Perkerasan Kaku
METODE NAASRA
METODE NAASRA
Memperhitungkan akumulasi jumlah beban
sumbu
Umur rencana: 20 – 40 th biasanya 30 th
Konfigurasi sumbu dibagi 3:
Sumbu tunggal roda tunggal (STRT)
Sumbu tunggal roda ganda (STRG)
n(n 1)
n = jumlah data
KEKUATAN LAPISAN TANAH DASAR
Modulus
Reaksi Tanah
Dasar (k)
tes Plate
Bearing
Ada
CBR (%)
hubungan
dengan harga
CBR
e
log 1 i
Untuk (i 0 ), jika setelah m tahun pertumbuhan lalu lintas tidak
terjadi lagi
R e
1 i 1
m
n m 1 i
m 1
log 1 i
R e
1 i ' 1 1 i 1 i '
m
m nm
1
log 1 i e
log 1 i '
e. Menghitung persentase masing-masing kombinasi
konfigurasi beban sumbu thd volume lalu lintas harian.
Jumlah Kendaraan
Lajur 1 arah 2 arah
1 1 1
2 0.7 0.5
3 0.5 0.475
4 0.45
5 0.425
6 0.4
Tabel 7.15. Faktor Keamanan
Tebal Pelat
Prosedur perencanaan :
a) Pilih tebal pelat
b) Untuk setiap kombinasi konfigurasi dan beban sumbu serta harga k
tertentu maka :
1) tegangan lentur yg terjadi pada pelat beton ditentukan dari Grafik
STRT, STRG atau SGRG
2) perbandingan tegangan dihit. Dgn membagi tegangan lentur yg
terjadi pada pelat dgn modulus keruntuhan lentur beton (fr)
3) Jumlah pengulangan beban yg diijinkan ditentukan berdasarkan
harga perbandingan tegangan pd tabel 7.16
Tabel 7.16. Perbandingan Teg & Juml Pengulangan Beban Yg Diijinkan
Diketahui :
Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru dgn
ketentuan :
Tanah dasar : harga CBR Rencana pada beberapa titik yang mewakili ,
2.5 - 2.5 – 2 – 3 – 3 – 4 – 3 – 5 – 4 – 3 – 2 – 3.5 – 4 – 4 – 5.
Jumlah LHR pada awal (LHR0) :
* Mobil penumpang = 1400 kend,
* Bus = 450 kend.
* Truk 10 ton = 90 kend
* Truk 20 ton = 45 kend.
Penyelesaian:
K = 22
2. Mutu Beton Rencana :
Akan digunakan beton dgn kuat tekan 28 hari sebesar 350
kg/cm2.
fc’ = 350 / 10.2 = 34 Mpa > 30 Mpa
( minimum yang disarankan)
dari rumus …. :
3.5 Mpa
(minimum yg disarankan)
3. Beban Lalu Lintas Rencana
a). Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga
Dicari harga R :
R e
1 i 1 1 0.06 1
n
e
20
37.876
log 1 i log 1 0.06
Jumlah Kendaraan
Lajur 1 arah 2 arah
1 1 1
2 0.7 0.5
3 0.5 0.475
4 0.45
5 0.425
6 0.4
Koef Beban Beban Repetisi Tegangan Perbandingan Jumlah Repetisi Persentase
Sumbu Sumbu Rencana Beban yang terjadi Tegangan Beban Yang fatigue
(ton) FK = 1.1 (Mpa) Diijinkan (% )
1 2 3 4 5 6 7 8
STRT 2.72 2.992 2488453.20 - - - -
STRT 3.40 3.74 497690.64 - - - -
STRT 5.00 5.5 248845.32 1.91 0.53 240000 103.686
STRG 5.28 5.808 2488453.20 - - - -
STRG 6.60 7.26 497690.64 1.91 0.53 240000 207.371
SGRG 15.00 16.5 248845.32 2.4 0.67 4500 5529.896
Jumlah = 5840.953
* Dgn tebal pelat = 18 cm, Jmlh fatigue = 8640.4 % > 100 % Hitung Ulang !!!
Ket :
Kolom 3 = ( kolom 2 x FK), FK diambil dari tabel 7.15
Kolom 5 = dari Grafik 9.4 s/d 9.6
Kolom 6 = ( kolom 5 : fr)
Kolom 7 = dari tabel 7.16 dgn nilai dari kolom 6
Kolom 8 = (kolom 4 : kolom 7) x 100
Dicoba dgn tebal pelat = 20 cm
Oke ….!
Nomogram
STRT
k = 22 kPa
Beban Sumbu = 5.5 ton
Tebal = 180 mm
Tegangan yang terjadi = 1.91
Tebal = 200 mm
Tegangan yang terjadi = 1.60
Nomogram
STRG
k = 22 kPa
Beban Sumbu = 7.26 ton
Tebal = 180 mm
Tegangan yang terjadi = 1.91
Tebal = 200 mm
Tegangan yang terjadi = 1.62
Tebal = 220 mm
Tegangan yang terjadi = 1.40
Nomogram
SGRG
k = 22 kPa
Beban Sumbu = 7.26 ton
Tebal = 180 mm
Tegangan yang terjadi = 2.40
Tebal = 200 mm
Tegangan yang terjadi = 2.08
Tebal = 220 mm
Tegangan yang terjadi = 1.88
Penulangan Rigid Pavement
PENULANGAN
Data perencanaan untuk perkerasan kaku
bersambung dengan tulangan adalah:
As = 11,76 (F.L.h) / fs
Dimana:
¼ h=50 h/2=100
h=200
Sambungan Susut
19 mm
Batang polos
diminyaki/dicat
10 mm Bahan penutup
50 mm 50 mm
100 mm
25 mm
200 25
225 225 100 mm
Bahan pengisi/filter
Sambungan Muai
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
10
h/4=5
12
50
317.5 317.5
10 m