Anda di halaman 1dari 11

PERAN MAHASISWA DALAM BELA NEGARA

Makna Dan Hakikat Bela Negara setiap usaha pembelaan negara, sesuai
Bela negara merupakan sebuah dengan kemampuan dan profesinya
semangat berani berkorban demi tanah air, masing-masing.
baik harta bahkan nyawa sekalipun berani Menunjukan semangat dan sikap
dikorbankan demi keutuhan negara bela negara tidak hanya dilakukan melalui
kesatuan republik Indonesia. Menurut peperangan yang menghasilkan
Kaelan dam Achmad Zubaidi, bela negara kemerdekaan saja, akan tetapi dapat
adalah tekad, sikap dan tindakan warga ditunjukan dengan menampilkan perilaku-
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu perilaku yang sesuai dengan kerangka
dan berkelanjutan yang dilandasi oleh ideologis dan konstitusional bangsa
kecintaan terhadap tanah air serta indonesia dalam mengisi kemerdekaan
kesadraan hidup berbangsa dan bernegara. indonesia. Mengisi kemerdekaan dapat
Bagi warga negara Indonesia, usaha dikatakan sebagai usaha bela negara, sebab
pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan melauli usaha-usaha positif dalam mengisi
pada tanah air (wilayah nusantara) dan kemerdekaan dapat membuat
kesadaran berbangsa dan bernegara keberlangsungan Indonesia sebagai sebuah
Indonesia dengan keyakinan pada negara dapat tetap dipertahankan dan
pancasila sebagai dasar negara serta senantiasa mampu menjaga persatuan dan
berpijak pada Undang-Undang Dasar 1945 kesatuan bangsa ditengah kerasnya
sebagai landasan kontitusi negara. tantangan globalisasi yang justru mengikis
Perwujudan usaha bela negara dalam rasa kebangsaan dan kecintaan warga
konteks perjuangan bangsa merupakan negara terhadap tanah airnya.
kesiapan dan kerelaan setiap warga negara Ada lima dasar bela negara yaitu:
untuk berkorban demi mempertahankan 1.    Cinta tanah air
kemerdekaan, kedaulatan negara, 2.    Kesadaran berbangsa dan bernegara
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, 3.    Yakin akan pancasila sebagai ideologi
keutuhan wilayah nusantara dan yuridiksi negara
nasional, serta nilai-nilai pacasila dan 4.    Rela berkorban untuk bangsa dan
undang-undang dasar 1945. Negara
Kesemuanya itu merupakan 5.    Memiliki kemampuan awal bela
kewajiban setiap warga negara yang hidup negara
di bumi Indonesia. Sebagaimana yang
dimanatkan oleh Undang-Undang Dasar
1945 bahwa “setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD
1945). Pasal tersebut memiliki dua makna,
yakni :
Pertama, bahwa setiap warga negara
memiliki hak sekaligus kewajiban dalam
menentukan kebijakan-kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga- Bentuk dan Wujud Bela Negara
lembaga perwakilan sebagaimana Bela negara adalah tekat, sikap dan
diamanatkan oleh UUD 1945. Kedua, perilaku warga negara yang dijiwai oleh
setiap warga nagera harus turut serta dalam kecintaannya kepada Negara Kesatuan

