Anda di halaman 1dari 15

KEHILANGAN TINGGI

TEKAN (KTT) BELOKAN


Nama :
1. Anisa Riani Diahputri (161134004)
2. Gemma Legenda (161134014)
3. Randi Ramdhani (161134024)
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Praktikan dapat menentukan kehilangan


tekanan akibat tikungan.
2. Praktikan dapat menentukan koefisien
kehilangan, secara grafis ( HL Versus V2/2g )
DASAR TEORI
Rumus kehilangan energi dihitung dengan rumus:
𝑉2
𝐻𝐿 = 𝛿 .
2𝑔
• HL = Kehilangan Tinggi Tekanan
• 𝛿 = Koefisien Hilang Tinggi Tekanan
• V = Kecepatan Aliran Tinggi Tekanan
• g = Percepatan Gravitasi Bumi
PERALATAN

No. No. Inventaris Nama peralatan

1 15.400 Fluid frition apparatus


2 - Stop watch
3 - Mistar ukur
4 - Thermometer
5 - Jangka sorong
LANGKAH KERJA
1. Tutup semua cocks dari pressure papings.
2. Tekan tombol listrik dan buka (2) aliran akan mengalir dari alat over flow.
3. Buka kran-kran (5), (6), (7), (8), (9), (11) dan petahankan aliran beberapa menit agar
udara keluar. Kemudian tutup kembali kran-kran tersebut. Selama mempersiapkan,
kran harus tertutup.
4. Buka kran pembersih udara (air pluge). Keluarkan udara dari pipa.
5. Jika ada gelembung udara di dalam tabung manometer, tekanan tidak akan sama.
Tarik sambungan tabung dan alirkan udara keluar sampai berisi air.
6. Bila udara sudah keluar, semua tinggi tekanan pada manometer akan sama rata kecuali cocks
yang terletak setelah kran (5), (6), (7), (8), (9), (11). Bila satu sama lain belum rata ulangi
pekerjaan tadi.
7. Buka kran pada pipa yang akan diamati, yaitu pipa (5) dan pipa (6).
8. Ukur debit masing-masing tiga kali dan diambil harga rata-rata. Cara mengukur debit adalah
sebagai berikut :
• Tentukan batas ketinggian awal dan akhir pada tabung volumetric yang akan dicapai air.
• Dengan stop watch, ukur waktu yang diperlukan pengaliran air untuk mencapai batas-batas
ketinggian yang sudah ditentukan tersebut.
• Ukur luas dasar bak pengukur debit.
9. Ukur tinggi air di tabung manometer setiap pengukuran debit.
10. Ukur diameter pipa, sudut tikungan dari pipa uji yang bersangkutan.
11. Ulangi langkah 7 sampai dengan 9 dengan merubah bacaan manometer,
sehingga diperoleh hasil pengamatan untuk beberapa debit yang berbeda.
GAMBAR KERJA
DATA PRAKTIKUM
Tinggi Manometer (cm)
h Trata-rata
t1(det) t2(det) t3(det)
19 20 21 22 23 24 25 (cm) (det)

46,0 45,5 43,5 40,5 38,0 37,5 35 3 43,9 39,5 40,9 41,43

52,5 52,4 51,2 48,5 46,5 46,0 43,8 3 39,33 44,08 42,53 41,98

58,3 58,2 57 54,8 53,2 52,8 51 3 47,45 45,89 45,60 46,31

65,0 64,0 62,5 61,0 60,5 59,3 59 3 55,07 54,56 57,17 55,60

71,3 71,4 70,7 69,6 68,7 68,3 67 3 68,31 67,40 68,08 68,13
PENGOLAHAN DATA
Dari data percobaan ATangki = 1250 cm2

Diketahui : Apipa = 14πd2 = 14π(1,905)2 = 2,850 cm2


Φ pipa = ¾ inci = 1,905 cm
hL(19-20) = h19 – h20 = 46,0 – 45,5 = 0,5 cm
Atangki =25 x 50 = 1250 cm2
h = 3 cm Q = ATangki * h * trata-rata
= 1250 cm2 * 3 cm * 41,5 dt
t1 = 43,9 detik
= 90,36 cm3/dt
trata-rata =
t2 = 39,5 detik
41,43 detik
V= Q * A= 90,36 cm3/dt * 2,850 cm2 = 31,71 cm/dt
t3 = 40,9 detik
H19 = 46,0 cm 19-20 = hL(19-20) * 2g * V2
= 0,5 * 2 * 9,81*(31,71) 2
H20 = 45,5 cm
= 0,9756 cm3/dt
TABEL PENGHITUNGAN
PERHITUNGAN HASIL
HL (cm) v
Q (m2/dtk)
19-20 20-21 22-23 24-25 (m/dtk) 19-20 20-21 22-23 24-25
0,5 2 2,5 2,5 90,36 31,71 0,976 3,902 4,878 4,878
0,1 1,2 2 2,2 89,33 31,34 0,200 2,397 3,995 4,395
0,1 1,2 1,6 1,8 80,98 28,41 0,243 2,917 3,889 4,376
1 1,5 0,5 0,3 67,45 23,67 3,502 5,253 1,751 1,051
-0,1 0,7 0,9 1,3 55,04 19,31 0,526 0,453 0,583 0,842
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hilang tinggi tekan dipengaruhi oleh sudut belokan.
2. Hilang tinggi tekan dari pipa lurus ke pipa belokan maupun sebaliknya cenderung lebih besar
dibandingkan dari belokan ke belokan.
3. Koefisien tinggi tekan pada setiap belokan berbeda-beda. Tergantung pada sudut belokan

Saran
1. Mahasiswa dapat lebih teliti dalam pembacaan manometer
2. Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan sama tinggi pada saat praktik akan dilakukan karena
dapat berpengaruh pada pembacaan manometer.
3. Ketelitian dalam perhitungan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai