Anda di halaman 1dari 12

A.

1 Contoh perhitungan tebal pelat beton semen


A.1.1 Diketahui data parameter perencanaan sebagai berikut:
Data :
CBR tanah dasar = 6%
Kuat tarik lentur (fcf) = 4 MPa (f'c = 285 kg/cm2 , silinder)
Bahan pondasi bawah = stabilisasi
Mutu baja tulangan : - BJTU 39
tegangan leleh (fy) = 3900 kg/cm2 untuk BMDT
- BJTU 24
tegangan leleh (fy) = 2400 kg/cm2 untuk BBDT

Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (u) = 1.3


bahu jalan = Ya (beton)
Ruji (dowel) = Ya
Data lalu lintas harian rata-rata :
- Sedan, jeep St wagon = 1358 Kendaraan
- Pick up combi = 2885 Kendaraan
- Truck 2 as (L) Micro truck = 889 Kendaraan
- Bus kecil = 1352 Kendaraan
- Bus besar = 642 Kendaraan
- Truck 2 as high = 596 Kendaraan
- Truck 3 as = 0 Kendaraan
- Truck 4 as, Truck gandeng = 702 Kendaraan
Truck s trailer = 0 Kendaraan
Pertumbuhan lalu lintas (i) = 8.3% pertahun
Umur rencana (UR) = 40 tahun

Direncanakan Perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 1 arah untuk jalan arteri

A.1.1 Langkah langkah perhitungan tebal pelat


a) Analisis lalu-lintas
Tabel 13. Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya
Jml.
Konfigurasi beban Jml. Sumbu per Jml.
Jenis sumbu (ton) Kend kend. Sumbu STRT STRG
Kendaraan BS JS BS
RD RB RGD RGB (bh) (bh) (bh)
(ton) (bh) (ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
MP 1 1 - - 1358 - - - - -
Bus 3 5 - - 2885 2 5770 3 2885 5
Truk 2as kcl 2 4 - - 889 2 1778 2 889 -
4 889 -
Truk 2as bsr 5 8 - - 1352 2 2704 5 1352 8
Truk 3as 6 14 - - 642 2 1284 6 642 -
Truk gandg 6 14 5 5 596 4 2384 6 596 -
5 596 -
5 596 -
TOTAL 13920 8445

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana = 40 tahun


JSKN = 365 x JSKNH x R (R diambil dari Tabel 3)
= 365 x 13920 x 280.41
= 1424694745

JSKN rencana = C x JSKN


= 0.7 x 1424694745
= 997286321

b) Perhitungan repetisi sumbu yang terjadi


Tabel 14. Perhitungan Repetisi Sumbu Rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu-lintas Repetisi yang


Smbu Sumbu Sumbu Beban Sumbu Rencana terjadi
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)*(5)*(6)
STRT 6 1238 0.15 0.66 997286321 96490551
5 2544 0.30 0.66 997286321 198281069
4 889 0.11 0.66 997286321 69289257
3 2885 0.34 0.66 997286321 224858838
2 889 0.11 0.66 997286321 69289257
Total 8445 1.00
STRG 8 1352 0.32 0.26 997286321 82739223
5 2885 0.68 0.26 997286321 176555221
Total 4237 1.00
STdRG 14 1238 1.00 0.08 997286321 79782906
Total 1238 1.00
Komulatif 997286321

c) Perhitungan Tebal Pelat Beton


Sumber data beban = Hasil survey
Jenis perkerasan = BBTT dengan ruji (dowel)
Jenis bahu = beton
Umur rencana = 40 th
JSK = 997286321
Faktor keamanan beban (FKB) = 1.1 (Tabel 4)
Kuat tarik lentur beton (f'cf) umur 28 hari = 4.0 MPa
Jenis dan tebal lapis pondasi = stabilisasi semen 15 cm
CBR tanah dasar = 6%
Tebal taksiran pelat beton = 16.5 mm
Tabel 15. Analisa Fatik dan Erosi

