Anda di halaman 1dari 53

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT.

ANAK ELANG
MOTORINDO DALAM MENINGKATKAN CITRA
PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM
H.O.G OFFICIAL JOURNEY
JAKARTA CHAPTER

SKRIPSI

Diajukan oleh :
Nama : Natasya Regina Hallatu
NIM : 1711.021.1167
Konsentrasi : Public Relations

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai


Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

JAKARTA
2021
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Tanda Persetujuan Skripsi

Judul Skripsi : Strategi Public Relations PT. Anak Elang


Motorindo dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan Melalui Program H.O.G Official
Journey Jakarta Chapter

Nama : Natasya Regina Hallatu

NIM : 1711.021.1167

Konsentrasi : Public Relations

Tanggal : 24 May 2021

Menyetujui Mengetahui
Dosen Pembimbing Thesis Counselor

(Dr. Ilham Prisgunanto) (Audrey Adeline M. I.Kom)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat serta karunia yang diberikan-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Strategi Public Relations
PT. Anak Elang Motorindo Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan
Melalui Program H.O.G Official Journey Jakarta Chapter selesai tepat
pada waktunya.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memnuhi sebagian syarat guna
mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di London School of Public
Relations Jakarta. Selain itu, penulisan ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan informasi kepada pembaca mengenai topik yang telah
ditentukan.
Dalam penulisan skripsi, penulis mendapat berbagai dukungan,
bantuan, bimbingan, dan saran secara moral maupun material dari berbagai
pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR(UK), Founder dan CEO
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR;
2. Dr. Andre Ikhsano, M.Si, Rektor Institut Komunikasi dan Bisnis
LSPR.
3. Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M., Dekan Fakultas Komunikasi
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
4. Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Ilmu
Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR;
5. Dr. Ilham Prisgunanto selaku dosen pembimbing yang bersedia
meluangkan waktu, tulus, dan sabar dalam memberikan arahan
serta bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
6. Seluruh staff LSPR Jakarta yang telah membantu penulis untuk
memfasilitasi, memberikan informasi, dan mempermudah
perizinan penelitian.
7. Ms. Audrey, M.I.Kom selaku Thesis Counselor yang telah
membantu dalam proses pengecekan penulisan skripsi.
8. Pak Suherli, Pak Ario , Pak Aan, Anthama, Hanif yang telah
bersedia untuk diwawancara dan meluangkan waktunya untuk
menjadi informan dalam penelitian ini.
9. Keluarga penulis yang selalu memberikan do’a serta dukungan
secara penuh.
10. Google dan buku-buku sebagai sumber utama penelitian ini yang
selalu menemani selama 24 jam dimulai dari selembar kertas
kosong hingga selesai.

ii
11. Teman-teman grup bimbingan skripsi ODD 2020-2021 yang
selalu berbagi keluh kesah dan menjalankan penelitian ini
bersama serta saling menyemangati hingga akhir.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas
segala bantuan dan dukungannya.
13. Last but not least, I want to thank me. I want to thank me for
believing in me, for doing all this hard work, for having no days
off also lack of sleep, for never quit, for always being a giver and
keep trying to give more, for trying to do the right things. I want to
thank me for just being me all the time.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna karena
pengetahuan dan pengalaman peneliti yang terbatas. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran yang membangun akan diterima dengan senang hati.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang
membutuhkan. Akhir kata, peneliti mohon maaf apabila terdapat kekeliruan,
kesalahan, maupun segala kekurangan dalam skripsi ini, baik yang disadari
maupun tidak.

Jakarta, 3 September 2021

Natasya Regina Hallatu

iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Peneliti yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Natasya Regina Hallatu

NIM : 17110211167

Konsenterasi : Public Relations

Mahasiswi Program Sarjana pada Institut Komunikasi dan Bisnis


LSPR Jakarta menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi Public
Relations PT. Anak Elang Motorindo Dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan Melalui Program H.O.G Official Journey Jakarta Chapter
merupakan penelitian Peneliti pribadi dan telah mengikuti aturan sesuai
integritas akademik.
Jika di masa depan bagian dari skripsi ini terbukti merupakan hasil
dari plagiarisme, Peneliti bersedia menerima konsekuensi yang dapat berupa
PENCOPOTAN/PEMBATALAN gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta.
Demikian surat pernyataan ini ditulis dengan keaslian penuh agar
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 3 September 2021

iv
Natasya Regina Hallatu

ABSTRAK

INSTITUT KOMUNIKASI DAN BISNIS LSPR


PROGRAM SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Nama : Natasya Regina Hallatu


NIM : 17110211167
Judul : Strategi Public Relations PT. Anak Elang
Motorindo dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan Melalui Program H.O.G Official
Journey Jakarta Chapter
Jumlah Halaman : 111 Halaman dan 20 Lampiran
Referensi : 15 Buku, 12 Jurnal

Penelitian ini membahas mengenai strategi public relations dalam


meningkatkan citra perusahaan melalui program H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter. Terkait dengan bagaimana komunikasi yang terbangun
antara pihak perusahaan dengn pihak internal dan eksternal maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan oleh
public relations dalam meningkatkan citra yang ada di perusahaan PT. Anak
Elang Motorindo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan
bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations dalam
meningkatkan citra perusahaan PT. Anak Elang Motorindo sudah efektif. Hal
ini dikarenakan public relations telah melakukan beberapa langkah dalam
strategi komunikasi, baik segmentation, targeting, objectives, positioning,
sequence of tools, intergrating, dan tools.

Kata Kunci : Strategi, Public Relations, Citra Perusahaan

v
ABSTRACT

LSPR COMMUNICATION AND BUSINESS INSTITUTE


BACHELOR DEGREE IN COMMUNICATION

Name : Natasya Regina Hallatu


NIM : 17110211167
Thesis Title : Strategi Public Relations PT. Anak Elang
Motorindo dalam Meningkatkan Citra
Perusahaan Melalui Program H.O.G Official
Total Pages : 111 pages and 20 Attachments
Reference : 15 Books, 12 Journal

This study discusses the public relations strategy in improving the


company's image through the H.O.G Official Journey Jakarta Chapter
program. Associated with how communication is built between the company
with internal and external parties, this study aims to find out how the
strategies used by public relations in improving the image of the company
PT. Anak Elang Motorindo. The method used in this study is a descriptive
method with a qualitative approach. The results showed that the
communication strategy used by public relations in improving the corporate
image of PT. Anak Elang Motorindo has been effective. This is because
public relations has taken several steps in the communication strategy, both
segmentation, targeting, objectives, positioning, sequence of tools,
integration, and tools.

Keywords : Strategy, Public Relations, Corporate Image

vi
DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI.........................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.........................................................................................................iv

DAFTAR APPENDIX...................................................................................................v

BAB I............................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................9

1.3. Tujuan Penelitian...........................................................................................9

1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................................9

1.4.1 Manfaat Akademis.........................................................................................9

1.4.2 Manfaat Praktis..............................................................................................9

1.4. Manfaat Penelitian.........................................................................................9

BAB II KERANGKA TEORETIS................................................................................11

2.1 Penelitian Sebelumnya.........................................................................................11

Hasil Penelitian Sebelumnya......................................................................................19

2.2 Komunikasi Organisasi.........................................................................................22

2.3 Teori Public Relations...........................................................................................23

2.4 Implementasi Manajemen Komunikasi................................................................26

2.5 Fungsi Manajemen Komunikasi...........................................................................27

2.6 Public Relations....................................................................................................28

vii
2.6.1 Peran dan Fungsi Public Relations.............................................................29

2.6.2 Sifat dan Ruang Lingkup Public Relations..................................................31

2.6.3 Tujuan Public Relations...............................................................................32

2.7 Manajemen Strategik............................................................................................35

2.7.1 Pengertian Manajemen Strategik................................................................35

2.8 Citra Produk Perusahaan.....................................................................................35

2.9 Strategi dan Taktik................................................................................................36

2.9.1 Pengertian Strategi dan Taktik....................................................................36

2.9.2 Jenis-jenis Strategi......................................................................................40

3 Komponen Strategi Komunikasi..................................................................41

2.9 Strategi Public Relations......................................................................................43

2.9.1 Analisis STOP-SIT.......................................................................................44

2.9.2 Manajemen dan Public Relations................................................................45

2.9.3 Kerangka Teori............................................................................................46

BAB III........................................................................................................................47

METODOLOGI PENELITIAN.....................................................................................47

3.1 Metode Penelitian.................................................................................................47

3.2 Narasumber..........................................................................................................48

3.3 Fokus Penelitian...................................................................................................49

3.4 Teknik Pengumpulan Data...................................................................................53

3.4.1 Data Primer..................................................................................................53

3.4.2 Data Sekunder.............................................................................................55

3. 5 Teknik Analisis Data............................................................................................55

viii
3.6 Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan..................................................................56

3.7 Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................58

3.8 Keterbatasan Penelitian.......................................................................................59

REFERENSI...............................................................................................................60

DAFTAR TABEL

ix
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya........................................................9

Tabel 2. 2 Perbandingan Penelitian Sebelumnya......................................................10

Tabel 2. 3 Perbandingan Penelitian Sebelumnya......................................................11

Tabel 2. 4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya......................................................11

Tabel 2. 5 Perbandingan Penelitian Sebelumnya......................................................12

YTabel 3. 1 Tabel Fokus

Penelitian.....................................................................................41

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia itu adalah makhluk yang dinamis, mereka perlu berpindah

dari satu tempat ke tempat yang lain. Kendaraan merupakan sebuah bentuk

perkembangan teknologi, ragam kendaraan yang ada hingga kini pun terus

mengalami transformasi dari awal penemuannya hingga era modernisme ini.

Kendaraan tidak serta merta ditemukan dalam bentuk yang sudah bagus dan

fasilitas yang nyaman, namun diawali dengan berbagai penemuan mulai dari

andong, sepeda kayuh, dan sepeda motor.

Dimasa lalu orang-orang masih menggunakan andong sebagai

kendaraan umum roda empat yang ditarik kuda. Kendaraan ini memang

cukup terkenal dan khas di sekitaran Yogyakarta, Solo, hingga Klaten.

Keberadaanya mudah kita jumpai saat berlibur di Yogyakarta. Pada masa

penjajahan, andong merupakan salah satu transportasi penting dan mewah

yang hanya dapat digunakan oleh bangsawan dan tuan tanah.Biasanya,

masyarakat kalangan bawah hanya bisa berjalan kaki atau menggunakan

gerobak yang ditarik sapi atau kerbau, dimana harga sapi atau kerbau jauh

lebih murah dibandingkan dengan kuda

Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-

ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin

menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan

1
sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai

pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda

motor, sepeda tetap punya pemerhati bahkan penggemarnya dikenal sangat

fanatik.

Sepeda motor pertama di buat oleh ahli mesin Jerman Gottlieb

Daimler pada tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan

pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri.

Sepeda tersebut memiliki empat roda, termasuk dua roda tambahan (seperti

roda pada sepeda anak-anak). Putra Daimler menjadi orang pertama yang

mengendarai sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut

pada tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj. 

Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman,

Perancis dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya

sebagai alat transportasi. Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya

Walter bersama tetangganya William Harley membuat motor Harley-

Davidson yang pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi

sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan

mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki duasilinder dengan konfigurasi

seperti huruf “V”. Mesin tersebut memiliki suara yang besar,bergemuruh dan

terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik.

Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor modern mulai terbentuk

(Prasetyo et al., 2019, pp. 21–27)

2
Sesudah perang, pengguna sepeda motor menyebar luas ke Eropa

dan Amerika. Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda motor di Amerika

Utara di produksi oleh Harley atau oleh perusahaan Inggris seperti

Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph.  Periode

1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda, Kawasaki, Suzuki, dan

Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor dengan pengembangan

pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing dengan produsen

motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan mesin 4

langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan

mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah

yang ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road

(Bronatamala et al., 2014, pp. 17–26)

Fanatisme yang merupakan bentuk rasa cinta yang berlebihan hingga

akan berdampak luar biasa terhadap sikap hidup seseorang. Segala sesuatu

yang diyakini akan memberikan sebuah kencitaan dan semangat hidup yang

lebih pada orang tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari fanatisme juga dapat

diartikan sebagai kesenangan yang berlebihan (tergila-gila). Fanatisme juga

bisa dirasakan oleh individu yang tertarik pada suatu kendaraan, salah satu

nya kendaraan bermotor yang memiliki CC besar yaitu Harley Davidson

(Bimo & Sukendro, 2019, p. 203).

Motor Harley Davidson sendiri, berkembang dengan cepat di dunia

bisnis mancanegara, termasuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan motor

Harley Davidson dibawa oleh kaum Belanda pada saat penjajahan dan

3
menjadi peninggalan yang berarti di Indonesia. Tidak mengherankan

perkembangan organisasi pecinta motor Harley Davidson di Indonesia

berkembang dengan pesat. Semakin hari, organisasi pecinta motor Harley

Davidson semakin banyak di berbagai kota di Indonesia. Berbagai kegiatan

sering dilakukan oleh organisasi pecinta motor tersebut, baik yang

berdampak positif maupun negatif bagi citra organisasi itu sendiri.

Sepeda motor Harley Davidson merupakan “sepeda motor yang

diciptakan oleh dua bersaudara William Harley dan Arthur Davidson dengan

maksud untuk mengganti sepeda motor bermesin agar kuat pada saat

berjalan di tanjakan didaerah pegunungan Amerika” (Catulli et al., 2017, pp.

1370–1379). Sepeda motor Harley Davidson diketahui juga merupakan

sepeda motor dengan mesin berkonfigurasi “V” pertama dalam lingkup

sepeda motor. Mesin dengan konfigurasi tersebut, pada saat ini telah

menjadi acuan bagi perusahaan lain, khususnya dari Jepang, dalam

membuat motor besar. Kekuatan merupakan nilai tambah yang dihadirkan

oleh kendaraan motor tersebut, sehingga dijadikan salah satu alat

transportasi pada saat perang dunia II oleh pihak militer Amerika saat itu

(Catulli et al., 2017, pp. 1370–1379)

Ketertarikan seorang individu terhadap kendaraan bermotor yang

memiliki CC besar pada Harley Davidson, merek motor yang paling

diinginkan di dunia. Harley Davidson mempunyai keunggulan yang menjadi

idola kebanyakan orang karena modelnya yang klasik atau jaman tua, unik

dan nyentrik serta nyaman untuk kebutuhan dan medan apapun. Jenis motor

4
ini juga sudah mendunia yang tersebar luas di berbagai daerah di seluruh

dunia. Selain bentuk motor nya yang klasik dan unik, motor jenis ini memilki

model dan desain yang tidak bisa diduakan dan disaingi oleh motor-motor

lain yang sejenis.walaupun banyak perusahaan yang menyamai dengan

produk yang dihasilkan oleh perusahaan Harley dan Davidson ini, namun

keberadaan motor Harley atau motor gede ini tidak termakan oleh

perkembangan zaman (Browning, 2021).

Berawal dari kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh organisasi

pecinta motor Harley Davidson, para pengguna motor Harley pun memiliki

ikatan di antara anggota dalam komunitas pengguna Harley Davidson

semakin memantapkan loyalitas anggota tersebut terhadap Harley Davidson.

Komunitas Harley Davidson lah yang melakukan secara sukarela. Ini adalah

dambaan bagi setiap produsen di mana konsumen secara aktif menyuarakan

merek secara positif kepada masyarakat. Pada akhirnya masyarakat pun

mulai melihat dan mengenal keberadaan organisasi pecinta motor, salah

satunya yang terbesar adalah HOG (Harley Owner Group). HOG merupakan

organisasi yang dibentuk dan dimiliki oleh Harley-Davidson Motor Company

(HDMC). Komunitas ini dibentuk sebagai marketing tools dealer-dealer

Harley-Davidson di seluruh dunia. Terkait dengan HOG Jakarta Chapter

berubah menjadi HOG Anak Elang Jakarta Chapter Indonesia dikarenakan

HOG Jakarta Chapter berafilisasi dengan dealer Anak Elang Harley-

Davidson of Jakarta. Sehingga untuk namanya pun berubah menyesuaikan

dealer tempat produka bernaung. Penampilan, perilaku pengguna motor

5
serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan seringkali merepresentasikan

kepribadian dan ciri khas dari organisasi ini. Kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh Harley Davidson Club merupakan kegiatan yang terbilang

cukup positif. seringkali melakukan kegiatan untuk mempererat hubungan

antar anggota dalam organisasi, menjadikannya ajang unjuk kebolehan dan

juga beberapa kegiatan yang bertujuan sosial.

Namun, dalam melakukan berbagai kegiatan positif tersebut, terdapat

beberapa hal yang menunjukkan sisi negatif dari para pengguna motor

Harley. Dalam melakukan kegiatannya, seringkali menggunakan jasa polisi

untuk mengawal perjalanan konvoinya. Tidak ada yang salah dalam konvoi

pengawalan ini, namun karena adanya tampilan dan cara mengendarai yang

terkesan semena-mena sehingga membuat para pengguna jalan lain

menjadi terganggu. Sikap yang arogan dari beberapa oknum anggota dalam

menghadapi permasalahan di jalan raya juga membuat kesenjangan yang

cukup menganggu dengan pengguna jalan lain.

Konvoi di jalan raya beberapa kali diwarnai aksi kekerasan dan

pertengkaran antara pengendara motor dengan pengguna jalan lain,

akibatnya beberapa kasus kekerasan dan main hakim sendiri masuk ke

ranah hukum. Peristiwa tersebut juga mendapatkan sorotan yang cukup

tajam dari beberapa media, seperti media online Gatra.com dan Seraya.com

dan beberapa media lain. Opini mulai terbentuk dari hal-hal yang

dikemukakan di atas. Dapat dikatakan demikian karena akar dari opini

adalah persepsi. Persepsi sendiri tercipta dari beberapa hal, yaitu latar

6
belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut, dan berita-

berita yang berkembang (Putri et al., 2021, pp. 17–26)

Pandangan masyarakat terhadap pengguna motor Harley dan

komunitasnya sering kali terlihat buruk, tetapi dibalik itu semua event

seringkali digunakan sebagai medium untuk menyampaikan pesan atau

simbol kepada publik karena dapat merepresentasikan citra perusahaan

melalui kegiatan yang tersurat. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan

untuk memperbaiki citra dalam pandangan masyarakat, salah satu yang bisa

dilakukan adalah dengan mmebangun ikatan emosional dengan membentuk

merek/identitas. Harley telah berhasil membangun sebuah komunitas yang

terkenal dalam pandangan merek. Namun untuk mengimbangi berbagai opini

dan citra yang terbentuk dalam masyarakat, maka komunitas Harley harus

terkenal dengan identitasnya. Bahwa komunitas Harley bukan hanya sekadar

geng motor, namun melalui berbagai kegiatan, komunitas Harley merupakan

sekumpulang geng motor yang memiliki rasa kepedulian dan jiwa social yang

tinggi terhadap sesama.

Eksistensi suatu produk atau perusahaan menjadi hal yang penting,

layaknya Harley-Davidson bermula dari empat anak muda yang menyalakan

api budaya dan kemudian berkobar melintasi batas geografi dan generasi

dengan membuahkan dua roda revolusi transportasi dan gaya hidup sesuai

dengan Davidson yang memiliki tujuan untuk terus menentukan arah gaya

hidup dan budaya sepeda motor, membangkitkan emosi yang menggugah

jiwa serta tercermin pada setiap produk dan pengalaman yang di

7
persembahkan, seperti yang telah menjadi tradisi Harley Davidson selama

lebih dari satu abad dan dilanjutkan oleh generasi demi generasi mendatang.

Harley-Davidson menghidupkan kembali jiwa dan semangat

perusahaan nya dengan memperbarui definisi budaya dan menanamkan

budaya ini dengan “H-D1” yang diwakili oleh logo #1 nya yang khas dan

diperkenalkan pada tahun 1969 untuk merayakan Kejuaraan Balap Nasional.

Para Karyawan dan dealer mencurahkan upaya kepemimpinan H-D#1 untuk

menjadi perusahaan berkinerja tinggi dengan memiliki rencana strategis The

Hardwire dalam rentang waktu 2021-2025 yang diarahkan oleh misi dan visi

Harley Davidson.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh komunitas HOG pada

tanggal 04 november 2019 HOG melakukan kegiatan persiapan touring ke

Bali. The 1st HOG Anak Elang Jakarta Chapter Indonesia Official Journey

diumumkan di acara BBQ Night di diler Harley-Davidson Anak Elang di

bilangan jalan Boulevard Artha Gading AB1/A2, Kelapa Gading, Jakarta

Utara, dihadiri ratusan anggota dan undangan termasuk Bikers Brotherhood

1% MC Indonesia.

Suherli selaku Director of HOG Anak Elang Jakarta Chapter

menuturkan, acara The 1st HOG Anak Elang Jakarta Chapter Indonesia

Official Journey akan menempuh lebih kurang 1.400 km dari Cikampek

menuju destinasi akhir di Pulau Dewata Bali. ” Kegiatan ini merupakan

touring terbesar di akhir tahun. Partisipasi dari seluruh member yang

8
mengikuti perjalanan akan membawa sinergi dan dinamika baru dalam hidup

berkomunitas, khususnya HOG Anak Elang Jakarta Chapter,” sebut Suherli.

Dalam kaitannya dengan komunitas maka pencitraan yang didapatkan

dari motor Harley Davidson adalah menghadirkan kesan mahal dari suatu

motor lalu berubah kepada menghadirkan kesan kaya raya kepada

pemiliknya dan berakhir kepada suatu kebrutalan dari penampilan yang

dihasilkan dari pengendaranya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi Strategi Public relation PT. Anak Elang

Harley Davidson dalam cipta perusahaan melalui program HOG?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui implementasi Strategi Public relation PT. Anak

Elang Harley Davidson dalam citra produk melalui program HOG.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu manfaat akademis dan

manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah menjadi acuan

pengembangan teori dan konsep ilmu komunikasi serta mencetuskan

sebuah penelitian baru yang berkaitan dengan program perusahaan ditinjau

dari sisi komunikasi.

9
1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya hasil penelitian, besar harapan dalam bagi praktisi

Public relations untuk mengembangkan pemikiran mengenai komunikasi

serta menambah ilmu dan wawasan bagi para praktisi komunikasi dan

masyarakat tentang perealisasian strategi program perusahaan dari sisi

komunikasi. 

10
BAB II

KERANGKA TEORETIS

2.1 Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya merupakan sebuah pijakan bagi peneliti untuk

menjadikan perbandingan dalam penelitian yang dilakukan sehingga dapat

memperluas kajian konsep mengenai bahasan topik yang bersangkutan.

Dalam bab ini peneliti akan memberi pemaparan data terkait dengan hasil

penelitian-penelitian terdahulu mengenai strategi dan komunikasi Public

Relations dalam perusahaan sebagai berikut:

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan


dilakukan

Ruang Strategi Komunikasi Strategi Public Relations PT.


Lingkup Club Motor Include Anak Elang Harley Davidson
Pekanbaru Dalam dalam meningkatkan citra
Pembentukan Citra perusahaan melalui program
Positif. H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.

Nama peneliti Okta Beri (2020) Natasya Regina Hallatu


Universitas Riau. (2020) Institut Komunikasi
dan Bisnis LSPR Jakarta.

Metode Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif.


Penelitian

Teori Yang Model Komunikasi Manajemen Strategik.

11
Digunakan Strategis.

Teknik Wawancara, observasi Observasi dan wawancara.


Pengumpula dan dokumentasi.
n Data

Fokus Untuk mengetahui Untuk mengetahui peran


Penelitian strategi komunikasi club Public Relations PT. Anak
motor include Pekanbaru Elang Harley Davidson
dalam pembentukan dalam meningkatkan citra
citra positif. perusahaan melalui program
H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.
Sumber: Beri, 2020 : Olahan Peneliti, 2021.

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan


dilakukan

Ruang StrategiPublic Relations Strategi Public Relations PT.


Lingkup Dalam Meningkatkan Anak Elang Harley Davidson
Citra Perusahaan PT. dalam meningkatkan citra
Fast Food Indonesia perusahaan melalui program
(KFC). H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.

Nama peneliti Amanda M. Ikom Natasya Regina Hallatu


(2020) Institut Komunikasi
dan Bisnis LSPR Jakarta.

Metode Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif.


Penelitian

Teori Yang Teori Situasional Publik Manajemen Strategik.


Digunakan

Teknik Observasi dan Observasi dan wawancara.


Pengumpula wawancara.
n Data

12
Fokus Untuk mengetahui Untuk mengetahui peStran
Penelitian bagaimana strategi Public Relations PT. Anak
Public Relations dalam Elang Harley Davidson
mempertahankan citra dalam meningkatkan citra
perusahaan PT. Fast perusahaan melalui program
Food Indonesia H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.
Sumber :Amanda, 2020 : Olahan Peneliti, 2021.

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan


dilakukan

Ruang Strategi Public Relations Strategi Public Relations PT.


Lingkup Kota Bandung Anak Elang Harley Davidson
Mendukung Program dalam meningkatkan citra
Smart City. perusahaan melalui program
H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.

Nama peneliti Hidayat Sudarjat, Yusuf Natasya Regina Hallatu


Z. Abidin (2018) UIN (2020) Institut Komunikasi
Sunan Gunung Djati, dan Bisnis LSPR Jakarta.
Bandung.

Metode Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif.


Penelitian

Teori Yang Teori Four Step of PR Manajemen Strategik.


Digunakan

Teknik observasi, wawancara Observasi dan wawancara.


Pengumpula dan dokumentasi.
n Data

Fokus Membahas mengenai Untuk mengetahui peran


Penelitian strategi yang digunakan Public Relations PT. Anak
humas kota Bandung Elang Harley Davidson
dalam mendukung dalam meningkatkan citra
program Bandung Smart perusahaan melalui program
City yang merupakan H.O.G Official Journey
program pemerintah kota Jakarta Chapter.
Bandung menggunakan

13
sudut pandang dari teori
yang dikenal sebagai
teori four steps of PR.
Sumber :Sudarjat & Abidin : Olahan Peneliti, 2021.

Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan


dilakukan

Ruang Strategi Public Relations Strategi Public Relations PT.


Lingkup Dalam Mendukung Anak Elang Harley Davidson
Pemasaran Pembangkit dalam meningkatkan citra
Listrik Nasional (PLN) perusahaan melalui program
H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.

Nama peneliti Novi Anggraeni, Mukarto Natasya Regina Hallatu


Siswoyo, dan Farida (2020) Institut Komunikasi
Nurfalah (2014) dan Bisnis LSPR Jakarta.
Universitas Swadaya
Gunung Jati.

Metode Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif.


Penelitian

Teori Yang Manajemen Strategik.


Digunakan

Teknik Observasi dan Observasi dan wawancara.


Pengumpula Wawancara.
n Data

Fokus untuk mengetahui Untuk mengetahui peqran


Penelitian strategi perencanaan Public Relations PT. Anak
Public Relations dalam Elang Harley Davidson
mendukung pemasaran. dalam meningkatkan citra
perusahaan melalui program
H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.
Sumber :Anggraeni, Siswoyo, Nurfalah : Olahan Peneliti, 2021.

14
Tabel 2. Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Perbedaan Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan


dilakukan

Ruang Strategi Public Relations Strategi Public Relations PT.


Lingkup Radio Geronimo Anak Elang Harley Davidson
Yogyakarta dalam dalam meningkatkan citra
Mempertahankan Citra perusahaan melalui program
Perusahaan. H.O.G Official Journey
Jakarta Chapter.

Nama peneliti Arlin Latifa, Benni Natasya Regina Hallatu


Setiawan (2019) (2020) Institut Komunikasi
Universitas Negeri dan Bisnis LSPR Jakarta.
Yogyakarta.

Metode Deskriptif Kualitatif. Deskriptif Kualitatif.


Penelitian

Teori Yang Teori Puposive Manajemen Strategik.


Digunakan Sampling.

Teknik observasi, wawancara Observasi dan wawancara.


Pengumpula dan dokumentasi
n Data

Fokus Membahas bagian Untuk mengetahui peqran


Penelitian produksi dan penyiaran Public Relations PT. Anak
program-program radio, Elang Harley Davidson
menggali lebih dalam dalam meningkatkan citra
strategi Public Relations perusahaan melalui program
radio Geronimo H.O.G Official Journey
Yogyakarta dalam Jakarta Chapter.
mempertahankan citra
perusahaan.
Sumber :Latifa & Setiawan : Olahan Peneliti, 2021.

Hasil Penelitian Sebelumnya

Artikel Jurnal Pertama pada tabel 2.1 merupakan sebuah penelitian

yang dilakukan oleh Okta Beri (2020) Mahasiswa Universitas Riau dengan

judul “Strategi Komunikasi Club Motor Include Pekanbaru Dalam

15
Pembentukan Citra Positif”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

strategi komunikasi club motor include Pekanbaru dalam pembentukan citra

positif. Hasil penelitian artikel jurnal pertama menunjukkan bahwa club motor

include Pekanbaru menggunakan strategi komunikasi dengan pendekatan

model komunikasi strategis yaitu melalui strategi komunikator, dimana

komunikator club motor include Pekanbaru dalam penyampaian informasi

dengan melakukan kegiatan yang positif seperti melakukan bakti social, tidak

ugal-ugalan dijalan raya dan menghargai pengedara jalan raya pada

umumnya.

Artikel jurnal kedua pada tabel 2.2 merupakan sebuah penelitian yang

dilakukan oleh Amanda M. Ikom (2020) Mahasiswa Universtitas

Muhammadiyah Tanggerang dengan judul “Strategi Public Relations

Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan PT. Fast Food Indonesia

(KFC)”..Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana strategi Public

Relations dalam meningkatkan citra perusahaan studi kasus PT. Fast Food

Indonesia. Hasil penelitian artikel jurnal keduamenujukkan strategi Public

Relations yang dilakukan sudah berjalan dengan baik, hanya saja tingkat

keefektifan dari masing-masing kegiatan memiliki nilai yang berbeda.. Teori

yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Situasional Publik yang

memiliki 4 model, dalam keempat model tersebut memiliki tingkat

keefektifannya perbedaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Maka

diperoleh hasil penelitian bahwa kegiatan Public relations dalam

16
meningkatkan citra positif perusahaan memiliki proses yang sama dengan

kegiatan Public relations yang dilakukan PR KFC.

Artikel jurnal ketiga pada tabel 2.3 merupakan penelitian yang

dilakukan oleh Hidayat Sudarjat dan Yusuf Z. Abidin (2018) Mahasiswa UIN

Sunan Gunung Djati, Bandung dengan judul “Strategi Public Relations

Kota Bandung Mendukung Program Smart City”.Penelitian ini bertujuan

untuk memahami bagaimana Humas Pemerintah Kota Bandung (Humas

Bandung) mendukung Program Bandung Smart City melaluipublikasi dengan

menggunakan perspektif four steps of PR (Research,

Planning,Implementation, Evaluation). Hasil penelitian artikel jurnal ketiga

menunjukkan bahwa Humas Bandung memanfaatkan media online terutama

media sosial sebagai media utama dengan agenda setting dalam

perencanaanpublikasinya. Konten dibuat semenarik mungkin, kemudian

publikasi dilakukandengan memanfaatkan hashtag sebagai Viral Marketing

dan verified badge untukprior ethos. Kegiatan publikasi mendapatkan respon

yang positif, baik darimasyarakat maupun SKPD terkait.

Artikel jurnal keempat pada tabel 2.4 merupakan peneltiian yang

dilakukan oleh Novi Anggraeni, Mukarto Siswoyo, dan Farida Nurfalah (2014)

Mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati dengan judul “Strategi Public

Relations Dalam Mendukung Pemasaran Pembangkit Listrik Nasional

(PLN)”. Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui strategi perencanaan

public relations dalam mendukung pemasaran; 2). Mengetahui jenis-jenis

kegiatan publicrelations; 3). Mengetahui pengemasan isi pesan dari media

17
komunikasi yang digunakan; 4). Mengetahui efek yang ingin dicapai; serta 5).

Mengetahui hambatan-hambatan yangdihadapi. Hasil penelitian artikel jurnal

ketiga adalah h 1. Ditinjau dari kriteria latar belakang Public Relations PT.

PLN (Persero) APJ Kota Cirebon ialah pendidikan formal, pengalaman kerja,

penampilan, keterampilan,karakteristik individu, dan adaptasi, komunikator

yang kredibel 2.Kegiatan Public Relations dalam mendukung pemasaran

diantaranya adanya Talkshow di Radio local Cirebon (Cirebon FM),

Talkshow di televisi lokal Cirebon (RCTV), menjalin kerjasamadalam

melaksanakan tugas korporasi yang berkaitan dengan hukum. 3.

Pengemasan isipesan bersifat persuasive, penyusunan pesan informatif

ditujukan untuk memberikankegembiraan, dan membangun pemahaman

konsumen. 4. Efek yang dicapai adanyaperubahan opini, sikap dan perilaku.

5. Hambatan yang ditemukan terbatasnya mediakomunikasi yang digunakan

serta kurangnya komunikasi atasan dan bawahan.

Artikel jurnal kelima pada tabel 2.5 merupakan sebuah penelitian

yangdilakukan oleh Arlin Latifa dan Benni Setiawan (2019) Mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Strategi Public Relations

Radio Geronimo Yogyakarta dalam Mempertahankan Citra

Perusahaan”. Penelitian ini fokus membahas bagian produksi dan penyiaran

program-program radio. Pada penelitian ini, menggali lebih dalam mengenai

strategi public relations radio Geronimo Yogyakarta dalam mempertahankan

citra perusahaan. Hasil penelitian artikel jurnal kelima menunjukan, public

relations telah menjalankan fungsi mempertahankan citra dengan

18
menggarap segmentasi pasar khusus yaitu kelompok anak muda

(pelajar/mahasiswa). Segmentasi pelajar/mahasiswa merupakan target

market yang tepat mengingat Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar.

Implikasi penelitian ini adalah public relations perlu terus melakukan invoasi

cerdas untuk mempertahankan target market, sehingga citra perusahaan

semakin kuat (berkarakter).

2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara

orang-orang dalam suatu organisasi (Evi Zahara, 2018, p. 8). Dimana

didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi.

1. attention (Atensi/Perhatian)

2. comprehension (Komprehensi)

3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)

4. retention (Retensi)

Pendapat lain dikemukakan oleh Rusydi, (2019), mereka berpendapat

bahwa “komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur organisasi yang

terjadi diantara orang-orang dalam organisasi” (pp. 1689–1699). Dan juga

bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi

makna atas apa yang terjadi. Sementara itu, menurut Pamungkas, (2020)

(pp. 16–65) komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

pesan organisasi didalam suatu kelompok. Baik itu formal maupun informal

dari suatu organisasi.

19
2.3 Teori Public Relations

Kriyantono dalam diskusi keilmuan di Universitas Brawijaya pada

2015 memaparkan bahwa teori-teori yang digunakan ilmuwan Public

Relations (PR) umumnya dipinjam dari teori Ilmu Komunikasi atau Ilmu

Sosial lainnya. Adaptasi teori ini merupakan hal yang wajar, teori PR

meminjam teori disiplin ilmu lain guna mengembangkan teorinya karena PR

sendiri merupakan konsep yang terbilang baru. Namun demikian, perlu

diingat bahwa PR perlu tetap perlu mengembangkan teori orisinal dari

konsep-konsep yang dipinjam. Beberapa teori PR dapat dikategorikan

sebagai teori yang khas PR, misalnya Model Publisitas, Model Informasi

Publik, Model Dua Arah Asimetris, Model Dua Arah Simetris, dan The

Excellent Project.

(Sulvinajayanti, 2019) menjelaskan teori-teori PR tersebut sebagai berikut:

1. Press Agent/Model Publisitas

Model pertama ini di dasarkan pada kerja agen pers (press agent),

yaitu dari kegiatan publisitas pada abad ke 19 hingga 20. Pada masa ini,

peran agen pers adalah mendapatkan publikasi sebanyak-banyaknya atas

klien mereka. Hal ini mirip dengan propaganda, di mana informasi

disebarkan secara luas dan satu arah menggunakan taktik yang

memungkinkan untuk mencapai tujuan.

2. Model Informasi Publik

Model Informasi Publik mengacu pada cara PR perusahaan-

perusahaan yang kuat di Amerika pada abad 19 hingga 20. Pada model ini,

20
aliran informasi dari organisasi ke penerima terjadi secara satu arah dengan

tujuan untuk mempengaruhi/persuasi. Hal yang membedakan model ini

dengan model press agent yaitu pada model ini informasi yang dikirim keluar

bersifat objektif sebagai mana halnya biasa dilakukan jurnalis.

Contoh modern model informasi publik yang bisa kita lihat misalnya

kampanye. Pada 2009, pemerintah Inggris pernah meluncurkan kampanye

anti rokok dengan tujuan memperlihatkan pada orang tua perokok bahwa

para remaja mengkhawatirkan kesehatan para orang tua tersebut di masa

mendatang.

3. Model Dua Arah Asimetris

Model PR ini dipraktikkan pada 1920-an sampai 1950-an. Pada model

ini, proses komunikasi dari organisasi ke penerima juga berlangsung satu

arah dengan tujuan mempengaruhi, bedanya publik memberikan tanggapan

kepada komunikator lalu berdasarkan tanggapan itu komunikator

menggunakan hasil temuannya untuk mempengaruhi agar publik menerima

ide, gagasan, dan pesan komunikator.

4. Model Dua-Arah Simetris

Ciri utama model dua arah simetris adalah adanya proses proses

dialog dari pihak-pihak yang terlibat dalam posisi dan porsi yang sama.

Model ini mengutamakan kompromi dan negosiasi. Model ini banyak

digunakan oleh organisasi non-profit, lembaga pemerintahan, dan lembaga

hukum dibanding perusahaan yang berorientasi materil.

5. The Excellence Project

21
The excellence project dapat dikatakan merupakan salah satu teori

unggulan bagi PR. Hal ini karena kajian mendalam yang dihasilkan dan

kesimpulan yang di tarik melalui penelitian ini telah berkontribusi banyak bagi

praktik PR. Teori ini ditemukan James Grunig.

Hasil penelitian James Grunig dipublikasikan dalam buku Excelence

In Public Relations and Communication Management (1992), salah satu

hasilnya yaitu analisis tentang excelence PR yang terdiri atas 4 level yakni:

• Level program : kenapa, kapan, dan bagaimana implementasi program

komunikasi individual

• Level departemen: bagaimana departemen PR beroperasi dan melakukan

penyesuaian dengan departemen lain dan organisasi sehingga terbentuk

satu kesatuan

• Level organisasi: bagaimana pemahaman dan perhatian terhadap proses

komunikasi dan respons dari audiens dapat berdampak pada organisasi

• Level ekonomi: bagaimana nilai excelence PR untuk perusahaan, bisa

memberikan manfaat bagi semua audiens baik internal maupun eksternal.

2.4 Implementasi Manajemen Komunikasi

Implementasi manajemen komunikasi ke dalam sistem kegiatan

diorganisasi/perusahaan (Petra et al., 2015, pp. 8–10), dijelaskan melalui

empat (4) tahapan yang disebut managerial planning, yaitu:

a. Reorganize large masses of information into simpler yet more meaningful

categories.

22
Tahap ini bertujuan memudahkan para anggota organisasi/perusahaan

dalam memahami dan melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan

kebijakan dan arahan pimpinan.

b. Differentiate important information and eliminate non essential information.

Tahap ini bertujuan memilih-milih sedemikian rupa informasi mengenai

pekerjaan agar pelaksana pekerjaan dapat membuat prioritas pekerjaan

berdasarkan tingkatan informasinya.

c. View problem-connected events, phenomena and concepts in an integrated

context that makes it easier to make sense of, or explain what is occurring.

Manajer membutuhkan tahapan ini sebagai upaya untuk membuat spesifikasi

pekerjaan dan mendistribusikannya kepada karyawan, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya, serta mampu mengantisipasi

kemungkinan yang terjadi.

d. Formulate strategy that can serve as the basic for plans and their

implementations.

Merupakan tahapan yang sangat menentukan keberhasilan

organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan.rumusan strategi yang tepat

dan mudah diimplementasikan akan menciptakan suasana kerja yang

kondusif dan mendorong terciptanya kinerja yang memuaskan karyawan dan

organisasi/perusahaan.

2.5 Fungsi Manajemen Komunikasi

Fungsi-fungsi utama dalam manajemen menurut Sinaga (2014), yaitu:

23
a. Perencanaan(Planning)

Yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah

yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti

mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa

saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan

yang bermaksud untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan

mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah

direncanakan.

c. Penggerakan (Actualing)

Yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan

pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya

yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan

bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

d. Pengawasan (Controlling)

Yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai

dengan rencana atau belum.Serta mengawasi penggunaan sumber daya

dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada

yang melenceng dari rencana.

24
2.6 Public Relations

Public relations merupakan proses manajemen yang bertujuan

untukmencapai dan memelihara kesesuaian dan perilaku positif di antara

pengelompokan sosial yang menjadi sandaran organisasi untuk mencapai

misinya. Tanggung jawab dasarnya adalah membangun dan memelihara

lingkungan yang ramah bagi suatu organisasi. Public relations merupakan

salah satu fungsi manajemen dimana seorang PR dapat menciptakan suatu

kegiatan untuk membina, membangun dan memelihara sikap yang baik dan

menyenangkan bagi suatu organisasi atau organisasi dengan publik dan

lain-lain. Public relations merupakan salah satu metode komunikasi yang

mencakup berbagai teknik komunikasi. Dimana dalam kegiatannya PR

berupaya untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu

lembaga atau perusahaan dengan masyarakat (Galloway, 2013).

Menurut Scott Cutlip dan Allen Center, dalam buku Effective Public

Relations, "Public relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi,

membangun, dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara

organisasi dan berbagai publik yang menjadi sandaran keberhasilan atau

kegagalannya." Fungsi manajemen juga ditekankan dalam Managing Public

Relations oleh James E. Grunig dan Todd Hunt. Mereka berkata, "PR adalah

manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya." (Dozier et al.,

2013).

25
Pada tahun 2012, The Public Relations Society of America

mengemukakan definisi, "PR adalah proses komunikasi strategis yang

membangun hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan

publiknya." Namun, salah satu definisi PR yang paling banyak digunakan

adalah definisi yang diberikan oleh British Institute of Public Opinion.

Dikatakan, "PR adalah upaya yang disengaja, terencana, dan berkelanjutan

untuk membangun dan memelihara saling pengertian antara organisasi dan

publiknya." Semua definisi menunjukkan proses kehumasan dan praktiknya

adalah komunikasi dua arah yang disengaja, persuasif, terorganisir,

sistematis, mengumpulkan informasi dan umpan balik, didasarkan pada

kebijakan yang efektif, menanggapi keprihatinan publik dan selaras dengan

diri organisasi. - kepentingan bersama dengan kepentingan umum (Theaker

& Yaxley, 2017).

2.6.1 Peran dan Fungsi Public Relations

Peran utama PR adalah mempromosikan merek dengan

menggunakan konten editorial yang muncul di majalah, surat kabar, saluran

berita, situs web, blog, dan program TV. Public relations bertujuan untuk

menciptakan pemahaman berdasarkan kebenaran, pengetahuan, dan

informasi yang lengkap serta menjadi mediator yang mampu menyelesaikan

benturan kepentingan. Dengan pemikiran ini, PR adalah proses komunikasi,

tetapi tidak semua komunikasi adalah PR. Oleh karena itu, karena PR

berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya, PR berfokus pada membangun

26
pemahaman melalui pengetahuan. Melalui aktivitas Humas, perubahan

positif akan muncul. Dengan kata lain, kunci sukses PR adalah komunikasi.

Berhasil atau tidaknya PR sebagian besar bergantung pada sejauh mana PR

dapat menjalin hubungan yang produktif dengan masyarakat, baik internal

maupun eksternal dalam (Almiron & Xifra, 2019).

Melalui komunikasi, Humas dapat menyampaikan informasi dan

mendorong, memotivasi, membujuk, mempengaruhi, dan mengubah sikap

masyarakat. Selain itu, Humas harus menjaga hubungan yang baik,

memahami, dan mendukung organisasi dan masyarakat. Kunci penting

keberhasilan PR sangat bergantung pada komunikasi yang efektif. Bagi

seorang praktisi Humas, fungsi utamanya adalah menumbuhkan dan

mengembangkan hubungan antara institusi dan publik, baik internal maupun

eksternal. Selain itu, Humas wajib membangun pemahaman, mendorong

motivasi, dan partisipasi publik untuk menciptakan suasana opini publik yang

bermanfaat bagi organisasi (Anggreni, 2018).

Menurut Kasali, fungsi humas adalah menciptakan dan

mengembangkan tingkat persepsi suatu lembaga, organisasi, perusahaan,

dan produk. Dengan pemikiran tersebut, aktivitas secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi masa depan organisasi, institusi, perusahaan,

atau produk. Dalam praktiknya terdapat kegiatan yang disebut pencarian

fakta, perencanaan, komunikasi, dan evaluasi, dan tujuan akhir dari metode

tersebut adalah untuk menciptakan citra perusahaan (Khasali, 2010).

27
2.6.2 Sifat dan Ruang Lingkup Public Relations

PR sebagai suatu proses memiliki sejumlah fungsi. Meskipun definisi

dapat bervariasi, sifat PR menunjukkan bahwa pada dasarnya ini adalah

tugas yang mempromosikan hubungan baik dan niat baik antara seseorang,

perusahaan atau lembaga dan masyarakat pada umumnya melalui

penyebaran informasi. PR berusaha untuk mendapatkan dukungan,

memobilisasi atau meminta bantuan untuk ide, penyebab, masalah, untuk

institusi atau individu. PR menggunakan komunikasi dua arah dalam

menghadapi opini publik. Pertama, menilai sikap publik terhadap organisasi.

Selanjutnya, ia menjalankan program komunikasi untuk mendapatkan

pemahaman publik dan penerimaan sudut pandang manajemen. HPR

bertujuan untuk mewujudkan penyesuaian yang harmonis dan saling

menguntungkan antara organisasi dan masyarakat melalui penyebarluasan

ide dan juga dengan memberikan umpan balik dari masyarakat kepada

manajemen. Selain itu juga mengevaluasi sikap masyarakat,

mengidentifikasi kebijakan yang menarik minat masyarakat dan

melaksanakan program komunikasi (Smith, 2013).

PR yang baik menyiratkan dasar moral yang kuat, yaitu komunikasi

harus tulus dan berdasarkan fakta. Tingkah laku yang tidak berbahaya

tidaklah cukup. Tindakan diperlukan untuk mendapatkan pengakuan yang

menguntungkan. Hal tersebut dapat diekspresikan sebagai upaya untuk tiga

tujuan (Smith, 2013) yakni untuk menarik perhatian, untuk memenangkan

kepercayaan, dan untuk memberikan pengertian.

28
Langkah-langkah tersebut diambil untuk mencapai suatu tujuan yaitu

untuk meyakinkan orang lain bahwa mereka harus mengadopsi sikap

tertentu atau mengejar suatu tindakan tertentu. Untuk melakukan prestasi

tersebut, PR harus memulainya dengan tiga pertanyaan, yakni pesan apa

yang ingin disampaikan, kepada siapa, dan bagaimana.

2.6.3 Tujuan Public Relations

Tujuan utama keberadaan departemen hubungan masyarakat di organisasi

mana pun adalah untuk mengidentifikasi publik utama, baik internal maupun

eksternal, dengan siapa organisasi harus beroperasi secara efektif, dan di

samping ini, untuk secara strategis mengembangkan dan memelihara

hubungan dengan publik ini untuk keuntungan organisasi dan publik yang

teridentifikasi. Beberapa tujuan khusus PR adalah sebagai berikut (Almiron &

Xifra, 2019):

- Membangun hubungan dan merek yang berkelanjutan: Hubungan

masyarakat atas nama organisasi menangani kegiatan komunikasi dan

sebagian besar upayanya ditujukan untuk mempromosikan citra baik

organisasi dan untuk membangun hubungan yang berkelanjutan antara

organisasi dan publiknya.

- Memobilisasi dukungan publik internal dan eksternal: Hubungan Masyarakat

membantu memobilisasi publik untuk mendukung tujuan organisasi. Selain

itu, ia mencoba menjembatani kesenjangan komunikasi antara organisasi

dan publiknya. Dengan menciptakan publik yang terinformasi, hal itu

29
memupuk dukungan termotivasi dan membantu kelancaran fungsi

organisasi. Humas membantu dalam mendidik masyarakat yang berbeda

tentang penggunaan produk dan layanan suatu merek.

- Analisis sikap publik: Untuk membangun hubungan yang baik antara

organisasi dan publiknya, penting bagi praktisi PR untuk memahami sikap

atau proses berpikir publik. Untuk menyelesaikan krisis atau masalah, untuk

membangun citra positif, atau memperkuat sikap positif, profesional PR perlu

melakukan analisis situasi menyeluruh dan kemudian mengembangkan

tindakan atau perbaikan yang diperlukan untuk menyelesaikan situasi apa

pun.

- Menyebarluaskan informasi yang akurat: Agar publik dapat mendukung dan

memiliki citra yang baik dari suatu organisasi, profesional PR perlu

memberikan informasi yang berharga. Ini akan membantu publik untuk

belajar tentang organisasi dan tujuannya, tubuh kerja dan pencapaiannya. Ini

berfungsi sebagai sumber informasi untuk anggota baru, pengunjung,

konsumen yang tertarik, dan media dan dengan demikian citra organisasi

yang aktif dan fungsional tergambar.

- Fecilitate komunikasi internal: Agar organisasi mana pun dapat berfungsi

dengan mantap, komunikasi internal harus hebat dan luar biasa. Praktisi

humas berkoordinasi dalam perancangan strategis program PR, memberikan

nasehat, dan melakukan modul prosedural untuk komunikasi internal.

Pertemuan dengan manajemen puncak, komunikasi karyawan-majikan,

interaksi media adalah beberapa aktivitas PR dalam suatu organisasi.

30
- Pengembangan alat PR: Untuk menyebarkan informasi di antara berbagai

publik, alat yang berbeda digunakan. Tujuan utama PR adalah memilih alat

yang tepat dan mengembangkannya agar pesannya dapat menjangkau

publik yang ditargetkan. Dalam hal komunikasi dengan publik eksternal

seperti media, praktisi PR bekerja dengan konferensi pers, siaran pers, latar

belakang, mengembangkan brosur informasi, kit pers, penerbitan buletin dan

jurnal rumah. Alat-alat ini berfungsi kebutuhan informasi dasar anggota baru.

- Membina integrasi: Hubungan masyarakat meskipun merupakan departemen

yang berdiri sendiri terkadang perlu berintegrasi dengan bidang seperti

periklanan dan pemasaran serta saling mendukung. Pemahaman tersebut

melahirkan istilah-istilah sebagai komunikasi pemasaran yang terintegrasi.

Jika praktisi PR perlu membangun kredibilitas di antara publik mereka,

mereka harus mengakui peran yang dimainkan oleh bidang lain. Integrasi

mengarah pada konsistensi dalam pesan. Upaya komunikasi harus

memproyeksikan suara tunggal. Pesan yang tepat harus disampaikan

melalui media yang tepat yang menghasilkan hasil yang benar.

2.7 Manajemen Strategik

Dalam rangka menghadapi saingan dalam dunia bisnis, manajemen

strategik sangat dibutuhkan agar setiap hambatan dan tantangan dapat

teratasi. Untuk itu, PT. Anak Elang Harley Davidson perlu merumuskan

sebuah manajemen strategik yang sesuai.

31
2.7.1 Pengertian Manajemen Strategik

Sujadi (2011) dalam kajiannya tentang konsep manajemen strategik

menyebutkan salah satu pengertian manajemen strategik adalah rangkaian

keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan strategi yang

efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Dalam manajemen

strategik setiap kemungkinan dan peluang yang dapat menjadi kesempatan

bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perlu dieksploitasi secara maksimal.

2.8 Citra Produk Perusahaan

Citra adalah bagian penting dari gudang senjata bisnis dan harus

dianggap sebagai aset bisnis yang penting. Memiliki citra yang baik tidak

hanya akan membantu perusahaan untuk memenangkan pelanggan, tetapi

juga akan memberikan perusahaan alat tawar-menawar untuk digunakan

ketika berkolaborasi dengan produk dan bisnis lain. Misalnya, dengan

mengundang influencer media sosial dan blogger untuk menggunakan

gambar secara gratis dengan imbalan tautan kembali ke situs web dapat

membuat tautan masuk yang merupakan cara yang terbukti meningkatkan

peringkat pencarian. Jika perusahaan berinvestasi dalam gambar yang

bagus, kreatif, dan berkualitas tinggi, perusahaan dapat menggunakannya di

banyak platform termasuk media sosial, artikel berita, situs web, profil bisnis,

brosur cetak, dan banyak lagi. Kehadiran citra yang baik dapat membuat

atau menghancurkan sebuah berita. Menggunakan gambar sebagai jaminan

pemasaran adalah teknik yang digunakan oleh banyak agen PR;

32
menawarkan citra yang kuat adalah strategi umum untuk membuat bisnis

terlihat di media (Amanah, 2011).

2.9 Strategi dan Taktik

Dalam menyusun perencanaan perusahaan dibutuhkan strategi dan taktik

yang kuat. Oleh karena itu, elemen-elemen dari strategi dan taktik wajib

dipenuhi oleh perusahaan yang pada akhirnya dapat menjadi acuan untuk

keberhasilan dalam mengeksekusi perencanaan yang telah disusun.

2.9.1 Pengertian Strategi dan Taktik

Strategi juga memiliki pengertian sebagai sebuah penyesuaian di

dalam sebuah aktifitas yang dilakukan oleh sebuah instansi terkait yang

kemudian dilakukan dengan tujuan untuk dapat menghasilkan sebuah

keuntungan dan keunggulan yang saling berkesinambungan (Porter,

1996:75). Selain sebagai sebuah ilmu, seni ataupun sebuah cara, strategi

juga adalah merupakan sebuah proses adaptasi yang tidak berubah atau

konstan didalam sebuah kondisi dan juga keadaan yang memiliki sifat selalu

berubah-ubah dan dinamis yang kemudian menyebabkan terciptanya

ketidakjelasan, ketidakpastian dan kesempatan yang tidak mudah ditebak

(Murray & Grimskey, 1994:1).

Taktik adalah merupakan sebuah cara-cara atau pengaplikasian yang

nyata dari strategi yang kemudian digunakan untuk melancarkan rencana

tersebut. Strategi dan taktik juga adalah merupakan dua hal yang berbeda

namun keduanya nyaris sama pentingnya dan saling berkaitan antar satu

33
sama lain dan tidak dapat dipisahkan antar satu sama lain. Strategi dapat

diartikan sebagai sebuah rencana yang telah dipersiapkan untuk dapat

mencapai tujuan dan juga kepentingan negara dari seorang individu yang

telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan taktik adalah sebuah aksi dimana

strategi yang telah direncanakan sebelumnya bisa dapat dicapai dengan

lebih efektif dan lebih efisien dengan cara-cara yang akan digunakan.

Namun, apabila strategi bersifat jangka panjang, berbeda halnya dengan

taktik. Taktik sendiri memiliki sifat yang mengarah pada hasil jangka pendek

(Susilo, 2014).

Strategi menentukan arah dan ruang lingkup organisasi dalam jangka

panjang, dan mereka mengatakan bahwa itu harus menentukan bagaimana

sumber daya harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan

pemangku kepentingan.Strategi adalah rencana tingkat tinggi untuk

mencapai satu atau lebih tujuan dalam kondisi ketidakpastian. Menurut

Goerge Steiner, strategi adalah apa yang dilakukan oleh manajemen yang

sangat penting bagi organisasi (Barad, 2018).

Mintzberg membuat strategi sebagai sebuah Konsepsi 5p.

- Plan: Mengintegrasikan desain rencana untuk meyakinkan bahwa tujuan

akan tercapai.

- Ploy: Manuever menyerang atau ancaman untuk menyerang competitor,

(seperti potongan harga, peluncuran produk murah, dan pertarungan brand

atau merek).

34
- Pattern: Ringkasan sejumlah aksi (konsistensi tingkah laku dan jangan

sampai komunikasi pemasarannya unintended).

- Position: Bagaimana organisasi atau brand (merek) perusahaan dilihat oleh

pasar, seperti apakah produk memimpin brand (leader) atau hanya pengikut

saja (follower) di pasar.

- Perspective: Melihat kemampuan dalam perusahaan atau organisasi sendiri

dikaitkan dengan sumber daya yang tersedia dan sesuai dengan budaya

perusahaan (corporate culture).

Hubungan masyarakat berkontribusi pada efektivitas organisasi ketika

membantu mendamaikan tujuan organisasi dengan harapan konstituen

strategisnya. Kontribusi ini memiliki nilai moneter bagi organisasi. Hubungan

masyarakat berkontribusi pada efektivitas dengan membangun hubungan

jangka panjang yang berkualitas dengan konstituen strategis. Humas dapat

secara proaktif mengelola tantangan yang dihadapi perusahaan di

lingkungan operasi mereka, termasuk litigasi, peraturan, undang-undang,

dan publisitas negatif yang disebabkan oleh hubungan yang buruk

(Kriyantono, 2019).

Prisgunanto (2006) mendefinisikan strategi dan taktik yakni:

- Strategi (Bagaimana Mencapai Tujuan):

a. Bagaimana kita dapat mencapai tujuan dimaksud, biasanya lebih dijelaskan

secara spesifik dalam taktik-taktik kegiatan promosi, seperti periklanan,

promosi penjualan, dan kerja PR. Tujuan harus terintegrasi dengan taktik

yang ada.

35
b. Keputusan strategi harus benar-benar diperhatikan dan disesuaikan dengan

waktu, biaya, keuangan, dan kemampuan lain yang dimiliki.

c. Bagaimana dengan pengorganisasian perusahaan agar bisa mencapai tahap

demi tahap dalam tujuan.

- Taktik (Perincian Dari Strategi):

a. Sarana komunikasi yang cocok digunakan yakni adakah rangkaian pada

sarana tersebur bila dihubungkan dengan tujuan pemasaran.

b. Perhitungkan berapa biaya yang akan dihabiskan dengan taktik sedemikian

dengan membuat bagan keuangannya.

c. Kumpulan dari detail-detail strategi ini biasanya berisi tentang poses

pengembangan dan kreativitas. Pada tahap ini, diperlukan nilai seni dari

penyusun rancangan komunikasi pemasaran.

d. Berupa promosi inovatif, penjualan yang menyenangkan pelanggan, atau

pameran yang sensasional.

2.9.2 Jenis-jenis Strategi

Melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan perusahaan

tentunya wajib mengetahui strategi apa yang ingin digunakan sesuai dengan

Prisgunanto (2002) terdapat pembagian dari beberapa strategi, yakni:

a. Strategi perusahaan: sifatnya jangka panjang, tujuannya untuk mencapai

tujuan umum perusahaan itu sendiri

b. Strategi Operasionalisasi: cakupannya hingga pada strategi sistem

manufaktur produk perusahaan saja.

