AQIB ALAMSYAH
E1A1 20 024
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2021
1. Bagaimana Menghitung Volume Pekerjaan ?
Pada perhitungan bangunan dan masing-masing jenis pekerjaan, cara
perhitungan volumenya berbeda tergantung bentuknya, tetapi rumus dasar yang
digunakan tetaplah sama yaitu menggunakan rumus matematika, seperti luas,
keliling, dan volume. Untuk volume satuan dihitung dengan buah atau unit
yang terdiri dari rangkaian material yang sudah menjadi satu kesatuan,
contohnya seperti panel listrik, meja dapur, atau meja cuci.
Volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan dalam satu satuan. Volume juga disebut sebagai kubikasi pekerjaan.
Volume (kubikasi) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan
volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam
satu kesatuan. Berikut diberikan beberapa contoh sebagai berikut:
a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian
bahwa, volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang
x luas penampang yang sama.
b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume
pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang
dapat berbentuk segitiga, persegi panjang, trapesium dan lain-lain.
c. Volume pekerjaan lisplang = 27 m, volume pekerjaan lisplang dihitung
berdasarkan panjang, atau pekerjaan lisplang dapat juga dihitung
berdasarkan luas.
d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung
berdasarkan berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan
dengan berat jenis besi yang bersangkutan.
e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekerjaan berdasarkan
banyaknya kunci dan lain-lain.
Satuan Volume pekerjaan dalam RAB Bangunan adalah: m3, m2, bh, unit
A. PEKERJAAN PONDASI
a. Galian tanah pondasi (m3) -> Volume = luas penampang galian x panjang
galian
b. Pasangan Pondasi Batu Kosong (m3) -> volume = luas penampang pasangan x
panjang pasangan
c. Pasangan Pondasi Batu (m3) -> volume = luas penampang pasangan pondasi x
panjang pondasi
d. Urugan tanah pondasi (m3) -> Volume = volume galian tanah – (volume
pasangan pondasi + batu kosong)
Contoh :
Contoh :
Misal diketahui
Tebal Tangga = 15 CM
Missal dalam suatu proyek kamar mandi dengan luas 2x2, dengan tinggi 4 m
= 16-1,8
= 14,2 m2
D. PEKERJAAN ATAP
a. Rangka Atap (m2)
b. Rangka atap bentuk Atap Limas: gunakan rumus luas trapezium. Hitung setiap
bidang trapesium dengan menggunakan gambar.
c. Rangka atap bentuk Atap lurus: gunakan rumus luas persegi panjang. Hitung
setiap bidang persegi panjang.
d. Tutup atap genting plentong (m2) ->Luas = luas rangka atap
e. Genting bubung plentong (m') ->Panjang = gunakan ukuran yang ada digambar
f. Lisplang kayu kamper medan 2/20 (m') ->Panjang = gunakan gambar
g. Talang sudut (seng) (m').
Contoh :
V=hxbxp
ΣV = V₁ + V₂
V1 = 8 x 12 x 700
= 67.200 cm
= 67,2 m2
V2 = 8 x 12 x 900
= 86.400 cm
= 86,4 m2
E. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
a. Langit-langit (m2) ->Luas = jumlahkan luas setiap ruangan (gunakan ukuran
denah rumah)
b. List gypsum (m') ->Panjang = gunakan gambar denah
F. PEKERJAAN LANTAI
a. Lantai keramik (m2) ->Luas = gunakan ukuran gambar denah – jumlah luas
semua ruangan
b. Lantai keramik, kamar mandi (m2) ->Luas = panjang x lebar kamar mandi
c. Plint Keramik 10 x 40, dalam (m') ->Panjang = gunakan denah rumah
G. PEKERJAAN KAYU
a. Kusen pintu dan jendela, kayu balok kamper samarinda (m3) ->Volume = luas
penampang kayu x jumlah panjang kayu kusen
b. Daun pintu panel, kayu papan kamper samarinda (m 2) ->Luas = jumlah pintu x
panjang x lebar pintu
c. Daun pintu triplek, rangka kayu papan kamper samarinda (m2) ->Luas = jumlah
pintu x panjang x lebar pintu
d. Daun jendela ram kaca, kayu papan kamper samarinda (m 2) ->Luas = jumlah
jendela ram x panjang x lebar jendela
e. Daun pintu triplek lapis formika, rangka papan kamper samarinda (m2) ->Luas
= jumlah pintu x panjang x lebar pintu
I. PEKERJAAN SANITASI
a. Pasang closet duduk ( bh) = jumlah kloset yang akan dipasang
b. Pasang closet jongkok ( bh) = jumlah kloset duduk yang akan dipasang
c. Pasang washtafel ( bh)= jumlah washtafel yang akan dipasang
d. Pasang bak mandi fibergalass (bh) = jumlah bak mandi yang akan dipasang
e. Pasang bak cuci piring stainless (bh) = jumlah bak cuci yang akan dipasang
f. Septictank uk 2 x 1.5 x 1.5 + rembesan (unit) = jumlah unit yang akan dibuat
g. Keran air (bh) = jumlah keran
h. Pipa pvc 1/2" instalasi air (m') = panjang pvc yang akan dipasang
i. Pipa pvc 4" AW saluran air hujan dan air limbah (m') = panjang pvc yang akan
dipasang
J. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Pengecatan kusen, dengan cat kayu (m2) ->Luas = keliling penampang kayu x
panjang kayu kusen
b. Pengecatan pintu dan jendela, dengan cat kayu (m2) ->Luas= 2 x jumlah pintu x
panjang x lebar pintu dan jendela
c. Pengecatan Plafond 3x, dengan cat tembok Vinilex (m2) ->Luas = luas plafond
d. Pengecatan tembok 3x dengan Cat Vinilex (m2) ->Luas = luas acian
Kita bisa melihat bahwa AHSP kita bagi menjadi dua, yaitu Tenaga dan
Bahan. Tenaga adalah nilai jasa yang kita perlukan untuk membuat tembok.