1
Republik Indonesia yang berdasarkan Usaha pembelaan negara bertumpu
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin pada kesadaran setiap warganegara akan
kelangsungan hidup bangsa dan negara hak dan kewajibannya. Kesadaran bela
(UU No.3 tahun 2002). Wujud dari usaha negara perlu ditumbuhkan secara terus
bela negara adalah kesiapan dan kerelaan menerus antara lain melalui proses
setiap warganegara untuk berkorban demi pendidikan di sekolah maupun di luar
mempertahankan: sekolah dengan memberikan motivasi
a) Kemerdekaan dan kedaulatan negara untuk mencintai tanah air dan bangga
b) Kesatuan dan persatuan bangsa sebagai bangsa Indonesia. Motivasi untuk
c) Keutuhan wilayah dan yuridiksi membela negara dan bangsa akan berhasil
nasional jika setiap warga negara memahami
d) Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. kelebihan atau keunggulan dan kelemahan
Upaya bela negara selain sebagai atau kekurangan bangsa dan negaranya.
kewajiban dasar manusia, juga merupakan Motivasi setiap warga negara untuk ikut
kehormatan bagi setiap warga negara yang serta membela negara Indonesia juga
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam lain pengalaman sejarah perjuangan
pengabdian kepada negara dan bangsa. bangsa Indonesia, letak geografis
Pembelaan negara bukan semata- Indonesia yang strategis, kekayaan sumber
mata tugas TNI, tetapi juga segenap warga daya alam, kemajuan ilmu pengetahuan
negara yang sesuai kemampuan dan dan teknologi, keadaan penduduk yang
profesinya dalam kehidupan besar, dan kemungkinan timbulnya
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. bencana perang. Disamping itu setiap
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 27 warga negara hendaknya juga memahami
ayat 3 UUD 1945, bahwa usaha bela kemungkinan adanya ancaman terhadap
negara merupakan hak dan kewajiban eksistensi bangsa dan negara Indonesia,
setiap warga negara. Hal ini menunjukkan baik yang datang dari dalam negeri
adanya asas demokrasi dalam pembelaan maupun dari luar negeri yang masing-
negara yang mencakup dua arti. Pertama, masing dapat berdiri sendiri atau saling
bahwa setiap warga negara turut serta pengaruh mempengaruhi.
dalam menentukkan kebijakan tentang Dewasa ini ancaman dapat diartikan
pembelaan negara melalui lembaga- sebagai kekhawatiran akan jaminan hidup
lembaga perwakilan sesuai dengan UUD sehari-hari, artinya ancaman telah bergeser
1945 dan perundang-undangan yang bentuknya dari ancaman senjata menjadi
berlaku. Kedua, bahwa setiap warga ancaman : kemiskinan, kebodohan,
negara harus turut serta dalam setiap usaha keterbelakangan, kelaparan, penyakit yang
pembelaan negara, sesuai dengan belum ditemukan obatnya, kelangkaan
kemampuan dan profesinya masing- lapangan kerja, tindakan kesewenangan
masing. penguasa, kriminalitas, SARA, disintegrasi
Keikutsertaan warga negara dalam nasional, terorisme, perdagangan narkotika
wujud upaya bela negara diselenggarakan / obat terlarang, masa depan generasi
melalui: muda.
a) Pendidikan Kewarganegaraan Untuk itu, diperlukannya upaya
b) Pelatihan dasar kemiliteran secara pembelaan negara berupa sistem
wajib pertahanan negara yang melibatkan
c) Pengabdian sebagai prajurit berbagai komponen pertahanan negara.
Tentara Nasional Indonesia secara Sistem pertahanan negara dalam
sukarela dan secara wajib menghadapi ancaman keamanan (militer)
d) Pengabdian sesuai profesi (UU menempatkan Tentara Nasional Indonesia
No.3 tahun 2002) (TNI) sebagai komponen utama dengan

2
didukung oleh komponen cadangan dan Sedangkan bentuk bela negara secara
komponen pendukung, sedangkan fisik yaitu segala upaya untuk
menghadapi ancaman non militer mempertahankan kedaulatan negara
menempatkan lembaga pemerintah diluar dengan cara berpartisipasi secara langsung
bidang pertahanan sebagai kekuatan dalam upaya pembelaan negara (TNI
terdepan sedang tentara dan polisi sebagai Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya
pendukung. Dengan demikian, dapat nyata dalam proses Pembangunan).
disimpulkan bahwa membela negara tidak Apabila seluruh komponen bangsa
hanya dengan memanggul bedil menjadi berpartisipasi aktif dalam melakukan bela
tentara atau polisi, tetapi dapat dilakukan negara secara non-fisik ini, maka berbagai
dengan berbagai jenis kemampuan dan potensi konflik yang pada gilirannya
ketrampilan yang dimiliki oleh semua merupakan ancaman, gangguan, hambatan
warga negara. dan tantangan bagi keamanan negara dan
Sesuai tuntutan reformasi untuk bangsa kiranya akan dapat dikurangi atau
menuju masyarakat madani, justru bahkan dihilangkan sama sekali. Kegiatan
kesadaran bela negara ini perlu bela negara secara non-fisik sebagai upaya
ditanamkan guna menangkal berbagai peningkatan ketahanan nasional juga
potensi ancaman, gangguan,hambatan dan sangat penting untuk menangkal pengaruh
tantangan baik dari luar maupun dari budaya asing di era globalisasi abad ke 21
dalam seperti yang telah diuraikan di atas. di mana arus informasi dan propaganda
Sebagaimana telah diungkapkan dari luar akan sulit dibendung akibat
sebelumnya, bela negara tidak selalu harus semakin canggihnya teknologi
berarti memanggul bedil menghadapi komunikasi.
musuh. Tetapi keterlibatan warga negara Mahasiswa adalah sosok intelektual
sipil dalam bentuk bela negara secara non- yang menduduki posisi dan peran khusus
fisik dapat dilakukan dengan berbagai dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
bentuk, sepanjang masa dan dalam segala Posisi dan peran khusus itu selain
situasi, misalnya dengan cara: dimungkinkan oleh kepemilikan
a) Meningkatkan kesadaran berbangsa dan pengetahuan yang luas juga oleh
bernegara, termasuk menghayati arti kepemilikan nilai-nilai dasar yang menjadi
demokrasi dengan menghargai perbedaan landasan jati diri intelektualnya.
pendapat dan tidak memaksakan Pengetahuan dan nilai-nilai dasar itu
kehendak hendaknya menyatu dalam setiap teladan
b) Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, hidup dan perjuangan mahasiswa.
melalui pengabdian yang tulus kepada Seorang mahasiswa mestinya
masyarakat memiliki pengetahuan yang luas untuk
c) Berperan aktif dalam memajukan bangsa bisa mengkritisi berbagai ketimpangan
dan negara dengan berkarya nyata (bukan yang terjadi dalam masyarakat. Karena itu,
retorika) minat baca yang tinggi dan kebiasaan
d) Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan untuk melakukan refleksi kritis terhadap
terhadap hukum/undang-undang dan berbagai fenomena yang muncul amatlah
menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dianjurkan dan mesti menjadi menu harian
e) Pembekalan mental spiritual di kalangan para mahasiswa. Adalah sebuah ironi besar
masyarakat agar dapat menangkal bahkan sebuah penyangkalan terhadap jati
pengaruh-pengaruh budaya asing yang dirinya sendiri apabila mahasiswa asing
tidak sesuai dengan norma-norma dari buku-buku yang memuat segudang
kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih ilmu pengetahuan dan asing dari realitas
bertaqwa kepada Allah SWT melalui masyarakat sekelilingnya.
ibadah sesuai agama/kepercayaan masing- Mahasiswa mestinya memiliki
masing. semangat untuk mencari dan memiliki

3
ilmu pengetahuan. Namun, akumulasi pendidikan dan terutama di tengah
pengetahuan yang diperoleh dalam bangku masyarakat. Perealisasian nilai-nilai dasar
kuliah itu pada mestinya selalu itu selain melalui sikap dan teladan hidup
diaplikasikan dalam setiap konteks hariannya, juga mesti direalisasikan dalam
persoalan masyarakat. Kiprah seorang setiap upaya memperjuangkan nilai-nilai
mahasiswa tidak hanya terbatas dalam kemanusiaan tersebut.
tembok-tembok kampus atau dalam Perjuangan mahasiswa, dalam aksi
bangku kuliah tetapi senantiasa digemakan demonstrasi misalnya, hendaknya bukan
keluar terutama dalam menjawabi setiap dilandasi oleh sikap kedaerahan, atau demi
persoalan yang terjadi dalam masyarakat. keuntungan eksklusif orang atau kelompok
Mahasiswa mestinya mampu tertentu, melainkan demi menegakkan
menangkap berbagai fenomena timpang nilai-nilai universal kemanusiaan. Hanya
yang terjadi di sekitarnya, untuk kemudian dengan ini mahasiswa mampu
dikritisi dan dicari alternatif solusi atasnya. menghidupkan kembali rasa persatuan dan
Pemanfaatan inteligensi yang tinggi seperti kesatuan dalam masyarakat. Nilai-nilai
yang telah mendasari perjuangan universal kemanusiaan adalah nilai-nilai
mahasiswa era pra-kemerdekaan, mestinya yang senantiasa didambakan oleh setiap
juga mendasari perjuangan mahasiswa saat orang. Nilai-nilai itu dapat mempersatukan
ini. Karena itu, kebiasaan-kebiasaan yang dan membangun solidaritas semua orang.
tidak menunjukkan pemanfaatan Oleh karena itu, memperjuangkan nilai-
inteligensi atau berada di luar ciri jati diri nilai seperti itu akan mendorong rasa
intelektualitasnya mestinya ditinggalkan. solidaritas dan persatuan dalam
Fenomena absurditas intelektual, masyarakat. Mahasiswa dipanggil untuk
keterlibatan dalam praktik kekerasan dan mewujudkan itu di tengah masyarakat.
pelanggaran HAM, pesta pora, gaya hidup Contohnya adalah pemanfaatan inteligensi
konsumtif, seks bebas,lemahnya minat sebagai modal dasar. Kemerdekaan yang
membaca dan berdiskusi, kurangnya minat telah diraihbangsa Indonesia pertama-tama
belajar, serta rendahnya minat sebenarnya merupakan hasil pemanfaatan
berorganisasi yang sekarang ini menjadi inteligensi, dan bukan kemenangan
ciri kehidupan para mahasiswa umumnya, senjata.
mestinya ditinggalkan jauh-jauh. Perjuangan merebut kemerdekaan
Selain pemanfaatan pengetahuan melalui perang fisik/senjata telah terbukti
yang dimilikinya, mahasiswa juga tidak membawa pembebasan bagi rakyat
mestinya selalu berjuang menegakkan Indonesia. Oleh karena itu, mereka
nilai-nilai universal kemanusiaan. berusaha memikirkan alternatif lain agar
Mahasiswa pada hakikatnya memiliki bisa keluar dari situasi penindasan pada
kemampuan yang khas dan unik yang sulit masa itu. Munculnya berbagai organisasi
ditemukan pada anggota masyarakat pemuda, termasuk kongres sumpah
kebanyakan. Kekhasan itu justru terletak pemuda, yang merupakan hasil nyata
pada nilai-nilai dasar yang menjadi pemanfaatan inteligensi ini yang kemudian
landasan jati diri intelektualitasnya, dan membawakan hasil yang memuaskan.
nilai-nilai itu amat inheren dalam Mahasiswa adalah kaum intelektual muda.
identitasnya sebagai seorang mahasiswa. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa
Dunia mahasiswa adalah dunia akademik selain bergulat dengan berbagai ilmu
yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pengetahuan, juga bergulat dalam
dasar seperti kebijaksanaan, keadilan, memperjuangkan nilai-nilai universal
kebenaran, dan objektivitas. Yang kemanusiaan seperti kebijaksanaan,
diharapkan dari mahasiswa adalah upaya kebenaran, keadilan, dan objektivitas.
perealisasian nilai-nilai dasar tersebut Dalam setiap perjuangannya, mahasiswa
dalam setiap kiprahnya dalam lembaga mesti selalu berpegang teguh pada nilai-

