DAN PENGGOLONGANNYA 5-1. Uraian. Aliran air dalam saluran dapat berupa : a. aliran saluran terbuka (open channel flow); b. aliran pipa (pipe-flow). Kedua jenis aliran tersebut sama dalam banyak hal, namun berbeda dalam satu hal yang penting sbb : Aliran saluran terbuka → memiliki permukaan bebas (free surface); Aliran pipa → berbeda karena air harus mengisi seluruh saluran. Aliran-pipa, terkurung dalam saluran tertutup, tidak terpengaruh langsung oleh tekanan udara, kecuali oleh tekanan hidrolik. Gambar 1. Perbandingan antara aliran pipa dengan aliran saluran terbuka Gambar 1 membandingkan kedua jenis aliran, sebelah kiri : ALIRAN TERTUTUP (PIPA FLOW). Dua tabung pizometer dipasangkan ke pipa, penampang 1 & 2. Permukaan air dalam tabung diatur dengan tekanan dalam pipa pada ketinggian garis derajat hidrolik (hydraulic grade line). Tekanan yang ditimbulkan oleh air di setiap penampang pipa ditunjukkan dalam tabung bersesuaian dengan kolom air setinggi y di atas garis tengah pipa. Jumlah energi dalam aliran di penampang = jumlah tinggi tempat z diukur dari garis tengah pipa, tinggi tekan y dan tinggi kecepatan V2/2g; = z + y +V/2g V = kecepatan rerata aliran. Energi ini dinyatakan dalam gambar dengan suatu garis derajat energy (energy grade line) /garis..energi (energy line). Energi yang hilang ketika air mengalir dari penampang 1 ke penampang 2 = hf. Bagan yang serupa untuk aliran SALURAN TERBUKA diperlihatkan dalam Gambar 1· sebelah kanan. Untuk penyederhanaan dianggap bahwa aliran sejajar, kecepatannya seragam dan kemiringan salurannya kecil. Dalam hal ini permukaan air merupakan garis derajat hidrolik dan dalamnya air sama dengan tinggi tekanan. Meski kedua jenis aliran hampir sama, namun penyelesaian masalah dalam SALURAN TERBUKA jauh lebih sulit dibanding dengan aliran dalam PIPA TEKAN. Kondisi aliran dalam saluran terbuka rumit sesuai kenyataan bahwa kedudukan permukaan bebas cenderung berubah sesuai waktu dan ruang, kedalaman aliran, debit, kemiringan dasar; dan permukaan bebas tergantung satu sama lain. Sulit diperoleh data percobaan yang dapat dipercaya mengenai aliran saluran terbuka. Kondisi fisik saluran terbuka lebih bervariasi dibandingkan dengan pipa. Penampang melintang aliran dalam pipa sudah tetap berdasarkan bentuk saluran, umumnya bundar. Pada saluran terbuka beraneka macam : Dari bentuk bundar sampai bentuk tak teratur (sungai alam). Kekasaran permukaan bagian dalam dari pipa berkisar antara bahan kuningan yang baru dan halus atau pipa dari papan kayu, sampai pipa besi karatan atau pipa baja Kekasaran saluran terbuka bervariasi dari logam yang dipoles, yang dipakai menguji talang sampai dasar sungai yang kasar dan tidak teratur.:Kekasaran saluran terbuka tergantung kedudukan permukaan bebas. Maka pemilihan koefisien gesekan untuk saluran terbuka bersifat tidak pasti dibandingkan dengan untuk pipa. Umumnya, penyelesaian aliran saluran-terbuka lebih didasarkan pada hasil pengamatan dibandingkan dengan pada aliran pipa. Metode empiris ini merupakan metode terbaik yang ada pada saat ini, dan bila diterapkan secara hati-hati dapat menghasilkan nilai yang sesuai dengan praktek. Aliran dalam suatu saluran tertutup tidak selalu bersifat aliran-pipa. Bila terdapat suatu permukaan bebas, harus digolongkan sebagai aliran saluran- terbuka. Misalnya, saluran pembuang air banjir yang merupakan saluran tertutup, biasanya dirancang untuk aliran saluran terbuka sebab aliran dalam setiap saat memiliki permukaan bebas (perhatikan gambar. do do y y
y ≤ 0,8 do h ≥ D atau y ≥ 0,8 do
Gambar 2. Saluran Terbuka dan Tertutup
5-2. Jenis Aliran. Aliran saluran-terbuka dapat digolongkan menjadi berbagai jenis dan diuraikan dengan berbagai cara. Penggolongan berikut dibuat berdasarkan perubahan kedalaman aliran sesuai waktu dan ruang. Aliran Tunak (Steady Flow) dan Aliran Taktunak (Unsteady Flow) : Waktu sebagai kriteria. Dalam saluran terbuka : a) Aliran tunak (steady) jika kedalaman aliran tidak berubah atau dapat dianggap konstan selama suatu selang waktu tertentu. b) Aliran taktunak (unsteady) jika kedalamannya berubah sesuai dengan waktu. Sebagian besar persoalan saluran terbuka umumnya memerlukan penelitian mengenai perilaku aliran dalam keadaan tunak. Namun bila perubahan keadaan aliran sesuai dengan waktu ini, merupakan masalah utama yang harus diperhatikan, maka aliran harus dianggap bersifat taktunak. Banjir dan gelombang yang merupakan contoh khas untuk aliran taktunak, taraf aliran berubah segera setelah gelombang berlaku, dan unsur waktu menjadi hal yang sangat penting dalam perancangan bangunan pengendali. Debit Q pada suatu penampang saluran untuk sembarang aliran dinyatakan dengan Q= VA ( 5-1) di mana V = kecepatan rerata dan, A = luas penampang melintang tegaklurus arah aliran, Kecepatan rerata dinyatakan sebagai debit dibagi luas penampang melintang (V = Q/A). . Dalam sebagian besar persoalan aliran tunak, berdasarkan suatu pertimbangan, maka debit dianggap tetap di sepanjang bagian saluran yang lurus; dengan kata lain aliran bersifat kontinu. Oleh sebab itu, berdasarkan Persamaan (5-1). ………………………………… (5-2) Dari persamaan di atas di mana indeks menunjukkan penampang saluran yang berlainan. Ini disebut persamaan kontinuitas untuk aliran tunak kontinu (continuous steady flow). Persamaan (5-2) tidak dapat dipakai jika debit aliran tak tunak, tak seragam (nonuniform) sepanjang saluran, yakni bila air mengalir keluar atau masuk di sepanjang arah aliran. Jenis aliran ini dikenal : aliran berubah beraturan (spatially variedflow), atau aliran diskontinu (discontinuous flow) terdapat di selokan jalan, pelimpah luapan samping, air pembilas melalui saringan, cabang saluran di sekitar tangki pengolah air buangan, saluran pembuang utama dan saluran pembawa dalam sistem irigasi. Hukum kontinuitas bagi aliran taktunak memerlukan pertimbangan akibat pengaruh waktu. Persamaan kontinuitas untuk aliran kontinu taktunak ini harus mencakup unsur waktu sebagai suatu variabel. Aliran Seragam (Uniform Flow) dan Aliran Berubah/Varied Flow) : Ruang sebagai Kriteria. Aliran saluran-terbuka dikatakan seragam bila kedalaman aliran sama pacta setiap penampang saluran. Suatu aliran seragam dapat bersifat tunak atau tidak tunak, tergantung apakah kedalamannya berubah sesuai dengan perubahan waktu. . Aliran seragam yang tunak (Steady uniform flow) merupakan jenis aliran dimana kedalaman aliran tidak berubah selama suatu waktu tertentu yang telah diperhitungkan. Penetapan aliran bersifat seragam yang taktunak (unsteady uniform flow) harus dengan syarat bahwa permukaan air berfluktuasi sepanjang waktu dan tetap sejajar dasar saluran. Jelas bahwa hal .ini merupakan suatu keadaan yang praktis tidak mungkin terjadi.. Aliran disebut berubah (varied), bila kedalaman aliran berubah di sepanjang saluran. Aliran berubah dapat bersifat tunak maupun taktunak. Karena aliran seragam yang taktunak jarang terjadi. . Penggolongan aliran saluran terbuka diringkas sbb : A. Aliran tunak 1. Aliran seragam 2. Aliran berubah- a. Aliran berubah lambat-laun b. Aliran berubah tiba-tiba B. Aliran taktunak 1. Aliran seragam taktunak (jarang) 2. Aliran taktunak (yaitu aliran berubah taktunak) a. Aliran taktunak berubah lambat-laun b. Aliran taktunak berubah tiba-tiba Gambar 3. Berbagai jenis aliran saluran terbuka. A.B.L = aliran berubah lambat laun; A.B.T. = aliran berubah tiba-tiba 5.3. Keadaan Aliran. Perilaku aliran saluran terbuka pada dasarnya ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan gravitasi sehubungan dengan gaya-gaya inersia aliran. Tegangan permukaan air'dalam. keadaan tertentu dapat mempengaruhi perilaku aliran, tetapi pengaruh ini tidak terlalu besar dalam masalah saluran terbuka pada umumnya yang ditemui dalam dunia perekayasaan. ' Pengaruh Kekentalan (Viscosity) aliran dapat bersifat laminar, turbulen atau peralihan, tergantung pada pengaruh kekentalan sehubungan dengan kelembamannya (inertia). Aliran adalah laminar bila gaya kekentalan relatif sangat besar dibandingkan dengan gaya inesia sehingga kekentalan berpengaruh besar terhadap perilaku aliran. Dalam aliran laminar, butir-butir air seolah-olah bergerak menurut lintasan tertentu yang teratur atau lurus, dan selapis cairan yang sangat tipis seperti menggelincir di atas lapisan di sebelahnya. Aliran adalah turbulen bila gaya kekentalan relatif lemah dibandingkan dengan gaya kelembamannya. Pada aliran turbulen, butir-butir air bergerak menurut lintasan yang tidak teratur, tidak lancar maupun tidak tetap, walaupun butir-butir tersebut tetap menunjukkan gerak maju dalam aliran secara keseluruhan., Di antara keadaan laminar dan turbulen terdapat suatu campuran, atau keadaan peralihan. Pengaruh kekentalan relatif terhadap kelembaman dapat dinyatakan dengan Bilangan Reynolds, didefinisikan sebagai :
dimana V = kecepatan aliran (kaki per detik - kpd);
L = panjang karakteristik (kaki), dianggap = jari-jari hidrolik R saluran; dan v (nu) = kekentalan kinematik (kinematic viscosity) air dalam kaki2/detik. Kekentalan kinematik (kaki2/detik) = kekentalan dinamis μ (mu) dalam slug/kaki-detik dibagi kerapatan massa p (rho) dalam slug/kaki2. 5-4. Jenis Saluran Terbuka Saluran yang mengalirkan air dengan suatu permukaan bebas disebut saluran terbuka. Menurut asalnya, saluran digolongkan menjadi : a. saluran alam (natural) dan b. saluran buatan (artificial). Saluran alam meliputi semua alur air yang terdapat secara alamiah di bumi, mulai dari anak selokan kecil di pegunungan, selokan kecil, kali, sungai kecil dan sungai besar sampai ke muara sungai. Aliran air di bawah tanah dengan permukaari bebas juga dianggap sebagai saluran terbuka alamiah, Saluran buatan seperti : saluran pelayaran, saluran pembangkit listrik, saluran irigasi dan talang, parit pembuangan, pelimpah tekanan, saluran banjir, saluran pengangkutan kayu; selokan, dan sebagainya, termasuk model saluran yang dibuat di laboratorium untuk keperluan penelitian. Sifat-sifat hidrolik saluran semacam ini dapat diatur menurut keinginan atau dirancang untuk memenuhi persyaratan tertentu. Oleh karena itu, penerapan teori hidrolika untuk saluran buatan dapat membuahkan hasil yang cukup sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dan dengan demikian cukup teliti untuk keperluan perancangan praktis . Saluran terbuka buatan diberi istilah : "saluran" (canal), "talang" (flume), "got miring" (chute), "terjunan" (drop), "gorong-gorong" (culvert), "terowongan air terbuka" (open-flow tunnel) dsb. Saluran, merupakan selokan landai dibuat di tanah, dapat dilapisi pasangan batu, dll. Talang, merupakan selokan dari kayu, logam, beton pasangan batu, terletak di atas permukaan tanah. Got miring, adalah selokan curam. Terjunan, hampir sama dengan got miring, namun perubahan tinggi air terjadi dalam jarak pendek. Gorong-gorong, merupakan selokan tertutup pendek, untuk mengalirkan air melalui tanggul jalan. Terowongan air terbuka, adalah selokan tertutup cukup panjang, untuk mengalirkan air menembus bukit/gundukan tanah. 5-5 Geometri Saluran. Suatu saluran yang penampang melintangnya dibuat tidak berubah-ubah dan kemiringan dasar tetap, → saluran prismatik (prismatic channel). Sebaliknya, → saluran tak prismatik (nonprismatic channel). Contoh : pelimpah tekanan yang memiliki lebar berubah-ubah dengan trase melengkung. Penampang saluran alam umumnya tidak beraturan, biasanya bervariasi dari bentuk seperti parabola sampai trapesium. Untuk saluran pengatur banjir, dapat terdiri dari satu penampang saluran utama yang mengalirkan debit normal dan satu atau lebih penampang saluran tepi untuk menampung kelebihan air.. Penampang saluran buatan dirancang berdasarkan bentuk geometris yang umum (Tabel 2-1 merupakan daftar ketujuh bentuk geometris yang biasa dipakai). Umum dipakai : saluran tanah tidak dilapisi bentuk trapesium (stabilitas kemiringan dinding dapat disesuaikan). Persegi panjang mempunyai sisi tegak, dipakai di bahan yang stabil (pasangan batu, padas, logam atau kayu). Segitiga dipakai di saluran kecil, selokan, penyelidikan laboratorium. Lingkaran dipakai untuk saluran pembuangan air kotor dan gorong-gorong berukuran sedang /kecil. Parabola dipakai sebagai penampang pendekatan untuk saluran alam berukuran sedang/kecil. Penampang geometris tertutup selain lungkaran kadang-kadang dipakai untuk pembuangan air kotor, terutama untuk yang berukuran besar agar orang dapat memasukinya. Penampang ini diberi berbagai nama menurut bentuknya, misalnya bulat telur, elips, setengah elips, bentuk U, ladam kuda dan lain-lain. Bentuk persegi panjang penuh dan bujur sangkar juga banyak dipakai dalam saluran pembuangan yang besar Ukuran dan sifat penampang saluran pembuang dapat dilihat dalam buku-buku tentang saluran pembuang. Tabel 5.1. UNSUR-UNSUR GEOMETRIS PENAMPANG SALURAN 5-6. Unsur-unsur Geometrik Penampang Saluran. Unsur-unsur geometrik : sifat-sifat suatu penampang saluran dapat diuraikan berdasarkan geometri penampang dan kedalaman aliran. Unsur-unsur ini penting dan digunakan dalam perhitungan aliran. Penampang biasa sederhana, unsur