36
c. Strategi Pasar: melibatkan marketing mix dan pilihan target. Eksploitasi

kompetitif, seperti reposisi produk pada pasar.

d. Strategi Produk: menggambar panduan keputusan tentang pengembangan

program bagi produk itu sendiri.

e. Strategi Harga: menggambarkan harga dan struktur nilai harga dari produk

itu, seperti potongan harga atau produk baru dengan harga nilai lebih murah.

f. Strategi Distribusi: menggambarkan strategi rute aliran produk dan sebaran

penjualan yang ada.

g. Strategi Komunikasi Pemasaran: menggambarkan pesan yang akan berbagi

dengan target pelanggan (audiens) khusus melalui komunikasi pemasaran

optimum.

h. Strategi Iklan: menggambarkan pesan yang akan dibagi ke masyarakat

(khalayak) melalui media yang optimum.

3 Komponen Strategi Komunikasi

Dalam penyusunan strategi, agar pemikiran terhadap komponen lebih

jelas dan mudah dapat menggunakan dua komponen yakni SOSTAC dan

STOP-SIT. SOSTAC Menurut Prisgunanto (2002), yaitu:

- Situation (Situasi): Dimana posisi sekarang.

- Objectives (Obyektif): Pada posisi dan kondisi di mana yang diinginkan.

- Strategy (Strategi): Bagaimana mencapai posisi tersebut secara umum.

- Tactics (Taktik): bagaimana kita mencapai posisi tersebut secara lebih detil

dan teknis.

37
- Action (Aksi): Apa tindakan spesifik yang diperlukan dalam taktik per langkah

dan bagaimana bisa mencapai hal tersebut.

- Control (Kontrol): Bagaimana kita dapat mengetahui telah mencapai hal

tersebut.

STOP-SIT Menurut Prisgunanto (2002), yaitu:

- Segmentation : tahapan bagaimana seharusnya mengkategorisasikan pasar

yang hendak dituju dalam strategi komunikasi pemasaran, segmentasi apa

yang hendak dijadikan sasaran dalam strategi pemasaran ini.

- Targeting : menentukan siapa sasaran pasar yang hendak dituju. Biasanya

proses targeting ini lebih ditujukan kepada pemeliharaan DMU (decision

making unit) atau dalam komposisi khalayak adalah opinion leader.

- Objectives : untuk memahami apakah strategi yang dilakukan dalam

komunikasi pemasaran sudah mempunyai tujuan yang sesuai dengan

kondisi lingkungan.

- Positioning : bagaimana posisi komunikator dan komunikan dalam

hubungan-hubungan yang ada serta bagaimana komunikator dipersepsikan

dan apa yang diinginkan.

- Sequence of tools : apakah taktik yang digunakan dihubungkan dengan

sarana-sarana yang lain, apakah menggunakan sosialisasi kampanye

komunikasi eksternal dan internal.

- Intergrating : sangat tergantung pada bagaimana perencanaan dalam

melakukan transfer pesan guna mengintegrasikan kesatuan program.

38
- Tools : pemilihan sarana yang sesuai dengan waktu serta seberapa tuntas

keinginan yang dicapai perlu distrategikan karena adanya jangka waktu ini

untuk memberikan selang waktu berpikir pada khalayak.

Dalam penelitian ini, komponen yang digunakan yaitu STOP-SIT.

Penggunaan STOP-SIT dalam analisis PR memiliki keunggulan tersendiri,

terutama karena komponen STOP-SIT dinilai cukup fleksibel. Dalam analisis

dan perencanaan STOP-SIT sendiri, unsur yang paling utama dan menjadi

inti kemungkinan keberhasilan strategi dan taktik pemasaran (promosi)

adalah STOP. Namun dalam perkembangan selanjutnya, kajian-kajian

analisis ini meluas menjadi STOP-SIT, dengan penambahan Sequence of

Tools, Integrating, dan Tools (Dengah, 2013).

2.9 Strategi Public Relations

PR sebagai bagian dari membangun hubungan individu antara orang-

orang kunci organisasi dan orang-orang kunci di media, pemerintah, masalah

legislatif, atau organisasi non-pemerintah. PR memastikan bahwa organisasi

mencapai dan mengelola sesuai serta perilaku positif di antara para

pemangku kepentingan perusahaan. Humas bertanggung jawab untuk

membangun dan memelihara lingkungan organisasi yang ramah. Humas

memastikan bahwa publik berpikir positif tentang perusahaan serta

layanannya. Alat PR yang paling umum digunakan termasuk konferensi pers,

program layanan masyarakat, rilis berita, dan ceramah (Kriyantono, 2019).

39
Strategi PR terdiri dari komunikasi dua arah antara perusahaan dan

publiknya dan mengharuskan mendengarkan konstituen di mana

perusahaan bergantung bersama dengan menganalisis serta memahami

perilaku dan sikap khalayak. Strategi public relations keterbukaan melibatkan

transparansi merek dan kemampuan karyawan untuk berbagi informasi

organisasi tertentu dan pada saat yang sama mengambil pendapat yang

berkaitan dengan masalah lingkungan dan sosial. Pembukaan informasi

kepada publik merupakan indikasi bahwa perusahaan dapat dipercaya dan

jujur dan ini merupakan bagian penting dari hubungan masyarakat.

Perusahaan terlibat dalam periklanan agresif karena melalui periklanan

perusahaan merilis banyak informasi tentang produk dan layanan mereka

kepada publik. Selain itu, alokasi sumber daya merupakan hal yang

menunjukkan komitmen perusahaan dalam hubungan masyarakat

(Kriyantono, 2019).

2.9.1 Analisis STOP-SIT

Menurut Prisgunanto (2002) analisis STOP-SIT hanya muncul dalam

empat dimensi analisis besar, sama seperti SOSTAC, yakni STOP. Namun,

dalam perkembangan selanjutnya analisis ini meluas menjadi STOP-SIT

dengan penambahan Sequence of Tools, Intergrating dan Tools, yakni

sebagai berikut:

1. Positioning : Akan menetapkan kembali bagaimana positioning.

40
2. Benefit : Apa yang diinginkan pelanggan dan melihat posisi

competitor (pesaing)

3. Strenght : Menggambarkan kompetisi yang tetap dan terus-

menerus (sustainable).

4. Competition : Bagaimana dimensi kompetisi.

5. Customer : Segmentasi atau target pasar, seperti meningkatkan

awareness dan memelihara penjualan. Pembagian pembeli menjadi ringan,

berat, loyal, dan tidak loyal.

6. Direction : Siapa yang memimpin, pemberi arah serta petunjuk.

7. Tools : Sarana komunikasi yang digunakan, mana yang cocok

dan sesuai dengan strategi serta kemampuan.

8. Intergrasi : Terintegrasinya strategi tersebut dengan sarana-sarana

komunikasi yang digunakan.

9. Sequence of Tool : Periklanan dibuat untuk membangun awareness yang

ada pada pasar.

10. Timescale : Bentuk jangka panjang dari taktik.

11. Resources : Indikator keberadaan dan ukuran dari penggunaan

sarana.

12. Objectives : Membuat refrensi dari tujuan yang ada.

13. Marketing Strategy : Konsisten dengan gambaran strategi pemasaran.

Kunci keberhasilan strategi komunikasi pemasaran adalah dari

bagaimana penyusunan pesan tersebut agar mudah dikenal oleh khalayak.

41
Penyusunan taktik, strategi dan pesan itu sendiri harus berjalan seimbang

sesuai dengan rancangan di dalam STOP-SIT.

2.9.2 Manajemen dan Public Relations

Seorang profesional PR mewakili sebuah organisasi dan bekerja

untuk kepentingan organisasi dan pemangku kepentingannya masing-

masing. Para pemangku kepentingan adalah berbagai publik. ungsi

humaslah yang memperkenalkan faktor manusia ke dalam manajemen.

Sampai manajemen tingkat atas tidak menganggap PR sebagai bagian

penting dari organisasi, tujuan PR tidak akan terpenuhi. Menurut Edward

Bernays, Humas adalah fungsi manajemen, yang mentabulasi sikap publik,

mendefinisikan kebijakan, prosedur dan kepentingan organisasi yang diikuti

dengan melaksanakan program aksi untuk mendapatkan pemahaman dan

penerimaan publik (Jahng et al., 2020)

2.9.3 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa pengertian dan


teori dari beberapa variabel terhadap strategi dalam meningkatkan citra PT
Anak Elang Harley Davidson.

42

Anda mungkin juga menyukai