Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI INTEGRAL DALAM

TEKNIK INDUSTRI

Oleh;
FIRSTKA RETNA JUWITA
(07.2018.1.03425)

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Aplikasi Integral Dalam Teknik Industri

Integral tak tentu digunakan untuk mencari persamaan fungsi total dari suatu variabel tertentu
apabila persamaan fungsi marginalnya diketahui. Karena fungsi marginal pada dasarnya
merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses sebaliknya yaitu integrasi dapat dicari
fungsi asal dari fungsi turunan (fungsi total).

Macam-macam penerapan integral tak tentu:

A. Fungsi Biaya

Biaya total (TC) adalah integral biaya marginal (MC) :

F(Q) = ∫ f (Q) dQ

TC = ∫ MC dQ

Dan Biaya rata-rata (AC) :

AC = TC / Q

Contoh:

Diketahui suatu perusahaan fungsi biaya marginalnya MC = 12Q-9Q2, maka carilah fungsi biaya
total dan biaya rata-rata dimana c ( konstanta ) sebesar 4 ?

TC = ∫ MC dQ

= ∫ 12Q – 9Q2 dQ

= 6Q2 – 3Q3 + c

Jika c = 4
TC = 6Q2 – 3Q3 + 4

AC = TC / Q

= 6Q – 3Q2 + 4/Q

Analisa : Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa fungsi biaya total adalah TC =
6Q2 – 3Q3 + 4 dan fungsi biya rata-rata adalah AC = TC / Q = 6Q – 3Q2 + 4/Q.

B. Fungsi Penerimaan

Penerimaan total (TR) adalah integral dari penerimaan marginal (MR).

F(Q) = ∫ f(Q) dQ

TR = ∫ MR dQ

Contoh :

Diketahui MR suatu perusahaan adalah 15Q2 + 10Q – 5. Tentukan penerimaan totalnya (TR),
jika c = 0 ?

TR = ∫ MR dQ

= ∫ 15Q2 + 10Q – 5 dQ

= 5Q3 + 5Q2 – 5Q + c

jika c = 0

TR = 5Q3 + 5Q2 – 5Q

C. Fungsi Produksi

1. Produk Total : P = f(Q), dimana P = keluaran dan Q = masukan


2. Produk Marginal : MP = P’ = dP / dQ = f’(Q)
3. Produk Total adalah integral dari produk marginal.

P = ∫ MP dQ = ∫ f’(Q) dQ

Contoh :

Diketahui produk marginalnya 2Q2 + 4, maka produk totalnya jika c = 0 ?

P = ∫ MP dQ

= ∫ 2Q2 + 4

= 2/3 Q3 + 4Q + c

jika c = 0

P = 2/3 Q3 + 4Q

Analisa : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi total produksi adalah P = 2/3
Q3 + 4Q.

D. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Dalam ekonomi makro, konsumsi (C) dan tabungan (S) dinyatakan dalam fungsional terhadap
pendapatan nasional (Y).

Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integral dari MPC dan
tabungan (S) adalah integral dari MPS.

C = ∫ MPC dY = F(Y) + c 1. k = a =
Autonomous
S = ∫ MPS dY = G(Y) + c Consumption :
konsumsi otonom menunjukkan besarnya konsumsi nasional pada saat Pendapatan
Nasional sebesar nol
2. k = a = Autonomous Saving : Tabungan otonom menunjukkan besarnya tabungan
nasional pada saat Pendapatan Nasional sebesar nol (0).
3. MPC (Marginal Propensity to Consume) : Perbandingan antara besarnya perubahan
konsumsi (∆C) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan
adanya perubahan konsumsi tersebut.
4. MPS (Marginal Propensity to Saving) : Perbandingan antara besarnya perubahan saving
(∆S) dengan perubahan Pendapatan Nasional (∆Y) yang mengakibatkan adanya
perubahan konsumsi tersebut.

Keterangan :

MPC < 1, menunjukkan sebagian besar penggunaan tambahan pendapatan digunakan untuk
menambah besarnya konsumsi, sedangkan sisanya yaitu sejumlah kecil merupakan tambahan
tabungan.

MPC > ½, menunjukkan lebih dari 50 % pendapatan yang diperoleh digunakan untuk konsumsi.

MPC selalu positif, karena jika pendapatan naik, konsumsi akan naik.

Contoh :

Dimana C = ∫ MPC dY = ½ dY + c, bila pendapatan = 0 dan konsumsi autonomsnya adalah 50,


maka fungsi konsumsi, tabungan dan Pendapatan Nasionalnya adalah…

Jawab :

C = ∫ MPC dY

= ∫½ dY

= ½Y + 50

S = Y – ( ½ Y + 50 )

= Y – 50 – ½Y
S = ½ Y – 50

Atau

S =Y–C

S = ∫ MPS dY

= ∫ ½ dY

= ½Y – 50

Y =C+S

Y = ( ½ Y + 50 ) + ( ½ Y – 50 )

Analisa : Dari perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa fungsi konsumsi adalah C = ½Y +
50, fungsi tabungan adalah S = ½ Y – 50, dan fungsi pendapatan nasionalnya adalah Y = ( ½ Y +
50 ) + ( ½ Y – 50 ).
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy.1995. Matematika Terapan Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE

Retsa.2006. Aplikasi Integral dalam Teknik Sipil. Jakarta : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai