Fluida terutama air dan gas merupakan zat yang tidak bisa lepas dari dalam kehidupan kita sehari-hari, saat ini kualitas daya dukung lingkungan semakin menurun ketersediaan air yang dapat langsung dikonsumsi dan alam juga semakin berkurang. Keadaan ini juga diikuti oleh menurunnya tekanan-tekanan air ke seluruh daerah pelayanan sehingga konsumen mempergunakan berbagai cara untuk memperoleh air sesuai dengan keinginannya (Nurnilam Oemiati, dkk, 2021). Air merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat melanjutkan kehidupannya, tanpa penyediaan air yang cukup dalam segi kuantitas dan kualitasnya. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pengembangan penataan kota, mengakibatkan juga bertambahnya permintaan kebutuhan air. Beberapa masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan air bersih adalah jumlah atau ketersediaan sumber air bersih, pengolahan sumber air dan sistem pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga dalam hal ini penemuan air dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan sarana serta prasarana yang tersedia. Sistem penyediaan air dilakukan dengan sistem perpipaan dan non perpipaan. Sistem perpipaan itu sendiri dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan non perpipaan dapat dilakukan secara mandiri seperti pengalian sumur (Sri Krisnayanti. D, dkk, 2013). Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran yang digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. Dimana fluida yang dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair atau gas. Namun pada saluran perpipaan sering terjadi hambatan atau gangguan seperti kehilangan energi yang diakibatkan oleh adanya gesekan/mayor losses atau minor losses yang diakibatkan oleh perubahan arah, belokan (elbow) dan perubahan penambang pipa (Eswanto, dkk, 2017). Namun pada percobaan ini kami melakukan pengamatan kehilangan energi pada belokan atau elbow. Elbow atau belokan merupakan suatu piranti (sambungan pipa) yang seringkali digunakan pada suatu sistem perpipaan. Dalam perencanaan suatu sistem aliran, sulit dihindari adanya suatu belokan atau elbow. Adanya elbow dalam suatu sistem dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada aliran. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan arah aliran fluida yang melalui saluran atau pipa tersebut (Nurnawaty, dkk, 2020). Belokan pipa menyebabkan hilangnya energi pada aliran yang cukup besar, hal ini dikarenakan pada belokan terjadi pemisahan aliran dan turbulensi. Kerugian pada belokan semakin meningkat dengan bertambah besarnya sudut belokan. Sudut belokan adalah sudut antara saluran arah masuk aliran terhadap negatif saluran arah keluar aliran. Losses yang terjadi pada belokan disebabkan oleh adanya aliran sekunder (twin eddy/pusaran ganda). Ketika fluida bergerak pada belokan pipa, muncul gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel-partikel fluida. Gaya sentrifugal yang terjadi sebanding dengan kuadrat kecepatan fluida. Karena kecepatan fluida yang tidak seragam, semakin besar mendekati pusat dan semakin mengecil mendekati dinding, maka gaya sentrifugal yang bekerja pada tengah arus jauh lebih besar dari pada gaya sentrifugal pada lapisan batas. Akibatnya muncul vortex atau swirl yang menyebabkan rotasi fluida dan menghasilkan aliran sekunder. Dengan mengetahui kerugian energi pada suatu sistem yang memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, akan menentukan tingkat efisiensi penggunaan energi. Pemakaian variasi sudut belokan menyebabkan perubahan pada head losses dan pressure drop. Semakin besar sudut belokan, nilai head losses dan pressure drop yang dihasilkan semakin besar. Head losses dan pressure drop paling kecil terjadi pada sudut 300. Pressure drop pada posisi vertical inlet tangent menunjukkan beberapa perbedaan yang signifikan pada pipa vertikal. Karena adanya elbow yang menyebabkan aliran inlet terhambat sehingga menaikkan tekanan dan jumlah fase liquid pada vertical inlet riser dan perbedaan struktur dari flow regime dibandingkan dengan pipa vertikal lurus tanpa adanya gangguan belokan (Mustakim, dkk, 2013). Oleh karena itu, kami dari kelompok 6 (enam) melakukan praktikum di Laboratorium Keairan dan Teknik Lingkungan Universitas Halu Oleo agar dapat menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum dari Percobaan Kehilangan Energi Pada Belokan Dan Sambungan adalah : 1. Untuk menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan pengaruh lokal. 2. Untuk menentukan koefisien pengaliran (Cd) dengan bilangan Reynold (Re) pada aliran yang melalui pipa pengamatan. 3. Untuk menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung).
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat praktikum dari Percobaan Kehilangan Energi Pada Belokan Dan Sambungan adalah : 1. Dapat menentukan kehilangan energi yang diakibatkan oleh pengaruh gesekan dan pengaruh lokal. 2. Dapat menentukan koefisien pengaliran (Cd) dengan bilangan Reynold (Re) pada aliran yang melalui pipa pengamatan. 3. Dapat menentukan hubungan antara (H1 ukur) dan (H1 hitung).