Anda di halaman 1dari 54

STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS DALAM

MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH


MANDIRI KANTOR CABANG PEMBANTU PADANGSIDIMPUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat di Negara maju dan Negara berkembang sangat

membutuhkan Bank sebagai tempat transaksi keuangannya. Mereka

menganggap Bank merupakan lembaga keuangan aman dalam melakukan

berbagai macam aktivitas keuangan.1

Bank memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan

perekonomian suatu Negara. Hal ini terjadi karena hampir semua sektor

membutuhkan jasa perbankan, termasuk sektor keuangan. Oleh karena itu,

dalam melakukan aktivitas keuangan baik perorangan maupun lembaga, tentu

tidak dapat lepas dari dunia perbankan. Maka, wajar ada anggapan bahwa

bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu

Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah karena fungsi bank sebagai

lembaga keuangan memang sangat penting, misalnya dalam hal penciptaan

uang, peredaran uang, menyediakan uang, tempat melakukan investasi dan

jasa keuangan lainnya.2

Bank syariah mulai dikenal paska krisis moneter pada tahun 1997/1998.

Namun Bank Syariah di Indonesia telah berdiri sejak tahun 1992. Krisis

moneter yang menghacurkan Bank Konvensional, membuat para bankir

1
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), Hlm. 29.

2
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), Hlm. 2.

1
mulai berpikir mencari alternative perbankan dengan sistem syariah untuk

bertahan menghadapi dampak krisis moneter yang terjadi.

Kehadiran Bank Syariah di Indonesia ditanggapi dengan hal-hal yang

beragam ada yang setuju namun, ada juga pihak yang tidak setuju. Namun

demikian berkat perjuangan MUI dan tokoh-tokoh Islam lainnya lahirlah

Bank Syariah yang pertama yaiyu Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1

november 1991. Sebagai bank pertama murni syariah, Bank Muamalat

Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak

hanya comply (patuh) terhadap syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel

bagi masyarakat Indonesia.3

Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang

mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) islam. Bank islam adalah

bentuk dari bank modern yang didasarkan pada hukum islam yang sah. Bank

syariah dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang melaksanakan

kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip prinsip dasar dalam ekonomi

Islam. Tujuan ekonomi islam bagi bank syariah tidak hanya berfokus pada

tujuan komersial yang tergambar pada pencapaian keuntungan yang

maksimal tetapi juga mempertimbangkan perannya dalam memberikan

kesejahteraan secara luas bagi masyarakat.

Dalam pembukaan standar akuntansi yang di keluarkan oleh AAOIFI

(accounting and auditing organization for Islamic financial institution )

dijelaskan tentang fungsi dan peran bank syariah, sebagai berikut :

3
Bank Muamalat Indonesia, “Profil Bank Muamalat” http://
www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, diakses 1 Mei 2019 pukul 13.00 WIB.

2
1. Manejer investasi, yaitu bank syariah dapat mengelolah investasi dana

nasabah

2. Investor bank syariah yaitu bank syariah dapat menginvestasikan dana

yang dimiliki atau pun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

3. Penyediaan jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran yaitu bank syariah

dapat melakukan kegiatan jasa layanan perbankan sebagaimana

lazimnya.

4. Pelaksanaan kegiatan usaha sosial sebagai ciri yang melekat pada entitas

keuangan syariah yaitu bank syariah juga memiliki kewajiban untuk

mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengatministrasikan dan

mendistribusikan) zakat serta dana dana sosial lainnya4.

Manusia dalam memunuhi kebutuhannya sehari hari ternyata tidak

semua dapat terpenuh. Semua ini bergantung pada kemampuan masing

masing orang berdasarkan penghasilan yang mereka peroleh, manusia

membutuhkan uang untuk memperoleh memenuhi kebutuhan hidup mereka

juga untuk “ saving” atau tabungan untuk berjaga jaga di saat kondisi mereka

saat mendesak untuk pendidikan anak-anak , dana kesehatan, pembangunan

rumah dan lain sebagainya, disamping itu manusia juga memiliki keinginan

untuk berinvestasi, yang biasanya berupa tanah, bangunan atau logam mulia

yang dapat menjaga harta kekayaan mereka ditengah merosotnya nilai mata

uang.

4
Hery Susanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah
(Bandung:CV.Pustaka Setia, 2010), Hlm 105-109

3
Emas merupakan sala satu jenis logam mulia yang banyak di amati oleh

masyarakat karena ,merupakan salah satu alternatife jangka panjang,

Investasi dengan mnggunakan logam mulia emas ini bertujuan untuk

melindungi harta kekayaan yang dimiliki pada saat nilai mata uang semakin

melemah, menjadikan investasi emas sebagai salah satu penempatan dana

darurat sangatlah baik, kecenderungan saat ini ternyata banyak sekali orang

yang menginvestasikan uangnya dalam bentuk emas karena selain itu mudah

untuk segera diuangkan, nilainya juga relatif stabil akan melindungi harta

kekayaan seseorang dari inflasi yang membuat nilai mata uang melemah.5

Secara umum bank syariah menggunakan bermacam macam akad dalam

jenis produknya, seperti mudharabah, murabahah, musyarakah, ijaroh,

wadiah, rahn dan berbagai akad lainnya salah satu produk yang diamati

Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan saat ini

adalah produk gadai emas yang dalam pelaksanaanya menggunakan akad

Rahn yaitu sebagai pengikat antara nasabah dengan produk itu sendiri.

