Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida, salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia meminumnya, menghirupnya, terapung atau tenggelam didalamnya.
Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung
diatasnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersukulasi didalam
tubuh manusia setiap saat meskipun tidak disadari.

Fluida, suatu zat yang dapat dengan mudah berubah bentuk, tergantung
dari tempat fluida itu berada. Fluida yang bergerak terus menerus terhadap
sekitarnya disebut fluida bergerak atau fluida dinamis. Fluida itu sendiri zat yang
bisa mengalami perubahan-perubahan bentuk secara berkelanjutan atau terus-
menerus jika terkena tekenan atau gaya. Sifat ini di sebabkan karena sebuah
fungsi dari ketidakmampuan mengadakan tegangan geser dalam ekuilibirium
statik. Fluida ini akan meningkat jika tekanan menurun, kalimat tersebut
merupakan prinsip Bernoulli yang merupakan bagian dari hukum Bernoulli.

Prinsip Bernoulli, sebuah istilah dalam mekanika fluida yang menyatakan


bahwa suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Bernoulli menyatakan bahwa ketika
kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah dan ketika kecepatan fluida rendah,
tekanan tinggi.prinsip ini sebenarnya bentuk penyederhanaan dari persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi di suatu titik lain pada jalur
aliran yang sama. Persamaan bernoulli merupakan konsep besar, hasil
penggabungan beberapa unit konsep fisika seperti tekanan, massa jenis, laju zat
cair, kekentalan zat alir dan ketinggian potensial gravitasi.

Mengingat pentingnya hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari-hari,


khususnya dalam dunia teknik sipil. Maka mahasiswa perlu untuk melakukan
percobaan Bernoulli, agar dapat memahami dan mendalami prinsip Bernoulli itu
sendiri dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harisesuai bidang
ketekniksipilan dengan lebih efektif.

Oleh karena itu kami dari kelompok 4 melakukan praktikum Hidrolika dan
Saluran Terbuka pada percobaan Bernoulli di Laboratorium Keairan dan Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari percobaan Bernoulli adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana mendemonstarasikan hukum Bernoulli?
2) Bagaimana hasil pengukuran tekanan sepanjang venture tube?
3) Bagaimana defenisi tegangan statis dan tegangan dinamis?

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari percobaan Bernoulli ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mendemonstrasikan hukum Bernoulli.
2) Untuk mengukur tekanan sepanjang venture tube.
3) Untuk mengetahui defenisi tegangan statis dan dinamis.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari percobaan Bernoulli ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat mendemonstrasikan hukum Bernoulli.
2) Dapat mengukur tekanan sepanjang venture tube.
3) Dapat mengetahui defenisi tegangan statis dan dinamis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air
a. Pengertian Air
Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia maupun hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Planet bumi ini hampir 70% luas permukaannya diisi oleh air,
dengan sumber utamanya adalah air laut. Laut dan sumber-sumber air lain di alam
ini merupakan suatu mata rantai yang membentuk siklus yang dikenal sebagai
daur hidrologi (hydrology cycle). Jumlah air yang menguap setiap saat untuk
mempertahankan daur hidrologi ini adalah sekitar 13.000 kilometer kubik dan
disebarkan secara merata ke seluruh atmosfer bumi. Bagian terbesar dari air yang
menguap ke udara tersebut berasal dari air laut dan sisanya berasal dari air di
danau, sungai, tanah lembab dan dari permukaan daun berbagai tumbuhan. Pada
kondisi lingkungan yang tepat, uap-uap air ini dapat terkondensasi sehingga
membentuk hujan, salju, embun dan kabut. Sebagian uap air yang terkondensasi
tersebut sewaktu jatuh mengalami penguapan dan kembali ke atmosfer, sedangkan
sisanya jatuh ke tanah, sungai, danau dan laut. Air yang jatuh ke tanah sebagian
mengalir ke sungai dan dikembalikan ke laut, sedangkan sisanya meresap ke
dalam tanah. Air yang menguap dan meninggalkan permukaan bumi dalam siklus
hidrologi, akan dikembalikan ke bumi dalam jumlah yang sama. Air yang
bergerak dalam suatu siklus hidrologi akan bersentuhan dengan bahan atau
senyawa lain, sehingga bahan-bahan tersebut terlarut ke dalam air. Jadi pada
hakekatnya tidak ada air yang betul-betul murni (Setiadi, 2007).