geometrik dapat dinyatakan secara matematik menurut kedalaman aliran dan dimensi penampang. Penampang yang rumit dan penampang saluran alam, belum ada rumus menyatakan unsur-unsur tersebut, selain kurva-kurva yang menyatakan hubungan unsur- unsur ini dengan kedalaman aliran yang disiapkan untuk perhitungan hidrolik. Definisi beberapa unsur geometrik dasar yang penting diberikan di bawah ini. Kedalaman aliran y (depth of flow) : jarak vertikal titik terendah pada suatu penampang saluran sampai ke permukaan bebas. Istilah ini sering dicampur adukkan dengan kedalaman penampang aliran d (depth of flow section). Tepatnya, kedalaman penampang aliran tegak lurus arah aliran, atau tinggi penampang saluran yang diliputi air. Untuk saluran dengan sudut kemiringan θ, dapat dilihat bahwa kedalaman aliran sama dengan kedalaman penampang aliran dibagi dengan Cos θ. Sebab itu untuk saluran yang terjal, kedua istilah ini harus dibedakan pemakaiannya. Taraf (stage) : elevasi atau jarak vertikal dari permukaan bebas di atas suatu bidang persamaan. Bila titik terendah dari penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan, taraf ini sama dengan kedalaman aliran. Lebar puncak (top width) T : lebar penampang saluran pada permukaan bebas. Luas basah (water area) A : luas penampang melintang aliran yang tegak lurus arah aliran. Keliling basah (wetted perimeter) P : panjang-garis perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang penampang melintang yang tegaklurus arah aliran. Jari-jari hidrolik (hydraulic radius] R : rasio luas basah dengan keliling basah atau …………………………………………………………………………………………………………… (5.1)
Kedalaman hidrolik (hydraulic depth) D : rasio luas
basah dengan lebar puncak, atau …………………………………………………………………………………………………………… (5.2)
Faktor penampang (section factor) untuk
perhitungan aliran kritis Z : hasil perkalian luas basah dan akar kedalaman hidrolik, atau = …………………………………………………………………………………….. (5.3)
Faktor penampang untuk perhitungan aliran seragam A
R2/3 : hasil perkalian Luas basah dan akar pangkat dua pertiga dari jari-jar hidrolik. Gambar 4. Unsur geometri penampang lingkaran 5.7. Contoh Perhitungan.
hidrolik dan faktor penampang Z dari penampang trapesium saluran dari Gambar 5. Kedalaman aliran = 6 kaki.
Gambar 5. Penampang melintang saluran
Penyelesaian : Dari rumus-rumus pada Tabel 5.1 dihitung : P = 20 + 2 x 6 = 46,8 kaki; A = 0,5(20+44)x6 = 192 kaki²; R = 192/46,8 = 4,10 kaki; D = 192/44 = 4,37 kaki; dan Z = 192 = 410 kaki. Lampiran A. Unsur-unsur Geometri Saluran Berpenampang Lingkaran
= diameter R = jari-jari hidrolik
Y = kedalaman aliran T = lebar puncak A = areal air D = kedalaman hidrolik P = keliling basah Z = faktor penampang untuk perhitungan aliran kritis LAMPIRAN A. UNSUR-UNSUR GEOMETRIK SALURAN BERPENAMPANG LINGKARAN LAMPIRAN A. UNSUR-UNSUR GEOMETRIK SALURAN BERPENAMPANG LINGKARAN (lanjutan) LAMPIRAN A. UNSUR-UNSUR GEOMETRIK SALURAN BERPENAMPANG LINGKARAN (lanjutan) LAMPIRAN A. UNSUR-UNSUR GEOMETRIK SALURAN BERPENAMPANG LINGKARAN (lanjutan) Tugas Harian 3 (25 Okt 2017) Perhatikan Gambar berikut : Hitunglah jari-jari hidrolik (R), kedalaman hidrolik D serta faktor penampang Z dari Penampang Gbr a, b, dan c. Jika diketahui h = do = r = X; dan y = 0,8 do X = Tanggal lahir sdr.