahmad. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Pasar Tradisional di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus di Pasar Nguter
Kecamatan Ngute). Skripsi Ekonomi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Wibowo, Singgih. 2007. Petunjuk Mendirikan Perusahaan Kecil. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Widjajanta, Bambang dan Aristanti Widyaningsih. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi.


Cetakan 1. Bandung : Citra Praya.

Wulandari, Heni Rahayu. 2015. Analisis Pengaruh Variabel-Variabel yang Mempengaruhi


Tingkat Pendapatan Sentra Industri Keramik (Studi Kasus Sentra Industri Keramik
Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai