Anda di halaman 1dari 8

NERACA MOHR

I. MAKSUD

1. Mengenal dan menera Neraca Mohr.


2. Menentukan massa jenis zat cair.

II. TEORI DASAR

Neraca Mohr digunakan untuk menentukan masa jenis zat cair secara cepat.
Neraca ini mempunyai lengan-lengan yang tak sama panjangnya. Dengan pertolongan
tali kawat halus thermometer dapat digantung pada ujung lengan A. sekrup S dapat
diatur sedemikian sehingga kedudukan mula-mula neraca setimbang. Pada ujung
lengan A digantungkan thermometer D, dan neraca dibuat setimbang (dengan
memutar S). kemudian D dicelupkan kedalam zat cair, maka neraca menjadi tak
setimbang karena tekanan keatas terhadap thermometer D oleh zat cair. Untuk
membuat setimbang lagi maka harus diletakkan/digantungkan pada lengan berskala
sejumlah beban-beban penunggang. Maka jumlah momen gaya keatas penunggang-
penunggang ini sama dengan momen gaya keatas pada D. Harus diperhatikan supaya
tali kawat penggantung yang masuk kedalam zat cair mempunyai panjang yang
tertentu, jika neraca telah mencapai kesetimbangan. (Dengan mengatur neraca pada
L). Misalkan jarak AB adalah a, dan jarak B ke garis –garis 1, 2, 3, …. dan seterusnya
adalah a1, a2, a3, … dan seterusnya. Misalkan pula berat dari beban-beban penunggang
berturut-turut mulai dari yang besar adalah G1, G2, G3, …. dan seterusnya. Sedangkan
volume daripada D pada temperatur percobaan adalah V. Jika untuk mencapai
kesetimbangan lagi seperti tersebut diatas, kita harus meletakkan G1 di 8, G3 di 6, G4
di 3, dan G5 di 1, maka masa jenis zat cair : ρ = a8 . G1 + a6 . G3 + a3 . G4 + a1 . G5
a.g.V
Pada umumnya massa jenis zat cair dapat ditulis :

yn
a n Gy ∑a n n m y
yn
ρ = = ………….. (4 – 1)
a.g.V a. V
Praktikum neraca mohr memiliki keterkaitan dengan Hukum Archimedes. Bunyi
dari Hukum Archimedes yaitu ;
“ Setiap benda yang berada dalam satu fluida maka benda itu akan mengalami
gaya keatas, yang disebut gaya apung, sebesar berat air yang dipindahkannya ”.
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga. Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =
0 dan benda melayang.
Bila FA > W maka benda akan terdorong keatas akan melayang.
Bila FA < W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam.
Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa benda maka agar benda
berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil
dari pada volume benda. Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan
dengan perkataan lainbenda terapung. Agar benda melayang maka volume zat cair
yang dipindahkan harus sama dengan rapat massa benda.

III. ALAT-ALAT

1. Neraca Mohr terdiri dari :


a. Statif dengan sekrup pengatur K.
b. Sekrup pengatur kesetimbangan S.
c. Garis-garis / lubang pembagian skala neraca (10 bagian skala)
d. Tumpuan B.
e. Skala pembacaan kedudukan neraca C
2. Termometer kecil D (yang dapat pula dipakai sebagai benda celupan/yang
ditimbang).
3. Beban-beban/kawat penunggang G.
4. Tali penggantung.
5. Bejana-bejana zat cair dengan isinya.
6. Batu-batu timbangan.
7. Pinggan dari gelas dengan tali penggantungnya.
IV. CARA KERJA

A. Menentukan rapat masa zat cair

1. Mengusahakan agar neraca berdiri tegak (vertikal)


dengan mengatur K.
2. Menggantungkan termometer D pada skal ke-10.
3. Mengatur sekrup S agar neraca menjadi setimbang.
4. Meminta kepada asisten beberapa zat cair yang
salah satu diantaranya adalah air.
5. Mencelupkan termometer D dalam zat cair, neraca
akan tidak setimbang lagi.
6. Mencatat temperatur zat cair sebelum dan sesudah
percobaan.
7. Membuat neraca setimbang lagi dengan
meletakkan/menggantungkan beban-beban penunggang pada garis-
garis/lubang-lubang bagian skala.
8. Mencatat : kedudukan Gy pada an yang terpakai.
9. Membuat pengamatan seperti pada 4, 5, 6, dan 7
untuk tiap zat cair

B. Menyelidiki syarat IV-a dan c

1. Mengganti celupan D dengan pinggan gelas.


2. Menggantungkan penunggang yang akan ditimbang pada garis ke-10 atau
meletakkan pada pinggan.
3. Mengusahakan neraca setimbang dengan mengatur sekrup S.
4. Jika telah mencapai kesetimbangan mengambil penunggang itu.
5. Membuat neraca setimbang lagi dengan meletakkan batu timbangan pada
pinggan.
6. Maka berat penunggang sama dengan berat batu timbangan yang ada
diatas pinggan.
A. Menyelidiki syarat IV-d

1. Celupan D diganti dengan pinggan, diatas pinggan


diletakkan batu timbangan (=Po) hingga terjadi kesetimbangan.
2. Penunggang terbesar (=G1) digantungkan pada garis
1.
3. Untuk membuet setimbang lagi, pada pinggan harus
ada batu timbangan sebanyak P1.
4. Memindahkan G1 ke garis 2. mengamati P2.
5. Dengan cara yang sama untuk garis-garis ke-3, 4, 5,
…. 10, yaitu P3, P4, …. P10.

