Anda di halaman 1dari 110

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOKO HJ AMAH

DI KECAMATAN CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


dalam memperoleh gelar Sarjana Manajemen ( S.M )

Oleh:
TOPAN MULYANA
31214174

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2018
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOKO HJ AMAH
DI KECAMATAN CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG
Oleh:
TOPAN MULYANA
31214174

Telah Disetujui dan Disahkan sebagai


Skripsi Program Studi Manajemen

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hermansyah Andi Wibowo, MM Nurhayani,SE.,MM


NIDN. 0419108102 NIDN. 0413108405

Mengetahui:

Dekan Ketua Program Studi,

Denny Kurnia, SE.,MM. Nafiudin, SE.,MM.


NIDN. 0425037401 NIDN. 0415018602

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2018

i
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA TOKO HJ AMAH
DI KECAMATAN CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG
Oleh:

TOPAN MULYANA
31214174

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji


pada Hari Sabtu Tanggal 15 Bulan September Tahun 2018
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diterima sebagai Skripsi
Program Studi Manajemen

Susunan Dewan Penguji:


Penguji I,

Gugup Tugi Prihatma,S.Pd.,MM


NIDN. 0416027401

Penguji II,

Martina Rahmawati Masitoh, SE., M.Sc


NIDN. 0408088303

Penguji III,

Hermansyah Andi Wibowo, MM


NIDN. 0419108102

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2018

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Topan Mulyana

NIM : 31214174

Program Studi : Manajemen

Alamat Lengkap : Kp Calingcing RT. 02 RW. 02, Cadasari-Pandeglang

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi dengan judul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Toko

terhadap Loyalitas Pelanggan pada Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari

Kabupaten Pandeglang,” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya

saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat ilmiah;

2. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim

dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Agustus 2018

Topan Mulyana

iii
MOTTO

USAHA YANG TEKUN MENGHASILKAN KESUKSESAN,

KEPINTARAN BUKAN JAMINAN

HANYA ORANG-ORANG YANG MAU BERUSAHA

YANG AKAN MENGHAMPIRI TAKDIRNYA

PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA :

iv
ALLAH, SWT YANG SELALU SAYA HARAPKAN RIDHO, RAHMAT, DAN
HIDAYAH SERTA KARUNIANYA.

AKU PERSEMBAHKAN CINTA DAN SAYANGKU


KEPADA ORANG TUA KU DAN KEDUA ADIK KU
YANG MENJADI MOTIVASI DAN INSPIRASI
DAN TIADA HENTI MEMBERIKAN DUKUNGAN DO’ANYA
UNTUK DIRIKU. TANPA KELUARGA, MANUSIA, SENDIRI DI DUNIA,
HAMPA, SEPI DAN DUKA

TERIMA KASIH KEPADA PARA DOSEN YANG SELALU MENTRANSFER


ILMU HINGGA SAMPAI PADA TITIK INI

SERTA ORANG - ORANG YANG MEMBANTUKU BERJUANG DIJALAN


YANG BENAR, SELALU BERSAMA DALAM SUKA MAUPUN DUKA,
UNTUK MENGGAPAI KEDUANYA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA TOKO TERHADAP


LOYALITAS PELANGGAN PADA TOKO HJ AMAH DI KECAMATAN
CADASARI KABUPATEN PANDEGLANG

ABSTRAK
Oleh:

v
Topan Mulyana
31214174

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap


loyalitas pelanggan dan menguji pengaruh citra toko terhadap loyalitas pelanggan
Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang, pengaruh simultan
keduanya juga diuji dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah
pelanggan pada Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2018.
Metode pemilihian sampel yang digunakan adalah random sampling, dengan cara
melakukan undian dari total populasi dan menghasilkan 92 sampel representatif,
sampel yang benar-benar mewakili populasi. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebar kuesioner kepada 92 responden. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan citra toko
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan baik secara partial maupun simultan.
Variabel citra toko berpengaruh lebih dominan terhadap loyalitas pelanggan. Hasil
penelitian ini dapat di rekomendasikan bahwa kualitas pelayanan dan citra toko
dapat ditingkatkan dan dijadikan sebagai acuan untuk penentuan strategi
pemasaran ke depan dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Kata Kunci : Citra Toko, Kualitas Pelayanan, Loyalitas pelanggan

vi
THE EFFECT OF QUALITY OF SERVICE AND STORE IMAGE ON
CUSTOMER LOYALTY AT HJ AMAH STORE AT SUB DISTRICT
CADASARI PANDEGLANG DISTRICT

ABSTRACT
By:
Topan Mulyana
31214174

This study aims to examine the effect of service quality on customer loyalty and
test the effect of store image on customer loyalty Hj Amah store in Cadasari
District, Pandeglang District, simultaneous influence both were also tested in this
study. The population in this study is customers at Hj Amah store in Cadasari
District, Pandeglang District. The study was conducted from February to May
2018. Sampling method used is random sampling, by the way made a draw from
the total population and produced 92 representative samples, samples that actually
represent the population. Data collection is done with how to spread questioner to
92 respondents. Based on the results of this study can be concluded that the
quality variable service and image of the store have an effect on to customer
loyalty well partial and simultaneous. Store image variables have more dominant
effect on customer loyalty. The results of this study can be recommended that the
quality services and store image can be upgraded and made as a reference for
determining future marketing strategies in influencing customer loyalty.

Keywords: Store Image, Service Quality, Customer Loyalty

vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T., yang telah

melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

skripsi ini tidak akan terselsaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus dengan ikhlas

kepada:

1. Bapak Dr. H. Hamdan, MM, selaku Rektor Universitas Serang Raya.

2. Bapak Drs. Suryaman, MM, selaku Wakil Rektor Universitas Serang Raya.

3. Bapak Denny Kurnia, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Serang Raya.

4. Bapak Nafiudin, SE., MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakulltas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya.

5. Bapak Hermansyah Andi Wibowo, MM, selaku Pembimbing I yang telah

bersedia memberi bimbingan, sehingga dalam diri penulis tumbuh rasa

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

6. Ibu Nurhayani,SE.,MM, selaku Pembimbing II yang telah memberikan

banyak sekali masukan, arahan dan motivasi skripsi ini dapat diselsaikan.

7. Seluruh staff Dosen dan Karyawan Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Serang Raya yang telah membantu dan

member ilmu pengetahuan yang berharga selama masa pendidikan.

8. Seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan secara penuh, baik secara
fisik ataupun jasmani.

viii
9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya Dendi Muhammad Hasan, Ridwan
Eranda, Yogi Ramadhan, Febriana Effendi, Lutfi Fadullah, Handika Iskandar,
Oki Ramadhan, sahabat Manajemen A8 dan sahabat lainnya yang tak bisa
disebutkan satu persatunya.
10. Teman – teman Manajemen seluruh angkatan khususnya angkatan 2014 baik
R1 maupun R2 yang selalu memberi semangat selama menempuh kuliah di
UNSERA.
Untuk semua pihak yang disebutkan diatas, semoga Allah SWT
memberikan balasan yang berlipat dan melimpahkan rahmat serta hidayahnya,
Amin.
Kesempurnaan hanya milik yang maha Kuasa, sedangkan kesalahan
hanyalah milik hambanya. Serta menyadari kodratnya sebagai seorang manusia,
saya selaku penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tertuang dalam
skripsi ini dalam berbagai sudut pandang masih jauh dari sempurna baik dari segi
penulisan maupun penyajiannya. Oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangatlah saya harapkan. Sehingga kesalahan dan kekurangan
tersebut dapat diperbaiki pada penyusunan berikutnya.
Akhirnya saya berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak khususnya saya.

Serang, Agustus 2018

Topan Mulyana

ix
DAFTAR ISI

PENGESAHAN AKADEMIK..................................................................................i
PENGESAHAN SIDANG........................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN.........................................................................................iii
MOTO......................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN.....................................................................................................v
ABSTRAK................................................................................................................vi
ABSTRACT...............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Identifikasi Maslah....................................................................................8
1.3 Pembatasan Masalah..................................................................................8
1.4 Perumusan Masalah...................................................................................9
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................9
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................................10
1.7 Sistematika Penulisan...............................................................................11

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Kualitas Pelayanan....................................................................................13
2.1.1 Prinsip –Prinsip Kualitas Pelayanan...............................................14
2.1.2 Faktor - faktor Penyebab Buruknya Kualitas Pelayanan................15
2.1.3 Dimensi Kualitas Pelayanan...........................................................17
2.2 Citra Toko.................................................................................................19
2.2.1 Elemen - Elemen Citra Toko..........................................................20
2.2.2 Dimensi Citra Toko........................................................................21

x
2.3 Loyalitas Pelanggan..................................................................................23
2.3.1 Faktor - Factor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan............24
2.3.2 Tahapan Loyalitas...........................................................................25
2.3.3 Dimensi - dimensi Loyalitas...........................................................27
2.4 Penelitian Terdahulu.................................................................................28
2.4.1 Pengembangan Hipotesis................................................................31
2.5 Kerangka Pemikiran.................................................................................33
2.6 Hipotesis...................................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian.....................................................................................35
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................36
3.2.1 Tempat Penelitian...........................................................................36
3.2.2 Waktu Penelitian.............................................................................36
3.3 Subjek Penelitian......................................................................................36
3.3.1 Populasi..........................................................................................36
3.3.2 Sampel............................................................................................37
3.4 Definisi Operasional Variabel..................................................................38
3.5 Instrumen Penelitian.................................................................................41
3.6 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................42
3.7 Uji Instrumen Penelitian...........................................................................43
3.7.1 Uji Validitas....................................................................................43
3.7.1 Uji Reliabilitas................................................................................43
3.8 Uji Asumsi Klasik.....................................................................................44
3.8.1 Uji Normalitas................................................................................44
3.8.2 Uji Multikolinearitas.......................................................................44
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas...................................................................46
3.9 Teknik Analisis Data................................................................................47
3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda..................................................47
3.9.2 Koefisien Determinasi (R²).............................................................47
2.10 Uji Hipotesis...........................................................................................48

xi
3.10.1 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)..........................................................48
3.10.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F).....................................................49
3.10.3 Hipotesis.......................................................................................50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian..........................................................51
4.1.1 Sejarah Singkat Toko......................................................................51
4.2 Karakteristik Responden...........................................................................51
4.3 Tanggapan responden...............................................................................53
4.4 Uji Instrumen............................................................................................60
4.4.1 Uji Validitas....................................................................................60
4.4.2 Uji Reliabilitas................................................................................63
4.5 Uji Asumsi Klasik.....................................................................................66
4.5.1 Uji Normalitas................................................................................66
4.5.2 Uji Multikolinearitas.......................................................................69
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas...................................................................70
4.6 Teknik Analisis Data................................................................................71
4.6.1 Analisis Regresi Linear Berganda..................................................71
4.6.2 Koefisien Determinasi (R²).............................................................73
4.7 Uji Hipotesis.............................................................................................74
4.7.1 Uji Pengaruh Parsial ( Uji t)...........................................................74
4.7.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F).......................................................75
4.7.3 Hipotesis.........................................................................................77
4.8 Pembahasan..............................................................................................78
4.8.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan.........78
4.8.2 Pengaruh Citra Toko terhadap Loyalitas Pelanggan......................78
4.8.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Toko terhadap Loyalitas
Pelanggan.......................................................................................79

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................81

xii
5.2 Saran.........................................................................................................82
5.2.1 Saran Untuk Perusahaan.................................................................82
5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya...................................................83

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Pelayanan....................3


Tabel 1.2 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Citra Toko.................................4
Tabel 1.3 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan..................5
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu..............................................................29
Tabel 3.1 Definisi Operasional................................................................................39
Tabel 3.2 Bobot Skala Likert...................................................................................41
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................52
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan.......................52
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Variabel X1 (Kualitas Pelayanan).......................53
Tabel 4.4 Kelas Interval Variabel Kualitas Pelayanan.............................................54
Tabel 4.5 Rekapitulasi Responden Variabel Kualitas Pelayanan............................55
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Variabel X2 (Citra Toko)....................................56
Tabel 4.7 Kelas Interval Variabel Citra Toko..........................................................57
Tabel 4.8 Rekapitulasi Responden Variabel Citra Toko.........................................57
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Variabel Y (Loyalitas Pelanggan)......................58
Tabel 4.10 Kelas Interval Variabel Loyalitas Pelanggan.........................................59
Tabel 4.11 Rekapitulasi Responden Rekapitulasi Responden.................................59
Tabel 4.12 Uji Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan..........................................61
Tabel 4.13 Uji Validitas Instrumen Citra Toko.......................................................62
Tabel 4.14 Uji Validitas Instrumen Loyalitas Pelanggan........................................63
Tabel 4.15 Nilai alpha untuk Variabel X1 (Kualitas Pelayanan)..............................64
Tabel 4.16 Nilai alpha untuk Variabel X2 (Citra Toko)...........................................64
Tabel 4.17 Nilai alpha untuk Variabel Y (Loyalitas Pelanggan).............................64
Tabel 4.18 Perbandingan Nilai Uji Reliabilitas.......................................................65
Tabel 4.19 Uji Normalitas........................................................................................66
Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolonearitas....................................................................69
Tabel 4.21 Uji Regresi Berganda.............................................................................71
Tabel 4.22 Koefisien Determinasi (R²)..................................................................73
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t)............................................................74

xiv
Tabel 4.24 Hasil Uji Statistik Simultan (Uji F)........................................................75

xv
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1.1 Omset.......................................................................................................7
Gambar 2.1 Model penelitian..................................................................................33
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas....................................................................67
Gambar 4.2 P-Plot SPSS Uji Normalitas...............................................................68
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot...............................................................................70

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha ritel mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam

beberapa tahun terakhir. Bisnis ritel sendiri dapat di kelompokan menurut bentuk,

ukuran dan moderenitasnya, sehingga bisnis ritel sendiri terbagi kedalam beberapa

bagian. Dewasa ini peritel modern lebih mendominasi di pasar dibandingkan

dengan peritel tradisional, hal ini disebabkan karena ritel modern lebih memiliki

daya tarik terhadap pelanggan dengan kemudahan-kemudahan dan pelayanan

yang ditawarkan ritel modern kepada pelanggan.