Satuannya adalah OH atau Orang per Hari. Masing-masing komponen sudah
memiliki koefisien yang kita tetapkan berdasarkan standar. Yang Anda perlu
lakukan adalah cukup memasukkan harga satuan untuk masing-masing
komponen sesuai dengan standar upah masing-masing daerah.
Harga Upah
Misalnya Anda akan menggaji dengan harga berikut:
• Pekerja: Rp 99.000,
• Tukang batu: Rp 122.000,
• Kepala tukang: Rp 140.000,
Mandor: Rp 158.000,
Maka total harga upah yang perlu Anda keluarkan untuk membuat tembok
pasangan bata ringan adalah
Pekerja: Rp 99.000, - x 0,300 - Rp 29.700,
Tukang Batu Rp 122.000, - x 0.100 Rp 12.200,
Kepala Tukang Rp 140.000, - x 0.010 = Rp 1.400,
Mandor: Rp 158.000, -x 0.010 - Rp 1.580,
Harga Bahan
Berikutnya untuk bahan Anda cukup memperhatikan koefisien serta
satuan. Koefisien adalah jumlah bahan yang kita perlukan untuk menyelesaikan
sebuah item pekerjaan. Item akan berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaan.
Apabila kita melihat harga bahan bangunan terbaru pada Bildeco, maka kita
akan mendapatkan harga-harga item berikut.
• Satu ringan SCG tebal 10 cm: Rp 703.500,
Contoh :
Contoh RAB perhitungan pondasi
Missal Panjang pondasi adalah 25 meter, lebar atas pondasi adalah 35 cm, lebar
bawah 50 cm, ketinggian pondasi 60 cm, maka:
Volume pondasi permeter adalah (0,35 + 0,5)/2 x 0,6 x 1 = 0, 255 m 3, jika Panjang
total pondasi adalah 25 meter, maka kebutuhan totalnya adalah 0,255 x 25 = 6,36 m3
Setelah mengetahui volume yang akan dibangun, kita menghitung kebutuhan bahan
dan biaya pondasi tersebut.
Koefisien Satuan Bahan dan Kebutuhan Harga bahan Biaya
(A) (B) tenaga bahan dan dan upah (D X E)
(C) tenaga untuk (E) (F)
2,63 m3
(A x 6,36)
(D)
Bahan
1,400 M3 Batu 8.904 100,000 890.400
belah
15/20
140 kg Portland 890,4 1,400 1.246.560
semen
0,773 M3 Pasir 4,916 130.000 639.080
pasang
upah
2,000 oh pekerja 12.720 30,000 381.600
1,000 oh Tukang 6.360 44,000 279.840
batu
0,050 oh Kepala 0,318 48,000 15.264
tukang
0,075 oh mandor 0,477 42,000 20.034
Jumlah total 3.472.778
Jadi biaya yang dikeluarkan untuk 6,36 m3, adalah 3.472.778, perhitungan diatas
hanyalah sebuah contoh dari perhitungan RAB sederhana.
Dari Gantt Chart diatas dapat dilihat bahwa proyek telah berlangsung di
minggu ke 6 (tanda panah kuning). Semua tugas yang terdapat di dalam Gantt
Chart telah dikerjakan sesuai dengan Jadwalnya. Gantt Chart ini merupakan
salah satu alat (tools) untuk melakukan perencanaan Proyek (Project Planning)
dan juga sebagai alat untuk memantau perkembangan proyek.
Contoh