Anda di halaman 1dari 20

1.

Pelajari Peta Irigasi pada Gambar (Copy dari Koordinator)


a. Terangkan cara membuat petak irigasi (ketentuan dan batasan)
Jawaban :
Cara membuat petak irigasi ada berbagai macam cara, yaitu:
1) Penarikan trase saluran, diusahakan :
 dalam perencanaan Saluran diperlukan peta topografi berskala 1 : 25.000
dan 1 : 50.000, kemiringan medan harus tergambar jelas
 Menentukan elevasi muka air saluran,
 Muka air rencana sama atau dibawah elevasi tanah. Hal ini untuk
menghindari pencurian air atau penyadapan liar dan menghemat biaya
 Elevasi muka air harus cukup tinggi, agar dapat mengaliri sawah-sawah
yang paling tinggi pada petak-petak tersier

2) Letak bangunan sadap


 Batas-batas petak tersier ditetapkan berdasarkan peta topografi skala 1 :
5.000 dengan luas rata-rata 50 – 100 Ha
 Kemudian ditentukan lokasi bangunan sadap sedemikian rupa sehingga
mampu mengaliri petak tersier.

3) Ketinggian muka air di bangunan sadap


 Tinggi muka air di bangunan Sadap tersier pada saluran Primer atau
Sekunder dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Keterangan :
P = elevasi muka air di saluran primer atau sekunder
A = elevasi lahan sawah
a = lapisan genangan air di sawah ( 10 cm )
b = kehilangan tinggi energi disaluran kuarter ke sawah ( 5 cm )
c = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter ( 5 cm )
d = kehilangan tinggi energi selama pengaliran di saluran irigasi
e = kehilangan tinggi energi di boks bagi
f = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong
g = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap
h = variasi tinggi muka air
z = kehilangan tinggi energi di bangunan tersier lain
4) Menentukan kemiringan saluran di lapangan,
Kemiringan saluran mengikuti kemiringan medan pada peta topografi
(kontur). Cara terbaik adalah memplot elevasi pada titik potong trase saluran
dengan garis kontur

Kemiringan Medan ( Io )
Kemiringan medan tiap ruas dapat ditentukan dengan persanaan :

Keterangan :
RWLu = Tinggi muka air yang diperlukan pada bangunan sadap di hulu
RWLd = Tinggi muka air yang diperlukan pada bangunan sadap di hilir
H0 = Jumlah perkiraan kehilangan tinggi pada bangunan dan saluran
L = Panjang ruas

b. Terangkan tata nama petak irigasi dan saluran irigasi


Jawaban :
Tata nama petak irigasi dan saluran irigasi, yaitu:
1) Petak kuarter diberi nama sesuai dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor
urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi diberi kode A, B, C dan seterusnya
menurut arah jarum jam.
2) Boks kuarter diberi kode K, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum
jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks tersier dengan nomor urut
tertinggi: K1, K2 dan seterusnya.
3) Saluran irigasi kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang
dilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnya a1,a2 dan seterusnya.

2
4) Saluran pembuang kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang
dibuang airnya, menggunakan huruf kecil diawali dengan dk, misalnya dka,
dka2 dan seterusnya. Saluran pembuang tersier, diberi kode dt1, dt2 juga
menurut arah jarum jam.

c. Pengaruh garis kontur terhadap pembuatan petak irigasi dan saluran irigasi
Jawaban :
Pengaruh garis kontur terhadap pembuatan petak irigasi yaitu garis kontur pada peta
menggambarkan medan daerah yang akan direncanakan. Topografi suatu daerah
akan menentukan Lay out serta konfigurasi yang paling efektif untuk saluran
pembawa atau saluran pembuang. Dari kebanyakan tipe medan Lay Out yang cocok
digambarkan secara sistematis. Tiap peta tersier yang direncanakan terpisah agar
sesuai dengan batas alam dan topografi. Dalam banyak hal biasanya dibuat beberapa
konfigurasi Lay Out jaringan irigasi dan pembuang.

d. Koreksi luas petak (diperkirakan ada kesalahan) dan debitnya

e. Buatlah skema jaringan irigasi dan beri nama saluran & petak irigasi, jika
daerah irigasi kanan (luas) Jetak dan daerah irigasi kiri Sedayu dari peta
tersebut lengkap (nama, luas dan debit)

2. Pengetahuan tentang irigasi


a. Apakah yang dimaksud dengan irigasi dan sebutkan macam-macamnya.
Mengapa Ilmu Irigasi perlu dipelajari?
Jawaban :
Irigasi adalah Suatu sistem untuk mengairi suatu lahan dengan cara penyediaan,
pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya
meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan
irigasi tambak.
Macam-macam irigasi :
1) Irigasi Permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan
ketinggian air sekitar 10 – 15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan
merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui
bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free
intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai
ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier.
Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi,
tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

3
2) Irigasi Lokal adalah ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga
berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu.
Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.
3) Irigasi dengan Penyemprotan. adalah irigasi yang biasanya Penyemprotan
dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut,
sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu,
kemudian menetes ke akar.
4) Irigasi Tradisional dengan Ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara
perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja
yang harus menenteng ember.
5) Irigasi Pompa Air Air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui
pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa
atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
6) Irigasi Tanah Kering dengan Terasisasi Di Afrika yang kering dipakai sistem
ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa sistem irigasi untuk
tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation), irigasi curah (sprinkler
irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan irigasi bawah
permukaan (subsurface irrigation).
Alasan Ilmu irigasi harus dipelajari :
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, irigasi tidak saja membicarakan dan menjelaskan
metode-metode dan usaha yang berhubungan dengan pengambilan air dari
bermacam-macam sumber, menampungnya dalam suatu waduk atau menaikkan
elevasi permukaannya, serta menyalurkan serta membagi-bagikannya ke bidang-
bidang tanah Irigasi adalah segala usaha manusia yang berhubungan dengan
perencanaan dan pembuatan sarana untuk menyalurkan serta membagi air ke bidang-
bidang tanah pertanian secara teratur, serta membuang air kelebihan yang tidak
diperlukan lagi yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah-masalah
pengendalian banjir, sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan
pemeliharaan dan pengamanan sungai untuk keperluan pertanian.

b. Apa yang dimaksud irigasi teknis, semi teknis dan sederhana serta
keuntungan-kerugiannya dan perbedaan masing-masing?
Jawaban :
1) Irigasi Teknis
Sistem sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi
terpisah dari saluran pembuangan agar penyediaan dan pembagian air ke
dalam sistem sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan
mudah. Biasanya sistem sawah irigasi teknis mempunyai jaringan irigasi
yang terdiri dari saluran primer dan sekunder serta bangunannya dibangun

4
dan dipelihara oleh PU. Ciri-ciri irigasi teknis yaitu air dapat diatur dan
diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunan permanennya.
Keuntungan Irigasi Teknis :
a) Kemampuan bangunan dalam mengukur dan mengatur debit dengan
baik.
b) Bangunan utama dapat digunakan dalam jangka panjang.
c) Terdapat saluran utama dan saluran sekunder untuk memudahkan
pendistribusian kebutuhan air.
Kerugian Irigasi Teknis :
a) Membutuhkan banyak biaya dalam proses pengelolaannya.
b) Konstursi yang dibangun permanen, maka harus dengan perncanaan
yang matang.
c) Mudah rusak, jika dalam tahap perencanaan tidak memenuhi standar.

2) Irigasi Semi Teknis


Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap yang permanen
ataupun semi permanen. Bangunan sadap pada umumnya sudah dilengkapi
dengan bangunan pengambil dan pengukur. Jaringan saluran sudah terdapat
beberapa bangunan permanen, namun sistem pembagiannya belum
sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur. Karena belum mampu
mengatur dan mengukur dengan baik, sistem pengorganisasian biasanya
lebih rumit. Sistem pembagian airnya sama dengan jaringan sederhana,
bahwa pengambilan dipakai untuk mengairi daerah yang lebih luas daripada
daerah layanan jaringan sederhana.
Keuntungan dan Kerugian Irigasi Semi Teknis : Tidak jauh berbeda dengan
Irigasi teknis

3) Irigasi Sederhana
Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu
kelompok petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan
dalam mengukur dan mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air
biasanya melimpah dan mempunyai kemiringan yang sedang sampai curam,
sehingga mudah untuk mengalirkan dan membagi air.
Keuntungan Irigasi Sederhana : Mudah diorganisasikan karena menyangkut
pemakaian air dari latar belakang sosial yang sama
Kerugian Irigasi Sederhana :
a) Terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang, air yang
terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih
subur.

