Dalam kalkulus integral dikenal dua macam integral, yaitu integral tak tentu dan integral
tertentu.
Diferensial / anti derivative / integral, yaitu suatu konsep yang berhubungan dengan proses
penemuan suatu fungsi asal apabila fungsi turunan dari fungsinya diketahui ( kebalikan dari
derivatif atau disebut juga proses integrasi / integrand ).
Bentuk umum :
∫ un. du = , n ≠ -1
Contoh :
= 3x4 + 3x3 – x2 + 2x + c
Penerapan integral tak tentu yaitu untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu variabel
ekonomi apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi marginal pada
dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses sebaliknya yaitu integrasi
dapat dicari fungsi asal dari fungsi turunan (fungsi total).
Macam-macam penerapan integral tak tentu dalam ekonomi :
F(Q) = ∫ f (Q) dQ
TC = ∫ MC dQ AC = TC / Q
Contoh:
Diketahui suatu perusahaan fungsi biaya marginalnya MC = 12Q-9Q2, maka carilah fungsi biaya
total dan biaya rata-rata dimana c ( konstanta ) sebesar 4 ?
TC = ∫ MC dQ
= ∫ 12Q – 9Q2 dQ
= 6Q2 – 3Q3 + c
Jika c = 4
AC = TC / Q
= 6Q – 3Q2 + 4/Q
Analisa : Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa fungsi biaya total adalah TC =
6Q2 – 3Q3 + 4 dan fungsi biya rata-rata adalah AC = TC / Q = 6Q – 3Q2 + 4/Q.
Contoh :
F(Q) = ∫ f(Q) dQ
TR = ∫ MR dQ
Diketahui MR suatu perusahaan adalah 15Q2 + 10Q – 5. Tentukan penerimaan totalnya (TR),
jika c = 0 ?
TR = ∫ MR dQ
= ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ
= 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c
jika c = 0
Contoh :
Diketahui produk
P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ marginalnya 2Q2 + 4,
maka produk totalnya
jika c = 0 ?
P = ∫ MP dQ
= ∫ 2Q2 + 4
= 2/3 Q3 + 4Q + c
jika c = 0
P = 2/3 Q3 + 4Q
Analisa : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi total produksi adalah P = 2/3
Q3 + 4Q.
Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan dalam fungsional terhadap
pendapatan nasional (Y).
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integral dari MPC dan
tabungan (S) adalah integral dari MPS.
1. k = a =
C = ∫ MPC dY = F(Y) + c
S = ∫ MPS dY = G(Y) + c
Autonomous Consumption : konsumsi otonom menunjukkan besarnya konsumsi
nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol
2. k = a = Autonomous Saving : Tabungan otonom menunjukkan besarnya tabungan
nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol (0).
3. MPC (Marginal Propensity to Consume) : Perbandingan antara besarnya perubahan
konsumsi (∆C) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan
adanya perubahan konsumsi tersebut.
4. MPS (Marginal Propensity to Saving) : Perbandingan antara besarnya perubahan saving
(∆S) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya
perubahan konsumsi tersebut.
Keterangan :
MPC > ½, menunjukkan lebih dari 50 % pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi.
MPC selalu positif, karena jika pendapatan naik, konsumsi akan naik.
Contoh :
C = ∫ MPC dY
= ∫½ dY
= ½Y + 50
S = Y – ( ½ Y + 50 )
= Y – 50 – ½Y
S = ½ Y – 50
Atau
S = Y – C
S = ∫ MPS dY
= ∫ ½ dY
= ½Y – 50
Y = C + S
Y = ( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 )
Analisa :Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa fungsi konsumsi adalah C = ½Y + 50,
fungsi tabungan adalah S = ½ Y – 50, dan fungsi pendapatan nasionalnya adalah Y = ( ½ Y +
50 ) + ( ½ Y – 50 ).
Daftar Pustaka :
Dumairy, “Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi”, edisi kedua, BPFE, Yogyakarta,
1995.