Bank syariah Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan adalah

salah satu lembaga keuangan yang memiliki produk Gadai Emas dengan

menggunakan akad Rahn dengan terus berjalannya waktu maka bank syariah

mandiri terus berevolusi dan menambah kualitas dan kuantitas produk dan

jasa yang mereka tawarkan. Sehingga tercipta persaingan yang begitu

kompetatif antar bank syariah dan lembaga keuangan lainnya, hal ini

5
Abdullah Saed, Bank Islam dan Bunga (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Hlm. 138

4
terbukti dengan adanya produk Gadai Emas yang sekarang dapat dilakukan

dalam Bank Mandiri Syariah kantor cabang pembantu Padangsidimpuan.

Akad Gadai Emas adalah produk pembiayaan yang atas dasar jaminan

berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan

menjaminkan emas atau dengan kata lain fasilitas untuk kebutuhan dana

mendesak dengan jaminan emas, akad ini dilatar belakangi oleh potensi yang

sangat baik dan sangat besar meskipun demikian banyaknya lembaga

keuangan yang menawarkan produk yang sama menjadikan tantangan

tersendiri untuk bank syariah mandiri dalam hal menarik minat nasabah

dalam hal menggunakan produk gadai emas ini, berikut adalah tabel jumlah

nasabah produk gadai emas pada PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabang

pembantu Padangsidimpuan.

Tabel 1
Tabel jumlah nasabah produk gadai emas pada PT. Bank Syariah
Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan

Tahun Jumlah nasabah

2013 463
2012 437
2014 385
2015 376
2016 298
2017 288
2018 257

(sumber. PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabang


pembantu Padangsidimpuan)

Dari tabel diatas peneliti memahami bahwa setiap tahunnya terjadi

penurunan jumlah nasabah produk gadai emas dari tahun ke tahun

brdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan PT. Bank Syariah

5
Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan di bagian produk gadai

mengatakan bahwa hal ini di sebabkan karna semakin banyaknya lembaga

keuangan yang menawarkan produk yang sama dan menawarkan dengan cara

cara yang tidak seperti biasanya atau berbeda hal ini sangat berpengaruh

terhadap jumlah nasabah pada PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabang

pembantu Padangsidimpuan.

Dari phenomena yang telah dipaparkan peneliti memahami bahwa hal ini

terjadi dikarenakan kurangnya kemampuan karyawan PT. Bank Syariah

Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan. (khususnya di bidang

produk Gadai Emas) dalam mempromosikan dan memasarkan produk Gadai

Emas.

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan karyawan

Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan. Dengan

dibukanya Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan

belum tentu menarik minat nasabah dan strategi pemasaran juga dilakukan

agar nasabah mengetahui adanya produk gadai emas di Bank Syariah Mandiri

kantor cabang pembantu Padangsidimpuan .

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri

kantor cabang pembantu Padangsidimpuan sudah maksimal, dengan cara

promosi melalui brosur, internet dan lainnya, tapi fakta yang ada dilapangan

masih banyak masyarakat yang kurang tertarik menggunakan jasa PT. Bank

6
Syariah Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan walaupun

tempatnya sudah strategis ditengah- tengah masyarakat dan keramaian.6

Berdasarkan phenomena atau masalah yang telah dipaparkan oleh


peneliti pada paragraf sebelumnya, maka dari itu peneliti tertarik untuk
meneliti dengan judul ”Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Pembantu Padangsidimpuan.”
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

mengidentifikasibmasalah sebagai berikut:

1. Banyaknya lembaga keuangan yang menawarkan produk Gadai Emas

2. Kurangnya kemampuan karyawan PT.Bank Syariah Mandiri (khususnya

di bidang produk Gadai Emas) dalam mempromosikan dan memasarkan

produk Gadai Emas.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis

membatasi masalah dan memfokuskan pada Strategi Pemasaran Produk

Gadai Emas Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT.Bank Syariah

Mandiri kantor cabang pembantu Padangsidimpuan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

6
Ibu Virza Ananda Riri, Pawning Officer, wawancara di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang
Padangsidimpuan, 26 Maret 2019 Pukul 18.15.

7
1. Apakah Strategi Peningkatan Nasabah berpengaruh terhadap produk Gadai

Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu

Padangsidimpuan ?

2. Apa upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan dan meningkatkan

jumlah nasabah yang melakukan Gadai Emas ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel (strategi peningkatan nasabah)

terhadap produk Gadai Emas pada PT. Bank Syariah Mandiri kantor

cabang pembantu Padangsidimpuan.

2. Untuk mengetahui apakah berpengaruh upaya yang dilakukan untuk

memperkenalkan dan meningkatkan jumlah nasabah yang melakukan

akad Gadai Emas.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang berhubungan

dengan tujuan penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang dimaksud adalah:

1. Bagi Peneliti

Sebagai media untuk mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang

diperoleh selama kuliah, sehingga bisa menambah ilmu dan pengetahuan

dibidang pemasaran dan promosi terhadap Gadai Emas.

2. Bagi Pembaca

8
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit

pengetahuan dan wawasan tambahan untuk mahasiswa dan masyarakat

umum.Dan juga dapat dijadikan bantuan referensi sebagai bahan

peneliti.

3. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan evaluasi perusahan bersangkutan untuk lebih

memperhatikan dan semakin meningkatkan kualitas pelayanan mereka

dikemudian hari. Dan mampu menciptakan promosi dan mampu

merebut perhatian masyarakat sehingga dapat menguasai pasar lebih

baik.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika

pembahasan berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,tujuan

penelitian, manfaat penelitian, sistematika pembahasan.

Bab kedua adalah landasan teori yang terdiri dari strategi pemasaran,

tujuan strategi pemasaran, bank syariah, produk gadai emas, Strategi

Pemasaran dalam Meningkatkan Nasabah, dan penelitian terdahulu.

Bab ketiga metodologi penelitian yang terdiri dari wakrtu dan lokasi

penelitian, jenis penelitian, unit analisis, sumber data, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, teknik pengecekan keabsahan data.

9
H. Landasan Teori

1. Strategi Pemasaran

a. Pengertian Strategi

Perencanaan strategi adalah proses manajerial yang meliputi

pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung

terus antara sasaran organisasi (perbankan) dan sumber daya yang

berbagi peluang yang terdapat di dalamnya.7

Pengertian lain dari manajemen strategi adalah serangkaian

keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen

puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.8

Tugas perencanaan strategi adalah untuk bisa tanggap terhadap

perubahan yang terjadi dan mampu merancang perusahaan (bank)

sedemikian ruoa agar keliatan usahanya selalu cukup sehat untuk

mempertahankan kelangsungan hidup bank tersebut.9

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa,

manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang

dibuat oleh sebuah perusahaan yang berlangsung secara menerus

dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan tersebut.

b. Pemasaran bank

1. Pengertian Pemasaran Bank

7
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah ( Bandung: Alfabeta, 2010),
Hlm. 63.
8
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik ( Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Hlm. 15.
9
M. Nur Rianto Al-Arif, Op. Cit., Hlm. 63

10
Kegitan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik

usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial.

Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi

kebbutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk

atau jasa. Pemasaran menjadi penting dengan semakin

meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga

dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing dari waktu ke

waktu yang semakin meningkat

. Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan

memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan

jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka

pendek biasanya untuk membuat konsumen terutama untuk

produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka

panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk

yang sudah ada agar tetap eksis.10

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha

yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan

suatu kebutuhan utama dan sudah merupkan suatu keharusan.

Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan

keinginan pelanggan akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi

dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya

secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar.

10
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), Hlm. 2.

11
Pemasaran harus dikelola secara professional, sehingga

kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan

terpuaskan.

Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu

proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari

kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa

keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan,

keinginan dan kepuasan nasabahnya.

Dari pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa

manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap

produk dan jasa perbankan, baok produk simpanan.

2. Tujuan Pemasaran Bank

setiap tidakan yang dilakukan oleh perusahaan atau badan

usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan

tujuan ini sendiri. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak

dicapai dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan

matang,kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan

tersebut.

Secara umum tujuan bank adalah untuk.11

11
Kasmir, Pemasaran Bank ( Jakarta: Kencana, 2010), Hlm. 57.

12
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain, memudahkan dan

merancang konsumsi sehingga dapat menarik nasabah untuk member

produk yang ditawarkan Bank secara berulang-ulang.

b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan

yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung

tombak perusahaan selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan

kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.

c. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

1. Konsep-Konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang

mana masing-masing konsep ini menimbulkan dari satu priode

ke priode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik

produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini

tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan

jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai

berikut:12

a. Konsep produksi

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang

tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya

menejemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi

12
Ibid, Hlm. 58

13
distribusi. Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang

menjadi penuntun para penjual. Konsep ini menekankan kepada

volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga

ditekan serendah mungkin.

b. Konsep Produk

Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi

produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta

memiliki keitimewaan yang mencolok. Oleh karena itu perusahaan

harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk.

c. Konsep penjualan

Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk,

terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan

penjualan yang kokoh. Oleh karena itu, perusahaan harus

menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka

mempengaruhi konsumen.

d. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran

organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan

seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih

efisien dari yang dilakukan pesaing.

e. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

14
Konsep pemasaran kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas

perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar

sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih

efektif dan efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa

sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan

masyarakat.

2. Strategi Pemasaran Bank Syariah

Adapun strategi pemasaran yang dapat di pilih sebuah

perusahaan untuk memasarkan produknya adalah sebagai berikut:

a. Strategi Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan untuk meningkatkan

penjualannya atas produk dan pasar yang telah tersedia

melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih agresif.13

Strategi ini digunakan bila masih banyak calon

konsumen/nasabah yang belum terjangkau di daerah

pemasaran suatu perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan

karena:

1) Produk kita belum dikenal

2) Pesaing lebih intensif menganggap

konsumen/pembeli sehinngga tertarik pada

produk mereka.

13
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Rajawali pers, 2014), hal 193.

15
3) Konsumen tidak mengetahui

kelebihan/keunggulan produk kita.

Upaya yang dapat dilakukan guna melakukan

penetrasi pasar.14

1) Low price high volume

2) Menambahkan lokasi atau menambahkan staf

penjualan.

3) Meningkatkan pelayanan cepat.

4) Meningkatkan upaya pengiklanan produk

perusahaan.

5) Melakukan promosi penjualan(hadiah, bonus

untuk anggota/nasabah berprestasi.

b. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi dilakukan bila konsumen/nasabahyang telah

ada dianggap telah jenuh, atau sasaran konsumen lama sudah

tidak dapat ditambah lagi sehingga perlu dicarikan

konsumen/nasabah baru yang secara geografis/demografis

berbeda dengan pasar yang lama. Upaya yang dapat dilakukan

guna melakukan pengembangan pasar adalah.15

1) Menambahkan lokasi atau kantor cabang di

daerah lain.

14
Ibid. hlm. 228
15
Ibid. hlm. 228

16
2) Strategi jemput bola pada konsumen atau

calon nasabah yang selam ini dianggap

bukan merupakan pangsa pasar kita.

c. Strategi Pengembangan Produk

Strategi ini menyangkut perubahan atau

penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan

kepada konsumen/nasabah. Hal ini dimaksudkan untuk

memperpanjang usia produk yang ditawarkan. Upaya yang

dapat dilakukan guna melakukan pengembangan produk

adalah.16

1) Melakukan riset mengenai produk atau

kebutuhan terpendam dari konsumen yang

dapat dikembangkan dan menjadi produk yang

yang dibutuhkan oleh konsumen atau nasabah

dimasa yang akan datang.

2) Melakukan modifikasi produk baik dari sisi

pelayanan yang lebih cepat dan administrasi

yang tidak menghambat kelancaran pelayanan.

d. Strategi deversifikasi produk

Strategi inimerupakan pengembangan produk baru

tetapi masih berhubungan dengan produk yang lama yang

16
Ibid. hlm. 229

17
ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Upaya yang dapat

dilakukan guna melakukan deversifikasi produk adalah.17

1) Melakukan riset mengenai kebutuhan pasar/

konsumen baru.

2) Membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan

mereka.

Dari keempat strategi yang diuraikan diatas, strategi

yang digunakan PT. Bank Syariah Mandiri

Padangsidimpuan dalam memasarkan produk gadai

emas syariah yaitu strategi penetrasi pasar karena

produk gadai emas syariah yang ada di bank

tersebut belum dikenal oleh masyarakat sehingga

strategi penetrasi pasar sesuai untuk digunakan

dalam memasarkan produk gadai emas syariah

tersebut.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam ilmu marketing (pemasaran) dikenal adanya konsep

klasik yaitu Marketing Mix untuk melakukan penetrasi pasar, yaitu

untuk menembus pasar diperlukan beberapa strategi terhadap masing-

masing komponen yang terdiri atas product (produk), price (harga),

place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi), yamg

17
Ibid. hlm. 229

18
dalam perkembangannya telah mengalami penambahan menjadi

people (orang), physical evidence( bukti fisik) dan process (proses).18

Marketing Mix merupakanstrategi kombinasi yang dilakukan

oleh berbagai perusahaan dalam bidang pemasaran. Hamper semua

perusahaan melakukan strategi ini guna mencapai tujuan

pemasarannya, apalagi dalam kondisi persaingan yang demikian ketat

saat ini. Kombinasi yang terdapat dalam komponen marketing mix

harus dilakukan secara terpadu. Artinya, pelaksanaan dan penarapan

komponen ini harus dilakukan dengan memperhatikan antara satu

komponen dengan komponen lainnya. Karena natara satu komponen

dengan komponen lainnya saling berkaitan erat guna mencapai tujuan

perusahaan dan tidak efektif jika dijalankan sendiri-sendiri.19

a) Produk (poduk) atau jasa

Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat bank dalam

hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin

dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk

dikonsumsi baik untuk baik untuk kebutuhan rohani maupun

jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan akan produk,

maka konsumen harus mengorbankan sesuatu sebagai balas

jasanya, misalnya dengan cara pembelian.20

Untuk memenangkan pesaing harus memilih strategi produk

apakah mengubah produk baru (penganekaragaman produk)


18
Khairul Umam, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung: Pustaka Setia 2013), hlm. 291.
19
Kasmir, Pemasaran Bank, Op. Cit., hlm. 19.
20
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Rajawali, 2008), hlm. 123.

19
pemberian merk, kemasan atau fitur produk. Perencanaan dan

pengembanga produk dapat pula menerima masukan atau saran

dari nasabah misalnya melalui kotak saran. Kemudian ada juga

cara yang lazim dilakukan bank untuk mendesain produk, yaitu

bank sengaja mengadakan riset dan survei pasar dengan

membentuk tim sendiri maupun diserahkan kepada konsultan.

Apa dan bagaimana permintaan pasar dapat diketahui dari

kegiatan ini.21

Dalam hal dunia perbankan dimana produk yang dihasilkan

berbentuk jasa, maka akan dijelaskan cirri-ciri produk yang

berbentuk jasa tersebut. Adapun cirri-ciri karakteristik jasa adalah

sebagai berikut:22

1) Tidak berwujud

Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau

dinikmati sebelum rasa tersebut dibeli atau dikonsumsi.

Oleh karena itu, jasa tidak memiliki wujud tertentu

sehingga harus dibeli lebih dahulu.

2) Tidak terpisahkan

Artinya antara si pembeli jasa dan si penjual jasa saling

berkaitan satu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui

orang lain.

3) Beraneka ragam

21
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2000), hlm. 159
22
Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: Banyumedia, 2005), hlm.18

20
Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa dapat

diperjual belikan dalam berbagai bentuk atau wahana

seperti tempat, waktu atau sifat.

4) Tidak tahan lama

Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama artinya produk jasa

tidak dapat disimpan. Begitu jasa dibeli maka juga

sekaligus dikonsumsi.

b) Price (harga)

Price atau harga merupakan salah satu hal penting dari

sekian banyak variable marketing mix. Harga adalah jumlah

uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dan produk

beserta pelayanannya.

Dalam menentukan harga harus dipertimbangkan

beberapa hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini

disebabkan dengan diketahuinya tujuan penentuan harga

tersebut menjadi mudah. Penentuan harga oleh bank

dimaksudkan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

Tujuan penentuan harga secra umum adalah sebagai berikut:23

1) Untuk bertahan hidup

Artinya, dalam kondisi tertentu, terutama dalam

kondisi pesaing yang tinggi, bank dapat menentukan

23
Kasmir, Pemasaran Bank, Op. Cit., hlm. 137.

21
harga semurah mungkin dengan maksud produk atau

jasa yang ditawarkan laku dipasaran.

2) untuk memaksimalkan laba

Tujuan harga ini dengan mengharapkan yang mengikat

sehingga laba dapat ditinggalkan penjualan yang

mengikat sehingga laba dapat ditinggalkan.

3) Untuk memperbesar Market Share

Penentuan harga ini dengan harga yang murah

sehingga diharapkan jumlah nasabah meningkat dan

diharapkan pula nasabah pesaing bbaralih ke produk

yang ditawarkan.

4) Mutu Produk

Tujuan dalam hal mutu produk adalah untuk

memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang

ditawarkan memiliki kualitas tinggi.

5) Karena pesaing

Dengan hal ini penentuan harga dengan melihat harga

pesaing. Tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan

jangan melebihi harga pesaing. Biasanya harga

ditentukan berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk

memproduksi barang atau jasa tersebut. Penentuan

harga merupakan salah satu aspek penting untuk

diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku

22
tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam

menentukan harga akan berakibat fatal terhadap

produk yang ditawarkan nantinya.

c) Promotion (promosi)

promosi dilakukan dengan tujuan menginformasikan dan

mempengaruhi pasar akan produk bank melalui kegiatan-kegiatan

periklanan, personal selling publisitas, dan sebagainya. Dengan

kegiatan tersebut bank dapat membujuk nasabah agar tetap loyal

memakai produk bank bahkan dapat ditingkatkan loyalitasnya

sehingga enggan untuk meninggalkan produk bank, begitu juga

nasabah yang penah kecewa dan pernah meninggalkan bank

bersedia kembali menjadi nasabah yang setia.

Dalam prakteknya palingg tidak ada tiga macam

saarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam

mempromosikan baik produk maupun jasanya. Pertama, promosi

melalui periklanan (advertising). Kedua, melalui promosi

penjualan (sales promotion). Ketiga, adalah promosi melalui

penjualan pribadi (personal selling).

Masing- masingsarana promosi ini memiliki tujuan

sendiri-sendiri. Misalnya untuk mengimpormasikan tentang

keberadaan produk dapat dilakukan melalui iklan. Untuk

mempengaruhi nasabah dilakukan melalui sales promotion serta

23
untuk memberikan citra perbankan bisa dilakukan melalui

publisitas.

Secara garis besar keempat macam sarana promosi yang

dapat digunakan oleh perbankan adalah sebagai berikut.24

a) Periklanan (advertising), merupakan promosi yang

dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata

yang bertuang pada spanduk, brosur, billbo

d) Place (tempat)

Yang dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat dimana

diperjualbelikannya produk cabang bank dan

pusatpengendalian perbankan. Penentuan lokasi suatu

perusahaan merupakan salah satu kebijakan yang sangat

penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat

memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.

Dengan jaringan bisnis yang banyak, handal yang tepat

akan sangat membantu bank untuk mendestribusikan

produknya kepada para nasabah dengan efektif nasabah akan

lebih mudah dan cepat memperoleh produk dibandingkan

dengan apabila tempat nasabah jauh dari salurandistribusinya.

Beberapa nasabah sangat mungkin pada perhatian yang

menginginkan pelayanan untuk didatangi dan tidak usah repot-

repot pergi ketempat pelayanan. Dengan ini juga mulai marak

24
Ibid, hlm. 156.

24
pelayanan tembus waktu dan jarakjuga mulai marak pelayanan

tembus waktu dan jarakdikarenakan dapar menyediakan

pelayanan jarak jauh dengan teknologi komputer.

Disamping lokasi yang strategis, hal lain yang juga

mendukung lokasi tersebut adalah layout gedung dan layout

ruangan bank itu sendiri. Penetapan layout yang baik dan benar

akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan

dengan bank. Pada akhirnya, lokasi dan layout merupakan dua

hal yang tidak terpisahkan dan terus merupakan suatu panduan

yang serasi dan sepadan.25

Dalam prakteknya terdapat beberapa tujuan suatu

perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran antaara

lain.26

1) Dalam rangka memenuhi kebutuhan akan suatu produk

maupun jasa`

2) Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan

akan suatu produk atau jasa.

3) Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal

mungkin terhadap pelanggannya.

4) Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba.

5) Dalam rangka ingin menguasai pasar dan menghadapi

pesaing.

25
Ibid, hlm. 145.
26
Kasmir, Op. Cit., hlm 168.

25
e) People (orang)

People (orang), yaitu semua orang yang terlibat aktif dala

pelayanan dan mempengaruhi persepsi pembeli, nama pribadi

pelanggan, dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam

lingkungan pelayanan.

f) Physical evidence (bukti fisik)

Physical evidence (bukti fisik) terdiri dari adanya logo

atau symbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki seragam

karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan.

g) Process ( proses)

Process ( proses) merupakan keterlibatan pelanggan

dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar pelayanan,

kesederhanaan, atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di

bank yang bersangkutan.

2. Gadai Syariah

a. Pengertian Gadai

Dalam fikih muamamalah dikenal dengan kata pinjaman

dengan barang jaminan yang disebut ar-rahn yaitu menyimpan suatu

barang sebagai tanggungan utang.27

Gadai menurut bahasa arab adalah Rahn yang artinya tetap dan

lesteri dan dinamakan juga al-hubsi artinya penahanan. Seperti

dikatakan “Ni, matun Rahinah” yang artinya karunia yang tetap dan

27
Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016) hlm. 1

26
lestari. Secara bahasa ar-rahn berarti “menjadikan sesuatu barang

yang bersifat materi sebagai pengikat utang” dan ada pula yang

menjelaskan bahwa rahn adalah terkurung atau terjerat.28

Gadai menurut Antoniu adalah suatu hak yang diperoleh oleh

seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang. Menurut

syariat islam, gadai meliputi barang yang mempunyai nilai harta dan

tidak dipersolkan apakah termasuk benda bergerak atau tidah

bergerak. Sedangkan menurut ulama syafi’iyah mendefenisikan

gadai berarti menjadikan suatu barang yang bisa dijual sebagai

jaminan hutang dipenuhi dari harganya, bila yang berhutang tidak

sanggup membayar hutangnya.29

Secara umum pengertian gadai adalah kegiatan menjaminkan

“barang-barang berharga” kepada pihak tertentu, guna memperoleh

sejumlah uang barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai

dengan perjanjian nasabah dengan lembaga gadai.