Pasar di Indonesia yang masih sangat menjanjikan untuk bisnis ritel,

memicu berbagai macam bisnis ritel atau eceran yang hampir tersebar di seluruh

wilayah Indonesia baik kota kecil atau kota besar. Persaingan bisnis ritel yang

semakin ketat membuat para peritel menggunakan berbagai cara untuk

menumbuhkan loyalitas kepada pelanggannya. Hal ini dikarenakan dengan cara

membuat pelanggan loyal atau setia maka akan memudahkan para peritel dalam

memajukan usahanya dengan begitu pelanggan yang loyal akan melakukan

pembelian berulang dan memberikan informasi yang positif kepada konsumen

lainnya untuk berkunjung ke tempat tersebut.

1
2

Peritel berupaya untuk dapat membangun store image (citra toko) yang

positif agar dapat menghadapi pesaing dalam industri ritel. Dengan cara

memberikan pelayanan yang pelanggan inginkan tentu pelanggan akan merasa

puas. pelanggan yang puas dan loyal (setia) merupakan peluang untuk

mendapatkan pelanggan baru. Mempertahankan semua pelanggan yang ada

umumnya akan lebih menguntungkan, mebandingkan dengan pergantian

pelanggan karena biaya untuk menarik pelanggan baru bisa lima kali lipat dari

biaya mempertahankan seorang pelanggan yang sudah ada.

Toko Hj Amah merupakan sebuah toko yang menjual berbagai kebutuhan

sehari-hari atau yang biasa di sebut Sembako (Sembilan bahan pokok), yang

terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum

dibutuhkan oleh masyarakat. Sembilan bahan pokok yang dimaksud diantaranya

ada beras/sagu, jagung, sayuran, daging, susu, gula pasir, garam, minyak goreng

dan gas elpiji. Pasar merupakan tempat untuk menjamin kelangsungan hidup

masyarakat guna mendapatkan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap usaha tentu tidak akan selalu berjalan dengan lancar untuk itu ada beberapa

cara untuk mengetahui permasalahan yang muncul diantaranya adalah sebagai

berikut:
3

Tabel 1.1
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Pelayanan
Toko Hj Amah
Kualitas
No Indikator Pelayanan %
Nilai Nilai
Standa Perseps
r i
1 Produk lengkap 35 38 76%
2 Kenyamanan tempat 35 40 80%
3 Penampilan dan kerapihan 35 36 72%
4 Tepat waktu 35 34 68%
5 Tanpa kesalahan 35 30 60%
6 Bertanggung jawab dan baik 35 37 74%
7 Kecepatan dalam merespon pelanggan 35 35 70%
8 Menangani setiap keluhan dengan cepat dan tepat 35 39 78%
9 Informasi yang jelas dan dapat dimengerti 35 38 76%
10 Pengetahuan luas dan tepat 35 35 70%
11 Jaminan produk 35 35 70%
12 Jaminan biaya 35 37 74%
13 Jaminan produk 35 37 74%
14 Memberikan perhatian 35 38 76%
15 Membantu dengan tulus 35 39 78%
16 Berperilaku sopansantun 35 40 80%

Sumber: Data primer yang telah diolah


Keterangan n=10 responden, skala 1 sd 5, skor tertinggi (5x10=50), dan

skor terendah (1x10=10), sehingga standar skor (50/2+10=35), Zikmund

et.al,2010. Nilai persepsi didapat dari jumlah total jawaban responden

perindikator, jika nilai persepsi kurang dari nilai standar maka indikator tersebut

terindikasi memunculkan masalah.


4

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat permasalahan yang muncul di dalam

variabel X1 adalah ada pada indikator No 4 tepat waktu, tanggapan responden

mengindikasikan bahwa saat melakukan pesanan pegawai tidak tepat waktu dalam

melayani. No 5 tanpa kesalahan, tanggapan responden mengindikasikan bahwa

saat melayani selalu ada kesalahan yang dilakukan oleh pegawai. Untuk variabel

X1 terdapat indikasi permasalahan dengan nilai skor untuk indikator No 4 nilai

persepsi 34, presentasenya hanya 68% dan No 5 nilai persepsi 30, presentasenya

hanya 60%. Jadi dapat dilihat bahwa indikator yang bermasalah ada di No 4 dan

5.

Tabel 1.2
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Citra Toko
Toko Hj Amah
Citra Toko
No Indikator Nilai Nilai %
Standar Persepsi
1 Tempat parkir 35 27 54%
2 Keterjangkauan harga (harga murah) 35 36 72%
3 Adanya diskon harga 35 41 82%
4 Kejujuran pemilik 35 48 96%
5 Keramahan pemilik 35 48 96%
6 Jam buka toko yang lebih lama 35 27 54%
7 Layanan pengiriman 35 25 50%

Sumber: Data primer yang telah diolah


Keterangan n=10 responden, skala 1 sd 5, skor tertinggi (5x10=50), dan

skor terendah (1x10=10), sehingga standar skor (50/2+10=35), Zikmund

et.al,2010. Nilai persepsi didapat dari jumlah total jawaban responden

perindikator, jika nilai persepsi kurang dari nilai standar maka indikator tersebut

terindikasi memunculkan masalah.


5

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat permasalahan yang muncul di dalam

variabel X2 adalah ada pada indikator No 1 tempat parkir, tanggapan responden

mengindikasikan bahwa kurangnya lahan parkir di toko Hj Amah. No 6 jam buka

toko yang lebih lama, tanggapan responden mengindikasikan bahwa toko Hj

Amah kurang dalam hal jam buka toko yang dirasa terlalu sebentar. No 7 layanan

pengiriman, tanggapan responden mengindikasikan bahwa toko Hj Amah tidak

menyediakan layanan pengiriman. Untuk variabel X2 terdapat indikasi

permasalahan dengan nilai skor untuk indikator No 1 nilai persepsi 27,

presentasenya hanya 54%, No 6 nilai persepsi 27, presentasenya hanya 54% dan

No 7 nilai persepsi 25, presentasenya hanya 50%. Jadi dapat dilihat bahwa

indikator yang bermasalah ada di No 1, 6, dan 7.

Tabel 1.3
Hasil Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan
Toko Hj Amah
Loyalitas
Pelanggan
No Indikator Nilai %
Nilai Perseps
Standar i
1 Pembelian berulang 35 24 48%
2 Pembelian antar lini produk 35 41 82%
3 Merekomendasikan produk kepada pelanggan lain 35 37 74%
4 Merekomendasikan kepada keluarga 35 38 76%
5 Membandingkan dengan produk lain 35 31 64%

Sumber: Data primer yang telah diolah

Keterangan n=10 responden, skala 1 sd 5, skor tertinggi (5x10=50), dan

skor terendah (1x10=10), sehingga standar skor (50/2+10=35), Zikmund

et.al,2010. Nilai persepsi didapat dari jumlah total jawaban responden


6

perindikator, jika nilai persepsi kurang dari nilai standar maka indikator tersebut

terindikasi memunculkan masalah.

Berdasarkan tabel 1.3 dapat dilihat permasalahan yang muncul di dalam

variabel Y adalah ada pada indikator No 1 pembelian berulang, tanggapan

responden mengindikasikan bahwa peleanggan yang berbelanja tidak selalu setiap

hari berbelanja di toko Hj Amah. No 6 membandingkan dengan produk lain,

tanggapan responden mengindikasikan bahwa masih adanya pelanggan yang

sering berbelanja di toko lain. Untuk variabel Y terdapat indikasi permasalahan

dengan nilai skor untuk indikator No 1 nilai persepsi 24, presentasenya hanya

48% dan No 5 nilai persepsi 31, presentasenya hanya 64%. Jadi dapat dilihat

bahwa indikator yang bermasalah ada di No 1 dan 5.


7

Omset

Rp20,000,000
Rp18,000,000
Rp16,000,000
Rp14,000,000
Rp12,000,000
Rp10,000,000 Rp18,320,000
Rp8,000,000 Rp15,275,000
Rp12,346,000
Rp6,000,000 Rp9,455,000 Rp10,500,000
Rp8,300,000
Rp4,000,000
Rp2,000,000
Rp-
September Oktober November Desember Januari Februari

Sumber: Data primer yang telah diolah


Grafik 1.1
Omset 6 bulan terakhir 2017 - 2018

Dari grafik 1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa grafik menunjukan catatan

negatif dilihat dari bulan September mengalami penurunan di bulan Oktober,

berdasarkan hasil wawancara dari pemilik toko bahwa saat bulan itu pelanggan

yang berbelanja tidak berkunjung setiap hari dan turun kembali di bulan

November, pemilik toko mengatakan bahwa kemungkinan keadaan ekonomi di

dalam lingkungan masyarakat sedang tidak stabil, tetapi di bulan Desember grafik

menunjukan kenaikan yang sangat drastis, pemilik toko mengatakan bahwa pada

bulan ini omset melonjak karena saat bulan Desember tengah diadakan acara

Maulid Nabi Muhammad S.A.W. Sehingga masyarakat yang akan mengadakan

acara tersebut selalu berbelanja setiap harinya. Namun kemudian turun kembali di

bulan Januari dan Februari pemilik toko mengatakan bahwa kemungkinan saat

bulan ini karena dipengaruhi oleh faktor cuaca yang kurang baik sehingga volume

penjualan tidak stabil. Namun, apabila masalah tersebut tidak segera diatasi akan
8

dapat berakibat pada menurunnya konsumen dan secara tidak langsung akan

mengancam kelangsungan usaha.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka perlu di

ketahui secara jelas dengan cara melaksanakan penelitian, sehingga peneliti

mengambil sebuah judul penelitian yaitu: “PENGARUH KUALITAS

PELAYANAN DAN CITRA TOKO TERHADAP LOYALITAS

PELANGGAN PADA TOKO HJ AMAH DI KECAMATAN CADASARI

KABUPATEN PANDEGLANG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Terindikasi adanya keterlambatan dalam melayani pesanan pembeli

2. Terindikasi adanya kesalahan-kesalahan saat melakukan layanan

3. Terindikasi kurangnya lahan parkir untuk kendaraan pelanggan yang

berkunjung

4. Terindikasi adanya masalah dalam jam buka toko yang kurang lama

5. Terindikasi tidak adanya layanan pengiriman

6. Terindikasi bahwa pelanggan yang berbelanja tidak setiap hari berkunjung

7. Terindikasi masih adanya pelanggan yang sering berbelanja di toko lain

1.3 Pembatasan Masalah

Agar dapat melakukan penelitian lebih fokus, sempurna dan mendalam

maka penulis mengangkat permasalahan dalam penelitian ini yang perlu dibatasi
9

variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan

kualitas pelayanan dan citra toko terhadap loyalitas pelanggan di toko Hj Amah.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan toko Hj

Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang?

2. Bagaimana pengaruh citra toko terhadap loyalitas pelanggan toko Hj Amah di

Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang?

