Rencanakan tebal perkerasan dengan cara Bina Marga (Penentuan tebal perkerasan lentur, No.
01/PD/BM/1993) dengan perencanaan :
1. Konstruksi tak bertahap
2. Konstruksi bertahap
3. Perpisahan tambahan
Catatan :
- Umur rencana untuk pelapisan tambahn dihitung dari umur rencana pada konstruksi tak
bertahap
- Tingkat kerusakan jalan pada akhir umur rencana pada konstruksi tak bertahap adalah
sebagai berikut :
Lapisan permukaan : 60 %
Lapisan pondasi atas : 65 %
Lapisan pondasi bawah : 90 %
Penyelesaian
Nilai koefisien (C), diperoleh dari tabel (daftar II : koef. Distribusi Kendaraan)
f. Angka Ekivalen (E)
a. Kendaraan Ringan 2 ton ( 1 + 1 ) :
As depan : 1 ton, E = 0.0002
As belakang : 1 ton, E = 0.0002 +
∑ E = 0.0004
b. Kendaraan Berat
- Bus 8 ton (3 + 5) :
As depan : 3 ton, E = 0.0183
As belakang : 5 ton, E = 0.1410 +
∑ E = 0.1593
- Truck 2 As (5 + 8) :
As depan : 5 ton, E = 0.1410
As belakang : 8 ton, E = 0.9328 +
∑ E = 1.0738
- Truck 3 As (6 + 2.7):
As depan : 6 ton, E = 0.2933
As belakang : 14 ton, E = 0.7452 +
∑ E = 1.0385
- Truck 3 As (6 + 2.7 + 5.2) :
As depan : 6 ton, E= 0.2933
As belakang : 14 ton, E= 0.7452
As gandengan : 10 ton, E= 0.1940 +
∑ E= 1.2325
(Nilai Ekivalen (E) diperoleh dari Daftar III “Pedoman penentuan tebal
perkerasan lentur jalan raya Bina Marga No. 01/PD/BM/1983)
g. Lintas Ekivalen Permulaan (LEP)
LEP = 𝐋𝐇𝐑 𝟐 . C . E
LEA = 𝐋𝐇𝐑 𝟑 . C . E
𝟏
LET =𝟐. ( LEP + LEA )
1
LET = 2
. ( 818 + 1878 )
= 1348 Kendaraan
(1+𝑖)𝑛 −1
= 818 . 10.𝑖
(1+0.1)5 −1
= 818 . 10.0.1
Nilai Indeks Permukaan (IP) jalan rencana pada akhir umur rencana dapat
diketahui dari Daftar V “Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana” dengan
cara mencari nilai dan klasifikasi jalan pada daftar V yang sesuai untuk nilai
LER (Lintas Ekivalen Rencana) yang telah dihitung.
Dengan berpedoman pada daftar V, pada kolom LER tercatat bahwa angka
LER masuk kedalam golongan LER > 1000, (1089 , 1000), dengan klasifikasi
jalan arteri didapat nilai Indeks Perkerasan akhir umur rencana𝐈𝐏𝒕 = 2,5
l. Faktor Regional
Faktor Regional ditentukan oleh pengaruh bentuk alinement (lendutan dan
tikungan), presentase kendaraan berat dan yang berhenti, juga iklim (curah
hujan).
Angka Faktor Regional (FR) dapat diketahui dengan berpedoman pada daftar
IV “Faktor Regional” (Pedoman Persatuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Bina Marga Nomor : 01/PD/BM/1983).
𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡
Persentase Kendaraan Berat = 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
x 100
1363
= 18846
x 100
= 7.232 %
Persentase kendaraan berat 7.232 % (< 30%)
Dengan persentase kendaraan 7.232% (< 30%), dari Daftar IV diperoleh bahwa
Ip𝑡 = 2.0 dengan iklim II > 900 mm/thn termasuk kedalam jenis kelandaian II (6
– 10%).
Daya Dukung Tanah :
Dari data daya dukung tanah di atas, digambarkan dalam hubungan presentase dan
CBR. Untuk nilai CBR design (CBR rencana) diambil nilai untuk harga presentase 90%. Yang
paling mendekati 90%, yaitu CBR 4.4 dengan presentase 88,89%
GRAFIK CBR RENCANA
120%
100%
80%
Axis Title
60%
Series1
Linear (Series1)
40%
20%
0%
0 2 4 6 8 10
Axis Title
4.5 4.4
10.6
1348
2.0
4.5
12.0
1348
4.5 2.0
12.9
IPt = 2,5
Diperoleh dari daftar tabel, jenis lapisan perkerasan yang digunakan
yaitu :
IPo ≥ 4 → Laston
IPo = 3,9 – 3,5 → Laston
Lasbutag
HRA
Burda
m. Indeks Tebal Perkerasan
Dengan LER = 1348 ; FR = 2.0
̅̅̅̅̅ = 12.0
IPo ≥ 4→ ITP = 10.6 ; ITP
Karena ITP 12.0≥10 ; maka lapisan yang digunakan “Laston”
dengan tebal 10 cm.
̅̅̅̅̅ = 12.9
IPo = 3,9 – 3,5 → ITP = 11.5 ; ITP
Karena ITP 11,9≥ 10 ; maka lapisan yang digunakan “Laston”
dengan tebal 10 cm.
IPo ≥ 4
2. Kontruksi Bertahap
Maka LHR₃:
LHR₃ = LHR₂ ( 1 + İ)ⁿ
= LHR₂ ( 1 + 0,1 )⁵
= (1,1 )⁵ LHR2
Kendaraan ringan 2 ton : 19275 (1,1 )⁵ = 31042 kend/hari/2jur
Bus 8 ton : 188 (1,1 )⁵ = 303 kend/hari/2jur
Truck 2 As 13 ton : 1062 (1,1 )⁵ = 1710 kend/hari/2jur
Truck 3 As 20 ton : 207 (1,1 )⁵ = 333 kend/hari/2jur
Truck 5 As 30 ton : 45 (1,1 )⁵ = 72 kend/hari/2jur
∑ LHR₃ = 33460 kend/hari/2jur
d. Kendaraan Berat
- Bus 8 ton (3 + 5) :
As depan : 3 ton, E = 0.0183
As belakang : 5 ton, E = 0.1410 +
∑ E = 0.1593
- Truck 2 As (5 + 8) :
As depan : 5 ton, E = 0.1410
As belakang : 8 ton, E = 0.9328 +
∑ E = 1.0738
- Truck 3 As (6 + 2.7):
As depan : 6 ton, E = 0.2933
As belakang : 14 ton, E = 0.7452 +
∑ E = 1.0385
- Truck 3 As (6 + 2.7 + 5.2) :
As depan : 6 ton, E= 0.2933
As belakang : 14 ton, E= 0.7452
As gandengan : 10 ton, E= 0.1940 +
∑ E= 1.2325
(Nilai Ekivalen (E) diperoleh dari Daftar III “Pedoman penentuan tebal
perkerasan lentur jalan raya Bina Marga No. 01/PD/BM/1983)
g. Lintas Ekivalen Permulaan ( LEP₁)
l. Berdasarkan Data :
- CBR = 4.4
10.6 Tahap 2
2622
Tahap 1
1348
2.0
4.5
12.7 12.0
11.5 Tahap 2
4223
Tahap 1
2622
2.0
4.5
12.7
13.6
TAHAP 2
̅̅̅̅̅
ITP = a1.D1 + a2.D2 +a3.D3
12.7 = 0,35 x 10 + 0,24 x 20 + 0,12 x D3
12.7 − 8,3
D3 =
0,12
= 36.6 ~ 37 cm
∆ITP
D0 =
a1
ITP2 − ITP1
=
a1
12.7 −12.0
=
0,35
= 2 cm
∆ITP
D0 =
a1
ITP2 − ITP1
=
a1
13.6 −12.7
=
0,32
= 2.812~ 3 cm
SIRTU/PITRUN(D3 = 31cm )
SIRTU/PITRUN(D3 = 34cm )
TAHAP 1
SIRTU/PITRUN(D3 = 37cm )
LASTON MS 590 (D1 = 10cm )
SIRTU/PITRUN(D3 = 41 cm )
3. PELAPISAN TAMBAHAN
𝐿𝐸𝑃 .(1+𝑖 )𝑛 −1
= 1/10 .2309 . 4 =
10 .𝑖
1878 .(1+0,1 ) 4 -1
= 924 kendaraan =
10 .0,1
= 871 kendaraan
9.9
924
2.0
4.5
11.4
924
2.0
4.5
12.4
Tingkat kerusakan jalan pada akhir umur rencana pada konstruksi tak
bertahap adalah sebagai berikut :
Lapisan permukaan = 30%
Lapisan pondasi atas = 25%
Lapisan pondasi bawah = 20%
i. Kerusakan Jalan Lama
Diambil dari salah satu contoh perhitungan “konstruksi bertahap”
IPo ≥ 4
Laston MS 590 (10) = 70% x 10 x 0,35 = 2,45
Laston Atas MS 340 (20) = 80% x 20 x 0,24 = 3,84
Sirtu / Pitrun Kelas B (31) = 90% x 31 x 0,12 = 3.24 +
∑ITP1 ada = 9.53
IPo ≥ 4
∆ITP
D0 =
a1
ITP2 − ITP1
=
a1
11.4 − 9.53
=
0,35
= 5.3~5 cm
IPo = 3,9 – 3,5
∆ITP
D0 =
a1
ITP2 − ITP1
=
a1
12.4 −10.1
=
0,32
= 7.2~7 cm