b. Produk Gadai Emas Syariah

1. Rukun gadai

a. Adanya ijab dan qabul

b. Adanya pihak yang berakad yaitu pihak yang menggadaikan

(rahn) dan pihak Yang menerima gadai (murtahin).

c. Adanya jaminan (marhun)

d. Adanya utang (marhun bih)

28
Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002) hlm. 105
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah, (Jakarta :Tazkia institute, 2011) hlm. 97
29

27
2. Syarat sah gadai

a. Syigat syarat shigat adalah syigat tidah boleh terikat dengan

syarat tertentu dan dengan masa yang akan datang.

b. orang yang berakad atau Rahin maupun marhun harus cakap

dalam melakukan tindakan hukum, balig dan berakal sehat,

serta mampu melakukan akad.

c. Marhun bih

1) Harus merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada

murtahin.

2) Merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika tidak dapat

dimanfaatkan, maka tidak sah.

3) Barang tersebut dapat dihitung jumlahnya.

d. Marhun

1) Harus berupa harta yang dapat harta yang dapat dijual

dan nilainya seimbang dengan marhun bih.

2) Marhun harus mempunyai nilai dan dapat

dimanfaatkan.

3) Harus jelas dan spesifik.

4) Marhun itu secara sah dimiliki oleh rahn.

5) Merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam

beberapa tempat.

3. Status barang gadai

28
Status barang gadai terbentuk saat terjadinya akad atau

kontrak hutang- piutang yang dibarengi dengan penyerahan

jaminan. Misalnya, ketika seorang penjual meminta pembeli

menyerahkan jaminan seharga tertentu untuk pembelian suatu

barang dengan kredit.

Para ulama nilai hal ini sah karena hutang tetap (lazim),

memang menuntut pengembalian jaminan, karena dibolehkan

mengambil jaminan, karena dibolehkan mengambil jaminan.

Tetapi gadai juga bisa terbentuk (terjadi dan sah) sebelum muncul

hutang misalnya, seorang berkata “saya gadaikan barang ini

dengan uang pinjaman dari anda sebesar 10 juta rupiah”, maka

gadai tersebut sah,

4. Landasan hukum gadai

Ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar hukum perjanjian

gadai adalah Qs Al Baqarah ayat 280 dan 283

    

   

    

  

280. dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka

berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan

(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu

mengetahui.

29
     

  

    

   

    

    

   

    



283. jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara

tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka

hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang

berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian

yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan

amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah

Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan

persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka

Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah

Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.30

30
Departemen Agama, Al-qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: MaktabahAlfatihRasyid
Media, 2015) hlm. 49

30
31
1. Penelitian Terdahulu

N peneliti Judul Hasil Persamaa Perbedaan

o penelitian n

1 Hastriyani Starategi Strategi Persamaa Perbedaann

Hasibuan. Pemasaran pemasaran n dengan ya yaitu dari

Nim Produk produk yang penelitia segi tempat

102200058 Gadai dilakukan n penelitianny

Fakultas Syariah oleh peneliti, a beliau

Ekonomi Dalam pegadaian yaitu meneliti di

Dan Bisnis Menarik syariah sama- PT.

Islam Minat cabang sama Pegadaian

(FEBI) Nasabah alaman membah Syariah

Institut Pada PT. bolak as Cabang

Agama Pegadaian dengan tentang Alaman

Islam Syariah menggunaka strategi Bolak

Negeri Alaman n 7P, yang pemasara sementara

(IAIN) Bolak. pertama n produk peneliti di

Padangsidi product, gadai PT. Bank

mpuan dengan syariah Syariah

2014. menyediaka dan Mandiri

n produk metode Kantor

32
rahn saja. penelitia Canbang

Kedua n sama- Padangsidi

place.Ketiga sama mpuan.

Promotion menggun

dengan akan

menggunaka penelitia

n personal n

selling. kualitatif

Keempat, deskriptif

Price yaitu .

dengan

memberikan

diskon

kepada

nasabah.

Kelima,

People

sumber daya

mini,

sehingga

pegawai

pegadaian

direkrut dari

33
pegadaian

konvensiona

l, keenam,

Process

yaitu dengan

proses yang

sangat

mudah.

Ketujuh

Physical

avidence

yaitu

keadaan

kantor yang

cukup

nyaman. Jadi

strategi

pemasaran

yang

dilakuakan

masih

kurang

berhasil,

34
terbukti dari

penurunan

jumlah

nasabah dari

tahun 2010

s/d 2013.

