Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan
yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Sumber-Sumber pendanaan Jangka Pendek”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas
mata kuliah mikroekonomi.  Pada makalah ini akan dibahas mengenai Pendanaan jangka
pendek, sumber pendanaan jangka pendek, jenis pendanaan jangka pendek, dan keuntungan
dan kerugian pendanaan jangka pendek

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk
kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya

Jakarta, 18 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pendanaan Jangka Pendek .................................................................................. 2

2.2 Sumber Pendanaan Jangka Pendek..................................................................... 3

2.3 Jenis Pembiayaan Jangka Pendek ..................................................................... 4

2.4 Keuntungan dan Kerugian Pendanaan Jangka Pendek ...................................... 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal ini terbukti
banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume kagiatan ekonomi
disemua sector formal maupun informal.

Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk bekerja keras
agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar usahanya, hal ini merupakan
tantangan yang sangat besar bagi semua perusahaan khususnya pihak manajemen puncak.
Salah satu masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan
memperbesar volume usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntuk untuk dapat
memanpaatkan modal seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal yang ada pada
perusahaan.

Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan profitnya


maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modalyang cukup besar sehingga
manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan baik.

Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya Dana
tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang dijalankan. Untuk itu masalah
manajemen perusahaan adalah bagai mana memperoleh modala dan bagai mana
penggunaanya.

Dengan demikian yang akan dibahan pada makalah ini adalah sumber dan jenis
modal.

1
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana menjalankan perusahaan agar dapat mempertahankan usahanya dan terus


memperbesar usahanya ditengah persaingan era modern yang saat sengit pada saat ini?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENDANAAN JANGKA PENDEK

Sebelum membahas lebih lanjut menggenai apa yang dimaksud dengan pendanaan
jangka pendek, sekiranya perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari Manajemen
Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) itu sendiri.

Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management),


merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus
dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi
nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar
berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.

Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan


jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman
dan aktiva lancar. Salah satu dari tujuan perencanaan keuangan jangka pendek adalah
untuk menjaga likuiditas perusahaan. Perusahaan yang dalam keadaan likuid atau
memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo akan
mendukung aktivitas operasional perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan memiliki
dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya, seperti membayar utang
yang jatuh tempo,gaji karyawan,pajak dan kewajiban jangka pendek lainnya yang harus
segera dibayar. Perencanaan keuangan jangka pendek, juga dibutuhkan untuk membiayai
aktivitas perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan.

2
Perencanaan keuangan jangka pendek kita kenal dengan nama pendanaan jangka
pendek atau dikenal juga dengan nama pembelanjaan jangka pendek. Dalam pendanaan
jangka pendek dikenal pembelanjaan atau pendanaan yang bersifat spontan dan tidak
spontan. Bersifat spontan artinya pendanaan ini dilakukan untuk hal – hal yang bersifat
jangka waktu yang singkat dan segera harus dipenuhi serta tidak terlalu banyak
persyaratan, misalnya utang dagang.Sementara itu pendanaan yang tidak spontan seperti
kredit atau pinjaman perbankan dan commercial papers (surat utang/promes).
Dalam praktiknya pendanaan jangka pendek berkaitan erat dengan pembiayaan
aktiva lancar. Alternatif kebijakan yang berkaitan dengan pembiayaan aktiva lancar dan
sebagian aktiva lainnya dapat dilakukan dengan cara:
1. Pendekatan Konservatif

Pendekatan Konservatif (conservative approach) , merupakan kebijakan hati – hati


dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk fixed Assetss, kebutuhan permanen pendanaan
jangka pendek dan keperluan pendanaan jangka pendek.

2. Pendekatan moderat

Pendekatan Moderat (maturity matching) ,yaitu kebijakan moderat, guna memenuhi


kebutuhan pendanaan untuk fixed Assetss, dan semua kebutuhan permanen pendanaan jangka
pendek dibiayai dengan modal atau ekuitas

3. Pendekatan agresif.

Pendekatan agresif (relatif aggresive approach), kebijakan agresif yaitu kebutuhan


pendanaan untuk fixed Assetss, dan sebagian kebutuhan permanen pendanaan jangka pendek
dibiayai dengan modal atau ekuitas ditambah pinjaman jangka panjang.
B. Sumber Pendanaan Jangka Pendek

1. Utang Dagang (Trade Credit)

Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran, dapat pula berfungsi


sebagai sumber dana bagi perusahaan, saat barang telah diterima tetapi
pembayarannya dilakukan kemudian. Pemberian kredit dari satu perusahaan ke
prusahaan lainnya merupakan pinjaman jangka pendek bagi perusahaan.

2. Pinjaman Bank jangka Pendek dengan Jaminan

3
Pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang di
sebut PROMISSORY NOTES yang menyatakan

kesanggupan perusahaan untuk membayar pinjaman serta bunga yang telah


disepakati. Dalam jenis pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan
(koleteral) yang memberikan hak pada bank untuk menyita jaminan tersebut bila
pinjaman tidak dapat dilunasi.

3. Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Ensecured Short Term Loan)

Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi
perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan
kepada bank, Tetapi biasanya bank mensyaratkan pinjaman untuk tetap memiliki
saldo minimum di bank (compensating balance). Dalam hal ini perusahaan harus
mempertahankan jumlah minimum tertentu dari pinjaman untuk tetap mengendap di
bank.

4. Letter of Credit (LC)

Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah
uang pada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi tertentu terpenuhi.

C. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek

1. Pendanaan Spontan (Spontaneous financing)

Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan yang berubah


secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari
penjualan perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi
normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account
payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber
pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai
agunan.

4
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan
antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji
atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari
supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal
tertentu dalam satu tahunnya.

2. Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing)

Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan yang
tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan.
Contoh : utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa
untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan
waktu untuk negoisasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana
tidak spontan antara lain:

a. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90
hari), tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke
investor. Biasanya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial
paper.
b. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan
untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini,
peminjam bisa meminjam meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang
menjadi plafon (batas atas pinjaman).
c. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan
yang mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak
perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga
memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
d. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan
piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables).
Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika
pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan atas semua piutang).

5
e. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan
barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama
dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan,
kemudian akan memberikan pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai
p[ersediaan yang dijaminkan.
f. Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk
melakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada
saat jatuh tempo wesel dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak
tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus
dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan cara lain yang sama maksudnya;
tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel
sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ni menjadi sama
dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak
lain sebelum tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptor
g. Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-
efek dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada
harga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.

D. Keuntungan dan Kerugian Pendanaan Jangka Pendek

 Kecepatan.lebih cepat memperoleh kredit jangka pendek dari pada jangka


panjang.kreditor akan melakukan analisis yang lebih menadalam untuk kredit
berjangka panjang karena dana akan terikat dalam waktu yang lama.jika perusahaan
membutuhkan dana segera,ia lebih suka memilih hutang jangka pendek
 Fleksibilitas,untukmendanai aktiva lancar temporer atau Jmusiman,perusahaan
cenderung kurang menyukai hutang jangka panjang,alasannya(1) flotation cost ( biaya
untuk memperoleh hutang) untuk hutang janngka panjang biasanya lebih besar dari
flotation cost untuk hutang jangka pendek,(2) meskipun hutang jangka panjang dapat
dibayar sebelum waktunya,untuk melakukan ini diperlukan biaya,(3) hutang jangka
panjang biasanya disertai dengan dengan covenant atau aturan-aturandari kreditur
yang dapat menghambat efisiensi pengambilan keputusan manajemen

6
 Biaya hutang.pada umunya hutang jangka panjang lebih mahal biayanya ( suku bunga
lebih tinggi) dari pada hutang jangka pendek,hak ini ditunjukkan dengan dengan yield
curve yang naik.hutang jangka panjang lebih mahal karena perkiraan bahwa tingkat
inflasi dimasa mendatang akan naik serta risiko yang lebih besar untuk masa
peminjaman yang lebih panjang.
 Risiko Hutang.risiko hutang jangka pendek lebih besar karena: (1)jika perusahaan
menggunakan hutang jangka panjang ,biaya bunga relatif stabil untuk waktu yang
lama,tapi jika ia menggunakan hutang jangjka pendek,suku bunga relatif
berflukturasi,(2) jika perusahaan menggunakan terlalu banyak hutang jangka
pendek,ia dapat mengalami kesulitan likuiditas.tidak jarang hal ini menyebabkan
kebangkrutan perusahaan

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan


pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif

7
terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada
peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.

Anda mungkin juga menyukai