V. DATA PERCOBAAN
Kondisi ruang Awal Percobaan Akhir Percobaan Satuan
1. Temperatur ± 0,5 ± 0,5 ˚C
2. Kelembaban ± 0,5 ± 0,5 %
3. Tekanan udara ± 0,01 ± 0,01 CmHg

A. Menentukan Rapat Massa Zat Cair


JENIS ZAT CAIR T ( awal ) T ( akhir ) G1 G2
Air 25 0C 25 0C 6 7
Alkohol 26 0C 26 0C 7 8
Garam 25 0C 25 0C 8 9

B. Menyelidiki Syarat IV-a dan c


Berat gantungan penunggang pada pinggan gelas adalah :
G1 = 5, 02 gram
G2 = 4, 55 gram

C. Menyelidiki Syarat IV-d


KEDUDUKAN P BERAT PENUNGGANG G1
P0 5,02 gram
P1 5,72 gram
P2 4,20 gram
P3 3,76 gram
P4 3,26 gram
P5 2,70 gram
P6 2,22 gram
P7 1,90 gram
P8 1,40 gram
P9 0,74 gram
P10 0,20 gram

VI. PERHITUNGAN DAN JAWAB PERTANYAAN


1. Hitunglah harga  zat cair yang diberikan oleh asisten
( dengan menganggap syarat – syarat IV sudah dipenuhi )
Jawab :
a n .G y a n .m y

y .n = y .n
a.g .V a.V
 air = ......?

G1 . A6  G2 . A7
 air =
a.g .V

6.2,22  7.1,90
 air =
10.10  2.10.50
26,62
 air =
50
 air = 0,5324 kg.( m3 )-1

2. Buktikan untuk IV-c berlaku :


Jawab :
a10 ( P0  P1 )
1 =
G1

G1. a1 = a10 . ( P0 – P1 )
karena:
G1 = a 0 . P0
G2 = a 1 . P1
G3 = a 2 . P2
G4 = a 3 . P3
G5 = a 4 . P4
G6 = a 5 . P5
G7 = a 6 . P6
G8 = a 7 . P7
G9 = a 8 . P8
G10 = a9 . P9
3. Berilah koreksi pada perhitungan no. 1, masukkan harga –
harga koreksi harga an dan G1.
Jawab :
G1 . A6  G2 . A7
 air =
a.g .V

6.2,22  7.1,90
 air =
10.10  2.10.50
26,62
 air =
50
 air = 0,5324 kg.( m3 )-1

4. Hitunglah volume D dengan memakai  air yang dapat


diketahui dari tabel !
Jawab :
1000kg 10 6 gram
 air = =
1m 3 (10 3 ) 3 mm 3

6.2,22  7.1,90
 air =
10.10  2.10.V
26,62
 air =
10.10 1.V
26,62
V =
1
V = 26,62

5. Apakah angka numerik volume D = angka numerik G1 ?


Berilah penjelasan !
Jawab :
Ya, angka numerik volume D = angka numerik G 1 sama, karena massa yang
digunakan penunggang terbesar ( G1 ) dinyatakan dalam milimeter.
6. Berilah sekedar pembicaraan pada hasil – hasil yang saudara
dapat !
( sumber kesalahan dan sebagainya )

Jawab :
Dalam melakukan percobaan ini terdapat beberapa kesalahan yang saya lakukan
dikarenakan :
 Kurangnya ketelitian ketika membaca neraca sewaktu melakukan
pengukuran, baik pengukuran beban maupun massa jenis zat cair.
 Kurangnya ketelitian dalam melakukan percobaan agar neraca setimbang.
 Tidak setimbangnya neraca dikarenakan keterbatasan berat beban.
Ternyata semakin panjang kawat yang diinginkan untuk menghubungkan
thermometer atau beban dengan skala ke 10 sangatlah berpengaruh, jadi harus
diperhatikan supaya tali kawat penggantung atau penunggang yang masuk ke
dalam zat cair mempunyai panjang tertentu.

VII. DISKUSI
Apabila termometer dicelupkan kedalam zat cair, maka neraca menjadi tidak
seimbang dikarenakan adanya tekanan keatas terhadap termometer oleh zat cair.
Untuk membuat setimbang lagi maka harus diletakkan/digantungkan pada lengan
berskala sejumlah beban-beban penunggang. Maka jumlah momen gaya keatas
penunggang-penunggang ini sama dengan momen gaya keatas pada termometer.

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang saya lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa percobaan
ini menunjukkan, berat jenis zat cair dapat dihitung dengan membandingkan
massa benda yang dicelupkan kedalam zat cair dengan berat batu timbangan yang
dilakukan pada neraca Mohr.
DAFTAR PUSTAKA

Diktat Kuliah. 2002. Pedoman Praktikum Fisika Dasar – Mekanika, Panas & Bunyi.
Bandung : STT Tekstil
Kangenan, Marthen. 2003. Fisika 2000. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai