Anda di halaman 1dari 2

2.

7 Bilangan Reynold

Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi dan
turbulen. Aliran laminar adalah suatu aliran yang bergerak secara lurus, bergaris-garis, atau
dengan kata lain adalah konstan tanpa adanya pola aliran yang bergejolak. Aliran ini
memiliki bilangan Reynold dibawah 2100 ( 0<Re<2100 ), Aliran transisi adalah aliran yang
berada antara laminar menuju turbulent. Aliran ini biasanya terjadi ketika adanya perubahan
penampang pada pipa, seperti adanya bentuk perubahan ukuran dimensi pada pipa yang dapat
menyebabkan aliran dapat berubah dari aliran transisi menjadi aliran Turbulent, inilah yang
disebut dengan aliran transiat. Aliran transisi memiliki bilangan Reynold antara 2100 menuju
4000 ( 2100<Re<4000 ), dan Aliran turbulent adalah aliran yang bergerak secara acak,
melingkar, bergejolak, bahkan bergelombang. Bentuk pola aliran turbulent dapat berbentuk
melengkung dan melingkarkan. Aliran ini biasa terjadi akibat adanya perbedaan yang
terdapat pada perubahan dimensi pipa bagian dalam. Aliran turbulent memiliki bilangan
Reynold diatas 4000 ( Re > 4000 ). untuk menghantarkan fluida tersebut sampai ke tempat
yang diinginkan digunakan penghantarnya yaitu dengan menggunakan pipa. Dengan adanya
penggunaan pipa inilah aliran-aliran fluida tersebut dapat berlangsung di dalam pipa. Secara
garis besar aliran fluida terbagi menjadi tiga bagian bagian yaitu aliran laminar, transisi, dan
aliran Turbulent. Untuk menentukan jenis aliran yang terdapat dalam suatu fluida diperlukan
persamaan bilangan tanpa dimensi, yaitu bilangan Reynold.

Bilangan reynold di hitung dengan persamaan berikut :

Dp 2 N p
N ℜ=
μ

Keterangan :

NRe = Bilangan Reynold

Dp = Diameter bagian dalam pipa (m)

N = Kecepatan rata rata fluida pada pipa (rps)

Ρ = Densitas fluida (kg/l)

 = Viskositas fluida (Pa.s)

Semakin tinggi kecepatan pengadukan maka semakin tinggi pula bilangan Reynold,
dan semakin tinggi kecepatan pengadukan semakin tinggi pula energi kinetik yang dihasilkan
dari ujung impeller tersebut. Energi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pemborosan
energi, karena itu pada penelitian ini ingin dicari kecepatan pengadukan dengan energi
minimum yang telah memenuhi nilai bilangan Reynold untuk pengadukan turbulen. Jika
dilihat dari nilai bilangan Reynold, maka semua kondisi belum mencapai bilangan Reynold
untuk pengadukan turbulen, tapi berada pada aliran transisi.

Anda mungkin juga menyukai