4
nilai diatas. Melalui kemampuan intelek 3.    Undang-Undang No.20 tahun 1982
yang dimilikinya, mahasiswa tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara
mengakomodasi harapan dan idealisme RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
masyarakat yang kemudian terbentuk Tahun 1988,
dalam ide-ide atau gagasannya. Ide dan 4.    Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang
gagasan itu merupakan kontribusi paling Pemisahan TNI dengan POLRI, dan
bermakna dalam cita-cita pembaruan 5.    Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang
dalam konteks bangsa. Peranan TNI danPOLRI.
Selain itu salah satu bentuk
keikutsertaan mahasiswa dalam upaya bela a)      Landasan Hukum Bela Negara
negara yaitu mampu mengikuti Pendidikan 1.      UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) :
Kewarganegaraan sebagai bagian yang “Setiap warga negara berhak dan wajib
tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan ikut serta dalam usaha pertahanan dan
Nasional. Dengan Pendidikan keamanan negara”
Kewarganegaraan yang dilaksanakan 2.      UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),
melalui pendidikan di sekolah maupun (5) :
pendidikan di luar sekolah akan dihasilkan (1)   “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
warga negara yang cinta tanah air, rela ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
berkorban bagi negara dan bangsa, yakin negara”
akan kesaktian kewajiban sebagai warga (2)   “Usaha pertahanan dan keamanan Negara
negara yang bertanggung jawab. dilaksanakan melalui sistem pertahanan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI
proses menuju kepada kualitas manusia dan POLRI sebagai kekuatan pendukung”
yang lebih baik, yakni manusia yang (3)   ”Tentara Nasional Indonesia terdiri atas
mampu menghadapi tantangan-tantangan Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
dimasa depan yang dapat menjamin tetap Angkatan Udara sebagai alat negara
tegaknya identitas dan integritas bangsa. bertugas mempertahankan, melindungi,
Pendidikan kewarganegaraan dan memelihara keutuhan dan kedaulatan
bertujuan memupuk jiwa dan semangat negara”
patriotik, rasa cinta tanah air, semangat (4)   “Kepolisian Negara Republik Indonesia
kebangsaan, kesetiakawanan sosial, sebagai alat negara yang menjaga
kesadaran pada sejarah bangsa, dan sikap keamanan dan ketertiban masyarakat
menghargai jasa para pahlawan. Melalui bertugas melindungi, melayani
pendidikan kewarganegaraan, setiap warga masyarakat, serta menegakan hukum”
negara mampu memahami, menganalisis, (5)   “Susunan dan kedudukan Tentara
dan menjawab masalah-masalah yang Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan Republik Indonesia, hubungan
negara secara berkesinambungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
konsisten dengan cita-cita dan sejarah dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
nasional. Hal tersebut sesuai dengan misi didalam menjalankan tugasnya, syarat-
dari pendidikan kewarganegaraan, yaitu syarat keikutsertaan warga negara dalam
membentuk warga negara yang baik. usaha pertahanan dan keamanan diatur
Dasar Hukum Bela Negara dengan undang-undang
Dasar Hukum dan Peraturan Bela Negara
1.    Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang 3.      UU No. 3  Tahun 2002 Tentang
konsep wawasan nusantara dan keamanan Pertahanan   Negara Pasal 9 Ayat (1) dan
Nasional, (2) :
2.    Undang-Undang No.29 tahun 1954 (1)   “Setiap warga negara berhak dan wajib
tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat, ikut serta   dalam upaya bela negara yang