3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan citra toko terhadap loyalitas

pelanggan toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan toko

Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

2. Untuk menguji pengaruh citra toko terhadap loyalitas pelanggan toko Hj

Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

3. Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan citra toko terhadap loyalitas

pelanggan toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang


10

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini penulis mengharapkan dapat

memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Penulis

Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teori yang telah

diperoleh selama masa perkuliahan tentang mata kuliah manajemen bisnis

khususnya dalam ilmu pemasaran. Penulis juga mengharapkan hasil penelitian

ini dapat dijadikan acuan lebih lanjut demi mengembangkan ilmu pemasaran

agar penelitian ini bisa menambah wawasan pengetahuan di bidang pemasaran

khususnya.

2. Bagi Perusahaan

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat di jadikan dasar bagi pemilik

toko dalam pengambilan keputusan. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini

dapat dijadikan bahan pemikiran dan masukan terhadap toko Hj Amah untuk

dapat mengetahui seberapa pentingnya penelitian ini dalam kualitas pelayanan

dan citra toko terhadap loyalitas pelanggan.

3. Bagi Pembaca

Penulis mengharapkan dengan adanya hasil penelitian ini, maka dapat

digunakan sebagai sarana informasi, masukan atau saran dan bahan evaluasi

untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan citra toko
11

terhadap loyalitas pelanggan. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan

akan menambah pengetahuan dan wawasan di bidang pemasaran khususnya

berhubungan dengan kualitas pelayanan, citra toko dan loyalitas pelanggan.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan suatu gambarandan penelitian yang jelas maka

penulisan ilmiah ini disusun dengan sitematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Dalam bab ini gambaran umum tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, batasan

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan mengenai pengertian dan teori-teori yang mendasari

dan berkaitan dengan pembahasan, skripsi ini yang digunakan

sebagai pedoman dalam menganalisis masalah yang akan diteliti.

BAB III: METODE PENELITIAN

Menjelaskan tentang metode dan objek penelitian, pada bab ini

menerangkan objek penelitian yang meneran gkan tempat yang

akan di jadikan objek penelitian. Dalam metode penelitian terdapat

penjelasan tentang cara dan langkah dalam memecahkan masalah

penelitian, meliputi: sampel, populasi, data dan teknik

pengumpulan data serta metode analisis.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


12

Dalam bab ini akan dijabarkan tentang hasil analisis data yang

didapat dari obyek penelitian (sampel) beserta penjelasan yang

diperlukan. Analisis data dan penjabarannya akan didasarkan pada

landasan teori yang telah dijabarkan pada Bab II, sehingga segala

permasalahan yang dikemukakan dalam Bab I dapat terpecahkan

atau mendapat solusi yang tepat.

BAB V: PENUTUP

Berdasarkan penjelasan hasil analisis data pada Bab IV di atas,

akan dirumuskan kesimpulan yang merupakan pembuktian dari

hipotesis yang ada pada Bab II, disamping itu juga akan diutarakan

keterbatasan penelitian yang dilakukan, serta saransaran yang

diharapkan bisa berguna bagi instansi terkait.


13
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi (2013:216) mengatakan

bahwa kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan antara kenyataan

dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima. Sedangkan

menurut Gronroos dalam Irnandha (2016) adalah suatu aktivitas atau

serangkaiain aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai

akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal

yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.

Menurut Wyckof dan Lovelock dalam Tjiptono (2014:268)

mengatakan bahwa kualitas merupakan tingkat keunggulan (excellence)

yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Dalam hal ini kesetiaan pelanggan

ditentukan pada keinginan pelanggan itu sendiri. Oleh karena itu baik

buruknya kualitas tergantung pada kemampuan penyedia layanan untuk

memenuhi harapan pelanggan secara konsisten.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas

pelayanan yaitu memberikan kesempurnaan pelayanan yang dilakukan

oleh penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan.

13
14
14

Kualitas pelayanan menjadi hal yang harus di perhatikan serta dimaksimalkan

agar mampu bertahan dan tetap dijadikan pilihan utama oleh pelanggan.

2.1.1 Prinsip –Prinsip Kualitas Pelayanan

Setiap perusahaan harus mampu memenuhi enam prinsip utama kualitas

pelayanan agar dapat menimbulkan image yang baik bagi perusahaan serta dapat

melaksanakan kualitas yang baik dihadapan konsumen. Enam prinsip pokok

kualitas pelayanan menurut Wolkins yang dikutip oleh Saleh (2010:105) meliputi:

1. Kepemimpinan

Strategi kualitas perusahaan harus merupakan inisiatif dan komitmen dari

manajemen puncak. Manajemen puncak harus memimpin perusahaan untuk

meningkatkan kinerja kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen

puncak, maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil

terhadap perusahaan.

2. Pendidikan

Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan

operasional harus memperoleh pendidikan mengenai kualitas. Aspek-aspek yang

perlu mendapatkan penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas

sebagai strategi bisnis, alat dan teknik implementasi strategi kualitas dan peranan

eksekutif salam implementasi strategi kualitas.

3. Perencanaan

Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas

yang dipergunakaan dalam mengarahkan purusahaan untuk mencapai visinya.


15

4. Review

Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling efektif bagi

manajemen untuk mengubah perilaku organisasional. Proses ini merupakan suatu

mekanisme yang menjamin adanya perhatian yang konsisten dalam terus-menerus

untuk mencapai tujuan kualitas.

5. Komunikasi

Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi oleh proses

komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan karyawan,

pelanggan dan stakeholder perusahaan lainnya, seperti pemasok, pemegang

saham, pemerintah, masyarakat umum dan lain-lain.

6. Penghargaan dan pengakuan

Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang penting dalam

implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi

penghargaan dan prestasinya tersebut diakui. Dengan demikian dapat

meningkatkan motivasi, moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap

orang dalam organisasi yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi besar

bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang dilayani.

2.1.2 Faktor-Faktor Penyebab Buruknya Kualitas Pelayanan 

Menurut Tjiptono (2002:85) ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan

kualitas suatu jasa menjadi buruk, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Produk dan konsumsi yang terjadi secara simultan


16

Salah satu karakteristik jasa yang paling penting adalah jasa diproduksi dan

dikonsumsi pada saat yang bersamaan sehingga dalam memberikan jasa

dibutuhkan

kehadiran partisipasi pelanggan atau konsumen. Akibatnya timbul masalah-

masalah sehubungan dengan adanya interaksi antara produsen dan konsumen jasa,

yang disebabkan karena tidak terampil dalam melayani pelanggan, penampilan

yang tidak sopan, kurang ramah, cemberut dan lain-lain.

2. Intensitas tenaga kerja yang tinggi

Keterlibatan tenaga kerja yang intensif dalam penyampaian jasa dapat

menimbulkan masalah dalam kualitas, yaitu tingkat variabilitas yang tinggi

disebabkan oleh tingkat upah dan pendidikan karyawan yang masih relative

rendah, kurangnya perhatian dan tingkat kemahiran karyawan yang tinggi.

3. Dukungan terhadap pelanggan internal yang kurang memadai

Karyawan yang berada di garis depan merupakan ujung tombak dari system

pemberian jasa. Supaya mereka dapat memberikan jasa yang efektif maka mereka

perlu mendapatkan pemberdayaan dan dukungan dari fungsi-fungsi utama

menejemen sehingga nantinya mereka dapat mengendalikan dan menguasai cara

melakukan pekerjaan, sadar dan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan,

bertanggung jawab atas output kinerja pribadi, bertanggung jawab bersama atas

kinerja unit dan organisasi, keadilan dalam distribusi balas jasa berdasarkan

kinerja dan kinerja kolektif.

4. Kesenjangan komunikasi
17

Komunikasi merupakan faktor yang esensial dalam kontrak dengan

karyawan.Jika terjadi gap dalam komunikasi, maka akan timbul penilaian dan

persepsi yang negative terhadap kualitas pelayanan. Kesenjangan komunikasi

dalam pelayanan meliputi: memberikan janji yang berlebihan sehingga tidak dapat

memenuhinya, kurang menyajikan informasi yang baru kepada pelanggan, pesan

kurang dipahami pelanggan dan kurang tanggapnya perusahaan terhadap keluhan

pelanggan.

5. Memperlakukan pelanggan dengan cara yang sama.

Para pelanggan adalah manusia yang bersifat unik karena mereka memiliki

perasaan dan emosi. Dalam hal melakukan interaksi dengan pemberi jasa tidak

semua pelanggan bersedia menerima layanan jasa yang seragam. Sering terjadi

pelanggan menuntut jasa yang bersifat personal dan berbeda dengan pelanggan

yang lainnya, sehingga hal ini merupakan tantangan bagi perusahaan agar dapat

memahami kebutuhan pelanggan secara khusus.

6. Perluasan dan pengembangan pelayanan secara berlebihan

Memperkenalkan jasa baru untuk memperkaya jasa yang telah ada agar

dapat menghindar adanya pelayanan yang buruk dan meningkatkan peluang

pemasaran, kadang-kadang menimbulkan masalah disekitar kualitas jasa dan hasil

yang diperoleh tidak optimal.

7. Visi bisnis jangka pendek

Visi bisnis dalam jangka pendek dapat merusak kualitas jasa yang sedang

dibentuk dalam jangka panjang.

2.1.3 Dimensi Kualitas Pelayanan


18

Pada dasarnya, kualitas pelayanan hanya berfokus kepada upaya

pemenuhan kebetuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian

untuk mengimbangi harapan pelanggan. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas pelayanan, menurut Parasuraman yang dikutip

Lupiyoadi (2013:216-217) dalam salah satu studinya mengenai SERVQUAL

mengatakan bahwa terdapat 5 dimensi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan

eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan

prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan

sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang di berikan oleh pemberi

jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh:gedung,gudang dan lain-lain),

perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan

pegawainya.

2. Reliabilitas(reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja

harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,

pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang

simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.

3. Ketanggapan(responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Memberikan pelanggan menunggu

menciptakan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.


19

4. Jaminan dan kepastian (assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan dan

kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para

pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain

komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security),

kompetensi(competence) dan sopan santun (courtesy).

5. Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat

individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya

memahami keinginan mereka. Hal ini mengharapkan bahwa satu perusahaan

memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami

kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang

nyaman bagi pelanggan.

2.2 Citra Toko

Menurut Peter dan Olson (2016:265) memandang citra toko sebagai apa

yang dipikirkan konsumen tentang toko. Termasuk didalamnya adalah persepsi

dan sikap berdasarkan stimulus terkait toko yang diterima oleh kelima indra

konsumen. Dimensi-dimensi yang biasanya dipelajari/dikaji diantaranya barang

dagangan, layanan, klien, fasilitas fisik, promosi dan kenyamanan. Atmosfer toko

juga sering dimasukan sebagai bagian dari citra toko.

Menurut Sopiah dan Syihabudhin (2008:104) citra toko memiliki pengertian

pandangan atau persepsi masyarakat terhadap nama atau produk toko secara

efektif baik dari segi nilai, kualitas dan harga. Penciptaan citra toko sangat penting

karena berpengaruh terhadap perilaku konsumen.


20

Menurut Utami dalam Teguh (2015) adalah gambaran keseluruhan yang

lebih dari sekedar penjumlahan per bagian, dimana masing masing bagian

berinteraksi satu sama lain dalam pikiran konsumen.

Menurut Loudon dan Bitta dalam Subagyo (2014) berpendapat, “Store

image is a complex of tangible or functional factors and intangible or

psychological factors that a consumer perceives to be present in a store”. Citra

toko merupakan gabungan antara faktor fisik misalnya tata letak barang,

kebersihan ruangan dan lain-lain dengan faktor non fisik misalnya kecepatan

layanan terhadap keluhan, keramahan karyawan, ketelitian kasir yang kesemuanya

itu dapat diterima dan dirasakan akibat dan manfaatnya sebagai kesan konsumen

dari suatu toko.

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa citra toko

merupakan pandangan atau suatu pendapat yang di asumsikan oleh konsumen

terkait dengan faktor fisik misalnya tata letak barang, kebersihan ruangan dan

lain-lain yang menimbulkan pendapat bisa berupa pendapat positif maupun

negatif tergantung dari toko itu sendiri.

2.2.1 Elemen - Elemen Citra Toko

Menurut Nord dan Peter (2000) ada beberapa elemen citra toko yang

mempengaruhi pelanggan diantaranya sebagai berikut:

1. Tata letak toko

Tata letak toko (store layout), dapat memberikan dampak yang besar pada

konsumen. Pada tingkat yang paling mendasar, tata letak mempengaruhi

faktor-faktor seperti berapa lama konsumen akan berada di dalam toko,


21

berapa banyak produk yang mengalami kontak pandang dengan konsumen,

dan jalur mana dalam toko yang akan dilalui oleh konsumen.

