Anda di halaman 1dari 186

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI

ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN


KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

Diajukan Oleh :
TAUFIQ HIDAYAT
NIM 201711400

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2022
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI
ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk menyelesaikan jenjang pendidikan
Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muria Kudus

Oleh :
TAUFIQ HIDAYAT
NIM 201711400

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2022

PERSETUJUAN PENGESAHAN
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI
ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus

Tanggal, …………………..…

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Mochamad Edris, Drs., M.M Indah Dwi Prasetyaningrum, S.E.,


M.M
NIDN. 0618066201 NIDN. 0022038001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

Nurul Rizka Arumsari, S.E,. M.M


NIDN. 0628048702

ii
PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI
ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
PADA PT INDOMAJU TEXTINDO KUDUS

Nama : Taufiq Hidayat


NIM : 201711400
Program Studi : Manajemen

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus

Kudus, 2022

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Pembimbing I

Nurul Rizka Arumsari, S.E,. M.M Dr. H. Mochamad Edris, Drs., M.M
NIDN. 0628048702 NIDN. 0618066201

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pembimbing II

Dr. Kertati Sumekar, S.E., M.M Indah Dwi Prasetyaningrum, S.E., M.M
NIDN. 0616077304 NIDN. 0022038001

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Disiplin Adalah Jembatan antara Cita-Cita dan Pencapaiannya.”


-John Rohn-

PERSEMBAHAN :

Bapak dan Ibu yang Tersayang


Sahabat seperjuangan
Almamater

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

hidayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Skripsi yang berjudul “PENGARUH IKLIM ORGANISASI,

KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA PT INDOMAJU TEXTINDO

KUDUS”. Ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muria Kudus.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Darsono, M.Si., selaku Rektor Universitas Muria Kudus.

2. Dr. Kertati Sumekar, S.E., M.M., selaku Dekan Universitas Muria Kudus yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan

bimbingan, pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Nurul Rizka Arumsari, S.E,. M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus yang telah merestui

dan memberikan bimbingan dalam pembahasan dan penyusunan skripsi ini.

4. Dr. H. Mochamad Edris, Drs, MM, selaku Dosen Pembimbing I dan Indah

Dwi Prasetyaningrum, S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

v
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan,

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap dosen pengajar dan staf karyawan pengajar Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus atas

bimbingan, bantuan pelayanan dan kerjasamanya.

6. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Sahabat seperjuangan terimakasih selalu membantuku dalam semua

pengerjaan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik beliau tersebut di atas dan juga semua pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda di

sisi Allah SWT. Aamiin.

Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh

mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca pada

umumnya.

Kudus, 2022

Penulis,

TAUFIQ HIDAYAT
NIM 201711400

vi
Pengaruh Iklim Organisasi, Kompensasi dan Komunikasi Organisasi terhadap
Komitmen Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi
pada PT Indomaju Textindo Kudus

TAUFIQ HIDAYAT
NIM 201711400

Pembimbing : 1. Dr. H. Mochamad Edris, Drs, MM


2. Indah Dwi Prasetyaningrum, S.E., M.M

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh iklim organisasi,
kompensasi, komunikasi organisasi, kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasional. Menganalisis pengaruh iklim organisasi, kompensasi, komunikasi
organisasi terhadap kepuasan kerja. Menganalisis pengaruh iklim organisasi,
kompensasi, komunikasi organisasi terhadap komitmen organisasional melalui
kepuasan kerja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Sampel adalah karyawan PT Indomaju Textindo Kudus
yang berjumlah 130 responden dan pengambilan sampel menggunakan metode
proportional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan Structural Equation Modeling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen
organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Kompensasi mempunyai
pengaruh positif terhadap komitmen organisasional pada PT Indomaju Textindo
Kudus. Komunikasi organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap komitmen
organisasional PT Indomaju Textindo Kudus. Iklim organisasi mempunyai
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.
Kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada PT
Indomaju Textindo Kudus. Komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif
terhadap kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus. Kepuasan kerja
mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen organisasional pada PT
Indomaju Textindo Kudus. Iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap
komitmen organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo
Kudus. Kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen
organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

vii
Komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen
organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Kata Kunci : Iklim Organisasi, Kompensasi, Komunikasi Organisasi,


Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja.
Daftar pustaka : 46 (tahun 2011-2021).
The Effect of Organizational Climate, Compensation and Organizational
Communication on Organizational Commitment with Job Satisfaction as a
Mediation Variable at PT Indomaju Textindo Kudus

TAUFIQ HIDAYAT
NIM 201711400

Lecturer : 1. Dr. H. Mochamad Edris, Drs, MM


2. Indah Dwi Prasetyaningrum, S.E., M.M

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS PROGRAM OF MANAGEMENT

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of organizational


climate, compensation, organizational communication, job satisfaction on
organizational commitment. Analyzing the influence of organizational climate,
compensation, organizational communication on job satisfaction. Analyzing the
influence of organizational climate, compensation, organizational communication
on organizational commitment through job satisfaction. The approach used in this
research is a quantitative approach. The sample is the employees of PT Indomaju
Textindo Kudus, totaling 130 respondents and taking the sample using the
proportional random sampling method. Data collection techniques used in this
study were observation, questionnaires and documentation. The data analysis
technique used Structural Equation Modeling. The results showed that
organizational climate had a positive influence on organizational commitment at
PT Indomaju Textindo Kudus. Compensation has a positive influence on
organizational commitment at PT Indomaju Textindo Kudus. Organizational
communication has no influence on the organizational commitment of PT
Indomaju Textindo Kudus. Organizational climate has a positive influence on job
satisfaction at PT Indomaju Textindo Kudus. Compensation has a positive
influence on job satisfaction at PT Indomaju Textindo Kudus. Organizational
communication has a positive influence on job satisfaction at PT Indomaju
Textindo Kudus. Job satisfaction has a positive influence on organizational
commitment at PT Indomaju Textindo Kudus. Organizational climate has a
positive influence on organizational commitment through job satisfaction at PT
Indomaju Textindo Kudus. Compensation has a positive influence on
organizational commitment through job satisfaction at PT Indomaju Textindo

viii
Kudus. Organizational communication has a positive influence on organizational
commitment through job satisfaction at PT Indomaju Textindo Kudus.

Keywords: Organizational Climate, Compensation, Organizational


Communication, Organizational Commitment, Job Satisfaction.
References: 46 (2011-2021).

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
ABSTRAKSI.................................................................................................
ABSTRACT....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1.2 Ruang Lingkup.....................................................................
1.3 Perumusan Masalah..............................................................
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................
1.5 Manfaat Penelitian................................................................

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

ix
2.1 Iklim Organisasi...................................................................
2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi........................................
2.1.2 Indikator Iklim Organisasi..........................................
2.2 Kompensasi..........................................................................
2.2.1 Pengertian Kompensasi...............................................
Halaman
2.2.2 Indikator Kompensasi.................................................
2.3 Komunikasi Organisasi........................................................
2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi.............................
2.3.2 Indikator Komunikasi Organisasi...............................
2.4 Kepuasan Kerja....................................................................
2.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja.........................................
2.3.2 Indikator Kepuasan Kerja...........................................
2.5 Komitmen Organisasional....................................................
2.5.1 Pengertian Komitmen Organisasional........................
2.5.2 Indikator Komitmen Organisasional...........................

2.6 Hubungan antar Variabel......................................................


2.6.1 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
2.6.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
2.6.3 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Komitmen Organisasional..........................................
2.6.4 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja............................................................................
2.6.5 Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.......
2.6.6 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Kepuasan Kerja...........................................................

x
2.6.7 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
2.6.8 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen
Organisasional melalui Kepuasan Kerja.....................
Halaman
2.6.9 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen
Organisasional melalui Kepuasan Kerja.....................
2.6.10 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Komitmen Organisasional melalui Kepuasan Kerja...
2.7 Penelitian Terdahulu.............................................................
2.8 Kerangka Pemikiran.............................................................
2.9 Hipotesis...............................................................................

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1. Rancangan Penelitian...........................................................
3.2. Variabel Penelitian...............................................................
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...................
3.4. Jenis dan Sumber Data.........................................................
3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling...............................
3.6. Pengumpulan Data...............................................................
3.7. Pengolahan Data...................................................................
3.8. Analisis Data........................................................................
3.8.1 Analisis Deskriptif......................................................
3.8.2 Uji Validitas................................................................
3.8.3 Uji Reliabilitas............................................................
3.8.4 Analisis SEM..............................................................

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

xi
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian.....................................
4.1.1 Sejarah PT. Indomaju Textindo Kudus.......................
4.1.2 Visi dan Misi PT. Indomaju Textindo Kudus.............
4.2. Gambaran Umum Subyek Penelitian...................................
Halaman
4.2.1 Usia.............................................................................
4.2.2 Jenis Kelamin..............................................................
4.2.3 Pendidikan...................................................................
4.3. Statistik Deskriptif Data Penelitian......................................
4.3.1 Variabel Iklim Organisasi (X1)...................................
4.3.2 Variabel Kompensasi (X2)..........................................
4.3.3 Variabel Komunikasi Organisasi (X3)........................
4.3.4 Variabel Kepuasan Kerja (Y1)....................................
4.3.5 Variabel Komitmen Organisasional (Y2)....................
4.4. Kelayakan Estimasi Parameter.............................................
4.4.1 Uji Validitas................................................................
4.4.2 Uji Reliabilitas............................................................
4.5. Analisis Inferensial...............................................................
4.5.1 Evaluasi Atas Asumsi-asumsi SEM............................
4.5.1.1 Normalitas Data..............................................
4.5.1.2 Outliers............................................................
4.5.1.3 Multicollinearity dan Singularity....................
4.6. Structural Model (Full Model).............................................
4.6.1 Model Fit.....................................................................
4.6.2 Regression Weight......................................................
4.6.3 Koefisien Determinasi................................................
4.7. Besar Total Effect.................................................................
4.8. Pembahasan..........................................................................

xii
4.8.1 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
4.8.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
4.8.3 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Komitmen Organisasional..........................................
4.8.4 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja............................................................................
4.8.5 Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.......
4.8.6 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Kepuasan Kerja...........................................................
4.8.7 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen
Organisasional.............................................................
4.8.8 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen
Organisasional melalui Kepuasan Kerja.....................
4.8.9 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen
Organisasional melalui Kepuasan Kerja.....................
4.8.10 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
Komitmen Organisasional melalui Kepuasan Kerja...

BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpulan...........................................................................
5.2. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Data Keterlambatan Karyawan Tahun 2018 - 2020..................
Tabel 3.1 Uji Goodness of Fit...................................................................
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..............................
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..............
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...................
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Iklim
Organisasi (X1)..........................................................................
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Kompensasi
(X2)............................................................................................
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Komunikasi
Organisasi (X3)..........................................................................
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Kepuasan
Kerja (Y1)..................................................................................
Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Komitmen
Organisasional (Y2)...................................................................
Tabel 4.9 Hasil Uji Convergent Validity...................................................
Tabel 4.10 Hasil Uji Avarage Variance Extracted (AVE)..........................
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas.................................................................
Tabel 4.12 Uji Normalitas Data..................................................................
Tabel 4.13 Uji Multivariate Outliers...........................................................
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Kelayakan Model............................................

xiv
Tabel 4.15 Hasil Estimasi Parameter Pengaruh Langsung antar
Variabel Berdasarkan Model SEM...........................................
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Hipotesis (Pengaruh Langsung/Direct)..........
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi...............................................
Tabel 4.18 Besar Total Effect......................................................................

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.....................................................................
Gambar 4.1 Structural Model (Full Model)..................................................

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Data Identitas Responden
Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner
Lampiran 4 Hasil Output AMOS

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia harus dapat diberdayakan secara optimal guna

mencapai produktivitas yang tinggi. Hal ini sangat esensial karena

produktivitas merupakan suatu tujuan dari setiap organisasi dan dapat

dijadikan sebagai cerminan kinerja organisasi. Pemberdayaan sumber daya

manusia dapat dijadikan tolok ukur prestasi organisasi dalam menciptakan

kebutuhan organisasi, yaitu tenaga kerja yang terjamin kredibilitasnya karena

tercukupi kesejahteraannya dengan gaji yang baik dan tingkat produktivitas

yang optimal (Adiapsari, 2017).

Untuk membangun komitmen organisasi, pemimpin harus yakin

bahwa anggota organisasi memiliki sikap positif terhadap pekerjaan atau

memperoleh kepuasan kerja dari organisasi. Tanpa kepuasan kerja, komitmen

terhadap organisasi akan sulit diharapkan. Sebaliknya kepuasan kerja

terpenuhi maka akan meningkatkan komitmen organisasi. Adanya kepuasan

kerja dan komitmen organisasi maka diharapkan rendahnya intensi pindah

kerja karyawan (Adiapsari, 2017).

Komitmen organisasi menjadi perhatiaan dalam banyak penelitian

karena memberikan dampak signifikan terhadap prilaku kerja seperti kinerja,

kepuasan kerja, absensi karyawan dan turnover karyawan. Komitmen

organisasional dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas profesional dan

1
2

perilaku kerja karena komitmen organisasional mencerminkan sikap positif

individu pada organisasi. Sikap ini memotivasi seseorang untuk berperilaku

positif, untuk menjadi disiplin dalam bekerja, untuk mematuhi aturan dan

kebijakan organisasi, untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja, dan

meningkatkan tingkat pencapaian seseorang. Dengan cara ini, pengetahuan

dan pemahaman tentang komitmen organisasi dapat digunakan sebagai dasar

untuk memprediksi perilaku kerja individu (Dharma, 2019).

Dessler (2011) menemukan bahwa karyawan yang berkomitmen kuat

menunjukkan bekerja lebih keras dan kinerja yang lebih baik dibandingkan

karyawan yang memiliki komitmen rendah. Hubungan yang signifikan antara

kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Kepuasan kerja bertujuan untuk

mendapatkan tingkat komitmen organisasi yang tinggi, selanjutnya komitmen

yang tinggi dapat dengan mudah meningkatkan produktivitas.

Iklim kerja yang sesuai dengan keinginan karyawan memunculkan

suatu stimulus yang akan berasosiasi dengan peran karyawan dalam kerja,

status pekerjaan, rekan kerja, atasan langsung maupun tidak langsung serta

interaksi dalam kelompok kerja, yang kemudian berpengaruh secara

menyeluruh terhadap kegiatan kerja karyawan. Iklim organisasi sesuai dengan

keinginan karyawan dan menghasilkan suatu hubungan yang harmonis antar

karyawan atau antara karyawan dengan lingkungannya, memudahkan

karyawan untuk mencapai kinerja kerja yang optimum (Adiapsari, 2017).

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai

balas jasa yang mampu memberikan kepuasan kepada karyawan atas


3

pekerjaan yang telah diselesaikan. Kompensasi dibedakan menjadi dua jenis

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Kompensasi yang kurang

memadai mengurangi rasa komitmen organisasional karyawan, kepuasan

kerja dan motivasi kerja. Keadilan kompensasi melalui kepuasan kerja dapat

membangun komitmen organisasional dan memperkecil tingkat perputaran

karyawan (Pratama, dkk, 2016).

Disisi lain perusahaan perlu berupaya untuk meningkatkan

komunikasi di dalam organisasi secara profesional yang bersandar pada

tuntutan perusahaan sehingga pada gilirannya akan terwujud hubungan

naturalisme positif antara perusahaan, dalam hal ini hubungan antara setiap

devisi satu dengan devisi yang lainnya, antara bawahan dan atasan serta

begitu pula sebaliknya. Komunikasi organisasi merupakan bidang penting

yang sedang menjadi sorotan yang harus diperhatikan saat ini. Komunikasi

organisasi sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit

komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu (Dharma,

2019).

Riset gap yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu adanya perbedaan

hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian Dharma (2019) serta Jaya dan

Netra (2019) menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap

komitmen organisasional. Namun dalam penelitian Sugiarto (2018)

menunjukkan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Sedangkan penelitian Danish, dkk (2016) menunjukkan

bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional. Hasil


4

penelitian Pratama, dkk (2016) menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh

terhadap komitmen organisasional. Namun dalam penelitian Septerina dan

Irawati (2018) menunjukkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap

komitmen organisasional. Sedangkan penelitian Arta dan Surya (2017) serta

Nasution, dkk (2019) kompensasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Hasil penelitian Dharma (2019) menunjukkan bahwa

komunikasi organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional.

Disimpulkan bahwa komitmen organisasional merupakan sikap

kesetiaan yang ditunjukan maupun dirasakan oleh karyawan, sehingga

mereka tetap bertahan menjadi anggota dan melaksanakan tujuan perusahaan

sesuai dengan tempat mereka bekerja PT Indomaju Textindo Kudus adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi karung plastik dan supplier

pabrik tepung (Bogasari). Perusahaan ini memiliki beberapa devisi dengan

tanggung jawab yang berbeda-beda. Tanggung jawab yang dimiliki oleh

setiap karyawan harus dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan tanggung

jawab yang baik merupakan cerminan dari tingginya komitmen

organisasional karyawan. Hal ini akan memudahkan perusahaan untuk

mencapai tujuan organisasinya.

Pada survei awal, permasalahan yang terjadi pada PT Indomaju

Textindo Kudus adalah berkaitan dengan komitmen karyawan. Komitmen

karyawan yang tinggi ditandai dengan tingkat absensi dan keterlambatan

yang rendah. Jika masih terdapat karyawan yang datang terlambat maka dapat

dipertanyakan komitmennya terhadap organisasi. Berikut adalah data


5

keterlambatan karyawan (dihitung dalam satuan kali) pada PT Indomaju

Textindo Kudus tahun 2018-2020:

Tabel 1.1
Data Keterlambatan Karyawan Tahun 2018 - 2020
Jumlah Jumlah Pengunduran
No Bulan Keterlambatan Diri Karyawan
2018 2019 2020 2018 2019 2020
1 Januari 12 12 13 10 18 20
2 Februari 15 12 12 15 21 9
3 Maret 17 18 26 12 10 11
4 April 19 10 11 15 15 13
5 Mei 15 17 16 19 12 19
6 Juni 13 15 17 20 14 26
7 Juli 19 10 12 18 18 13
8 Agustus 18 17 16 15 19 15
9 September 19 16 17 21 20 19
10 Oktober 17 15 19 10 17 20
11 November 10 11 15 15 14 18
12 Desember 14 15 17 18 10 15
Jumlah 188 168 191 188 188 198
Sumber: PT Indomaju Textindo Kudus, 2021.

Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang

melakukan keterlambatan dan mengajukan pengunduran diri atau resign.

Tingginya jumlah keterlambatan menunjukkan komitmen organisasi

karyawan yang rendah.

Melihat bahwa iklim organisasi sesuai keinginan karyawan dan

menghasilkan suatu hubungan yang harmonis antara karyawan dengan

lingkungannya memudahkan karyawan untuk mencapai kinerja yang

optimum, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian ini guna


6

mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen dengan kepuasan

kerja sebagai mediasi pada karyawan PT Indomaju Textindo Kudus.

Berdasarkan uraian di atas, membuat penulis tertarik untuk meneliti

sejauh mana pengaruh iklim organisasi, kompensasi dan komunikasi

organisasi terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan kerja sebagai

variabel mediasi dengan judul “Pengaruh Iklim Organisasi, Kompensasi

dan Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dengan

Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada PT Indomaju Textindo

Kudus”.

1.2 Ruang Lingkup

Agar permasalahan tidak menyimpang dari apa yang diharapkan,

maka perlu adanya pembatasan masalah yang berguna untuk memudahkan

penulis dalam melaksanakan penelitian. Maka penulis membatasi

permasalahan yang akan diteliti secara garis besar membahas mengenai iklim

organisasi, kompensasi dan komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada PT

Indomaju Textindo Kudus. Maka dalam penelitian ini peneliti membatasi

permasalahan sebagai berikut :

1. Masalah yang diteliti dibatasi pada iklim organisasi, kompensasi dan

komunikasi organisasi terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan

kerja sebagai variabel mediasi pada PT Indomaju Textindo Kudus.

2. Obyek penelitian pada PT Indomaju Textindo Kudus.


7

3. Subyek penelitian pada karyawan PT Indomaju Textindo Kudus bagian

produksi yang berjumlah 130 responden.

4. Waktu penelitian ini adalah 3 bulan setelah proposal disetujui.

1.3 Perumusan Masalah

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan aset jangka panjang

perusahaan, namun fakta di lapangan menunjukkan komitmen karyawan PT

Indomaju Textindo Kudus kurang maksimal. Komitmen karyawan yang

kurang maksimal dapat dilihat dari keterlambatan karyawan yang semakin

meningkat (Tabel 1.1). Selain itu komitmen bisa dilihat dari jumlah karyawan

yang mengundurkan diri dari perusahaan karena perusahaan menggunakan

sistem kerja borong dan target sehingga karyawan lebih memilih perusahaan

yang lebih besar dengan sistem kerja yang lebih baik. Permasalahan lain yaitu

iklim organisasi di PT Indomaju Textindo Kudus yang kurang kondusif,

adanya persaingan kerja yang kurang sehat antar karyawan.

Berdasarkan uraian di atas pertanyaan penelitian yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen organisasional?

2. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap komitmen organisasional?

3. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional?

4. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja?

5. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja?


8

6. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja?

7. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional?

8. Bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen organisasional

melalui kepuasan kerja?

9. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap komitmen organisasional

melalui kepuasan kerja?

10. Bagaimana pengaruh komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen

organisasional.

2. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap komitmen organisasional.

3. Menganalisis pengaruh komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional.

4. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja.

5. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja.

6. Menganalisis pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja.

7. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional.

8. Menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen organisasional

melalui kepuasan kerja.


9

9. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap komitmen organisasional

melalui kepuasan kerja.

10. Menganalisis pengaruh komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi, menambah ilmu

pengetahuan, serta dapat menjadi bahan referensi dan pertimbangan dalam

menyusun penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

manajemen sumber daya manusia.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

masukan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan kompetensi,

pembentukan iklim organisasi yang sesuai dengan perusahaan, sehingga

dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan begitu, maka diharapkan

dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan PT

Indomaju Textindo Kudus supaya menjadi lebih maju dan mampu

bertahan ditengah persaingan antar perusahaan yang bergerak dalam

bidang yang sejenis maupun tidak berjenis yang semakin lama semakin

ketat, apalagi Indonesia saat ini (mulai tahun 2016) telah memasuki MEA

(Masyarakat Ekonomi Asean).

2. Bagi Penulis
10

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan bagi

penulis yang dapat berguna. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan

dapat diterapkan penulis dalam dunia kerja nantinya khususnya dalam

bidang manajemen sumber daya manusia.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklim Organisasi

2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi

Iklim organisasi setiap organisasi dengan organisasi yang lain

tentunya berbeda-beda. Iklim organisasi yang berbeda-beda tersebut dapat

mempengaruhi perilaku SDM yang berada didalam organisasi. Perilaku

SDM di dalam organisasi bermacam-macam seperti motivasi kerja,

keterlibatan kerja, komitmen kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, stres

kerja, sikap kerja, moril karyawan serta perilaku konflik. Dimensi iklim

organisasi yang mempengaruhi perilaku SDM di dalam organisasi secara

umum dibagi menjadi 2 yakni fisik dan non fisik. Adapun dimensi fisik

seperti keadaan lingkungan fisik tempat kerja dan dimensi non fisik terdiri

dari keadaan lingkungan sosial, pelaksanaan sistem manajemen, produk,

konsumen, klien dan nasabah yang dilayani, kondisi fisik dan kejiwaan

anggota organisasi dan budaya organisasi (Susanty, 2017).

Iklim organisasi menunjukkan persepsi, perasaan dan sikap anggota

organisasi yang mencerminkan norma-norma, nilai-nilai, sikap dan budaya

dari organisasi. Iklim organisasi mengacu pada aspek-aspek lingkungan

yang sadar dirasakan oleh anggota organisasi (Kesawa, dkk, 2016).

Iklim organisasi sebagai seperangkat ‘variabel persepsi’ yang

muncul sebagai dampak utama dari organisasi. Dalam definisi tersebut di

11
12

atas bahwa ‘kualitas lingkungan internal organisasi’ tersebut dialami oleh

para anggota. Jadi kualitas yang dimaksud bukan kondisi obyektif yang

sama bagi semua karyawan, melainkan kondisi yang sudah diproses

melalui persepsi sepanjang pengalaman subyektif. Selanjutnya

pengalaman subyektif karyawan tersebut mempunyai pengaruh pada

perilaku. Perilaku karyawan di sini adalah bagaimana ia bekerja dan

bertindak di dalam organisasi. Definisi Taguirin menonjolkan persepsi

subyektif karyawan tentang dimensi-dimensi dari pola perlakuan

organisasi terhadap karyawan (Susanty, 2017).

