A. Ketentuan Umum
1) Dimensi
Kelas Jembatan = Kelas A
Bentang Jembatan = 40 meter
Lebar Jalan Utama = 2 × 3,50 m = 7 meter
Lebar Trotoar = 2 × 1,00 m = 2 meter
Lebar total = 9,0 meter
2) Konstruksi
Tipe Jembatab = Jembatan Komposit
Lantai Jembatan = Beton f’c 35 MPa
Gelagar Memanjang = Profil IWF
Difragma = Profil C 30
Abutment = Beton f’c 35 MPa
Pilar = Beton f’c 35 MPa
Pondasi = Tiang Pancang
B. Spesifikasi Material
Pada perencanaan jembatan komposit dipakai mutu beton f’c 35 MPa dan mutu baja U
32 (PBI 1971 tabel 10.42).
Baja Tuang = 7,85 T/m3
Besi Tuang = 7,25 T/m3
Aluminium Paduan = 2,80 T/m3
Beton Bertulang = 2,40 T/m3
Beton Biasa, Cyclope = 2,20 T/m3
Pasangan Batu = 2,00 T/m3
Kayu = 1,00 T/m3
Tanah, Pasir & Kerikil = 2,00 T/m3
Perkerasan Jalan Aspal = 7,85 T/m3
Baja Tuang = 2,50 T/m3
Air = 1,00 T/m3
DESAIN TROTOAR, PELAT LANTAI JEMBATAN & SANDARAN
A. Pembebanan
Berdasarkan, “Peraturan Muatan Untuk Jembatan Jalan Raya” No. 12 Tahun 1978 pasal
1.
1) Muatan Mati
Beton Bertulang → 𝜎 = 2,5 𝑇/𝑚
Perkerasan Jalan Aspal → 𝜎 = 2,2 𝑇/𝑚
2) Muatan Hidup
Adalah beban dari berat kendaraan yang bergerak dan berat pejalan kaki yang bekerja
pada jembatan. Muatan hidup dibagi menjadi Muatan T dan D.
a) Muatan “T”
Adalah muatan oleh kendaraan yang mempunyai beban roda ganda seberat 10 Ton,
dengan ukuran – ukuran serta kedudukan tergambar. Keterangan
a1 = a2 = 30 cm; Ms = Mutan rencana sumbu = 20 Ton
b1 = 12,50 cm
b2 = 50,00 cm
b) Muatan “D”
Adalah muatan pada tiap jalur lalu lintas yang terdiri dari muatan terbagi rata
sebesar q T/m dan muatan garis P = 12 Ton melintang jalur tersebut (belum
termasuk beban kejut).
Gambar muatan garis dan muatan terbagi rata pada jalur jalan muatan “D” berlaku
100% untuk selebar 5,5 m. Jika lebih dari 5,5 m maka sisanya akan dihitung 50%
dari muatan “D”.
Gambar Distribusi Beban “D” Pada Jembatan
4) Muatan kejut
Untuk memperhitungkan pengaruh – pengaruh getaran dan pengaruh lainnya.
Tegangan akibat garis “P” harus dikalikan koefisien kejut.
1 + 20
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 ∶ 𝐾 =
50 + 𝐿
Keterangan :
K = Koefisien Kejut
L = Panjang bentang
PERHITUNGAN PENULANGAN TIANG SANDARAN
A. Pembebanan
Direncanakan :
1) Jarak antar tiang sandaran : 2,00 m
2) Berat besi sandaran : 5,57 kg/m
3) Mutu Beton (f’c) : 28 MPa
4) Mutu Baja (fy) : 420 MPa
1 2.(2,5983).(17,6471)
ρ (perlu) = 17,6471 . [1 − √1 − ]
420
ρ (perlu) = 0,00657
karena 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 < 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 dipakai 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢
Asperlu = 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 . 𝑏 . 𝑑
Asperlu = 0,00657. (100). (130)
Asperlu = 85,37027 𝑚𝑚2
Aspakai = 4∅6 = 113,0973 𝑚𝑚2 > 81,9 𝑚𝑚2 . . . 𝑂𝐾 ‼
D. Pemeriksaan Kapasitas Tulangan Lentur
Persamaan kesetimbangan:
C=T
⟹ 0,85. (𝑓 ′ 𝑐). 𝑎. 𝑏 = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦
𝐴𝑠. 𝑓𝑦 113,0973. (420)
⟹ 𝑎 = = = 19,9584
0,85. (𝑓 ′ 𝑐). 𝑏 0,85. (28). 100
𝑎
⟹ 𝑀𝑛 = 𝐴𝑠. 𝑓𝑦. (𝑑 − )
2
19,9585
⟹ 𝑀𝑛 = 113,0973. (420). (130 − )
2
⟹ 𝑀𝑛 = 5,7011. (106 ) 𝑁𝑚𝑚 = 4,9847 𝑘𝑁𝑚 … 𝐴𝑚𝑎𝑛