Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENTS)

Tugas Untuk Mata Kuliah Prencanaan Perkerasan Jalan

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2019
PERHITUNGAN PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

A. Perhitungan tebal lapisan perkerasan jalan


Untuk merencanakan lapisan tebal perkerasan pada perencanaan konstruksi
jalan raya, data-datanya sebagai berikut:
1. Komposisi kendaraan umur rencana 2019
a. Kendaraan ringan 2 ton = 18535 kendaraan
b. Bus 8 ton = 841 kendaraan
c. Truk 2 as 13 ton = 557 kendaraan
d. Truk 3 as 20 ton = 313 kendaraan

Jalan dibuka tahun 2024

2. Klasifikasi jalan
Klasisfikasi jalan =1
Jalan = kolektor
Lebar jalan = 7 meter
Arah = 2 jalur, 2 arah tanpa median
3. Umur rencana = 10 tahun
4. Pertumbuhan lalu lintas = 5% selama pelaksanaan
= 5 % perkembangan lalu lintas
5. Curah hujan rata-rata pertahun= 750 mm/tahun
6. Kelandaian jalan = 6%
7. Jenis lapisan perkerasan yang digunakan
- Lapisan permukaan = Laston
- Pondasi atas = Batu Pecah kelas A
- Pondasi bawah = Sirtu kelas B
8. Data CBR = 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8 10

B. Menghitung LHR (lintas harian rata-rata)


1. Komposisi kendaraan awal umur rencana tahun 2019
a. Kendaraan ringan 2 ton = 18535 kendaraan
b. Bus 8 ton = 841 kendaraan
c. Truk 2 as 13 ton = 557 kendaraan
d. Truk 3 as 20 ton = 313 kendaraan
--------------------------------------------------------------------+
= 20246 kendaraan
2. Perhitungan LHR pada tahun 2024

LHRt =LHR0 x (1+i)UR


Jenis Kendaraan LHR Pertumbuhan lalu lintas 5% LHR
2019 2024
Kend. Ringan 2 ton 18535 LHR2024 =18535 x (1+5%)5 23656
Bus 8 ton 841 LHR2024 =841 x (1+5%)5 1073
Truk 2 as 13 ton 557 LHR2024 =557 x (1+5%)5 711
Truk 3 as 20 ton 313 LHR2024 =313 x (1+5%)5 399
Total LHR pada tahun 2024 adalah 25839 kendaraan
3. Perhitungan LHR pada tahun 2029

LHRt =LHR2024 x (1+i)UR


Jenis Kendaraan LHR Pertumbuhan lalu lintas 5% LHR
2024 2029
Kend. Ringan 2 ton 23656 LHR2029 =23656 x (1+5%)5 30192
Bus 8 ton 1073 LHR2029 =1073 x (1+5%)5 1370
Truk 2 as 13 ton 711 LHR2029 =711 x (1+5%)5 908
Truk 3 as 20 ton 399 LHR2029 =399 x (1+5%)5 510
Total LHR pada tahun 2029 adalah 32978 kendaraan

C. Angka ekivalen (E) Beban sumbu kendaraan


Dari table diatas didapat nilai angka ekivalen (E):
Konvigurasi beban (kg) Angka Ekivalen (E)
Jenis Kendaraan Berat Kendaraan (kg) Total
Depan Belakang Depan Belakang
Kend. Ringan 2 T 2000 1000 1000 0.0002 0.0002 0.0004
Bus 8 T 8000 3000 5000 0.0183 0.141 0.1593
Truk 2 as 13T 13000 5000 8000 0.141 0.9238 1.0648
Truk 3 as 20T 20000 6000 14000 0.2923 0.7452 1.0375

D. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)


𝑛

LEP= ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 x Cj x Ej
𝑗=1

Nilai koef C = 0,5


Dengan menggunakan rumus diatas didapat nilai LEP = 529,608

Jenis Kendaraan LHR 2019 Koef C Koef E LEP


Kend. Ringan 2 T 18535 0.0004 3.707
Bus 8 T 841 0.1593 66.986
0.5
Truk 2 as 13T 557 1.0648 296.547
Truk 3 as 20T 313 1.0375 162.369
Total LEP 529.608

E. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)


𝑛

LEA= ∑ 𝐿𝐻𝑅𝑗 (1 + 𝑖)𝑈𝑅 x Cj x Ej


𝑗=1
Nilai koef C = 0,5
Dengan menggunakan rumus diatas didapat nilai LEA = 862,4

Jenis Kendaraan LHR 2029 Koef C Koef E LEP


Kend. Ringan 2 T 30192 0.0004 6.038
Bus 8 T 1369 0.1593 109.077
0.5
Truk 2 as 13T 907 1.0648 483.119
Truk 3 as 20T 509 1.0375 264.166
Total LEA 862.400
F. Lintas Ekivalen Tengah (LET)
1
LET =
2 (𝐿𝐸𝑃 + 𝐿𝐸𝐴)
1
LET = = 696,004
2 (529,608 + 862,4)