2.1.2 Indikator Iklim Organisasi

Indikator iklim organisasi menurut Puspitawati dan Atmaja (2019)

adalah sebagai berikut:

1. Struktur yang mencerminkan perasaan dalam organisasi dengan baik

dan memiliki peran yang jelas dan tanggungjawab dalam organisasi.

2. Standar untuk mengukur perasaan tekanan yang meningkatkan kinerja

dan derajat.

3. Tanggungjawab mencerminkan perasaan karyawan untuk memecahkan

masalah berdasarkan keputusan mereka sendiri.

4. Penghargaan mencerminkan bahwa anggota organisasi merasa dihargai

jika merasa dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

5. Dukungan mencerminkan perasaan percaya dan saling mendukung

yang berlanjut antar pekerjaan kelompok.


13

2.2 Kompensasi

2.2.1 Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan pengganti kontribusi jasa karyawan, yang

berhubungan dengan bentuk pemberian penghargaan atas penyelesaian

tugas yang dibebankan. Kompensasi adalah faktor penting yang

mempengaruhi bagaimana dan mengapa karyawan bekerja pada suatu

organisasi merujuk pada semua bentuk balas jasa bagi karyawan yang

berasal dari penyelesaian pekerjaan mereka. Kompensasi memiliki banyak

pengertian dengan maksud dan tujuan sama, yaitu tentang balas jasa,

imbalan, pengganti kontribusi dan penghargaan dalam bentuk finansial

maupun non finasial atas pekerjaan yang telah terselesaikan. Pemberian

kompensasi yang sesuai dengan beban perkerjaan, perusahaan memiliki

harapan terhadap karyawannya untuk menunjukkan tingkat kesetiaan

dalam memajukan perusahaan. Kompensasi juga merupakan faktor penting

dalam mempengaruhi persepsi karyawan, untuk bekerja pada suatu

perusahaan (Pratama, dkk, 2016).

Martoyo (2018:129) menjelaskan bahwa pemberian kompensasi

secara garis besar memiliki beberapa tujuan, yang dimana sebagai

pemenuhan kebutuhan hidup, pengkaitan dengan produktifitas kerja,

pengkaitan dengan kesuksesan perusahaan dan keseimbangan keadilan

pemberian kompensasi. Sedangkan Handoko (2012:156) memiliki

pendapat lain mengenai tujuan kompensasi yaitu sebagai sarana

memperoleh karyawan yang sesuai, mempertahankan karyawan yang ada,


14

menjamin keadilan, menghargai prilaku yang diinginkan, mengendalikan

biaya, dan memenuhi peraturan-peraturan yang legal.

Pemberian kompensasi kepada karyawan secara tepat akan

membuat mereka termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya dengan giat

sehingga hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut dapat memberikan

kepuasan tersendiri bagi karyawan tersebut. Agar kepuasan kerja tersebut

dapat tercapai perusahaan hendaknya memperhatikan apa yang menjadi

kewajiban perusahaan. Perusahaan wajib memberikan imbalan kepada

karyawannya secara merata dan adil sesuai dengan pekerjaannya

(Septerina dan Irawati, 2018).

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan

sebagai imbalan atas sumbangannya kepada perusahaan, termasuk di

dalamnya adalah gaji, pemberian tunjangan, fasilitas-fasilitas yang dapat

dinikmati karyawan baik yang berupa uang maupun yang non keuangan

(Wahjono, 2013).

Kompensasi menjadi salah satu kebutuhan utama yang dibutuhkan

oleh seorang karyawan selaku manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Kompensasi sebagai segala sesuatu yang diterima pekerja

sebagai balas jasa atas kerja yang di berikannya kepada perusahaan.

Pemberian kompensasi harus dilakukan secara adil dan merata agar

tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan produktif bagi perusahaan.

Kompensasi adalah hak-hak pekerja yang harus diterima sebagai imbalan

setelah menjalankan kewajibannya (Arta dan Surya, 2017).


15

2.2.2 Indikator Kompensasi

Kompensasi menurut Bangun (2012:86) terdiri dari kompensasi

finansial dan kompensasi nonfinansial. Kompensasi finansial terbagi lagi

menjadi 2 (dua) bagian yaitu kompensasi langsung (direct financial

compensation) berupa gaji atau upah, dan kompensasi tidak lagsung

(indirect financial compensation) berupa tunjangan. Kompensasi non

finansial dalam bentuk insentif dan fasilitas. Sehingga indikator-indikator

kompensasi adalah:

1. Gaji atau upah

2. Tunjangan

3. Insentif

4. Fasilitas

2.3 Komunikasi Organisasi

2.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Saluran komunikasi organisasi formal dan informal yang baik dapat

menguntungkan suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mencapai

tujuan bersama, sehingga memerlukan adanya suatu penerimaan dan

pemaknaan pesan yang efektif. Perusahaan yang memiliki saluran

komunikasi yang baik akan membuat karyawan bekerja dengan nyaman

dan kondusif. Oleh karena itu, komunikasi organisasi formal dan informal

berpengaruh terhadap kepuasan karyawan dan juga komitmen

organisosionalnya (Novieka dan Prasetya, 2018).

Komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran informasi

antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan
16

simbol–simbol, sinyal–sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Saluran

komunikasi dalam organisasi ada dua yaitu saluran komunikasi formal dan

informal (Novieka dan Prasetya, 2018).

2.3.2 Indikator Komunikasi Organisasi

Menurut Safari (2019) indikator komunikasi organisasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan antar anggota.

2. Pembuatan keputusan bersama.

3. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah.

4. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas.

5. Perhatian terhadap tujuan-tujuan kinerja tinggi.

2.4 Kepuasan Kerja

2.4.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan keadaan internal karyawan mengenai

rasa suka (sikap positif) atau tidak suka (sikap negatif) pada sebagian atau

seluruh aspek pekerjaan. Aspek pekerjaan tersebut antara lain adalah

aktivitas, kemandirian, variasi, nilai-nilai moral, pelayanan sosial,

pemanfaatan kemampuan, kemahiran, tanggung jawab, kreativitas,

pengakuan, prestasi, status sosial, hubungan dengan atasan, kemampuan

teknik atasan, keamanan, otoritas, kebijaksanaan perusahaan, kompensasi,

kondisi kerja, dan rekan kerja (Adiapsari, 2017).


17

Luthans (2015) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja karyawan

merupakan hasil persepsi karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka

dapat memberikan sesuatu yang dianggap penting. Ini berarti bahwa

kepuasan kerja akan tercapai apabila karyawan merasa bahwa apa yang

didapat dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting.

Karena ini merupakan masalah persepsi maka kepuasan kerja yang

ditunjukkan oleh seseorang berbeda dengan orang lain, sebab hal yang

dianggap penting oleh masing-masing orang adalah berbeda.

Kepuasan kerja terdiri atas perasaan dan sikap yang dimiliki

seseorang dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja adalah murni dari respon

emosional terhadap situasi kerja. Kepuasan kerja adalah keadaan emosi

yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang.

Ketidakpuasan muncul saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi. Kepuasan

kerja mempunyai banyak dimensi. Secara umum tahap yang diamati

adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, seperti gaji, pengakuan,

hubungan antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk

maju. Setiap dimensi menghasilkan perasaan puas secara keseluruhan

dengan pekerjaan itu sendiri (Adiapsari, 2017).

Kepuasan kerja juga merupakan perasaan senang atau tidak senang

yang relatif berbeda dari pemikiran objektif dan keinginan perilaku.

Robbins (2013) mengemukakan kepuasan kerja sebagai sikap secara

umum dan tingkat perasaan positif seseorang terhadap pekerjaannya.


18

Kepuasan kerja sebagai suatu sikap umum seorang individu

terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang

tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap kerjanya, sedangkan yang

tidak merasa puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap negatif

terhadap pekerjaan itu. Apabila karyawan bergabung dalam suatu

organisasi, mereka akan membawa serta seperangkat keinginan,

kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk

harapan kerja. Kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara harapan

seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan (Adiapsari,

2017).

Kepuasan kerja merupakan suatu faktor penentu dari komitmen

organisasi. Apabila kepuasan dalam pekerjaan, gaji, promosi, supervisi,

rekan kerja, terpenuhi, maka akan meningkatkan kepuasan karyawan. Bila

karyawan merasa puas dengan pekerjaannya, karyawan akan bekerja

dengan segenap kemampuannya, produktivitas tinggi, dan tingkat absensi

rendah. Karyawan akan melibatkan diri dengan pekerjaannya,

menempatkan pekerjaan sebagai sentral dari keseluruhan hidupnya yang

menunjukkan meningkatkan keterlibatan kerja karyawan (Adiapsari,

2017).

Kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap komitmen organisasi

yang selanjutnya akan mempengaruhi tujuan produktivitas, kualitas dan

pelayanan. Jika tenaga kerja berkomitmen pada organisasi, mereka akan

lebih produktif. Hasil penelitian menyarankan orang-orang yang relatif


19

puas dengan pekerjaannya akan lebih komitmen pada organisasi

(Adiapsari, 2017).

2.4.2 Indikator Kepuasan Kerja

Indikator yang dipergunakan dalam kepuasan kerja adalah

(Suliyem, 2016):

1. Pekerjaan itu sendiri

2. Gaji

3. Peluang promosi

4. Supervisi

5. Rekan kerja

2.5 Komitmen Organisasional

2.5.1 Pengertian Komitmen Organisasional

Karyawan dengan komitmen tinggi dengan kata lain akan lebih

bernilai bagi organisasi dibanding karyawan dengan komitmen rendah.

Komitmen organisasi adalah suatu sikap kerja yang banyak berhubungan

dengan kepuasan kerja, sebagai kekuatan relatif dari pengenalan individu

dan keterlibatannya dalam suatu organisasi (Adiapsari, 2017).

Komitmen adalah sikap tentang loyalitas para pekerja terhadap

organisasi mereka dan merupakan suatu proses yang terus-menerus ketika

partisipasi organisasional memperlihatkan kepedulian mereka pada

organisasi, serta kesuksesan yang berkelanjutan dan ketangguhanya

(Adiapsari, 2017).
20

Komitmen organisasi merujuk pada tingkat individu dalam

mengidentifikasikan dan keterlibatan diri dalam organisasi. Komitmen

organisasi sebagai suatu yang mengandung keterikatan dan adanya

kekuatan identifikasi individu terhadap suatu organisasi untuk mencapai

tujuan tertentu (Adiapsari, 2017).

Komitmen organisasi (organizational commitment) sangat penting

karena organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen

organisasi yang tinggi agar organisasi dapat bertahan serta meningkatkan

jasa dan produk yang dihasilkannya. Karyawan yang memiliki komitmen

terhadap organisasinya berdampak pada komitmen terhadap tugas-

tugasnya. Perusahaan harus berusaha agar karyawan yang berada di dalam

organisasinya tetap komitmen terhadap organisasi. Komitmen karyawan

ditentukan oleh dan dapat diukur melalui empat hal yakni kepuasan

karyawan, motivasi karyawan, loyalitas karyawan dan rasa bangga

karyawan terhadap/bekerja dperusahaan. Komitmen organisasi merupakan

salah satu tingkah laku dalam organisasi yang banyak diteliti (Susanty,

2017).

Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi adalah karyawan

yang lebih stabil dan lebih produktif sehingga pada akhirnya lebih

menguntungkan bagi perusahaan. Komitmen organisasi sebagai “kekuatan

relatif dari identifikasi karyawan pada dan keterlibatan di dalam sebuah

organisasi khusus”. Definisi ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi

bukan hanya loyalitas pasif namun melibatkan hubungan aktif dan


21

keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada

organisasi (Susanty, 2017).

2.5.2 Indikator Komitmen Organisasional

Komitmen organisasi sebagai sifat hubungan antara pekerja dan

organisasi. Individu yang mempunyai komitmen organisasi tinggi dapat

dilihat dari indikator sebagai berikut (Puspitawati dan Atmaja, 2019):

1. Affective commitment

2. Continuous commitment

3. Normative commitment

2.6 Hubungan antar Variabel

2.6.1Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

Iklim kerja yang baik dan kondusif mendorong karyawan untuk

mampu terlibat secara efektif dalam melakukan pekerjaannya. Iklim kerja

yang baik juga membuat karyawan merasa bahwa organisasi atau

organisasi mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang menunjang

kesejahteraan pribadinya sehingga kinerja kerja karyawan dalam bekerja

menjadi meningkat (Afandi, 2018).

Iklim kerja organisasi yang baik dan kondusif menjadikan

karyawan memandang organisasi sebagai rumah atau tempat yang nyaman

dalam beraktivitas yang disebabkan oleh keamanan karyawan berada

dalam kelompok organisasinya. Kenyamanan dan keamanan karyawan

dalam bekerja membuat karyawan untuk selalu terlibat dalam kegiatan


22

organisasi. Kenyamanan dan keamanan dalam bekerja juga menciptakan

kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya sehingga ketidakhadiran kerja

dan perpindahan kerja menjadi rendah. Hal ini mendorong karyawan untuk

mengusahakan prestasi kerja yang tinggi (Clercq dan Rius, 2013).

Kemampuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan

karyawan menjadikan karyawan merasa didukung dan dihargai oleh

organisasi sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka

dalam menyelessaikan tugas-tugas pekerjaan. Perasaan memiliki harga diri

dan identitas diri yang berasal dari pekerjaan meningkatkan partisipasi dan

keterlibatan karyawan dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Partisipasi

karyawan yang aktif dalam kerja ditambah dengan pengidentifikasian diri

yang kuat terhadap pekerjaan dan organisasi meningkatkan komitmen

kerja karyawan serta menurunkan perpindahan kerja dan ketidakhadiran

kerja. Hal ini memudahkan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi sehingga kinerja karyawan juga

semakin baik dalam bekerja (Handoko, 2012).

2.6.2Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen Organisasional

Karyawan yang telah merasakan kepuasan dalam bekerja akan

lebih berkomitmen terhadap organisasi, karena karyawan tersebut secara

psikis merasa diperhatikan oleh organisasi. Semakin tinggi tingkat

kepuasan kerja yang di rasakan karyawan, semakin tinggi juga tingkat

komitmen organisasional karyawan yang tercipta (Hasibuan, 2013).


23

Kompensasi berkenaan dengan segala bentuk balas jasa finansial

dan berupa kekuasaan yang dimiliki seorang karyawan untuk melakukan

aktivitas di luar pekerjaan rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan kerja,

pendelegasian wewenang, tanggung jawab (otonomi), partisipasi dalam

pengambilan keputusan, serta training pengembangan kepribadian.

Terdapat lima hierarki kebutuhan manusia, salah satunya yaitu kebutuhan

akan penghargaan, pendapat ini sesuai dengan konsep kompensasi

mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja (Afandi,

2018).

2.6.3Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

Manusia memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja sama dan

terlibat dalam pekerjaannya dengan orang lain. Salah satu fungsi dari

komunikasi informal adalah untuk memungkinkan pembentukan

persahabatan dan rekan kerja mendapat dukungan emosional dan

psikologis. Interaksi antar pekerja secara signifikan berkorelasi dengan

komitmen organisasi. Karyawan yang berinteraksi lebih banyak dengan

rekan rekannya merasa komitmen organisasinya lebih tinggi dibandingkan

dengan yang kurang atau tidak berinteraksi dengan rekan-rekannya.

Bentuk komunikasi informal timbul dengan maksud antara lain

memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusiwi seperti, berhubungan dengan

orang lain (Hasibuan, 2013).


24

2.6.4Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Iklim organisasi bertanggung jawab terhadap komitmen organisasi

melalui kepuasan karyawan. Iklim organisasi mengacu pada sebuah

variabel atau seperangkat variabel yang mempresentasikan norma-norma,

perasaan-perasaan dan sikap-sikap yang umumnya berlaku di sebuah

tempat kerja. Iklim organisasi memiliki kapasitas untuk menyatakan

atmosfir psikologis organisasi secara umum dan oleh karena itu, dapat

berpengaruh terhadap kepuasan, motivasi dan pola-pola perilaku individu

yang ada di tempat kerja. Iklim orgniasasi merefleksikan aspek-aspek

penting dalam organisasi, seperti: hubungan antara karyawan dengan

manajemen organisasi, situasi konflik dalam organisasi, struktur organisasi

dan dapat menjelaskan konsep-konsep tentang hubungan-hubungan

industrial (industrial relations) (Nitisemito, 2014).

Iklim organisasi sangat berperan dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi sehingga organisasi selalu berusaha meningkatkan iklim yang

kondusif bagi karyawannya. Iklim yang kondusif akan mengelola

kebutuhan-kebutuhan organisasi secara optimal sehingga dapat

menciptakan suasana lingkungan internal atau lingkungan psikologik yang

menunjang pencapaian tujuan organisasi. Iklim kerja organisasi

mempunyai pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap

sikap dan perilaku karyawan. Hal tersebut terjadi karena kecenderungan


25

karyawan untuk bertingkahlaku berdasarkan pandangannya mengenai

lingkungan perusahaan (Martoyo, 2018).

2.6.5Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan situasi emosional yang terkait dengan

penilaian positif dan negatif karyawan terhadap situasi kerja yang di

perusahaan. Secara umum kepuasan kerja dapat diamati dalam kegiatan

kerja karyawan seperti kepuasan terhadap atasan, kepuasan kepada

kompensasi, dan kepuasan terhadap kondisi kerja. Setiap faktor penentu

kepuasan kerja inilah yang akan memberikan rasa kepuasan dan ketidak

puasan karyawan terhadap kondisi kerja perusahaan (Afandi, 2018).

Kompensasi merupakan suatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka kepada organisasi Zainal, dkk (2018).

Untuk menyusun sistem pemberian kompensasi yang adil, manajemen

perlu melakukan “evaluasi pekerjaan”. Dengan evaluasi, manajemen

berupaya mempertimbangkan dan mengukur masukan karyawan

(ketrampilan, usaha, tanggung jawab dan sebagainya) untuk menetapkan

kinerja minimum dan merubah ukuran dalam satuan uang. Kompensasi

juga merupakan pendorong utama karyawan untuk bekerja, karena dengan

kompensasi berupa Financial para karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya.

2.6.6Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja


26

Penciptaan komunikasi yang efektif antara manajer dan karyawan

secara luas digunakan oleh karyawan untuk alasan puas terhadap

pekejaannya. Melalui komunikasi, para pemimpin dapat mengetahui

kebutuhan, keinginan, dan harapan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat

dikarenakan komunikasi formal dilakukan dilakukan dalam lingkup

lembaga resmi, melalui garis perintah, berdasarkan struktur lembaga, oleh

pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas lembaga dengan status

masing-masing dengan tujuan untuk menyampaikan pesan yang berkaitan

dengan kepentingan perusahaan (Afandi, 2018).

Komunikasi, antara karyawan dengan pihak manajemen banyak

dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya

kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui

pendapat atau prestasi para karyawan sangat berperan dalam menimbulkan

rasa puas terhadap kerja. Komunikasi dalam organisasi memegang peranan

sangat penting dalam menunjang aktivitas organisasi. Setiap fungsi

manajemen sumber daya manusia selalui disertai komunikasi, dimulai dari

proses seleksi, wawancara sampai pemutusan hubungan kerja semuanya

membutuhkan komunikasi. Komunikasi organisasi merupakan hal yang

penting di dalam kehidupan berorganisasi sehingga diperlukan beberapa

pemahaman mengenai komunikasi organisasi (Luthans, 2015).

2.6.7Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional


27

Kepuasan kerja merupakan suatu faktor penentu dari komitmen

organisasi. Apabila kepuasan dalam pekerjaan, gaji, promosi, supervisi,

rekan kerja, terpenuhi, maka akan meningkatkan kepuasan karyawan. Bila

karyawan merasa puas dengan pekerjaannya, karyawan akan bekerja

dengan segenap kemampuannya, produktivitas tinggi, dan tingkat absensi

rendah. Karyawan akan melibatkan diri dengan pekerjaannya,

menempatkan pekerjaan sebagai sentral dari keseluruhan hidupnya yang

menunjukkan meningkatkan keterlibatan kerja karyawan (Martoyo, 2018).

Kepuasan kerja akan berpengaruh terhadap komitmen organisasi

yang selanjutnya akan mempengaruhi tujuan produktivitas, kualitas dan

pelayanan. Jika tenaga kerja berkomitmen pada organisasi, mereka akan

lebih produktif. Hasil penelitian menyarankan orang-orang yang relatif

puas dengan pekerjaannya akan lebih komitmen pada organisasi (Mathis

dan Jackson, 2017).

Komitmen organisasi menempati posisi yang penting dalam

berbagai literatur penelitian karena komitmen organisasi terbukti

merupakan prediktor yang sangat baik bagi berbagai perilaku kerja yang

penting dalam organisasi. Karyawan yang berkomitmen kuat juga bekerja

lebih keras dan menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan

karyawan yang memiliki komitmen rendah. Hubungan yang signifikan

antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Kepuasan kerja

bertujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen organisasi yang tinggi,

selanjutnya komitmen yang tinggi dapat dengan mudah meningkatkan


28

produktivitas. Hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen yang

menunjukkan indikasi bahwa peningkatan kepuasan kerja menyebabkan

terjadinya komitmen organisasi dan sebaliknya (Handoko, 2012).

Organisasi yang ingin maju dan berkembang akan memikirkan

kepuasan kerja para karyawannya, dengan kepuasan kerja yang didapat

oleh individu akan menimbulkan semangat karyawan untuk bekerja lebih

baik lagi. Akan tetapi jika karyawan dalam suatu organisasi tidak

mendapatkan kepuasan maka mereka cenderung akan mencari organisasi

lain yang mampu memberikan kepuasan ataupun melakukan tindakan-

tindakan untuk meminta perhatian pada organisasi agar memikirkan

kepuasan karyawan. Kepuasan kerja dapat dijadikan aspek untuk melihat

kondisi suatu organisasi. Kepuasan yang rendah menimbulkan dampak

negatif seperti mangkir kerja, pindah kerja, kesehatan tubuh menurun,

kecelakaan kerja, pencurian (Afandi, 2018).

2.6.8Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

melalui Kepuasan Kerja

Iklim kerja organisasi yang baik menunjang karyawan dalam

menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan sehingga mereka dapat bekerja

secara optimal dan menjadi lebih mudah mencapai tujuan–tujuan

organisasi. Dengan demikian, iklim kerja organisasi yang positif yang

ditunjukkan dalam bentuk kondisi kerja yang baik, hubungan dengan rekan

kerja dan atasan yang harmonis, sarana-sarana kerja yang memadai serta
29

rasa kebermaknaan dan kenyamanan berada dalam organisasi

mempermudah karyawan untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan

organisasi. Semakin banyak karyawan meluangkan waktunya untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi menunjukkan komitmen organisasi

karyawan semakin kuat sehingga kinerja kerjanya juga akan meningkat

(Adiapsari, 2017).

Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi, dipercaya

dapat mendedikasikan waktu, energi, serta talenta mereka yang lebih besar

kepada organisasi, dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki

komitmen. Komitmen organisasional merupakan keadaan psikologis

seorang pegawai yang dapat dilihat dari rasa loyalitas karyawan serta

mampu fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Iklim

organisasi berperan penting dalam proses operasional. Demikian juga

komitmen organisasi berperan penting dalam membangun kerjasama,

menciptakan loyalitas dan memupuk semangat kerja karyawan. Untuk

bertahan secara kompetitif, organisasi membutuhkan karyawan yang

berkualitas dan berkomitmen tinggi. Komitmen organisasional memiliki

arti lebih dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan hubungan

aktif dan keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti

pada organisasinya. Komitmen organisasional karyawan dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik dari karyawan itu sendiri atau dari luar individu

yaitu lingkungan kerja di perusahaan seperti iklim organisasi (Dharma,

2019).
30

2.6.9Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen Organisasional melalui

Kepuasan Kerja

Karyawan yang merasakan adanya keadilan kompensasi

sehubungan dengan beban pekerjaan, mengarahkan pada tingkat komitmen

yang dimiliki dalam diri karyawan yang berdampak pada kinerja

karyawan. Keadilan kompensasi berpengaruh positif terhadap besarnya

tingkatan komitmen organisasional karyawan terhadap intensitas keluar

karyawan. Kompensasi yang diberikan perusahaan akan memberikan

kepuasan apabila persepsi gaji yang mereka peroleh sesuai dengan

harapan. Karyawan yang telah merasakan kepuasan dalam bekerja,

cenderung akan bertahan didalam organisasi tersebut (Afandi, 2018).

Kepuasan kerja adalah kesesuaian antara persepsi karyawan dengan

imbalan yang diberikan. Harapan-harapan tersebut yang telah terpenuhi

akan mengarahkan pada suatu bentuk komitmen individu dengan

organisasi. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan

karyawan semakin tinggi juga tingkat komitmen yang dimiliki karyawan

dan sebaliknya apabila karyawan merasa tidak puas maka tingkat

komitmen karyawan akan menurun. Pemenuhan unsur-unsur motivasi

yang dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan sesuai dengan

kontribusinya, semakin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan semakin

tinggi pula komitmen karyawan terhadap organisasi (Mathis dan Jackson,

2017). Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap


31

pekerjaannya, yang ketika seseorang puasa terhadap pekerjaannya maka

mereka akan lebih berkomitmen terhadap organisasi.

Atasan yang membangun komunikasi dengan baik akan

menentukan komitmen karyawan dalam memutuskan untuk bekerja atau

tetap dalam organisasi. Komunikasi organisasi membantu karyawan yang

menghadapi masalah dan meningkatkan keterlibatan karyawan dalam

organisasi sehingga meningkatkan komitmen. Karyawan yang memiliki

komitmen organisasi yang tinggi dipengaruhi oleh komunikasi yang baik

antara atasan dan bawahan. Adanya hirarki ditunjukkan dengan atasan

memberikan sebuah perintah, arahan dan memotivasi karyawannya

(Hasibuan, 2013).

2.6.10 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

melalui Kepuasan Kerja

Seorang karyawan yang masuk dan bergabung dalam suatu

perusahaan mempunyai seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan

pengalaman masa lalu yang menyatu dan membentuk menjadi suatu

keinginan yang diharapkan dapat dipenuhi di tempat bekerja. Kepuasan

kerja tersebut akan didapat apabila ada kesesuaian antara harapan pekerja

dengan kenyataan yang ditemui dan didapatkan dari tempatnya bekerja.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan

adalah komunikasi organisasi. Di dalam organisasi komunikasi merupakan

salah satu kebutuhan dan aktivitas dasar manusia. Komunikasi dan


32

manusia adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Manusia di dalam

kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan

membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

Interaksi yang dilakukannya melalui komunikasi, baik secara verbal

maupun nonverbal, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini merupakan

suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil

integrasi sosial dengan sesamanya (Handoko, 2012).

Terciptanya komunikasi organisasi di dalam perusahaan dapat

dikatakan baik apabila tercapainya pemahaman antara para pengirim dan

penerima. Dengan komunikasi yang efektif para karyawan dapat bekerja

dengan baik dan timbulnya kepuasan kerja atas hasil yang dikerjakannya,

karena merasa telah dibekali oleh informasi yang jelas dan akurat.

Sebaliknya pemimpin juga dapat mengetahui sejauh mana karyawannya

dapat mengerti akan tugas-tugasnya dan sejauh mana perhatian karyawan

terhadap perusahaan maupun pada atasannya (Martoyo, 2018).

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung dilaksanakannya

penelitian ini antara lain meliputi:

1. Ingsih, dkk (2020) yang berjudul Mediating Roles of Job Satisfaction

toward the Organizational Commitment of Employees in the Public

Sector. Penelitian ini menemukan bahwa kompensasi dan lingkungan

kerja dapat menjelaskan variabel kepuasan kerja dengan tingkat


33

kepercayaan 93,8% dan secara simultan kompensasi, lingkungan kerja,

dan kepuasan kerja dapat menjelaskan komitmen organisasi dengan

variabel 97,4%. Temuan ini juga menunjukkan bahwa variabel manifes

bonus pada variabel kompensasi laten merupakan salah satu indikator

utama yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan

komitmen organisasi. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah

meningkatkan kompensasi. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah

meningkatkan bonus. Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas

lingkungan tempat kerja, sarana dan prasarana seperti koneksi internet

yang stabil, spesifikasi komputer menjadi kriteria penting yang harus

dipenuhi.

2. Gopinath, dkk (2021) yang berjudul Relationship between Human

Resource Development Climate and Role of Motivation: An Empirical

Study in Manufacturing Sector. Penelitian ini menguji hubungan antara

tiga subset dimensi iklim HRD dengan peran motivasi di sektor

manufaktur India. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

survei dari 195 karyawan tetap yang bekerja di perusahaan manufaktur.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi & regresi dan

studi menemukan bahwa ada hubungan positif antara iklim HRD dengan

peran motivasi. Jadi, organisasi yang memiliki iklim dan motivasi HRD

yang baik dalam organisasinya. Implikasi untuk penelitian dan praktek

dibahas.
34

3. Gopinath (2020) yang berjudul Impact Of Job Satisfaction On

Organizational Commitment Among The Academic Leaders Of Tamil

Nadu Universities. Orang-orang yang berbudi luhur, antusias, puas,

terlibat dan berkomitmen adalah aset organisasi yang sebenarnya. Tanpa

sumber daya manusia yang berkualitas tidak ada yang bisa dicapai.

Kepuasan dalam pekerjaan dan komitmen terhadap organisasi adalah

dasar untuk mengembangkan kualitas-kualitas di atas dalam diri seorang

individu. Ketika datang ke pemimpin akademik universitas, studi tentang

kepuasan kerja dan komitmen organisasi terdengar lebih penting karena

mereka adalah pilar sistem pendidikan tinggi. Jadi peneliti menyelidiki

hubungan dan pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di

antara Pimpinan Akademik Universitas Tamil Nadu. Kepuasan kerja

dianggap sebagai variabel eksogen dan komitmen organisasi digunakan

sebagai variabel endogen. 145 Data dikumpulkan dengan menggunakan

teknik purposive stratified random dari para pemimpin akademik

universitas Tamil Nadu. Untuk mengumpulkan kepuasan kerja dan rincian

komitmen organisasi kuesioner yang dikelola sendiri digunakan oleh

peneliti. Data yang terkumpul dianalisis dengan alat seperti ANNOVA,

Korelasi dan Regresi. Peneliti menemukan hubungan positif dan

signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

4. Swastadiguna dan Dewi (2018) yang berjudul The Effect Of

Organizational Climate On Organizational Commitment With Job

Satisfaction As Mediating Variable. Hasil penelitian menunjukkan bahwa


35

iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasi yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Implikasi dari penelitian

ini adalah (1) untuk mendukung konsep teoritis, literatur dan hasil

penelitian sebelumnya yang menetapkan bahwa iklim organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan

komitmen organisasi, (2) perusahaan harus lebih memperhatikan dan

menciptakan yang lebih baik. iklim organisasi serta kepuasan kerja

karyawan sehingga karyawan dapat menunjukkan komitmen organisasi

yang lebih baik.

5. Sugiarto (2018) yang berjudul Organizational Climate, Organizational

Commitment, Job Satisfaction, And Employee Performance. Hasil

analisis jalur pada 90 responden menunjukkan supports untuk semua

hipotesis. Secara parsial iklim organisasi dan komitmen organisasi

berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Secara simultan, iklim

organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja. Selain itu, kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan.

6. Kakakhel, dkk (2017) yang berjudul Impact of Organizational

Communication on Organization Commitment and Job Satisfaction:

Assessing the Moderating role of Physical Work Environment. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Terdapat pengaruh komunikasi terhadap

kepuasan kerja. Terdapat pengaruh komunikasi terhadap komitmen

organisasi. Lingkungan kerja memperkuat pengaruh komunikasi terhadap


36

kepuasan kerja. Lingkungan kerja memperkuat pengaruh komunikasi

terhadap komitmen organisasi.

7. Nasution, dkk (2019) yang berjudul Compensation and Organizational

Commitment: The Mediating Role of Job Satisfaction. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja, kompensasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap komitmen organisasi, dan kepuasan kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap komitmen organisasi, kepuasan kerja dapat

memediasi pengaruh kompensasi terhadap organisasi. komitmen, dengan

kata lain kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Perusahaan harus

memberikan kompensasi sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh

medical representative dan perusahaan harus dapat memberikan

kepuasan kerja kepada Medical Representative agar target yang diberikan

perusahaan dapat tercapai.

8. Danish, dkk (2016) yang berjudul Impact of Organizational Climate on

Job Satisfaction and Organizational Commitment in Education Sector of

Pakistan. Tujuan dari studi empiris ini adalah untuk mengamati dampak

iklim organisasi pada kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam

studi 179 guru dari berbagai perguruan tinggi dan universitas di Punjab,

Pakistan. Statistik deskriptif dan analisis regresi digunakan untuk

menjelaskan variasi kepuasan kerja dan iklim organisasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa iklim organisasi memiliki pengaruh yang cukup

besar terhadap kepuasan kerja serta komitmen organisasi.


37

9. Sudarno dan Priyono (2016) yang berjudul Effect of Compensation,

Motivation and Organizational Climate on Employee Satisfaction: Study

on PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. in Gedangan-Sidoarjo. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

kompensasi, motivasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja

dengan nilai signifikansi kompensasi dan motivasi sebesar 0,000> 0,05

dan nilai signifikansi kepuasan kerja sebesar 0,019. Hal ini menunjukkan

bahwa kedua variabel yang menyatakan Ho ditolak. Dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kompensasi, motivasi dan iklim

organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Sumber Alfaria

Trijaya Tbk. di Gedangan, Sidoarjo.

10. Dharma (2019) yang berjudul Pengaruh Iklim Organisasi dan

Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dalam

Meningkatkan Komitmen Organisasi pada PT. Batanghari Barisan

Padang. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa variabel

iklim organisasi (X1) variabel komunikasi organisasi (X2) tidak

berpengaruh langsung terhadap komitmen organisasi (Y2), dan variabel

komunikasi organisasi (X2) juga tidak memiliki pengaruh langsung

terhadap komitmen organisasi (Y2), Namun, iklim organisasi dan

variabel iklim organisasi memiliki efek tidak langsung pada komitmen

organisasi. Yaitu variabel iklim dan komunikasi organisasi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi melalui

kepuasan kerja karyawan.


38

11. Pratama, dkk (2016) yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan

Kerja terhadap Komitmen Organisasional (Studi pada Karyawan KSP

Sumber Dana Mandiri Gresik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel Kompensasi Karyawan berpengaruh parsial secara signifikan

terhadap Komitmen Organisasional Karyawan. Sedangkan variabel

Kepuasan Kerja Karyawan berpengaruh secara parsial terhadap

Komitmen Organisasional Karyawan. Secara simultan variabel

Kompensasi Karyawan dan Kepuasan Kerja Karyawan berpengaruh

terhadap Komitmen Organisasional Karyawan.

12. Septerina dan Irawati (2018) yang berjudul Pengaruh Kompensasi

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Bagian Produksi di PT. Etowa

Packaging Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa kompensasi

finansial dan kompensasi non finansial setelah diuji secara parsial

maupun bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan di bagian produksi pada PT. Etowa Packaging Indonesia.

13. Arta dan Surya (2017) yang berjudul Pengaruh Kompensasi terhadap

Komitmen Organisasional dan Turnover Intention pada Agent PRU

Megas. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

seluruh hipotesis diterima. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini

menunjukan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap komitmen

organisasional, komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap

turnover intention dan kompensasi berpengaruh negatif terhadap

turnover intention.
39

14. Jaya dan Netra (2019) yang berjudul Peran Kepuasan Kerja dalam

Memediasi Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen

Organisasional. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa iklim

organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen

organisasional, iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh postif dan

signifikan terhadap komitmen organisasional, serta iklim organisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional

melalui mediasi kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. Toncity

Bali Denpasar. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 42 orang

karyawan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan

kuisioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis path.

2.8 Kerangka Pemikiran

Organisasi yang ingin maju dan berkembang akan memikirkan

kepuasan kerja para karyawannya, dengan kepuasan kerja yang didapat oleh

individu akan menimbulkan semangat karyawan untuk bekerja lebih baik

lagi. Akan tetapi jika karyawan dalam suatu organisasi tidak mendapatkan

kepuasan maka mereka cenderung akan mencari organisasi lain yang mampu

memberikan kepuasan ataupun melakukan tindakan-tindakan untuk meminta

perhatian pada organisasi agar memikirkan kepuasan karyawan. Kepuasan

kerja dapat dijadikan aspek untuk melihat kondisi suatu organisasi. Kepuasan

yang rendah menimbulkan dampak negatif seperti mangkir kerja, pindah


40

kerja, kesehatan tubuh menurun, kecelakaan kerja, pencurian (Adiapsari,

2017).

Komitmen organisasi merefleksikan seberapa dalam keterlibatan

karyawan terhadap organisasi tempat kerjanya atau seberapa besar karyawan

mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan komit dengan tujuan

organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen akan menunjukkan kemauan

bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi dan memiliki keinginan yang

kuat untuk bekerja dan tetap bertahan di lembaga tempatnya bekerja.

Kerelaan dan kesetiaan karyawan dalam bekerja timbul ketika ada komitmen

dalam diri karyawan, komitmen muncul ketika terjadi identifikasi dengan

tugas dan internalisasi organisasi dalam diri karyawan (Adiapsari, 2017).

Iklim organisasi adalah lingkaran inti dari lingkungan manusia dalam

batas-batas tempat kerja karyawan dalam suatu organisasi. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa iklim mempengaruhi setiap aktivitas dalam suatu organisasi

secara langsung maupun tidak langsung dan dipengaruhi oleh hampir semua

yang terjadi dalam organisasi tersebut. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan

organisasi mana pun secara langsung dipengaruhi oleh iklim yang

mendukung. Definisi iklim organisasi (kadang-kadang disebut iklim

perusahaan) sebagai proses pengukuran “budaya” organisasi dan iklim

organisasi adalah sekumpulan karakteristik lingkungan kerja, yang

dipersepsikan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan, yang

dianggap sebagai kekuatan utama dalam mempengaruhi perilaku karyawan

(Swastadiguna dan Dewi, 2018).


41

Pekerjaan yang diselesaikan dengan penuh tanggung jawab, tepat

waktu dan di selesaikan atas ide kreatifitas karyawan akan memberikan rasa

bangga tersendiri dari hasil yang telah terselesaikan. Rasa bangga yang

merupakan rasa puas karyawan dalam bekerja dapat memotivasi karyawan

untuk bekerja lebih dari perannya. Hal ini dapat berujung pada terciptanya

komitmen organisasional karyawan pada perusahaan. Perusahaan juga

berusaha memenuhi harapan karyawan mengenai gaji dan upah yang

diterima. Gaji dan upah merupakan suatu kebutuhan pokok yang dicari

karyawan bekerja pada suatu perusahaan. Jika gaji dan upah yang diterima

karyawan memberikan kepuasan, tidak menutup kemungkinan karyawan

akan tetap tinggal di dalam perusahaan tersebut (Pratama, dkk, 2016).

Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi disebut dengan

komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi terdapat dua saluran yang

dapat digunakan oleh karyawan, yaitu saluran komunikasi formal dan saluran

komunikasi informal. Menurut Rumanti (2017:100) dalam bukunya yang

berjudul Dasar-Dasar Public Relation Teori dan Praktik menyatakan bahwa

sistem komunikasi formal merupakan pengolahan pesan, sesuai dengan

kewenangan yang digariskan dalam rencana organisasi untuk pencapaian

tujuan dan hal semacam ini perlu keterbukaan. Berdasarkan uraian tinjauan

pustaka tersebut, dapat dijelaskan dalam kerangka teoritis sebagai berikut :

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

Iklim Organisasi (X1) H1

H4 H8

Kompensasi (X2) H5 H9 Komitmen


Kepuasan Kerja (Y1) Organisasional (Y2)
H7
H10
H6
3
H3
H2

42

Sumber : Dharma (2019), Jaya dan Netra (2019) serta Pratama, dkk (2016) yang
telah dimodifikasi untuk penelitian ini.

Keterangan :

: Uji secara parsial

: Uji secara simultan

2.9 Hipotesis

Berdasarkan gambar diatas, terdapat pengaruh iklim organisasi,

kompensasi dan komunikasi organisasi terhadap komitmen organisasional

dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada PT Indomaju Textindo

Kudus. Sehingga hipotesis yang dapat diangkat dari uraian diatas yaitu:

H1 : Iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional

H2 : Kompensasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional

H3 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional

H4 : Iklim organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

H5 : Kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

H6 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja

H7 : Kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen organisasional


43

H8 : Iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional

melalui kepuasan kerja

H9 : Kompensasi berpengaruh terhadap komitmen organisasional melalui

kepuasan kerja

H10 : Komunikasi organisasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data–data yang berkaitan

dengan objek penelitian tersebut yang berjudul pengaruh iklim organisasi,

kompensasi dan komunikasi organisasi terhadap komitmen organisasional

dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada PT Indomaju Textindo

Kudus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

deskriptif dan verifikatif, dengan pendekatan kuantitatif.

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah iklim organisasi,

kompensasi, komunikasi organisasi, komitmen organisasional, kepuasan

kerja. Subjek penelitian ini adalah karyawan PT Indomaju Textindo Kudus.

Jenis data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa

himpunan informasi yang diperoleh dengan metode wawancara dan

menggunakan kuesioner terstruktur yang diberikan kepada pelanggan yang

menjadi responden terpilih. Sedangkan data sekunder berisi informasi tentang

beberapa hal yang berkaitan dengan iklim organisasi, kompensasi,

komunikasi organisasi, komitmen organisasional dan kepuasan kerja melalui

wawancara maupun dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu metode

penelitian yang berlandaskan pada kenyataan atau fakta, yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

44
45

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Ferdinand, 2015).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel merupakan faktor yang akan diuji dalam penelitian. Variabel

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Endogen

Variabel endogen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel eksogen. Variabel endogen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah komitmen organisasional.

2. Variabel Inendogen

Variabel eksogen adalah variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Variabel eksogen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah iklim organisasi, kompensasi, dan komunikasi

organisasi.

3. Variabel Intervening

Variabel intervening menurut Indriantoro dan Supomo (2012)

adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

variabel eksogen dengan endogen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.

Variabel intervening yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan

kerja.
46

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional digunakan untuk menguji hipotesis dan mengukur

variabel yang digunakan dalam penelitian ini serta untuk menghindari

terjadinya kesalahpahaman atau perbedaan pandangan dalam mendefinisikan

perbedaan variabel yang dianalisis. Definisi operasional dari variabel-variabel

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Iklim Organisasi (X1)

Iklim organisasi menunjukkan persepsi, perasaan dan sikap anggota

organisasi yang mencerminkan norma-norma, nilai-nilai, sikap dan budaya

dari organisasi (Kesawa, dkk, 2016). Indikator iklim organisasi adalah

sebagai berikut:

a. Struktur yang mencerminkan perasaan dalam organisasi dengan baik

dan memiliki peran yang jelas dan tanggungjawab dalam organisasi.

b. Standar untuk mengukur perasaan tekanan yang meningkatkan kinerja

dan derajat.

c. Tanggungjawab mencerminkan perasaan karyawan untuk memecahkan

masalah berdasarkan keputusan mereka sendiri.

d. Penghargaan mencerminkan bahwa anggota organisasi merasa dihargai

jika merasa dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

e. Dukungan mencerminkan perasaan percaya dan saling mendukung

yang berlanjut antar pekerjaan kelompok.


47

2. Kompensasi (X2)

Kompensasi terdiri dari kompensasi finansial dan kompensasi

nonfinansial (Bangun, 2012:86). Indikator kompensasi dalam penelitian ini

adalah:

a. Gaji atau upah

b. Tunjangan

c. Insentif

d. Fasilitas

3. Komunikasi Organisasi (X3)

Komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran informasi

antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan

simbol–simbol, sinyal–sinyal, maupun perilaku atau tindakan (Novieka

dan Prasetya, 2018). Indikator komunikasi organisasi dalam penelitian ini

adalah:

a. Kepercayaan antar anggota.

b. Pembuatan keputusan bersama.

c. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah.

d. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas.

e. Perhatian terhadap tujuan-tujuan kinerja tinggi.

4. Kepuasan Kerja (Y1)

Kepuasan kerja karyawan merupakan hasil persepsi karyawan

tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan sesuatu yang

dianggap penting (Luthans, 2015). Kepuasan kerja dalam penelitian ini di

indikatorkan dengan:

a. Pekerjaan itu sendiri


48

b. Gaji

c. Peluang promosi

d. Supervisi

e. Rekan kerja

5. Komitmen Organisasional (Y2)

Komitmen dapat diartikan sebagai suatu kondisi psikologis yang

mencirikan hubungan tenaga kerja dengan organisasi dan berimplikasi

kepada keputusan untuk melanjutkan atau keluar dari organisasi

(Adiapsari, 2017), komitmen organisasional di indikatorkan dengan:

a. Affective commitment

b. Continuous commitment

c. Normative commitment

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian kuantitatif meliputi dua hal, yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli tanpa perantara. Sumber data primer yang penulis himpun selama

penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada karyawan PT

Indomaju Textindo Kudus, yang berisi tentang pertanyaan mengenai

pengaruh iklim organisasi, kompensasi dan komunikasi organisasi


49

terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan kerja sebagai variabel

mediasi.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari bahan pustaka, serta kutipan buku-

buku, artikel, makalah, hasil seminar, situs internet dan sumber tertulis

lainya yang mengandung dan medukung informasi serta berhubungan

dengan penelitian ini.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Husein, 2018).

Ukuran populasi yang diambil dari penelitian ini tidak teridentifikasi atau

tidak diketahui secara pasti. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT

Indomaju Textindo Kudus bagian produksi yang berjumlah 770. Sampel

adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi

(Ferdinand, 2015). Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik

populasi tersebut. Penentuan besarnya sampel dapat ditentukan dengan

pendekatan Slovin sebagai berikut (Ferdinand, 2015:227):

N
2
n = 1  Ne

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi dan


50

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 8%.

Bila angka-angka itu dimasukkan dalam rumus maka akan dapat

mewakili sampel yang ada. Besarnya sampel karyawan PT Indomaju

Textindo Kudus adalah:

N
n= 2
1+ N e

770
¿ 2
1+770 ( 0,08 )

770 770
¿ = =129,84 ≈ 130
1+ 4,93 5,93

Jumlah sampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 130

responden. Penentuan besarnya sampel menggunakan metode proportional

random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota

mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel sesuai dengan

proporsinya, banyak atau sedikit populasi (Sugiyono, 2015:68).

3.6 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah teknik yang dilakukan secara langsung dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.

Karena penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian kuantitatif,

maka observasi yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah observasi
51

langsung dan observasi tidak langsung. Observasi langsung dilakukan

dengan cara peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari dan ikut

melakukan apa yang dikerjakan subyek penelitian.

2. Metode Kuesioner

Metode kuesioner didesain dengan menggunakan pada skala likert

(likert scale), di mana masing-masing dibuat dengan menggunakan pilihan

agar mendapatkan data yang bersifat subyektif dan diberikan skor sebagai

berikut: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), netral (skor 3), tidak setuju

(skor 2), sangat tidak setuju (skor 1). Pengumpulan data dilakukan dengan

memberikan kuesioner kepada responden. Metode kuesioner yaitu usaha

mengumpulkan data atau informasi dengan menyampaikan sejumlah

pertanyaan tertulis untuk di jawab secara tertulis pula oleh responden

sebagai respondenya. Kuesioner didesain dengan pertanyaan terbuka yaitu

yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui

identitas responden seperti jenis kelamin, usia, pendidikan.

3. Metode Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yang

berikutnya adalah metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data

dengan mengambil data yang telah tercatat atau terdata dalam suatu

laporan atau pembukuan. Sehingga peneliti tidak melakukan pengolahan

langsung. Data ini berupa sejarah berdirinya, profil dan struktur organisasi.
52

3.7 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, pada tahap ini

kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Editing

Editing adalah proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk

melihat apakah jawaban dari koesioner telah di isi secara lengkap atau

belum.

2. Coding

Proses pemberian kode tertentu terhadap beraneka macam jawaban

dari koesioner untuk dikelompokkan kedalam kategori yang sama.

3. Scoring

Kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga berupa angka pada

jawaban tertentu untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam

pengujian hipotesa. Variabel endogen dan eksogen dalam penelitian kali

ini diukur menggunakan 5 point likert scale, untuk lebih jelasnya dapat

diterapkan sebagai berikut (Sugiyono, 2015):

a. Jawaban yang sangat setuju memperoleh skor 5.

b. Jawaban yang setuju memperoleh skor 4.

c. Jawaban yang netral memperoleh skor 3.

d. Jawaban yang kurang setuju memperoleh skor 2.

e. Jawaban yang tidak setuju memperoleh skor 1.


53

4. Tabulating

Pengelompokan data atas jawaban-jawaban dengan diteliti dan

diatur, kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk

table angka, yang telah dikorelasi dan diberi kode (menggolongkan data

yang diberi kode) yang berguna untuk mendapatkan hubungan antara

variabel.

3.8 Analisis Data

3.8.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bidang statistik yang berhubungan dengan

metode pengelompokkan, peringkasan dan penyajian data dalam cara yang

lebih informative. Pada statistik jenis ini kita melakukan teknik statistik

yang berhubungan dengan penyajian data statistik dalam bentuk gambaran

angka-angka. Teknik – teknik umum yang digunakan adalah analisis

deskriptif yang meliputi rata-rata, median, modus dan varians (Santoso dan

Ashari, 2013:2).

3.8.2 Uji Validitas

Analisis konfirmatori atau sering disebut dengan Confirmatory

Factor Analysis (CFA) didesain untuk menguji multidimesionalitas dari

suatu konstruk teoritis. Analisis ini sering juga disebut menguji validitas

suatu konstruk teoritis. Variabel laten yang digunakan dalam penelitian

dibentuk berdasarkan konsep teoritis dengan beberapa indikator atau


54

manifest. Analisis konfirmatori ingin menguji apakah indikator-indikator

tersebut merupakan indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten.

Dengan kata lain apakah indikator-indikator tersebut merupakan ukuran

unidimensionalitas dari suatu kontruk laten (Ghozali, 2017).

1. Convergent Validity

Item-item atau indikator suatu konstruk laten harus converge atau

share (berbagi) proporsi varian yang tinggi dan ini disebut convergent

validity. Untuk mengukur validitas konstruk dapat dilihat dari nilai faktor

loadingnya. Pada kasus dimana terjadi validitas konstruk yang tinggi,

maka nilai loading yang tinggi pada suatu faktor (konstruk laten)

menunjukkan bahwa mereka converge pada satu titik. Syarat yang harus

dipenuhi, pertama loading factor harus signifikan. Oleh karena loading

factor yang signifikan bisa jadi masih rendah nilainya, maka

standardized loading estimate harus sama dengan 0.05 atau lebih dan

idelanya harus 0.70 (Ghozali, 2017).

2. Average Variance Extracted (AVE)

Metode Average Variance Extracted (AVE) digunakan untuk

mengevaluasi discriminant validity untuk setiap konstruk dan variabel

laten. Menurut Ghozali (2017), metode ini juga digunakan untuk menilai

convergent validity dengan nilai >0.6.

3.8.3 Uji Reliabilitas


55

Reliabilitas merupakan salah satu indikator validitas convergent.

Banyak yang menggunakan cronbach alpha memberikan reliabilitas yang

lebih rendah (under estimate) dibandingkan dengan construct reliability

(Ghozali, 2017).

3.8.4 Analisis SEM

1. Measurement Model (Full Measurement)

Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifes

(indikator) merepresentasikan variabel laten untuk diukur yaitu dengan

menguji validitas dan reliabilitas variabel laten melalui analisis faktor

konfirmatori. Measurement Model atau model pengukuran adalah

menguji indikator yang digunakan dalam sebuah model untuk

dikonfirmasikan apakah memang betul dapat mendefinisikan suatu

konstruk (variabel) (Ghozali, 2017).

a. Model Fit

Evaluasi atas kriteria Goodness of Fit merupakan evaluasi atas

uji kelayakan suatu model dengan beberapa kriteria kesesuaian indeks

dan cut off valuenya, guna menyatakan apakah sebuah model dapat

diterima atau ditolak. Goodness of fit index (GFI) adalah ukuran non

statistic yang nilainya berkisar dari 0 (poor fit) sampai 1,0 (perfect fit).

Nilai GFI di atas 90% sebagai ukuran good fit (Ghozali, 2017).

b. Normality
56

Uji normalitas data dilakukan dengan menghitung distribusi

data secara keseluruhan (multivariat). Adapun pengujian dilakukan

dengan menghitung critical ratio (c.r) multivariat. Dengan

menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio) skewness value

sebesar ± 2,58 pada tingat signifikansi 0,10. Program AMOS telah

menyajikan hasil perhitungan normalitas data serta rincian sebaran

data (Ghozali, 2017).

c. Outliner

Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki

karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-

observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik dalam

variabel tunggal maupun variabel kombinasi. Deteksi terhadap

multivariate outlier dilakukan dengan memperhatikan nilai

mahalanobis distance (Ghozali, 2017).

2. Structural Model (Full Model)

Menguji model struktural bertujuan untuk mengetahui besarnya

persentase variance setiap variabel endogen dalam model yang

dijelaskan oleh variabel eksogen (Ghozali, 2017).

Y1 = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y2 = b4X1 + b5X2 + b6X3 + b7Y1 + e

a. Model Fit
57

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian

model melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit.

Beberapa ukuran penting dalam mengevaluasi kriteria goodness of

fit adalah sebagai berkut (Ghozali, 2017):

Tabel 3.1
Uji Goodness of Fit
Goodness of fit index Cut of value
Chi-square Lebih kecil dari chi-square table (df,
Sig. 5%)
Probability ≥ 0,05
RMSEA ≤ 0,08
GFI ≥ 0,90
AGFI ≥ 0,90
CMIN/DF ≤ 2,00
TLI ≥ 0,95
CFI ≥ 0,95
Sumber: Ferdinand (2017)

b. Regression Weight

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan

dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan

pertimbangan bahwa SEM memiliki kemampuan untuk

menggabungkan measurement model secara simultan dan efisien bila

dibandingkan dengan teknik multivariat lainnya. Penggunaan model

persamaan tersebut dengan aplikasi Analysis of Momen Stucture

(AMOS 20) ini akan mengahasilkan indikator-indikator yang

mendukung apakah model yang diajukan adalah model yang fit

(Ghozali, 2017).
58

Dasar pengambilan keputusan dengan melihat angka

probabilitas (p) pada output AMOS (Ghozali, 2017).

Jika p > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak

Jika p < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima

CR > 1,96, p < 0,05

c. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi dalam struktural model dilihat

dari nilai koefisien GFI dan AGFI. GFI (Goodness of fit index)

dikembangkan oleh Joreskog dan Sorbom (1984) yaitu ukuran non-

statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 (poor fit) sampai 1.0

(perfect fit). Adjusted goodness of fit merupakan pengembangan dari

GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of freedom untuk

proposed model dengan degree of freedom untuk null model. Nilai

yang direkomendasikan adalah sama atau > 0.09 (Ghozali, 2017).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah PT. Indomaju Textindo Kudus

Perusahaan textil PT. Mulyatex/PT Indomaju Textindo Kudus Jawa

Tengah merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas.

Didirikan berdasarkan akte notaris Liem Tiong Kie tertanggal 1 September

1961 di Jakarta. Pengesahan perusahaan sebagai badan hukum telah

diperoleh dari pemerintah Republik Indonesia, yang tertuang dalam Surat

Keputusan Menteri Kehakiman RI tertanggal 2 Maret 1963, nomor

YA.5/16/1963, dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI nomor

46 tertanggal 7 Juni 1963. PT MULYATEX didirikan pada pertengahan

tahun 1963 diatas tanah seluas 2,2 ha di Jl. Getas Pejaten Kecamatan Jati

Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Pada tahun pendirian tersebut, perusahaan

yang bergerak dibidang industry textile mengawali usahanya dengan

mendatangkan mesin tenun sebanyak 100 unit buatan Jepang. Produk utama

perusahaan ini berupa kain balco dan mori, yang merupakan bahan setengah

jadi untuk memenuhi kebutuhan sandang. Secara bertahap perusahaan

tumbuh dan berkembang dan memerlukan tambahan area menjadi 4 hektar

guna pendirian unit – unit produksi.

Dikeluarkannya UU No 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), pemerintah mengeluarkan berbagai fasilitas untuk

59
60

industry textil. Dengan adanya regulasi tersebut PT. Mulyatex memperluas

skala usaha, dan berdasarkan IJIN PERLUASAN dari Departemen

Perindustrian Jawa Tengah nomor 301/5.1.F/Sub.Tek/78 tanggal 11 Oktober

1978 dan Surat Keputusan nomor 2355/5.1.7/Sub.Tek/vii/79 tanggal 10

Agustus 1979 Perusahaan menambah mesin tenun ATM menjadi 500 unit

dan kapasitas produksi pada tahun tersebut rata-rata 50.800 yards per hari.

Sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 1980 secara bertahap perusahaan

menambah mesin, baik mesin tenun/weaving maupun mesin finishing

(pemutihan).

Adanya penyempurnaan tatanan management, pada tahun 1995

nama perusahaan dirubah dari PT. Mulyatex menjadi PT. Indomaju

Textindo sesuai akte no.14 tanggal 27 Juli 1995. Sampai dengan tahun 1996

mesin yang digunakan untuk berproduksi berjumlah 1038 unit ATM (alat

tenun mesin) dengan berkapasitas perbulan hampir mencapai 4 juta meter

per kain. Menyadari akan lingkungan yang bersih dari pencemaran limbah,

pada tahun 1996 kegiatan unit finishing dihentikan (unit finishing berpotensi

menimbulkan limbah cair walaupun sudah dilengkapi water treatment).

Tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi, banyak

perusahaan yang tidak dapat melangsungkan kegiatan usahanya. Untuk

mengantisipasi krisis yang berkepanjangan, pada akhir tahun 1999

Perusahaan mencoba beralih halauan dari industri weaving/kain ke

Polypropielen Bag/woven bag (karung plastik). Dengan beralihnya usaha

yang baru tersebut, perusahaan dapat terselamatkan dari dampak krisis dan
61

terus menampakkan perkembangan yang cukup bagus serta mampu bersaing

dengan perusahaan sejenis. Jumlah karyawan PT Indomaju yaitu 499 orang

yang terdiri dari tiga bagian yaitu Converting Line, Extruder dan CL.

Sedangkan bagian converting line sendiri masih dibagi menjadi 5 bagian

yaitu converting line 1, converting line 2, converting line 3, converting line

4 dan converting line 5 yang masing-masing karyawannya berjumlah ± 50

orang.

4.1.2 Visi dan Misi PT. Indomaju Textindo Kudus

Adapun Visi dan Misi dari PT Indomaju Textindo Kudus sebagai

berikut :

1. Visi

Perusahaan dengan melibatkan seluruh karyawan menempatkan

kepuasan Pelanggan sebagai komitmen utama. Mewujudkan komitmen

tersebut perusahaan selalu menjaga mutu produk yang dihasilkan sebagai

alat pemuas kebutuhan konsumen. Produk akhir yang berkualitas dapat

terwujud bila seluruh komponen dalam organisasi perusahaan dapat

melaksanakan tugasnya sebaik mungkin dan dapat bekerja sama sebagai

suatu kesatuan tim yang kompak dan dapat diandalkan. Dengan kata lain

produk yang bermutu hanya dapat dihasilkan oleh kinerja karyawan yang

bermutu.

2. Misi
62

Quality Control yang dilakukan pada tahapan setiap proses

produksi diharapkan bisa meminimalkan adanya miss product/reject.

Check list dilakukan mulai dari bahan baku/PP RESIN (polypropielen)

sampai produk akhir serta delivery yang on time/tepat waktu.

Lingkungan kerja yang nyaman, kesejahteraan, pemenuhan hak

karyawan dan keluarganya secara normatif menjadi prioritas utama

disamping nilai tambah lainnya yang diberikan kepada karyawan

memiliki daya dukung yang kuat untuk terciptanya hubungan kerja yang

kondusif yang berdampak positif pada mutu kerja dan mutu product yang

dihasilkan karyawan. Produktifitas yang maksimal merupakan mutual

simbiosis (hubungan saling menguntungkan) antara pengusaha dan

karyawan dalam suatu organisasi perusahaan untuk terpenuhinya

kebutuhan semua pihak menuju kesejahteraan bersama.

4.2 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memberikan

gambaran responden, apakah dengan karakteristik responden yang berbeda-

beda mempunyai penilaian yang sama ataukah tidak. Sedangkan karakteristik

identitas responden berdasarkan usia, jenis kelamin dan pendidikan terakhir,

akan dibahas pada bagian responden dalam penelitian ini :

4.2.1 Usia

Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia menurut hasil

penelitian pada tabel 4.1 berikut. Hasil penelitian terdapat tiga kelompok
63

responden, yaitu responden yang berusia 18-28 tahun, 29-39 tahun dan yang

berusia lebih dari 40 tahun yang seluruhnya berjumlah 130 responden yang

disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
18-28 tahun 20 15%
29-39 tahun 53 41%
> 40 tahun 57 44%
Jumlah 130 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2022.

Tabel 4.1 tersebut menunjukkan usia karyawan PT Indomaju

Textindo Kudus yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

berusia lebih dari 40 tahun yaitu sebanyak 57 responden atau 44%

responden. Artinya karyawan PT Indomaju Textindo Kudus memiliki

tenaga kerja yang dapat digolongkan usia produktif dikarenakan tenaga

kerja usia produktif biasanya punya kelebihan baik dari segi stamina, fisik,

serta tingkat kecerdasan dan kreativitas.

4.2.2 Jenis Kelamin

Karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin

menurut hasil penelitian pada tabel 4.2 berikut. Hasil penelitian terdapat dua

kelompok responden, yaitu responden yang berjenis kelamin laki-laki dan


64

perempuan yang seluruhnya berjumlah 130 responden yang disajikan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 58 45%
Perempuan 72 55%
Jumlah 130 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2022.

Tabel 4.2 tersebut menunjukkan jenis kelamin karyawan PT

Indomaju Textindo Kudus yang menunjukkan bahwa mayoritas responden

adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 72 responden atau 55%

responden. Artinya karyawan PT Indomaju Textindo Kudus memiliki

tenaga kerja perempuan dikarenakan perempuan memiliki sifat yang mudah

diatur serta rapih dan lebih teliti saat melakukan pekerjaannya.

4.2.3 Pendidikan

Karakteristik responden penelitian berdasarkan pendidikan menurut

hasil penelitian pada tabel 4.3 berikut. Hasil penelitian terdapat dua

kelompok responden, yaitu responden yang berpendidikan SMA dan

Sarjana yang seluruhnya berjumlah 130 responden yang disajikan pada tabel

berikut ini:
65

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
SMA 103 79%
Sarjana 27 21%
Jumlah 130 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2022.
Tabel 4.3 tersebut menunjukkan pendidikan karyawan PT Indomaju

Textindo Kudus yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 103 responden atau 79% responden.

Artinya karyawan PT Indomaju Textindo Kudus memiliki tenaga kerja

lulusan SMA dikarenakan sebagian besar divisi kerja di PT Indomaju

Textindo Kudus merupakan bagian produksi yaitu mengoperasikan mesin

yang cukup dikerjakan oleh karyawan yang memiliki pendidikan terakhir

SMA.

4.3 Statistik Deskriptif Data Penelitian

4.3.1 Variabel Iklim Organisasi (X1)

Variabel iklim organisasi pada penelitian ini diukur dengan 10

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel iklim organisasi dapat

dijelaskan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Iklim Organisasi (X1)
Iklim Organisasi (X1)
No Skor Jml
IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10
n 6 2 4 4 4 3 4 2 3 2 34
STS
% 4,6 1,5 3,1 3,1 3,1 2,3 3,1 1,5 2,3 1,5 2,62
TS n 16 22 25 14 15 26 13 11 18 23 183
66

% 12,3 16,9 19,2 10,8 11,5 20,0 10,0 8,5 13,8 17,7 14,08
n 77 75 75 80 82 75 84 84 76 69 777
N
% 59,2 57,7 57,7 61,5 63,1 57,7 64,6 64,6 58,5 53,1 59,77
n 23 22 17 25 18 15 18 32 22 23 215
S
% 17,7 16,9 13,1 19,2 13,8 11,5 13,8 24,6 16,9 17,7 16,54
n 8 9 9 7 11 11 11 1 11 13 91
SS
% 6,2 6,9 6,9 5,4 8,5 8,5 8,5 0,8 8,5 10,0 7,00
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dengan nilai

16,54% terhadap variabel iklim organisasi, hal ini menunjukkan adanya

penilaian terhadap iklim organisasi yang cukup tinggi yang dimiliki

karyawan PT Indomaju Textindo Kudus. Hal tersebut menunjukkan bahwa

dalam organisasi ini, karyawan mempercayai pernyataan yang dibuat oleh

atasan. Dalam organisasi ini, ada peluang untuk pemikiran dan tindakan

eksogen dalam pekerjaan karyawan. Di organisasi ini, karyawan bebas

menetapkan tujuan kinerjanya sendiri. Dalam organisasi ini, atasan

memperhatikan apa yang karyawan katakan. Di organisasi ini, atasan

bersedia mendengarkan masalah karyawan. Dalam organisasi ini, terserah

karyawan untuk memutuskan bagaimana pekerjaan kita harus dilakukan

dengan sebaik-baiknya. Di organisasi ini, supervisor memperlakukan

karyawan dengan hormat. Di organisasi ini, supervisor ramah dan mudah

didekati. Organisasi ini lebih memilih untuk menjadi bosnya sendiri bahkan

ketika membutuhkan bantuan atau di mana diperlukan upaya bersama.

Organisasi ini memberikan banyak kekuatan dan kendali kepada manajemen

tingkat atas.
67

4.3.2 Variabel Kompensasi (X2)

Variabel kompensasi pada penelitian ini diukur dengan 4 indikator.

Hasil tanggapan terhadap variabel kompensasi dapat dijelaskan pada tabel

4.5 berikut ini :

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Kompensasi (X2)
Kompensasi (X2)
No Skor Jml
KP1 KP2 KP3 KP4
n 2 4 0 1 7
STS
% 1,5 3,1 0,0 ,8 1,35
n 20 26 17 20 83
TS
% 15,4 20,0 13,1 15,4 15,96
n 87 70 87 75 319
N
% 66,9 53,8 66,9 57,7 61,35
n 13 22 22 32 89
S
% 10,0 16,9 16,9 24,6 17,12
n 8 8 4 2 22
SS
% 6,2 6,2 3,1 1,5 4,23
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dengan nilai

17,12% terhadap variabel kompensasi, hal ini menunjukkan adanya

penilaian terhadap kompensasi yang cukup tinggi yang dimiliki karyawan

PT Indomaju Textindo Kudus. Hal tersebut menunjukkan bahwa Gaji yang

diterima secara keseluruhan sesuai dengan usaha yang telah dikerjakan.

Tunjangan (tunjangan hari raya, tunjangan jabatan, dan tunjangan

kesehatan) yang diperoleh sudah sesuai dengan kebutuhan. Insentif yang


68

diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sudah tepat waktu. Segala

fasilitas yang disediakan oleh perusahaan dapat menunjang pekerjaan

karyawan.

4.3.3 Variabel Komunikasi Organisasi (X3)

Variabel komunikasi organisasi pada penelitian ini diukur dengan 10

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel komunikasi organisasi dapat

dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Komunikasi Organisasi (X3)

No Skor Komunikasi Organisasi (X3) Jml


KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9 KO10
n 3 5 2 2 6 5 7 1 5 5 41
STS
% 2,3 3,8 1,5 4,6 3,8 5,4 0,8 3,8 3,8 3,8 3,38
n 22 12 21 28 13 11 10 24 12 12 165
TS
% 16,9 9,2 16,2 10,0 8,5 7,7 18,5 9,2 9,2 9,2 11,46
n 77 87 83 84 87 89 87 86 94 88 862
N
% 59,2 66,9 63,8 66,9 68,5 66,9 66,2 72,3 67,7 67,7 66,62
n 23 18 21 13 18 20 20 17 14 20 184
S
% 17,7 13,8 16,2 13,8 15,4 15,4 13,1 10,8 15,4 15,4 14,69
n 5 8 3 3 6 5 6 2 5 5 48
SS
% 3,8 6,2 2,3 4,6 3,8 4,6 1,5 3,8 3,8 3,8 3,85
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dengan nilai

14,69% terhadap variabel komunikasi organisasi, hal ini menunjukkan


69

adanya penilaian terhadap komunikasi organisasi yang cukup tinggi yang

dimiliki karyawan PT Indomaju Textindo Kudus. Hal tersebut menunjukkan

bahwa informasi yang disampaikan oleh sesama rekan kerja dapat karyawan

pahami. Rekan kerja tidak kesulitan menerima informasi yang karyawan

lain berikan. Rekan kerja dapat menanggapi informasi yang karyawan lain

berikan. Karyawan dapat menanggapi informasi yang diberikan teman

sekerjanya. Papan pengumuman yang ada di perusahaan dapat

mempermudah untuk mengetahui informasi terbaru. Penjelasan yang

diberikan oleh atasan dapat dipahami dengan baik. Karyawan dapat

memahami inti dari pesan yang disampaikan atasannya. Informasi yang

disampaikan oleh pemimpin dapat dipahami. Jaringan internet (email)

sangat membantu dalam penyampaian informasi kegiatan perusahaan.

Handphone merupakan media yang digunakan dalam memberitahukan

informasi dengan cepat.

4.3.4 Variabel Kepuasan Kerja (Y1)

Variabel kepuasan kerja pada penelitian ini diukur dengan 10

indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel kepuasan kerja dapat dijelaskan

pada tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Kepuasan Kerja (Y1)
Kepuasan Kerja (Y1)
No Skor Jml
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10
n 3 0 1 3 3 3 2 0 1 1 17
STS
% 2,3 0,0 0,8 2,3 2,3 2,3 1,5 0,0 0,8 0,8 1,31
TS n 16 22 19 16 17 14 11 22 19 18 174
70

16, 13, 14,


% 12,3 14,6 12,3 10,8 8,5 16,9 13,8
9 1 6 13,38
n 80 66 77 79 77 76 83 85 74 73 770
N 50, 59, 63, 56,
% 61,5 59,2 60,8 58,5 65,4 56,2
8 2 8 9 59,23
n 23 31 26 27 27 31 26 15 28 29 263
S 23, 20, 20, 21,
% 17,7 20,0 20,8 23,8 11,5 22,3
8 8 0 5 20,23
n 8 11 7 5 6 6 8 8 8 9 76
SS
% 6,2 8,5 5,4 3,8 4,6 4,6 6,2 6,2 6,2 6,9 5,85
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.7 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dengan nilai

20,23% terhadap variabel kepuasan kerja, hal ini menunjukkan adanya

penilaian terhadap kepuasan kerja yang cukup tinggi yang dimiliki

karyawan PT Indomaju Textindo Kudus. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pekerjaan ini sesuai dengan kemampuan karyawan. Karyawan puas dengan

hasil pekerjaan selama ini. Karyawan puas dengan gaji yang diterima. Gaji

yang diterima sesuai dengan pekerjaan karyawan. Karyawan memiliki

peluang untuk meningkatkan karirnya dalam perusahaan ini. Karyawan puas

dengan program sistem karir pada perusahaan. Karyawan puas dengan

pengawasan yang diberikan atasannya. Karyawan puas dengan pengarahan

atasan terhadap tugas-tugas yang dilakukan para karyawan. Rekan kerja

memberikan dukungan yang baik kepada rekan yang lain. Karyawan puas

dengan kerja sama yang terjalin diantara sesama karyawan.

4.3.5 Variabel Komitmen Organisasional (Y2)


71

Variabel komitmen organisasional pada penelitian ini diukur dengan

7 indikator. Hasil tanggapan terhadap variabel komitmen organisasional

dapat dijelaskan pada tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel Komitmen Organisasional
(Y2)
Komitmen Organisasional (Y2)
No Skor Jml
KMT1 KMT 2 KMT 3 KMT 4 KMT 5 KMT 6 KMT 7
n 1 3 2 4 1 5 2 18
STS
% 0,8 2,3 1,5 3,1 0,8 3,8 1,5 1,98
n 27 20 12 52 35 51 29 226
TS
% 20,8 15,4 9,2 40,0 26,9 39,2 22,3 24,84
n 67 67 85 62 60 64 61 466
N
% 51,5 51,5 65,4 47,7 46,2 49,2 46,9 51,21
n 23 30 28 9 22 10 26 148
S
% 17,7 23,1 21,5 6,9 16,9 7,7 20,0 16,26
n 12 10 3 3 12 0 12 52
SS
% 9,2 7,7 2,3 2,3 9,2 0,0 9,2 5,71
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju dengan

nilai 16,26% terhadap variabel komitmen organisasional, hal ini

menunjukkan adanya penilaian terhadap komitmen organisasional yang

cukup tinggi yang dimiliki karyawan PT Indomaju Textindo Kudus. Hal

tersebut menunjukkan bahwa karyawan benar-benar merasa seolah-olah

masalah organisasi ini adalah masalahnya sendiri. Karyawan merasa

terikat secara emosional dengan organisasi ini. Organisasi ini memiliki

nilai sentimental bagi karyawan. Karyawan akan dengan senang hati

menghabiskan sisa karirnya dengan organisasi ini. Karyawan merasakan


72

memiliki rasa yang kuat terhadap organisasi ini. Karyawan senang

mendiskusikan organisasinya dengan orang-orang di luar sana. Karyawan

merasa seperti bagian dari keluarga dari organisasi ini.

4.4 Kelayakan Estimasi Parameter

Didalam penelitian ini, terdapat 41 indikator dari kelima variabel

penelitian yang digunakan sebagai referensi didalam penyusunan item-item

pertanyaan pada kuesioner. Tahap selanjutnya, kuesioner tersebut disebarkan

dan setelahnya dikumpulkan kembali dari responden. Untuk mengetahui

kualitas data angket diperlukan adanya uji reliabilitas dan uji validitas

menggunakan bantuan software AMOS.

4.4.1 Uji Validitas

1. Convergent Validity

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas convergent merupakan uji validitas yang sering

digunakan untuk mengetahui indeks validitas angket. Pendekatan analisis

faktor digunakan untuk menguji validitas convergent. Indikator dikatakan

valid apabila nilai loading factor-nya sama dengan atau lebih dari 0,6.

Tabel 4.9 dibawah ini menunjukkan bahwa seluruh indikator dalam

penelitian ini memiliki nilai loading factor > 0,6.

Tabel 4.9
Hasil Uji Convergent Validity
Variabel Indikator Convergent Validity
Iklim IO1 0,900
Organisasi IO2 0,840
73

Variabel Indikator Convergent Validity


IO4 0,847
IO5 0,884
IO7 0,843
(X1)
IO9 0,847
IO10 0,832
KP2 0,603
Kompensasi
KP3 0,827
(X2)
KP4 0,889
KO1 0,763
KO2 0,877
Komunikasi KO5 0,898
Organisasi KO6 0,876
(X3) KO7 0,918
KO9 0,841
KO10 0,865
KK1 0,739
KK3 0,740
KK4 0,795
KK5 0,760
Kepuasan
KK6 0,799
Kerja (Y1)
KK7 0,838
KK8 0,832
KK9 0,807
KK10 0,806
KMT1 0,905
Komitmen
KMT2 0,881
Organisasiona
KMT5 0,871
l (Y2)
KMT7 0,911
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa keseluruhan

indikator penelitian memiliki nilai loading factor > 0,60. Artinya

indikator penelitian pada variabel iklim organisasi, kompensasi,

komunikasi organisasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasional bisa

dilanjutkan ke tahap berikutnya.

2. Avarage Variance Extracted (AVE)


74

Nilai AVE digunakan untuk mengukur banyaknya varians yang

dapat ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan variansi yang

ditimbulkan oleh kesalahan pengukuran. Hasil perhitungan nilai AVE

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10
Hasil Uji Avarage Variance Extracted (AVE)
No Variabel Cut-Off Nilai AVE
1 Iklim Organisasi (X1) 0,500 0,734
2 Kompensasi (X2) 0,500 0,613
3 Komunikasi Organisasi (X3) 0,500 0,747
4 Kepuasan Kerja (Y1) 0,500 0,626
5 Komitmen Organisasional (Y2) 0,500 0,796
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai Avarage

Variance Extracted (AVE) masing-masing variabel telah melebihi nilai

cut-off yaitu sebesar 0,50 sehingga variabel iklim organisasi, kompensasi,

komunikasi organisasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasional

dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Uji alat ukur yang kedua adalah reliabel, yaitu indeks yang

menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya.

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi dari indikator-indikator sebuah

variabel bentukan yang menunjukkan sampai sejauh mana masing-masing

indikator tersebut dapat mengindikasikan variabel bentukan. Reliabilitas

dapat ditentukan menggunakan composite (construct) reliability dengan cut


75

off value minimum 0,7. Perhitungannya dapat diformulasikan sebagai

berikut:

Dimana:

CR = construct reliability

ej = measurement error

Pengujian reliabilitas pada masing-masing latent variable dapat

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Cut- Hasil Construct
No Variabel Keterangan
Off Reliability
1 Iklim Organisasi (X1) 0,700 0,951 Reliabel
2 Kompensasi (X2) 0,700 0,822 Reliabel
3 Komunikasi Organisasi (X3) 0,700 0,954 Reliabel
4 Kepuasan Kerja (Y1) 0,700 0,938 Reliabel
5 Komitmen Organisasional (Y2) 0,700 0,940 Reliabel
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Dari tabel 4.11 hasil reliabilitas variabel iklim organisasi,

kompensasi, komunikasi organisasi, kepuasan kerja dan komitmen

organisasional memberikan nilai CR di atas nilai cut-off nya sebesar 0,7

sehingga dapat dikatakan reliabel.

4.5 Analisis Inferensial


76

Teknik analisis inferensial yang digunakan dalam penelitian ini

Structural Equal Modeling (SEM). Dalam analisis SEM terdapat dua tahap

analisis yang harus dilakukan yaitu pertama, melakukan pengujian terhadap

faktor-faktor yang membentuk masing-masing variabel, di mana pengujian

dilakukan dengan menggunakan model confirmatory factor analysis dan

kedua, melakukan pengujian asumsi klasik, regression weight dalam analisis

full model.

4.5.1 Evaluasi Atas Asumsi-asumsi SEM

Proses permodelan SEM mensyaratkan dipenuhinya beberapa

asumsi dalam proses pengolahan data. Berikut ini akan diuraikan beberapa

asumsi tersebut beserta hasilnya.

4.5.1.1 Normalitas Data

Uji normalitas data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12
Uji Normalitas Data
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
KK10 1,000 5,000 0,359 1,671 0,267 0,621
KMT2 1,000 5,000 0,132 0,614 0,136 0,317
KMT5 1,000 5,000 0,530 2,467 -0,262 -0,610
KMT7 1,000 5,000 0,342 1,592 -0,253 -0,590
KMT1 1,000 5,000 0,486 2,263 -0,071 -0,166
KK1 1,000 5,000 0,236 1,098 0,961 2,237
KK3 1,000 5,000 0,393 1,830 0,552 1,285
KK4 1,000 5,000 0,026 0,122 0,983 2,287
KK5 1,000 5,000 0,082 0,381 0,810 1,885
-
KK6 1,000 5,000 -0,043 0,840 1,955
0,009
KK7 1,000 5,000 0,328 1,527 1,180 1,745
KK8 2,000 5,000 0,862 1,013 1,204 1,802
KK9 1,000 5,000 0,364 1,694 0,343 0,798
KO2 1,000 5,000 0,117 0,547 1,591 1,703
77

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.


-
KO5 1,000 5,000 -0,311 1,666 1,878
0,067
-
KO6 1,000 5,000 -0,509 2,001 1,657
0,109
-
KO7 1,000 5,000 -0,943 1,684 1,919
0,203
-
KO9 1,000 5,000 -0,104 2,555 1,947
0,022
-
KO10 1,000 5,000 -0,459 1,873 1,359
0,099
KO1 1,000 5,000 0,138 0,641 0,770 1,791
KP2 1,000 5,000 0,233 1,082 0,353 0,822
KP3 2,000 5,000 0,602 1,800 1,123 1,614
-
KP4 1,000 5,000 -0,038 0,189 0,439
0,008
IO2 1,000 5,000 0,395 1,840 0,509 1,185
IO4 1,000 5,000 0,047 0,221 1,086 2,528
IO5 1,000 5,000 0,304 1,417 0,969 2,254
IO7 1,000 5,000 0,301 1,403 1,123 1,613
IO9 1,000 5,000 0,314 1,460 0,547 1,272
IO10 1,000 5,000 0,391 1,819 0,036 0,085
-
IO1 1,000 5,000 -0,056 0,809 1,883
0,012
Multivariate 8,098 1,054
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Hasil analisis dari tabel 4.12 dapat ditunjukkan bahwa tidak ada

angka nilai pada kolom nilai skewness di luar rentang + 2,58. Dengan

demikian maka data penelitian yang digunakan telah memenuhi

persyaratan normalitas data atau dapat dikatakan bahwa data penelitian

telah berdistribusi normal.

4.5.1.2 Outliers
78

Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki

karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-

observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk

sebuah variabel tunggal ataupun variabel-variabel kombinasi. Deteksi

terhadap multivariate outlier dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.13
Uji Multivariate Outliers
Observation
Mahalanobis d-squared p1 p2
number
107 47,022 ,025 ,962
83 46,817 ,026 ,853
93 45,578 ,034 ,823
119 45,550 ,034 ,655
104 44,621 ,042 ,638
37 43,079 ,058 ,766
... ... ... ...
91 24,518 ,748 ,330
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2022

Pengujian multivariate outliers dengan komputasi AMOS (uji

outlier hasil lengkapnya terlampir) dihasilkan Mahalanobis d-square yang

lebih kecil dari nilai Chi-Square sebesar 58,30117, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada kasus multivariate outliers pada responden dalam

penelitian ini.

4.5.1.3 Multicollinearity dan Singularity

Multicollinearity dan singularity dapat dideteksi melalui

Determinant of Sample Covariance Matrix. Nilai determinasi yang sangat

kecil atau menjauhi angka nol menunjukkan indikasi tidak terdapatnya


79

multicollinearity dan singularity (Ghozali, 2017). Dari hasil pengolahan

data nilai determinan matriks kovarians sampel adalah:

Determinant of sample covariance matrix = 0,578

Dari hasil pengolahan data tersebut dapat diketahui nilai

determinan matriks kovarians sample berada dekat dengan nol. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa data penelitian yang digunakan terdapat

multikolinearitas dan singularitas. Namun hasil tersebut tetap dapat

dilakukan pengujian SEM karena pengujian asumsi SEM lainnya telah

terpenuhi.

4.6 Structural Model (Full Model)

Menguji model struktural bertujuan untuk mengetahui besarnya

persentase variance setiap variabel endogen dalam model yang dijelaskan

oleh variabel eksogen (Ghozali, 2017).

4.6.1 Model Fit

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model

melalui telaah terhadap berbagai kriteria goodness of fit (Ghozali, 2017).

Beberapa ukuran penting dalam mengevaluasi kriteria goodness of fit adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.1
Structural Model (Full Model)
80

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Sedangkan untuk kriteria goodness of fit dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Kelayakan Model
Goodness of Fit Indeks Cut off Value Model Evaluasi Model
Chi-Square (df= 130) Dimana kecil
0,763 Baik
(<58,30117)
Probabilitas ≥ 0,05 0,067 Baik
RMSEA ≤ 0,08 0,045 Baik
GFI ≥ 0,90 0,908 Baik
AGFI ≥ 0,90 0,974 Baik
CMIN/DF ≤ 2,00 0,763 Baik
TLI ≥ 0,95 0,966 Baik
CFI ≥ 0,95 0,969 Baik
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.
Dari hasil pengujian kelayakan model diketahui bahwa model telah

memenuhi kriteria goodness of fit yang telah ditetapkan yang ditunjukkan

oleh nilai pengujian goodness of fit antara lain chi-square, probabilitas,


81

RMSEA, GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI, CFI berada dalam kategori baik yang

menunjukkan tidak adanya perbedaan antara model yang diprediksi dengan

data pengamatan. Dengan demikian kecocokan model yang diprediksi

dengan nilai-nilai pengamatan sudah memenuhi syarat.

4.6.2 Regression Weight

Besarnya pengaruh langsung berdasarkan hasil analisis yang

dilakukan, terlihat bahwa hasil estimasi nilai-nilai parameter pengaruh

langsung antar variabel bebas dengan variabel terikat adalah seperti tampak

pada tabel 4.15.

Tabel 4.15
Hasil Estimasi Parameter Pengaruh Langsung antar Variabel Berdasarkan
Model SEM
Variabel Variabel Nilai Thitung /
No P Keterangan
Berpengaruh Dipengaruhi Estimasi CR
1 Iklim Komitmen
Organisasi (X1) Organisasional 0,195 1,978 0,048 Berpengaruh
(Y2)
2 Kompensasi Komitmen
(X2) Organisasional 0,137 2,528 0,027 Berpengaruh
(Y2)
3 Komunikasi Komitmen
Organisasi (X3) Organisasional Tidak
0,247 1,855 0,064
(Y2) Berpengaruh

4 Iklim Kepuasan Kerja


0,296 3,916 0,000 Berpengaruh
Organisasi (X1) (Y1)
5 Kompensasi Kepuasan Kerja
0,043 2,598 0,005 Berpengaruh
(X2) (Y1)
6 Komunikasi Kepuasan Kerja
0,474 4,601 0,000 Berpengaruh
Organisasi (X3) (Y1)
7 Kepuasan Komitmen
Kerja (Y1) Organisasional 0,565 4,156 0,000 Berpengaruh
(Y2)
82

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Mengacu pada hasil pengujian tahap akhir terhadap model

keseluruhan, maka dapat dituliskan persamaan model matematik dalam

bentuk Structural Equation Model (SEM) sebagai berikut :

Y1 = 0,296 X1 + 0,043 X2 + 0,474 X3

Y2 = 0,195 X1 + 0,137 X2 + 0,247 X3 + 0,565 Y1

Dari Tabel 4.15 di atas merupakan pengaruh langsung variabel

eksogen terhadap variabel endogen dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengujian hipotesis 1, terdapat pengaruh antara iklim organisasi terhadap

komitmen organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai

CR sebesar 1,978 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,048 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional.

2. Pengujian hipotesis 2, terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap

komitmen organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai

CR sebesar 2,528 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,027 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional.

3. Pengujian hipotesis 3, tidak terdapat pengaruh antara komunikasi

organisasi terhadap komitmen organisasional pada PT Indomaju

Textindo Kudus karena nilai CR sebesar 1,855 < 1,96 dengan

probabilitas sebesar 0,064 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa


83

komunikasi organisasi tidak berpengaruh terhadap komitmen

organisasional.

4. Pengujian hipotesis 4, terdapat pengaruh antara iklim organisasi terhadap

kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai CR

sebesar 3,916 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja.

5. Pengujian hipotesis 5, terdapat pengaruh antara kompensasi terhadap

kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai CR

sebesar 2,598 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,005 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kompensasi berpengaruh positif terhadap

kepuasan kerja.

6. Pengujian hipotesis 6, terdapat pengaruh antara komunikasi organisasi

terhadap kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai

CR sebesar 4,601 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi positif berpengaruh

terhadap kepuasan kerja.

7. Pengujian hipotesis 7, terdapat pengaruh antara kepuasan kerja terhadap

komitmen organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus karena nilai

CR sebesar 4,156 > 1,96 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap

komitmen organisasional.
84

Untuk lebih jelasnya dari hasil pengujian di atas rekap dalam tabel

berikut ini.

Tabel 4.16
Hasil Pengujian Hipotesis (Pengaruh Langsung/Direct)
Hipotesis Kesimpulan
H1 Iklim organisasi berpengaruh terhadap Diterima
komitmen organisasional P = 0,048 < 0,05
CR = 1,978 > 1,96
H2 Kompensasi berpengaruh terhadap Dterima
komitmen organisasional P = 0,027 < 0,05
CR = 2,528 > 1,96
H3 Komunikasi organisasi berpengaruh Ditolak
terhadap komitmen organisasional P = 0,064 > 0,05
CR = 1,855 < 1,96
H4 Iklim organisasi berpengaruh terhadap Diterima
kepuasan kerja P = 0,000 < 0,05
CR = 3,916 > 1,96
H5 Kompensasi berpengaruh terhadap Diterima
kepuasan kerja P = 0,005 < 0,05
CR = 2,598 > 1,96
H6 Komunikasi organisasi berpengaruh Diterima
terhadap kepuasan kerja P = 0,000 < 0,05
CR = 4,601 > 1,96
H7 Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Diterima
komitmen organisasional P = 0,000 < 0,05
CR = 4,156 > 1,96
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

4.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan seberapa besar kemampuan semua

variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Secara

sederhana koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan Koefisien

Korelasi. Hasil perhitungan koefisien determinasi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17
85

Hasil Uji Koefisien Determinasi


Variabel Estimate
Kepuasan Kerja (Y1) 0,527
Komitmen Organisasional (Y2) 0,540
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Nilai squared multiple correlation yang dalam statistik dikenal

dengan R2 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai squared multiple correlation pada persamaan pertama adalah 0,527

Nilai ini mengindikasikan bahwa 52,7% dari variasi nilai

kepuasan kerja ditentukan oleh variasi nilai variabel iklim organisasi,

kompensasi dan komunikasi organisasi. Sehingga masih terdapat 47,3%

variabel lain yang mempengaruhi kepuasan kerja yang tidak masuk

dalam penelitian ini misalnya lingkungan kerja.

2. Nilai squared multiple correlation pada persamaan kedua adalah 0,540

Nilai ini mengindikasikan bahwa 54% dari variasi nilai komitmen

organisasional ditentukan oleh variasi nilai variabel iklim organisasi,

kompensasi, komunikasi organisasi dan kepuasan kerja. Sehingga masih

terdapat 46% variabel lain yang mempengaruhi komitmen organisasional

yang tidak masuk dalam penelitian ini misalnya motivasi.

4.7 Besar Total Effect


86

Pengaruh total (total effect) adalah hasil penjumlahan pengaruh

langsung dan pengaruh tidak langsung. Berdasarkan hasil analisis yang

dilakukan, maka besarnya total effect dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah

ini:

Tabel 4.18
Besar Total Effect
Direct Indirec Total Keterangan
No Jalur Pengaruh
Effect t Effect Effect
1. X1 -----------> Y2 Memediasi
Iklim Organisasi -->
Komitmen
0,188 0,161 0,349
Organisasional
melalui
Kepuasan Kerja
2. X2 -----------> Y2 Memediasi
Kompensasi --> Komitmen
Organisasional 0,108 0,019 0,127
melalui
Kepuasan Kerja
3. X3 -----------> Y2 Memediasi
Komunikasi Organisasi -->
Komitmen
0,184 0,199 0,383
Organisasional
melalui
Kepuasan Kerja
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2022.

Berdasarkan data pada tabel di atas, maka total effect antar variabel

yang dihasilkan dalam model dan hasil penelitian adalah total pengaruh

iklim organisasi terhadap komitmen organisasional melalui kepuasan kerja

sebesar 0,349 yang merupakan penjumlahan dari direct effect (0,188) +

indirect effect (0,161).

Sedangkan total effect antar variabel yang dihasilkan dalam model

dan hasil penelitian adalah total pengaruh kompensasi terhadap komitmen


87

organisasional melalui kepuasan kerja sebesar 0,127 yang merupakan

penjumlahan dari direct effect (0,108) + indirect effect (0,019).

Total effect antar variabel yang dihasilkan dalam model dan hasil

penelitian adalah total pengaruh komunikasi organisasi terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja sebesar 0,383 yang merupakan

penjumlahan dari direct effect (0,184) + indirect effect (0,199).

4.8 Pembahasan

4.8.1 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin baik dan

kondusif iklim kerja maka dapat mendorong karyawan untuk mampu

terlibat secara efektif dalam melakukan pekerjaannya sehingga

meningkatkan komitmen karyawan yaitu sikap yang tidak akan

meninggalkan organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator iklim organisasi yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 16,54% yaitu di organisasi ini, supervisor

ramah dan mudah didekati. Hasil penelitian sesuai dengan indikator

komitmen organisasional yang memiliki rata-rata setuju sebesar 16,26%

yaitu karyawan merasa terikat secara emosional dengan organisasi ini.

Kemampuan organisasi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan

karyawan menjadikan karyawan merasa didukung dan dihargai oleh


88

organisasi sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka

dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. Perasaan memiliki harga diri

dan identitas diri yang berasal dari pekerjaan meningkatkan partisipasi dan

keterlibatan karyawan dalam kegiatan-kegiatan organisasi. Partisipasi

karyawan yang aktif dalam kerja ditambah dengan pengidentifikasian diri

yang kuat terhadap pekerjaan dan organisasi meningkatkan komitmen kerja

karyawan serta menurunkan perpindahan kerja dan ketidakhadiran kerja.

Hal ini memudahkan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi sehingga kinerja karyawan juga semakin

baik dalam bekerja (Handoko, 2012).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dharma (2019)

menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jaya dan Netra

(2019) menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap

komitmen organisasional. Didukung dengan penelitian Danish, dkk (2016)

menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional.

4.8.2 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen Organisasional

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin tepatnya gaji


89

yang karyawan terima secara keseluruhan sesuai dengan usaha yang telah

dikerjakan maka akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator kompensasi yang memiliki

rata-rata setuju sebesar 17,12% yaitu segala fasilitas yang disediakan oleh

perusahaan dapat menunjang pekerjaan karyawan. Hasil penelitian sesuai

dengan indikator komitmen organisasional yang memiliki rata-rata setuju

sebesar 16,26% yaitu karyawan merasa terikat secara emosional dengan

organisasi ini.

Kompensasi berkenaan dengan segala bentuk balas jasa finansial dan

berupa kekuasaan yang dimiliki seorang karyawan untuk melakukan

aktivitas di luar pekerjaan rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan kerja,

pendelegasian wewenang, tanggung jawab (otonomi), partisipasi dalam

pengambilan keputusan, serta training pengembangan kepribadian. Terdapat

lima hierarki kebutuhan manusia, salah satunya yaitu kebutuhan akan

penghargaan, pendapat ini sesuai dengan konsep kompensasi mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan. terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja (Afandi, 2018).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Pratama, dkk (2016)

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Arta dan Surya

(2017) menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Didukung dengan penelitian Nasution, dkk (2019)


90

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional.

4.8.3 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata komunikasi organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap

komitmen organisasional PT Indomaju Textindo Kudus. Informasi yang

disampaikan oleh pemimpin meskipun mudah dipahami serta penggunaan

jaringan internet yang memudahkan dalam penyampaian informasi belum

tentu meningkatkan komitmen karyawan yaitu sikap yang tidak akan

meninggalkan organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator komunikasi organisasi yang

memiliki rata-rata tidak setuju sebesar 11,46% yaitu informasi yang

disampaikan oleh sesama rekan kerja dapat dipahami. Hasil penelitian

sesuai dengan indikator komitmen organisasional yang memiliki rata-rata

tidak setuju sebesar 24,84% yaitu karyawan merasa terikat secara emosional

dengan organisasi ini.

Manusia memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja sama dan

terlibat dalam pekerjaannya dengan orang lain. Salah satu fungsi dari

komunikasi informal adalah untuk memungkinkan pembentukan

persahabatan dan rekan kerja mendapat dukungan emosional dan psikologis.

Interaksi antar pekerja secara signifikan berkorelasi dengan komitmen

organisasi. Karyawan yang berinteraksi lebih banyak dengan rekan


91

rekannya merasa komitmen organisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan

yang kurang atau tidak berinteraksi dengan rekan-rekannya. Bentuk

komunikasi informal timbul dengan maksud antara lain memuaskan

kebutuhan-kebutuhan manusiwi seperti, berhubungan dengan orang lain

(Hasibuan dan Malayu, 2013).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Dharma (2019)

menunjukkan bahwa komunikasi organisasi tidak berpengaruh terhadap

komitmen organisasional. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Khasnah

dan Anitra (2020) menyatakan bahwa komunikasi organisasi tidak

berpengaruh terhadap komitmen organisasional.

4.8.4 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan

kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus. Supervisor memperlakukan

karyawan dengan hormat, serta karyawan yang mempercayai pernyataan

yang dibuat oleh atasan akan semakin meningkatkan rasa puas karyawan

dalam bekerja yaitu rasa puas atas pekerjaan yang karyawan lakukan, rasa

puas atas gaji yang diterima.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator iklim organisasi yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 16,54% yaitu di organisasi ini, supervisor

ramah dan mudah didekati. Hasil penelitian sesuai dengan indikator


92

kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23% yaitu

karyawan puas dengan hasil pekerjaannya selama ini.

Iklim organisasi sangat berperan dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi sehingga organisasi selalu berusaha meningkatkan iklim yang

kondusif bagi karyawannya. Iklim yang kondusif akan mengelola

kebutuhan-kebutuhan organisasi secara optimal sehingga dapat menciptakan

suasana lingkungan internal atau lingkungan psikologik yang menunjang

pencapaian tujuan organisasi. Iklim kerja organisasi mempunyai pengaruh

secara langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

karyawan. Hal tersebut terjadi karena kecenderungan karyawan untuk

bertingkahlaku berdasarkan pandangannya mengenai lingkungan

perusahaan (Martoyo, 2018).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Swastadiguna dan Dewi

(2018) menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap

kepuasan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sudarno dan

Priyono (2016) menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap

kepuasan kerja. Didukung dengan penelitian Sugiarto (2018) menunjukkan

bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

4.8.5 Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja

pada PT Indomaju Textindo Kudus. Gaji yang karyawan terima secara


93

keseluruhan sesuai dengan usaha yang telah dikerjakan serta insentif yang

diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang sudah tepat waktu akan

meningkatkan rasa puas karyawan pada pekerjaannya.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator kompensasi yang memiliki

rata-rata setuju sebesar 17,12% yaitu segala fasilitas yang disediakan oleh

perusahaan dapat menunjang pekerjaannya. Hasil penelitian sesuai dengan

indikator kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23%

yaitu karyawan puas dengan hasil pekerjaannya selama ini.