2. Lokasi pembelian, mengacu pada kemungkinan pembelian dilakukan

langsung dari toko. Perilaku pembelian terjadi ketika konsumen melakukan

kontak langsung antara produk atau toko.

3. Mobilitas dalam toko, menunjukan suatu hal yang berkaitan dengan sebuah

informasi yang berkaitan langsung dengan produk yang mengarahkan

kontak pandangan konsumen dengan produk sehingga terjadi pembelian

produk.

4. Suara, toko-toko eceran pada umumnya melantunkan musik sebagai

pengantar berbelanja, hal ini mengarahkan konsumen pada kontak indrawi

lainnya dengan rangsangan yang diberikan diharapkan dapat mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian.

2.2.2 Dimensi Citra Toko

Menurut Loudon dan Bitta dalam Soebagyo (2014) menyatakan alat ukur dari

Citra Toko adalah sebagai berikut:

1. Physical Facilities

Struktur fisik yang merupakan komponen utama dalam membentuk Citra Toko

dan dalam membantu toko yang menjual produk atau jasa yang ditawarkan.

Atribut layanan yang termasuk dalam komponen ini adalah: tempat parkir,

penampilan karyawan yang menarik dan pewarnaan ruang yang menarik.

Atribut ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk memberikan daya

tarik sehingga bisa mendorong keinginan membeli konsumen


22

2. Merchandise

Merupakan barang-barang yang dijual. Konsumen akan memiliki image yang

baik terhadap suatu toko apabila toko tersebut dapat menyediakan barang yang

dibutuhkannya. Oleh karena itu, pihak pengelola perlu untuk mengetahui

keinginan dan kebutuhan konsumen.

3. Price

Adalah harga yang dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa yang

diinginkan konsumen. Harga juga mencerminkan kualitas produk yang dijual.

Adapun termasuk atribut dalam harga adalah kekompetitifan harga,

keterjangkauan harga (harga murah) dan adanya diskon harga. Melalui

penetapan harga yang menarik memungkinkan mampu memberikan daya tarik

bagi konsumen

4. Promotion

Adalah alat komunikasi untuk menghubungkan keinginan pihak perusahaan

dengan konsumen dengan cara memberitahukan, mempengaruhi dan juga

mengingatkan konsumennya agar mau membeli produk yang dijual. Termasuk

dalam atribut promosi ini adalah daya tarik informasi melalui selebaran dan

poster.

5. Service
23

Merupakan atribut yang berkaitan dengan layanan yang ditawarkan kepada

konsumen bersama-sama dengan produk yang dijual. Dalam melakukan

layanan kepada pembeli maka proses interktif antara penjual dan pembeli

berperan sehingga penjual dapat terus meningkatkan layanan. Termasuk dalam

atribut ini adalah jam buka toko yang lebih lama, layanan pengiriman,

penanganan keluhan pelanggan, pembayaran melalui kartu kredit dan debit,

penyediaan fasilitas kamar kecil yang bersih.

2.3 Loyalitas Pelanggan

Dalam pengertian sehari‐hari pelanggan adalah orang‐orang yang

kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun

jasa, secara berkelanjutan. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang‐

orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan

perusahaan‐perusahaan bisnis.

Menurut Lovelock dan Wright dalam Nurlaela (2017) loyalitas pelanggan

adalah keputusan pelanggan untuk secara sukarela terus berlangganan dengan

perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama.

Loyalitas pelanggan menurut Griffin dalam Hurriyati (2010:129) adalah

“Loyalty is defined as non random purchase expressed over time by some

decision making unit”. Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa

loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan

keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/jasa

suatu perusahaan yang dipilih.


24

Tjiptono (2014:392) strategi pemasaran salah satu atribut terpenting dalam

menciptakan loyalitas adalah pelayanan. Dalam konteks bisnis, loyalitas

dijelaskan sebagai keinginan konsumen untuk berlangganan pada perusahaan

terus menerus, membeli dan menggunakan produk dan jasa perusahaan berulang

kali,
24

dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain. Loyalitas

pelanggan disebut juga perilaku pembelian ulang, yang mana kerapkali

dihubungkan dengan loyalitas merek (brand loyalty). Akan tetapi, ada perbedaan

di antara keduanya. Bila loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis

terhadap merek tertentu, maka perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut

pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali (bisa dikatakan memang

hanya satu-satunya merek yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya).

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa loyalitas

pelanggan adalah kesetiaan pihak yang menggunakan produk atau jasa baik untuk

keperluannya sendiri maupun sebagai perantara bagi keperluan pihak lain untuk

terus berlangganan pada sebuah perusahaan dalam jangka panjang, dengan

membeli dan menggunakan produk atau jasa secara berulang‐ulang dan dengan

suka rela merekomendasikan produk dan jasa perusahaan kepada rekan‐rekannya.

Indikatornya adalah adanya pembelian ulang, penolakan pesaing, tidak

terpengaruh terhadap daya tarik barang lain dan merekomendasikan pada orang

lain.

2.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan

Menurut Vanessa, (2007:72) loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh lima faktor,

yaitu:

1. Kepuasan (Satisfaction). Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran gap

antara harapan pelanggan dengan kenyataan yang mereka terima atau yang

dirasakan.
25

2. Ikatan emosi (Emotional bonding). Konsumen dapat terpengaruh oleh

sebuah merek yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen dapat

diidentifikasikan dalam sebuah merek, karena sebuah merek dapat

mencerminkan karakteristik konsumen tersebut. Ikatan yang tercipta dari

sebuah merek ialah ketika konsumen merasakan ikatan yang kuat dengan

konsumen lain yang menggunakan produk atau jasa yang sama. 

3. Kepercayaan (Trust). Kemauan seseorang untuk mempercayakan

perusahaan atau sebuah merek untuk melakukan atau menjalankan sebuah

fungsi.

4. Kemudahan (Choice reduction and habit). Konsumen akan merasa nyaman

dengan sebuah kualitas produk dan merek ketika situasi mereka melakukan

transaksi memberikan kemudahan. Bagian dari loyalitas konsumen seperti

pembelian produk secara teratur dapat didasari pada akumulasi pengalaman

setiap saat. 

5. Pengalaman dengan perusahaan (History with company). Sebuah

pengalaman seseorang pada perusahaan dapat membentuk perilaku. Ketika

mendapatkan pelayanan yang baik dari perusahaan, maka akan mengulangi

perilaku pada perusahaan tersebut.

2.3.2 Tahapan Loyalitas

Menurut Kartajaya dalam Hurriyati, (2010:134-135) membagi tahapan

loyalitas pelanggan kedalam lima tingkatan muli dari terrorist customer sampai

advocator customer, lebih jelasnya adalah sebagai berikut:


26

1. Terrorist Customer, adalah pelanggan yang suka menjelek-jelekan merek

perusahaan dikarenakan tidak suka atau pernah tidak puas dengan layanan yang

diberikan perusahaan. Pelanggan seperti ini bersikap seperti teroris yang suka

menyusahkan perusahaan.

2. Transactional Customer, yaitu pelanggan yang memiliki hubungan dengan

perusahaan yang sifatnya sebatas transaksi, pelanggan seperti ini membeli satu

atau dua kali, sesudah itu dia tidak mengulangi pembeliannya, atau apabila

melakukan pembelian lagi sifatnya kadang-kadang. Pelanggan yang memiliki

sifat ini mudah datang dan pergi karena tidak memiliki relationship yang baik

dengan produk/merek perusahaan, basis relationship-nya adalah transaksional.

3. Relationship Customer, dimana tipe pelanggan ini nilai ekuitasnya lebih tinggi

dibanding dua jenis pelanggan di atas, pelanggan jenis ini telah melakukan

repeat buying dan pola hubungannya dengan produk atau merek perusahaan

adalah relasional.

4. Loyal Customer, pelanggan jenis ini tidak hanya melakukan reapet buying, tapi

lebih jauh lagi sangat loyal dengan produk dan merek perusahaan. Bila ada

orang lain yang menjelekan perusahaan, pelanggan ini tetap bertahan, dia tetap

bersama perusahaan seburuk apapun orang menjelekan perusahaan.

5. Advocator Customer, jenis pelanggan yang terakhir adalah Advocator

Customer, pelanggan dengan tingkatan tertinggi, pelanggan semacam ini

sangat istimewa dan excellent, mereka menjadi aser terbesar perusahaan bila

perusahaan memilikinya. Advocator Customer adalah pelanggan yang selalu

membela produk dan merek perusahaan, pelanggan yang menjadi juru bicara
27

yang baik kepada pelanggan lain dengan pelanggan yang marah apabila ada

orang lain menjelek-jelekan merek perusahaan.

2.3.3 Dimensi-dimensi Loyalitas

Terdapat empat macam dimensi loyalitas konsumen menurut Griffin

dalam Hurriyati (2010:130), yaitu:

1. Melakukan pembelian secara teratur (Makes regular repeat purchase).

Pelanggan membeli kembali produk yang sama yang ditawarkan oleh

perusahaan.

2. Membeli di luar lini produk atau jasa (Purchase across product and

service lines).

Pelanggan melakukan pembelian antarlini produk/jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan

3. Merekomendasikan produk lain (Refresh others).

Pelanggan melakukan komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan

produk tersebut terhadap orang lain

4. Menunjukan kekebalan akan produk yang dimaksud dalam persaingan

(Demonstrates immunity to the pull of the competition).

Pelanggan tidak tertarik terhadap tawaran produk sejenis yang dihasilkan

oleh pesaing.
28

Setelah kita mengetahui faktor yang dapat menyebabkan konsumen

loyal atau siklus pembelian konsumen yang dapat membuat mereka loyal

terhadap suatu produk atau jasa yang diberikan oleh sebuah lembaga. Maka

penulis dapat menyimpulkan dimensi-dimensi loyalitas sebagai berikut:

1. Konsumen akan memilih lembaga atau perusahaan jasa tesebut jika

produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan memenuhi kebutuhan

konsumen atau sesuai dengan keinginan konsumen.

2. Ketika konsumen merasa puas dengan pelayanan atau produk yang

diberikan maka konsumen akan terus membeli produk yang sama pada

perusahaan yang sama.

3. Sikap konsumen setelah menjadi bagian dari sebuah lembaga tersebut

akan terlihat selalu bersikap baik atau positif untuk selalu menggunakan

terus produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan.

4. Konsumen akan melakukan pembelian pembelian produk atau jasa di

perusahaan tersebut samapai di masa mendatang walaupun ada produk

atau layanan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan lain.

2.4 Penelitian Terdahulu

Untuk mengadakan penelitian, tentu tidak akan terlepas dari berbagai

penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat

hasil dari penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk

membandingkan dan melengkapi berbagai jenis teori dengan penelitian yang

dilakukan sebelumnya yang memiliki keterkaitan variabel independent maupun

variabel dependent sehingga dapat memudahkan peneliti.