b. Sumber-Sumber Air
Sumber-sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kehidupan
adalah sebagai berikut :
1) Air laut :
Air laut memiliki kandungan garam-garam yang cukup banyak jenisnya dan salah
satu diantaranya adalah garam NaCl (2,7%).
2) Air tawar :
Air tawar dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a) Air hujan
Air hujan merupakan sumber air yang sangat penting terutama bagi daerah
yang tidak memiliki atau memiliki sedikit sumber air tanah maupun air
permukaan.
b) Air Permukaan
Air permukaan merupakan air baku utama bagi produksi air minum di kota-
kota besar. Sumber air permukaan dapat berupa sungai, danau, mata air, waduk,
empang, dan air dari saluran irigasi. Kandungan pengotor (impurities) yang
terdapat dalam air permukaan sangat bervariasi, bergantung pada lingkungannya.
Bahan-bahan seperti pestisida, herbisida, dan limbah industri, banyak terkandung
pada air permukaan (Setiadi, 2007).
c) Air Tanah
Air tanah merupakan sumber air yang berbentuk mata air atau sumur.
Sumur dapat berupa sumur dangkal (kedalaman 5-20 meter) atau sumur dalam
(deep well) dengan kedalaman rata-rata 250 meter. Berbeda dengan air
permukaan, kandungan bahan pengotor (impurities) yang terdapat dalam air tanah
lebih sedikit dan komposisi air tanah cenderung konstan (Setiadi, 2007).

2.2 Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang
dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Tekanan juga merupakan konsep
yang tidak asing dalam kajian mekanika. Tekanan memang erat kaitannya dengan
konsep gaya. Pada tinjauan mengenai zat padat, tekanan itu sendiri didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiap satuan luas permukaan.
Dengan kata lain, tekanan merupakan perbandingan antara gaya tekan (yang
arahnya tegak lurus bidang tekan) dan luas bidang tekannya. Secara matematis
tekanan dituliskan sebagai berikut ( Gunawan, 2017).
F
P= …(pers 2.1)
A
Keterangan:
P = tekanan pada suatu permukaan (N/m2 atau pascal, Pa)
F = gaya tekan (newton, N)
A = luas bidang tekan (m2 )

2.3 Kecepatan
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan posisi per satuan waktu. Dalam
sistem MKS atau SI, satuan kecepatan adalah meter/detik atau m/s. Bergantung
pada besarnya interval waktu yang dipakai untuk mendifinisikan kecepatan,
Rumus kecepatan pada umumnya adalah:

S
v=
t ...(pers 2.2)

Keterangan:
v = kecepatan (m/s)

s = jarak (m)

t = waktu (s)

t adalah interval waktu yang besarnya berhingga. x adalah perubahan


posisi yang terjadi dalam interval waktu t yang berhingga tsb. Jika t diambil
sangat kecil atau mendekati nol, maka x yang dihasilkan juga menjadi mendekati
nol. Untuk t dan x yang mendekati nol, masing-masing notasinya ditulis
dengan dt dan dx. Secara grafis kecepatan sesaat dapat didefinisikan sebagai
gradien garis singgung dari kurva posisi (x) vs waktu (t) pada nilai t yang
diinginkan (Danu Mumlukat, 2004).