5
b) bangunan penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu
bertahan lama.

c. Sebutkan komponen-komponen irigasi dari mulai bendung sampai petak


/saluran kuarter, sebutkan pengertian masing-masing?
Jawaban :
1) Bendung
Bendung (weir) atau bendung gerak (barrage) dipakai untuk meninggikan
muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat
dialirkan kesaluran irigasi dan petak tersier. Ketinggian itu akan menentukan
luas daerah yang diairi (command area). Di Indonesia, bendung adalah
bangunan yang paling umum dipakai untuk membelokkan air sungai untuk
keperluan irigasi.
2) Bangungan Pengambilang (Intake)
Banguan pengambilan adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang
menalirkan air sungai kedalam jaringan irigasi. Dalam keadaan demikian,
jelas bahwa muka air di sungai harus lebih tinggi dari daerah yang diairi dan
jumlah air yang dibelokkan harus dapat dijamin cukup.
3) Bangunan Pembilas atau penguras
Bangunan pembilas adalah bangunan dengan pintu yang dioperasikan
dengan tangan, dipakai untuk mengosongkan seluruh ruas saluran bila
diperlukan. Untuk mengurangi tingginya biaya, banguanan ini dapat
digabung dengan bangunan pelimpah.
4) Kantong Lumpur
Kantong lumpur adalah bagian potongan melintang saluran yang diperbesar
untuk memperlambat aliran dan memberikan waktu bagi sedimen untuk
mengendap. Kapasitas pengangkutan sedimen kantong lumpur harus lebih
rendah daripada yang dimiliki oleh jaringan saluran irigasi.
5) Bangunan Bagi
Bangunan bagi adalah bangunan yang terletak di saluran primer dan
sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara
dua saluran atau lebih.
6) Siphon
Siphon adalah bagian bendung yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi
dengan menggunakan gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak
sungai atau sungai. Sipon juga dipakai untuk melewatkan air dibawah jalan,
jalan kereta api, atau bangunan-bangunan yang lain. Sipon merupakan
saluran tertutup yang direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan
sangat dipengaruhi oleh tinggi tekanan.

6
7) Talang
Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya,
saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran
didalam talang adalah aliran bebas.
8) Talud
Talud dipasang di sepanjang sungai yang berfungsi sebagai penjaga stabilitas
tanah pinggiran sungai.
9) Saluran Primer
Saluran primer adalah saluran yang membawa air dari jaringa utama ke
saluran sekunder dan petak- petak tersier. Batas ujung saluran primer adalah
angunan bagi yang terakhir.
10) Bangunan Terjunan
Bangunan yang berfungsi untuk menurunkan muka air (dan tinggi energy)
dipusatkan di satu tempat. Bangunan ini bias memiliki terjun tegak atau
terjun miring. Jika perbedaan tinggi energy mencapai beberapa meter maka
konstruksi got miring dipertimbangkan.
11) Saluran Kwarter
Saluran yang membawa air dari boks bagi tersier ke petak-petak sawah.

d. Apakah yang dimaksud dengan system rotasi dan golongan, kapan hal tersebut
terjadi serta sebutkan keuntungan dan kerugiannya dengan system tersebut?
Jawaban :
System ini dilaksanakan jika persediaan air tidak mencukupi, yang diatur secara
giliran atau rotasi antara sekunder, tersier dan quarter. Menurut banyak sedikitnya
persediaan air.
System golongan pada irigasi
Sawah dibagi menjadi golongan-golongan saat permulaan pekerjaan sawah
bergiliran menurut golongan masing-masing.
Kekurangan dan kelebihan dari sistem rotasi dan golongan
1) Distribusi air yang kurang merata
2) Menghindari konflik sosial antar petani
3) Terbatasnya ketersediaan air

e. Apakah yang dimaksud dengan ketahanan pangan nasional ? Beri contoh


Jawaban :
Dalam Undang-Undang No 7 Tahun 1996 tentang Pangan, ketahanan pangan
didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang
tecermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal. Ketahanan

7
pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi,
dan konsumsi.
Contoh dari ketahanan pangan
Bagi Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan ini
merupakan makanan pokok utama. Pengalaman telah membuktikan kepada kita
bahwa gangguan pada ketahanan pangan seperti meroketnya kenaikan harga beras
pada waktu krisis ekonomi 1997/1998, yang berkembang menjadi krisis
multidimensi, telah memicu kerawanan sosial yang membahayakan stabilitas
ekonomi dan stabilitas Nasional. Nilai strategis beras juga disebabkan karena beras
adalah makanan pokok paling penting. Industri perberasan memiliki pengaruh yang
besar dalam bidang ekonomi (dalam hal penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan dan
dinamika ekonomi perdesaan, sebagai wage good), lingkungan (menjaga tata guna
air dan kebersihan udara) dan sosial politik (sebagai perekat bangsa, mewujudkan
ketertiban dan keamanan). Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi
yang meliputi kalori, protein, lemak dan vitamin.

f. Bagaimana solusi dan cara mengatasi apabila saluran irigasi dengan kondisi :
- Bersilangan dengan jalan raya / kereta (sebidang)?
Jawab : dengan cara membuat gorong – gorong dan sipon. gorong - gorong
adalah Gorong-gorong dipasang di tempat-tempat di mana saluran lewat di
bawah bangunan (jalan, rel kereta api) atau apabila pembuang lewat di bawah
saluran. Aliran di dalam gorong gorong umumnya aliran bebas.
- Bersilangan dengan sungai (sebidang)?

- Bersilangan dengan jalan raya/kereta api (tidak sebidang dan elevasi jalan
jauh di bawah elevasi saluran) ?
Jawab : dengan cara membuat, sipon merupakan saluran tertutup yang
direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi oleh
tinggi tekan. Sipon dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan
gravitasi di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai. Sipon
juga dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, jalan kereta api, atau
bangunan-bangunan yang lain.
- Kemiringan saluran sangat curam sehingga aliran menjadi kritis?
Sebutkan ampak kalau tidak diatasi?
Jawab : jika tidak segera diperbaiki, maka akan berdampak pada saluran tersebut,
saluran akan menjadi rusak.
- Melewati bukit yang tinggi
Jawab : Membuat flum tumpu (bench flum) untuk mengalirkan air di sepanjang
lereng bukit yang curam

8
- Sebelah saluran terdapat tebing yang tinggi dan rawan longsor
Jawab : Membuat saluran tertutup, Saluran tertutup dibuat apabila trase saluran
terbuka melewati suatu daerah di mana potongan melintang harus dibuat pada
galian yang dalam dengan lereng-Iereng tinggi yang tidak stabil.
- Daerah tersebut tidak terdapat aliran irigasi dan jauh dari sumber air
(sungai, rawa dan waduk)

- Petak irigasi tidak terdapat jaringan irigasi dan terdapat air sungai dengan
elevasi dibawah elevasi petak irigasi?

g. Apakah yang dimaksud dengan irigasi system pompa dan irigasi pasang surut?
Jawaban :
Sistem irigasi dengan menggunakan pompa dapat dipertimbangkan, apabila
pengambilan secara gravitatif ternyata tidak layak dari segi ekonomi maupun
teknik. Cara ini membutuhkan modal kecil, namun memerlukan biaya ekpoitasi
yang besar.
Irigasi sistem pasang surut suatu tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan
air sungai akibat peristiwa pasang – surut air laut. Areal yang direncanakn untuk
tipe Irigasi ini adalah areal yang mendapat pengaruh langsung dari peristiwa
pasang-surut air laut.

h. Sebutkan usaha-usaha (strategi) guna meningkatkan produksi pertanian?


Misal: padi
Jawaban :
1) Memupuk padi
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi atau panen padi
sawah yang pertama adalah dengan pemupukan tahap awal. Apabila padi
telah selesai ditanam dan sudah berumur sekitar lebih kurang satu bulan,
maka lakukan pemupukan untuk tahap awal. Karena dengan adanya kegiatan
pemupukan tahap awal ini akan membuat padi menjadi cepat tumbuh dengan
subur.
2) Membersihkan gulma yang ada disekitar padi
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi yang kedua yaitu
dngan rajin membersihkan gulma ataupun rumput liar yang ada disekitar
padi agar tidak mengganggu pertumbuhan padi. Karena jika gulma tidak
tumbuh disekitar padi, maka padi akan dapat tumbuh dengan cepat dan subur.
3) Membasmi hama dan penyakit

9
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi yang ketiga dengan
melakukan pembasmian hama penyakit pada tanaman padi sawah. Jenis
hama yang biasa mnyrang padi sawah seperti hama wereng, walang sangit
dan sebagainya. Gunakan produk pembasmi hama yang banyak dijual di
took-toko pertanian untuk membantu memberantas hama ini.
4) Pemupukan tahap kedua
Cara untuk mningkatkan hasil produksi tanaman padi yang keempat adalah
dengan melakukan pemupukan tahap kedua. Pemupukan ini dapat dilakukan
setelah padi berumur kira-kira 2 bulan atau saat padi mulai menghijau
kemudian segera dipupuk lagi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman
padi dan tentunya agar hasil panen nanti menjadi baik dan meningkat.
5) Menjaga tanaman padi
Cara untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi yang kelima dengan
selalu menjaga tanaman padi sawah dari berbagai ancaman seperti hewan
peliharaan maupun hewan lainnya,terutama sekali saat padi mulai berubah.
Inti dari kesuksesan dalam membudidayakan padi sawah adalah terletak pada
perlakuan yang diberikan terhadap tanaman.

i. Beberapa waktu lalu pada media berita di bahas pro-kontra ekspor beras pada
saat menjelang panen raya, sebutkan dampaknya terhadap apabila terjadi
impor beras di saat panen raya padi? Dampak terhadap para petani padi dan
harga beras?
Jawaban :
Bagi petani, seberapa besar pun kenaikan harga beras di pasaran tidak akan
mempengaruhi penghasilan mereka. Meski harga beras medium di pasaran sempat
tembus hingga Rp 11.500, harga jual gabah di tingkat petani umumnya hanya sekitar
Rp 5.000-5.500. Pihak yang paling diuntungkan dari kenaikan harga beras umumnya
adalah pedagang perantara dan tengkulak. Tapi, ketika harga beras di pasaran
menurun, maka pihak yang paling dirugikan umumnya adalah petani. Keputusan
pemerintah melakukan impor beras memang menguntungkan konsumen dan
tengkulak, terutama para mafia perberasan. Tapi, di sisi lain, keputusan impor beras
yang tidak tepat waktu alias telat, seperti yang dilakukan Kementerian Perdagangan
kali ini, tentu akan berdampak kontraproduktif bagi upaya peningkatan
kesejahteraan petani.
Menjelang panen raya, berbagai instrumen lain yang sebetulnya bisa dilakukan
pemerintah adalah pengendalian harga beras melalui operasi pasar yang intensif,
mempercepat penyaluran beras sejahtera (rastra), dan memperlancar arus distribusi
serta mengatur logistik beras dengan mendorong peran Satgas Pangan yang lebih

10
efektif. Inti manajemen tata niaga dan logistik beras adalah bagaimana mengatur
harga beli ke petani dapat berjalan stabil dan bagaimana mengatur penyerapan beras
saat panen raya agar harga di tingkat konsumen pun stabil. Jangan sampai, hanya
karena ingin melindungi kepentingan konsumen, nasib petani diabaikan.