Kompensasi merupakan suatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka kepada organisasi Zainal, dkk (2018).

Untuk menyusun sistem pemberian kompensasi yang adil, manajemen perlu

melakukan “evaluasi pekerjaan”. Dengan evaluasi, manajemen berupaya

mempertimbangkan dan mengukur masukan karyawan (ketrampilan, usaha,

tanggung jawab dan sebagainya) untuk menetapkan kinerja minimum dan

merubah ukuran dalam satuan uang. Kompensasi juga merupakan

pendorong utama karyawan untuk bekerja, karena dengan kompensasi

berupa Financial para karyawan dapat memenuhi kebutuhannya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nasution, dkk (2019)

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Septerina dan Irawati (2018)

menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Demikian halnya dengan penelitian Sudarno dan Priyono (2016)

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.


94

4.8.6 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap

kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus. Informasi yang

disampaikan oleh pemimpin yang mudah dipahami serta penggunaan

jaringan internet yang memudahkan dalam penyampaian informasi akan

meningkatkan rasa puas karyawan dalam bekerja yaitu rasa puas atas

pekerjaan yang karyawan lakukan, rasa puas atas gaji yang diterima.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator komunikasi organisasi yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 14,69% yaitu informasi yang disampaikan

oleh pemimpin dapat dipahami. Hasil penelitian sesuai dengan indikator

kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23% yaitu

karyawan puas dengan hasil pekerjaannya selama ini.

Penciptaan komunikasi yang efektif antara manajer dan karyawan

secara luas digunakan oleh karyawan untuk alasan puas terhadap

pekejaannya. Melalui komunikasi, para pemimpin dapat mengetahui

kebutuhan, keinginan, dan harapan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat

dikarenakan komunikasi formal dilakukan dilakukan dalam lingkup

lembaga resmi, melalui garis perintah, berdasarkan struktur lembaga, oleh

pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas lembaga dengan status masing-

masing dengan tujuan untuk menyampaikan pesan yang berkaitan dengan

kepentingan perusahaan (Afandi, 2018).


95

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Khulfatya (2019)

menunjukkan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan

kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Safari, dkk (2019)

menyatakan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan

kerja. Demikian halnya dengan penelitian Nurrachmah (2021) menunjukkan

bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

4.8.7 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin puas karyawan

atas pekerjaan yang dilakukan serta memiliki peluang untuk meningkatkan

karirnya dalam perusahaan ini, maka meningkatkan komitmen karyawan

yaitu sikap yang tidak akan meninggalkan organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator kepuasan kerja yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23% yaitu karyawan puas dengan hasil

pekerjaan saya selama ini. Hasil penelitian sesuai dengan indikator

komitmen organisasional yang memiliki rata-rata setuju sebesar 16,26%

yaitu karyawan merasa terikat secara emosional dengan organisasi ini.

Komitmen organisasi menempati posisi yang penting dalam berbagai

literatur penelitian karena komitmen organisasi terbukti merupakan

prediktor yang sangat baik bagi berbagai perilaku kerja yang penting dalam

organisasi. Karyawan yang berkomitmen kuat juga bekerja lebih keras dan
96

menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan karyawan yang

memiliki komitmen rendah. Hubungan yang signifikan antara kepuasan

kerja dengan komitmen organisasi. Kepuasan kerja bertujuan untuk

mendapatkan tingkat komitmen organisasi yang tinggi, selanjutnya

komitmen yang tinggi dapat dengan mudah meningkatkan produktivitas.

Hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen yang menunjukkan indikasi

bahwa peningkatan kepuasan kerja menyebabkan terjadinya komitmen

organisasi dan sebaliknya (Handoko, 2012).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Gopinath (2020)

menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nasution, dkk

(2019) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen

organisasional. Demikian halnya dengan penelitian Pratama, dkk (2016)

menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap komitmen

organisasional.

4.8.8 Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional melalui

Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Semakin baik dan kondusif iklim kerja maka dapat mendorong karyawan

untuk mampu terlibat secara efektif dalam melakukan pekerjaannya


97

didukung dengan gaji yang diterima yang sesuai dengan pekerjaannya maka

akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator iklim organisasi yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 16,54% yaitu di organisasi ini, supervisor

ramah dan mudah didekati. Hasil penelitian sesuai dengan indikator

kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23% yaitu

karyawan puas dengan program sistem karir pada perusahaan. Hasil

penelitian sesuai dengan indikator komitmen organisasional yang memiliki

rata-rata setuju sebesar 16,26% yaitu karyawan merasa terikat secara

emosional dengan organisasi ini.

Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi, dipercaya

dapat mendedikasikan waktu, energi, serta talenta mereka yang lebih besar

kepada organisasi, dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki

komitmen. Komitmen organisasional merupakan keadaan psikologis

seorang pegawai yang dapat dilihat dari rasa loyalitas karyawan serta

mampu fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Iklim

organisasi berperan penting dalam proses operasional. Demikian juga

komitmen organisasi berperan penting dalam membangun kerjasama,

menciptakan loyalitas dan memupuk semangat kerja karyawan. Untuk

bertahan secara kompetitif, organisasi membutuhkan karyawan yang

berkualitas dan berkomitmen tinggi. Komitmen organisasional memiliki arti

lebih dari sekedar loyalitas yang pasif, tetapi melibatkan hubungan aktif dan

keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada


98

organisasinya. Komitmen organisasional karyawan dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, baik dari karyawan itu sendiri atau dari luar individu yaitu

lingkungan kerja di perusahaan seperti iklim organisasi (Dharma, 2019).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Swastadiguna dan Dewi

(2018) menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap

komitmen organisasional melalui kepuasan kerja. Didukung dengan

penelitian Adiapsari (2017) menunjukkan bahwa iklim organisasi

berpengaruh terhadap komitmen organisasional melalui kepuasan kerja.

4.8.9 Pengaruh Kompensasi terhadap Komitmen Organisasional melalui

Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Tepatnya gaji yang karyawan terima secara keseluruhan sesuai dengan

usaha yang telah dikerjakan serta memiliki peluang untuk meningkatkan

karirnya dalam perusahaan ini maka meningkatkan komitmen karyawan

yaitu sikap yang tidak akan meninggalkan organisasi.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator kompensasi yang memiliki

rata-rata setuju sebesar 17,12% yaitu segala fasilitas yang disediakan oleh

perusahaan dapat menunjang pekerjaan karyawan. Hasil penelitian sesuai

dengan indikator kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar

20,23% yaitu karyawan puas dengan program sistem karir pada perusahaan.
99

Hasil penelitian sesuai dengan indikator komitmen organisasional yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 16,26% yaitu karyawan merasa terikat

secara emosional dengan organisasi ini.

Karyawan yang merasakan adanya keadilan kompensasi sehubungan

dengan beban pekerjaan, mengarahkan pada tingkat komitmen yang dimiliki

dalam diri karyawan yang berdampak pada kinerja karyawan. Keadilan

kompensasi berpengaruh positif terhadap besarnya tingkatan komitmen

organisasional karyawan terhadap intensitas keluar karyawan. Kompensasi

yang diberikan perusahaan akan memberikan kepuasan apabila persepsi gaji

yang mereka peroleh sesuai dengan harapan. Karyawan yang telah

merasakan kepuasan dalam bekerja, cenderung akan bertahan didalam

organisasi tersebut (Afandi, 2018).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Arta dan Surya (2017)

menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja. Didukung dengan penelitian

Handoko dan Rambe (2018) menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh

terhadap komitmen organisasional melalui kepuasan kerja.

4.8.10 Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen Organisasional

melalui Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pengaruh antarvariabel bahwa

ternyata komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap

komitmen organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju


100

Textindo Kudus. Penjelasan yang diberikan oleh atasan dapat karyawan

pahami dengan baik serta meningkatkan rasa puas karyawan dalam bekerja

maka akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan yang tercipta.

Hasil penelitian sesuai dengan indikator komunikasi organisasi yang

memiliki rata-rata setuju sebesar 14,69% yaitu informasi yang disampaikan

oleh pemimpin dapat saya pahami. Hasil penelitian sesuai dengan indikator

kepuasan kerja yang memiliki rata-rata setuju sebesar 20,23% yaitu

karyawan puas dengan program sistem karir pada perusahaan. Hasil

penelitian sesuai dengan indikator komitmen organisasional yang memiliki

rata-rata setuju sebesar 16,26% yaitu karyawan merasa terikat secara

emosional dengan organisasi ini.

Terciptanya komunikasi organisasi di dalam perusahaan dapat

dikatakan baik apabila tercapainya pemahaman antara para pengirim dan

penerima. Dengan komunikasi yang efektif para karyawan dapat bekerja

dengan baik dan timbulnya kepuasan kerja atas hasil yang dikerjakannya,

karena merasa telah dibekali oleh informasi yang jelas dan akurat.

Sebaliknya pemimpin juga dapat mengetahui sejauh mana karyawannya

dapat mengerti akan tugas-tugasnya dan sejauh mana perhatian karyawan

terhadap perusahaan maupun pada atasannya (Martoyo, 2018).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kusumawardhani dan

Prabawani (2018) menunjukkan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh

terhadap komitmen organisasional melalui kepuasan kerja.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan olah data dan analisis tentang “Pengaruh Iklim

Organisasi, Kompensasi dan Komunikasi Organisasi terhadap Komitmen

Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada PT

Indomaju Textindo Kudus” serta berdasarkan bukti-bukti empiris yang

diperoleh maka disimpulkan bahwa :

1. Iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin baik dan

kondusif iklim kerja maka dapat mendorong karyawan untuk mampu

terlibat secara efektif dalam melakukan pekerjaannya sehingga

meningkatkan komitmen karyawan yaitu sikap yang tidak akan

meninggalkan organisasi.

2. Kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin tepatnya gaji

yang karyawan terima secara keseluruhan sesuai dengan usaha yang telah

dikerjakan maka akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan

yang tercipta.

3. Komunikasi organisasi tidak mempunyai pengaruh terhadap komitmen

organisasional PT Indomaju Textindo Kudus. Informasi yang disampaikan

oleh pemimpin meskipun mudah dipahami serta penggunaan jaringan

101
102

internet yang memudahkan dalam penyampaian informasi belum tentu

meningkatkan komitmen karyawan yaitu sikap yang tidak akan

meninggalkan organisasi.

4. Iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja

pada PT Indomaju Textindo Kudus. Supervisor memperlakukan karyawan

dengan hormat, serta karyawan yang mempercayai pernyataan yang dibuat

oleh atasan akan semakin meningkatkan rasa puas karyawan dalam bekerja

yaitu rasa puas atas pekerjaan yang karyawan lakukan, rasa puas atas gaji

yang diterima.

5. Kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja pada

PT Indomaju Textindo Kudus. Gaji yang karyawan terima secara

keseluruhan sesuai dengan usaha yang telah dikerjakan serta insentif yang

diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang sudah tepat waktu akan

meningkatkan rasa puas karyawan pada pekerjaannya.

6. Komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan

kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus. Informasi yang disampaikan

oleh pemimpin yang mudah dipahami serta penggunaan jaringan internet

yang memudahkan dalam penyampaian informasi akan meningkatkan rasa

puas karyawan dalam bekerja yaitu rasa puas atas pekerjaan yang

karyawan lakukan, rasa puas atas gaji yang diterima.

7. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional pada PT Indomaju Textindo Kudus. Semakin puas

karyawan atas pekerjaan yang dilakukan serta memiliki peluang untuk


103

meningkatkan karirnya dalam perusahaan ini, maka meningkatkan

komitmen karyawan yaitu sikap yang tidak akan meninggalkan organisasi.

8. Iklim organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Semakin baik dan kondusif iklim kerja maka dapat mendorong karyawan

untuk mampu terlibat secara efektif dalam melakukan pekerjaannya

didukung dengan gaji yang diterima yang sesuai dengan pekerjaannya

maka akan meningkatkan komitmen organisasional karyawan yang

tercipta.

9. Kompensasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Tepatnya gaji yang karyawan terima secara keseluruhan sesuai dengan

usaha yang telah dikerjakan serta memiliki peluang untuk meningkatkan

karirnya dalam perusahaan ini maka meningkatkan komitmen karyawan

yaitu sikap yang tidak akan meninggalkan organisasi.

10. Komunikasi organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap komitmen

organisasional melalui kepuasan kerja pada PT Indomaju Textindo Kudus.

Penjelasan yang diberikan oleh atasan dapat karyawan pahami dengan baik

serta meningkatkan rasa puas karyawan dalam bekerja maka akan

meningkatkan komitmen organisasional karyawan yang tercipta.

5.2 Saran
104

Berdasarkan pada hasil penelitian dan hasil pengujian hipotesis,

penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan nilai adjusted R square sebesar 54% sehingga bagi penelitian

selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang juga berpengaruh

terhadap komitmen organisasional misalnya lingkungan kerja,

pengembangan karir dan lainnya.

2. Pada variabel iklim organisasi, diharapkan bagi pihak perusahaan untuk

memberikan kebebasan pada karyawan dalam menetapkan tujuan kinerja

sehingga mampu meningkatkan komitmen organisasional.

3. Pada variabel kompensasi, diharapkan bagi pihak perusahaan

mempertahankan tunjangan yang diberikan kepada karyawan sehingga

karyawan yang berada di dalam organisasinya tetap komitmen terhadap

organisasi.

4. Pada variabel komunikasi organisasi, diharapkan bagi pihak perusahaan

mampu memperjelas informasi yang dibagikan kepada karyawan sehingga

karyawan yang berada di dalam organisasinya tetap komitmen terhadap

organisasi.

5. Pada variabel kepuasan kerja, diharapkan bagi pihak perusahaan untuk

tetap memberikan rasa puas kepada karyawan dengan tetap memberikan

pengarahan terhadap tugas-tugas yang dilakukan karyawan sehingga

membuat karyawan merasa diperhatikan yang akhirnya karyawan

memiliki komitmen organisasi yang tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Adiapsari, Retno. 2017. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen


dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi pada Karyawan PT Tiga
Serangkai Solo. Riset Manajemen dan Akuntansi, Vol. 3, No. 5. Hal. 75-
102.
Afandi, Pandi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan
Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Agustini, Fauzia dan Soviani Yosefhine Harefa. 2016. Analisis Komunikasi dan
Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Badan Penanaman
Modal dan Promosi Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Komunikasi dan
Pembangunan, Vol. 17 No. 2. Hal. 143-154.
Arta, I Gede Nanda Wiguna dan Ida Bagus Ketut Surya. 2017. Pengaruh
Kompensasi terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention
pada Agent Pru Megas. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 8. Hal.
4156-4184.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.
Clercq, Dirk De and Imanol Belausteguigoitia Rius. 2013. Organizational
Commitment in Mexican Small and Medium-Sized Firms: The Role of
Work Status, Organizational Climate, and Entrepreneurial Orientation.
Journal of Small Business Management 45, No. 4. Page. 467-490.
Danish, Rizwan Qaiser, Umar Draz dan Hafiz Yasir Ali. 2016. Impact of
Organizational Climate on Job Satisfaction and Organizational
Commitment in Education Sector of Pakistan. American Journal of Mobile
Systems, Applications and Services, Vol. 1, No. 2. pp. 102-109.
Dessler, Gary. 2011. Human Resource Management. Prentice Hall.
Dharma, Robby. 2019. Pengaruh Iklim Organisasi dan Komunikasi Organisasi
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan dalam Meningkatkan Komitmen
Organisasi pada PT. Batanghari Barisan Padang. Jurnal Benefita, Vol. 4,
No. 2. Hal. 348-362.
Ferdinand, Augusty. 2015. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian
untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: BP
UNDIP.
Ferdinand, Augusty. 2017. Structural Equation Modelling dalam Penelitian
Manajemen. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2017. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan
Program AMOS 24. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gopinath, Ramamoorthy and Kalpana. 2021. Relationship between Human
Resource Development Climate and Role of Motivation: An Empirical
Study in Manufacturing Sector. Turkish Journal of Computer and
Mathematics Education, Vol. 12, No. 11. Hal. 4549-4558.
Gopinath. 2020. Impact Of Job Satisfaction On Organizational Commitment
Among The Academic Leaders Of Tamil Nadu Universities. Gedrag &
Organisatie Review, Vol. 33 Issue 02. Page. 2337-2349.
Handoko, Dicky Surya dan Muis Fauzi Rambe. 2018. Pengaruh Pengembangan
Karir dan Kompensasi terhadap Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan
Kerja. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, Vol 1, No. 1. Hal.
31-45.
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Husein, Umar. 2017. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Ingsih, Kusni, Agus Prayitno, Dwi Eko Waluyo dan Suhana Suhana. 2020.
Mediating Roles of Job Satisfaction toward the Organizational
Commitment of Employees in the Public Sector. Journal of Asian
Finance, Economics and Business, Vol. 7, No. 10. Hal. 999-1006.
Jaya, I Nyoman Agus Krisna dan I Gusti Salit Ketut Netra. 2019. Peran Kepuasan
Kerja dalam memediasi Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen
Organisasional. E-Jurnal Manajemen, Vol. 8, No. 7. Hal. 4102-4124.
Kakakhel, Shahid Jan, Asad Khan Samina Gul dan Muhammad Jehangir. 2017.
Impact of Organizational Communication on Organization Commitment
and Job Satisfaction: Assessing the Moderating role of Physical Work
Environment. Journal of Applied Environmental and Biological Sciences,
Vol. 5 Issue 12. Page. 313-321.
Kesawa, I Made Wijaya, I Wayan Gede Supartha dan Made Subudi. 2016.
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasional pada PT Suka Pandawa. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Vol. 5, No. 8. Hal. 2665-2694.
Khasnah, Siti Komar dan Vera Anitra. 2020. Pengaruh Komunikasi terhadap
Komitment Karyawan pada Hypermart Kota Samarinda. Borneo Student
Research, Vol. 1 No. 2. Hal. 956-962.
Khulfatya, Ainun. 2019. Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan pada PT. Hadji Kalla Toyota Cab. Pare-Pare. Jurnal
Manajemen, Vol. 2 No. 1. Hal. 1-17.
Kusumawardhani, Hilda Atika dan Bulan Prabawani. 2018. Pengaruh Dukungan
Organisasi dan Komunikasi Interpersonal terhadap Komitmen Afektif
melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Karyawan
bagian Pengemasan PT. Sido Muncul Semarang, Tbk. Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia. Vol.3 No.2. Hal. 23-30.
Luthans, Fred. 2015. Organizational Behavior, Seventh Edition, Singapore,
McGraw-Hill: International Edition.
Martoyo. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Nasution, Muhammad Irfan, Delyana Rahmawany Pulungan, Muhammad Andi
Prayogi, Jufrizen dan Azuar Juliandi. 2019. Compensation and
Organizational Commitment: The Mediating Role of Job Satisfaction.
Proceedings of The 2nd International Conference On Advance And
Scientific Innovation. Hal. 1-10.
Nitisemito, Alex S. 2014. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Novieka dan Arik Prasetya. 2018. Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap
kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional (Studi pada PT PLN
Persero Area Pasuruan). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 61, No. 4.
Hal. 133-142.
Nurrachmah, Sitti. 2021. Pengaruh Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Industri Jasa Keuangan di Bandung. Komversal : Jurnal
Komunikasi Universal, Vol. 7o. 1. Hal. 1-15.
Pratama, Ervanda Wildam, M. Al Musadieq dan Yuniadi Mayowan. 2016.
Pengaruh Kompensasi dan Kepusan Kerja terhadap Komitmen
Organisasional (Studi pada Karyawan KSP Sumber Dana Mandiri Gresik).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 34, No. 1. Hal. 1-9.
Puspitawati, Ni Made Dwi dan Ni Putu Cempaka Dharmadewi Atmaja. 2019. The
Role of Organizational Commitment Mediating Organizational
Climatewith Turnover Intention. International Journal of Applied
Business & International Management, Vol. 4 No. 3. Page. 23-32.
Robbins, P. S. 2013. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Rumanti, Maria Assumpta. 2017. Dasar-Dasar Public Relations: Teori dan
Praktik. Jakarta: Gramedia.
Safari, Tenang, Wandy Zulkarnaen dan Hesti Nurhanipah. 2019. Pengaruh
Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PD. BPR
LPK Garut Kota Cabang Bayongbong. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,
Ekonomi, & Akuntansi), Vol. 3 No. 2. Hal. 134-149.
Santoso, Purbayu Budi dan Ashari. 2013. Analisis Statistik dengan Microsoft
Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Septerina dan Rusda Irawati. 2018. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan pada Bagian Produksi di PT. Etowa Packaging Indonesia.
Journal of Applied Business Administration, Vol. 2, No. 1. Hal. 13-19.
Sudarno dan Priyono. 2016. Effect of Compensation, Motivation and
Organizational Climate on Employee Satisfaction: Study on PT. Sumber
Alfaria Trijaya Tbk. in Gedangan-Sidoarjo. International Journal of
Business and Management, Vol. 11, No. 2. Page. 212-220.
Sugiarto, Irwan. 2018. Organizational Climate, Organizational Commitment, Job
Satisfaction, And Employee Performance. Diponegoro International
Journal of Business, Vol. 1, No. 2. Page. 112-120.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suliyem, Magdalena. 2016. Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Kepuasan
Kerja terhadap Komitmen Organisasi Guru SD Santo Fransiskus di
Lampung. Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7 No. 2. Hal. 1310-1318.
Susanty, Etty. 2017. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan
Komitmen Karyawan pada Universitas Terbuka, Jurnal Organisasi dan
Manajemen, Vol. 8, No. 2. Hal. 121-134.
Swastadiguna dan I gusti Ayu Manuati Dewi. 2018. The Effect of Organizational
Climate on Organizational Commitment with Job Satisfaction as
Mediating Variable. International Journal of Economics, Commerce and
Management, Vol. VI, No. 11. Page. 140-152.
Wahjono, Sentot Imam. 2013. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta:
Indeks.
Zainal, Veithzal Rivai, Mansyur Ramly, Thoby Mutis dan Willy Arafah. 2018.
Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KUESIONER
KUESIONER

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Karyawan PT Indomaju Textindo Kudus
Di tempat

Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan studi di Universitas Muria Kudus pada
program Studi Manajemen, saya mengadakan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Iklim Organisasi, Kompensasi dan Komunikasi Organisasi
terhadap Komitmen Organisasional dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Mediasi pada PT Indomaju Textindo Kudus”.
Melalui surat ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Karyawan PT Indomaju
Textindo Kudus untuk berkenan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan
mengisi kuesioner terlampir. Data yang saya kumpulkan adalah murni untuk
tujuan penelitian dan diperlakukan secara konfidensial. Atas perhatian dan
kesediaan Bapak/Ibu Karyawan PT Indomaju Textindo Kudus mengisi kuesioner
ini, saya ucapkan terimakasih.

Kudus, Desember 2021

Taufiq Hidayat
NIM. 2017-11-400
IDENTITAS RESPONDEN
Bagian ini merupakan pertanyaan yang berhubungan dengan identitas
responden.
1. Nama : ........................................
2. Usia : 18-28 tahun
29-39 tahun
> 40 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan : SMA
Sarjana

PETUNJUK PENGISIAN
Berikan penilaian terhadap hal-hal dibawah ini dengan tanda (√) yang paling
tepat menurut Bapak/Ibu Karyawan PT Indomaju Textindo Kudus. Alternatif
jawaban terdiri dari :
Keterangan :
(SS) : Sangat Setuju
(S) : Setuju
(N) : Netral
(TS) : Tidak Setuju
(STS) : Sangat Tidak Setuju

1. Iklim Organisasi (X1)


No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Dalam organisasi ini, saya mempercayai
pernyataan yang dibuat oleh atasan.
2. Dalam organisasi ini, ada peluang untuk
pemikiran dan tindakan eksogen dalam
pekerjaan saya.
3. Di organisasi ini, saya bebas
menetapkan tujuan kinerja saya sendiri.
4. Dalam organisasi ini, atasan
memperhatikan apa yang saya katakan.
5. Di organisasi ini, atasan bersedia
mendengarkan masalah saya.
6. Dalam organisasi ini, terserah saya
untuk memutuskan bagaimana
pekerjaan kita harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya.
No Pernyataan STS TS N S SS
.
Di organisasi ini, supervisor
7.
memperlakukan saya dengan hormat.
8. Di organisasi ini, supervisor ramah dan
mudah didekati.
9. Organisasi ini lebih memilih untuk
menjadi bosnya sendiri bahkan ketika
membutuhkan bantuan atau di mana
diperlukan upaya bersama.
10. Organisasi ini memberikan banyak
kekuatan dan kendali kepada
manajemen tingkat atas.

2. Kompensasi (X2)
No Pernyataan STS TS N S SS
.
1. Gaji yang saya terima secara
keseluruhan sesuai dengan usaha yang
telah saya kerjakan.
2. Tunjangan (tunjangan hari raya,
tunjangan jabatan, dan tunjangan
kesehatan) yang saya peroleh sudah
sesuai dengan kebutuhan.
3. Insentif yang diberikan oleh perusahaan
kepada saya sudah tepat waktu.
4. Segala fasilitas yang disediakan oleh
perusahaan dapat menunjang pekerjaan
saya.

3. Komunikasi Organisasi (X3)


No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Informasi yang disampaikan oleh
sesama rekan kerja dapat saya pahami.
2. Rekan kerja saya tidak kesulitan
menerima informasi yang saya berikan.
3. Rekan kerja saya dapat menanggapi
informasi yang saya berikan.
4. Saya dapat menanggapi informasi yang
diberikan teman sekerja saya.
5. Papan pengumuman yang ada di
No. Pernyataan STS TS N S SS
perusahaan dapat mempermudah untuk
mengetahui informasi terbaru.
6. Penjelasan yang diberikan oleh atasan
dapat saya pahami dengan baik.
7. Saya dapat memahami inti dari pesan
yang disampaikan atasan saya.
8. Informasi yang disampaikan oleh
pemimpin dapat saya pahami.
9. Jaringan internet (email) sangat
membantu dalam penyampaian
informasi kegiatan perusahaan.
10. Handphone merupakan media yang
digunakan dalam memberitahukan
informasi dengan cepat.

4. Kepuasan Kerja (Y1)


No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Pekerjaan ini sesuai dengan kemampuan
saya.
2. Saya puas dengan hasil pekerjaan saya
selama ini.
3. Saya puas dengan gaji yang saya terima.
4. Gaji yang saya terima sesuai dengan
pekerjaan saya.
5. Saya memiliki peluang untuk
meningkatkan karir saya dalam
perusahaan ini.
6. Saya puas dengan program sistem karir
pada perusahaan.
7. Saya puas dengan pengawasan yang
diberikan atasan saya.
8. Saya puas dengan pengarahan atasan
terhadap tugas-tugas yang dilakukan
para karyawan.
9. Rekan kerja saya memberikan
dukungan yang baik kepada saya.
10. Saya puas dengan kerja sama yang
terjalin diantara sesama karyawan.
5. Komitmen Organisasional (Y2)
No. Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya benar-benar merasa seolah-olah
masalah organisasi ini adalah masalah
saya sendiri.
2. Saya merasa terikat secara emosional
dengan organisasi ini.
3. Organisasi ini memiliki nilai
sentimental bagi saya.
4. Saya merasakan memiliki rasa yang
kuat terhadap organisasi ini.
5. Saya akan dengan senang hati
menghabiskan sisa karir saya dengan
organisasi ini.
6. Saya senang mendiskusikan organisasi
saya dengan orang-orang di luar sana.
7. Saya merasa seperti bagian dari
keluarga dari organisasi ini.
LAMPIRAN 2
DATA IDENTITAS RESPONDEN
No. Res Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan
1 29 sampai 39 Perempuan SMA
2 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
3 18 sampai 28 Laki-laki SMA
4 29 sampai 39 Perempuan SMA
5 29 sampai 39 Laki-laki SMA
6 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
7 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
8 29 sampai 39 Perempuan SMA
9 29 sampai 39 Laki-laki SMA
10 18 sampai 28 Perempuan SMA
11 Lebih dari 40 Perempuan SMA
12 29 sampai 39 Laki-laki SMA
13 29 sampai 39 Perempuan SMA
14 18 sampai 28 Laki-laki SMA
15 Lebih dari 40 Perempuan SMA
16 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
17 29 sampai 39 Laki-laki Sarjana
18 29 sampai 39 Perempuan SMA
19 Lebih dari 40 Perempuan SMA
20 18 sampai 28 Laki-laki SMA
21 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
22 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
23 Lebih dari 40 Perempuan SMA
24 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
25 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
26 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
27 29 sampai 39 Perempuan SMA
28 Lebih dari 40 Perempuan SMA
29 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
30 18 sampai 28 Perempuan SMA
31 18 sampai 28 Laki-laki SMA
32 Lebih dari 40 Perempuan SMA
33 29 sampai 39 Laki-laki SMA
34 29 sampai 39 Laki-laki Sarjana
35 Lebih dari 40 Perempuan SMA
36 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
37 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
38 29 sampai 39 Laki-laki SMA
39 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
40 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
41 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
42 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
43 29 sampai 39 Perempuan SMA
44 18 sampai 28 Perempuan SMA
No. Res Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan
45 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
46 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
47 18 sampai 28 Perempuan SMA
48 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
49 29 sampai 39 Perempuan SMA
50 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
51 29 sampai 39 Perempuan SMA
52 Lebih dari 40 Laki-laki Sarjana
53 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
54 18 sampai 28 Perempuan SMA
55 Lebih dari 40 Perempuan SMA
56 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
57 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
58 Lebih dari 40 Perempuan SMA
59 18 sampai 28 Laki-laki Sarjana
60 29 sampai 39 Perempuan SMA
61 29 sampai 39 Laki-laki SMA
62 Lebih dari 40 Perempuan SMA
63 29 sampai 39 Perempuan SMA
64 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
65 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
66 29 sampai 39 Perempuan SMA
67 Lebih dari 40 Perempuan SMA
68 29 sampai 39 Laki-laki SMA
69 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
70 Lebih dari 40 Perempuan SMA
71 29 sampai 39 Laki-laki SMA
72 29 sampai 39 Perempuan SMA
73 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
74 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
75 Lebih dari 40 Perempuan SMA
76 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
77 29 sampai 39 Perempuan SMA
78 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
79 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
80 29 sampai 39 Perempuan SMA
81 29 sampai 39 Laki-laki SMA
82 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
83 18 sampai 28 Perempuan Sarjana
84 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
85 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
86 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
87 18 sampai 28 Perempuan SMA
88 29 sampai 39 Perempuan SMA
No. Res Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan
89 Lebih dari 40 Perempuan SMA
90 29 sampai 39 Laki-laki SMA
91 Lebih dari 40 Perempuan Sarjana
92 29 sampai 39 Perempuan SMA
93 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
94 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
95 Lebih dari 40 Perempuan SMA
96 29 sampai 39 Laki-laki SMA
97 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
98 Lebih dari 40 Perempuan SMA
99 29 sampai 39 Laki-laki Sarjana
100 Lebih dari 40 Perempuan SMA
101 29 sampai 39 Perempuan SMA
102 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
103 29 sampai 39 Perempuan SMA
104 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
105 29 sampai 39 Perempuan SMA
106 29 sampai 39 Laki-laki Sarjana
107 Lebih dari 40 Perempuan SMA
108 Lebih dari 40 Perempuan SMA
109 29 sampai 39 Laki-laki SMA
110 29 sampai 39 Perempuan SMA
111 29 sampai 39 Laki-laki Sarjana
112 Lebih dari 40 Perempuan SMA
113 29 sampai 39 Perempuan SMA
114 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
115 29 sampai 39 Perempuan SMA
116 29 sampai 39 Laki-laki SMA
117 Lebih dari 40 Perempuan Sarjana
118 29 sampai 39 Perempuan SMA
119 Lebih dari 40 Perempuan Sarjana
120 29 sampai 39 Laki-laki SMA
121 Lebih dari 40 Perempuan SMA
122 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
123 29 sampai 39 Laki-laki SMA
124 29 sampai 39 Perempuan Sarjana
125 29 sampai 39 Perempuan SMA
126 Lebih dari 40 Laki-laki Sarjana
127 Lebih dari 40 Laki-laki SMA
128 29 sampai 39 Perempuan SMA
129 Lebih dari 40 Laki-laki Sarjana
130 29 sampai 39 Perempuan SMA
LAMPIRAN 3
TABULASI DATA KUESIONER
TABULASI DATA KUESIONER VARIABEL IKLIM ORGANISASI (X1)

Iklim Organisasi (X1) Total


No
IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10 IO
1 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 26
2 4 3 2 3 4 2 3 2 3 3 29
3 4 5 3 5 4 3 5 4 5 5 43
4 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 45
5 4 3 5 3 3 5 3 4 4 3 37
6 3 3 2 4 4 1 4 3 3 3 30
7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
8 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
9 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33
10 4 4 3 4 5 4 5 3 5 5 42
11 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
12 3 3 5 3 3 5 3 3 3 3 34
13 4 5 3 4 5 3 5 3 5 5 42
14 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 25
15 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
17 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 27
18 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 25
19 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 22
20 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 13
21 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 36
22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28
23 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
24 5 5 2 5 5 2 5 3 5 5 42
25 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
26 2 2 4 3 2 5 2 3 2 2 27
27 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 24
28 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 27
29 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
31 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 26
32 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 30
33 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
34 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31
35 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
36 1 2 3 1 1 3 1 4 1 2 19
37 4 4 2 4 5 2 5 4 4 5 39
38 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5 45
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
40 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 31
41 1 2 3 1 1 3 1 3 1 1 17
Iklim Organisasi (X1) Total
No
IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10 IO
42 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 30
43 3 3 5 3 3 5 4 2 3 3 34
44 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 29
45 3 4 5 4 3 5 3 2 3 3 35
46 3 3 1 3 3 1 2 4 3 2 25
47 3 3 5 3 3 5 3 3 3 2 33
48 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 26
49 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
50 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 28
51 5 4 3 5 5 3 5 4 5 5 44
52 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 44
53 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 27
54 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 27
55 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
56 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
57 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 24
58 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 29
59 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 31
60 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 30
61 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 29
62 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 30
63 5 5 2 4 4 2 4 4 5 5 40
64 5 4 2 5 4 3 5 3 4 5 40
65 4 3 1 3 4 2 3 1 3 4 28
66 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 29
67 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 32
68 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 35
69 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33
70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
71 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 26
72 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34
73 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 31
74 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 30
75 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
76 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
77 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 27
78 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 25
79 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 30
80 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 28
81 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 27
82 3 3 4 3 3 4 3 5 3 3 34
83 1 1 3 1 1 2 2 3 2 2 18
84 3 3 4 3 3 5 3 4 3 2 33
Iklim Organisasi (X1) Total
No
IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10 IO
85 1 2 3 2 2 4 1 3 2 1 21
86 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 30
87 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 29
88 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
89 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 28
90 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 36
91 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 33
92 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 30
93 3 3 5 3 3 5 4 3 3 3 35
94 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 27
95 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
97 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 32
98 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 33
99 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
100 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 35
101 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 34
102 4 5 3 4 5 3 4 4 5 5 42
103 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 33
104 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 23
105 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 33
106 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33
107 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 35
108 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 41
109 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 28
110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
111 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 30
112 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 32
113 5 5 3 5 5 3 5 3 5 5 44
114 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 36
115 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 34
116 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
117 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28
118 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
119 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 28
120 2 3 5 3 3 5 3 3 3 3 33
121 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
122 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 33
123 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
124 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 33
125 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 28
126 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 30
127 3 3 5 3 3 5 4 2 3 3 34
Iklim Organisasi (X1) Total
No
IO1 IO2 IO3 IO4 IO5 IO6 IO7 IO8 IO9 IO10 IO
128 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29
129 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 34
130 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 35
TABULASI DATA KUESIONER VARIABEL KOMPENSASI (X2)

Kompensasi (X2) Total


No
KP1 KP2 KP3 KP4 KP
1 3 2 3 2 10
2 3 4 3 3 13
3 5 4 4 3 16
4 5 3 4 4 16
5 3 4 3 4 14
6 3 3 3 3 12
7 3 3 3 3 12
8 3 5 5 4 17
9 3 3 3 4 13
10 4 3 3 4 14
11 3 3 3 4 13
12 3 4 4 4 15
13 5 3 3 3 14
14 3 3 2 2 10
15 3 3 2 2 10
16 3 2 2 2 9
17 3 2 3 2 10
18 2 5 5 5 17
19 3 1 2 2 8
20 2 3 3 3 11
21 3 3 4 4 14
22 3 2 3 3 11
23 3 2 2 2 9
24 4 4 3 3 14
25 3 3 3 4 13
26 3 3 3 3 12
27 3 2 3 3 11
28 3 4 3 3 13
29 3 3 3 4 13
30 3 3 4 3 13
31 3 4 4 4 15
32 3 2 3 2 10
33 2 2 3 3 10
34 4 3 2 2 11
35 3 3 3 4 13
36 2 1 2 2 7
37 2 3 3 3 11
Kompensasi (X2) Total
No
KP1 KP2 KP3 KP4 KP
38 5 3 3 3 14
39 2 5 5 4 16
40 3 2 3 3 11
41 2 4 4 3 13
42 2 2 2 2 8
43 3 3 3 3 12
44 3 2 3 3 11
45 4 3 3 3 13
46 4 3 3 3 13
47 3 3 2 3 11
48 3 3 3 3 12
49 3 2 3 3 11
50 3 4 3 3 13
51 4 3 3 3 13
52 5 3 3 3 14
53 3 3 3 3 12
54 3 2 3 2 10
55 3 3 2 2 10
56 1 3 3 3 10
57 3 4 3 3 13
58 3 3 3 3 12
59 2 4 3 3 12
60 3 4 3 3 13
61 4 2 3 3 12
62 2 2 3 3 10
63 3 3 3 3 12
64 5 1 2 2 10
65 3 2 3 3 11
66 3 3 3 3 12
67 3 3 3 3 12
68 3 1 2 2 8
69 3 3 4 3 13
70 3 3 3 3 12
71 3 3 3 3 12
72 2 3 3 3 11
73 3 2 4 4 13
74 3 4 3 3 13
75 3 3 3 3 12
76 3 3 3 3 12
Kompensasi (X2) Total
No
KP1 KP2 KP3 KP4 KP
77 3 2 3 4 12
78 3 2 3 3 11
79 3 2 3 3 11
80 3 3 4 3 13
81 2 5 3 4 14
82 2 2 4 4 12
83 1 5 4 4 14
84 2 3 4 4 13
85 3 5 3 4 15
86 2 2 3 3 10
87 3 3 4 4 14
88 3 3 4 4 14
89 3 3 3 2 11
90 3 3 3 3 12
91 4 3 3 3 13
92 3 3 3 3 12
93 5 3 2 2 12
94 3 3 3 3 12
95 3 3 4 3 13
96 3 2 3 2 10
97 3 3 3 3 12
98 4 2 2 2 10
99 3 4 3 4 14
100 3 4 3 4 14
101 4 3 3 4 14
102 3 4 3 3 13
103 3 2 2 1 8
104 3 4 3 3 13
105 3 4 3 3 13
106 3 3 4 4 14
107 2 4 3 3 12
108 5 3 3 3 14
109 3 3 3 3 12
110 3 2 3 3 11
111 3 4 3 3 13
112 4 3 3 3 13
113 3 3 3 3 12
114 3 3 3 3 12
115 4 3 3 3 13
Kompensasi (X2) Total
No
KP1 KP2 KP3 KP4 KP
116 3 3 2 3 11
117 4 3 4 4 15
118 2 3 4 4 13
119 2 5 5 5 17
120 2 3 3 3 11
121 3 3 3 3 12
122 3 3 3 3 12
123 2 3 4 4 13
124 3 3 3 4 13
125 3 4 3 3 13
126 3 4 4 4 15
127 3 3 3 3 12
128 3 3 2 2 10
129 3 3 3 3 12
130 3 5 4 4 16

TABULASI DATA KUESIONER VARIABEL KOMUNIKASI


ORGANISASI (X3)
Komunikasi Organisasi (X3)
Tot
No KO KO KO KO KO KO KO KO KO KO1 KO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28
2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 37
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
4 5 5 3 3 5 4 5 3 5 5 43
5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32
6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
7 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 33
8 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 34
9 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30
10 4 5 3 3 5 5 4 4 4 4 41
11 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
12 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 29
13 5 5 3 2 5 5 5 3 4 5 42
14 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28
15 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
16 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 29
17 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28
18 3 3 4 5 3 3 3 4 2 3 33
19 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22
20 2 2 4 4 2 2 1 3 1 1 22
21 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
22 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37
25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
27 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 27
28 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
29 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 32
30 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 29
31 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28
32 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 28
33 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
35 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
36 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 12
37 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 26
38 5 5 3 3 5 5 5 3 5 4 43
Komunikasi Organisasi (X3)
Tot
No KO KO KO KO KO KO KO KO KO KO1 KO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
39 3 3 4 4 2 2 2 4 3 2 29
40 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28
41 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 25
42 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 25
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
44 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 27
45 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 32
46 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 30
47 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 30
48 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 33
49 3 3 2 2 3 4 4 2 3 4 30
50 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 33
51 4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 38
52 4 4 3 3 4 4 4 3 5 4 38
53 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 29
54 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 25
55 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
56 2 1 3 3 1 1 1 3 1 1 17
57 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 31
58 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
59 1 1 4 3 1 1 1 3 2 1 18
60 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
61 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 30
62 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 26
63 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32
64 5 5 2 2 5 4 5 2 5 5 40
65 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 26
66 4 4 2 3 3 4 4 2 3 4 33
67 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
68 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 26
69 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 32
70 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
71 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
74 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
76 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28
Komunikasi Organisasi (X3)
Tot
No KO KO KO KO KO KO KO KO KO KO1 KO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
77 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
78 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 31
79 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 30
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
82 1 2 3 2 1 1 1 3 2 1 17
83 2 1 5 4 1 1 1 4 1 2 22
84 3 3 4 4 2 3 3 4 2 2 30
85 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 27
86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
88 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 32
89 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28
90 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
91 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 31
92 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 33
93 4 4 3 3 5 5 5 2 5 5 41
94 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32
95 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
96 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
97 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27
98 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27
99 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 34
10
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
0
10
4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 34
1
10
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 28
2
10
3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 27
3
10
2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 29
4
10
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
5
10
3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 30
6
10
3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 30
7
10 5 5 3 3 4 5 5 3 4 5 42
Komunikasi Organisasi (X3)
Tot
No KO KO KO KO KO KO KO KO KO KO1 KO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
8
10
3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32
9
11
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28
0
11
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 32
1
11
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
2
11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3
11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
4
11
4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 37
5
11
3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 31
6
11
4 5 3 3 4 4 4 3 4 4 38
7
11
3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 33
8
11
3 2 5 5 2 2 3 5 3 2 32
9
12
1 1 3 3 1 1 1 3 1 2 17
0
12
2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 25
1
12
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 36
2
12
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28
3
12
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 32
4
12
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32
5
12
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
6
12
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
7
12
3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 27
8
12
4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 34
9
Komunikasi Organisasi (X3)
Tot
No KO KO KO KO KO KO KO KO KO KO1 KO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
13
4 3 5 5 3 3 3 5 3 3 37
0

TABULASI DATA KUESIONER VARIABEL KEPUASAN KERJA (Y1)

Kepuasan Kerja (Y1)


Tota
No KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK1
l KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 31
3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47
4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 47
5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 27
6 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37
7 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 31
8 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 34
9 3 5 3 3 4 4 3 3 3 3 34
10 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 46
11 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
12 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 27
13 5 3 4 4 5 4 5 5 4 5 44
14 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32
Kepuasan Kerja (Y1)
Tota
No KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK1
l KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
15 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 32
16 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 31
17 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
18 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 35
19 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32
20 2 4 2 1 1 1 1 2 2 2 18
21 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 34
22 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 31
23 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 32
24 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 46
25 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 35
26 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 32
27 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31
28 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 24
29 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29
30 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
31 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 29
32 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 35
33 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 24
34 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 33
35 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28
36 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 21
37 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 28
38 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
39 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 37
40 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 32
41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
43 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32
44 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 33
45 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 32
46 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
47 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 36
48 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
49 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 33
50 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 33
51 5 2 5 4 4 5 5 5 5 5 45
52 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 34
53 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 32
54 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
55 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 30
56 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 34
Kepuasan Kerja (Y1)
Tota
No KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK1
l KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
58 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 23
59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
60 3 3 3 2 5 3 3 2 3 3 30
61 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 35
62 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 33
63 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 28
64 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 47
65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
66 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 31
67 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 28
68 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
69 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 37
70 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 34
71 3 5 4 3 3 2 3 3 3 3 32
72 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 32
73 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 34
74 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31
75 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 26
76 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 33
77 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
78 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32
79 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 30
80 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 32
81 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 31
82 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 24
83 1 5 2 1 2 1 1 2 2 2 19
84 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 36
85 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 23
86 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28
87 3 5 3 3 3 3 3 2 3 4 32
88 3 5 2 2 3 3 3 3 3 3 30
89 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 37
90 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 28
91 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
92 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27
93 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 43
94 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 17
95 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 27
96 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32
97 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 17
98 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 34
Kepuasan Kerja (Y1)
Tota
No KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK1
l KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
99 4 2 3 3 3 4 3 4 3 3 32
10
3 3 3 3 3 3 3 4 4 31
0 2
10
3 3 3 3 3 4 3 3 4 33
1 4
10
3 3 3 3 3 3 3 3 3 31
2 4
10
3 2 3 3 2 3 3 2 2 26
3 3
10
2 3 2 3 2 3 2 2 3 26
4 4
10
3 3 4 3 4 3 4 4 4 34
5 2
10
4 4 3 3 3 4 3 3 3 33
6 3
10
3 4 3 4 3 4 4 3 4 35
7 3
10
5 5 4 4 4 5 5 4 4 44
8 4
10
2 2 3 3 3 3 3 2 3 28
9 4
11
4 3 4 3 3 4 3 3 3 32
0 2
11
3 2 2 3 3 3 3 2 2 26
1 3
11
3 2 2 2 3 3 3 3 3 26
2 2
11
3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
3 3
11
2 3 3 3 3 3 4 4 3 30
4 2
11
3 4 3 3 3 3 4 4 4 34
5 3
11
3 2 3 3 3 3 3 4 3 29
6 2
11
3 3 3 3 3 3 3 2 3 30
7 4
11
4 4 4 4 3 3 4 4 3 37
8 4
11
4 3 4 3 4 4 3 3 3 34
9 3
12
3 3 3 2 3 3 3 4 4 31
0 3
Kepuasan Kerja (Y1)
Tota
No KK KK KK KK KK KK KK KK KK KK1
l KP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
12
3 3 2 2 3 3 3 4 4 30
1 3
12
3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
2 3
12
2 3 3 2 2 3 3 3 3 27
3 3
12
3 3 3 4 4 3 3 3 3 32
4 3
12
2 3 3 3 3 3 2 2 2 26
5 3
12
3 3 2 3 3 3 2 3 3 29
6 4
12
3 3 3 3 4 4 3 3 3 32
7 3
12
3 3 3 3 4 3 3 3 3 30
8 2
12
3 4 3 4 3 4 4 4 4 36
9 3
13
3 2 3 2 3 3 3 3 3 30
0 5
TABULASI DATA KUESIONER VARIABEL KOMITMEN
ORGANISASIONAL (Y2)

Komitmen Organisasional (Y2) Tot


No KM KM KM KM KM KM KM KM
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T
1 4 5 3 3 5 3 4 27
2 3 3 3 1 2 1 3 16
3 5 5 3 4 5 3 5 30
4 5 5 2 4 5 4 5 30
5 3 3 2 2 2 1 2 15
6 3 2 3 2 2 2 2 16
7 4 4 3 2 4 2 4 23
8 3 3 3 2 3 4 2 20
9 2 2 3 2 2 2 2 15
10 5 5 3 5 5 2 5 30
11 3 3 3 2 4 4 3 22
12 2 3 4 3 3 3 2 20
13 5 5 3 3 5 3 5 29
14 3 3 4 3 3 3 3 22
15 3 4 4 4 3 4 3 25
16 4 4 3 2 3 3 4 23
17 3 3 3 3 2 3 3 20
18 2 3 4 3 3 3 3 21
19 3 3 3 4 3 4 3 23
20 2 1 3 3 2 3 2 16
21 5 4 4 3 4 3 5 28
22 4 4 3 2 4 2 4 23
Komitmen Organisasional (Y2) Tot
No KM KM KM KM KM KM KM KM
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T
23 3 3 3 2 3 2 3 19
24 5 4 3 4 5 3 5 29
25 4 4 3 3 4 3 4 25
26 3 2 3 3 3 3 2 19
27 3 2 3 2 3 2 3 18
28 2 2 3 2 2 2 2 15
29 2 3 3 3 3 2 2 18
30 3 3 3 2 2 2 2 17
31 3 4 3 3 3 3 4 23
32 3 4 4 2 3 3 3 22
33 2 3 3 2 3 3 2 18
34 3 3 1 3 3 2 3 18
35 2 2 3 2 2 3 2 16
36 2 1 3 3 1 3 2 15
37 2 2 3 3 2 3 2 17
38 5 5 3 2 5 2 5 27
39 2 2 4 3 2 3 2 18
40 2 3 3 3 3 3 3 20
41 2 2 3 3 2 3 1 16
42 2 3 3 2 3 1 3 17
43 4 4 3 3 3 3 4 24
44 3 3 3 3 2 3 3 20
45 3 3 3 2 4 3 3 21
46 3 4 3 2 3 2 3 20
47 3 3 2 3 2 3 3 19
48 2 3 3 2 2 3 2 17
49 3 3 3 3 3 3 3 21
50 3 3 2 3 2 3 2 18
51 4 5 4 3 5 3 5 29
52 4 4 2 2 4 3 4 23
53 3 3 4 2 3 3 2 20
54 2 2 3 3 2 2 2 16
55 4 3 4 3 3 3 3 23
56 3 3 4 2 4 3 3 22
57 4 3 3 2 3 2 4 21
58 2 2 2 3 2 3 2 16
59 3 3 3 3 3 2 3 20
60 3 4 3 3 3 3 3 22
61 4 4 3 1 5 2 4 23
62 3 3 4 2 2 2 3 19
63 2 3 4 3 3 3 3 21
64 5 5 3 2 5 3 5 28
Komitmen Organisasional (Y2) Tot
No KM KM KM KM KM KM KM KM
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T
65 4 4 2 3 4 3 4 24
66 5 4 3 3 4 4 5 28
67 4 4 3 2 4 2 4 23
68 3 3 3 3 3 3 3 21
69 4 4 4 2 4 2 5 25
70 4 4 4 3 4 3 4 26
71 3 3 4 3 3 3 3 22
72 3 3 2 2 3 2 3 18
73 3 3 3 5 3 4 3 24
74 3 3 3 3 3 2 3 20
75 3 3 3 3 3 3 4 22
76 3 4 3 3 3 3 3 22
77 2 3 3 3 2 2 3 18
78 3 3 3 3 2 2 3 19
79 4 3 3 2 4 2 3 21
80 3 3 2 3 3 3 3 20
81 2 3 3 2 2 2 2 16
82 3 3 3 3 3 3 3 21
83 1 1 5 3 2 3 1 16
84 2 3 4 3 2 3 2 19
85 2 2 3 2 2 2 2 15
86 2 2 4 3 2 3 2 18
87 3 3 5 3 3 3 3 23
88 2 2 4 3 2 4 3 20
89 3 3 5 3 3 2 3 22
90 3 3 3 2 3 3 3 20
91 3 3 3 2 3 2 3 19
92 3 2 3 3 3 2 3 19
93 3 3 3 3 3 2 4 21
94 3 3 4 3 2 4 3 22
95 3 3 1 2 3 2 4 18
96 4 4 4 2 4 1 3 22
97 3 2 3 4 2 4 2 20
98 3 3 3 3 3 3 3 21
99 3 3 2 3 3 2 3 19
10
3 2 3 18
0 3 2 2 3
10
2 2 2 19
1 3 4 3 3
10
4 2 2 22
2 4 4 3 3
10 3 3 3 2 3 2 4 20
Komitmen Organisasional (Y2) Tot
No KM KM KM KM KM KM KM KM
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T
3
10
3 2 2 23
4 4 4 4 4
10
3 4 3 27
5 5 4 4 4
10
2 2 2 20
6 3 4 3 4
10
3 3 3 17
7 2 2 2 2
10
3 3 3 29
8 5 5 5 5
10
3 4 3 22
9 3 3 3 3
11
3 4 3 22
0 3 3 3 3
11
3 2 2 21
1 3 3 4 4
11
3 1 2 15
2 2 3 2 2
11
3 2 2 21
3 3 4 4 3
11
4 3 3 22
4 3 3 3 3
11
3 2 2 18
5 3 3 3 2
11
3 2 2 25
6 5 4 5 4
11
4 2 2 21
7 3 3 4 3
11
3 2 2 18
8 3 3 2 3
11
4 2 2 20
9 3 3 3 3
12
3 2 2 19
0 3 3 3 3
12
3 3 2 22
1 4 3 3 4
12
3 2 2 17
2 3 2 2 3
12
3 3 3 5 3 2 3 22
3
12
3 3 3 2 3 2 3 19
4
Komitmen Organisasional (Y2) Tot
No KM KM KM KM KM KM KM KM
T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T
12
2 2 4 1 2 1 2 14
5
12
3 4 3 3 3 3 4 23
6
12
4 4 3 3 3 3 4 24
7
12
4 3 4 3 3 3 3 23
8
12
4 5 4 3 4 3 4 27
9
13
3 3 3 3 4 3 3 22
0
LAMPIRAN 4
HASIL OUTPUT AMOS
UJI VALIDITAS

Uji Eksogen Tahap 1

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
IO10 <--- iklim_organisasi ,832
IO9 <--- iklim_organisasi ,848
IO8 <--- iklim_organisasi ,168
Estimate
IO7 <--- iklim_organisasi ,842
IO6 <--- iklim_organisasi ,006
IO5 <--- iklim_organisasi ,883
IO4 <--- iklim_organisasi ,847
IO3 <--- iklim_organisasi -,008
IO2 <--- iklim_organisasi ,841
IO1 <--- iklim_organisasi ,900
KO10 <--- komunikasi_organisasi ,865
KO9 <--- komunikasi_organisasi ,842
KO8 <--- komunikasi_organisasi -,025
KO7 <--- komunikasi_organisasi ,918
KO6 <--- komunikasi_organisasi ,877
KO5 <--- komunikasi_organisasi ,898
KO4 <--- komunikasi_organisasi -,029
KO3 <--- komunikasi_organisasi -,114
KO2 <--- komunikasi_organisasi ,877
KO1 <--- komunikasi_organisasi ,763
KP4 <--- kompensasi ,877
KP3 <--- kompensasi ,837
KP2 <--- kompensasi ,604
KP1 <--- kompensasi -,224

Uji Eksogen Tahap 2


Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
IO10 <--- iklim_organisasi ,832
IO9 <--- iklim_organisasi ,847
IO7 <--- iklim_organisasi ,843
IO5 <--- iklim_organisasi ,884
IO4 <--- iklim_organisasi ,847
IO2 <--- iklim_organisasi ,840
IO1 <--- iklim_organisasi ,900
KO10 <--- komunikasi_organisasi ,865
KO9 <--- komunikasi_organisasi ,841
KO7 <--- komunikasi_organisasi ,918
KO6 <--- komunikasi_organisasi ,876
KO5 <--- komunikasi_organisasi ,898
KO2 <--- komunikasi_organisasi ,877
Estimate
KO1 <--- komunikasi_organisasi ,763
KP3 <--- kompensasi ,827
KP2 <--- kompensasi ,603
KP4 <--- kompensasi ,889

Uji Endogen Tahap 1


Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
<--
KK10 kepuasan_kerja ,806
-
<--
KK9 kepuasan_kerja ,807
-
<--
KK8 kepuasan_kerja ,832
-
<--
KK7 kepuasan_kerja ,838
-
<--
KK6 kepuasan_kerja ,799
-
<--
KK5 kepuasan_kerja ,760
-
<--
KK4 kepuasan_kerja ,795
-
<--
KK3 kepuasan_kerja ,740
-
<--
KK2 kepuasan_kerja -,007
-
KK1 <-- kepuasan_kerja ,739
Estimate
-
<--
KMT7 komitmen_organisasional ,912
-
<--
KMT6 komitmen_organisasional ,058
-
<--
KMT5 komitmen_organisasional ,870
-
<--
KMT4 komitmen_organisasional ,137
-
<--
KMT3 komitmen_organisasional -,084
-
<--
KMT2 komitmen_organisasional ,880
-
<--
KMT1 komitmen_organisasional ,906
-
Uji Endogen Tahap 2

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)


Estimate
<--
KK10 kepuasan_kerja ,806
-
<--
KK9 kepuasan_kerja ,807
-
<--
KK8 kepuasan_kerja ,832
-
<--
KK7 kepuasan_kerja ,838
-
<--
KK6 kepuasan_kerja ,799
-
<--
KK5 kepuasan_kerja ,760
-
<--
KK4 kepuasan_kerja ,795
-
<--
KK3 kepuasan_kerja ,740
-
<--
KK1 kepuasan_kerja ,739
-
<--
KMT7 komitmen_organisasional ,911
-
<--
KMT5 komitmen_organisasional ,871
-
<--
KMT2 komitmen_organisasional ,881
-
<--
KMT1 komitmen_organisasional ,905
-
Full Measuerement
Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate
IO1 <--- IO ,896
IO10 <--- IO ,832
IO9 <--- IO ,848
IO7 <--- IO ,845
IO5 <--- IO ,887
IO4 <--- IO ,850
IO2 <--- IO ,837
Estimate
KP4 <--- KP ,898
KP3 <--- KP ,818
KP2 <--- KP ,603
KO1 <--- KO ,765
KO10 <--- KO ,867
KO9 <--- KO ,844
KO7 <--- KO ,916
KO6 <--- KO ,876
KO5 <--- KO ,897
KO2 <--- KO ,875
KK9 <--- KK ,803
KK8 <--- KK ,836
KK7 <--- KK ,840
KK6 <--- KK ,797
KK5 <--- KK ,763
KK4 <--- KK ,795
KK3 <--- KK ,739
KK1 <--- KK ,739
KMT1 <--- KMT ,905
KMT7 <--- KMT ,911
KMT5 <--- KMT ,870
KMT2 <--- KMT ,882
KK10 <--- KK ,803
UJI RELIABILITAS DAN AVARAGE VARIANCE EXTRACTED (AVE)

Variabel Loading Hasil Hasil


Indikator ME ej
Penelitian (ᵡ) Reliabilitas AVE
IO1 0,896 0,803 0,197
IO2 0,837 0,701 0,299
IO4 0,850 0,723 0,278
Iklim IO5 0,887 0,787 0,213
Organisasi IO7 0,845 0,714 0,286 0,951 0,734
(X1) IO9 0,848 0,719 0,281
IO10 0,832 0,692 0,308
∑ 5,995 5,138 1,862
∑^2 35,940    
KP2 0,603 0,364 0,636
KP3 0,818 0,669 0,331
Kompensasi
KP4 0,898 0,806 0,194 0,822 0,613
(X2)
∑ 2,319 1,839 1,161
∑^2 5,378    
KO1 0,765 0,585 0,415
KO2 0,875 0,766 0,234
KO5 0,897 0,805 0,195
Komunikasi KO6 0,876 0,767 0,233
Organisasi KO7 0,916 0,839 0,161 0,954 0,747
(X3) KO9 0,844 0,712 0,288
KO10 0,867 0,752 0,248
∑ 6,040 5,226 1,774
∑^2 36,482    
KK1 0,739 0,546 0,454
KK3 0,739 0,546 0,454
KK4 0,795 0,632 0,368
KK5 0,763 0,582 0,418
KK6 0,797 0,635 0,365
Kepuasan
KK7 0,84 0,706 0,294 0,938 0,626
Kerja (Y1)
KK8 0,836 0,699 0,301
KK9 0,803 0,645 0,355
KK10 0,803 0,645 0,355
∑ 7,115 5,636 3,364
∑^2 50,623    
Komitmen KMT1 0,905 0,819 0,181
Organisasional KMT2 0,882 0,778 0,222 0,940 0,796
(Y2) KMT5 0,87 0,757 0,243
Variabel Loading Hasil Hasil
Indikator ME ej
Penelitian (ᵡ) Reliabilitas AVE
KMT7 0,911 0,830 0,170
∑ 3,568 3,184 0,816
∑^2 12,731    

UJI NORMALITAS
Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.


1,00
KK10 5,000 ,359 1,671 ,267 ,621
0
1,00
KMT2 5,000 ,132 ,614 ,136 ,317
0
1,00
KMT5 5,000 ,530 2,467 -,262 -,610
0
1,00
KMT7 5,000 ,342 1,592 -,253 -,590
0
1,00
KMT1 5,000 ,486 2,263 -,071 -,166
0
1,00
KK1 5,000 ,236 1,098 ,961 2,237
0
1,00
KK3 5,000 ,393 1,830 ,552 1,285
0
1,00
KK4 5,000 ,026 ,122 ,983 2,287
0
1,00
KK5 5,000 ,082 ,381 ,810 1,885
0
1,00 -,00
KK6 5,000 -,043 ,840 1,955
0 9
1,00
KK7 5,000 ,328 1,527 1,180 1,745
0
2,00
KK8 5,000 ,862 2,013 1,204 1,802
0
1,00
KK9 5,000 ,364 1,694 ,343 ,798
0
1,00
KO2 5,000 ,117 ,547 1,591 1,703
0
1,00 -,06
KO5 5,000 -,311 1,666 1,878
0 7
1,00 -,10
KO6 5,000 -,509 2,001 1,657
0 9
1,00 -,20
KO7 5,000 -,943 1,684 1,919
0 3
1,00 -,02
KO9 5,000 -,104 2,555 1,947
0 2
1,00 -,09
KO10 5,000 -,459 1,873 1,359
0 9
1,00
KO1 5,000 ,138 ,641 ,770 1,791
0
1,00
KP2 5,000 ,233 1,082 ,353 ,822
0
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.
2,00
KP3 5,000 ,602 1,800 1,123 1,614
0
1,00 -,00
KP4 5,000 -,038 ,189 ,439
0 8
1,00
IO2 5,000 ,395 1,840 ,509 1,185
0
1,00
IO4 5,000 ,047 ,221 1,086 2,528
0
1,00
IO5 5,000 ,304 1,417 ,969 2,254
0
1,00
IO7 5,000 ,301 1,403 1,123 1,613
0
1,00
IO9 5,000 ,314 1,460 ,547 1,272
0
1,00
IO10 5,000 ,391 1,819 ,036 ,085
0
1,00 -,01
IO1 5,000 -,056 ,809 1,883
0 2
Multivariate 8,098 1,054

UJI OUTLIERS

Observations farthest from the centroid (Mahalanobis distance) (Group


number 1)

Observation
Mahalanobis d-squared p1 p2
number
107 47,022 ,025 ,962
83 46,817 ,026 ,853
93 45,578 ,034 ,823
119 45,550 ,034 ,655
104 44,621 ,042 ,638
37 43,079 ,058 ,766
97 42,861 ,060 ,673
116 41,481 ,079 ,817
85 41,273 ,082 ,754
18 41,256 ,083 ,641
Observation
Mahalanobis d-squared p1 p2
number
82 41,014 ,087 ,578
36 40,508 ,095 ,591
5 40,478 ,096 ,481
21 39,910 ,107 ,526
69 39,469 ,116 ,543
92 39,412 ,117 ,451
39 38,379 ,140 ,660
6 37,009 ,177 ,900
53 36,706 ,186 ,902
3 36,515 ,192 ,889
2 36,514 ,192 ,838
62 35,952 ,210 ,895
27 35,824 ,214 ,873
94 35,821 ,214 ,821
68 35,812 ,214 ,760
121 35,566 ,223 ,763
45 35,547 ,223 ,698
56 35,538 ,224 ,623
88 35,318 ,231 ,621
60 35,180 ,236 ,591
10 34,858 ,248 ,631
117 34,799 ,250 ,574
108 34,554 ,259 ,589
19 34,380 ,266 ,578
120 34,215 ,272 ,565
78 33,913 ,284 ,607
8 33,866 ,286 ,549
64 33,853 ,287 ,477
4 33,677 ,294 ,473
84 33,339 ,308 ,536
95 33,259 ,311 ,494
129 33,220 ,313 ,436
101 32,700 ,336 ,580
63 32,564 ,342 ,565
125 32,488 ,345 ,524
47 32,423 ,348 ,478
41 32,391 ,350 ,420
49 32,286 ,354 ,393
77 32,164 ,360 ,375
20 31,934 ,371 ,402
13 31,892 ,373 ,351
Observation
Mahalanobis d-squared p1 p2
number
61 31,821 ,376 ,315
102 31,558 ,388 ,356
130 31,536 ,389 ,301
32 31,516 ,390 ,249
52 31,453 ,393 ,216
100 31,315 ,400 ,210
1 31,225 ,404 ,189
30 31,092 ,411 ,182
126 31,069 ,412 ,145
73 31,002 ,415 ,123
103 30,606 ,435 ,190
59 30,560 ,437 ,159
54 30,415 ,445 ,157
105 30,360 ,447 ,131
57 30,312 ,450 ,108
25 30,220 ,454 ,096
51 29,955 ,468 ,121
122 29,863 ,473 ,108
90 29,756 ,478 ,099
44 29,599 ,486 ,101
109 29,520 ,490 ,087
80 29,387 ,497 ,084
111 29,299 ,502 ,074
31 29,272 ,503 ,056
118 29,248 ,505 ,041
124 29,168 ,509 ,034
9 28,960 ,520 ,040
50 28,957 ,520 ,027
96 28,544 ,542 ,054
89 28,514 ,543 ,040
35 28,261 ,557 ,052
81 28,030 ,569 ,064
98 27,856 ,578 ,068
7 27,465 ,599 ,116
42 27,389 ,603 ,100
46 27,354 ,605 ,077
16 27,334 ,606 ,057
58 26,812 ,633 ,129
33 26,659 ,641 ,130
115 26,627 ,643 ,101
15 26,587 ,645 ,078
Observation
Mahalanobis d-squared p1 p2
number
12 26,222 ,664 ,124
67 26,109 ,670 ,113
48 26,085 ,671 ,085
65 25,983 ,676 ,075
17 25,973 ,677 ,052
66 25,909 ,680 ,041
11 24,754 ,737 ,299
91 24,518 ,748 ,330

UJI MULTICOLLINEARITY

Determinant of sample covariance matrix = ,578

FULL MODEL
UJI HIPOTESIS

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label


,07
KK <--- IO ,296 3,916 *** par_29
6
,07 ,00
KK <--- KP ,043 2,598 par_32
1 5
,10
KK <--- KO ,474 4,601 *** par_34
3
,09 ,04
KMT <--- IO ,195 1,978 par_30
8 8
,13
KMT <--- KK ,565 4,156 *** par_31
6
,09 ,02
KMT <--- KP ,137 2,528 par_33
0 7
,13 ,06
KMT <--- KO ,247 1,855 par_35
3 4
IO1 <--- IO 1,000
,07
IO10 <--- IO ,967 13,164 *** par_1
3
,06
IO9 <--- IO ,940 13,703 *** par_2
9
Estimate S.E. C.R. P Label
,06
IO7 <--- IO ,913 13,641 *** par_3
7
,06
IO5 <--- IO ,972 15,274 *** par_4
4
,06
IO4 <--- IO ,878 13,835 *** par_5
3
,06
IO2 <--- IO ,895 13,467 *** par_6
6
KP4 <--- KP 1,000
,10
KP3 <--- KP ,844 8,158 *** par_7
3
,12
KP2 <--- KP ,831 6,554 *** par_8
7
KO1 <--- KO 1,000
,10
KO10 <--- KO 1,093 10,886 *** par_9
0
,09
KO9 <--- KO 1,022 10,528 *** par_10
7
,10
KO7 <--- KO 1,233 11,679 *** par_11
6
,10
KO6 <--- KO 1,095 10,978 *** par_12
0
,10
KO5 <--- KO 1,187 11,339 *** par_13
5
,10
KO2 <--- KO 1,173 11,028 *** par_14
6
KK9 <--- KK 1,000
,08
KK8 <--- KK ,969 11,081 *** par_15
7
,09
KK7 <--- KK ,996 11,005 *** par_16
0
,09
KK6 <--- KK ,980 10,245 *** par_17
6
,09
KK5 <--- KK ,945 9,649 *** par_18
8
,09
KK4 <--- KK ,955 10,233 *** par_19
3
,09
KK3 <--- KK ,892 9,299 *** par_20
6
,10
KK1 <--- KK ,931 9,268 *** par_21
0
KMT1 <--- KMT 1,000
KMT7 <--- KMT 1,052 ,06 16,579 *** par_22
Estimate S.E. C.R. P Label
3
,06
KMT5 <--- KMT 1,003 14,635 *** par_23
9
,06
KMT2 <--- KMT ,965 14,962 *** par_24
4
,09
KK10 <--- KK 1,016 10,593 *** par_25
6

UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate
KK ,527
KMT ,540
KK10 ,645
KMT2 ,778
KMT5 ,757
KMT7 ,829
KMT1 ,820
KK1 ,546
KK3 ,546
KK4 ,633
KK5 ,582
KK6 ,635
KK7 ,706
KK8 ,699
KK9 ,644
KO2 ,766
KO5 ,805
KO6 ,767
KO7 ,840
KO9 ,713
KO10 ,752
KO1 ,586
KP2 ,363
KP3 ,668
KP4 ,807
IO2 ,700
IO4 ,722
Estimate
IO5 ,786
IO7 ,714
IO9 ,719
IO10 ,692
IO1 ,803

DIRECT EFFECT

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

KO KP IO KK KMT
,36
KK ,446 ,042 ,000 ,000
0
,18
KMT ,184 ,108 ,446 ,000
8
,00
KK10 ,000 ,000 ,803 ,000
0
,00
KMT2 ,000 ,000 ,000 ,882
0
,00
KMT5 ,000 ,000 ,000 ,870
0
,00
KMT7 ,000 ,000 ,000 ,911
0
,00
KMT1 ,000 ,000 ,000 ,905
0
,00
KK1 ,000 ,000 ,739 ,000
0
,00
KK3 ,000 ,000 ,739 ,000
0
,00
KK4 ,000 ,000 ,795 ,000
0
,00
KK5 ,000 ,000 ,763 ,000
0
,00
KK6 ,000 ,000 ,797 ,000
0
,00
KK7 ,000 ,000 ,840 ,000
0
,00
KK8 ,000 ,000 ,836 ,000
0
,00
KK9 ,000 ,000 ,803 ,000
0
KO KP IO KK KMT
,00
KO2 ,875 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO5 ,897 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO6 ,876 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO7 ,916 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO9 ,844 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO10 ,867 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO1 ,765 ,000 ,000 ,000
0
,00
KP2 ,000 ,603 ,000 ,000
0
,00
KP3 ,000 ,818 ,000 ,000
0
,00
KP4 ,000 ,898 ,000 ,000
0
,83
IO2 ,000 ,000 ,000 ,000
7
,85
IO4 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,88
IO5 ,000 ,000 ,000 ,000
7
,84
IO7 ,000 ,000 ,000 ,000
5
,84
IO9 ,000 ,000 ,000 ,000
8
,83
IO10 ,000 ,000 ,000 ,000
2
,89
IO1 ,000 ,000 ,000 ,000
6

INDIRECT EFFECT

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

KO KP IO KK KMT
,00
KK ,000 ,000 ,000 ,000
0
KO KP IO KK KMT
,00
KMT ,199 ,019 ,161 ,000
0
,00
KK10 ,358 ,034 ,289 ,000
0
-,11 ,39
KMT2 ,337 ,307 ,000
2 3
-,11 ,38
KMT5 ,333 ,303 ,000
0 8
-,11 ,40
KMT7 ,348 ,317 ,000
5 6
-,11 ,40
KMT1 ,346 ,315 ,000
5 4
-,03 ,00
KK1 ,330 ,266 ,000
1 0
-,03 ,00
KK3 ,330 ,266 ,000
1 0
-,03 ,00
KK4 ,355 ,287 ,000
4 0
-,03 ,00
KK5 ,340 ,275 ,000
2 0
-,03 ,00
KK6 ,356 ,287 ,000
4 0
-,03 ,00
KK7 ,375 ,303 ,000
6 0
-,03 ,00
KK8 ,373 ,301 ,000
5 0
-,03 ,00
KK9 ,358 ,289 ,000
4 0
,00
KO2 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO5 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO6 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO7 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO9 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO10 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KO1 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KP2 ,000 ,000 ,000 ,000
0
KO KP IO KK KMT
,00
KP3 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
KP4 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO2 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO4 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO5 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO7 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO9 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO10 ,000 ,000 ,000 ,000
0
,00
IO1 ,000 ,000 ,000 ,000
0

Anda mungkin juga menyukai