29

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Nurlaela Pengaruh Persepsi Harga, Hasil penelitian ini
(2017) Kualitas Pelayanan menunjukan bahwa
terhadap Kepuasan Persepsi Harga
Pelanggan dalam berpengaruh positif dan
membentuk Loyalitas signifikan terhadap
Pelanggan Loyalitas
(Studi Kasus Pada Bus Pelanggan pada
Pariwisata PO Putra penumpang Bus PO
Remaja) Putra Remaja, Kepuasan
Pelanggan tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Loyalitas
Pelanggan pada
penumpang Bus PO
Putra Remaja, dan
Kualitas Pelayanan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Loyalitas
Pelanggan pada
penumpang Bus PO
Putra Remaja
30

2 Indah Dwi Pengaruh Harga dan Variabel kualitas


Kurniasih Kualitas Pelayanan pelayanan mempunyai
(2012) terhadap Loyalitas pengaruh positif dan
Pelanggan Melalui signifikan terhadap
Variabel Kepuasan (Studi loyalitas pelanggan.
Pada Bengkel AHASS
0002-Astra Motor
Siliwangi Semarang)

3 M. Nizar Rojabi Pengaruh Citra Toko Citra


& Titis Shinta terhadap Loyalitas toko (X) berpengaruh
Dhewi (2015) Pelanggan (Studi pada positif terhadap loyalitas
Smesco Mart Al Hikam pelanggan (Y). Atmosfer
Malang) toko (X1), Merchandise
(X2), pramuniaga (X3),
pelayanan (X4), dan
promosi (X5)
berpengaruh positif
terhadap loyalitas
pelanggan Smesco Mart
Al Hikam Malang.
4 Mintarti Rahayu, Analisis Pengaruh Citra Hasil penelitian ini
Ananda Sabil, & Toko, Citra Merek Produk menunjukan bahwa
Hussein Rian Private Label, dan Nilai terdapat pengaruh positif
Aryanti (2016) Yang di Persepsikan dan
terhadap Loyalitas signifikan antara citra
Pelanggan (Studi pada toko terhadap loyalitas
Pelanggan Giant di Kota pelanggan sedangkan
Malang) citra merek tidak
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
31

5 Suratno, Aziz Pengaruh Citra Perusahaan Hasil penelitian ini


Fathoni & Andi dan Kualitas menunjukan bahwa
Tri Haryono Pelayanan terhadap terdapat pengaruh positif
(2016) Loyalitas Pelanggan dan
dengan signifikan antara citra
Kepuasan Pelanggan perusahaan dan kualitas
sebagai Variabel pelayanan terhadap
Intervening loyalitas
Pada PT Pelabuhan pelanggan.
Indonesia III Semarang

6 Hermansyah Peran Penting Kualitas Hasil penelitian ini


Andi Wibowo Layanan dan Citra menunjukan bahwa
(2016) Kampus dalam kualitas pelayanan tidak
Membentuk Kepuasan dan berpengaruh terhadap
Loyalitas Mahasiswa PTS loyalitas mahasiswa
X: Kegagalan Biaya sedangkan citra Kampus
Beralih berpengaruh terhapa
loyalitas mahasiswa

2.4.1 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurlaela (2017), tentang

Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan

dalam membentuk Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Bus Pariwisata PO

Putra Remaja). Mendapatkan bukti bahwa, kualitas pelayanan mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Begitu juga

dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih (2012), tentang “Pengaruh

Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Variabel

Kepuasan (Studi Pada Bengkel AHASS 0002-Astra Motor Siliwangi Semarang)”,

menyatakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Meskipun terdapat hasil penelitian yang

menunjukan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas


32

pelanggan, namun demikian terdapat hasil penelitian yang menyatakan bahwa

kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian

tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2016) ), tentang “Peran

Penting Kualitas Layanan dan Citra Kampus dalam Membentuk Kepuasan dan

Loyalitas Mahasiswa PTS X: Kegagalan Biaya Beralih”, yang menyatakan bahwa

kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rojabi & Dhewi (2015),

tentang “Pengaruh Citra Toko terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada

SMESCO Mart Al Hikam Malang)”. Mendapatkan bukti bahwa, citra toko

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, Sabil, & Aryanti

(2016) tentang “Analisis Pengaruh Citra Toko, Citra Merek Produk Private Label

dan Nilai yang di Persepsikan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada

Pelanggan Giant di Kota Malang)”, menyatakan bahwa citra toko mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wibowo (2016), tentang

“Peran Penting Kualitas Layanan dan Citra Kampus dalam Membentuk Kepuasan

dan Loyalitas Mahasiswa PTS X: Kegagalan Biaya Beralih”. Mendapatkan bukti

bahwa, kualitas layanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa

sedangkan citra kampus berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Suratno, Fathoni & Haryono (2016) tentang “Pengaruh Citra

Perusahaan dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan

Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Intervening Pada PT Pelabuhan Indonesia


33

III Semarang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa citra perusahaan dan kualitas

pelayanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu

maka untuk menguatkan pendapat tersebut penulis melakukan penelitian ulang

untuk membuktikan adanya keterkaitan antar variabel yang di perlihatkan dalam

kerangka pemikiran.

2.5 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan

mengenai kualitas pelayanan, citra toko serta pengaruhnya terhadap loyalitas,

maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran penelitian seperti yang disajikan

dalam gambar berikut ini:

(X1)
H1
Kualitas Pelayanan

H3 (Y)
Loyalitas Pelanggan

(X2) H2
Citra Toko

Gambar 2.2
Model Penelitian
34

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:93) Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk pernyataan.Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada tgeori yang relevan, belum didasarkan

pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melaluai pengumpulan data. Oleh

karena itu atas dasar pengertian dan kerangka pemikiran diatas maka penulis

mencoba untuk merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan

H2 : Citra toko berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

H3 : Kualitas pelayanan dan citra toko berpengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan


35
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai

operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data atau survei, model penelitian diakhiri dengan merancang analisis data dan

pengujian hipotesis.

Menurut Sugiyono (2012:5) pengertian dari metode penelitian adalah

sebagai berikut: “Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan

dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan dan mengantisispasi masalah”.

Menurut Sugiyono (2003: 13-14). Jenis data dan analisisnya dalam

penelitian dapat dikelompokan menjadi tiga hal utama yaitu data kualitatif,

kuantitatif dan gabungan keduanya. Dalam penelitian ini jenis data yang

digunakan oleh penulis adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka

atau data kualitatif yang diangkakan, misalnya terdapat dalam skala pengukuran

jawaban, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju

dimana masing-masing pilihan jawaban diberi skor misalnya sangat setuju diberi

angka 5, setuju 4, ragu-ragu 3, tidak setuju 2 dan sangat tidak setuju 1.

Dengan metode ini penulis bermaksud mengumpulkan data dan mengamati

secara saksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan masalah

yang sedang diteliti oleh penulis sehingga akan memperoleh data-data yang dapat

35
36

mendukung penyusunan laporan penelitian. Data-data yang diperoleh tersebut

kemudian diproses dan dianalisis lebih lanjut dengan dasar teori yang telah

dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat

ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penulis mengambil tempat penelitian di Toko Hj Amah Kecamatan Cadasari

Kabupaten Pandeglang.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2018 sampai dengan

bulan Mei 2018.

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi

Sugiyono (2013:90) yang mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Pendapat lain dikemukakan oleh Arikunto (2013:173)

menyatakan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Berdasarkan penelitian ini, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah pelanggan toko Hj Amah yang berada di Kecamatan Cadasari, Kabupaten

Pandeglang, total pelanggan toko adalah sebanyak 120. Karena populasi dalam

penelitian ini hanya pelanggan saja, maka peneliti melakukan pengambilan


37

sampel dari toko Hj Amah yang hanya berada di daerah Kecamatan Cadasari,

Kabupaten Pandeglang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karenanya, peneliti hanya

meneliti sebagian saja dari populasi untuk digunakan menggeneralisasi seluruh

populasi.

Teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan penelitian ini adalah

metode probability sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan

peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Untuk mengetahui populasinya, maka digunakan teknik sampling

simple random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pengambilan

sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi itu.

Sampel dihitung berdasarkan rumus Slovin yang dikemukakan oleh Umar

dalam Sugiyono (2013:65), maka untuk menentukan ukuran sampel digunakan

rumus Slovin, yaitu:

N
n= 1+ N (e)2

dimana:
n = jumlah sampel / responden
N = jumlah populasi responden
e = presisi kelonggaran sampel
(5% = 0.05)
1 = konstanta
38

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan dipilih, penulis menggunakan

tingkat kesalahan sebesar 5%, karena dalam setiap penelitian tidak mungkin

hasilnya sempurna 100%, semakin besartingkat kesalahan makasemakin sedikit

ukuran sampel, jumlah populasi sebagai dasar perhitungan yang digunakan adalah

120 orang, dengan perhitungan sebagai berikut:

120
n= 2
1+ 120(0,05)

120
n=
1,3

n = 92,31 = 92

Jadi, dari anggota populasi yang diambilsebagai sampel adalah sebanyak 92

orang responden. Penelitian di ajukan kepada pelanggan toko Hj Amah di

Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2014:59) berpendapat bahwa variabel penelitian adalah

suatu atribut, nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan identifikasi masalah, maka harus dibuat operasionalisasi untuk

membantu mengidentifikasikan terhadap indikator-indikator yang berkaitan

dengan variabel-variabel tersebut. Variabel-variabel penelitian sebenarnya

merupakan konsep mengenai fenomena yang di teliti.


39

1. Kualitas Pelayanan sebagai variabel X1 (Independent Variable) atau variabel

tidak terikat yang hasil permasalahannya mempengaruhi variabel Y

(Dependent Variable).

2. Citra Toko sebagai variabel X2 (Independent Variable) atau variabel tidak

terikat yang hasil permasalahannya mempengaruhi variabel Y Dependent

Variable).

3. Loyalitas Pelanggan sebagai variabel Y (Dependent Variable) atau variabel

terikat yang dipengaruhi oleh variabel X1 dan X2 (Independent Variable).

Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Dimensi Indikator No Skala
Item
Kualitas a. Produk lengkap Interval
Pelayanan 1. Berwujud b. Kenyamanan
Menurut (tangible) tempat
Parasuraman c. Penampilan dan
yang dikutip kerapihan
Lupiyoadi (2013) 2. Reliabilitas a. Tepat waktu
(reliability) b. Tanpa kesalahan
Kualitas c. Bertanggung jawab
pelayanan yaitu dan baik
seberapa jauh
perbedaan antara 3. Ketanggapan a. Kecepatan dalam
kenyataan dan (responsiveness) merespon
harapan pelanggan
pelanggan atas b. Menangani setiap
layanan yang keluhan dengan
mereka terima cepat dan tepat
c. Informasi yang
jelas dan dapat
dimengerti
4. Jaminan dan a. Pengetahuan luas
kepastian dan tepat
(assurance) b. Berperilaku
sopansantun
c. Jaminan biaya
5. Empati (empathy) a. Memberikan
40

perhatian
b. Membantu dengan
tulus

Citra Toko 1. Fasilitas a. Tempat parkir Interval


Menurut Loudon fisik b. Penampilan
dan Bitta dalam (Physical karyawan yang
Tommy Subagyo facilities) menarik
(2014) Citra toko
adalah yang 2. Harga (Price) a. Keterjangkauan
terdiri dari faktor harga (harga
fisik dengan murah)
faktor non fisik b. Adanya diskon
harga
3. Citra Pemilik a. Kejujuran pemilik
(Owner Image) b. Keramahan pemilik

4. Layanan (Service) a. Jam buka toko


yang lebih lama
b. Layanan
pengiriman
Loyalitas a. Pembelian berulang Interval
Pelanggan
Menurut Jill
Griffin dalam a. Pembelian antar
Hurriyati (2010) lini produk
loyalitas lebih
mengacu pada
wujud perilaku a. Merekomendasikan
dari unit-unit produk
pengambilan
keputusan untuk
melakukan
pembelian secara
terus menerus a. Kekebalan pada
terhadap pesaing
barang/jasa suatu
perusahaan yang
dipilih

3.5 Instrumen Penelitian


41

Skala pengukuran dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala Likert.

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena

sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian.

Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Pada prosedur Skala Likert ini sejumlah pertanyaan disusun dengan

jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.2
Bobot Skala Likert
Alternatif Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1

Sumber: Sugiyono, (2003 : 108)

Cara pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan pada

responden yang akan diteliti untuk diisi. Dalam penelitian ini kuisioner diserahkan

langsung kepada responden di daerah lokasi penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


42

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan proposal

skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research)

Penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

membaca dan mempelajari literatur, laporan atau tulisan ilmiah, catatan kuliah

dan agenda atau file perpustakaan yang semuanya memiliki keterkaitan langsung

dengan masalah yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

a. Wawancara (Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengajukan beragam pertanyaan secara lisan atau langsung seputar topik

permasalahan yang sedang diteliti.

b. Pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

penelitian dan pengamatan langsung pada objek yang diteliti.

c. Angket (Questioner), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawab.

d. Laporan penjualan administrasi, yaitu laporan yang di terbitkan oleh

perusahaan

3.7 Uji Instrumen Penelitian


43

3.7.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Ghozali (2013:53).

Menurut Ghozali (2013:52-59), mengukur validitas dapat dilakukan

dengan cara melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruk atau variabel. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam ini hal n adalah

jumlah sampel.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan Indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).

Dalam pengujian ini, peneliti mengukur reliabelnya suatu variabel dengan

cara melihat Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan lebih besar dari

0,60. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0.60 (Nunally dalam (Ghozali, 2013:48).


44

3.8 Uji Asumsi Klasik

3.8.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013: 160) mengemukakan bahwa uji normalitas

bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-

pengujian variabel lainnya dengan mengansumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Untuk menguji suatu data berdistribusi normal atau

tidak, dapat diketahui dengan menggunakan grafik normal plot. Dengan melihat

histogram dari residualnya untuk pengambilan keputusan (Ghozali, 2011: 163):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogrov-

Smirnov jika hasil angka signifikansi (Sig) lebih kecil dari 0,05 maka data tidak

terdistribusi normal.

3.8.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013: 105), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-


45

variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independent yang

memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah

sebagai berikut:

1) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi,

tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak

signifikan mempengaruhi variabel dependent.

2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independent. Jika antar variabel

ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang

tinggi antar variabel independent tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau

lebih variabel independent.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2)

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independent manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independent menjadi variabel dependent (terikat) dan

diregres terhadap variabel independent lainnya. Tolerance mengukur

variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel indepedent lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Nilai Tolerance ≤ 0,10 atau


46

sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat

kolineritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai Tolerance = 0,10

sama dengan tingkat kolineritas 0,95. Walaupun multikolinearitas dapat

dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak

mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling

berkolerasi.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013:139) uji heteroskedastisitas yaitu untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali (2011:139) model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika p value

> 0,05 tidak signifikan berarti tidak terjadi heteroskedastisitas artinya model

regresi lolos uji heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatterplot antara

nilai prediksi variabel terkait yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan

dasar analisis sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu dan

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heterokedastisitas.


47

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebut diatas dan dibawah

adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipaki adala regresi linier

berganda (multiple regression). Analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependent (terikat) dengan satu atau lebih

varibel independent (variabel penjelas/bebas) digunakan untuk menguji hipotesis

yang telah dipilih. Adapun persamaannya adalah sebagai berikut:

Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + e
Keterangan:

Y = Loyalitas Pelanggan

a = konstanta

b₁...b₂… b3 = koefisien regresi

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Citra Toko

e = standard error

3.9.2 Koefisien Determinasi (R²)

Menurut Ghozali (2013:97), koefisien determinasi (R²) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependent. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi


48

variabel dependent amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabel-variabel

independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependent. Kelemahan mendasar dalam penggunaan

koefisien determinasi adalah jumlah variabel independent yang dimasukkan

kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independent, maka R² pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel independent. Oleh karena itu, banyak peneliti yang

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi

mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R², nilai Adjusted R² dapat

naik atau turun apabila satu variabel independent ditambahkan ke dalam model.

3.10 Uji Hipotesis

3.10.1 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2013:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependent. Salah satu cara melakukan uji t

adalah dengan membandingkan nilai statistik t dengan baik kritis menurut tabel.

Sedangkan menurut Sugiyono (2011:194) uji t digunakan untuk mengetahui

masing-masing sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,

menggunakan uji masing-masing koefisien regresi variabel bebas apakah

mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap variabel terikat Untuk

menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat secara parsial dengan α = 0,05. Maka cara yang

dilakukan adalah:
49

a. Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independent secara parsial

mempengaruhi variabel dependent.

b. Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independent secara parsial tidak

mempengaruhi variabel dependent.

3.10.2 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Menurut Sugiyono (2011:192) uji F digunakan untuk mengetahui apakah

secara simultan koefisien variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak

terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara bersama-sama

dengan α = 0,05. Maka cara yang dilakukan adalah:

a. Bila (P-Value) < 0,05 artinya variabel independent secara simultan

mempengaruhi variabel dependent.

b. Bila (P-Value) > 0,05 artinya variabel independent secara simultan tidak

mempengaruhi variabel dependent.


50

3.10.3 Hipotesis

H1: Kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan

Ha: Diduga kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap loyalitas

pelanggan

H0: Diduga variabel kualitas pelayanan tidak memiliki pengaruh terhadap

loyalitas pelanggan

H2: Citra toko terhadap loyalitas pelanggan

Ha: Diduga citra toko memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan

H0: Diduga citra toko tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas pelanggan

H3: Kualitas pelayanan dan citra toko terhadap loyalitas pelanggan

Ha: Diduga kualitas pelayanan dan citra toko memiliki pengaruh terhadap

loyalitas pelanggan

H0: Diduga kualitas pelayanan dan citra toko tidak memiliki pengaruh

terhadap loyalitas pelanggan


51
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Toko

Toko Hj Amah merupakan salah satu toko yang ada di kota Pandeglang,

terletak di Jl. Pandeglang- Serang, pasar Cadasari Kabupaten Pandeglang. Toko

Hj Amah mulai berdiri sejak tahun 2007 hingga saat ini atau kurang lebih sudah

berdiri sejak 11 tahun yang lalu, nama toko Hj Amah sendiri diambil dari nama

sang pemilik langsung yaitu Hj Amah. Toko ini menjual berbagai kebutuhan

pokok atau yang biasa disebut sembako.

Toko Hj Amah memiliki 2 orang karyawan untuk membantu menjalankan

usahanya demi menciptakan pelayanan yang memuaskan para pelanggan, toko Hj

Amah mengedepankan layanan yang memuaskan demi mempertahankan loyalitas

para pelanggannya, maka dari itu toko Hj Amah menikmati sejarah panjang

hingga saat ini menjadi toko eceran yang mampu bersaing dengan kompetitornya.

4.2 Karakteristik Responden

Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra

Toko terhadap loyalitas Pelanggan pada Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari

Kabupaten Pandeglang, penulias membuat dan menyebarkan kuesioner pada

sejumlah responden yang merupakan para pelanggan Toko Hj Amah tersebut.

Hasil diperoleh dari penyebaran kuesioner terdapat 92 responden yang telah

diteliti dan

51
52
53

memperlihatkan karakteristik responden yang berbeda-beda, Adapun karakteristik 92

responden tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Keterangan Frekuensi Presentase
1 Laki-laki 26 28,3%
2 Perempuan 66 71,7%
Jumlah 92 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah
Berdasarkan hasil tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden

berdasarkan status jenis kelamin dari 92 responden, sebagian besar berjenis kelamin

perempuan yaitu (71,1%) berjumlah 66 responden sebagian laki-laki (28,3%)

berjumlah 26 responden.

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan
No Keterangan Frekuensi Presentase
1 Lajang 7 7,6%
2 Menikah 85 92,4%
Jumlah 92 100%
Sumber : Data primer yang telah diola

Berdasarkan hasil tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden

berdasarkan status pernikahan dari 92 responden, hasil pengumpulan data

menyatakan status lajang (7,6%) berjumlah 7 responden dan status menikah (92,4%)

berjumlah 85 responden.
54

4.3 Tabulasi Data Setiap Kuesioner dan Tanggapan Responden Kualitas

Pelayanan, Citra Toko, dan Loyalitas Pelanggan pada 92 Responden di Toko

Hj Amah

Berikut ini adalah tanggapan responden, hasil kuisioner yang berkenaan

dengan variabel kualitas pelayanan, citra toko dan loyalitas pelanggan yang penulis

sebarkan kepada 92 responden, yang mencakup seluruh jawaban responden

terhadap setiap indikator kualitas pelayanan, citra toko, dan loyalitas pelanggan.

Tabel 4.3
Tanggapan Responden Variabel X1 (Kualitas Pelayanan)
Jawaban Total
Pernyataan
SS % S % RR % TS % STS %
Pernyataan 1 17 18.48% 53 57.61% 17 18.48% 5 5.43% 0 0.00% 92
Pernyataan 2 16 17.39% 68 73.91% 8 8.70% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 3 2 2.17% 60 65.22% 18 19.56% 11 11.96% 1 1.09% 92
Pernyataan 4 1 1.09% 55 59.78% 20 21.74% 14 15.22% 2 2.17% 92
Pernyataan 5 1 1.09% 40 43.48% 33 35.87% 18 19.57% 0 0.00% 92
Pernyataan 6 4 4.35% 65 70.65% 23 25.00% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 7 2 2.17% 52 56.52% 37 40.22% 1 1.09% 0 0.00% 92
Pernyataan 8 3 3.26% 72 78.26% 17 18.48% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 9 6 6.52% 69 75.00% 17 18.48% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 10 0 0.00% 66 71.74% 26 28.26% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 11 0 0.00% 53 57.61% 32 34.78% 7 7.61% 0 0.00% 92
Pernyataan 12 4 4.35% 55 59.78% 24 26.09% 9 9.78% 0 0.00% 92
Pernyataan 13 1 1.09% 64 69.57% 25 27.17% 2 2.17% 0 0.00% 92
Pernyataan 14 11 11.96% 53 57.61% 28 30.43% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 15 11 11.96% 76 82.61% 5 5.43% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 16 12 13.04% 64 69.57% 16 17.39% 0 0.00% 0 0.00% 92
Sumber:Data primer yang telah diolah
55

Untuk meningkatkan kualitas dari variabel dilakukan penggolongan berdasarkan

pembobotan dengan skala likert. Penggolongan dilakukan dengan cara

mempertimbangkan total bobot sebagai berikut:

Bobot x Penilaian = Total Kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi :

a. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka total nilai adalah

92 x 1 = 92

b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka total nilai

adalah 92 x 5 = 460

Skala nilai =460 – 92 = 368

Jumlah kelas interval = 5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut:

Skala nilai 368


= =¿ 73,6 dibulatkan menjadi 74
Kelas 5
Dari total kumulatif yang diperoleh, maka nilai responden dikelompokan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.4
Kelas Interval Variabel Kualitas Pelayanan
Kelas Interval
92 – 165 Sangat Tidak Baik
166 – 239 Tidak Baik
240 – 313 Cukup Baik
314 – 387 Baik
388 – 461 Sangat Baik
Sumber: Sugiono (2014 : 132 )
56

Rekapitulasi hasil kuesioner dengan variabel kualitas pelayanan

Tabel 4.5
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kualitas
Pelayanan (X1)

Kuesione Skala Skor Keterangan


r 5 4 3 2 1
P_1 17 53 17 5 0  358 Baik
P_2 16 68 8 0 0  376 Baik
P_3 2 60 18 11 1  327 Baik
P_4 1 55 20 14 2  315 Baik
P_5 1 40 33 18 0  300 Cukup Baik
P_6 4 65 23 0 0  349 Baik
P_7 2 52 37 1 0  331 Baik
P_8 3 72 17 0 0  354 Baik
P_9 6 69 17 0 0  357 Baik
P_10 0 66 26 0 0  342 Baik
P_11 0 53 32 7 0  322 Baik
P_12 4 55 24 9 0  330 Baik
P_13 1 64 25 2 0  340 Baik
P_14 11 53 28 0 0  351 Baik
P_15 11 76 5 0 0  374 Baik
P_16 12 64 16 0 0  364 Baik
 549
Jumlah 0
Rata- rata  343 Baik
Sumber:Data primer yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.20 di atas skala pengukuran pada setiap butir kuesioner

maka diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dan seluruhnya memperoleh nilai

rata-rata 343 dengan skala pengukuran pada skala 314 – 387 pada kategori “Baik”.
57

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Variabel X2 (Citra Toko)

Jawaban Total
Pernyataan
SS % S % RR % TS % STS %
36.96 38.04
Pernyataan 1 0 0.00% 23 25.00% 34 % 35 % 0 0.00% 92
26.09
Pernyataan 2 8 8.69% 57 61.96% 24 % 3 3.26% 0 0.00% 92
13.04 17.39
Pernyataan 3 12 % 63 68.48% 16 % 1 1.09% 0 0.00% 92
41.30
Pernyataan 4 38 % 54 58.70% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 92
45.65
Pernyataan 5 42 % 50 54.35% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 92
51.09 27.17
Pernyataan 6 1 1.09% 18 19.57% 47 % 25 % 1 1.09% 92
42.39 38.04
Pernyataan 7 1 1.09% 8 8.70% 39 % 35 % 9 9.78% 92
Sumber:Data primer yang telah diolah
Untuk meningkatkan kualitas dari variabel dilakukan penggolongan

berdasarkan pembobotan dengan skala likert. Penggolongan dilakukan dengan cara

mempertimbangkan total bobot sebagai berikut:

Bobot x Penilaian = Total Kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi :

a. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka total nilai adalah

92 x 1 = 92

b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka total nilai

adalah 92 x 5 = 460

Skala nilai =460 – 92 = 368

Jumlah kelas interval = 5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut:


58

Skala nilai 368


= =¿ 73,6 dibulatkan menjadi 74
Kelas 5

Dari total kumulatif yang diperoleh, maka nilai responden dikelompokan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.7
Kelas Interval Variabel Citra Toko
Kelas Interval
92 – 165 Sangat Tidak Baik
166 – 239 Tidak Baik
240 – 313 Cukup Baik
314 – 387 Baik
388 – 461 Sangat Baik
Sumber: Sugiono (2014 : 132 )
Rekapitulasi hasil kuesioner dengan variabel citra toko

Tabel 4.8
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Citra Toko
(X2)

Skala Skor Keterangan


Kuesioner
5 4 3 2 1
P_1 0 23 34 35 0  234 Tidak Baik
P_2 8 57 24 3 0  346 Baik
P_3 12 63 16 1 0  362 Baik
P_4 38 54 0 0 0  406 Sangat Baik
P_5 42 50 0 0 0  410 Sangat Baik
P_6 1 18 47 25 1  269 Tidak Baik
P_7 1 8 39 35 9  233 Tidak Baik
Jumlah  2260
Rata- rata  323 Baik
Sumber:Data primer yang telah diolah
59

Berdasarkan tabel 4.29 di atas skala pengukuran pada setiap butir kuesioner

maka diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dan seluruhnya memperoleh nilai

rata-rata 323 dengan skala pengukuran pada skala 314 – 387 pada kategori “Baik”.

Tabel 4.9
Tanggapan Responden Variabel Y (Loyalitas Pelanggan)

Jawaban Total
Pernyataan S
% S % RR % TS % STS %
S
Pernyataan 1 2 2.17% 36 39.13% 36 39.13% 18 19.57% 0 0.00% 92
Pernyataan 2 16 17.39% 76 82.61% 0 0.00% 0 0.00% 0 0.00% 92
Pernyataan 3 2 2.17% 32 34.78% 34 36.96% 19 20.65% 5 5.43% 92
Pernyataan 4 2 2.17% 42 45.65% 40 43.48% 7 7.61% 1 1.09% 92
Pernyataan 5 2 2.17% 39 42.39% 38 41.30% 13 14.13% 0 0.00% 92
Sumber:Data primer yang telah diolah
Untuk meningkatkan kualitas dari variabel dilakukan penggolongan berdasarkan

pembobotan dengan skala likert. Penggolongan dilakukan dengan cara

mempertimbangkan total bobot sebagai berikut:

Bobot x Penilaian = Total Kumulatif nilai akhir

Dengan asumsi:

a. Bila semua responden menjawab dengan skala rendah = 1, maka total nilai adalah

92 x 1 = 92

b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi = 5, maka total nilai

adalah 92 x 5 = 460

Skala nilai =460 – 92 = 368

Jumlah kelas interval = 5

Dengan perhitungan interval sebagai berikut:


60

Skala nilai 368


= =¿ 73,6 dibulatkan menjadi 74
Kelas 5

Dari total kumulatif yang diperoleh, maka nilai responden dikelompokan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.10
Kelas Interval Variabel Loyalitas Pelanggan
Kelas Interval
92 – 165 Sangat Tidak Baik
166 – 239 Tidak Baik
240 – 313 Cukup Baik
314 – 387 Baik
388 – 461 Sangat Baik
Sumber: Sugiono (2014:132)

Rekapitulasi hasil kuesioner dengan variabel loyalitas pelanggan

Tabel 4.11
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Loyalitas
Pelanggan (Y)

Skala Skor Keterangan


Kuesioner
5 4 3 2 1
P_1 2 36 36 18 0  298 Cukup Baik
P_2 16 76 0 0 0 384 Baik
P_3 2 32 34 19 5 283 Cukup Baik
P_4 2 42 40 7 1 313 Cukup Baik
P_5 2 39 38 13 0  306 Cukup Baik
Jumlah 1584
Rata- rata  317 Baik
Sumber:Data primer yang telah diolah
61

Berdasarkan tabel 4.36 di atas skala pengukuran pada setiap butir kuesioner

maka diperoleh penilaian terhadap butir kuesioner dan seluruhnya memperoleh nilai

rata-rata 317 dengan skala pengukuran pada skala 314 – 387 pada kategori “Baik”.

4.3 Uji Instrumen

4.3.1 Uji Validitas

Dalam pengujian validitas ini penulis menyebarkan kuesioner kepada 92

responden dengan 16 pernyataan untuk variabel Kualitas Pelayanan (X1), 7

pernyataan untuk variabel Citra Toko (X2) dan 5 pernyataan untuk variabel Loyalitas

Pelanggan (Y). Selanjutnya keputusan pada setiap butir/item pernyataan dapat

dianggap valid dengan cara apabila perbandingan nilai koefisien korelasi lebih dari r

tabel.
62

Tabel 4.12
Uji Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan (X1)

Item Pernyataan r Hitung r Tabel Keputusan


Pernyataan 1 0,595 0,205 Valid
Pernyataan 2 0,381 0,205 Valid
Pernyataan 3 0,682 0,205 Valid
Pernyataan 4 0,664 0,205 Valid
Pernyataan 5 0,442 0,205 Valid
Pernyataan 6 0,363 0,205 Valid
Pernyataan 7 0,391 0,205 Valid
Pernyataan 8 0,391 0,205 Valid
Pernyataan 9 0,368 0,205 Valid
Pernyataan 10 0,492 0,205 Valid
Pernyataan 11 0,621 0,205 Valid
Pernyataan 12 0,581 0,205 Valid
Pernyataan 13 0,667 0,205 Valid
Pernyataan 14 0,588 0,205 Valid
Pernyataan 15 0,483 0,205 Valid
Pernyataan 16 0,552 0,205 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0


Berdasarkan tabel di atas,untuk nilai r tabel sebesar 0,205 dimana angka

tersebut diperoleh dari signifikan 0,5 dengan uji dua sisi dan jumlah sampel sebanyak

92-2= 90 responden sesuai dengan rumus degree of freedom ( df ) = n-2, dalam hal
63

ini n adalah jumlah sampel. Kemudian hasil r hitung keseluruhan item intstrumen

dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,205 maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan

item adalah Valid karena hasil nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

Tabel 4.13
Uji Validitas Instrumen Citra Toko (X2)
Item r Keputusa
Pernyataan r Hitung Tabel n
Pernyataan 1 0,722 0,205 Valid
Pernyataan 2 0,722 0,205 Valid
Pernyataan 3 0,609 0,205 Valid
Pernyataan 4 0,625 0,205 Valid
Pernyataan 5 0,684 0,205 Valid
Pernyataan 6 0,729 0,205 Valid
Pernyataan 7 0,686 0,205 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan tabel di atas,untuk nilai r tabel sebesar 0,205 dimana angka

tersebut diperoleh dari signifikan 0,5 dengan uji dua sisi dan jumlah sampel sebanyak

92-2= 90 responden sesuai dengan rumus degree of freedom ( df ) = n-2, dalam hal

ini n adalah jumlah sampel. Kemudian hasil r hitung keseluruhan item intstrumen

dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,205 maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan

item adalah Valid karena hasil nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
64

Tabel 4.14
Uji Validitas Instrumen Loyalitas Pelanggan (Y)
Item r Keputusa
Pernyataan r Hitung Tabel n
Pernyataan 1 0,642 0,205 Valid
Pernyataan 2 0,437 0,205 Valid
Pernyataan 3 0,772 0,205 Valid
Pernyataan 4 0,829 0,205 Valid
Pernyataan 5 0,666 0,205 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan tabel di atas,untuk nilai r tabel sebesar 0,205 dimana angka

tersebut diperoleh dari signifikan 0,5 dengan uji dua sisi dan jumlah sampel sebanyak

92-2= 90 responden sesuai dengan rumus degree of freedom ( df ) = n-2, dalam hal

ini n adalah jumlah sampel. Kemudian hasil r hitung keseluruhan item intstrumen

dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,205 maka dapat dinyatakan bahwa keseluruhan

item adalah Valid karena hasil nilai r hitung lebih besar dari r tabel.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian ketepatan atau kekuatan yang ditujukan oleh

instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,


65

selanjutnya untuk melakukan uji reliabilitas pada penelitian ini penulis menggunakan

analisis statistik SPSS versi 17.0.

Tabel 4.15
Nilai alpha untuk Variabel X1 (Kualitas Pelayanan)

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.819 16

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Tabel 4.16
Nilai alpha untuk Variabel X2 (Citra Toko)

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.801 7

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0


66

Tabel 4.17
Nilai alpha untuk Variabel Y (Loyalitas Pelanggan)

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.701 5

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0.

Tabel 4.18
Perbandingan Nilai Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Perbandingan Kesimpulan
Cronbach's Rule Of
Alpha thumb, nunally
X1 (Kualitas Pelayanan) 0,819 0,60 Reliabel
X2 (Citra Toko) 0,801 0,60 Reliabel
Y (Loyalitas Pelanggan) 0,701 0,60 Reliabel
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan tabel uji reliabilitas di atas yang menggunakan metode alpha

cronbach's untuk tingkat kekonsistenan variabel X1 di dapat nilai alpha sebesar

0,819, variabel X2 di dapat nilai alpha sebesar 0,801 dan variabel Y diperoleh nilai

alpha sebesar 0,701. Hal ini berarti alpha yang di peroleh dari variabel adalah >

koefisien korelasi 0,60 (Rule Of thumb, nunally) dan itu artinya bahwa pernyataan

( X1, X2 dan Y) yang terdapat pada kuesioner dapat dinyatakan reliabel.


67

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.3.3 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini penulis menggunakan

program SPSS v 17.0 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.19
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 92
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.07206770
Most Extreme Absolute .049
Differences Positive .049
Negative -.034
Kolmogorov-Smirnov Z .465
Asymp. Sig. (2-tailed) .982
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
68

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan table di atas dapat diketahui nilai statistik Asymp.Sig. (2-Tailed)

sebesar 0,982. Karena nilai Asymp.Sig. (2-Tailed) > taraf signifikan (α) 0,05 hasilnya

adalah 0,982 > 0,05 dapat disimpulkan yaitu nilai residual dari uji normalitas lebih

besar dari 5% maka uji asumsi klasik normalitas terpenuhi atau berdistribusi normal.

Sedangkan untuk kurva uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram

dan P-Plot SPSS adalah sebagai berikut:


69

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas

Gambar 4.2
P-Plot SPSS Uji Normalitas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Dari grafik histogram dan P-Plot SPSS dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas, hal ini terlihat bahwa kurva pada grafik histogram
70

membentuk pola lonceng dan selanjutnya pada gambar titik-titik terlihat mengikuti

dan mendekati garis diagonal.

4.3.4 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

korelasi antara variabel bebas (independent). Jika variabel independent saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah

variabel independent yang nilai korelasi antara sesama variabel independent sama

dengan nol. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Tabel 4.20

Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kualitas .778 1.285
Pelayanan
Citra Toko .778 1.285
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan hasil tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance 0,778 > 0,10

dan untuk nilai Variance Inflation Factor (VIF) 1,285 < 10 yang berarti pada variabel

ini tidak terjadi multikolinearitas antara variabel independent dalam model regresi,
71

variabel independent menunjukkan adanya multikolinieritas jika nilai tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≥ 10.

4.3.5 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan dari model yang diamati tidak

memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya, dengan asumsi

jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu dan teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas dan Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebut diatas

dan dibawah adalah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3
72

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Setelah melihat uji asumsi klasik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa regresi

ini layak untuk dilanjutkan ke pengujian tahap berikutnya, karena bebas dari uji

normalitas, multikolonearitas, dan heteroskedastisitas.

4.4 Teknik Analisis Data

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi adalah analisis yang dilakukan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan analisis regresi

menggunakan SPSS v 17.0. Adapun model kelayakan regresi linear dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.21
Uji Regresi Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.366 2.644 .895 .373
Kualitas .128 .049 .263 2.615 .010
Pelayanan
Citra Toko .291 .079 .372 3.696 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dibentuk persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
73

Y = 2,366 + 0,128X1 + 0,291X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Konstanta b0 = 2,366 menyatakan bahwa jika kualitas pelayanan dan citra toko

sama dengan nol dan tidak ada perubahan, maka loyalitas pelanggan sebesar

2,366.

b. Koefisien regresi b1 = 0,128 menyatakan bahwa jika kualitas pelayanan dan citra

toko sama dengan nol, maka loyalitas pelanggan sebesar 0,128. Nilai koefisien

regresi dari kualitas pelayanan sebesar 0,128 yang artinya bahwa setiap kenaikan

satu satuan, maka kualitas pelayanan akan menaikan loyalitas pelanggan sebesar

0,128.

c. Koefisien regresi b2 = 0,291 menyatakan bahwa jika kualitas pelayanan dan citra

toko sama dengan nol, maka loyalitas pelanggan sebesar 0,291. Nilai koefisien

regresi dari kualitas pelayanan sebesar 0,291 yang artinya bahwa setiap kenaikan

satu satuan, maka kualitas pelayanan akan menaikan loyalitas pelanggan sebesar

0,291.

d. Variabel lain yang tidak diketahui dinamakan dengan (e) yang berarti error atau

residual
74

4.6.2 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien ini berfungsi untuk mengukur drajat antara kualitas pelayanan (X1)

dan citra toko (X2) secara simultan terhadap loyalitas pelanggan (Y) dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.22
Koefisien Determinasi (R²)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .547a .299 .284 2.09522
a. Predictors: (Constant), Citra Toko, Kualitas Pelayanan

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Dari hasil perhitungan Uji R2 yang ditampilkan dalam tabel 4.38 dapat

diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,299. Hal ini

berarti 29,9% variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh model dari kualitas

pelayanan dan citra toko,sedangkan 70,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

terdapat dalam penelitian ini.