j. Apakah yang dimaksud dengan SWASEMBDA PANGAN dan apa ciri-


cirinya? Apakah Indonesai yang merupakan negara agraris sudah mencapai
SWASEMBADA PANGAN dan beri alasannya? Sebutkan produk pertanian
Indonesia apa saja yang sudah SWASEMBDA PANGAN dan alasan nya?
Jawaban :
Swasembada pangan adalah keadaan dimana suatu negara dapat memenuhi tingkat
permintaan akan suatu bahan pangan sendiri tanpa perlu melakukan impor dari pihak
luar. Dan juga swasembada pangan adalah terhindarnya suatu negara dari kelaparan
Indonesia sudah tergolong dalam negara swasembada pangan karna Indonesia bisa
bisa memenuhi kebutuhan pangan secara menyeluruh Selama periode 2004-2008
pertumbuhan produksi tanaman pangan secara konsisten mengalami peningkatan
yang signifikan. Produksi padi meningkat rata-rata 2,78% per tahun (dari 54,09 juta
ton GKG tahun 2004 menjadi 60,28 juta ton GKG tahun 2008 (ARAM III), bahkan
bila dibanding produksi tahun 2007, produksi padi tahun 2008 meningkat 3,12 juta
ton (5,46%). Pencapaian angka produksi padi tersebut merupakan angka tertinggi
yang pernah dicapai selama ini, sehingga tahun 2008 Indonesia kembali dapat
mencapai swasembada beras.

k. Apakah yang dimaksud dengan ketahanan pangan nasional? Sebutkan cara


mencapainya
Jawaban :
Kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tecermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, terjangkau, dan
berbasis pada keragaman sumber daya lokal. Ketahanan pangan merupakan suatu
sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi.
1) Mengoptimalakan pemanfaatan sumber daya lahan eksisting agar lebih
produktif dan lestari baik secara kuantitas dan kualitas, yaitu dengan
intensifikasi dan peningkatan intensitas tanam, pengembangan inovasi
tekhnologi, dan pengendalian konversi lahan.
2) Perluasan areal pertanian, seperti ekstensifikasi dengan memanfaatkan lahan
potensial.

11
3. Rencanakan saluran irigasi sekunder
a. Rencanakan dimensi saluran sekunder (trapesium: kedalaman, lebar,
kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan) antara box primer
sampai box sekunder ke-1 dan saluran sekunder antara box ke-9 sampai box
ke-10
Ket : Kelas A : Daerah Irigasi Sedayu
Jawaban :
Antara box primer sampai box sekunder 1
Diket : kebutuhan air saluran sekunder adalah (Q) = 3,684 m3/dtk
Kemiringan tebing = 1 : m = 1 : 1,5 dari tabel 2
Kecepatan rata-rata (v) = 0,50 m/dtk dari tabel 9
Perbandingan B/y = 3 dari tabel 1

Dit = kedalaman, lebar, kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan
Jawab =

12
Q=AXV
A=Q/V
A = 3,684/ 0,50 = 7,368 m2
Luas penampang basah
A = ( B + my ) y
7,368 = ( 3y + 1,5y )y
7,368 = 4,5y2
7,368
Y=√ = 1,279 m = 1,28m
4,5
Ambil lebar dasar saluran baru Bb = 4 m, maka tinggi
air yang baru dapat dicari sebagai berikut:
A = hb (Bb + m.hb)
7,368 = hb (4 + 1,5.hb)
1,5.hb2 + 4.hb – 7,368 = 0
Dengan rumus abc, diperoleh hb = 1,2531 m.
Tinggi jagaan, fb = 0,50 m
Tinggi saluran H = hb + fb
= 1,2531 + 0,50
= 1,7531 m.
Ambil H = 1,80 m.
Kemiringan saluran, S
S = (n2 V2 ) : (R4/3)
n = 0,022 (lihat Tabel 7)

R = hb(Bb + m.hb) : (Bb + 2.hb) 1+ m2


= 1,2531(4+1,5.1,2531) : (4+2.1,2531 1 + 1,5 2)
= 0,865 m.
S = (0,022)2 (0,50)2 : (0,865)4/3
= 0,01468 %.

13
Antara Box 9 dan Box 10
Diket : kebutuhan airadalah (Q) = 0,166 m3/dtk
Perbandingan b/y = 1 tabel 10
Kecepatan rata-rata (v) = 0,25 m2/dtk tabel 12
Talud dalam m=1 tabel 10

Jawab
Q=AXV
A=Q/V
A = 0,166/ 0,125 = 0,664 m2
Luas penampang basah
A = ( B + my ) y
0,664 = ( 1y + 1y )y
0,166
Y=√ = 0,5761 m = 0,6 m
2
Dari Tabel 11, didapat saluran tipe V dengan

