Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan dengan tingkat curah hujan yang tinggi
setiap tahun. Tingginya curah hujan ini mengakibatkan wilayah Indonesia hampir
90% merupakan wilayah yang sangat subur. Namun di sisi lain, tingginya curah
hujan tersebut juga menyebabkan terjadinya beberapa bencana di beberapa wilayah.
Bencana yang sering terjadi pada saat musim hujan datang yaitu tanah longsor dan
banjir (Islahudin et al., 2019).
Sungai merupakan saluran terbuka yang terbentuk secara alamiah di atas
permukaan bumi dimana air mengalir dengan muka air bebas. Setiap sungai memiliki
karakteristik dan bentuk yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, hal ini
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya topografi, iklim, maupun segala gejala
alam dalam proses pembentukkannya. Sungai yang menjadi salah satu sumber air,
tidak hanya menampung air tetapi juga mengalirkannya dari bagian hulu ke bagian
hilir. Pada siklus hidrologi menggambarkan fenomena alam yang menghubungkan
erosi, sedimentasi dan limpasan. Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan material
batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin. Pada saat pengikisan terjadi,
air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan pada akhirnya sampai di laut
(ER Ahadian, 2019).
Ada dua fungsi utama sungai secara alami yaitu mengalirkaan air dan
mengankut sedimen hasil erosi pada daerah aliran suangai dan alurnya, kedua fungsi
ini terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Sedimen yang dihasilkan oleh proses
erosi dan terbawa oleh aliran air akan diendapkan pada suatu tempat yang kecepatan
aliranya melambat atau terhnti. Terjadinya sedimentasi dapat mempengaruhi kondisi
morfologi sungai dimana elevasi dasar sungai akan mengecil karena adanya
pendangkalan. Akibatnya, daya tampung air sungai berkurang sengingga tidak dapat
memaksimalkan fungsi sungai (Prasetyo et al., 2019).
Sedimen ialah material hasil erosi yang dibawa oleh aliran sungai dari daerah
hulu kemudian mengendap di daerah hilir. Proses srdimentasi meliputi proses erosi,
transportasi (angkutan), pengendapan, pemadatan, dan sedimentasi itu sendiri. Proses
tersebut berjalan sangat komplek, dimulai dari jatuhnya hujan yang menghasilkan
energi kinetik yang merupakan permukan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah
menjadi partikel halus, lalu menggelinding bersama aliran, sebagian akan tertinggal
diatas tanah dan bagian lainnya masuk kesungai terbawah aliran menjadi angkutan
sedimen. Untuk ukuran dan beratnya partikel tanah tersebut akan menentukan jumlah
besarnya angkutan sedimen. Apabila partikel tanah tersebut terkikis dari permukaan
bumi atau dasar dan tebing sungai maka endapan yang dihasilkan akan bergerak
menurut aliran yang membawanya menjadi angkutan sedimen yang dapat diukur
(Suharto & Indarti, 2019).
Faktor-faktor yang mempengaruhi sedimentasi adalah jumlah dan instensitas
hujan, formasi geologi dan tanah, tata guna lahan, erosi di bagian hulu, dan topografi.
Perubahan penggunaan lahan dan pengelolaan lahan memicu adanya erosi tanah yang
dipercepat. Selain itu, tekanan lahan tersebut juga dapat menyebabkan bencana alam
terkait kerusakan lingkungan DAS seperti banjir dan tanah longsor. Berdasarkan
ukuran butirnya, angkutan sedimen di sungai dapat dibedakan menjadi angkutan
sedimen dasar, angkutan sedimen melayang, dan angkutan sedimen bilas/kikisan (ER
Ahadian, 2019).
Oleh karena itu, kami dari kelompok 6 (enam) teknik sipil melakukan
percobaan Angkutan Sedimen di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan agar
dapat mendemonstrasikan aliran di atas dasar bergerak (movable bed flow),
mengetahui awal gerak butir sedimen, dan mengetahui besar pengaruh ukuran butir
sedimen yang bergerak terhadap penambahan debit dan kemiringan saluran, dapat
mengelola data hasil pengamatan serta dapat diaplikasikan sehari-hari sesuai bidang
ketekniksipilan dengan lebih efektif.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah praktikum percobaan Angkutan Sedimen adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara untuk mendemonstrasikan aliran di atas dasar bergerak
(movable bed flow)?
2. Bagaimana cara untuk mengetahui awal gerak butiran sedimen?
3. Bagaimana cara untuk mengetahui pengaruh butiran sedimen yang bergerak
terhadap penambahan debit dan kemiringan saluran?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan praktikum percobaan Angkutan Sedimen adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mendemonstrasikan aliran di atas dasar bergerak (movable bed flow).
2. Untuk mengetahui awal gerak butiran sedimen.
3. Untuk mengetahui pengaruh butiran sedimen yang bergerak terhadap
penambahan debit dan kemiringan saluran.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum pada percobaan Angkutan Sedimen ini terdiri
dari beberapa aspek adalah sebagai berikut:
1.4.1 Umum
1. Agar dapat mendemonstrasikan aliran di atas dasar bergerak (movable bed
flow).
2. Agar dapat mengetahui awal gerak butir sedimen.
3. Agar dapat mengetahui besar pengaruh ukuran butir sedimen yang bergerak
terhadap penambahan debit dan kemiringan saluran.

1.4.2 Diri Sendiri


Manfaat percobaan ini bagi diri saya sendiri yaitu dapat menambah wawasan
saya mengenai arti sedimen dan angkutan sedimen itu sendiri, megetahui cara
mengoperasikan alat sedimen transport demostration chanel, serta mengetahui
bagaimana proses terjadinya angkutan sedimen tersebut.
1.4.3 Ilmu Pengetahuan
Manfaat dari percobaan Angkutan Sedimen untuk ilmu pengetahuan yaitu
menambah wawasan berpikir mengenai angkutan sedimentasi, serta gerakan butiran
sedimentasi yang dipengaruhi aliran.
DAFTAR PUSTAKA

ER Ahadian. (2019). Jurnal SIPILsains. 09(September), 9–16.


http://ithh.journal.ipb.ac.id/index.php/p2wd/article/view/22930
Islahudin, I., Riadi, F., Rosdaniah, R., & Yustina Yuyun, Y. Y. (2019). Rancang
Bangun Sensor Tekanan Berbasis Koil Datar Untuk Mengukur Tekanan
Hidrostatis Air Bendungan Rawan Banjir Di Wilayah Lombok Nusa Tenggara
Barat. ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika, 5(1), 1.
Prasetyo, E., Sukri., A. S., & Putri, T. S. (2019). Analisis angkutan sedimen dasar di
hilir sungai kambu (studi laboratorium) 1. Jurnal Stabilita, 7(1), 25–30.
Suharto, & Indarti, R. E. (2019). ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN KALI PROGO
Suharto, Rifa Eka Indarti. 0286, 59–72.

Anda mungkin juga menyukai