5
diwujudkan dalam   Penyelenggaraan Perlawanan terhadap penjajah sebelum
Pertahanan Negara” tahun 1908 yang dilakukan bangsa
(2)    “Keikutsertaan warga negara dalam Indonesia antara lain:
upaya bela   negara dimaksud ayat (1) 1)      Perlawanan terhadap Portugis dan
diselenggarakan melalui : Spanyol
a)      Pendidikan Kewarganegaraan, Portugis mulai menjajah Indonesia tahun
b)      Pelatihan dasar Kemiliteran, 1522 di bawah pimpinan d’Abreu dan
c)      Pengabdian sebagai prajurit TNI secara Serrao. Penjajahan bangsa Portugis
sukarela      atau wajib, dan mendapat perlawanan dari bangsa
d)     Pengabdian sesuai dengan profesi Indonesia (Ternate dan Tidore).
Perjuangan itu dimpimpin oleh Sultan
4.      UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Hairun, kemudian diteruskan oleh Sultan
Asasi Manusia   Pasal 6B :    “Setiap Baabullah (1570). Penjajahan Portugis
warga negara wajib ikut serta dalam berakhir tahun 1641.
upaya   pembelaan negara, sesuai dengan 2)      Perlawanan terhadap Belanda
ketentuan yang   berlaku” Bangsa Belanda datang di Indonesia dan di
Peran Generasi Muda Dalam Bela Negara bawah pimpinan Jan Pieter zoon Coen
Generasi muda pada prinsipnya tahun 1619. Belanda mendirikan kota
adalah suatu kelompok manusia Indonesia Batavia sebagai benteng pusat
yang diharapkan mampu menjadi penerus penjajahannya di Indonesia.
kegiatan generasi tua yang dianggap baik. Perlawanan terhadap penjajah merebak di
Generasi muda adalah sosok penerus seluruh persada Nusantara yang
kepemimpinan bangsa di masa depan yang digerakkan oleh tokoh-tokoh seperti
lebih baik. Pada uraian ini akan dijelaskan Pangeran Jayakarta, Sultan Iskandar Muda
3 (tiga) bagian yang terdiri dari: dari Aceh, Sultan Agung dari Mataram,
a.         Peran generasi muda di masa lampau. Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten,
b.         Peran generasi muda di masa kini. Sultan Hasanuddin dari Makasar serta
c.         Peran generasi muda di masa yang akan Pangeran Diponegoro dan lain sebagainya.
datang. Tetapi mengingat latar belakang
perjuangannya bersifat kedaerahan, belum
adanya persatuan dan kesatuan antar
Peran Generasi Muda di Masa Lampau daerah, maka perjuangan untuk mengusir
Kita ketahui bahwa kesadaran dan membebaskan tanah air dari penjajah
kebangsaan tidaklah tumbuh sekaligus itu belum berhasil.
dalam kehidupan rakyat Indonesia. Tetapi Perjuangan Melawan Penjajah Sesudah
tumbuh secara berangsur, yang diawali Tahun 1908
pada kalangan terpelajar dan generasi Sejak tahun 1908, peranan generasi
muda. Kemudian menyebar ke seluruh muda dalam perjuangan melawan penjajah
lapisan masyarakat. memasuki perjuangan yang lebih
Sejarah telah membuktikan bahwa terorganisisr dengan membentuk
perjuangan bangsa Indonesia untuk organisasi politik.
membina persatuan dan kesatuan, generasi Cita-cita untuk mencapai Indonesia
muda selalu tampil mengambil peranan merdeka, mereka membentuk organisasi,
penting. Dari perjuangan fisik melawan baik yang berdasarkan agama Islam,
penjajah sampai dengan mencetuskan paham kebangsaan maupun sosialisme.
proklamasi, bahkan sampai pada Organisasi-organisasi tersebut antara lain:
perjuangan untuk mengisi kemerdekaan. Sarikat Dagang Islam (1905); Budi Utomo
Perjuangan Melawan Penjajah Sebelum (1908); Sarikat Islam (1911);
Tahun 1908 Muhammadiyah (1912); Indischi Partij
(1911); Perhimpunan Indonesia (1924);

