BAB V
PELUAP SEGITIGA (PELUAP THOMPSON)
B. DASAR TEORI
Alat ukur debit, segitiga Thompson dapat berfungsi sebagai alat ukur
debit yang aplikasinya banyak digunakan dibanyak saluran irigasi. Berdasar-
kan pada bentuk puncak peluap biasa berupa ambang tipis maupun lebar.
Peluap biasa disebut ambang tipis bila tebal peluap t < 0,5 H dan disebut
ambang lebar. Apabila 0,5 H < t < 0,66 H keadaan aliran adalah tidak stabil
dimana dapat terjadi kondisi aliran air melalui peluap ambang tipis atau
ambang lebar.
Gambar dibawah ini menunjukkan peluap segitiga, dimana air
mengalir di atas peluap tersebut, tinggi peluapan adalah H dan sudut peluap
segitiga adalah .
Dari gambar tersebut lebar muka air adalah :
α
B=2 H tg
2
Dipandang suatu pias setebal dh pada jarak h dari muka air. Panjang
Pias dari peluap Thompson di bawah ini adalah:
α
b=2 ( H −h ) tg
2
Luas pias :
α
da=2 ( H −h ) tg dh
2
Kecepatan air melalui pias :
v=√ 2 g h
Debit aliran melalui pias :
dQ=Cd da √2 g h
α
¿ C d 2 ( H −h ) tg d h √2 g h
2
Integrasi persamaan tersebut untuk mendapatkan debit aliran melalui peluap:
H 1
α
Q = 2 Cd tg √ 2 g ∫ ( H −h ) h 2 d h
2 0
H 1 3
α
¿ 2 Cd tg √ 2 g ∫ H h 2 −h 2 d h
2 0
3 H
2 5
α 2
[
¿ 2 Cd tg √ 2 g H h 2 − h 2
2 3 5 ] 0
5
α 2 2 5
2 3 5(
¿ 2 Cd tg √ 2 g H 2 − H 2 )
5
8 α
Q= C d tg √ 2 g H 2
15 2
5
2
Q=1,417 H
C. PERALATAN
1. Alat Hidrolika (Open Chanel )
2. Peluap Segitiga
3. Penggaris
I V. LANGKAH KERJA
1. Tempatkan peluap segitiga pada saluran air;
2. Nyalakan Alat Hidrolika;
3. Biarkan sebentar agar muka air naik hingga tepi peluap segi
tiga, usahakan jangan sampai muka air meluap dari peluap segitiga;
4. Ukur lebar muka air (B) dan ketinggian aliran (H) diatas
segitiga;
5. Amati dan catat data-data yang diperlukan dalam praktikum
ini. (B dan H);
6. Ulangi percobaan untuk debit dan kemiringan yang berbeda
sebanyak 3 kali percobaan.