2 Suryani Strategi Hasil Persamaa Perbedaann

Syarif Pemasaran penelitian ini n dengan ya yaitu dari

Lubis. Nim, Pembiayaan menunjuka penelitia segi tempat

100220008 Mudaharab n bahwa n penelitianny

2 Fakultas ah pada PT. bauran peneliti, a beliau

Ekonomi Bank pemasaran yaitu meneliti di

Dan Bisnis SUMUT yang sama- PT. Bank

Islam Cabang dilakukan sama SUMUT

(FEBI) Syariah PT. Bank membah Cabang

Institut Padangsidi SUMUT as Syariah

Agama mpuan. Cabang tentang Padangsidi

Islam Syariah strategi mpuan

Negeri Padangsidim pemasara sementara

(IAIN) puan, yaitu n dan peneliti di

Padangsidi strategi metode PT. Bank

mpuan product, penelitia Syariah

2014. place, n sama- Mandiri

35
promotion, sama Kantor

process dan menggun Cabang

physical akan Padangsidi

eviden penelitia mpuan. Dan

sangat n beliau

membantu kualitatif membahas

dalam deskriptif tentang

memasarkan . Strategi

produk pemasaran

pembiayaan pada produk

Mudharabah pembiayaan

. Dan Mudaharab

physical ah

eviden sementara

sangat peneliti

membantu membahas

dalam strategi

memasarkan pemasaran

produk pada produk

pembiayaan Gadai

Mudharabah Syariah.

. Dan

strategi

36
utama yang

lebih muncul

adalah

pelayanan

yang bagus

dan cepat

yang

dilakukan

oleh PT.

Bank

SUMUT

Cabang

Syariah

Padangsidim

puan

sehingga

terjadi

promosi dari

mulut ke

mulut oleh

nasabah

pada

pembiayaan

37
Mudharabah

dari tahun ke

tahunnya

naik turun,

terkadang

dapat

mencapai

target

melebihi

target tetapi

terkadang

juga tidak

mencapai

target. Hal

ini terjadi

karena

strategi

pemasaran

yang masih

tergabung

antara

funding dan

financing

38
sehingga

marketing

belum

terfokus

untuk

memasarkan

produk

tersendiri

khususnya

pembiayaan

Mudharabah

3. Evi Uliani Strategi Hasil Persamaa Perbedaann

Gultom. Pemasaran kesimpulan n dengan ya yaitu dari

Nim pembiayaan dari penelitia segi tempat

112200008 Mudharaba penelitian ini n penelitianny

Fakultas h pada adalah peneliti, a beliau

Ekonomi Usaha strategi yaitu meneliti di

Dan Bisnis Mikro di Pemasaran sama- PT. Bank

Islam BMT EI pembiayaan sama SUMUT

(FEBI) Fajr 006 Mudharabah membah Cabang

Institut Kelurahan pada Usaha as Syariah

Agama Losung Mikro di tentang Padangsidi

39
Islam Batu BMT EI Fajr strategi mpuan

Negeri Padangsidi 006 pemasara sementara

(IAIN) mpuan. Kelurahan n dan peneliti di

Padangsidi Losung Batu metode PT. Bank

mpuan Padangsidim penelitia Syariah

2014. puan yakni n sama- Mandiri

dengan sama Kantor

strategi menggun Cabang

Product, akan Padangsidi

dalam hal ini penelitia mpuan. Dan

dalam n beliau

pengajuan kualitatif membahas

produk deskriptif tentang

pembiayaan . Strategi

dengan pemasaran

ketentuan pada produk

dan syarat pembiayaan

yang sangat Mudaharab

mudah. ah

Strategi sementara

promosi peneliti

yang membahas

dilakukan strategi

40
BMT EI Fajr pemasaran

006 pada produk

Kelurahan Gadai

Losung Batu Syariah.

Padangsidim

puan yakni

dengan

penjualan

pribadi

(personal

selling),

periklanan (

advertising),

harga

(price),

dalam hal ini

pembiayaan

Mudharabah

pada usaha

mikro

pembayaran

dilakukan

dengan

41
system

harian,yakn

i 1000 hari

tanpa

dipungut

jika tanggal

merah. Dan

strategi

tempat

(place) BMT

EI Fajr 006

Kelurahan

Losung Batu

Padangsidim

puan mudah

diakses,

dekat

dengan

sektor usaha

mikro dan

komplek

perumahan.

Adapun

42
kendala

yang

dihadapi

dalam

penerapan

strategi

pemasaran

pembiayaan

Murhabahah

pada usaha

mikro di

BMT EI Fajr

006

Kelurahan

Losung Batu

Padangsidim

puan, yakni

semakin

banyaknya

jumlah para

pesaing,

masyarakat

kurang

43
memahami

bagaimana

dan apa itu

BMT, BMT

masih

ketinggalan

dari segi

fasilitas

maupun

teknologi,

dan pesaing

dapat

menjanjikan

kemudahan

dan undian

menarik.

4 Nirwana Strategi Hasil Persamaa Perbedaann

Sari. Nim. Pemasaran penelitian ini n dengan ya yaitu dari

112200015 PT. Bank adalah penelitia segi tempat

Fakultas Pembiayaan strategi n penelitianny

Ekonomi Rakyat pemasaran peneliti, a beliau

Dan Bisnis Syariah yang yaitu meneliti di

Islam (BPRS) diterapkan sama- PT. Bank

44
(FEBI) Oloan PT. Bank sama Pembiayaan

Institut Ummah Pembiayaan membah Rakyat

Agama Padangsidi Rakyat as Syariah

Islam mpuan Syariah tentang (BPRS)

Negeri (BPRS) strategi Oloan

(IAIN) Oloan dan Ummah

Padangsidi Ummah metode Padangsidi

mpuan Padangsidim penelitia mpuan

2015. puan dalam n sama- sementara

pemasaranle sama peneliti di

mbaga menggun PT. Bank

keuangan akan Syariah

nya adalah penelitia Mandiri

bauran n Kantor

pemasaran kualitatif Cabang

atau yang deskriptif Padangsidi

biasa dikenal . mpuan. Dan

dengan beliau

marketing membahas

mix dengan tentang

menggunaka Strategi

n strategi 7P, pemasaran

yaiyu pada produk

45
produk pembiayaan

(produk), sementara

harga peneliti

(price), membahas

tempat/salur strategi

an distribusi pemasaran

(place) dan pada produk

promosi Gadai

(promotion). Syariah.

Diantara

keempat

strategi

bauran

pemasaran

tersubut

(marketing

mix)

tersebut,

yang paling

sering

digunakan

dalam

perekrutan

46
calon

nasabah

adalah

strategi

promosi

brosur dan

dengan

system

jemput bola.

H. Metode Penelitian

47
1. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Syariah Mandiri Kantor

Cabang Padangsidimpuan berlokasi di JL. Sudirman No. 130 Wek I,

Padangsidimpuan Utara, dilakukan pada bulan Januari 2019.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivism,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti

merupakan instrument kunci.31Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian lapangan yaitu penelitian terhadap “Strategi Pemasaran

Produk Gadai Emas Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Padangsidimpuan.”

3. Unit analisis/ subjek penelitian

Unit analisis merupakan suatu satuan tertentu yang diperhitungkan

suatu sebagai subjek penelitian, dalam hal ini, subjek penelitian dapat

berupa benda manusia atau dalam penelitian lain berupa sekolah,

lembaga, bank atau desa. Dalam menganalisis data banyaknya satuan

menunjukkan banyak subjek penelitian.32

4. Sumber Data

31
Muhammad Nasir, Metode penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hlm 55.
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), hlm. 121-122.

48
Sumber data merupakan data atau informasi yang menjadi bahan baku

dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berwujud data primer

dan data skunder.

1. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber asli 33 yaitu data

perolehan hasil dari penelitian lapangan di PT. Bank Syariah Mandiri

kantor cabang pembantu Panyabungan dan yang melelui objek penelitian

melalui data dan wawancara dengan petugas bank.

2. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain).34 Data skunder dalam penelitian ini diperoleh dari

perusahaan, atau buku-buku referensi dan informasi lain yang

berhubungan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur memperoleh data yang

akan dibutuhkan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data

yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam

metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada

subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti

memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.

33
Muhammad, Op., Cit, hlm 203.
34
Muhammad ,Metode Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan kuantitatif ( Jakarta: Rajawali
Pers, 2008), hlm. 103.

49
Teknik wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

melalui tatap muka atau melalui telpon.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi

dilaksanakan untuk mengamati secara lansung dilokasi

penelitian tentang bagaimana strategi pemasaran produk gadai

emas dalam meningkatkan jumlah nasabah di bank syariah

mandiri kantor cabang pembantu Panyabungan.

Hasil observasi ini digunakan sebagai pendukung dari

wawancara sehingga data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

terjadi di lapangan dan bagaimana Strategi Pemasaran Produk

Gadai Emas Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Pada PT.

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu

Padangsidimpuan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan

mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden,

seperti yang dilakukan oleh seorang psikolog dalam meneliti

perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya. Dalam

penelitian ini penulis mencari data terkait dengan penelitian yang

berupa catatan , transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda,dan

sebagainya yang mendukung penelitian ini.

50
6. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistimatis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis
data dalam penilitian kualitatif dilakukan sejak sebelum melmasuki
lapangan. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan
data.35
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Editing data, yaitu menyusun redaksi data, yaitu menyeleksi data dan
dalam kata-kata dan kalimat yang jelas.
b. Identifikasi dan kategori data, yaitu menyeleksi datadan
mengelompokkannya sesuai dengan topik-topik dan pembahasan.
c, Reduksi data, yaitu memeriksa secara sistematis yang dikaitkan
dengan data hasil pengolahan secara kualitatif.
d. Penarikan kesimpulan, yakni membuat beberapa kesimpulan dari
pembahasan data yang telah diolah secara kualitatif.36

7. Teknik Pengecekan Keabsahan Data


Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini diperlukan

teknik pemeriksaan dan pelaksanaan, teknik pelaksanaan didasarkan atas

sejumlah kriteria tertentu. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan

dalam penelitian ini berdasarkan teknik yang dikemukakan Lexy J.

Moleong, yaitu:

35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, (Bandung: Alfabeta
2013), hlm. 244-245
36
Sugiyono, Ibid, hlm. 270-276

51
1. Ketekutan pengamatan yaitu penulis hendaknya melakukan pengamatan

dengan teliti, rinci serta berkesinambungan terhadap yang diteliti.

2. Trianggulasi (pengecekan kembali) yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data yang bermanfaat sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembandingan terhadap data itu.

Setelah data diperoleh dari penelitian, maka untuk menjamin

keabsahan data dilakukan diskusi dengan pembimbing.Penulis

membandingkan data hasil wawancara dengan dokumentasi.Jika

keabsahan data yang diperoleh sudah terjamin, selanjutnya data yang

diperoleh dituangkan dalam pembahasan skripsi.

Penjaminann keabsahan data dengan kekuatan pengamatan dalam

penelitian ini dengan maksud menemukan data yang relevan dengan

persoalan yang akan dicari dan kemudian dibuat dengan rinci, maka

penulis hendak mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan.

52
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Saed, Bank Islam dan Bunga, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Bank Muamalat Indonesia, “ Profil Bank Muamalat” http://


www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat, diakses 1 Mei 2019
pukul 13.00

Hery Susanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah,


Bandung:CV.Pustaka Setia, 2010

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2010

Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

Malayu S.P, Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Askara,


2009

Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan Di


Indonesia,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005

Muhammad Nasir, Metode penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998

Muhammad ,Metode Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan kuantitatif Jakarta:


Rajawali Pers, 2008

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta:


Rineka Cipta, 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &, B, Bandung:


Alfabeta, 2008

Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait,


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

53
54

Anda mungkin juga menyukai