Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup semua
makhluk hidup di bumi ini yaitu air. Sebenarnya, hampir dua pertiga bagian bumi
terdiri dari air. Hanya saja sebagian besar merupakan air asin (air laut). Air tawar pun
penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan yang lain.
Maka bukan hal yang asing bagi kita bila di suatu daerah ketersediaan air demikian
melimpah, sedangkan di daerah lain kekurangan air. Air yang terdapat di dalam bumi
disebut air tanah dan yang terdapat di permukaan bumi disebut air permukaan. Air
permukaan dapat dijumpai dalam bentuk sungai, laut, hujan, danau, dll. Karena
sifatnya mudah melarutkan zat lain, maka air sangat mudah tercemari oleh zat-zat
yang dilewatinya. Dalam kehidupan rumah tangga, air biasa digunakan untuk
minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. Sedangkan dalam bidang industri,
air digunakan sebagai proses industri, misalnya sebagai bahan utama, pelarut,
pencampur, pendingin mesin, dan lain-lain (Susanto et al., 2014).
Fluida adalah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita sehari – hari ,
dimanapun dan kapanpun kita berada, fluida selalu mempengaruhi berbagai kegiatan
yang kita jalani di kehidupan sehari – hari baik itu dalam bentuk liquid ataupun gas.
Berbagai fenomena yang ada dalam fluida dapat kita pelajari sebagai bagian dari
ilmu fisika (Wibowo et al., 2017).
Salah satu jenis saluran tertutup yaitu pipa yang dimana biasanya
berpenampang lingkarang dan digunakan untuk mengalirkan fluida. Fluida yang
dialirkan melalui pipa bisa berupa zat cair maupun gas, tekanan yang digunakan bisa
lebih besar maupun lebih kecil dari tekanan atmosfir. Dalam sistem pipa, banyak
sekali persoalan yang dialami oleh aliran didalamnya. Salah satunya adalah masalah
pengecilan penampang secara mendadak. Selain itu, juga ada masalah pembelokan
dari sistem jaringan pipa itu sendiri. Dan ini sangat berpengaruh terhadap lancar
tidaknya aliran didalam pipa. Tentunya juga mempengaruhi efisiensi dan
produktifitas dalam industri (Sarjito et al., 2016)
Aliran fluida didalam pipa pada kenyataannya mengalami penurunan tekanan
seiring dengan panjang pipa yang dilalui fluida tersebut. Menurut teori dalam
mekanika fluida, hal ini disebabkan karena fluida yang mengalir memiliki viskositas.
Viskositas ini menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya menghambat. Untuk
melawan gaya geser tersebut diperlukan energi sehingga mengakitbatkan adanya
energi yang hilang pada aliran fluida. Energi yang hilang ini mengakibatkan
penurunan tekanan aliran fluida atau disebut juga kerugian tekanan (Wibowo et al.,
2017).
Efisiensi dari suatu sistem aliran akan dapat tercapai secara maksimal apabila
desain atau perancangan sistem saluranya dilakukan dengan cermat dan tepat.
Perancangan ini meliputi penentuan diameter pipa, posisi pipa, penggunaan
sambungan-sambungan dan penggunaan belokan (elbow). Adanya elbow dalam
suatu saluran akan menyebabkan terjadinya kerugian tekanan pada aliran. Hal
tersebut dikarenakan oleh perubahan arah aliran fluida yang melalui saluran tersebut.
Besar kecilnya kerugian tekanan yang terjadi pada aliran yang melalui elbow tersebut
dipengaruhi oleh besarnya jari-jari kelengkungan dan sudut belok dari elbow itu
sendiri (Darmulia, 2017).
Adanya kekentalan pada fluida akan menyebabkan terjadinya tegangan geser
pada waktu bergerak. Tegangan geser ini akan merubah sebagian energi aliran.
Pengubahan bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya kehilangan energi.