2.4 Debit
Debit adalah jumlah aliran air pada waktu tertentu. Debit menggunakan
satuan liter/detik atau liter/menit. Debit dirumuskan sebagai berikut: (Joko Untoro
& Tim Guru Indonesia, 2010)
... (pers 2.3)
V
Q=
t

Keterangan :
Q = Debit (m 3 /s )
V = Volume (m3)
t = Waktu (s)

2.5 Prinsip Bernoulli


Prinsip bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu arus fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada arus tersebut. Prinsip ini sebenarnya
adalah penyederhanaan dari persamaan bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah
energi pada suatu titik di dalam suatu arus tertutup sama besarnya dengan jumlah
energi di titik lain pada jalur arus yang sama. Prinsip ini diambil dari nama
ilmuwan belanda/swiss yang bernama daniel bernoulli (Abidin, 2013).

2.6 Persamaan Bernoulli


Persamaan bernoulli dapat diturunkan berdasarkan prinsip usaha energy,
sehingga merupakan suatu benruk hokum kekekalan energy. Ruas kiri dan ruas
kanan pada persamaan Bernoulli di atas bisa mengacu pada dua titik di mana saja
sepanjang tabung aliran.
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan garis tekanan dan
tenaga. Garis tenaga dapat ditunjukan oleh elevasi muka air pada tabung pilot
yang besarnya sama dengan tinggi total dari konstanta Bernoulli. Sedang garis
tekanan dapat ditunjukan oleh elevasi muka air di dalam tabung vertikal yang
disambungkan pada pipa (Abidin, 2013).

1
P1 + pv2 + ρgh1 = konstan ...(pers 2.4)
2
Keterangan:
P = Tekanan (Pascal)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
v = Kecepatan fluida (m/s)
g = Percepatan gravitasi (g = 9,81 m/ s2)
h = Ketinggian (m)

2.6.1 Fluida Statis


Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak terdapat perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut
bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser. Contoh
fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai
gaya (Sochib, 2018).

2.6.2 Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (dapat berupa zat cair atau gas) yang bergerak.
Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, fluida disini dianggap steady
(mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak
mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami
putaranputaran) (Sochib, 2018).

2.7 Persamaan Benoulli Untuk Zat Cair Rill


Penurunan persamaan Bernoulli untuk aliran sepanjang garis lurus
didasarkan pada hukum Newton II tentang gerak (F = M a), (Bambang
Triatmodjo, 1996, Hidraulika II). Persamaan ini diturunkan berdasarkan anggapan
sebagai berikut ini (Waspodo).
1. Zat cair adalah ideal, jadi tidak mempunyai kekentalan (kehilangan energi
akibat gesekan adalah nol).
2. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat zat cair adalah
konstan).
3. Aliran adalah kontinyu dan sepanjang garis arus.
4. Kecepatan aliran adalah merata dalam suatu penampang.
5. Gaya gaya bekerja hanya berat dan tekanan.

Persamaan Bernoulli untuk aliran mantap satu dimensi, zat cair ideal dan tak
kompresibel. Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis dari kekentalan
energi di dalam aliran zat cair.

Gambar 2.1 Persamaan Bernoulli zat cair rill


(Sumber: Edrianto,2014)

PA VA ² PB VB² …pers(2.5)
ZA + + = ZB + + +∑hf + ∑he
γ 2g γ 2g

Keterangan:
ZA = Elevasi di titik A (m)
ZB = Elevasi di titik B (m)
PA = Tekanan di titik A (pa)
PB = Tekanan di titik B (pa)
γ = Berat Jenis (N/m3)
vA = Kecepatan dititik A (m/s)
vB = Kecepatan dititik B (m/s)
∑hf = Kehilangan energi primer (m)
∑he = Kehilangan energi skunder (m)
Persamaan Bernoulli untuk zat cair ideal, tidak ada kehilangan tenaga
karena dianggap zat cair tidak punya kekentalan (invisid) sehingga tidak ada
gesekan antar partikel zat cair maupun dengan dinding batas. Persamaan Bernoulli
untuk zat cair riil, kehilangan tenaga diperhitungkan karena kekentalan zat cair
juga diperhitungkan (Waspodo).