14
B = 0,60 m
h = 0,60 m
fb = 0,30 m
Kemiringan saluran (gradien hidrolis), S
S = (n2V2) : (R4/3)
n = 0,025
R = h(B +m.h) : (B+2h 1+ m2
= 0,60(0,60 +1,60) : (0,60 +2,0,60 1+12
= 0,72 : 2,297
= 0,3134 m.
Maka, S = (0,025)2 (0,25)2 : (0,3134)3/4
= 0,0183 %.

b. Rencanakan dimensi saluran pembuang kiri (trapesium: kedalaman, lebar,


kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan) pada segmen sebelah
kiri box ke-9 sampai box ke-10 dan saluran pembuang pada ujung petak
Ket: Kelas A : ujung saluran pembuang adalah sebelum bertemu dengan
saluran pembuang tengah (antara saluran pembuang kiri Jetak dan saluran
pembuang kanan Sedayu)
Jawaban :
Diket : air yang mengalir adalah (Q) = 1 m3/dtk
Kemiringan tebing = 2 : 1
Kecepatan rata-rata (v) = 1 m2/dtk
Dit = kedalaman, lebar, kemiringan dinding, kemiringan dasar dan tinggi jagaan
Jawab
Q=AXV
A=Q/V
A = 1/ 1 = 1 m2

Luas penampang basah


A = ( B + my ) y
1 = ( B + 1y )y
Syarat ekonomis saluran bentuk trapesium
B + 2my = 2y√𝑚2 + 1
B + 2(1 X y ) = 2y √12 + 1
B + 2y = 2,828y
B = 0.828y

15
Subtitusi
1 = ( B + 1y)y
1 = (0,828y + 1y)y
1 = 1,828y2
1
Y = √1,828 = 0,740 m

4. Diketahui daerah irigasi memiliki luas tanah 275 ha, dibuat menjadi 5 golongan,
masing-masing seluas 55 ha, 57 ha, 53 ha, 59 ha, dan 51 ha. Umur Padi 4 (empat)
bulan dan pemberian air diatur berikut :
Petak I dan II diberi air bersamaan, petak III, IV dan V pemberian air dilakukan
setelah minggu dan masing-masing berselang satu periode (1 periode = 2 minggu).
Sistem pemberian air ditentukan seperti :
0,5 bulan pembibitan 1,0 lt/dt/ha
1 bulan penggarapan 1,2 lt/dt/ha
1,5 bulan pemeliharaan 0.8 lt/dt/ha
1 bulan pemeliharaan 0.4 lt/dt/ha
Jawab :
Golongan (ha) Jumlah
Periode Pemberian Air Untuk
55 57 53 59 51 275 ha
1 Pembibitan 1 lt/dt 55 57 112
2 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 53 187,4
3 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 63,6 59 257
4 penggarapan tanah 1,2 lt/dt 66 68,4 63,6 70,8 51 319,8
5 pemeliharaan 1 0,8 lt/dt 44 45,6 63,6 70,8 61,2 285,2
6 pemeliharaan 1 0,8 lt/dt 44 45,6 42,4 70,8 61,2 264
7 pemeliharaan 2 0,4 lt/dt 22 22,8 42,4 47,2 61,2 195,6
8 pemeliharaan 2 0,4 lt/dt 22 22,8 21,2 47,2 40,8 154
9 21,2 23,6 40,8 85,6
10 23,6 20,4 44
11 20,4 20,4

Pemberian air maks (a) : 319,8


Αk : 1,162909
angka reduksi (α) : 0,969091

16
5.
a. Diketahui suhu bola kering 40ᵒ C, suhu bola basah 28ᵒ C dan kecepatan angin 1
m/det. Hitung evaporasinya
Jawab :
Tekanan uap jenuh (pa) dengan 40oC = 55,10 mm/hg
Kelembaban relative = 23 %(dari table)
Pu = Pa x Rh
= 55,10 x 23%
= 12,67 mm/hg
U2 = (1 m/det x 24 jamx 60 menit x 60 detik) : 1600 ml/mile
= 54 mile/hari
Nilai evporasi
Eo = 0,35 (Pa-Pu) (1+U2/100)
= 0,35 (55,10-12,67) (1+54/100)
= 0,35 (42,43) (0,46)
= 6,83 mm/hari

b. Suatu sawah dengan luas petak tersier 140 Ha, di bagi menjadi 3 golongan dengan
luas masing-masing adalah sebagai berikut :

sub tersier A = 64 Ha dengan kebutuhan air 3,62 It/det/ha,

sub tersier B ~ 57 Ha dengan kebutuhan air 3,75 It/det/ha,

sub tersier C = 48 Ha dengan kebutuhan air 3,15 It/det/ha.

Diminta :
Buat tabel pembagian waktu untuk sistim pemberian air dengan cara bergilir?
Jawab :
Pemberian air Secara terus menerus dapat dilakukan selama Q> 65% Qmax. Bila
Q <65% Qmax,Maka pemberian air dilakukan secara bergilir
1) Pemberian air bila Q= 100% Qmax
Petak A luas = 64 Ha ,dengan kelarutan air = 3.62 x 64 = 231.68 Lt/det
Petak B luas = 57 Ha ,dengan kelarutan air = 3.75 x 57 = 213.75 Lt/det

17
Petak C luas = 48 Ha ,dengan kelarutan air = 3.15 x 48 = 231.68 Lt/det
Qmax = 596,63 Lt/det
65
2) Pemberian air bila Q= 65% ,Qmax = 100 x 596.63 = 387.81 Lt/det

Perhitungan berdasarkan pada pemberian air giliran sub Tersier I


Periode I = Sub tersier a dan b diairi
= Luas a+b = 121 Ha
64
= Sub tersier a = 121 x 596.63 = 315.57 Lt/det
57
= Sub tersier b = 121 x 596.63 = 281.05 Lt/det
Periode II = Sub tersier a dan c diairi
= Luas a+c = 64+48 =112 Ha
64
= Sub tersier a = 112 x 596.63 = 340.93 Lt/det
57
= Sub tersier c = 112 x 596.63 = 255.69 Lt/det
Periode III = Sub tersier b dan c diairi
= Luas b+c = 57+48 = 105 Ha
64
= Sub tersier b = 105 x 596.63 = 205.47 Lt/det
48
= Sub tersier c = 105 x 596.63 = 272.74 Lt/det
Pemberian air bila Q = 30% Qmax
Q = 0.3 x 596.63 = 178.99 Lt/det

Air sebanyak 178.99 Lt/det tidak dapat diberikan secara proposional dalam waktu
bersamaan dan dipakai hanya untuk mengairi hanya untuk mengairi satu perak
sawah tersier secara begilirian . lamanya giliran berdasarkan notasi sub tersier III.
Hasil hitungan diatas di atas dihimpun dalam tabel sebagai

Petak Luas
Sub Q (Lt/dt) Q
Tersier (ha)

100% 65% 30% Rencana

A 64 231.68 340.93 178.99 340.93

B 57 213.75 295.47 178.99 295.47

C 48 151 272.74 178.99 272.74

18
jumlah 169 596.63 908.21 178.99

Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa debit yang terbesar tidak selalu
terdapat dari Q = Max, sehingga debit rencana tidak dapat begitu saja ditentukan
dari pembagian debit pada 100% Qmax

c. Hitung berapa Itldet/ha kebutuhan air di sawah jika diketahui data-data pada
bulan September sebagai berikut :
Evapotranspirasi = 144,6mm

Hujan efektif = 147,6 mm

Pola tanam = padi - padi -' palawijay

Koefisien tanarnan = 0,91 mm

Perkolasi = 180 mm
Kebutuhan air bulan pertarna = 70 mm.
Jawab :
EvaporTranspirasi = 144.6 mm
Pengolahan Tanah = 170 mm
Curah Hujan efektif = 147.6 mm
Koefisien = 0.91
Perkolasi = 180 mm
Pemakaian konsumtif = 0.91 x 144.6 = 131.59 mm
Kebutuhan air untuk tanaman = 131.59 + 180
= 311.59
Kebutuhan air di sawah = 311.59 + 170 – 147.6
= 333.99 mm > 0.33399 m
Kebutuhan air di sawah = 333.99 x 1 ha x ( 10.000 x 31 x 24 x 3600) / 1000
= 0.33399 x 1 ha x 10.000 / 31 x 24 x 3600
= 3339.9 /86400 ( 1 hari = 86400 detik) = 0.039 l/dt/ha

19
20

Anda mungkin juga menyukai