75

4.7 Pengujian Hipotesis

4.7.1 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel

independent (kualitas pelayanan dan citra toko) secara individual dalam menerangkan

variabel dependent (loyalitas pelanggan). Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat

pada tabel tersebut:

Tabel 4.23
Hasil Uji Statistik Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.366 2.644 .895 .373
Kualitas .128 .049 .263 2.615 .010
Pelayanan
Citra Toko .291 .079 .372 3.696 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel X 1 (kualitas pelayanan)

diperoleh nilai thitung = 2,615 dengan tingkat signifikansi 0,010. Dengan menggunakan

batas signifikansi 0,05 untuk keterangannya yaitu jika nilai sig < 0,05, atau t hitung >
76

ttabel maka terdapat pengaruh antara variabel X1 terhadap variabel Y dan sebaliknya

jika nilai sig > 0,05, atau thitung < ttabel maka tidak terdapat pengaruh antara variabel X1

terhadap variabel Y. jika dilihat dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai

signifikansi 0,010 < 0,05 dan nilai thitung 2,615 > ttabel 1,986, sehingga H0 ditolak dan

Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh X1 (kualitas pelayanan) terhadap Y

(loyalitas pelanggan).

Sedangkan untuk X2 (citra toko) diperoleh nilai thitung = 3,696 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 untuk keterangannya

yaitu jika nilai sig < 0,05, atau thitung > ttabel maka terdapat pengaruh antara variabel X2

terhadap variabel Y dan sebaliknya jika nilai sig > 0,05, atau t hitung < ttabel maka tidak

terdapat pengaruh antara variabel X2 terhadap variabel Y. jika dilihat dari data di atas

maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 3,696 >

ttabel 1,986, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh X2

(citra toko) terhadap Y (loyalitas pelanggan).

4.7.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Hasil hipotesis

yang dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.24
Hasil Uji Statistik Simultan (Uji F)

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 166.947 2 83.473 19.015 .000a
Residual 390.705 89 4.390
Total 557.652 91
a. Predictors: (Constant), Citra Toko, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan
77

Sumber: Hasil Olah Data SPSS v 17.0

Hasil pengujian dengan SPSS untuk variabel X1 (kualitas pelayanan) dan X2

(citra toko) diperoleh nilai Fhitung = 19,015 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan

menggunakan batas signifikansi 0,05 untuk keterangannya yaitu jika nilai sig < 0,05,

atau Fhitung > Ftabel maka terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2 secara simultan

terhadap variabel Y dan sebaliknya jika nilai sig > 0,05, atau F hitung < Ftabel maka tidak

terdapat pengaruh antara variabel X1 dan X2 secara simultan terhadap variabel Y. jika

dilihat dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05

dan nilai Fhitung 19,015 > Ftabel 3,10, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti

terdapat pengaruh X1 (kualitas pelayanan) dan X2 (citra toko) secara simultan

terhadap Y (loyalitas pelanggan).


78

4.7.3 Hipotesis

H1: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Toko Hj Amah

di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan.

H2: Pengaruh Citra Toko terhadap Loyalitas Pelanggan pada Toko Hj Amah di

Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

citra toko terhadap loyalitas pelanggan.

H3: Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Toko terhadap Loyalitas Pelanggan pada

Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

kualitas pelayanan dan citra toko terhadap loyalitas pelanggan.


79

4.8 Pembahasan

4.8.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan pada Toko Hj

Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh kualitas pelayanan

terhadap loyalitas pelanggan. Pengaruh ini arahnya positif artinya jika kualitas

pelayanan ditingkatkan maka loyalitas pelanggan juga akan meningkat. Oleh karena

itu, Toko Hj Amah perlu mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah ada.

Hasil penelitian ini bersesuaian dengan hasil pada konteks industri transportasi

di bus pariwisata PO Putra Remaja (Nurlaela, 2016) yaitu kualitas pelayanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, disektor bengkel

studi yang dilakukan oleh Kurniasih (2012) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan

Wibowo (2016) mendapati hasil yang bertentangan dengan penelitian ini yaitu

kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian

Wibowo (2016) dilakukan di sektor pendidikan.

4.8.2 Pengaruh Citra Toko terhadap Loyalitas Pelanggan pada Toko Hj Amah

di Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh citra toko terhadap

loyalitas pelanggan. Pengaruh ini arahnya positif artinya jika citra toko ditingkatkan

maka loyalitas pelanggan juga akan meningkat. Oleh karena itu, Toko Hj Amah perlu

meningkatkan citra toko karena pengaruhnya lebih besar dibandingkan dengan

kualitas pelayanan.
80

Hasil penelitian ini bersesuaian dengan hasil pada konteks penjualan di Smesco

Mart Al Hikam Malang Rojabi dan Dhewi (2015) mendapati pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Di sektor pusat pembelanjaan Giant,

studi yang dilakukan oleh Rahayu, Sabil dan Aryanti (2016) citra toko mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan sedangkan untuk citra

merek mendapati hasil yang bertentangan dimana penelitian ini menunjukan bahwa

citra merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

4.8.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Toko terhadap Loyalitas

Pelanggan pada Toko Hj Amah di Kecamatan Cadasari Kabupaten

Pandeglang

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruhkualitas pelayanan dan

citra toko terhadap loyalitas pelanggan. Pengaruh ini arahnya positif artinya jika

kualitas pelayanan dan citra toko ditingkatkan maka loyalitas pelanggan juga akan

meningkat. Berdasarkan nilai koefisien standar, dapat diketahui bahwa pengaruh citra

toko lebih besar dari pada kualitas pelayanan. Oleh karena itu, Toko Hj Amah perlu

meningkatkan citra toko karena pengaruhnya lebih besar dibandingkan dengan

kualitas pelayanan.

Hasil penelitian ini bersesuaian dengan hasil pada konteks industri jasa di PT

Pelabuhan Indonesia III Semarang Suratno, Fathoni dan Haryono (2016) mendapati

bukti bahwa citra perusahaan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Sedangkan Wibowo (2016) pada

konteks pendidikan, mendapati hasil yang bertentangan yaitu kualitas pelayanan tidak
81

berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa. Pada saat yang bersamaan citra kampus

berpengaruh terhadap loyalitas mahasiswa. (Wibowo,2016)


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat ditarik

kesimpulan dari hasil analisis tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Hasil analisis mengenai variabel yang mempengaruhi loyalitas pelanggan

menunjukan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan yang positif terhadap

loyalitas pelanggan yang ditunjukan dengan koefisien variabel dimana faktor

kualitas pelayanan bertanda positif, sedangkan faktor citra toko juga memiliki

hubungan yang positif terhadap loyalitas pelanggan.

2. Dari kedua variabel bebas yang dianalisis, maka yang paling dominan

mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah variabel citra toko. Hal tersebut

diketahui dari nilai Beta standar yang diperoleh pada variabel kualitas pelayanan

sebesar (0,263) sedangkan untuk variabel citra toko sebesar (0,372).

3. Model regresi pada penelitian ini mampu menjelaskan variasi variabel terikat

sebanyak 29,9%, adapun sisanya dijelaskan oleh faktor lain yaitu error sebesar

70,1%.

82
83

5.2. Saran-saran

5.2.1 Saran Untuk Perusahaan

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran-saran

yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan bagi pihak toko adalah sebagai

berikut:

1. Toko Hj Amah harus mempertahankan kualitas pelayanan dan perlu meningkatkan

citra toko karena citra toko pengaruhnya lebih besar yaitu (0,372) sedangkan

kualitas pelayanan hanya (0,263).

2. Berdasarkan hasil dari rekapitulasi kualitas pelayanan, maka diperoleh skor

terkecil adalah 300 terdapat pada indikator “tanpa kesalahan” dan yang akan

dijadikan saran atau masukan kepada toko Hj Amah adalah memperbaiki indikator

dengan skor terkecil tersebut untuk mempertahankan kualitas pelayanan pada toko

Hj Amah.

3. Berdasarkan hasil dari rekapitulasi citra toko, maka diperoleh skor terkecil adalah

233 terdapat pada indikator “layanan pengiriman” dan yang akan dijadikan saran

atau masukan kepada toko Hj Amah adalah memperbaiki indikator dengan skor

terkecil tersebut untuk mempertahankan citra toko pada toko Hj Amah.

4. Berdasarkan hasil dari rekapitulasi loyalitas pelanggan, maka diperoleh skor

terkecil adalah 283 terdapat pada indikator “merekomendasikan produk” dan yang

akan dijadikan saran atau masukan kepada toko Hj Amah adalah memperbaiki
84

indikator dengan skor terkecil tersebut untuk mempertahankan loyalitas pelanggan

pada toko Hj Amah.

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

1. Disarankan kepada peneliti mendatang untuk memperluas obyek penelitian, tidak

hanya di Toko Hj Amah saja, tetapi juga pada Toko Sembako yang berada di

daerah Pandeglang lainnya. Variabel penelitian diperbanyak dan pengambilan data

tidak hanya ditekankan pada kuesioner, tetapi perlu dilakukan wawancara

mendalam sehingga interprestasi yang dihasilkan bisa menggambarkan fakta

secara baik.
85
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku
Arikunto, Suharsimi.(2013).Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Gaffar, Vanessa. (2007). Manajemen Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Gozali, Imam.(2011).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gozali, Imam.(2013).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi


Ketujuh. Semarang: Universitas Diponegoro

Lupiyoadi,Rambat.(2013).Manajemen Pemasaran Jasa.Jilid 3.Jakarta:Salemba


Empat

Peter, J Paul & Olson Jerry, C. (2016). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Edisi Kesembilan Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Saleh, A. Muafik.(2010).Public Service Communication. Malang: UMM Press

Sopiah & Syihabudhin.(2008).Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: C.V ANDI


OFFSET

Sugiyono.(2003).Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sugiyono.(2014).Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy.(2002).Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, Fandy.(2014).Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.


Referensi Jurnal
Irnandha, Aris.(2016).”Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan
yang Dimediasi Keputusan Pelanggan Jasa Pengiriman Jalur Darat (studi
kasus kepuasan pelanggan JNE Cabang Hijrah Sagan
Yogyakarta)”.Vol.5.No.(6).

Kurniasih, I.D.(2012). “Pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas


pelanggan melalui variabel kepuasan (studi pada bengkel AHSS 0002-Astra
Motor Siliwangi Semarang)”. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.I. No.(1)

Nurlaela.(2017).” Pengaruh persepsi harga, kualitas pelayanan Terhadap kepuasan


pelanggan dalam Membentuk loyalitas pelanggan”.
Tersedia: www.academia.edu / mercubuana vidi sukses selalu

Puti, Widya Chitami. (2013)."Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan terhadap


Loyalitas Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit Otorita Batam”

Rahayu, Mintarti.(2016). “Analisis Pengaruh Citra Toko, Citra Merek ProdukPrivate


Label, dan NilaiYang Persepsikan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi
pada Pelanggan Giant di Kota Malang)”. Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 21,
No (1)

Rojabi, N. & Dhewi, T.S.(2015). “Pengaruh Citra Toko terhadap Loyalitas


Pelanggan (Studi pada Smesco Mart Al Hikam Malang)”. Jurnal Ekonomi
Bisnis Tahun 20, No (1)

Soebagyo, Tommy,. Hartono Subagjo. (2014). “Analisis Pengaruh Store Image


terhadap Purchase Intention di Toserba Ramai Ngawi”.Jurnal Pemasaran.

Suratno. Fathoni,A. & Haryono, A.T. (2016). “Pengaruh Citra Perusahaan dan
Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan
Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Pada PT Pelabuhan Indonesia III
Semarang”. Journal Of Management, Vol.2. No.(2).

Wibowo, H. A. (2016). Peran Penting Kualitas Layanan dan Citra Kampus dalam
Membentuk Kepuasan dan Loyalitas Mahasiswa PTS X: Kegagalan Biaya
Beralih. Jurnal Sains Manajemen, Vol.2 No.(2).

Anda mungkin juga menyukai