Secara umum head loss dibagi menjadi dua macam, yaitu : Head loss mayor , terjadi
akibat adanya ke kentalan zat cair dan turbulensi karena adanya kekasaran dinding
batas pipa dan akan menimbulkan gaya gesek yang akan menyebabkan kehilangan
energi di sepanjang pipa dengan diameter konstan pada aliran seragam. Head loss
minor, kehilangan energi akibat perubahan penampang dan aksesoris lainnya.
Misalnya terjadi pada perubahan arah seperti pembelokan (elbow), bengkokan
(bends), pembesaran tampang (expansion), serta pengecilan penampang
(contraction). Dalam bidang teknik sipil penerapanya yaitu saat kita ingin melakukan
perencanaan sistem saluran tertutup seperti PDAM. Perencanaannya meliputi ukuran
diameter pipa, sambungan-sambungan, serta pengunaan belokan harus tepat agar
efesiensi suatu sistem aliran dapat tercapai (Waspodo, 2017).
Oleh karena itu, kami dari kelompok 6 (enam) sipil melakukan praktikum pada
percobaan Kehilangan Energi Pada Belokan dan Sambungan di Laboratorium
Keairan dan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo agar dapat
mengamati kerugian tekanan aliran melalui elbow dan sambungan, membandingkan
kerugian tekanan pada elbow dan sambungan, mengetahui pengaruh jari-jari belokan
terhadap perubahan tekanan, mengetahui karakteristik katup terhadap perubahan
tekanan serta mengetahui pengaruh angka Reynolds terhadap perubahan tekanan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Percobaan Kehilangan Tenaga Pada Belokan
Dan Sambungan adalah:
a) Untuk mengamati kerugian tekanan aliran melalui elbow dan sambungan.
b) Untuk membandingkan perbedaan antara kerugian tekanan pada elbow dan
sambungan.
c) Untuk menjelaskan pengaruh jari-jari belokan terhadap perubahan tekanan.
d) Untuk menjelaskan karakteristik katup terhadap perubahan tekanan.
e) Untuk menjelaskan pengaruh angka Reynolds terhadap perubahan tekanan.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum Percobaan Kehilangan Tenaga Pada Belokan
Dan Sambungan adalah:
a) Agar dapat mengamati kerugian tekanan aliran melalui elbow dan sambungan.
b) Agar dapat membandingkan perbedaan antara kerugian tekanan pada elbow
dan sambungan.
c) Agar dapat menjelaskan pengaruh jari-jari belokan terhadap perubahan
tekanan.
d) Agar dapat menjelaskan Karakteristik katup terhadap perubahan tekanan.
e) Agar dapat menjelaskan pengaruh angka Reynolds terhadap perubahan
tekanan.
DAFTAR PUSTAKA
Darmulia, D. (2017). Analisis Distribusi Tekanan Fluida Cair Yang Melalui Elbow
90O Dengan Variasi Jari-Jari Kelengkungan. ILTEK : Jurnal Teknologi, 12(01),
1735–1741.
Sarjito, Subroto, & Kurniawan, A. (2016). Studi Distribusi Tekanan Aliran Melalui
Pengecilan. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 17(1), 8–22.
Susanto, D., Kalsum, T. U., & H, Y. S. (2014). Alat Penyaringan Air Kotor Menjadi
Air Bersih Menggunakan Mikrikontroller Atmega 32. Jurnal Media Infotama,
10(2), 142–150.
Waspodo, W. (2017). Analisa Head Loss Sistem Jaringan Pipa Pada Sambungan Pipa
Kombinasi Diameter Berbeda. Suara Teknik: Jurnal Ilmiah, 8(1), 1–12.
Wibowo, S. S., Suharno, K., & Widodo, S. (2017). Analisis Debit Fluida Pada Pipa
Elbow 90° Dengan Variasi Diameter Pipa. Journal of Mechanical Engineering,
1(1), 7

Anda mungkin juga menyukai