Beban Faktor Analisa Fatik Analis


Beban Repetisi Repetisi Repetisi
Jenis Rencana Tegangan Persen
Sumbu yang Ijin Ijin
sumbu Per Roda dan Rusak
(kN) Terjadi
(kN) Erosi (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)*100/(6) (8)
STRT 60 33.00 96490551 TE= 1.13 TT 0 TT
50 27.50 198281069 FRT=0.28 TT TT
40 22.00 69289257 FE= 1.98 TT 0 TT
30 16.50 224858838 TT 0 TT
20 11.00 69289257 TT 0 TT

STRG 80 22.00 82739223 TE= 1.68 7000000 1182.0 10000000


50 13.75 176555221 FRT=0.42 TT 0 TT
FE= 2.58
STdRG 140 19.25 79782906 TE= 1.4 TT 0 TT
FRT=0.35
FE= 2.58
Total 92.9% < 100% 65% <

Karena % rusak fatik (telah) kecil (mendekati) 100%, maka tebal pelat diambil 16.5 cm
an bebannya
Keterangan :
STRG STdRG RD = Roda Depan
JS BS JS RB = Roda Belakang
(bh) (ton) (bh) RGD = Roda Gandeng Depan
(9) (10) (11) RGB = Roda Gandeng Belakang
- - - BS = Beban Sumbu
2885 - - JS = Jumlah Sumbu
- - - STRT = Sumbu Tunggal Roda Tunggal
- - - STRG = Sumbu Tunggal Roda Ganda
1352 - - STdRG = Sumbu Tandem Roda Ganda
- 14 642
- 14 596 input
- - -
- - -
4237 1238

input
Analisa Erosi Keterangan :
Repetisi Persen TE = Tegangan Ekivalen
Ijin Rusak FRT = Faktor Rasio Tegangan
(%) FE = Faktor Erosi
(8) (9)=(4)*100/(8) TT = Tidak Terbatas
TT 0
TT 0 input
TT 0
TT 0
TT 0

10000000 827.4
TT 0

TT 0

65% < 100%


A.1.2 Perhitungan Tulangan

A.1.2.1 Perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan


- Tebal pelat = 16.5 cm
- Lebar pelat = 2 x 3.5 m
- Panjang pelat = 5 m
- Sambungan susut dipasang tiap jarak = 5 m
- Ruji digunakan dengan diameter 28 mm, panjang 45 cm, jarak 30 cm
- Batang pengikat digunakan baja ulir φ 16 mm, panjang 70 cm, jarak 75 cm

A.1.2.2 Perkerasan Beton Bersambung Dengan Tulangan


- Tebal pelat = 16.5 cm
- Lebar pelat = 2 x 3.5 m
- Panjang pelat = 15 m
- Koef gesek antara pelat beton dengan pondasi bawah = 1.3
- Kuat tarik ijin baja = 240 Mpa
- Berai isi beton = 2400 kg/m3
- Gravitasi (g) = 9.81 m/dt2

LAMPIRAN A (Informatif)

a) Tulangan Memanjang

�_𝑠=(𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ)/(2.𝑓_𝑠 )

1.3 x 15 x 2400 x 9.81 x 0.165


As = = 157.82 mm2/m'
2 x 240

As min = 0.10% x 165 x 1000 = 165 mm2/m' > As perlu


Dipergunakan tulangan diameter 12 mm, jarak 22.5 cm

b) Tulangan Melintang

�_𝑠=(𝜇.𝐿.𝑀.𝑔.ℎ)/(2.𝑓_𝑠 )

1.3 x 7 x 2400 x 9.81 x 0.165


As = = 73.65 mm2/m'
2 x 240
As min = 0.10% x 165 x 1000 = 165 mm2/m'
Dipergunakan tulangan diameter 12 mm, jarak 45 cm

A.1.2.3 Perkerasan Beton Menerus Dengan Tulangan


- Tebal pelat = 16.5 cm
- Lebar pelat = 2 x 3.5 m
- Kuat tekan beton (fc') = 285 kg/cm2 (silinder)
- Tegangan leleh baja (fy) = 3900 kg/cm2
- Eδ/Eɛ = 6
- Koef gesek antara beton dan pondasi bawah ϕ = 1.3
fcf = 40 kg/cm2
Ambil fct = 0.5 fcf = 0.5 x 40 = 20 kg/cm2
=fy 3900 kg/cm 2

- Sambungan susut dipasang setiap jarak 75 m


- Ruji digunakan ukuran diameter 28 mm, panjang 45 cm dan jarak 30 cm

a) Tulangan Memanjang
�_𝑠=(100.𝑓_𝑐𝑡.[1,3−(0,2.𝜇])/(𝑓_𝑦−𝑛.𝑓_𝑐𝑡 )

100 x 20 x 1.3 - 0.2 x 1.3


Ps = = 0.55 %
3900 - 6 x 20

As perlu = 0.55 % x 100 x 16.5 = 9.079 cm2

As min = 0.60% x 100 x 16.5 = 9.9 cm2/m' > As perlu


Dicoba tulangan diameter 16 jarak 180 mm (As = 11.16 cm2/m')
Untuk tulangan melintang ambil diameter 12 mm jarak 450 mm
b) Pengecekan Jarak Teoritis Antar Retakan

𝐿_𝑐𝑟= 〖𝑓 _𝑐𝑡 〗 ^2/(𝑛.𝑝^2.𝑢.𝑓_𝑏.(𝜀_𝑠.𝐸_𝑐−𝑓_𝑐𝑡))

4 4
u = = = 2.5
d 1.6
11.16
p = = 0.0068
100 x 16.5
1.97 x √fc' 1.97 x 16.88194
Ambil fb = = = 20.79 kg/cm2
d 1.6
Ambil ɛs = 400 x 10--6
Ec = 14850 x √fc' = 14850 x 16.88 = 250696.9 kg/cm2

Dikontrol terhadap jarak teoritis antar retakan (Lcr)

20 2
Lcr =
6 x 0.0068 2 x 2.5 x 20.79 x 0.0004 x 250697 - 20
= 349.0544 cm > Lcr maks (250 cm)

Dicoba diameter 16 mm jarak 160 mm (As = 12.56 cm2/m')


13.25
p = = 0.008
100 x 16.5
u = 2.5
fb = 20.79 kg/cm2

20 2
Lcr =
6 x 0.008 2 x 2.5 x 20.79 x 0.0004 x 250697 - 20
= 247.8196 cm < Lcr maks (250 cm)

Jadi tulangan memanjang digunakan diameter 16 mm jarak 160 mm


A.2. Perhitungan Lapis Tambah Perkerasan Beton Semen di Atas Perkerasan Beton Semen

Diketahui :
> Jalan lama dari perkerasan beton semen, punya tebal ( T0 ) = 15 cm
> Hasil pemeriksaan plate bearing (K) = 14 kg/cm3
> Kuat tarik lentur beton ( fcf ) = 4 Mpa
= 40 kg.cm2
> Data lalu lintas, umur rencana, perkembangan lalu lintas dan jumlah lajur seperti pada butir
Lampiran A.1.

Ditanyakan :
a) Menentukan tebal lapis tambah dengan lapis pemisah, bila kondisi perkerasan lama secara
struktur telah rusak C = 35
b) Menentukan tebal lapis tambah langsung, bila kondisi perkerasan lama mengalami
retak awal C = 35

Penyelesaian :
A.2.1. Menentukan tebal lapis tambah dengan lapis pemisah
a) Tebal lapis yang diperlukan ( T , dengan cara seperti pada perencanaan perkerasan baru dengan
K = 14 kg/cm3 atau
CBR e = 50%