G. Lintas Ekivalen Rencana (LER)


𝑈𝑅
LER = 𝐿𝐸𝑇 𝑥
10
10
LER = 696,004 𝑥 = 696,004
10
H. California bearing ratio (CBR) dan Daya dukung tanah (DDT)
a. California bearing ratio (CBR)
Diketahui nilai CBR dari 11 titik pengujian:
Data CBR = 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8 10
4+ 5+ 6+ 7+ 8 + 9 +10+ 5+ 4+ 8+ 10
CBR rata-rata = = 6,9%
11

CBR max = 10%


CBR min = 4%
Untuk nilai R tergantung dari jumlah data yang terdapat dalam 1 segmen.
Besarnya nilai R seperti yang diperlihatkan table dibawah ini:
Dari table didapat nilai R = 3,18 karena jumlah titik pengamatan 11
𝐶𝐵𝑅 max − 𝐶𝐵𝑅 𝑚𝑖𝑛
𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 𝐶𝐵𝑅 𝑎𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 −
𝑅
10−4
𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 6,9 − = 5,013
3,18

𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 5,013


b. Daya dukung tanah (DDT)
𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 4,3 log 𝐶𝐵𝑅 + 1,7
𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 4,3 log 5,013 + 1,7
𝐶𝐵𝑅 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 = 4,71
I. Faktor Regional (FR)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
%𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛

Jenis Kendaraan Berat Kendaraan (kg) Kategori LHR 2019 Jumlah Persentase Kendaraan( %)
Kend. Ringan 2 T 2000 Ringan 18535
19376 95.70
Bus 8 T 8000 Ringan 841
Truk 2 as 13T 13000 Berat 557
870 4.30
Truk 3 as 20T 20000 Berat 313
20246 20246 100.00

Dari table diatas didapat %kendaraan berat = 4,3%

Diketahui data awal perencanaan :


- Curah hujan 750mm/tahun = iklim I < 900 mm/th
- Landai jalan 6% = Kelandaian II (6-10%)
- %Kendaraan Berat 4,3% = <30%

Maka didapat nilai Faktor regional (FR) = 1

J. Indeks Permukaan (IP)


a. Indeks permukaan awal umur rencana tahun 2019 (IP0)

Pada data awal telah ditetapkan bahwa jenis permukaan menggunakan


LASTON dengan roughness >1000 mm/km sehingga nilai IP0 = 3,9 – 3,5
b. Indeks permukaan akhir umur rencana 2029 (IP)

Dari hasil perhitungan didapat nilai LER = 696,004, klasifikasi jalan


kolektor, sehingga didapat nilai IPt = 2
K. Indeks tebal perkerasan jalan (ITP)
Dari perhiutngan sebelumnya didapat IPt = 2 dan Ip0 = 3,9, nilai ini untuk
menentukan nomogram (dipakai nomogram 4) yang akan digunakan. Nilai
DDT 4,71 dan LER 696,004 digunakan untuk mendapatkan nilai ITP dan
selanjutnya dikoreksi dengan FR = 2. Didapatkan seperti gambar berikut:
Dari gambar diatas didapat nilai ITP = 10,5. Nilai ini dipakai untuk
menentukan tebal lapis perkerasan masing masing.

L. Tebal lapis perkerasan masing-masing


a. Lapis permukaan
Berdasarkan bahan yang digunakan tebal lapis permukaan minimum ada
pada table ini:

Berdasarkan table diatas dengan nilai ITP = 10,5 maka tebal minimum
lapis permukaan adalah 10 cm dengan bahan Laston.
b. Lapis pondasi
Berdasarkan bahan yang digunakan tebal lapis pondasi minimum ada pada
table ini:
Berdasarkan table diatas, dengan nilai ITP = 10,5 maka tebal minimum
pondasi adalah 20 cm dengan bahan batu pecah, stabilitas tanah dengan
semen, stabilitas tanah dengan kapur, pondasi macadam, Lapen, laston atas.
c. Lapis pondasi bawah
Tebal minimum lapis pondasi bawah, untuk setiap nilai ITP adalah 10 cm

Nilai koefisien kekuatan relative :


Untuk umur rencana 10 tahun:

Koefisien kekuatan relative:

a. Lapis permukaan = Laston, MS744 a1= 0,4


b. Lapis pondasi = Batu pecah kelas A a2= 0,14
c. Lapis pondasi bawah = Sirtu kelas B a3= 0,12

Tebal lapisan minimum ITP = 10,5

a. Lapis permukaan = Laston, MS744 d1= 10 cm


b. Lapis pondasi = Batu pecah kelas A d2= 20 cm
c. Lapis pondasi bawah = Sirtu kelas B d3= 10 cm

𝐼𝑇𝑃 = 𝑎1. 𝐷1 + 𝑎2. 𝐷2 + 𝑎3. 𝐷3

10,5 = 0,4. 𝐷1 + 0,14.20 + 0,12.10

0,4. 𝐷1 = 10,5 − (0,14.20 + 0,12.10)

10,5 − (2,8 + 1,2) 6,5


𝐷1 = =
0,4 0,4

𝐷1 = 16,25 ~ 17 𝑐𝑚

Anda mungkin juga menyukai