Anda di halaman 1dari 6

Politeknik Negeri Bandung – Jurusan Teknik Sipil

LABORATORIUM HIDROLIKA 6
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp. 022 – 2013789

JOB 4 : KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA BELOKAN

Penanggung Jawab : Andito Ferdika Pratama


I. TUJUAN
1. Praktikan dapat menentukan kehilangan tekanan akibat tikungan.
2. Praktikan dapat menentukan koefisien kehilangan, secara grafis ( versus
/ )
II. DASAR TEORI
1. Bila air mengalir pada suatu tikungan pipa, tikungan ini akan
menyebabkankehilangan energi.
2. Kehilangan energi akibat tikungan tergantung kepada geometric tikungan
dankecepatan aliran pipa.
3. Kehilangan energi dihitung dengan rumus :

Dimana :
= Kehilangan tinggi tekan.
= koefisien hilang tinggi tekanan.
V = kecepatan aliran dalam pipa.
g = Percepatan gravitasi bumi.

Dengan menggunakan manometer kehilangan tekanan bisa diketahui dengan


cara membaca tekanan pada awal dan akhir tikungan.
III. PERALATAN
No. No. Inventaris Nama peralatan
1 15.400 Fluid frition apparatus
2 - Stop watch
3 - Mistar ukur
4 - Thermometer
5 - Jangka sorong

IV. LANGKAH KERJA


1. Tutup semua cocks dari pressure pipings.
2. Tekan tombol listrik dan buka (2) aliran akan mengalir dari alat over flow.
3. Buka kran-kran (5), (6), (7), (8), (9), (11) dan petahankan aliran beberapa
menit agar udara keluar. Kemudian turtup kembali kran-kran tersebut selama
mempersiapkan, kran harus tertutup.
4. Buka kran pembersih udara (air pluge). Keluarkan udara dari pipa.
5. Jika ada gelembung udara di dalam tabung manometer, tekanan tidak akan
sama. Tarik sambungan tabung dan alirkan udara keluar sampai berisi air.
6. Bila udara sudah keluar, semua tinggi tekanan pada manometer akan sama
rata kecuali cocks yang terletak setelah kran (5), (6), (7), (8), (9), (11). Bila satu
sama lain belum rata ulangi pekerjaan tadi.
7. Buka kran pada pipa yang akan diamati, yaitu pipa (5) dan pipa (6).
8. Ukur debit masing-masing tiga kali dan diambil harga rata-rata. Cara
mengukur debit adalah sebagai berikut :
i. Tentukan batas ketinggian awal dan akhir pada tabung
volumetric yangakan dicapai air.
ii. Dengan stop watch, ukur waktu yang diperlukan pengaliran air
untukmencapai batas-batas ketinggian yang sudah ditentukan
tersebut.
iii. Ukur luas dasar bak pengukur debit.
9. Ukur tinggi air di tabung manometer setiap pengukuran debit.
10. Ukur diameter pipa, sudut tikungan dari pipa uji yang bersangkutan.
11. Ulangi langkah 7 sampai dengan 9 dengan mengubah bacaan
manometer,sehingga diperoleh hasil pengamatan untuk beberapa debit
yang berbeda.

V. GAMBAR KERJA
VI. DATA PRAKTIKUM

DATA KEHILANGAN TINGGI TEKAN PADA PIPA BELOKAN


Tinggi Manometer (cm)
h t1 t2 t3 t rata-rata
19 20 21 22 23 24 25
(cm) (det) (det) (det) (det)
48 48.1 46.3 43 40.4 40.1 37 2 24'44 25'43 24'12 24.66
52.2 51.3 50.7 47.7 45.4 45.1 42.4 2 25'92 25'59 26'72 26.08
55.5 55.6 54.2 51.4 49.8 49 46.6 2 26'93 26'99 28'11 27.34
62.9 63 61.9 59.8 58.2 58 56.2 2 32'67 32'63 31'61 32.30
65.6 65.6 64.8 62.9 61.4 51.5 59.5 2 23'75 34'77 28'9 29.14

VII. PENGOLAHAN DATA


Diketahui :
Φ pipa = ¾ inchi = 1.905 cm
Atangki = 1250 cm2
h = 2 cm
t1 = 24,44 detik
t2 = 25,43 detik trata-rata =24,66 detik
t3 = 24,12
h19 = 48 cm
h20 = 48,1 cm
h21 = 46,3 cm
h22 = 43 cm
h23 = 40,4 cm
h24 = 40,1 cm
h25 = 37 cm
Perhitungan :
Atangki = 1250 cm2

Apipa = 1
𝜋𝑑2
4
1
= 𝜋(1,905)2 = 2,850 cm2
4
hL(19-20) = h19 – h20 = 48,1 – 48 = 0,1 cm
hL(20-21) = h20 – h21 = 48,1 – 46,3 = 1,8 cm
hL(22-23) = h21 – h22 = 43 – 40,4 = 2,6 cm
hL(24-25) = h22 – h23 = 40,1 – 37 = 3,1 cm

Q = ATangki.h 1250𝑐𝑚2 𝑥 2𝑐𝑚


= = 101.379 cm3/dt
trata-rata 24,66

𝑄 101,379 𝑐𝑚3/𝑑𝑡
v=𝐴= = 35.587 cm/dt
2,850 𝑐𝑚2
ℎ𝑙(19−20)𝑥 2𝑔 0,1𝑥2𝑥9,81
x(−) = 𝑣2
= (35,587)2
= 0.002 cm3/dt

ℎ𝑙(20−21)𝑥 2𝑔 1,8𝑥2𝑥9,81
x(−) = 𝑣2
= (35,587)2
= 0.028 cm3/dt

ℎ𝑙(22−23)𝑥 2𝑔 2,6𝑥2𝑥9,81
x(−) = 𝑣2
= (35,587)2
= 0.040 cm3/dt

ℎ𝑙(24−25)𝑥 2𝑔 3,1𝑥2𝑥9,81
x(−) = 𝑣2
= (35,587)2
= 0.048 cm3/dt

VIII. TABEL PERHITUNGAN &GRAFIK


PERHITUNGAN HASIL
Percobaan Hl x
ke 19 - 20. 20-21. 22-23. 24-25. Q (cm3/dtk) v (cm/dtk)
19 - 20. 20-21. 22-23. 24-25.
cm cm cm cm
1 0.1 1.8 2.6 3.1 101.379 35.59 0.002 0.028 0.040 0.048
2 0.9 0.6 2.3 2.7 95.859 33.65 0.016 0.010 0.040 0.047
3 0.1 1.4 1.6 2.4 91.441 32.10 0.002 0.027 0.030 0.046
4 0.1 1.1 1.6 1.8 77.399 27.17 0.003 0.029 0.043 0.048
5 0.0 0.8 1.5 8 85.793 30.12 0.000 0.017 0.032 0.173
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hilang tinggi tekan dipengaruhi oleh sudut belokan.Semakin besar sudut pipa mendekati
90° maka tekanan yang hilang semakin besar.
2. Semakin tinggi nilai hl maka koefisien hilang tinggi tekan semakin tinggi.
3. Koefisien tinggi tekan pada setiap belokan berbeda-beda. Tergantung pada sudut belokan.
4. Perbandingan kehilangan tinggi tekan pada setiap percobaan terlihat dari setiap titiknya
yang semakin meningkat.

Saran

1. Mahasiswa dapat lebih teliti dalam memahami konsep perhitungan pada job 4
2. Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan sama tinggi pada saat praktik akan
dilakukan karena dapat memprngaruhi pembacaan manometer.
3. Mahasiswa dapat lebih teliti dalam melakukan perhitungan meskipun menggunakan
Microsoft excel

Anda mungkin juga menyukai