Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini
masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang
luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “teori
perilaku konsumen , pendekatan cardinal , definisi total utility dan , marginal utility”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa tugas mata
kuliah mikroekonomi. Pada makalah ini akan dibahas mengenai defenisi teori perilaku
konsumen , pendekatan cardinal , definisi total utility dan , marginal utility

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi setiap pembaca.

Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan makalah kami ini, untuk
kemudian kami akan merevisi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................... ii

Perilaku Konsumen ..............................................................................................................1

Pendekatan Cardinal............................................................................................................. 5

Total Utility ......................................................................................................................... 5

Marginal Utility ................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 8

2
A. PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam
beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada
tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait
produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan
pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk),
evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki


peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator,
influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi


kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke
dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi,
demografi, psikografi, dan perilaku.

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana
kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat
membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai
pihak, sesuai dengan peran masing-masing.

1
Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai
inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan
dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan
apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer,
adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu
yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu


produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya
dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis,
sosiologis dan antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli
pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam
menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta
beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.

 Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya,
di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;

(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu
yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks
dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung;

2
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas
sosial dan sebagainya.

Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari


kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain.
Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana
masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap
menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan
(needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan,
pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

 Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen


yang bersifat Rasional dan Irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

3
 Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik

2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

 MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang
semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen
begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen demi
memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.

Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan


penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis
konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan
variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi,
khususnya iklan secara tepat.

Kesimpulan

Mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan


memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggannya sehingga dapat
membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas
legitimasi ke masyarakat.

4
B. PENDEKATAN CARDINAL

Pendekatan kardinal memiliki prinsip bahwa setiap nilai kepuasaan konsumen


terhadap suatu barang konsumsi bersifat subjektif dan dapat di hitung

Contoh : para juri masakan yang menilai masakan para chef

Pendekatan ordinal memilki prinsip bahwa setiap konsumen memiliki nilai kepuasaan
prioritas atu nilai kepuasaan pembandingan dan pendekatan ini bersifat objektif

Contoh : konsumen dalam menentukan barang di pasar akan membandingkan dengan barang
yang lainnya

C. TOTAL UTILITY

Kepuasan total atau disebut juga utilitas total (total utility) adalah kepuasan yang
dinikmati konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu secara
keseluruhan. Sebagai contoh, pembelian sawo oleh para konsumen di kebanyakan
supermarket meningkat terus dari minggu ke minggu. Pada minggu pertama, konsumen
membeli sawo rata-rata sebesar 50 kwintal. Minggu kedua, konsumen meningkatkan
pembeliannya sawo menjadi sekitar 80 kwintal. Ini berarti kepuasan total sawo pada minggu
kedua naik. Apabila minggu ketiga pembelian sawo menurun, itulah tandanya kepuasan total
konsumen terhadap sawo sudah menurun.

5
D. MARGINAL UTILITY

Yaitu Pertambahan/pengurangan kepuasan sebagai akibat adanya


pertambahan/pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.

Konsep utilitas marjinal memainkan peran penting dalam revolusi marjinal abad ke-
19 akhir, dan menyebabkan penggantian teori nilai kerja oleh neoklasik nilai teori di
mana harga harga dari barang dan jasa secara simultan ditentukan oleh tingkat marjinal
subtitusi konsumsi dan tingkat dalam produksi, yang sama dalam keseimbangan ekonomi .

Marginal utility sangat berhubungan dengan teori Nilai guna dan merupakan bagian
di dalamnya

Teori nilai guna atau utility yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau
kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dari mengkonsumsikan barang-barang. Kalau
kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau utility-nya. Sebaliknya
semakin rendah kepuasan dari suatu barang maka utilitynya semakin rendah pula.

6
Berikut contoh tabel total utility dan marginal utility

7
DAFTAR PUSTAKA

https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-dan-
manfaat-perilaku-konsumen/

http://ilmumikroekonomi.blogspot.com/2016/10/cardinal-utility-dan-ordinal-utility-.html?
m=1

http://gurupintar.com/threads/apa-yang-dimaksud-dengan-kepuasaan-total-total-utility-
dalam-konsep-perilaku-konsumen.4019/

https://dianmiracle.wordpress.com/2012/01/26/artikal-dan-analisis-mengenai-marginal-
utility/

Anda mungkin juga menyukai