2.8 Venturi Tube


Venturimeter merupakan sebuah pipa yang mengalami penyempitan, aliran
air akan semakin cepat jika melewati luas penampang yang kecil di bandingkan
dengan luas penampang yang besar. Tekanan lebih besar saat melewati luas
penampang yang lebih besar dan tekanan lebih kecil jika melewati luas
penampang yang lebih kecil (Rahmawati, 2015).

Gambar 2.2 Pipa venturi tube


(Sumber : Modul percobaan bernoulli, 2020)

Gambar 2.3 Tabung venturimeter berbentuk vertikal


(Sumber : Gambar Autocad kelompok 4, 2020)

Dengan luas penampang :


A1 = 338,6 mm2
A2 = 233,5 mm2
A3 = 84,6 mm2
A4 = 170,2 mm2
A5 = 255,2 mm2
A6 = 338,6 mm2
2.9 Aplikasi Bernoulli Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Hukum bernoulli diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, berikut cara kerja
beberapa alat yang menerapkan hukum Bernoulli :

2.9.1 Karburator
Prinsip kerja kaburator adalah udara yang di hisap dari bagian atas kaburator
di paksa masuk melalui pipa venture sehingga memilki kecepatan udara yang
tinggi. Sesuai demngan Bernoulli, pada bagian tersebut tekanan udaranya rendah
dan lebih kecil darpada tekanan atmosfer pada bagian permukaan bensin di luar
pelampang. pipa (Osa Pauliza, dkk, 2008).

Gambar 2.4 Karburator


Sumber: (https://encrypted.com)

2.9.2 Tabung pitot


Tabung pitot adalah penerapan asas Bernoulli yang memilki fungsi untuk
menentukan kecepatan aliran fluida. Berbeda dengan tabung venture, tabung pitot
memilki penampamg sama yang di hubungkan dengan manometer yang salah
satunya menembus tabung pitot tersebut.
Udara yang masuk melewati lubang pertama memilki kecepatan dengan
aliran fluida yang lebih kecil daripada kecepatan pada lubang kedua. Akibatnya,
pada lubang pertama memiliki tekanan lebih besar di bandingkan tekanan pada
lubang kedua sehingga raksa pada manometer di bagian lubang pertama lebih
terdorong ke dalam. (Osa Pauliza,dkk,2008)

Gambar 2.5 Tabung pitot


Sumber: (http://fisikazone.com)

2.9.3 Penyemprot Nyamuk


Ketika penyisap pompa di tekan, udara pada tabung penyemprot di paksa
melewati pipa yang lebih sempit sehingga akan memilki kecepatan yang besar.
Akibatnya, tekanan atmosfer yang bekerja pada permukaan zat cair (obat nyamuk)
di dalam wadah sehingga zat cair mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke
tempat bertekanan rendah atau menyemprot keluar dalam bentuk campuran antara
zait cair dan udara. (Osa Pauliza,dkk,2008)

Gambar 2.6 Penyemprot nyamuk


Sumber: (http://fisikazone.com)
2.9.4 Gaya angkat pesawat terbang
Untuk mendapatkan gaya angkat pada pesawat, sayap pesawat harus di
rancang sedemikian rupa sehingga bagian belakang sayap lebih tajam. Bagian
sayap depan memiliki permukaan yang melengkung dan lebih tebal atau besar
sehingga aliran udara yang mengenai bagian depan sayap membentuk aliran
laminar.
Ketika pesawat bergerak maju, kecepatan aliran udara, di bagian sayap lebih
besar daripada bagian bawah sayap. Akibatnya tekanan udara bagian bawah sayap
akan jauh lebih besar daripada di bagian atas (Osa Pauliza,dkk,2008).

Gambar 2.7 Gaya angkat pesawat terbang


Sumber: (http://fisikazone.com)

Anda mungkin juga menyukai