6
Partai Nasional Indonesia (1929); dan legal, perlawanan ilegal dan perlawanan
Partindo (1933). terbuka.
Integrasi pergerakan dalam mencapai 1)      Perlawanan legal: perjuangan melawan
cita-cita itu pertama kali tampak dalam penjajah Jepang dengan menggunakan
bentuk federasi seluruh orpol/ormas yang badan/organisasi atau perkumpulan yang
ada, yaitu permufakatan perhimpunan- didirikan atas sepengetahuan atau seizin
perhimpunan politik Kebangsaan pemerintah Dai Nippon. Contohnya adalah
Indonesia (1927). Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang
Kebulatan tekad untuk mewujudkan dipimpin oleh 4 serangkai Ir. Soekarno,
nasionalisme Indonesia tercermin dalam Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara dan
Sumpah Pemuda. K.H. Mas Mansyur.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, para 2)      Perlawanan ilegal: perlawanan dengan
pelajar, mahasiswa dan pemuda dari menggunakan organisasi/gerakan di bawah
berbagai perkumpulan seperti Pemuda tanah atau tidak sepengetahuan Jepang.
Jawa, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Contohnya adalah golongan Amir
Sekar Rukun, Pemuda Indonesia, Pemuda Syarifudin, Sutan Syahrir, Persatuan
Batak, Pemuda Selebes, Pemuda Ambon, Mahasiswa, Sukarni dan Kaigan.
Perkumpulan Pemuda Islam dan 3)      Perlawanan terbuka: pemberontakan
Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia, yang dilakukan serentak oleh seluruh
mengadakan Kongres Pemuda II. Dari rakyat Indonesia. Contohnya di
hasil kongres itu keluarlah keputusan atau Karangampel (Indramayu) pada tahun
ikrar yang disebut “Sumpah Pemuda”, 1943 dipimpin oleh H. Madriyas, dan lain
yang menetapkan beberapa identitas sebagainya.
nasional sebagai modal perjuangan Perjuangan Memperoleh dan Menegakkan
kemerdekaan Indonesia. Dalam kongres Kemerdekaan Indonesia
ini juga ditegaskan bahwa rumusan Perjuangan bangsa Indonesia akhirnya
Sumpah Pemuda wajib dipakai oleh mencapai puncaknya dalam bentuk
seluruh perkumpulan kebangsaan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17
Indonesia. Agustus 1945, tetapi sebelumnya
Perlawanan Terhadap Jepang perhatikan uraian berikut ini, apa yang
Jepang mulai berkuasa di Indonesia dilakukan Jepang terhadap bangsa
pada tanggal 9 Maret 1942, setelah Indonesia, atau sebaliknya bagaimana
Belanda menyerah tanpa syarat kepada reaksi dari bangsa Indonesia.
Jepang. Penyerahan kekuasaan dari Pada saat-saat menjelang kekalahan
Belanda ke tangan Jepang adalah di Jepang terhadap Sekutu, Jepang berusaha
Kalijati (Bandung). Pemerintah Belanda berjanji akan memberikan kemerdekaan
diwakili oleh Letnan Jenderal Ter Poorten kepada bangsa Indonesia. Untuk menarik
bersama Jenderal Tjorda van Sturkenborg, simpatik rakyat Jepang membiarkan orang
sedangkan Jepang diwakili oleh Indonesia mengibarkan bendera Merah
Immamura. Putih tetapi harus didampingi bendera
Karena Jepang juga melakukan Jepang.
tindakan-tindakan di luar batas peri Selanjutnya dibentuklah pada tanggal
kemanusiaan, seperti contoh semua partai 29 April 1945 BPUPKI dan dilantik
politik dilarang, dan satu-satunya partai tanggal 28 Mei 1945. Pada tanggal 29 Mei
politik berdasar agama Islam “Masyumi” 1945 sampai 1 Juni 1945 diadakan sidang
yang dibentuk tanggal 22 November 1943 guna membahas tentang Dasar Negara RI.
luput dari larangan Jepang. Dalam sidang itu ada 3 usulan
Perlawanan yang dilakukan bangsa mengenai dasar negara, yaitu usulan yang
Indonesia ada 3 cara, yaitu  perlawanan dikemukakan oleh Mr. Muh. Yamin, Mr.
Soepomo dan Ir. Soekarno. Pada tanggal 1

7
Juni 1945, 5 (lima) dasar negara oleh Ir. 3)   Membentuk sebuah Komite Nasional
Soekarno diberi nama Pancasila. untuk membantu Presiden selama Majelis
Sidang II BPUPKI berlangsung pada Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan
tanggal 10 sampai 16 Juli 1945. Hasil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum
terpenting dalam sidang ini adalah tersusun.
diterimanya secara bulat Rancangan Setelah Indonesia merdeka, belum
Undang-Undang Dasar. menikmati hasil kemerdekaan, bangsa
Selesai melaksanakan tugasnya Indonesia harus berhadapan dengan Sekutu
BPUPKI melaporkan hasilnya kepada serta Belanda musuh dari luar, contoh
pemerintah Jepang disertai dengan pertempuran tanggal 10 November 1945.
dibentuknya Panitia Persiapan Pertempuran di Surabaya yang membawa
Kemerdekaan Indonesia yang disingkat korban beribu-ribu pejuang rakyat
PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945, dan Surabaya, serta Aksi Militer Belanda tahun
ketuanya Ir. Soekarno serta wakil Drs. 1947 dan diikuti Aksi Militer Belanda II
Moh. Hatta. tahun 1948.
Kemudian bangsa Indonesia
berhadapan dengan bangsa Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sendiri yang mengkhianati perjuangan
Pada tanggal 16 Agustus 1945 kemerdekaan seperti: Pemberontakan PKI
dirumuskan teks proklamasi di rumah di Madiun tahun 1948, DI/TII tahun 1958,
Laksamana Muda Tadasyi Maeda oleh Ir. serta G30S/PKI tahun 1965.
Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Tetapi dengan kesiapan tekad yang
Ahmad Subardjo. Perumusan ini bulat, serta persatuan dan kesatuan bangsa
disaksikan oleh wakil dari golongan muda, Indonesia, tantangan-tantangan,
yaitu B.M. Diah, serta Chaerul Saleh dan pergolakan-pergolakan itu dapat diatasi.
dari golongan tua, yaitu Dr. Buntaran, Peran Generasi Muda Saat Ini
Samaun, dan Bakri. Masa kini disebut juga masa
Naskah Proklamasi itu berhasil pembangunan, setelah peristiwa G30S/PKI
disusun dan disetujui. Teks aslinya ditulis kemudian tumbangnya Orde Lama, lalu
memakai pensil, kemudian diketik oleh lahir Orde Baru. Dan di masa Orde Baru
Sajuti Melik. Naskah tersebut ditanda itulah dalam upaya mengisi kemerdekaan
tangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. bangsa Indonesia melakukan
Mohammad Hatta atas nama bangsa pembangunan-pembangunan dalam
Indonesia. berbagai aspek kehidupan seperti aspek
Pada tanggal 17 Agustus 1945 hari ekonomi, politik, sosial budaya dan lain
Jum’at (Legi) pukul 10.00 atau bulan sebagainya, guna menata kehidupan yang
Ramadhan bertempat di Jalan Pegangsaan lebih baik.
Timur 56 Jakarta, Ir. Soekarno Kepedulian dan nasionalisme terhadap
memproklamasikan Kemerdekaan bangsa dapat pula ditunjukkan dengan
Indonesia. keseriusan menimba ilmu di bangku
Keesokan harinya tanggal 18 Agustus kuliah. Mahasiswa dapat mengasah
1945 PPKI mengadakan sidang, yang keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu
menghasilkan keputusan penting yaitu: yang mereka pelajari di perguruan tinggi,
1)   Mengesahkan dan menetapkan Undang- agar dapat meluruskan berbagai
Undang Dasar Negara RI (sekarang UUD ketimpangan sosial ketika terjun di
1945). masyarakat kelak.
2)   Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Peran dan fungsi mahasiswa dapat
Hatta masing-masing sebagai Presiden dan ditunjukkan secara santun tanpa
Wakil Presiden RI. mengurangi esensi dan agenda yang
diperjuangkan. Semangat mengawal dan

