Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

BAB II
PERCOBAAN POLA ALIRAN

A. MAKSUD DAN TUJUAN


Pelaksanaan praktek hidrolika mempunyai maksud dan tujuan tertentu
seperti yang diuraikan dibawah ini:
1. Untuk mengetahui sifat-sifat aliran air berdasarkan jenis saluran dan
bangunan air.
2. Untuk mengetahui kondisi aliran air yang terjadi (kritis, super kritis, sub
kritis)

B. DASAR TEORI
Praktikum ini menggunakan alat yang dikenal dengan multi purpose,
yakni alat yang berupa seperangkat peralatan terdiri dari saluran air terbuat
(replika bendung) yang dapat diatur kemiringan dasar salurannya, pompa air
untuk mengalirkan dari kaca, pompa air yang dapat diatur debit alirannya,
serta miniatur bangunan air, seperti mercu bendung, gorong-gorong, ambang
dan pintu air.
Percobaan dilakukan dengan cara mengganti-ganti debit aliran,
kemiringan saluran dan bangunan air yang ditempatkan di saluran,
kemudian dilakukan pengamatan terhadap aliran yang terjadi.
Menurut Chow (1959) dalam buku Open Channel Hydraulics dalam
Arum (2008) dijelaskan bahwa akibat gaya tarik bumi terhadap aliran
dinyatakan dengan rasio gaya inersia dengan gaya tarik bumi g. Rasio ini
diterapkan sebagai bilangan Froude (Fr) yang didefinisikan dengan rumus :
v
F =
√ g.H

v = √2 . g .h pitot

PERCOBAAN POLA ALIRAN 4


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

Dimana :
F = Angka Froud (froud number)
D = Kedalaman aliran (cm)
dengan :
F < 1 → disebut aliran subkritis.
F = 1 → disebut aliran kritis.
F > 1 → disebut aliran super kritis.

Gambar Hubungan Antara debit dan tinggi air pada kondisi energi
spesifik konstan telihat seperti di bawah ini:

Energi Spesifik
Energi spesifik aliran pada penampang tertentu sebagai total energi
pada penampang yang dihitung dengan menggunakan dasar saluran sebagai
titik duga ditentukan dengan :
v 21
E1=H 1+ ( )
2. g

v 22
E2=H 2+ ( )
2. g
Dimana :
E1 = Tinggi energi spesifik di hulu (m)
E2 = Tinggi energi spesifik di hilir (m)
H1 = Tinggi muka air di hulu (m)
H2 = Tinggi muka air di hilir (m)

PERCOBAAN POLA ALIRAN 5


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

v1 = kecepatan aliran di hulu (m/s)


v2 = kecepatan aliran di hilir (m/s)

Konsep energi spesifik dan kedalaman kritis dapat digunakan untuk


menyelesaikan beberapa masalah praktek yang penting. Percepatan aliran
dapat disebabkan oleh berkurangnya lebar saluran, naiknya ketinggian dasar
atau keduanya. Saluran dengan bentuk persegi empat dapat digunakan untuk
keperluan penyederhanaan.

C. PERALATAN
1. Alat Hidrolika
2. Replika bendung
3. Tabung Pitot
4. Jangka sorong/alat pengukur berupa penggaris
5. Klemp penjepit
6. Lilin/malam
7. Kamera

D. LANGKAH KERJA
1. Tempatkan replika bendung di hulu yang telah di pakaikan lilin / malam
pada saluran air;
2. Nyalakan Alat Hidrolika;
3. Biarkan sebentar agar aliran air naik melewati replika bending;
4. Ukur dimensi saluran yang akan digunakan sebagai saluran percobaan;
5. Catat tinggi air tabung pitot di hulu (h pitot 1) dan hilir (h pitot 2), h pitot ini yang
akan digunakan untuk mencari kecepatan;
6. Amati pola aliran yang terjadi secara teliti dengan menggunakan kamera
video;
7. Catat data yang diperlukan dalam praktikum ini (H1, H2, hp 1 , hp 2 , B1, B2);
8. Ulangi prosedur di atas untuk 5 replika bendung berbeda.

PERCOBAAN POLA ALIRAN 6


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN & BETON – SURVEYING – INVESTIGASI TANAH – HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081328278151

E. GRAFIK
- E1 vs H1
- E2 vs H2

PERCOBAAN POLA ALIRAN 7

Anda mungkin juga menyukai