Taksiran tebal pelat beton = 16 cm


FKB = 1.1
Tabel 16 : Analisan Fatik dan Erosi

Beban Analisa Fatik Analisa Erosi


Repetisi Faktor
Jenis Beban Rencana
yang Tegangan dan
Sumbu Sumbu Per roda Repetisi Persen Rusak Repetisi Persen
terjadi Erosi
(kN) Ijin (%) Ijin Rusak (%)
2 7 = 4*100 9 = 4*100
1 3 4 5 6 8
ton kN 6 8
STRT 6 60 33.00 2.6E+06 TE = 1.12 TT 0 TT 0
5 50 27.50 6.8E+06 FRT = 0.28 TT 0 TT 0
4 40 22.00 5.5E+06 FE = 1.98 TT 0 TT 0
3 30 16.50 2.5E+06 TT 0 TT 0
2 20 11.00 5.5E+06 TT 0 TT 0
STRG 8 80 22.00 6.6E+06 TE = 1.8 TT 0 TT 0
5 50 13.75 2.5E+06 FRT = 0.4 TT 0 TT 0
FE = 2.59
STdRG 14 140 19.25 2.6E+06 TE = 1.36 TT 0 TT 0
FRT = 3.34
FE = 2.53
Total 0% < 100% 0% < 100%
Keterangan :
TE = Tegangan Ekivalen
FRT = Faktor Rasio Tegangan
FE = Faktor Erosei
TT = Tidak Terbatas
Setelah dicoba dengan tebal taksiran pelat beton semen 15.5 cm menunjukan bahwa jumlah
prosentase fatik lebih besar 100% , sehingga diambil tebal pelat 16 cm karena
dari perhitungan diatas prosentase kerusakan akibat fatik dan eros < 100%

b) Menentukan tebal lapis tambah yang diperlukan dengan persamaan :


�_𝑟=√((�^2−𝐶_𝑆.�_
0^2 ) )

Dengan diketahui
- T0 = 15 cm
C
- s = 0.35

Maka Tr = 13.31 cm
Diambil tebal lapis tambah Tr = 15 cm

A.2.2. Menentukan tebal lapis tambah langsung :


Tebal lapis tambah langsung yang diperlukan ( Tr )
�_𝑟=√(1,4&(�^1,4−𝐶_𝑆.
�_0^1,4 ) )

Dengan diketahui
-T = Tebal lapis yang diperluka = 16 cm
T
- 0 = 15 cm
- Cs = 0.35

Maka Tr = 6.908 cm < Tr = 13.3135 cm (OK)


Diambil tebal lapis tambah Tr = 13.314 cm
baru dengan
A.3 Perhitungan lapis tambah perkerasan beton aspal di atas perkerasan beton semen
Diketahui:
Susunan perkerasan beton semen suatu jalan lama sebagai berikut:
Tebal pelat beton semen = 15 cm
Tebal pondasi bawah = 10 cm
CBR tanah dasar = 4 %
Kondisi perkerasan lama telah retak-retak, tidak rata dan potongan-potongan pelat (1-4 m2) sudah diperbaiki
Lapis pondasi bawah dari bahan berbutir bergradasi baik, CBR 25 %
Data lalu-lintas harian rata-rata pada tahun pembuk 2 jalur 2 arah) sebagai berikut:
Kendaraan ringan ( 1+ 1 ) = 1215 buah
Bus 8 ( 3+ 5 ) = 365 buah
Truk 2 as 13 ( 5+ 8 ) = 61 buah
Truk 3 as 20 ( 6 + 14 ) = 37 buah
Truk 5 as ( 6 + 14 + 5 + 5 ) = 12 buah 30
Umur rencana20 tahun, dengan angka pertumbuhan lalu-lintas = 6 % per tahun
Diminta:
Menentukan tebal lapis tambah perkerasan beton aspal diatas perkerasan tersebut.
Penyelesaian:
Dengan hasil menggunakan prosedur buku dengan lalu lintas dan umur rencana seperti diatas, didapatkan
tebal lapis tambah beton aspal (Tn) = 22 cm
Tebal efektif perkerasan lama:
Tebal efektif pelat beton aspal = 15 x 0.70 = 10.50 cm
Tebal efektif pondasi bawah = 10 x 0.20 = 2.00 cm
Tebal efektif perkerasan lama (Total) = 12.50 cm

Tebal perkerasan beton yang diperlukan


Tr = Tn - To
= 22 - 12.50
= 9.50 cm < T minimum = 10 cm
Digunakan Tr= 10 cm

Anda mungkin juga menyukai