8
mengawasi jalannya reformasi, harus tetap Peran Generasi Muda di Masa yang Akan
tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Datang
Sikap kritis harus tetap ada dalam diri Mungkin di masa yang akan datang
mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk Anda masih bisa menikmati, tetapi
mencegah berbagai penyelewengan yang generasi terdahulu mungkin tinggal
terjadi terhadap perubahan yang telah kenangan. Memang sulit untuk
mereka perjuangkan. Dengan begitu, membayangkan bagaimana keadaan
mahasiswa tetap menebarkan bau harum Indonesia nanti, apakah kita menjadi
keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan. bangsa yang lebih maju serta modern, atau
Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup sebaliknya kita menjadi hancur. Cobalah
signifikan, baik untuk lingkup nasional, Anda renungkan, betapa berat, begitu
regional maupun internal kampus itu banyak tantangan yang harus dihadapi.
sendiri. Ke depan, peran strategis ini Di era globalisasi, zaman milenium bila
seharusnya juga dimainkan oleh lembaga- kita lihat dan amati begitu cepat arus
lembaga formal kampus lainnya seperti informasi yang masuk tanpa dibatasi lagi
pers mahasiswa, atau kelompok studi oleh ruang dan waktu, tentu akan
profesi. membawa dampak baik yang positif
Beberapa hal yang menjadi contoh dalam ataupun negatif.
bela negara pada masa kini antara lain: Oleh karena itulah sebagai generasi muda
a.    Kesadaran untuk melestarikan kekayaan untuk menghadapi masa datang
budaya, terutama kebudayaan daerah yang hendaknya:
beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa a.       Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
mencegah adanya pengakuan dari negara terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
lain yang menyebutkan kekayaan daerah b.      Belajar dengan tekun serta lebih giat
Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli lagi.
mereka. c.       Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.    Untuk para pelajar, bisa diwujudkan d.      Mengutamakan persatuan dan kesatuan
dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada bangsa serta menghindari penonjolan suku,
nantinya akan memunculkan sumber daya agama atau golongan yang dapat
manusia yang cerdas serta mampu menimbulkan perpecahan.
menyaring berbagai macam informasi e.       Menghindari perbuatan yang merugikan
yang berasal dari pihak asing. Dengan negara seperti korupsi, kolusi dan
demikian, masyarakat tidak akan nepotisme.
terpengaruh dengan adanya informasi yang Cara Meningkatkatkan Kesadaran Bela
menyesatkan dari budaya asing. Negara untuk Generasi Muda
c.    Adanya kepatuhan dan ketaatan pada Di zaman sekarang, semakin sedikit
hukum yang berlaku. Hal ini sebagai generasi muda yang sadar akan pentingnya
perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bela negara. Bela negara disini bukanlah
bangsa. Karena dengan taat pada hukum berperang dalam arti yang sebenarnya tapi
yang berlaku akan menciptakan keamanan para mahasiswa bisa berperang melawan
dan ketentraman bagi lingkungan serta lain, seperti berperang dalam bidang
mewujudkan rasa keadilan di tengah IPTEK. Para pemuda mulai kehilangan
masyarakat. rasa bangga atau bahkan rasa memiliki
d.   Meninggalkan korupsi. Korupsi terhadap tanah air atau negara Indonesia.
merupakan penyakit bangsa karena Jika ini terus berlanjut, maka sudah dapat
merampas hak warga negara lain untuk dipastikan kalau kita akan terus terjajah di
mendapatkan kesejahteraan. Dengan negeri sendiri. Untuk itu, kita perlu
meninggalkan korupsi, kita akan meningkatkan kesadaran generasi muda
membantu masyarakat dan bangsa dalam tentang bela negara. Berikut cara yang bisa
meningkatkan kualitas kehidupan. dilakukan:

9
1)            Menumbuhkan semangat dan sikap “setiap warga negara berhak dan wajib ikut
hidup lebih baik dan lebih maju. Sikap serta dalam usaha pembelaan negara”
tersebut dapat diwujudkan dengan cara (pasal 27 ayat 3 UUD 1945).
giat belajar dan giat bekerja, optimis 2.    Bentuk dari bela negara adalah tekad,
terhadap masa depan, tidak boros dan tidak sikap dan perilaku warga negara yang
bergaya hidup mewah, serta dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara
menumbuhkan semangat gemar Kesatuan Republik Indonesia yang
menabung. berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2)            Memiliki semangat dan sikap ingin dalam menjamin kelangsungan hidup
berperan serta dalam usaha-usaha bangsa dan negara, sesuai dengan Undang-
pembangunan. Sikap tersebut dapat undang No. 3 Tahun 2002. Wujud dari
diwujudkan dengan cara taat membayar usaha bela negara adalah kesiapan dan
pajak, taat hukum, ikut serta dalam kerelaan setiap warga negara untuk
menjaga keamanan, serta menjaga berkorban demi mempertahankan
kehormatan dan martabat bangsa di kemerdekaan dan kelautan negara,
hadapan dunia internasional. kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
3)            Menumbuhkembangkan semangat dan wilayah dan yuridiksi nasional, dan nilai-
sikap rela berkorban dalam masa nilai Pancasila dan UUD 1945.
pembangunan. Sikap tersebut dapat 3.   Dasar dan landasan hukum bela negara
diwujudkan dengan cara sehat jasmani dan adalah UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) yang
rohani, tahan derita dan tahan uji, selalu berbunyi, “Setiap warga negara berhak dan
tegar menghadapi masalah, cekatan dalam wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
bertindak, berpendirian teguh, siap dan keamanan negara”
menanggung risiko, bertanggung jawab, 4.   Peran generasi muda dalam bela negara
serta berani membela kebenaran dan dari masa lampau, sekrang dan masa depan
keadilan. berbeda. Di masa lampau lebih ke arah
4)          Melestarikan kebudayaan Indonesia perjuangan, di masa sekarang lebih ke arah
baik di dalam negeri maupun di luar pembangunan, sedangkan di masa depan
negeri. Memiliki semangat dan sikap untuk bela negara bagi generasi muda sebagai
mengembangkan inovasi (pembaruan) agen perubahan.
dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat 5.   Beberapa cara untuk meningkatkan
diwujudkan dengan cara terbuka terhadap kesadaran mahasiswa masa kini dalam
perubahan, menerima dengan selektif peran sertanya di bela negara adalah:
budaya asing, menolak tegas kebudayaan a.         Menumbuhkan semangat dan sikap
asing yang tidak sesuai dengan hidup lebih baik dan lebih maju.
kepribadian bangsa Indonesia, mengubah b.         Memiliki semangat dan sikap ingin
pola hidup dan tingkah laku yang tidak berperan serta dalam usaha-usaha
sesuai dengan sendi-sendi kehidupan yang pembangunan.
baik, serta selalu bangga sebagai bangsa c.         Menumbuhkembangkan semangat dan
dan warga negara Indonesia sikap rela berkorban dalam masa
Kesimpulan pembangunan.
1.    Bela negara merupakan sebuah semangat d.        Melestarikan kebudayaan Indonesia
berani berkorban demi tanah air, baik harta baik di dalam negeri maupun di luar
bahkan nyawa sekalipun berani negeri.
dikorbankan demi keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Bela negara
merupakan kewajiban setiap warga negara
yang hidup di bumi Indonesia.
Sebagaimana yang dimanatkan oleh
Undang-Undang Dasar 1945 bahwa

10
Saran
1.    Kita perlu menumbuhkembangkan kembali jiwa bela negara ke generasi muda Indonesia,
khususnya kepada mahasiswa
yang telah lama dikenal sebagai agent of change dan agent of modernization.
2.    Bela negara tidak melulu soal yang mempunyai profesi kemiliteran, tetapi juga bisa
ditanamkan melalui hal-hal kecil
seperti cinta tanah air, dan khusunya sebagai mahasiswa mampu terjun langsung dalam
masyarakat memberi solusi terhadap masalah yang ada yang sesuai dengan bidang studinya.
3.    Mahasiswa hendaknya berpikir kritis dalam menanggapi permasalahan yang ada dan
perjuangan yang dilakukan haruslah murni untuk membela rakyat bukan untuk kepentingan
politik.

4.    Gerakan mahasiswa seharusnya bisa lebih terorganisir bukan hanya terpusat di daerah saja
namun juga ke seluruh nusantara.
5.    Mahasiswa seharusnya bukan hanya aktif dalam demonstrasi tapi juga harus aktif dalam
membuat inovasi -khususnya dalam bidangnya masing-masing- bagi bangsa negara dan
seluruh rakyat Indonesia.
6.    Mahasiswa sebagai kaum intelektual idealis juga memegang peran sebagai kontrol sosial
bagi sesamanya. Oleh karena itu, pola pikir mahasiswa hendaknya dibimbing agar menjadi
kritis yang positif.

11

Anda mungkin juga menyukai